Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
OLAHRAGA LARI
Disusun Oleh :
Nama : Nabila Alfinda
No : 23
Kelas : X MIPA 3
Sejarah lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan manusia berlari sebagai
prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat berjalan dan berlari,
namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk mengetahui tercepat dan terkuat.
Ada versi yang mengatakan bermula dari bangsa Yunani yang sedang dilanda
peperangan antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani. Pasukan
Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang memenangkan perang, memerintahkan
salah seorang pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan berlari ke Athena
sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan kemenangannya
sesampainya di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan meninggal dunia.
Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa pesan
maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang menjadi olah raga
prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari. Konon kabarnya cabang olah raga
lari marathon pertama kali dilombakan dalam olimpiade yang diadakan di kota Athena
dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba berikutnya dimenangkan oleh Philippides. Setelah
mengalami berbagai event dan waktu, lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode
selanjutnya mendapat julukan olimpiade modern. Olah raga ini pun berkembang menjadi
beberapa cabang yang dibagi dalam jarak tempuh tertentu.
Saat ini perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan dengan cabang
olah raga lain seperti lari halang rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon.
Olah raga lari tidak hanya untuk prestasi saja yang berkembang dan digabungkan dengan
cabang olah raga lainnya, namun olah raga lari non prestasi (untuk kebugaran) juga
mengalami perkembangan yang digabungkan dengan aktifitas lain manusia. Suatu saat akan
muncul klub olah raga lari non prestasi menjadi trend gaya hidup seperti klub bike to work
atau klub body building.
2) Teknik lari
Gerakan teknik lari jarak menengah pada dasarnya sama atau hampir sama dengan gerakan
teknik lari jarak pendek. Namun, pada lari jarak menengah menuntut pelari mampu berlari
cepat dan lebih lama.
Teknik lari jarak menengah :
a) Pada saat akan menapakkan kaki pada tanah atau lintasan, dimulai dari ujung kaki ke tumit
dan terus menolak lagi dengan ujung kaki.
b) Lutut diangkat tidak terlalu tinggi atau lebih rendah bila dibandingkan dengan lari jarak
pendek.
c) Gerakan lengan lebih ringan, artinya tidak sekuat seperti pada lari jarak pendek.
d) Lengan digerakkan atau diayun mulai dari bahu, dengan gerakan agak ke samping sedikit
dari bahu itu.
e) Badan agak condong ke depan antara 10-15o dari garis vertikal, tetapi jangan kaku (relaks).
Ø Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pemberian dan penerimaan tongkat
a. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari bawah
Teknik ini dilakukan dengan cara pelari membawa tongkat dengan tangan kiri. Sambil
berlari atlet akan memberikan tongkat tersebut dengan tangan kiri. Saat akan memberi
tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara itu, tangan
penerima telah siap dibelakang dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ibu jari
terbuka lebar, sementara jari-jari tangan lainnya dirapatkan.
b. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari atas
Teknik ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan dari belakang ke depan,
kemudian dengan segera meletakan tongkat dari atas pada telapak tangan penerima. Pelari
yang akan menerima tongkat mengayunkan tangan dari depan ke belakang dengan telapak
tangan menghadap ke atas. Ibu jari di buka lebar dan jari-jari tangan lainnya rapat.
Ada sebuah cara yang dilakukan dalam olahraga lari estafet agar tongkat estafet tidak jatuh
saat diberikan pada peserta lain. Yaitu pelari yang memegang tongkat estafet meegang
tongkat estafet dengan tangan kiri dan memberikannya juga dengan tangan kiri. Sedangkan
si penerima tongkat bersiap menerima tongkat dengan tangan kanan.
Ø Peraturan Perlombaan
Adapun peraturan perlombaan dalam olahraga lari estafet, sebagai berikut:
a. Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter dan bagi pelari estafet 4 x
100 meter ditambah 10 meter prazona. Prazona adalah suatu daerah di mana pelari yang
akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi di sini tidak terjadi pergantian tongkat.
b. Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing meskipun sudah
memberikan tongkatnya kepada pelari berikutnya. Apabila tongkat terjatuh, pelari yang
menjatuhkannya harus mengambilnya.
c. Dalam lari estafet, pelari pertama berlari pada lintasannya masing-masing sampai
tikungan pertama, kemudian boleh masuk ke lintasan dalam, pelari ketiga dan pelari
keempat menunggu di daerah pergantian secara berurutan sesuai kedatangan pelari
seregunya.
Zona pergantian pada Lari Estafet hanya berada 10 meter di depan garis start atau berada 10
meter di belakang garis start. Seperti Gambar di bawah ini: