Sie sind auf Seite 1von 14

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SIMOMULYO
Jalan Gumuk Bogo Nomor 1 Surabaya 60181
Telp. (031) 531 2201

KERANGKA ACUAN PROGRAM


KESEHATAN KIA DAN KB TAHUN 2018
NO. 440/B.V.KAP.0701.02/436.6.3.3/2018

I. Pendahuluan
Pelayanan KIA di Puskesmas merupakan salah satu Upaya Kesehatan
Wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap Puskesmas sesuai Permenkes
Nomor 75 Tahun 2014 yang mengatur tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.
Salah satu Program Pokok Puskesmas adalah pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak dan Keluarga Berencana. Hal ini juga merupakan salah satu upaya dalam
menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009. Pelayanan KIA di
Puskesmas dilakukan dengan pendekatan pelayanan di dalam gedung dan
pelayanan di luar gedung. Didalam gedung diantaranya Anc terpadu,
pemeriksaan nifas dan pelyanan KB, imunisasi bayi dan Ibu hamil dll,serta
pelayanan diluar gedung meliputi pelacakan kematian Ibu dan Bayi, kunjungan
Ibu hamil resiko tinggi, kunjungan neonatal resiko tinggi, kunjungan nifas resti,
safari KB, dll.

II. Latar Belakang


Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting
dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan
atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama
kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Jumlah kematian ibu /maternal di Kota Semarang pada tahun 2015
sebanyak 35 kasus dari 27.334 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 128,05 per
100.000 KH. Angka kematian Ibu (AKI) mengalami kenaikan jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 107,95 per 100.000 KH pada tahun
2013, dan 122,25 per 100.000 KH pada tahun 2014. Jika dilihat dari jumlah
kematian Ibu, juga terdapat peningkatan yaitu 33 kasus pada tahun 2014
menjadi 35 kasus di tahun 2015.
Pada tahun 2015 jumlah kematian bayi yang terjadi di Kota
Semarang sebanyak 229 dari 27.344 kelahiran hidup, sehingga didapatkan
Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 8,38 per 1.000 KH. Jumlah kematian bayi
di Kota Semarang terjadi penurunan sejak tahun 2011 sampai 2015 yaitu
berturut-turut 314 kasus kematian bayi pada tahun 2011, 293 kasus kematian
bayi pada tahun 2012, 251 kasus kematian bayi pada tahun 2013, 253 kasus
kematian bayi pada tahun 2014 dan 229 kasus kematian bayi pada tahun 2015.
Jika dibandingkan dengan target MDGs yang menetapkan bahwa pada tahun
2015 target AKB di bawah 23 per 1.000 KH, maka AKB Kota Semarang telah
mencapai target.

III. Tujuan Umum


Terlaksananya Program Kesehatan ibu dan anak di masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Simomulyo.

IV. Tujuan Khusus


4.1 Meningkatkan cakupan pelayanan KIA
4.2 Meningkatkan cakupan ANC Terpadu.
4.3 Meningkatkan cakupan Bumil resti terpantau petugas kesehatan.
4.4 Menurunkan AKI dan AKB.
4.5 Meningkatkan cakupan nifas resti yang terpantau petugas kesehatan.
4.6 Meningkatkan cakupan neonatus resti dan bayi resti yang terpantau
petugas
4.7 Meningkatkan cakupan kunjungan neonatus
4.8 Meningkatkan peran lintas sektor dan masyarakat dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan ibu dan anak, baik bersifat promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif.

