Sie sind auf Seite 1von 7

POTENSI ALELOPATI EKSTRAK DAUN Gleichenia linearis (Burm.

)
Underw. TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN
ANAKAN GULMA Mikania micrantha (L.) Kunth

Awit Tatas Asih Susanti, Mayta Novaliza Isda, Siti Fatonah

Mahasiswa Program S1 Biologi


Bidang Botani Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia
awit.susanti@yahoo.com
ABSTRACT
Gleichenia linearis is a wide-leaf weed that contains chemical compounds such as
flavonoid, allelochemical, triterpenoid, saponin, tannin, alkaloid and steroid that can
inhibit the growth of other plants so it can be used as bioherbicide. The aims of this
study were to determine the potential of residues and the concentration of G. linearis
leaf extract on germination and growth of seedling weed Mikania micrantha. This study
was conducted using completely randomized design with 5 replicates with three
concentrations i.e. 10%, 20% and 30%. Data was observed and analyzed using Analysis
of Variance (ANOVA) and tested using Duncan's Multiple Range Test (DMRT) if it
showed significant effect. This study showed the decrease of growth and germination
and the increase of the percentage of the death of M. micrantha weed after treatment of
G. linearis leaf extract. The highest decrease was found in 30% extract concentration
with the percentage of germination, fresh weight, the percentage of mortality were 19%,
0.436 g and 10%, respectively.

Keywords: allelopathy, germination, Gleichenia linearis, Mikania micrantha.

ABSTRAK
Gleichenia linearis merupakan gulma berdaun lebar yang mengandung senyawa
alelokimia berupa flavonoid, triterpenoid, saponin, tanin, alkaloid dan steroid yang
dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
bioherbisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi alelopati dan
menentukan konsentrasi ekstrak daun G. linearis terhadap perkecambahan dan
pertumbuhan anakan gulma Mikania micrantha. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 ulangan dengan konsentrasi 10%,
20% dan 30%. Data yang diamati, dianalisis menggunakan Analysis of Variance
(ANOVA) dan jika berpengaruh nyata dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan’s
Multi Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan
perkecambahan dan pertumbuhan serta peningkatan persentase kematian gulma M.
micrantha setelah pemberian ekstrak daun G. linearis. Penurunan tertinggi terjadi pada

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 1


ekstrak dengan konsentrasi 30% yaitu persentase perkecambahan sebesar 19%, berat
basah 0,436 dan persentase kematian 10%.
Kata kunci: alelopati, Gleichenia linearis, Mikania micrantha, perkecambahan.

PENDAHULUAN Informasi penggunaan senyawa


alelopati sebagai bioherbisida pada G.
Gulma adalah semua tanaman linearis belum banyak dilaporkan. Untuk
yang tidak diinginkan kehadirannya mengkaji kandungan senyawa yang
terutama pada lahan budidaya. Secara dapat dijadikan bioherbisida, perlu
umum upaya untuk mengendalikan dilakukan uji potensi dari alelopati G.
gulma dilakukan dengan metode linearis dalam menghambat
mekanik dan kimiawi menggunakan perkecambahan dan pertumbuhan gulma
herbisida sintetik. Secara tidak langsung Mikania micrantha sebagai gulma
herbisida sintetik mempunyai banyak dominan perkebunan. Oleh sebab itu
dampak negatif. Pengaruh negatif yang tujuan dari penelitian ini adalah untuk
ditimbulkan oleh herbisida sintetik mengetahui pengaruh alelopati dan
adalah pencemaran lingkungan, menentukan konsentrasi optimum
meninggalkan residu pada produk ekstrak daun G. linearis terhadap
pertanian, matinya beberapa musuh perkecambahan dan pertumbuhan
alami dan merusak alam baik untuk anakan gulma M. micrantha.
sementara maupun secara permanen,
penurunan kadar organik tanah, gulma METODE PENELITIAN
menjadi toleran terhadap jenis herbisida
tertentu dan mahalnya biaya penyediaan a. Waktu Dan Tempat
herbisida (Sukman dan Yakup, 2002;
Haryatun, 2008). Oleh sebab itu Penelitian telah dilakukan pada
diperlukan alternatif yang lebih baik bulan Januari sampai dengan Februari
serta ramah lingkungan dalam 2014 di kebun biologi dan Laboratorium
mengendalikan gulma. Botani Jurusan Biologi Fakultas
Gleichenia linearis atau Matematika Dan Ilmu Pengetahuam
Dicranopteris linearis yang dikenal Alam, Universitas Riau
dengan paku resam adalah salah satu .
spesies paku-pakuan yang dianggap b. Bahan dan Alat
sebagai gulma penting yang berbahaya
bagi tanaman pokok dalam perkebunan Bahan-bahan yang digunakan
karet, kelapa sawit dan akasia (Vun, dalam penelitian ini adalah biji M.
2005; Pribadi dan Illa, 2010; Noguchi et micrantha, ekstrak daun kering G.
al., 2012). Tanaman ini memiliki linearis, tanah kebun, formalin 4% dan
kemampuan untuk menghambat akuades. Sedangkan alat-alat yang
pertumbuhan tanaman lain. Populasi digunakan adalah oven herbarium,
leichenia telah menunjukkan adanya blender, timbangan digital, polibag (35 x
beberapa senyawa phytotoxin yang 40 cm2), hand sprayer, ayakan tanah,
mampu menganggu perkecambahan dan penyaring, kamera digital dan peralatan
pertumbuhan spesies tumbuhan tertentu kaca yang sering digunakan di
(Peres et al., 2004). laboratorium.

