Sie sind auf Seite 1von 10

104

Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 2, Agustus 2018

PENURUNAN NYERI KEPALA PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI


MENGGUNAKAN RELAKSASI AUTOGENIK
DI KELURAHAN MERSI PURWOKERTO

DECREASED HEADACHE ON THE ELDERLY WITH HYPERTENSION USING


AUTOGENIC RELAXATION IN MERSI PURWOKERTO
1* 2
Dwi Novitasari , Ikit Netra Wirakhmi
1
* Universitas Harapan Bangsa Purwokerto, Jl. Raden Patah No 100, Kembaran, Purwokerto, Email:
dwinovitasari@uhb.ac.id, Indonesia
2
Universitas Harapan Bangsa Purwokerto, Jl. Raden Patah No 100, Kembaran, Purwokerto, Indonesia

ABSTRACT
Background: Headache in the occipital region is the most common symptom of hypertension, caused by
enhanchement intra-cranial pressure and vasoconstriction resulting in decreased perfusion of cerebral
tissue. This causes insomnia, decreased concentration and decreased ability of daily living activity.
Autogenic relaxation causes vasodilation and a calm emotional response that increases the response of the
parasympathetic system. This modulation stimulus can decrease perception of headache.
Objective: The aims of this study was to find out how the reduction of headache on hypertension before and
after autogenic relaxation.
Methods: The design of this research was pre experimental with one group pretest-postest design
approach. The sample are 38 patients with hypertension who complained of headache in Mersi Purwokerto.
Selection has been using purposive sampling. Measurement of head pain using visual analog scale. Data
analysis using Wilcoxon test.
Results: The mean headache before the autogenic relaxation technique was 5.24, and the mean headache
after autogenic relaxation technique was 3.47, including the range of moderate pain. There was a significant
difference between headache before and after the autogenic relaxation technique with p value: 0,000.
Conclusion: Autogenic relaxation can be used by the elderly with hypertension to reduce headache.

Keywords: autogenic relaxation, headache, hypertension.

PENDAHULUAN Hal tersebut terjadi sebagai bagian proses


Jumlah penduduk dari tahun ke tahun normal degerenasi yang terjadi pada lansia.3
semakin meningkat. Hal ini berefek pada Nyeri kepala merupakan gejala yang
1
peningkatan jumlah lansia. Degenerasi pada paling sering dikeluhkan penderita hipertensi
sistem kardiovaskular lansia seperti karena peningkatan tekanan intra kranial.2
kekakuan dan penebalan katup jantung, Lokasi nyeri kepala yang paling sering
penurunan elastisitas dinding aorta, dikeluhkan adalah di area oksipital. Pusing
penurunan fungsi jantung 1% setiap tahun (dizziness) juga sering dikeluhkan, hal ini
sehingga menyebabkan penurunan kontraksi disebabkan karena vasokonstriksi pembuluh
dan curah jantung. Hal ini menyebabkan darah sehingga terjadi penurunan perfusi
hipertensi.2 Hipertensi yang sering diderita jaringan serebral. Nyeri kepala yang tidak
lansia yaitu jenis isolated sistolic diatasi akan berakibat penurunan kualitas
hypertension yaitu hanya tekanan darah tidur atau insomnia, sehingga berefek juga
sistolik saja yang mengalami peningkatan. pada penurunan daya konsentrasi dan
Penurunan Nyeri Kepala pada Lansia dengan Hipertensi Menggunakan Relaksasi Autogenik di Kelurahan Mersi Purwokerto
Dwi Novitasari, Ikit Netra Wirakhmi
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
105
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 2, Agustus 2018

