Sie sind auf Seite 1von 10

Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis

Vol. 14. No.1, Maret 2017: 62-71


EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB


PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN KEGIATAN
BISNIS ONLINE DI PEKANBARU

Nelsi Arisandy
Universitas Islan Negeri Sutan Syarif Kasim Riau
Jl. Subrantas KM. 15, Rimba Panjang, Tambang, Rimba Panjang, Tambang,
Kota Pekanbaru, Riau 28293
E-mail : nelsi_arisandy@yahoo.co.id

Abstract: The purpose of this study is to provide empirical evidence about the influence of
the taxpayer understanding, awareness of taxpayers and sanction tax compliance with tax
compliance individual who doing business online activities in Pekanbaru. The type of this
research is quantitative. The population in this study is an individual taxpayer who live in
Pekanbaru. The sample in this study is an individual taxpayer who doing business online
activities.Total sample is 100 respondents.The method of this sample using convenience
sampling method. The techniques used in this research is multiple linear regression.The
results of this research show that the partial understanding of the taxpayer does not
influencesignificantly with individual taxpayer compliance, while awareness of taxpayers and
sanction tax compliance have significantly affect with the individual taxpayers who doing
business online. And simultaneously, the understanding of the taxpayer, the taxpayer
awareness and sanction tax compliance have significantly influence with individual taxpayers
who doing business online in Pekanbaru.

Keywords: Understanding of the taxpayer, the taxpayer awareness, Sanctions Taxes,


Taxpayer Compliance.

PENDAHULUAN meningkatkan volume penjualan, baik


Perkembangan teknologi untuk penjualan online maupun
informasi telah membuat berbagai konvensional (Jansen, 2006). Di samping
perubahan dalam sendi-sendi kehidupan keuntungan tersebut, ternyata hasil
masyarakat. Masyarakat sekarang telah beberapa penelitian menunjukkan bahwa
dimanjakan oleh berbagai macam bentuk efektivitas penggunaan bisnis onlinedalam
teknologi yang memudahkan mereka mendongkrak peningkatan volume
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. penjualan dan mempromosikan produk-
Khususnya di dalam transaksi produk industri cukup tinggi (Supardi,
perdagangan dikenal suatu model yang 2008).
lagi populer dan menjadi trend Transaksi bisnis onlinesekarang ini
dikalangan masyarakat termasuk di menjadi bahanperbincangan karenasering
Indonesia. Bentuk perdagangan ini digunakan oleh wajib pajak dalam
dikenal dengan istilahbisnis online. melakukan kegiatan usahanya. Hal ini
Transaksi bisnis onlinetersebut dikarenakan semakinmajunya teknologi
difasilitasi oleh suatu sistem elektronik yang sekarang ini juga menjadi sarana
yang dikenal dengan istilah yang menguntungkan bagi wajib pajak
internet(Wirdasari, 2009). orang pribadi dalam melakukan kegiatan
Manfaat dan keuntungan usaha. Contohnya dengan melakukan
menggunakan internetadalah untuk penjualan barang dagangan memanfaatkan
media promosi dalam rangka untuk media elekronik melalui jejaring sosial

62
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 14. No.1, Maret 2017: 62-71
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
berupa Twitter, Facebook, Instagram dibentuk oleh dimensi pemeriksaan pajak,
dan lain-lain. penegakan hukum dan kompensasi pajak.
Berbeda dengan transaksi Tujuan pemeriksaan adalah untuk menguji
perdagangan biasa, transaksi bisnis kepatuhan wajib pajak dalam
online memiliki banyak permasalahan melaksanakan perpajakannya. Kepatuhan
yang rumit. Salah satunya bisnis jual wajib pajak memenuhi kewajiban
beli produk melalui sistem jaringan perpajakkannya meningkatkan peneri
internet atau online dalam beberapa maan negara dan pada gilirannya akan
tahun terakhir berkembang sangat pesat, meningkatkan besarnya rasio pajak
namun belum banyak pelaku bisnis itu (Nurmantu, 2007).
yang melaporkan pajak usahanya Adanya ketidak tergalian potensi
(Mulyono, 2012). Direktur Jenderal perpajakan ini dapat dilatar belakangi
Pajak dalam Surat Edaran Nomor karena kurangnya pemahaman wajib
SE/62/PJ/2013 tentang Penegasan pajak dalam peraturan perpajakan terkait
Ketentuan Perpajakan Atas Transaksi kepatuhan dan kewajiban perpajakannya.
BisnisOnline menegaskan tidak ada Sebagaimana Hardiningsih (2011)
perbedaan perlakuan perpajakan antara menjelaskan pemahaman wajib pajak
transaksi bisnis online dan transaksi terhadapperaturan perpajakan adalah cara
perdagangan dan/atau jasa lainnya. wajib pajak dalam memahami peraturan
Permasalahannya transaksi perpajakan yang telah ada sehingga
bisnisonlinesulit dikenai pajak karena kepatuhan wajib pajaknya meningkat.
dengan Self Assessement System yang Ini dapat dilihat dalam Syahril
dianut oleh sistem perpajakan Indonesia (2013) yang meneliti tentang pengaruh
yang memberikan kepercayaan kepada tingkat pemahaman wajib pajak dan
wajib pajak, lebih menekanpada kualitas pelayanan fiskus terhadap
kesadaran wajib pajak itu sendiri untuk kepatuhan wajib pajak PPhorang pribadi
membayar pajak atas penghasilan yang yang menunjukkan hasil bahwa tingkat
diperoleh dari usahanya. Hal ini pemahaman wajib pajak berpengaruh
dikarenakan dalam transaksi signifikan terhadap kepatuhan wajib
bisnisonlinehanya disertai dengan bukti pajak.
transfer uang yang memperlihatkan Dalam sistem pemungutan pajak
beralihnya uang dari rekening pihak self assessment system tentu kesadaran
pertama ke rekening pihak lain, dan wajib pajak menjadi hal yang perlu
tidak menunjukkan bukti terjadinya diperhatikan dalam upaya meningkatkan
transaksi jual beli yang dikenai pajak. tingkat kepatuhan wajib pajak.Kesadaran
Penerimaan pajak di Indonesia adalah keadaan mengetahui atau mengerti,
tergolong rendah. Salah satu sedangkan perpajakan adalah perihal
penyebabnya dikarenakan tingkat pajak. Sehingga kesadaran perpajakan
kepatuhan wajib pajak yang semakin adalah keadaan mengetahui atau mengerti
lama semakin menurun.Penelitian perihal pajak. Penilaian positif wajib
tentang kepatuhan wajib pajak telah pajak terhadap pelaksanaan fungsi negara
banyak dilakukan. Menurut Pratama oleh pemerintah akan menggerakkan
(2012) wajib pajak patuh adalah wajib masyarakat untuk mematuhi
pajak yang ditetapkan oleh Direktur kewajibannya untuk membayar pajak.
Jenderal Pajak sebagai wajib pajak yang Maka dari itu kesadaran wajib
memenuhi kriteria tertentu yang dapat pajak mengenai perpajakan amatlah
diberikan pengembalian pendahuluan diperlukan guna meningkatkan kepatuhan
kelebihan pembayaran pajak. Menurut wajib pajak.Hal ini sejalan dengan
Suryadi (2006) kepatuhan wajib pajak penelitian Jatmiko (2006) yang meneliti

