Sie sind auf Seite 1von 3

A.

ANTIHISTAMIN

- Histamine punya reseptor H1-h4

Reseptor H1

- Reseptor H1 = endotel, otot polos, ujung saraf

- Reseptor H1 memicu peningkatan hidrolisis fosfoinositol dan peningkatan inositol trifosfat


(IP3) serta kalsium intrasel.

- Menimbulkan urtikaria

- Berperan dalam nafsu makan dosis rendah menimbulkan vasodilatasi shg menimbulkan
penurunan tekanan darah dan takikardi refleks

- Efek amina reseptor H1 di pembuluh mikrosirkulasi khususnya pascakapier menyebabkan


eedema karena terpisahnya sel2 endotel sehingga memungkinkan transdusi cairan dan
molekul hingga protein keil ke dalam jaringan perivaskular

- Pada jantung menimbulkan penurunan kontraktilitas

- Bronkokontriksi

- Pada usus menyebabkan kontraksi otot polos usus dan ileum shg terjadi diare

Reseptor H2:

- Reseptor H2 = mukosa lambung, sel otot jantung dan sel imun

- Efek pada jantung menyebabkan peningkatan kontraktilitas

- Meningkatkan sekresi asam lambung akibat stimulasi reseptor h2 di sel pariatel lambung dan
berkaitan dengan peningkatan aktivitas adenilil siklase, konsentrasi Camp, dan konsentrasi
Ca2+ intrasel.

Reseptor h3

- Menghambat sekresi asam

- Efekistamin bisa dihambat oleh antagonis fisiologik, ex epinefrin yang memiliki efek
berlawanan dgn histamine pada otot polos tapi bekerja pada reseptor berbeda.

- Selain itu bisa dihambat pelepasan histamine dengan memberikan inhibitor pelepasan yang
mengurangi degranulasi sel mast. Contohnya kromolin dan nedokromil

- Pelepasan histamine juga dapat dihambat dengan agonis B2


- Antagonis h1 netral dan agonis inversa h1 mengurangi atau menghambat kerja histamine
dengan cara reversible dan kompetitif mengikat reseptor h1

- Efek histamine juga dapat dikurangi dengan antagonis reseptor

a. Antagonis reseptor h1

Dibagi jadi 2 yaitu generasi 1 dan 2

1. Generasi pertama

- Sedative kuat

- Menghambat reseptor autonomy

- Cepat masuk cns

- Antimual dan antimuntah ex:doksilamin

- Antiparkinson =antiparkinson (mengatasi gejala ekstrapiramidal)

- Antikolinoseptor = etanolamin dan etilendiamin memiliki efek mirip atropine pda reseptor
muskarinik perifer, cocok unk rinorea. Menimbulkan retensi urin, pandangan kabur.

- Menghambat reseptor a ex: fenotiazin, prometazin tapi menyebabkan hipotensi ortostatik

- Inhibisi kuat thdp reseptor serotonin ex: siproheptadin

- Anastesi local yg poten ex : difenhidramin dan prometazin

2. Generasi kedua
- Tdk sedative

- Dimetabolisme oleh sistem CYP3A4

- Berinteraksi dengan ketokonazol yang menghambat enzim p450

- Sulit masuk cns karena kurang larut dalam emak.

- Jarang menimbulkan efek autonom

Das könnte Ihnen auch gefallen