penurunan kemampuan pemenuhan activity emosi dan efek menenangkan yang


daily living.3 ditimbulkan oleh relaksasi ini mengubah
Fisiologi nyeri dimulai dengan transduksi aktivitas saraf simpatis menjadi dominan
yaitu rangsangan substansi P (prostaglandin) sistem saraf parasimpatis.9 Sistem saraf
di area sel yang mengalami injuri terhadap parasimpatis akan merespon modulasi nyeri
reseptor nyeri (nosiseptor). Proses dengan produksi hormon beta endorpin,
selanjutnya adalah transmisi oleh saraf sehingga nyeri dapat menurun.5
nosiseptik menuju spinal cord. Perjalanan Melalui studi pendahuluan dilakukan
nyeri dilanjutkan oleh saraf asenden menuju pada lansia yang tergabung dalam kelompok
ke talamus dan pusat nyeri di korteks serebri. peduli hipertensi kelurahan Mersi sejumlah
Persepsi nyeri seseorang dapat dimodulasi 42 lansia. Sebanyak 16 lansia hipertensi
secara endogenous dengan stimulasi opiat mempunyai tekanan darah rata-rata 163,9
endogenous seperti beta endorpin. Stimulus /91,4 mmHg. Seluruh lansia penderita
modulasi mampu menurunkan persepsi nyeri hipertensi tersebut mengeluhkan nyeri
seseorang sehingga nyeri yang dirasakan kepala di kepala bagian depan dan tengkuk.
4,5
dapat menurun. Menurut ketua kelompok peduli hipertensi
Penatalaksanaan nyeri dapat dilakukan lansia mulai sadar mengontrol tekanan
cara farmakologi menggunakan obat non darahnya dengan datang ke Posyandu
opiat analgesik, opiat analgesik, dan obat lansia per bulan, melakukan senam lansia
6
anestetik. Penatalaksaan non farmakologis setiap 1 pekan sekali, dan mengikuti edukasi
nyeri merupakan intervensi keperawatan tentang pengendalian hipertensi oleh
mandiri seperti terapi relaksasi autogenik.7 pembina. Penelitian tentang pengaruh
Relaksasi autogenik membantu individu relaksasi autogenik untuk menurunkan
untuk dapat mengendalikan beberapa tekanan darah pada lansia dengan
fungsi tubuh seperti tekanan darah, denyut hipertensi di Kelurahan Mersi Purwokerto
jantung, dan aliran darah. Selama latihan menunjukkan hasil penurunan yang
seseorang dipandu untuk rileks dengan signifikan dengan rata-rata tekanan darah
situasi yang tenang dan sunyi, ringan dan sistolik sebesar 8,25 mmHg (p-value
hangat yang menyebar ke seluruh tubuh.8 0,002).10 Penurunan tekanan darah dapat
Arteri perifer mengalami vasodilatasi menurunkan nyeri kepala penderita
3
sehingga menimbulkan rasa hangat yang hipertensi.
menjalar. Efek hangat akan menyebabkan Berdasarkan fenomena tersebut, penulis
darah mengalir secara teratur dan membuat tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
tekanan darah menjadi menurun. Respon penurunan nyeri kepala pada lansia dengan

Penurunan Nyeri Kepala pada Lansia dengan Hipertensi Menggunakan Relaksasi Autogenik di Kelurahan Mersi Purwokerto
Dwi Novitasari, Ikit Netra Wirakhmi
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
106
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 2, Agustus 2018

hipertensi sebelum dan setelah relaksasi Sugesti rasa hangat dan rileks di area
autogenik di kelurahan Mersi, Purwokerto jantung agar berdetak dengan tenang dan
Timur. Tujuan penelitian ini untuk teratur. 5) Sugesti rasa rileks pada
mengetahui bagaimanakah penurunan nyeri pernafasan agar tenang dan teratur. 6)
kepala penderita hipertensi sebelum dan Sugesti rasa hangat pada abdomen atau
setelah relaksasi autogenik. hati. 7) Sugesti rasa dingin pada kepala.
Sugesti dingin dimulai dari area dahi dan
BAHAN DAN CARA PENELITIAN menyebar ke suluruh kepala. Sugesti
Penelitian ini menggunakan pre diulangi sekitar 6 kali. Setiap sesi relaksasi
experimental design dengan pendekatan one autogenik membutuhkan waktu total sekitar
group pretest-postest design. Populasi 15-20 menit.
penelitian ini adalah lansia penderita Pengambilan data penelitian dilakukan
hipertensi yang tergabung dalam kelompok bulan April 2018 menggunakan visual analog
peduli hipertensi di Kelurahan Mersi scale. Uji normalitas data nyeri kepala lansia
Purwokerto. Sampel penelitian sejumlah 38 sebelum dan setelah relaksasi
orang penderita hipertensi yang mengeluh menggunakan uji Shapiro Wilk. Hasil uji
nyeri kepala. Pemilihan menggunakan tersebut nilai p sebelum: 0,000 dan nilai p
purposive sampling. Kriteria sampel sesudah: 0,007 sehingga uji hipotesis
penelitian ini yaitu 1) Bersedia menjadi menggunakan uji non parametrik Wilcoxon
responden penelitian. 2) Melakukan kontrol test.
rutin tekanan darah setiap bulan.
Relaksasi autogenik dilakukan sebanyak HASIL DAN PEMBAHASAN
3 kali selama 1 minggu sebelum tidur. Karakteristik Responden
Prosedur relaksasi autogenik diawali dengan Tekanan Darah
1) Memejamkan mata dan bernafas dengan Tabel 1. Karakteristik reponden:
tekanan darah (mmHg), n: 38
pelan (menarik nafas melalui hidung dan Mean Std Min Max
keluarkan melalui mulut), prosedur diulangi dev
Sistolik 165,13 18,07 140 220
3-5 kali. 2) Sugesti rasa berat dimulai dari Diastolik 91,32 12,40 70 120
Sumber: Data Primer 2018
tangan dan kaki yang dominan dan
bergantian kaki lainnya. Sugesti berat dapat Berdasarkan tabel tersebut rata-rata
diulang-ulang sekitar 6 kali. 3) Sugesti rasa tekanan darah sistolik lansia sebesar 165, 13
hangat dimulai dari tangan dan kaki yang mmHg dan diastolik 91,32 mmHg. Rata-rata
dominan dan bergantian tangan Sugesti tekanan darah lansia tersebut termasuk
berat dapat diulang-ulang sekitar 6 kali. 4) kategori hipertensi derajat 2.

Penurunan Nyeri Kepala pada Lansia dengan Hipertensi Menggunakan Relaksasi Autogenik di Kelurahan Mersi Purwokerto
Dwi Novitasari, Ikit Netra Wirakhmi
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
107
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 2, Agustus 2018

Denyut Nadi Karakteristik Responden


Tabel 2. Karakteristik reponden: Hipertensi adalah tekanan darah yang
denyut jantung (kali / menit), n: 38
Mean Std dev Min Max konstan dengan tekanan sistoliknya di atas
89,00 8,57 78 110 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90
Sumber: Data Primer 2018
mmHg. Hipertensi pada populasi lansia
Berdasarkan tabel tersebut diketahui
didefinisikan sebagai tekanan darah dengan
rata-rata denyut jantung lansia sebesar 89,
sistolik lebih dari 160 mmhg dan tekanan
00 kali / menit dan termasuk rentang normal.
diastolik lebih dari 90 mmHg. Rekomendasi
Analisis Univariat
JNC 8 Committee tekanan darah harus
Analisis univariat menggunakan uji
dikontrol di bawah 140/90 mmHg.11
deskriptif disajikan dalam tabel berikut ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Tabel 3. Skala Nyeri Kepala Sebelum dan
Setelah Teknik Relaksasi Autogenik, n: 38 rata-rata tekanan darah responden yaitu
Mean Std. Min max 165,13/91,32 mmHg dan termasuk kategori
dev
Sebelum 5,24 0,17 4 8 hipertensi derajat 2. Hasil penelitian ini
Setelah 3,47 0,31 0 6
sejalan dengan penelitian tentang pengaruh
Sumber: Data Primer 2018
Berdasarkan tabel tersebut diketahui relaksasi autogenik terhadap tekanan darah
pada lansia di Kelurahan Mersi, Purwokerto
bahwa rata-rata nyeri kepala sebelum teknik
relaksasi autogenik pada lansia sebesar yaitu rata-rata tekanan darah lansia lansia

5,24, dan rata-rata nyeri kepala setelah sebesar 163,94/91,39 mmHg dan termasuk

teknik relaksasi autogenik pada lansia kategori hipertensi derajat 2.10

sebesar 3,47. Kedua nilai tersebut termasuk Seiring bertambahnya usia, maka

rentang nyeri sedang. kemungkinan terjadi hipertensi menjadi

Analisa Bivariat semakin besar. Penyakit hipertensi

Hasil uji bivariat disajikan dalam tabel berikut merupakan penyakit yang timbul akibat

