Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
Reform planning and budgeting implementation being based on performance represent
the part of bureaucracy reform for the implementation of good governance in better
society service effort, with using of public budget which more transparent, accountable,
efficient and effective. Result of observation the LAKIP document from Health Office
Central of Java of year 2012 and also implementation change of APBD budget document,
can be explained at activity of accelerate degradation Mother Mortality Rate (MMR)
from output goals 104 per 100.000 live born, but realize its performance equal to 116,34
per 100.000 live born, with the APBD budget allocation. Target from this research to
know the evaluation of planning and budgeting implementation activity of accelerate
degradation Mother Mortality Rate based on performance in the Health Department
Central of Java Province of year 2012.
This research used qualitative project research with approach of retrospective. Research
population is all of employee at Health Department Central of Java Province by using
approach of Purposive Sampling, taken by sampling in this research there are 10 people,
consist of 6 primary informant people and 4 triangulation informant people. Data analysis
use contextual analytic descriptive approach presented in the explanation. Result of
research show performance planning in Health Office Central of Java Province of year
2012 not yet effective reaching goals from degradation of MMR on department
(104/100.000 live born), pursuant result of in-depth interview and document review,
known compilation of performance indicator from accelerate of degradation MMR, there
is still inappropriate in goals with strategic planning, but an appropriate with the District
Action Plan (RAD) and budgeting realization to reach 96 %.
From research can be concluded, planning and budgeting implementation activity of
accelerate degradation Mother Mortality Rate based on performance in the Health Office
Central of Java Province of year 2012, seen from usage of output performance indicator,
not yet effective in reaching goals from degradation MMR on department. In its
implementation, still found the obstacle at information socialization have done, allocation
of resources, lack of commitment from implementer, division of task and coordination
which not yet effective, and less comprehensive it supervise and evaluation have done.
Key words : Planning, Budgeting Based on Performance, Degradation MMR
Bibliographies : 47, 2006-2013
1. PENDAHULUAN
Di Indonesia, pelaksanaan reformasi perencanaan dan penganggaran
merupakan bagian dari reformasi birokrasi untuk pelaksanaan pemerintahan
yang baik (good governance) dalam upaya pelayanan masyarakat yang lebih
baik, dengan penggunaan anggaran publik yang lebih transparan, akuntabel,
efektif dan efisien. (1) Penganggaran berbasis kinerja (performance based
budgeting) adalah penganggaran bagi manajemen untuk dapat mengaitkan
setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dalam keluaran
dan hasil yang diharapkan termasuk pada efisiensi dalam pencapaian hasil dari
keluaran tersebut. (2) Sesuai amanat dari Pasal 7 PP No. 21 Tahun 2004,
Kementerian/Lembaga diharuskan menyusun anggaran dengan mengacu pada
indikator kinerja, standar biaya dan evaluasi kinerja. lndikator kinerja dan
sasaran merupakan bagian dari sistem penganggaran berbasis kinerja. (3)
Dalam kegiatan percepatan penurunan AKI sesuai dengan kesepakatan
nasional yang mendukung target pencapaian MDG’s pada tahun 2015, untuk
penurunan AKI sebesar 102/100.000 kelahiran hidup, maka upaya yang telah
dilakukan oleh Kementerian Kesehatan adalah menyusun perencanaan kerja
dan alokasi anggaran sesuai dengan prioritas. Namun di dalam kebijakan
penyusunan pagu anggaran oleh Kementerian Kesehatan tahun 2012, yang
mendukung upaya percepatan penurunan AKI, di unit Ditjen Bina Gizi dan
KIA, alokasi yang dianggarkan tahun 2012 sebesar 2,145.897 triliun rupiah
sedangkan untuk tahun 2013 mengalami penurunan alokasi sebesar 4,76 %
dari anggaran tahun 2012 atau pengurangan sebesar 97,434 miliar rupiah. (4)
Indikator kinerja merupakan unsur terpenting penetapan akuntabilitas
kinerja. (5) Hasil pelaksanaan akuntabilitas kinerja tertuang di dalam LAKIP
Dinas (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah). Namun sampai
dengan saat ini, pelaksanaan perencanaan dan penganggaran program
kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, belum sepenuhnya
menerapkan penyusunan perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja yang
efektif. Selain itu, pelaksanaan perencanaan dan penganggaran dari program /
kegiatan kesehatan yang ada, belum berorientasi pada pemecahan masalah.
Hal ini dikarenakan alokasi anggaran yang terbatas. Sehingga berdampak pada
pelaksanaan penganggaran yang didasarkan pada pagu anggaran. (6)
Berdasarkan penelitian sebelumnya, terkait implementasi performance
based budgeting, maka analisis implementasi kebijakan dalam perencanaan
dan penganggaran berbasis kinerja, mengacu pada model pendekatan yang
dikembangkan oleh George C. Edward III. Menurut George C. Edward III
(1980 : 10-11), keberhasilan implementasi kebijakan publik dipengaruhi oleh :
1) Komunikasi, 2) Sumberdaya, 3) Sikap, dan 4) Struktur Birokrasi. (7)
Hasil penelaahan dari dokumen LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 serta
dokumen pelaksanaan perubahan anggaran untuk pendanaan APBD dan
APBN, dijelaskan bahwa berdasarkan matrik PPS, tingkat pencapaian dari
target yang telah ditetapkan berdasarkan indikator yang ada, kegiatan
percepatan penurunan AKI, belum mencapai target. Dari target output sebesar
104 per 100.000 kelahiran hidup, namun dalam realisasi capaiannya sebesar
116,34 per 100.000 kelahiran hidup. Alokasi anggaran dari kegiatan
percepatan penurunan AKI di 35 kabupaten/kota yang bersumber APBD
Provinsi Jawa Tengah tahun 2012, diketahui sebesar Rp 2.620.300.000,00
dengan realisasi anggaran Rp 2.515.834.000,00 dan sisa lebih penggunaan
anggaran (silpa) mencapai Rp 104.466.000,00. Dana bersumber APBN tahun
2012, alokasinya sebesar Rp 3.600.000.000,00 dan pemotongan anggaran
yang ditetapkan Ditjen Bina Gizi dan KIA mencapai 25 % per tahunnya atau
pengurangan sebesar Rp 900.000.000,00, menjadi Rp 2.700.000.000,00.