63
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 14. No.1, Maret 2017: 62-71
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
tentang pengaruh kesadaran wajib pajak meneliti tentang pengaruh kesadaran
terhadap kepatuhan wajib wajib pajak dan sanksi pajak terhadap
pajakmenunjukkan hasil berpengaruh kepatuhan wajib pajak orang pribadi
positif terhadap kepatuhan wajib pajak. menunjukkan hasil bahwa secara parsial
Ketentuan umum dan tata cara kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh
peraturan perpajakan telah diatur dalam terhadap kepatuhan wajib pajak, dan
Undang-Undang, tak terkecuali sanksi pajak berpengaruh terhadap
mengenai sanksi perpajakan.Sanksi kepatuhan wajib pajak. Sedangkan secara
merupakan hukuman negatif kepada simultan, keduanya berpengaruh
orang yang melanggar peraturan, signifikan terhadap kepatuhan wajib
sehingga dapat dikatakan bahwa sanksi pajak. Sanksi pajak memiliki pengaruh
perpajakan adalah hukuman negatif positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
kepada orang yang melanggar peraturan Penelitian ini direplikasi dari
dengan cara membayar uang. Undang- Kurnia (2014), perbedaan dengan
undang dan peraturan secara garis besar penelitian sebelumnya yaitu mengganti
berisikan hak dan kewajiban, tindakan variabelpelayanan fiskus menjadi variabel
yang diperkenankan dan tidak pemahaman wajib pajak yang diambil
diperkenankan oleh masyarakat. Agar dari Syahril (2013) serta objek penelitian
undang-undang dan peraturan tersebut yang hanya dikhususkan pada wajib pajak
dipatuhi, maka harus ada sanksi bagi orang pribadi yang melakukan kegiatan
pelanggarnya, demikian halnya untuk bisnis online.
hukum pajak. Dalam undang-undang
perpajakan dikenal dua macam sanksi, TINJAUAN PUSTAKA
yaitu sanksi administrasi dan sanksi Pengertian pajak menurut Undang-
pidana. sanksi administrasi dapat berupa Undang KUP No. 28 tahun 2007 adalah
bunga, denda, dan kenaikan. Sanksi kontribusi wajib kepada negara yang
diperlukan untuk memberikan pelajaran terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bagi pelanggar pajak. Dengan demikian, bersifat memaksa berdasarkan undang-
diharapkan agar peraturan perpajakan undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
dipatuhi oleh para wajib pajak. Wajib secara langsung dan digunakan untuk
pajak akan memenuhi kewajiban keperluan negara bagi sebesar-besarnya
perpajakan bila memandang bahwa kemakmuran rakyat.
sanksi perpajakan akan lebih banyak Pajak dipungut berdasarkan norma-
merugikannya (Jatmiko, 2006). norma hukum untuk menutup biaya
Penelitian lainnya dilakukan oleh produksi barang dan jasa kolektif untuk
Kurnia (2014)yang meneliti pengaruh mencapai kesejahteraan umum. Penolakan
kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus untuk membayar, penghindaran, atau
dan sanksi pajak terhadap kepatuhan perlawanan terhadap pajak pada umumnya
wajib pajak orang pribadi menunjukkan termasuk pelanggaran hukum. Pajak terdiri
hasil bahwa kesadaran wajib pajak, dari pajak langsung atau pajak tidak
pelayanan fiskus dan sanksi pajak langsung dan dapat dibayarkan dengan
berpengaruh signifikan terhadap uang ataupun kerja yang nilainya setara.
kepatuhan wajib pajak.Kesadaran wajib Kepatuhan pajak adalah suatu
pajak atas fungsi perpajakan sebagai keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi
pembiayaan negara sangat diperlukan semua kewajiban perpajakan dan
untuk meningkatkan kepatuhan wajib melaksanakan hak perpajakannya
pajak. (Muliari, 2011).Menurut Suryadi (2006),
Penelitian dilakukan oleh Utami kepatuhan wajib pajak dibentuk oleh
(2013) dengan variabel yang sama yang dimensi pemeriksaan wajib pajak,

64
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 14. No.1, Maret 2017: 62-71
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
penegakan hukum, dan kompensasi Wajib Pajak berusaha untuk mematuhi
pajak. Undang-Undang No. 28 Tahun peraturan hukum perpajakan yang
2007 Pasal 4 ayat (1) menyatakan: berlaku, baik memenuhi kewajiban
Wajib Pajak wajib mengisi dan ataupun melaksanakan hak
menyampaikan Surat Pemberitahuan perpajakannya.
dengan benar, lengkap, jelas, dan Resmi (2009) mengatakan bahwa
menandatanganinya. pengetahuan dan pemahaman akan
Kepatuhan wajib pajak dalam peraturan perpajakan adalah proses dimana
melaksanakan kewajiban pajaknya wajib pajak mengetahui tentang perpajakan
menurut Undang-Undang Republik dan mengaplikasikan pengetahuan itu untuk
Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 membayar pajak. Pengetahuan dan
Tentang Ketentuan Umum Dan Tata pemahaman peraturan perpajakan yang
Cara Perpajakan pasal 17 C ayat 2 dimaksud mengerti dan paham tentang
didasarkan pada kriteria sebagai berikut: ketentuan umum dan tata cara perpajakan
1. Tepat waktu dalam yang meliputi tentang bagaimana cara
menyampaikan Surat menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT),
Pemberitahuan pembayaran, tempat pembayaran, denda
2. Tidak mempunyai tunggakan dan batas waktu pembayaran atau pelaporan
pajak untuk semua jenis pajak, SPT.
kecualitunggakan pajak yang Menurut Ritonga (2011) kesadaran
telah memperoleh izin untuk adalah perilaku atau sikap terhadap suatu
mengangsur atau menunda objek yang melibatkan anggapan dan
pembayaran pajak. perasaan serta kecenderungan untuk
3. Laporan Keuangan diaudit oleh bertindak sesuai objek tersebut. Menurut
Akuntan Publik atau lembaga Muliari dalam Arum (2012), kesadaran
pengawasan keuangan perpajakan adalah suatu kondisi dimana
pemerintah dengan pendapat wajib pajak mengetahui, memahami dan
Wajar Tanpa Pengecualian melaksanakan ketentuan perpajakan dengan
selama 3 (tiga) tahun berturut- benar dan sukarela.Kesadaran wajib pajak
turut, atau dengan pendapat wajar dibentuk oleh dimensi persepsi wajib pajak,
dengan pengecualian, sepanjang pengetahuan wajib pajak, karakteristik
pengecualian tersebut tidak wajib pajak dan penyuluhan perpajakan
mempengaruhi laba rugi fiskal. (Suryadi, 2006).
Selanjutnya ditegaskan bahwa Menurut Undang-Undang KUP
seandainya laporan keuangan Nomor 28 Tahun 2007 yang sudah
diaudit, laporan audit tersebut dijelaskan yaitu salah satunya mengenai
harus disusun dalam bentuk sanksi pajak, wajib pajak dapat dikenakan
panjang (long form report) dan sanksi denda yang berupa administrasi,
menyajikan rekonsiliasi laba rugi bunga, dan sanksi pidana. Sanksi pajak
komersial dan fiskal, dan merupakan jaminan bahwa ketentuan
4. Tidak pernah dipidana karena peraturan perundang-undangan perpajakan
melakukan tindak pidana di (norma perpajakan) akan
bidang perpajakan berdasarkan dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata lain
putusan pengadilan yang telah sanksi perpajakan merupakan alat pencegah
mempunyai kekuatan hukum agar wajib pajak tidak melanggar norma
tetap dalam jangka waktu 5 perpajakan (Mardiasmo, 2006 dalam
(lima) tahun terakhir. Muliari, 2010).
Maka konteks kepatuhan dalam Sanksi pajak dibuat dengan tujuan
penelitian ini mengandung arti bahwa agar wajib pajak takut untuk melanggar

65
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 14. No.1, Maret 2017: 62-71
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Undang-Undang perpajakan. Agar wajib dan bisa dipaksakan oleh pemerintah,
Undang-Undang dan peraturan tersebut dengan penerapan Self Assesment
dipatuhi, maka harus ada sanksi bagi Systemwajib pajak harusnya sudah paham
pelanggarnya. Mardiasmo (2011) apabila pemerintah memberikan amanah
mengemukakan bahwa sanksi perpajakan sepenuhnya kepada wajib pajak untuk
merupakan jaminan bahwa ketentuan melaksanakan kewajiban perpajakannya.
peraturanperundang-undangan perpajakan Maka seperti yang tertera pada surat Annisa
(norma perpajakan) akan dituruti, ditaati, ayat 59 yang berbunyi:
dan dipatuhi.
Menurut Lubis (2010) adapula
sanksi-sanksi perpajakan bagi wajib pajak
orang pribadi, yaitu sebagai berikut:
1. Rp.100.000 apabila Surat Artinya:
Pemberitahuan (SPT) Masa tidak Ayat 59 : “Hai orang-orang yang beriman,
disampaikan atau disampaikan taatilah Allah dan taatlah Rasul (Nya), dan
tidak sesuai dengan batas waktu, ulil amri diantara kamu. Kemudian jika
misalnya paling lambat 20 hari kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu,
setelah akhir masa pajak. Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
2. Sanksi bunga untuk Pajak Quran) dan Rasul (sunahnya), jika kamu
Penghasilan (PPh) wajib pajak benar-benar beriman kepada Allah dan hari
orang pribadi, yaitu sebesar 2% kemudian. Yang demikian itu lebih utama
sebulan untuk selama-lamanya 24 (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS.
bulan atas jumlah pajak yang Annisa: 59)
terutang tidak atau kurang dibayar. Ayat ini mengatakan kepada kaum
3. Sanksi pidana bagi wajib pajak Mukmin, selain taat kepada Allah dan
orang pribadi yang karena Rasulnya, maka haruslah kalian taat kepada
kealpaannya. para pemimpin yang adil. Karena ketaatan
Dengan kata lain sanksi itu merupakan kezaliman iman kepada
perpajakan merupakan alat pencegah agar Allah dan hari kiamat. Dalam riwayat
wajib pajak tidak melanggar norma sejarah disebutkan, bahwa Rasul SAW
perpajakan. ketika berangkat ke perang Tabuk beliau
Dalam Surat Annisa ayat 59 melantik Imam Ali AS sebagai
disebutkan bahwa bagi siapapun yang penggantinya di Madinah. Beliau berkata,
diberikan amanah maka dia harus “Wahai Ali Engkau disisiku, seperti Harun
mematuhinya dalam amanah untuk Musa”. Selanjutnya ayat ini turun dan
menunjukkan kemunafikan dan sifat masyarakat diperintahkan untuk
bermuka dua. Maka amanah sangat luas menaatinya. Taat kepada pemimpin artinya
mencakup amanah harta, ilmu dan dsini adalah taat kepada pemerintah yang
keluarga. Bahkan dalam beberapa riwayat mengatur negara Republik Indonesia, jadi
kepemimpinan sosial dikategorikan kita warga negara Indonesia seperti yang
sebagai amanah ilahi yang besar, dimana terkandung dalam surat Annisa ayat 59
masyarakat harus berhati-hati dan maka wajib hukumnya menaati semua
menyerahkannya terletak pada aturan yang dibuat pemerintah termasuk
kepemimpinan yang saleh dan peraturan diwajibkannya membayar pajak,
profesional. Sebaliknya, sumber dari kita harus menaati dan patuh.
kesulitan sosial adalah para pemimpin
yang tidak saleh dan korupsi. METODE PENELITIAN
Seperti yang tertera dalam Populasi dalam penelitian ini adalah
pengertian pajak yaitu pajak sifatnya seluruh wajib pajak orang pribadi yang

66
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 14. No.1, Maret 2017: 62-71
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
berjumlah 143.241 wajib pajak yang ada variabel terhadap variabel lainnya. Analisis
di Pekanbaru. Pengambilan sampel data menggunakan teknik statistik multiple
dengan menggunakan metode regression untuk menguji pengaruh
convenience sampling yaitu metode variabel-variabel independen terhadap
pengambilan sampel secara bebas dan variabel dependen, yaitu untuk mengetahui
kondisional tanpa menentukan status, atau apakah terdapat pengaruh antara
keadaan dari responden sehingga pemahaman wajib pajak, kesadaran wajib
menjadikan peneliti nyaman dan mudah pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan
dalam mengambil sampel (Sekaran, wajib pajak. Analisis regresi linear
2009). jumlah sampel yang diambil dalam berganda digunakan dalam penelitian ini
penelitian ini adalah sebanyak 100wajib dengan tujuan untuk mengetahui ada
pajak orang pribadi yang melakukan tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap
kegiatan bisnis onlinedi Pekanbaru. variabel terikat. Perhitungan statistik dalam
Jenis data yang digunakan dalam analisis regresi linear berganda yang
penelitian ini, yaitu data primer. Rumus digunakan dalam penelitian ini adalah
matematis dari regresi berganda yang dengan menggunakan bantuan program
digunkana dalam peneltian ini adalah: komputer SPSS for Windows versi 21.0.
ringkasan hasil pengolahan data dengan
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e menggunakan program SPSS tersebut
adalah sebagai berikut:
Keterangan : Tabel 1
Y = Kepatuhan Wajib Pajak Hasil Uji Regresi Linear Berganda
a = constanta Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
b1 = Koefisien regresi antara B Std. Error Beta
pemahaman wajib pajak dengan (Constant)22,607 2,383 9,488 ,000
x1 ,006 ,061 ,009 ,091 ,928
kepatuhan wajib pajak 1 -,240 ,104 -,219 - ,024
x2
b2 = Koefisien regresi antara 2,296
x3 ,234 ,072 ,314 3,235 ,002
kesadaran wajib pajak dengan
kepatuhan wajib pajak a. Dependent Variable: y
b3 = Koefisien regresi antara sanksi
pajak dengan kepatuhan wajib Dari hasil tersebut apabila ditulis dalam
pajak bentuk unstandardized dari persamaan
X1 = Variabel Pemhaman Wajib regresinya adalah sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Pajak Y = 22,607 + 0,006X1 – 0,240X2 + 0,234X3 + e
X2 = Variabel Kesadaran Wajib Persamaan regresi tersebut dapat
Pajak dijelaskan sebagai berikut :
X3 = Variabel Sanksi Pajak 1. Konstanta sebesar 22,108, artinya
e = error disturbances jika Pemahaman Wajib Pajak,
Dalam membuktikan kebenaran uji Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi
hipotesis yang diajukan digunakan uji Pajak nilainya adalah 0, maka
statistik terhadap output yang dihasilkan Kepatuhan Wajib Pajak nilainya
dari persamaan regresi akan mengalami peningkatan
sebesar 22,607.
HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Koefisien regresi variabel
Hasil Pemahaman Wajib Pajak sebesar
Pengujian hipotesis dilakukan 0,006 artinya jika variabel lain
dengan menggunkana metode Regresi nilainya tetap dan Pemahaman
Linear Berganda yang bertujuan untuk Wajib Pajak mengalami kenaikan
menguji hubungan pengaruh antara satu sebesar 1%. Maka Kepatuhan

67
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 14. No.1, Maret 2017: 62-71
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Wajib Pajak mengalami kenaikan yaituPemahaman Wajib Pajak tidak
sebesar 0,006. Koefisien bernilai berpengaruh secara signifikan terhadap
positif artinya terjadi hubungan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Dari
positif antara Pemahaman Wajib tabel dapat diketahui bahwa variabel
Pajak dengan Kepatuhan Wajib independen mempunyai angka signifikansi
Pajak tersebut. sebesar 0,0525 sehingga angka tersebut
3. Koefisien regresi variabel lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H1
Kesadaran Wajib Pajak sebesar - ditolak, hal ini berarti bahwa Pemahaman
0,240 artinya jika variabel Wajib Pajak tidak berpenagruh signifikan
lainnya tetap dan Kesadaran terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Wajib Pajak mengalami kenaikan Pribadi yang melakukan kegiatan bisnis
sebesar 1%. Maka Kepatuhan online di Pekanbaru.
Wajib Pajak mengalami kenaikan Hal ini menunjukkan bahwa
sebesar -0,240. Koefisien bernilai semakin tinggi atau rendahnya pemahaman
negatif artinya terjadi hubungan wajib pajak,tidak akan mempengaruhi
yang negatif antara Kesadaran kepatuhan wajib pajak itu sendiri.Ini
Wajib Pajak dengan Kepatuhan dikarenakanmasih banyak wajib pajak yang
Wajib Pajak tersebut. belum paham secara terperinci terkait
4. Koefisien regresi variabel Sanksi segala peraturan perpajakan yang ada. Dari
Pajak sebesar 0,234 artinya jika hasil pengamatan peneliti masih banyak
variabel lain nilainya tetap dan wajib pajak yang belum mampu untuk
Sanksi Pajak mengalami mengisi SPTnya sendiri.
kenaikan sebesar 1%. Maka Hasil penelitian ini konsisten dengan
Kepatuhan Wajib Pajak penelitian yang dilakukan oleh Najib (2013)
mengalami kenaikan sebesar dan Pranadata (2014) yang menunjukkan
0,234. Koefisien bernilai positif hasil bahwa Pemahaman Wajib Pajak tidak
artinya terjadi hubungan positif berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan
antara Sanksi Pajak dengan Wajib Pajak Orang Pribadi di kota Batu,
Kepatuhan Wajib Pajak tersebut. Malang.
Semakin besar pengetahuan
Sanksi Pajak maka semakin Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak
meningkat Kepatuhan Wajib Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Pajak. Berdasarkan hasil pengujian
Standar error (e) merupakan variabel hipotesis, hipotesis kedua yaituKesadaran
acak dan mempunyai distribusi Wajib Pajakberpengaruh signifikan
probabilitas. Standar error (e) mewakili terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Dari tabel
semua faktor yang mempunyai pengaruh dapat diketahui bahwa variabel independen
terhadap Y tetapi tidak dimasukkan mempunyai angka signifikansi 0,024
dalam persamaan sehingga angka tersebut lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian H2 diterima, hal ini
Pembahasan berarti bahwa Kesadaran Wajib Pajak
Pembahasan hasil penelitian berpengaruh secara signifikan terhadap
berikut ini disesuaikan melalui rumusan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang
masalah yang terdapat didalam penelitian melakukan kegiatan bisnis online di
ini. Pekanbaru.
Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak Apabila wajib pajak sadar akan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak kewajibannya dalam membayar pajak,
Berdasarkan hasil pengujian maka akan membuat wajib pajak tersebut
hipotesis, hipotesis pertama patuh. Hasil penelitian ini konsisten dengan

68
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 14. No.1, Maret 2017: 62-71
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
penelitian yang dilakukan oleh Utami pemahaman wajib pajak, kesadaran wajib
(2013) yang menunjukkan hasil bahwa pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan
Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh wajib pajak orang pribadi yang melakukan
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib kegiatan bisnis online di Pekanbaru. Dari
Pajak Orang Pribadi di Palembang. hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji regresi berganda maka
Pengaruh Sanksi Pajak Terhadap secara parsial variabel Pemahaman Wajib
Kepatuhan Wajib Pajak Pajak tidak berpengaruh secara signifikan
Berdasarkan hasil pengujian terhadap Kepatuhan Wajib Pajak orang
hipotesis, hipotesis ketiga yaituSanksi pribadi yang melakukan kegiatan bisnis
Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan online di Pekanbaru. Hal ini menunjukkan
Wajib Pajak. Dari tabel dapat diketahui bahwa semakin tinggi atau rendahnya
bahwa variabel independen mempunyai pemahaman wajib pajak, tidak akan
angka signifikansi 0,002 sehingga angka mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib
tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan pajak itu sendiri.
demikian H3 diterima, hal ini berarti Saran yang diberikan adalah
bahwa Sanksi Pajak berpengaruh secara sebaiknya menambah sampel yang ada se –
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Sumatera dan menambah variabel lainnya
Pajak Orang Pribadi yang melakukan yang relevan dengan penelitian di atas.
kegiatan bisnis online di Pekanbaru. Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian DAFTAR PUSTAKA
yang dilakukan oleh Jatmiko (2006),
Utami (2013), Kurnia (2014) dan Al-Qur’an dan Terjemahan Surat Annisa:
Pranadata (2014) yang menunjukkan hasil 59
bahwa Sanksi Pajak berpengaruh
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Arum, Harjanti Puspa. 2012. Pengaruh
Pajak Ornag Pribadi. Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan
Menurut Jatmiko (2006) wajib Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap
pajak akan memenuhi pembayaran pajak Kepatuhan Wajib Pajak Orang
bila memandang sanksi pajak akan lebih Pribadi yang Melakukan Kegiatan
merugikannya, berdasarkan hal ini dan Usaha dan Pekerjaan Bebas (Studi
juga hasil penelitian dapat diartikan di Wilayah KPP Pratama
bahwa wajib pajak memenuhi kewajiban Cialacap), Universitas Diponegoro
perpajakan dikarenakan wajib pajak Semarang.
berpikir bahwa sanksi pajak sangat
merugikannya. Apabila wajib pajak tidak Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
memenuhi kewajiban perpajakannya Multivariance Dengan Program
sesuai dengan peraturan yang berlaku, SPSS. Semarang : Badan Penerbit
maka hukuman berupa denda atau pidana Universitas Diponegoro.
akan dihadapi oleh wajib pajak. Hal ini
tentu sangat merugikan bagi wajib pajak, Hardiningsih, Pancawati. 2011. Faktor-
sehingga wajib pajak akan takut untuk Faktor yang Mempengaruhi
melanggar peraturan perpajakan yang Kemauan membayar Pajak.
berlaku dan akan cenderung patuh Universitas Stikubank.
memenuhi kewajiban perpajakannya.
Jansen, B.J. 2006. An Examination Of
KESIMPULAN DAN SARAN Searcher’s Perceptions Of
Tujuan penelitian ini adalah untuk Nonsponsored And Sponsored
menguji secara empiris pengaruh Links During E-commerce Web