Tabel 4. Skala Nyeri Kepala Sebelum dan adanya interaksi dari berbagai faktor risiko
Setelah Teknik RelaksasiAutogenik terhadap timbulnya hipertensi.12 Lansia
Jumlah Nilai p
Menurun 23 0,000 sering mengalami isolated systolic
Meningkat 2
hypertension (ISH) yaitu kondisi di mana
Sama 13
Sumber: Data Primer 2018 hanya tekanan sistolik saja yang meningkat.

Berdasarkan tabel tersebut diketahui Kemungkinan ISH disebabkan karena

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan aterosklerosis di arteri besar sehingga

antara nyeri kepala sebelum dan setelah mengakibatkan penurunan elastisitas arteri

teknik relaksasi autogenik dengan nilai p: tersebut. Walaupun demikian, ISH dipercayai

0,000. sebagai bagian normal dari proses

Penurunan Nyeri Kepala pada Lansia dengan Hipertensi Menggunakan Relaksasi Autogenik di Kelurahan Mersi Purwokerto
Dwi Novitasari, Ikit Netra Wirakhmi
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
108
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 2, Agustus 2018

penuaan.3 Beberapa faktor risiko hipertensi menjadi aktivitas syaraf parasimpatis. Hal
pada lansia adalah 1) perubahan struktur tersebut dapat menyebabkan denyut jantung
pembuluh darah; 2) kekakuan pembuluh responden dalam rentang normal.
darah dan menurunnya daya lentur Nyeri sebelum teknik relaksasi autogenik
(elastisitas) dari pembuluh darah; dan 3) Perasaan nyeri seseorang merupakan
penurunan fungsi ginjal yang alamiah.12 manifestasi dari suatu akumulasi berbagai
Komplikasi penyakit hipertensi pada rangsangan stimulus. Stimulus dapat berasal
kardio seperti krisis hipertensi, angina dari luar tubuh maupun akibat
pektoris, infark miokardium, dan aritmia. ketidakseimbangan kondisi keseluruhan
Peningkatan denyut jantung disebabkan tubuh manusia.13 Manusia senantiasa
aktivitas sistem syaraf simpatis, dan menjalankan homeostasis. Rasa nyeri
sebaliknya, penurunan denyut jantung merupakan suatu tanda peringatan bagi
disebabkan oleh aktivitas syaraf tubuh untuk menghentikan aktivitas dalam
parasimpatis. Pusat kontrol serebral jantung rangka menjaga keseimbangan terhadap
dilakukan oleh hipotalamus. Hasil penelitian lingkungan sekitarnya, agar tidak terjadi
ini menunjukkan rata-rata denyut jantung kerusakan jaringan yang lebih parah di suatu
lansia sebesar 89,00x/menit termasuk organ.14 Kondisi hipertensi mengakibatkan
rentang normal. Denyut jantung utamanya nyeri kepala karena peningkatan tekanan
dipengaruhi oleh aktivitas pacemaker pada intra kranial, bertambah setiap pagi dan
nodus sinoatrial (SA). Penurunan denyut sering dilaporkan bersamaan dengan mual
jantung dapat terjadi karena blok atau muntah. Hipertensi juga menyebabkan
kegagalan pada nodus SA, sedangkan pusing (dizziness, confusion) karena
peningkatan denyut jantung dapat terjadi penurunan perfusi jaringan. Vasokonstriksi
karena fokus ektopik. Peningkatan denyut pembuluh darah menyebabkan iskemia.3
jantung juga dapat disebabkan karena Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
respon stres, nyeri, peningkatan aktivitas, rata-rata nyeri kepala sebelum teknik
kurang tidur, kelebihan kafein, nikotin, atau relaksasi autogenik pada lansia sebesar
4
konsumsi alkohol. 5,24. Nilai tersebut termasuk dalam rentang
Pengukuran tekanan darah dan denyut nyeri sedang. Nyeri kepala merupakan
jantung responden penelitian ini dilakukan keluhan paling umum pada pasien. Sejumlah
dalam posisi duduk minimal 20 menit setelah 90 % nyeri kepala disebabkan karena
berjalan atau berdiri. Fase istirahat selama kelainan vaskular, kontraksi otot, atau
itu menyebabkan penurunan stres sehingga kombinasi keduanya. Penyakit hipertensi
terjadi peralihan aktivitas syaraf simpatis menyebabkan konstriksi arteri intrakranial