Kendala dalam pelaksanaan perencanaan dan penganggaran kegiatan
percepatan penurunan AKI berbasis kinerja kaitannya dengan hasil LAKIP
tahun 2012, adalah sulitnya sinkronisasi dalam penyusunan indikator kinerja
yang terukur, kurangnya komitmen dan dukungan pemerintah daerah dalam
pelaksanaan kebijakan, manajemen yang belum terpadu dalam proses
perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja, kurangnya pengetahuan dan
pengalaman sumber daya manusia dalam penyusunan anggaran dan penentuan
indikator kinerja serta diseminasi informasi yang kurang memadai.
Tujuan penelitian ini adalah :
Tujuan Umum
Untuk mengetahui analisis implementasi perencanaan dan penganggaran
kegiatan percepatan penurunan AKI berbasis kinerja di Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah tahun 2012.
Tujuan Khusus
a. Menjelaskan implementasi dari perencanaan dan penganggaran kegiatan
percepatan penurunan AKI berbasis kinerja yang ditinjau berdasarkan
penggunaan indikator kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
b. Menjelaskan sosialisasi informasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah dalam perencanaan dan penganggaran.
c. Menjelaskan ketersediaan sumber daya di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah dalam perencanaan dan penganggaran.
d. Menjelaskan dukungan dan komitmen dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah dalam perencanaan dan penganggaran.
e. Menjelaskan pembagian tugas dan koordinasi di Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah dalam perencanaan dan penganggaran.
f. Menjelaskan supervisi dan evaluasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah untuk menilai pencapaian kinerja.
Gambar 1.
Bagan Analisis Implementasi Perencanaan dan Penganggaran
Kegiatan Percepatan Penurunan AKI Berbasis Kinerja
140
120 Target AKI Renstra
100 Target PN Renstra
80
Realisasi AKI
60
Realisasi PN
40
20 Target AKI RAD
0 Target PN RAD
2008 2009 2010 2011 2012
Gambar 2.
Grafik Pencapaian Indikator Outcome (Derajat Kesehatan)
untuk Percepatan Penurunan AKI di Jawa Tengah
5. DAFTAR PUSTAKA
1. Lukito, Penny K. Pengembangan Sistem Monev Kinerja Pembangunan
Nasional (Online). Disajikan dalam Forum Bimbingan Teknis Monitoring
dan Evaluasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Direktur
Sistem dan Pelaporan Evaluasi Kinerja Pembangunan, Kedeputian Bidang
Evaluasi Kinerja Pembangunan, Bappenas, Jakarta, 21 September 2011.
(http://www.depkumham.go.id/attachments/article/261/PRESENT%20BA
PPENAS.pdf. Diakses 01 Maret 2013).
2. Dewangga, Thanon Aria. Anggaran Minimal, Kinerja Maksimal (Online).
Deputi Bidang Pelaksanaan dan Pelaporan Persidangan, Jakarta, 2012.
(http://www.setkab.go.id/artikel-5697-.html. Diakses 08 Maret 2013).
3. Kementerian Agama Republik Indonesia. Ringkasan Penyusunan RKAKL
(Online).(http://rocan.kemenag.go.id/download/Ringkasan%20Penyusuna
n%20RKAKL.pdf. Diakses 01 Maret 2013).
4. Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan. Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Dekonsentrasi,
Tugas Pembantuan dan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2013 (Online).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Surabaya, 17 Juli 2012.
(http://www.gizikia.depkes.go.id/download/KEBIJAKAN-REN-GAR-
DEKON-TP-DAK-SBY-edit-1.ppt. Diakses 01 Maret 2013).
5. Subbag Program Dinkes Prov. Jateng. Presentasi Hasil Pertemuan RKT
(Rencana Kerja Tahunan) Dinkes Prov. Jateng : Salatiga, 3 – 4 November
2011. Subbag Program Dinkes Prov. Jateng, Semarang, 2011.
6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013. Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Semarang, 2008.
7. Widyantoro, Ari Eko. Implementasi Performance Based Budgeting :
Sebuah Kajian Fenomenologis (Studi Kasus pada Universitas
Diponegoro).(http://eprints.undip.ac.id/24007/1/Ari_Eko_Widyantoro.pdf.
Diakses 10 Maret 2013). Tesis, Program Studi Magister Akuntansi, Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang, 2009, hal 30-40.
8. Implementasi Strategi Penganggaran Berbasis Kinerja pada Universitas
Hasanuddin (Online). Tesis, Program Studi Magister Manajemen
Strategik, Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan, Mei 2012, hal 51 -
57.(http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1757/3.BAB
%20I,%20II,%20III%20.doc?sequence=3. Diakses 17 Maret 2013).
9. Munir, Sahibul. Modul 7 : Metode Pengambilan Sampel (Sampling
Methods) (Online). Pusat Pengembangan Bahan Ajar – Universitas Mercu
Buana.(http://kk.mercubuana.ac.id/files/99022-7-372370066825.doc.
Diakses 15 Maret 2013).
10. Mustafa, H. Teknik Sampling (Online). Universitas Parahyangan, 2000.
(http://home.unpar.ac.id/~hasan/SAMPLING. Diakses 15 Maret 2013).