69
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 14. No.1, Maret 2017: 62-71
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Searching. Journal Of The pengalaman dan penghasilan wp di
American Society For kpp padang. Skripsi. FE Unand.
Information Science And
Technology, 57(14):1949–1961. Najib, D.F. 2013. Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kepatuhan
Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. Pengaruh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam
Sikap Wajib Pajak pada Membayar Pajak Penghasilan
Pelaksanaan Sanksi Denda, (Studi Kasus Pada Wajib Pajak
Pelayanan Fiskus, dan Kesadaran Orang Pribadi pada KPP Pratama
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Malang Utara).Skripsi. Malang:
Wajib Pajak.Tesis. Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Magister Universitas Brawijaya.
Akuntansi Universitas
Diponegoro. Nurmantu, Safri.2007. Pengantar
Perpajakan. Jakarta: Granit.
Jotopurnomo, C dan Yenny Mangoting.
2013. Pengaruh Kesadaran Wajib Pratama, Margareth Ros. 2012, Analisis
Pajak, Kualitas Pelayanan Fiskus, Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Sanksi Perpajakan, Lingkungan Kesadaran Wajib Pajak Orang
Wajib Pajak Berada terhadap Pribadi Terhadap Kepatuhan
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Kewajiban Perpajakan di Kota
Pribadi di Surabaya.Tax & Tangerang Selatan, Universitas
Accounting Review, Vol.1, Bina Nusantara, Jakarta.
Nol.1,2013, 1-6.
Kurnia Asrining,Puri. 2014. Pengaruh
Lubis, Irwansyah 2010.Review Pajak: Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan
Orang Pribadi & Orang Asing. Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap
Jakarta: Salemba Empat. Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi (Studi Kasus pada KPP
Mardiasmo. 2011.Perpajakan. Prtama Surakarta). Skripsi.
Yogyakarta: Andi Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muliari,Setiawan. 2010. Pengaruh Muhammaddiyah Surakarta.
Persepsi Tentang Sanksi
Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Resmi, Siti. 2009, Perpajakan:Teori dan
Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Kasus Buku I. Jakarta: Salemba
Wajib Pajak Orang Pribadi Di Empat.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Denpasar Timur. Jurnal Fakultas Ritonga, Pandapotan. 2011.Analisis
Ekonomi Akuntansi Universitas Pengaruh Kesadaran dan
Udayana. Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap
Kinerja Kantor Pelayanan Pajak
Mulyono, Djoko. 2010. Hukum Pajak, (KPP) dengan Pelayanan Wajib
Konsep, Aplikasi, dan Penuntun Pajak Sebagai Variabel
Praktis. Yogyakarta: Penerbit Intervening di KPP Medan Timur,
Andi Offset Universitas Islam Sumatera Utara,
Medan.
Muslim, Afdilla. 2007. Pengaruh tingkat
pemahaman, pendidikan,

70
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 14. No.1, Maret 2017: 62-71
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Santoso, Wahyu. 2008. Analisis Risiko Undang-Undang Republik Indonesia
Ketidakpatuhan Wajib Pajak Nomor 28 Tahun 2007 tentang
Sebagai Dasar Peningkatan KetentuanUmum dan Tata Cara
Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Perpajakan.
Keungan Publik
Utami, Thia Dwi. 2013. Pengaruh
Sekaran, U. 2009. Metodologi Penelitian Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi
Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Empat. Pajak Orang Pribadi pada KPP
Pratama Palembang. Skripsi.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Program Studi Akuntansi STIE
Bisnis. Bandung: Alfabeta. MDP.

Supardi, Julian. 2009. Rancang Bangun Widayati dan Nurlis. 2010. Faktor-Faktor
Collaborative System Pemasaran yang Mempengaruhi Kemauan
Hotel Secara on-line Dengan Untuk Membayar Pajak Wajib
Pendekatan Mediator based. Pajak Orang Pribadi yang
Jurnal Sistem Informasi Fasilkom Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi
Unsri Vol 1 No 2 Kasus pada KPP Pratama Gambir
Tiga). Simposium Nasional
Suryadi. 2006. Model Hubungan Kausal Akuntansi XIII. Purwokerto.
Kesadaran, Pelayanan,
KepatuhanWajib Pajak dan Wirdasari, Dian. 2009. jurnal tekhnologi e-
Pengaruhnya terhadap Kinerja commerce dalam proses bisnis.
Penerimaan Pajak.Jurnal
Keuangan Publik. Vol 4,1,
Hal.105-121.

Syahril, F, 2013. Pengaruh Tingkat


Pemahaman Wajib Pajak dan
Kualitas Pelayanan Fiskus
Terhadap Tngkat Kepatuhan
Wajib Pajak PPh Orang Pribadi
(Studi Empiris pada KPP
Pratama Kota Solok). Skripsi.
Program Studi Akuntasi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri
Padang.

71

Das könnte Ihnen auch gefallen