Penurunan Nyeri Kepala pada Lansia dengan Hipertensi Menggunakan Relaksasi Autogenik di Kelurahan Mersi Purwokerto
Dwi Novitasari, Ikit Netra Wirakhmi
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
109
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 2, Agustus 2018

dan ekstrakranial. Selama serangan nyeri Perbedaan nyeri sebelum dan setelah
kepala, akan terjadi abnormalitan biokimia teknik relaksasi autogenik
seperti penurunan polipeptida Penatalaksanaan nyeri meliputi
vasokonstriktor yaitu neurokinin. Fungsi pendekatan farmakologi dan non
neurokinin untuk mendilatasi arteria dan farmakologi. Pendekatan farmakologi yang
menurunkan kadar serotonin dalam plasma.3 sering digunakan yaitu analgetik golongan
Terdapat empat fase terjadinya nyeri opioid untuk nyeri yang hebat dan golongan
kepala yaitu pertama fase normal. Belum non steroid untuk nyeri sedang atau ringan.6
terjadi perubahan atau kerusakan arteri Perawat mulai banyak menggunakan
serebral dan temporal. Kedua yaitu fase metode non farmakologi seperti terapi
vasokonstriksi (aura). Terjadi vasokonstriksi komplementer untuk menurunkan nyeri.16
neurogenik lokal yang terinduksi karena Hasil penelitian menunjukkan terdapat 23
stres di arteri serebral. Hal ini akan responden (61%) mengalami penurunan
menurunkan aliran darah ke otak nyeri kepala. Nilai rata-rata nyeri kepala
menyebabkan iskemia lokal. Prostaglandin sebelum teknik relaksasi autogenik pada
dan tromboksan meningkat dan lansia sebesar 5,24, dan rata-rata nyeri
menyebabkan agregasi platelet di sel dinding kepala setelah teknik relaksasi autogenik
pembuluh darah. Pelepasan serotonin yang pada lansia sebesar 3,47 termasuk rentang
menyebabkan vasokonstriksi pembuluh nyeri sedang. Perbedaan nyeri kepala
darah lebih meluas. Ketiga yaitu fase dilatasi sebelum dan setelah relaksasi autogenik
arteri parenkimal. Keadaan asidosis dan secara statistik signifikan dengan nilai p:
anoksia atau iskemia lokal di jaringan 0,000.
serebral menyebabkan vasodilatasi arteri Penelitian ini sejalan dengan penelitian
parenkim. Kondisi ini dipengaruhi juga oleh tentang pengaruh pemberian formula PHISIK
faktor biologis dan neurogenik lainnya (Pijat, Hipnotis dan Musik) terhadap
seperti peningkatan aliran darah, intensitas nyeri pasca bedah jantung di RS
peningkatan tekanan intrakranial yang akan PJN Harapan Kita Jakarta yang
menyebabkan nyeri kepala. Fase keempat menunjukkan hasil terjadi penurunan nyeri
yaitu vasodilatasi (nyeri kepala). Mekanisme yang signifikan dengan nilai p: 0,000. Skala
kompensasi karena vasodilatasi pembuluh nyeri setelah pemberian terapi musik
15
darah parenkimal menyebabkan nyeri. menurun sebesar 1,05 poin. Skala nyeri
setelah pemberian kombinasi terapi musik
dan hipnosis menurun sebesar 2,44 poin,

Penurunan Nyeri Kepala pada Lansia dengan Hipertensi Menggunakan Relaksasi Autogenik di Kelurahan Mersi Purwokerto
Dwi Novitasari, Ikit Netra Wirakhmi
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
110
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 2, Agustus 2018

dan skala nyeri setelah pemberian kombinasi gelombang theta merupakan pola mereduksi
terapi PHISIK menurun sebesar 3,67 poin.17 penyampaian sinyal (inhibitory), yang
Relaksasi dari perspektif neuro fisiologi diasosiasikan dengan pikiran bawah sadar.
diyakini mempunyai efek hipnoanalgesia Sugesti hipoanalgesia seperti relaksasi
karena penghambatan pada berbagai level autogenik langsung menuju ke bagian
di sistem syaraf. Level yang dipengaruhi tengah bawah untuk mengendalikan dan
yaitu Central Nervous System (CNS). mereduksi nyeri.20
Neuron yang tereksitasi akan mengeluarkan Efek relaksasi autogenik juga membuat
signal/firing sehingga otak mempersepsikan tubuh menjadi rileks dengan mengendalikan
adanya nyeri. Agar mencegah terjadinya pernafasan, tekanan darah, denyut jantung,
sensory overload maka neuron yang dan suhu tubuh.21 Sensasi hangat tercipta
tereksitasi harus dihambat aktivitasnya agar karena vasodilatasi arteri perifer. Respon
tidak melepaskan sinyal tersebut. Berbagai emosi pasien menjadi lebih nyaman dan
penelitian menunjukkan aktivitas otak tenang. Respon simpatis akan diambil alih
berubah ketika relaksasi berlangsung.18 oleh respon parasismpatis.9 Pengaruh syaraf
Aktivitas listrik otak di regio frontal sinistra parasimpatis pada sistem sirkulasi akan
korteks serebral akan meningkat sehingga menurunkan atau menormalkan denyut
respon nyeri berkurang.19 Efek relaksasi juga jantung, tahanan perifer, dan tekanan darah
akan menurunkan tingkat kesadaran dan sehingga terjadi penurunan tekanan
22
mengaktifkan mekanisme anti nosiseptif intrakranial dan nyeri kepala.
pada syaraf spinal, mengaktifkan diffuse Terdapat 13 responden (34%) yang
noxious inhibitory control (DNICs) sehingga meningkat nyerinya setelah pemberian
menyebabkan pergeseran persepsi nyeri ke teknik relaksasi autogenik. Hal ini dapat
18
relaksasi. disebabkan selama sugesti sensasi hangat
Individu membutuhkan stimulus sensasi di tangan dan kaki tidak tercapai sempurna.
sakit yang lebih tinggi untuk memberikan Latihan sensasi hangat pada beberapa
efek respon pada sistem syaraf. pasien terkadang tercapai setelah 2-3 kali
Hipnoanalgesia mampu menghambat pola di latihan. Sensasi hangat merupakan indikasi
otak. Setelah induksi relaksasi berupa tidak pembuluh darah telah berdilatasi dan rileks
mesensasikan stimulus sensasi sakit sehingga nyeri yang dirasakan pasien akan
menyebabkan seseorang lebih tidak awas berkurang. Upaya yang dapat dilakukan
terhadap sensasi sakit. Hipnoanalgesia apabila pasien mengalami kesulitan untuk
seperti relaksasi autogenik berkaitan erat mensugesti rasa hangat dengan
dengan gelombang theta di otak. Pola memberikan handuk hangat sebagai alas

Penurunan Nyeri Kepala pada Lansia dengan Hipertensi Menggunakan Relaksasi Autogenik di Kelurahan Mersi Purwokerto
Dwi Novitasari, Ikit Netra Wirakhmi
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
111
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 2, Agustus 2018