V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Upaya Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Kesehatan
Upaya Kelas Ibu Hamil 1) Petugas melakukan
Kesehatan identifikasi/mendaftar semua ibu hamil
Ibu yang ada di wilayah kerja
2) Petugas mempersiapkan tempat dan
sarana pelaksanaan kelas ibu hamil.
3) Petugas mempersiapkan materi, alat
bantu penyuluhan dan jadwal
pelaksanaan kelas ibu hamil serta
mempelajari materi yang akan
disampaikan.
4) Petugas mempersiapan peserta kelas
ibu hamil, mengundang ibu hamil
5) Petugas mempersiapkan tim pelaksana
kelas ibu hamil yaitu siapa saja
fasilitatornya dan nara sumber jika
diperlukan.
6) Petugas/ bidan dan ibu hamil
melaksanakan pertemuan.
7) Petugas Membagikan soal pre test.
8) Petugas menyampaikan materi.
9) Petugas mengajari senam ibu hamil.
10) Petugas membagikan soal post test.
11) Petugas mendokumentasikan semua
hasil kegiatan kelas ibu hamil.
12) Petugas/ bidan melakukan
pemantauan perkembangan
pelaksanaan kelas ibu hamil melalui
monitoring dan evaluasi
Kunjungan rumah ibu 1) Petugas menerima informasi adanya
hamil risiko tinggi ibu hamil resiko tinggi
2) Petugas melakukan koordinas dengan
oleh kader
kader mengenai data ibu hamil resiko
tinggi
3) Petugas menentukan ibu hamil resiko
tinggi yang akan dikunjungi
4) Kader melakukan kunjungan rumah ke
ibu hamil resiko tinggi
5) Kader membuat laporan hasil
kunjungan rumah
6) Petugas mengevaluasi hasil kunjungan
7) Petugas membuat rencana tindak
lanjut
Kunjungan rumah ibu 1) Petugas menerima informasi adanya
hamil risiko tinggi ibu hamil resiko tinggi
2) Petugas melakukan koordinas dengan
kader mengenai data ibu hamil resiko
tinggi
3) Petugas menentukan ibu hamil resiko
tinggi yang akan dikunjungi
4) Petugas melakukan kunjungan rumah
ke ibu hamil resiko tinggi
5) Petugas membuat laporan hasil
kunjungan rumah
6) Petugas mengevaluasi hasil kunjungan
7) Petugas membuat rencana tindak
lanjut

Pertemuan Jejaring 1) Petugas melakukan identifikasi peserta


di wilayah pertemuan jejaring
2) Petugas mempersiapkan tempat
Puskesmas (PBM
dan Klinik yang pelaksanaan kegiatan
3) Petugas mempersiapkan jadwal
memberikan
pelaksanaan kegiatan
pelayanan kesehatan
4) Petugas mempersiapkan kebutuhan
ibu anak)
administrasi dalam pelaksanaan
kegiatan
5) Petugas mempersiapkan fasilitator dan
narasumber kegiatan
6) Petugas melaksanakan kegiatan
pertemuan jejaring
7) Petugas membuat laporan
pelaksanaan pertemuan jejaring sesuai
8) Petugas membuat evaluasi
pelaksanaan kegiatan

Kemitraan BPM 13) Persiapan :


1) Brain Storming antara Tim Poned
Puskesmas dan BPM
( dilakukan saat pertemuan rutin 3
bulanan )
2) Membuat rencana kerja Kemitraan
Puskesmas BPM
3) Menyiapkan draf MoU / Kesepakatan
14) Pelaksanaan :
1) Penandatangan MoU
2) Melaksanakan MoU
 Merujuk semua ibu hamil yang menjadi
pasien Bidan Praktek Mandiri untuk
berkonsultasi dengan dokter di
Puskesmas Simomulyo sekurang -
kurangnya satu kali dalam siklus
kehamilan.
 Merujuk pasien yang beresiko tinggi
secara dini dan terencana ke
Puskesmas Simomulyo selaku
Puskesmas PONED
 Merujuk pasien gawat darurat
persalinan dan nifas ke Puskesmas
Simomulyo untuk mendapatkan
penatalaksanaan awal / stabilisasi,
kemudian dirujuk ke RS terdekat
dengan ambulance.
 Pelayanan Ibu hamil rujukan dari Bidan
Praktek Mandiri ke Puskesmas
Simomulyo di sepakati hari rabu.
 Pengiriman laporan bulanan ke
Puskesmas Simomulyo setiap tanggal
25.
 Melakukan pertemuan rutin tiap 3
bulan.
 Pemeriksaan Rapid Test HIV gratis di
Puskesmas.
15) Pertemuan Rutin 3 bulanan
1) Lokasi pertemuan bergilir di semua
BPM
2) Dihadiri oleh semua BPM, dokter &
bidan Puskesmas
3) Agendanya : diskusi & tukar informasi,
evaluasi kegiatan dan arisan
16) Supervisi Fasilitatif
1) Dilakukan oleh Bidan Koordinator
Puskesmas
2) Sasarannya BPM di wilayah kerja
puskesmas
Metode yang digunakan : mengisi form /
cecklist dan memberi umpan balik

Pertemuan Satgas 1) Petugas membuat surat undangan


Penakib yang ditujukan kepada kader, tokoh
masyarakat dan lintas sektor terkait.
2) Petugas berkoordinasi dengan Bikel
dalam pendistribusian undangan ke
kader, tokoh masyarakat dan lintas
sektor terkait di wilayah kerja
puskesmas Simomulyo
3) Petugas melaksanakan pertemuan
satgas penakib dengan para undangan
4) Petugas membuat kesepakatan
tentang upaya apa yang di lakukan
untuk menekan angka kematian ibu
dan bayi.
5) Petugas mendokumentasikan semua
hasil kegiatan satgas penakib
Kunjungan rumah ibu 1) Petugas menerima informasi adanya
dengan nifas resiko ibu nifas resiko tinggi
2) Petugas melakukan koordinas dengan
tinggi
kader mengenai data ibu nifas resiko
tinggi
3) Petugas menentukan ibu nifas resiko
tinggi yang akan dikunjungi
4) Petugas melakukan kunjungan rumah
ke ibu nifas resiko tinggi
5) Petugas membuat laporan hasil
kunjungan rumah
6) Petugas mengevaluasi hasil kunjungan
7) Petugas membuat rencana tindak
lanjut

Upaya Pelacakan/ 1) Petugas menerima informasi adanya


Kesehatan Pemantauan neonatus resiko tinggi
2) Petugas melakukan koordinas dengan
Neonatus Neonatus Komplikasi
kader mengenai data bayi baru lahir
dan Bayi oleh kader
3) Petugas menentukan neonatal dengan
resiko tinggi yang akan dikunjungi
4) Kader melakukan kunjungan rumah ke
neonatal resiko tinggi
5) Kader membuat laporan hasil
kunjungan rumah
6) Petugas mengevaluasi hasil kunjungan
7) Petugas membuat rencana tindak
lanjut
Pelacakan/ 1) Petugas menerima informasi adanya
Pemantauan neonatus resiko tinggi
2) Petugas melakukan koordinas dengan
Neonatus Komplikasi
kader mengenai data bayi baru lahir
3) Petugas menentukan neonatal dengan
resiko tinggi yang akan dikunjungi
4) Petugas melakukan kunjungan rumah
ke neonatal resiko tinggi
5) Petugas membuat laporan hasil
kunjungan rumah
6) Petugas mengevaluasi hasil kunjungan
Petugas membuat rencana tindak lanjut
Pelacakan kematian 1) Petugas menerima informasi adanya
kasus kematian ibu, bayi dan balita
2) Petugas melakukan koordinas dengan
kader mengenai data kasus kematian
ibu, bayi dan balita
3) Petugas melakukan kunjungan rumah
ke rumah kasus kematian ibu, bayi dan
balita untuk mencari kronologis dan
penyebab kematian
4) Petugas membuat laporan hasil
kunjungan rumah
5) Petugas mengevaluasi hasil kunjungan
6) Petugas membuat rencana tindak
lanjut
Kelas Ibu balita 1) Petugas melakukan identifikasi/
mendaftar ibu balita yang ada di
wilayah kerja sesuai umur balita
2) Petugas mempersiapkan tempat dan
sarana pelaksanaan kelas ibu balita.
3) Petugas mempersiapkan materi, alat
bantu penyuluhan dan jadwal
pelaksanaan kelas ibu balita serta
mempelajari materi yang akan
disampaikan.
4) Petugas mempersiapan peserta kelas
ibu balita, mengundang ibu balita.
5) Petugas mempersiapkan tim pelaksana
kelas ibu balita yaitu siapa saja
fasilitatornya dan nara sumber jika
diperlukan.
6) Petugas/ bidan dan ibu balita
melaksanakan pertemuan kelas ibu
balita.
7) Petugas membagikan Kuesioner Pre
test kelas ibu balita.
8) Petugas menyampaikan materi kelas
ibu balita.
9) Petugas membagikan Kesioner Post
test kelas ibu balita.
10) Petugas mendokumentasikan semua
hasil kegiatan kelas ibu balita.
11) Petugas/ bidan melakukan
pemantauan perkembangan
pelaksanaan kelas ibu balita melalui
monitoring dan evaluasi.
Upaya Sosialisasi 1) Petugas melakukan identifikasi/
Kesehatan Kesehatan mendaftar calon pengantin wilayah
Usia Reproduksi pada kerja Puskesmas Simomulyo
2) Petugas mempersiapkan tempat dan
Reproduksi Calon Pengantin
sarana pelaksanaan sosialisasi
(Catin)
kesehatan reproduksi pada calon
pengantin
3) Petugas mempersiapkan materi, alat
bantu penyuluhan dan jadwal
pelaksanaan sosialisasi kesehatan
reproduksi pada calon pengantin serta
mempelajari materi yang akan
disampaikan.
4) Petugas mempersiapan peserta
sosialisasi kesehatan reproduksi pada
calon pengantin, mengundang calon
pengantin
5) Petugas dan calon pengantin
melaksanakan sosialisasi kesehatan
reproduksi pada calon pengantin
6) Petugas membagikan Kuesioner Pro
test sosialisasi kesehatan reproduksi
pada calon pengantin
7) Petugas menyampaikan materi
kesehatan reproduksi pada calon
pengantin
8) Petugas membagikan Kesioner Post
test kesehatan reproduksi pada calon
pengantin.
9) Petugas mendokumentasikan semua
hasil kegiatan sosialisasi kesehatan
reproduksi pada calon pengantin
Sosialisasi Pasangan 1) Petugas membuat surat undangan
Usia Subur Resiko yang ditujukan kepada tokoh
Tinggi (4T. ALKI) masyarakat dan lintas sektor terkait.
2) Petugas berkoordinasi dengan Bikel
pada lintas sector
dalam pendistribusian undangan ke
tokoh masyarakat dan lintas sektor
terkait di wilayah kerja puskesmas
Simomulyo
3) Petugas dan lintas sektor terkait
melakukan pertemuan peningkatan
kapasitas di lokasi yang telah
ditentukan:
a. Pemberian materi tentang gambaran
kematian ibu dengan resiko tinggi dan
pencapaian PUS 4T yang berkb di
wilayah Puskesmas dan gambaran
satgas kopasus
b. Penandatangan kesepatan
pembentukan satgas KOPASUS
4) Petugas mendokumentasikan semua
hasil kegiatan pembentukan satgas
kopasus
Peningkatan 1) Petugas membuat surat undangan
kapasitas bagi kader yang ditujukan kepada kader KB.
2) Petugas berkoordinasi dengan Bikel
kelompok pasangan dalam pendistribusian undangan ke
usia subur resiko kader KB.
3) Petugas dan kader melakukan
tinggi
pertemuan peningkatan kapasitas di
lokasi yang telah ditentukan:
c. Pelaksanaan Pre Test
d. Pemberian materi mengenai Pus resiko
tinggi, perencanaan keluarga, teknik
konseling dan pelayanan metode
kontrasepsi efektif dan berkualitas.
e. Diskusi
f. Evaluasi peningkatan informasi dengan
pemberian protest
4) Petugas dan kader membuat
kesepakatan tentang upaya apa yang
di lakukan untuk menekan angka
kematian ibu dan bayi.
5) Petugas mendokumentasikan semua
hasil kegiatan peningkatan kapasitas
kader kopasus
Kelompok Pasangan 1) Petugas membuat surat undangan
Usia Subur Risiko untuk pasangan usia subur risiko
Tinggi (4T,ALKI) tinggi.
2) Petugas berkoordinasi dengan Bikel
dalam pendistribusian undangan
3) Petugas dan PUS resti melakukan
pertemuan di lokasi yang telah
ditentukan
4) Petugas melaksanaan Pre Test kepada
peserta
5) Petugas memberikan materi mengenai
terkait konsep perencanaan keluarga
dan metode kontrasepsi oleh Tim
Puskesmas dan satgas kopasus Risti
6) Petugas memberikan kesempatan
peserta untuk berdiskusi
7) Petugas melakukan evaluasi
peningkatan informasi dengan
pemberian protest
8) Petugas mendokumentasikan semua
hasil kegiatan pembentukan satgas
kopasus
Kunjungan Rumah 1) Petugas mendata PUS resti PUS 4T
Kader Kelompok dan ALKI di wilayah kerja Puskesmas
Pasangan Usia Simomulyo
Subur Resiko Tinggi 2) Petugas mengkaji informasi yang di
(4T,ALKI) dapat
3) Petugas menyusun jadwal kunjungan
rumah
4) Petugas menyiapkan alat yang akan
digunakan
5) Petugas mengunjungi PUS resti PUS
4T dan ALKI
6) Petugas membantu klien dalam
mengambil keputusan secara tepat
dan cepat
7) Petugas mencatat informasi yang di
kumpulkan
8) Petugas melaporkan hasil kunjungan
Kunjungan Rumah 1) Petugas mendata ibu nifas paska salin
KB Pasca Salin yang belum berKB di wilayah kerja
Puskesmas Simomulyo
2) Petugas mengkaji informasi yang di
dapat
3) Petugas menyusun jadwal kunjungan
rumah
4) Petugas menyiapkan alat yang akan
digunakan
5) Petugas mengunjungi ibu nifas paska
salin yang belum berKB
6) Petugas membantu klien dalam
mengambil keputusan secara tepat
dan cepat
7) Petugas mencatat informasi yang di
kumpulkan
8) Petugas melaporkan hasil kunjungan
Kunjungan rumah 1) Petugas mendata PUS tidak ber kb KB
PUS yang tidak atau drop out di wilayah kerja
berKB (Droup Out) Puskesmas Simomulyo
2) Petugas mengkaji informasi yang di
dapat
3) Petugas menyusun jadwal kunjungan
rumah
4) Petugas menyiapkan alat yang akan
digunakan
5) Petugas mengunjungi PUS tidak ber
KB atau drop out
6) Petugas membantu klien dalam
mengambil keputusan secara tepat
7) Petugas mencatat informasi yang di
kumpulkan
VI. Cara Melaksanakan Kegiatan
a. Kegiatan dilaksanakan dengan cara membentuk tim, metode yang
digunakan dengan cara temu muka, pemeriksaan, diskusi, pendataan
dan ceramah/penyuluhan.
b. Peran lintas program :
1) Upaya P2 : Apabila ditemukan hal-hal di dalam program KIA yang
berkaitan dengan program P2 dapat dikonsultasikan kepada
pelaksana program P2
2) Upaya Promkes : Apabila ditemukan hal-hal di dalam program KIA
yang berkaitan dengan penyuluhan kepada masyarakat kepada
pelaksana program Promkes
3) Upaya Kesling : Apabila ditemukan hal-hal di dalam program KIA
yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan dapat dikonsultasikan
kepada pelaksana program Kesling
4) Upaya Gizi : Apabila ditemukan hal-hal di dalam program KIA
yang berkaitan dengan gizi dapat dikonsultasikan kepada pelaksana
program gizi.
5) Upaya Perkesmas : Apabila ditemukan hal-hal di dalam program KIA
yang berkaitan dengan perkesmas dapat dikonsultasikan kepada
pelaksana program perkesmas.
6) Upaya UKS : Apabila ditemukan hal-hal di dalam program KIA
yang berkaitan dengan UKS dapat dikonsultasikan kepada pelaksana
program perkesmas.
7) Upaya Case Finding HIV-IMS : Apabila ditemukan hal-hal di dalam
program KIA yang berkaitan dengan case finding dapat
dikonsultasikan kepada pelaksana program perkesmas.