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 2


c. Rancangan penelitian terdiri dari waktu muncul kecambah
(hari), kecepatan perkecambahan
Penelitian dilakukan pada (biji/hari) dan persentase perkecambahan
polibag yang disusun menggunakan (%), pertumbuhan anakan gulma terdiri
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dari jumlah daun, tinggi tanaman (cm),
dengan konsentrasi ekstrak daun kering panjang akar (cm), jumlah akar dan berat
G. linearis yang terdiri dari 4 taraf, basah (g) serta Persentase kematian
yaitu: A0 : 0% ekstrak (kontrol), A1: 10 anakan gulma (%).
% ekstrak (10 g/100 ml), A2: 20% Data yang diperoleh dianalisis
ekstrak (20 g/ml), A3: 30% ekstrak (30 menggunakan Analysis Of Variance
g/ml). Masing-masing perlakuan diulang (ANOVA). Apabila hasil ANOVA
5 kali, sehingga terdapat 20 satuan menunjukkan adanya pengaruh nyata,
percobaan. Ekstrak berasal dari daun maka diuji lanjut menggunakan
yang dikeringkan, diekstraksi dan Duncan’s Multi Range Test (DMRT)
dilarutkan dalam air. pada taraf 5 % dan dengan SPSS 16.0.

d. Tahapan penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahapan yang dilakukan dalam a. Perkecambahan biji Mikania


penelitian adalah pembuatan ekstrak, micrantha
persiapan media tanah, pengumpulan biji
gulma, penanaman biji gulma, perlakuan Parameter perkecambahan yang
ekstrak dan pemanenan gulma. Biji M. diamati pada penelitian ini meliputi
micrantha disebarkan secara merata di waktu muncul kecambah (hari),
atas permukaan tanah sebanyak 20 biji kecepatan perkecambahan (biji/hari) dan
per polibag. Perlakuan ekstrak G. persentase perkecambahan (%). Rata-
linearis diberikan 1 minggu sekali rata hasil pengamatan parameter
selama 4 minggu pada pukul 09.00 WIB, perkecambahan M. micrantha dapat
dimulai saat penanaman. Pengamatan dilihat pada Tabel 1.
dilakukan sampai akhir minggu keempat. Pada Tabel 1 menunjukkan
bahwa pemberian ekstrak daun G.
e. Parameter pengamatan linearis mempengaruhi perkecambahan
gulma M. micrantha. Penghambatan dan
Parameter pengamatan yang penurunan waktu muncul kecambah,
diamati meliputi perkecambahan yang kecepatan perkecambahan serta

Tabel 1. Rata-rata perkecambahan Mikania micrantha pada berbagai konsentrasi


ekstrak daun Gleichenia linearis
Saat muncul Kecepatan Persentase
Konsentrasi ekstrak
kecambah perkecambahan perkecambahan
Gleichenia linearis
(hari) (biji/hari) (%)
0% 2,80a 0,538 d 81d
10% 3,80abc 0,368 c 58c
20% 3,60abc 0,178 ab 28 ab
30% 4,20abc 0,126 ab 19 ab
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan beda nyata
pada uji lanjut DMRT taraf 5%