tangan dan kaki, atau menggosokkan kedua waktu sekitar 3–4 menit pada setiap fase,
telapak tangan.23 total berlangsung selama 15-20 menit.25
Terdapat 2 responden (5,26%) yang Setiap pasien dapat berbeda kemampuan
meningkat nyerinya setelah pemberian diri untuk menerima sugesti relaksasi
teknik relaksasi autogenik. Hal tersebut autogenik dan kecepatan mencapai tahapan
kemungkinan dapat disebabkan karena kedalaman sugesti.26
pasien mengalami nyeri kronik. Hipertensi
yang menahun akan menyebabkan nyeri KESIMPULAN
kronik yang berlangsung selama 3 bulan Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu nilai
atau lebih, bersifat dalam, tumpul, diikuti rata-rata nyeri kepala sebelum teknik
dengan berbagai macam gangguan seperti relaksasi autogenik pada lansia sebesar
gangguan penglihatan yang sering 5,24, dan rata-rata nyeri kepala setelah
dikeluhkan pasien hipertensi. Proses terjadi teknik relaksasi autogenik pada lansia
nyeri kronik berlangsung lambat dan sebesar 3,47 termasuk rentang nyeri
meningkat secara perlahan dimulai setelah sedang. Serta terdapat perbedaan yang
detik pertama dan meningkat perlahan signifikan antara nyeri kepala sebelum dan
sampai beberapa detik atau menit. Nyeri ini setelah teknik relaksasi autogenik dengan
biasanya berhubungan dengan kerusakan nilai p: 0,000.
jaringan yang sifatnya terus-menerus. Nyeri Saran bagi lansia dengan hipertensi
kronis sering sulit untuk diobati karena nyeri dapat melakukan relaksasi autogenik secara
ini tidak mempunyai pengobatan yang rutin agar dapat menurunkan nyeri kepala.
diarahkan pada penyebabnya.2 Faktor lain Serta bagi peneliti lain, sebagai bahan
yang mempengaruhi seperti usia responden rencana penelitian selanjutnya dengan
yaitu lansia. Keluhan nyeri pada lansia menambahkan variabel yang belum diteliti
merupakan sesuatu yang biasa terjadi dan belum dikontrol dalam penelitian ini
sehingga lansia berusaha menutupi keluhan serta mengombinasikan dengan terapi
nyeri yang mengganggu dan mengabaikan komplementer lainnya
3
upaya untuk menurunkan nyeri tersebut.
Keyakinan dan sugesti terhadap TERIMA KASIH
tindakan merupakan harapan positif yang 1. Dr Pramesti Dewi, M.Kes, ketua STIKES
dimiliki oleh pasien terhadap tindakan Harapan Bangsa Purwokerto, Jl. R Patah
pengobatan dapat meningkatkan keefektifan No 100, Ledug, Kembaran, Purwokerto,
medikasi atau intervensi yang lainnya.24 email pramesti.shb@gmail.com
Latihan relaksasi autogenik membutuhkan 2. Ema Wahyuningrum. S.SiT., M.Kes,

Penurunan Nyeri Kepala pada Lansia dengan Hipertensi Menggunakan Relaksasi Autogenik di Kelurahan Mersi Purwokerto
Dwi Novitasari, Ikit Netra Wirakhmi
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
112
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 2, Agustus 2018