c. Peran lintas sektor


1. Kader kesehatan : mendukung pelaksanaan program KIA dalam
hal menyampaikan data Ibu hamil, bayi dan
balita dalam rangka meningkatkan mutu KIA
perorangan dan masyarakat
2. Kecamatan : mendukung pelaksanaan program KIA melalui
pertemuan lintas sektor dalam rangka
meningkatkan mutu KIA perorangan dan
masyarakat
3. Kelurahan : mendukung pelaksanaan program KIA melalui
pertemuan lintas sektor dalam rangka
meningkatkan mutu KIA perorangan dan
masyarakat

VII. Sasaran
Sasaran dari pelaksanaan program KIA adalah :
a. Sasaran posyandu : 37 posyandu
a. Sasaran Kader Posyandu : 370 kader posyandu
b. Sasaran Ibu hamil : 673 ibu hamil
c. Sasaran Ibu hamil resti : 135 ibu hamil
d. Sasaran bayi : 612 bayi
e. Sasaran Bulin : 643 bulin
f. Sasaran Bufas : 643 bufas
g. Sasaran kelurahan : 9 kelurahan

VIII. Jadwal Pelaksanaan


Jadwal Pelaksanaan Program KIA dan KB Tahun 2018

UPAYA PELAKSANAAN (BULAN


KEGIATAN
KESEHATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Upaya Kelas Ibu Hamil
Kesehatan Ibu Kunjungan rumah ibu
hamil risiko tinggi oleh
kader
Kunjungan rumah ibu Sesuai Kasus
hamil risiko tinggi
Pertemuan Jejaring di
wilayah Puskesmas
(PBM dan Klinik yang
memberikan
pelayanan kesehatan
ibu anak)
Kemitraan BPM
Pertemuan Satgas
Penakib
Kunjungan rumah ibu
dengan nifas resiko Sesuai Kasus
tinggi
Upaya Pelacakan/
Kesehatan Pemantauan
Neonatus dan Neonatus Komplikasi
Bayi oleh kader
Pelacakan/
Pemantauan Sesuai Kasus
Neonatus Komplikasi
Pelacakan kematian Sesuai Kasus
Kelas Ibu balita
Upaya Sosialisasi Kesehatan
Kesehatan Usia Reproduksi pada
Reproduksi Calon Pengantin
(Catin)
UPAYA PELAKSANAAN (BULAN
KEGIATAN
KESEHATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sosialisasi Pasangan
Usia Subur Resiko
Tinggi (4T. ALKI) pada
lintas sector
Peningkatan kapasitas
bagi kader kelompok
pasangan usia subur
resiko tinggi
Kelompok Pasangan
Usia Subur Risiko
Tinggi (4T,ALKI)
Kunjungan Rumah
Kader Kelompok
Pasangan Usia Subur
Resiko Tinggi
(4T,ALKI)
Kunjungan Rumah KB
Sesuai Kasus
Pasca Salin
Kunjungan rumah
PUS yang tidak berKB Sesuai Kasus
(Droup Out)

IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


9.1 Evaluasi pelaksanaan program KIA dilaksanakan setiap akhir
pelaksanaan kegiatan
9.2 Pelaksana evaluasi program KIA adalah penanggung jawab UKM
9.3 Pelaporan evaluasi program KIA dilaksanakan oleh pelaksana program,
penanggung jawab UKM kepada kepala puskesmas dan Dinas
Kesehatan Kota Semarang.

X. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


10.1 Pelaksana kegiatan KIA melakukan pencatatan melalui form kegiatan
dan notulen.
10.2 Pelaporan kegiatan KIA dilaksanakan oleh pelaksana KIA dan
penanggung jawab UKM puskesmas dan dilaporkan kepada kepala
puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Semarang.
10.3 Evaluasi kegiatan KIA dilaksanakan menggunakan form pelaporan
evaluasi dan dilaksanakan setiap setelah selesai kegiatan dan
ditindaklanjuti perbaikan pelaksanaan kegiatan berikutnya.

Mengetahui, Surabaya,
Kepala UPTD Puskesmas Simomulyo Penanggung Jawab Program
drg. Dharmawati Zahara Al Usnaini, SST
NIP 195707141981032006 NIP. 19630102 198803 2 006
s

Das könnte Ihnen auch gefallen