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 3


persentase perkecambahan mulai terjadi hara terlarut. Triyono (2009)
pada ekstrak dengan konsentrasi 10% mengungkapkan bahwa hambatan
semakin meningkat seiring dengan perkecambahan oleh alelopati dapat
peningkatan konsentrasi 20% dan 30%. terjadi melalui hambatan pada
Penghambatan dan penurunan pembelahan sel, pengambilan mineral,
yang terjadi disebabkan oleh adanya respirasi, penutupan stomata, sintesis
senyawa alelopat di dalam ekstrak daun protein dan aktivitas enzim.
G. linearis. Menurut Altieri dan Doll
(1998) gejala umum yang ditimbulkan b. Pertumbuhan dan persentase
oleh pengaruh alelopati pada tanaman kematian anakan gulma Mikania
adalah terhambatnya perkecambahan biji micrantha
tanaman. Saat perkecambahan biji
alelopat dapat mempengaruhi kerja Parameter pertumbuhan yang
enzim. Fiter dan Hay (1991); Pebriani diamati pada penelitian ini meliputi
(2013) mengungkapkan bahwa senyawa jumlah daun, tinggi tanaman (cm),
alelopat mengakibatkan aktivitas enzim panjang akar (cm), jumlah akar dan berat
terhambat sehingga perkecambahan basah (g). Rata-rata hasil pengamatan
terhambat bahkan biji tidak mampu parameter pertumbuhan anakan gulma
berkecambah. Selanjutnya dijelaskan M. micrantha dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata pertumbuhan dan persentase kematian anakan gulma Mikania


micrantha pada berbagai konsentrasi perlakuan ekstrak daun Gleichenia
linearis.
Konsentrasi
Tinggi Panjang Berat Persentase
ekstrak Jumlah Jumlah
tanaman akar basah kematian
Gleichenia daun akar
(cm) (cm) (g) (%)
linearis
0% 13,708 e 17,632d 14,786 f 11,850 e 2,004d 0a
10% 8,244 d 10,642 c 9,332de 6,822d 1,228c 0a
20% 6,216cd 6,124 b 7,242cd 5,030 cd 0,542b 0a
30% 4,326bc 4,732ab 4,478bc 3,480 bc 0,436b 10a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan beda nyata
pada uji lanjut DMRT taraf 5%

oleh Kristanto (2006) bahwa senyawa Tabel 2 menunjukkan bahwa


alelokimia berupa fenol dan flavonoid terjadi penurunan pertumbuhan anakan
dapat menghambat aktivitas enzim gulma M. micrantha setelah pemberian
selama proses perkecambahan yang ekstrak daun G. linearis. Penurunan
menyebabkan perkecambahan menjadi terjadi seiring dengan peningkatan
terhambat sehingga persentase konsentrasi ekstrak. Semakin tinggi
perkecambahan menjadi menurun. konsentrasi ekstrak yang diberikan
Selain itu penghambatan mengakibatkan pertumbuhan semakin
perkecambahan biji juga terjadi karena menurun. Pertumbuhan anakan gulma
permeabilitas membran sel yang M. micrantha mengalami penurunan
menurun, pembelahan dan pembesaran yang signifikan dibandingkan dengan
sel yang terhambat dan menurunnya kontrol pada setiap parameter
kemampuan dalam penyerapan air dan pertumbuhan yang diamati. Penurunan

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 4


konsentrasi ekstrak 10%. Penurunan alelokimia dapat pula menghambat
tertinggi terjadi pada konsentrasi ekstrak pembelahan sel melalui gangguan
30%. Pertumbuhan gulma disajikan pada aktivitas hormon tumbuhan seperti
Gambar 1. sitokinin yang berperan dalam

a b c d
Gambar 1. Pertumbuhan anakan gulma M. micrantha dengan ekstrak daun G. linearis
%
pada berbagai konsentrasi. a. 0%, b. 10%, c. 20%, d. 30%.