ketua Lembaga Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat


pelayanan kesehatan integratif
Pengabdian Kepada Masyarakat STIKES
berdasarkan evidence based sebagai
Harapan Bangsa Purwokerto, Jl. R Patah upaya peningkatan kesehatan komunitas
dalam mencapai SDG’s. LPPM Stikes
No 100, Ledug, Kembaran, Purwokerto,
Harapan Bangsa Purwokerto. 17
Email em4wahyuningrum@gmail.com Novermber 2017, Hal 126-132.
11. Black, H.R., Sica, D.C., Ferdinand, K.,
White, W.B. Eligibility and
KEPUSTAKAAN Disqualification Recommendations for
1. Karavidas, A., Lazaros, G., Tsiachris, D., Competitive Athletes With
Pyrgakis, V.Aging and the Cardiovascular Abnormalities: Task
Cardiovascular System. Hellenic J Force 6: Hypertension. Circulation.
Cardiol. 3 Maret 2010; Volume 51, Hal. 1December 2015: Volume 132, Hal
421-427. e298-e302
2. Potter. P. A., Perry, A. G. Fundamentals 12. Sutanto. Cekal Penyakit Modern
of nursing: concept, process, and Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol,
practice. 7th ed. Jakarta: Salemba dan Diabetes. Yogyakarta: Andi Offset:
Medika; 2009. 2010.
3. Munson, C., Traister, R. 13. Caudill, M.A. Managing pain before it
Pathophysiology: a 2-in-1 reference for manages you. 4th ed. New York: Guilford
nurses. Philadelphia: Lippincott Williams Publications; 2016.
& Wilkins; 2015. 14. Budi, P.P., Rizali, E. Hypnohealing.
4. Tortora, J., Derrickson, B. Introduction to Yogyakarta: Leutika
the human body: the essentials of 15. Sharon, R.E. Ann-Essential
anatomy and physiology. 8 th ed. New Pathophysiology For Nursing And
York: John Wiley & Sons, Inc.; 2010. Healthcare Student. USA: McGraw-Hill
5. Sherwood, L. Fundamentals of Human Education: 2014
Physiology. Fourth Edition. Belmont: 16. McCuistion, L.E., Kee. J.L., Hayes, E.R.
Brooks/Cole, Cengage Learning; 2012. Study Guide For Pharmacology: A
6. Durkin, M.T., Hodgson, B.E . Nursing Patient-Centered Nursing
Pharmacology Made Incredibly Easy: ProcessApproach. Philadelphia: WB
Incredibly Easy Series. Lippincott: Saunders; 2014.
Williams & Wilkins; 2013. 17. Awaludin, S., Nurrachmah, E., Herawati,
7. Bulechek, G,M., Butcher, H,K., T. Pengaruh Formula PHISIK (Pijat,
Dochterman, J, M., Wagner, C,M. Hipnosis, dan Musik) untuk Menurunkan
Nursing Interventions Classification Skala Nyeri Pasca Bedah Jantung. Tidak
(NIC). 6th ed. Missouri: Elsevier; 2013. dipublikasikan. Universitas Indonesia: 2013.
8. Micah, R.S. Autogenic Training: A Mind- 18. Sandrini, G., et al. Effects of hypnosis on
Body Approach to the Treatment of diffuse noxious inhibitory
Chronic Pain Syndrome and Stress- controls. Physiology & behavior. 13
Related Disorders. McFarland; 2012. Desember 2000: Volume 69 (3), Hal:
9. Oberg, E. B. Mind-body techniques to 295-300.
reduce hypertension's chronic 19. Kirsch,I. Hypnosis: Theory, research and
effects. Integr Med Clin J. 8 Mei 2009: application. New York: Taylor & Francis;
Volume 8 (5), Hal 52-57. 2017.
10. Novitasari, D. Pengaruh Relaksasi 20. Dickenson, A.H. Pain, brain and opium.
Autogenik terhadap Penurunan Tekanan Behavioral and Brain Science. 1
darah pada Lansia dengan Hipertensi di September 1997. Volume 20 (3), Hal:
Kelurahan Mersi Purwokerto. Prosiding 479-482
2016 Seminar hasil-hasil penelitian dan
Penurunan Nyeri Kepala pada Lansia dengan Hipertensi Menggunakan Relaksasi Autogenik di Kelurahan Mersi Purwokerto
Dwi Novitasari, Ikit Netra Wirakhmi
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
113
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 2, Agustus 2018

21. Varvogli, L., Darviri, C. Stress 24. Sylvain, N., Stephenson, R.


management techniques: evidence- Effectiveness of hypnotherapy with
based procedures that reduce stress and cancer patients' trajectory: emesis, acute
promote health. Health Science Journal. pain, and analgesia and anxiolysis in
2011. Volume 5 (2), Hal: 74. procedures. Intl. Journal of Clinical and
22. Martha, D., Eshelman, E.R., McKay, Experimental Hypnosis. 2007. Volume
M. The relaxation and stress reduction 55 (3), Hal: 336-354.
workbook. New York: New Harbinger 25. Widyastuti, P. National Safety Council.
Publications; 2008. Stress Management. Jakarta: EGC: 2004
23. Sonia, S.,Chairman, B.A.S. Autogenic 26. Gafner, G., Benson, S. Hypnotic
therapy: Short term therapy for long term techniques: for standard psychotherapy
gain. British autogenic Society: and formal hypnosis. New York: Norton;
http://www. autogenic therapy. org. Uk; 2013
2007.

Penurunan Nyeri Kepala pada Lansia dengan Hipertensi Menggunakan Relaksasi Autogenik di Kelurahan Mersi Purwokerto
Dwi Novitasari, Ikit Netra Wirakhmi
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268

Das könnte Ihnen auch gefallen