Terhambatnya pertumbuhan pembelahan sel. Adanya senyawa fenol


gulma M. micrantha juga disebabkan akan menghambat aktivitas sitokinin.
karena adanya senyawa alelopat pada Pertumbuhan panjang akar dan
ekstrak daun G. linearis. Berdasarkan jumlah akar juga terhambat karena
hasil penelitian perlakuan ekstrak pemberian ekstrak daun G. linearis pada
mampu menekan atau menghambat berbagai konsentrasi. Hal tersebut
pertumbuhan anakan gulma target. kemungkinan terjadi karena
Pemberian ekstrak menekan rata-rata penghambatan pada pembelahan dan
jumlah daun, tinggi tanaman, panjang pembesaran sel di akar. Sastroutomo
akar, jumlah akar dan berat basah. (1990) mengungkapkan bahwa
Penghambatan pada jumlah daun dan terhambatnya pembelahan dan
tinggi gulma M. micrantha oleh senyawa pembesaran sel selanjutnya akan
kimia ekstrak daun G. linearis dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
terjadi melalui penghambatan aktivitas perkembangan gulma M. micrantha
pembelahan dan pemanjangan sel. sehingga menjadi pendek dan kerdil.
Pebriani (2013) mengungkapkan bahwa Pengaruh pemberian ekstrak daun G.
beberapa senyawa alelokimia yang linearis pada berbagai konsentrasi
bersifat menghambat pembelahan sel, berpengaruh pada berat basah gulma M.
sehingga tinggi tanaman menjadi micrantha. Dimana terlihat perbedaan
terhambat adalah terpenoid, flavonoid yang signifikan dari masing-masing
dan senyawa fenol. Senyawa-senyawa perlakuan ekstrak. Pemberian ekstrak
tersebut mengakibatkan penghambatan dengan berbagai tingkatan konsentrasi
sintesis asam ketoglutarat yang memberikan hasil yang efektif dalam
merupakan prekusor asam-asam amino, menghambat pertumbuhan berat basah
protein dan ATP pada tanaman sehingga gulma. Menurut Sastroutomo (1990)
mengakibatkan terganggunya penghambatan berat basah terjadi karena
pembelahan dan pembesaran sel. Ardi terganggunya penyerapan air dan
(1999) mengungkapkan senyawa terhambatnya proses fotosintesis.

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 5


Mekanisme penghambatan berat basah mengalami kematian. Riskitavani dan
diduga diawali pada membran sel Kristanti (2013) menyatakan bahwa layu
dengan terjadinya kerusakan struktur pada tanaman disebabkan karena adanya
membran oleh senyawa fenol. Pebriani
pemberian herbisida nabati dan kelayuan
(2013) menjelaskan bahwa senyawa
fenol merusak gugus fosfat pada muncul setelah pemberian ekstrak.
fosfolipid membran sel sehingga Kandungan alelopat akan terakumulasi
molekul fosfolipid akan terurai menjadi dalam sel dan bersifat racun yang dapat
gliserol, asam karboksilat dan asam menjadikan sel-sel tidak elastis dan
fosfat sehingga dapat menyebabkan menghambat transpor ion terlarut
keluarnya zat-zat penyusun sel dan melewati membran sel. Hambatan
metabolit dari dalam. Kristanto (2006)
tersebut menyebabkan pertumbuhan
menyatakan bahwa alelopat yang
menghambat pertumbuhan tanaman tanaman menjadi abnormal dan jika
seperti jumlah daun dan tinggi tanaman peristiwa ini berlangsung terus menerus
kemudian akan menurunkan berat basah maka dapat menyebabkan kematian pada
tanaman tersebut. tanaman.
Pemberian ekstrak juga
berpengaruh terhadap persentase KESIMPULAN
kematian anakan gulma M. micrantha.
Meskipun hasil menunjukkan tidak Pemberian ekstrak daun G.
berbeda nyata dibandingkan kontrol, linearis berpengaruh nyata terhadap
namun terlihat adanya peningkatan proses perkecambahan dan pertumbuhan
persentase kematian yang ditunjukkan anakan gulma M. micrantha dari
pada ekstrak dengan konsentrasi konsentrasi 10% sampai 30%.
tertinggi 30% (Tabel 2). Semakin tinggi Penghambatan perkecambahan,
konsentrasi ekstrak yang diberikan pertumbuhan dan peningkatan persentase
mampu meningkatkan persentase kematian anakan M. micrantha tertinggi
kematian anakan gulma. Kematian terjadi pada ekstrak G. linearis dengan
anakan gulma umumnya terjadi pada konsentrasi 30%.
minggu ke-3 atau ke-4 pengamatan
dengan gejala kerusakan terlihat setelah UCAPAN TERIMA KASIH
3 atau 4 hari pemberian ekstrak. Gejala
kerusakan yang ditimbulkan seperti daun Penulis mengucapkan terima
menguning, kelayuan pada daun ataupun kasih kepada Universitas Riau melalui
keseluruhan pada tanaman atau terjadi Lembaga Penelitian yang telah
klorosis pada daun M. micrantha. membantu biaya penelitian ini melalui
Klorosis adalah keadaan abnormal yang Dana PNBP tahun 2014.
terjadi pada daun akibat kekurangan
klorofil. Klorosis terjadi karena DAFTAR PUSTAKA
masuknya senyawa alelopat yang
terkandung di dalam ekstrak daun G. Altieri M. A dan Dol J. D. 1998. The
linearis bersama air. potential of allelopathy as a tool
for management in crop field.
Senyawa alelopat yang terserap PANS. 24(4) : 495-502.
dapat menjadi racun (toksik) sehingga
dapat menyebabkan tumbuhan layu dan

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 6


Ardi. 1999. Potensi alelopati akar (Pteridophyta). Acta Botanica
rimpang alang-alang (Imperata Brasilica. 18(4): 211-220.
cylindrical (L.) Beauv.) terhadap
Mimosa pudica L. Stigma. 7(1): Pribadi A dan Illa A. 2011. Jenis dan
66-68. struktur gulma pada tegakan
Acacia crassicarpa Di Lahan
Fiter A. H dan Hay R. K. M. 1991. Gambut (Studi Kasus Pada
Fisiologi lingkungan tanaman. HPHTI Arara Abadi, Riau).
Universitas Gajah Mada. Tekno Hutan Tanaman. Vol 4
Yogyakarta. (1): 33-40.
Haryatun. 2008. Teknik identifikasi Riskitavani D dan Kristanti I. 2013.
jenis gulma dominan dan status Potensi bioherbisida ekstrak daun
ketersediaan hara Nitrogen, ketapang (Terminalia catappa)
Fosfor, dan Kalium beberapa terhadap gulma teki (Cyperus
jenis gulma Di Lahan Rawa rotundus). Jurnal Sains Dan Seni
Lebak. Buletin Teknik Pertanian. Pomits. Vol. 2 (2): 2337-3520.
13:1.
Sastroutomo, S.S. 1991. Ekologi gulma.
Kristanto. 2006. Perubahan karakter
PT. Gramedia Pustaka Utama.
tanaman jagung (Zea mays L.)
Jakarta.
akibat alelopati dan persaingan
teki (Cyperus rotundus L.). J. Sukman Y dan Yakup. 2002. Gulma dan
Indon. Trop. Anim. Agric. 31(3): teknik pengendaliannya. Jakarta:
189-194. PT Grafindo Persada.
Noguchi K, Saito Y, Ohno O, Suenaga Triyono K. 2009. Pengaruh saat
K. 2013. Allelopathy is involved pemberian ekstrak Bayam
in the formation of pure colonies Berduri (Amaranthus spinosus)
of the fern Gleichenia japonica. dan Teki (Cyperus rotundus)
[Abstrak]. Journal of Plant terhadap pertumbuhan dan hasil
Physiology. Vol.170(6): 577-582. tanaman Tomat (Lycopersicum
esculentum). INNOFARM. (8) :1.
Pebriani, Riza L, Mukarlina. 2013.
Potensi ekstrak daun sembung Vun C. T. 2005. Kesan alelopati Mikania
rambat (Mikania micrantha micrantha, Imperata cylindrica,
H.B.K) sebagai bioherbisida Lantana camara dan
terhadap gulma maman ungu Dicranopteris linearis keatas
(Cleome rutidosperma D.C) dan beberapa spesies rumpai
rumput bahia (Paspalum notatum malaysia. Pusat Pengkajian
Flugge). Protobiont. Vol 2 (2): Siswazah. Universitas
32-38. Kebangsaan Malaysia.
Peres M, Silva LB, FacendaO, Hess S.
2004. Potencial alelopatico de
especies de Pteridaceae

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 7

Das könnte Ihnen auch gefallen