Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PERINATAL
1. Asfiksia Neonatorum 1
2. Sepsis Neonatorum 4
5. GE Neonatorum 9
6. Kelainan Kongenital 12
8. Bayi Prematur 14
DAFTAR PUSTAKA 22
0
ASFIKSIA NEONATUS
DEFINISI
ASFIKSIA Neonatus adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara
spontan dan teratur segera setelah lahir.
Penilaian derajat ASFIKSIA dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Nilai 1 – 3 ASFIKSIA berat
2. Nilai 4 – 6 ASFIKSIA sedang
3. Nilai 7 – 10 ASFIKSIA ringan
ASUHAN KEPERAWATAN
1
No Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Rencana Tindakan
3 Resiko tinggi komplikasi Setelah dilakukan Isap lender secara intensif tiap
(pneumonia) berhubungan tindakan keperawatan 1 jam
dengan akumulasi sekresi komplikasi tidak terjadi Isap lender dengan tehnik
pulmonal ditandai dengan aseptic dan anti septic
nafas grok-grok, lender Atur posisi yang memudahkan
banyak untuk mengeluarkan lendir
Alih baring tiap 3 jam
Kolaborasi medis untuk
pemberian antibiotic
4 Resiko tinggi trauma Setelah dilakukan Monitor tanda sianosis
(jaringan otak) tindakan keperawatan Monitor tanda vital tiap 1 jam
berhubungan dengan tidak terjadi trauma Berikan O2 : 1 LPM
hipoksia, hiperkapnea. Kolaborasi medis jika ada
komplikasi
5 Resiko komplikasi (syok) Setelah dilakukan Monitor tanda-tanda vital
tindakan keperawatan 1 x Monitor adanya gasping
24 jam komplikasi tidak sekunder
terjadi atau dapat dicegah Monitor apneu sekunder
Monitor warna kulit (pucat)
Kolaborasi medis
6 Resiko komplikasi asfiksia Setelah dilakukan Monitor tanda vital dan
tindakan keperawatan keadaan umum
dalam 1 x 24 jam tidak Monitor tanda-tanda asfiksia
terjadi asfiksia Monitor kemungkinan terjadi
komplikasi pada otak, paru,
ginjal, kardiovaskuler, saluran
pencernaan, dll.
Kolaborasi medis untuk
pencegahan medis.
7 Resiko komplikasi Setelah dilakukan Kaji adanya tanda hipoglikemi
hipoglikemi tindakan keperawatan Beri cairan intravena dan tunda
dalam 1 x 24 jam tanda- pemberian makanan peroral
tanda terjadi hipoglikemi sampai keadaan umum bayi
tidak terjadi memungkinkan
2
membaik, berikan ASI/PASI
peroral melalui sonde foding
(naikkan jika tidak residu)
Anjurkan bayi untuk
memberikan ASI jika reflek
hisap baik
Monitor tanda-tanda
hipoglikemi
Kolaborasi medis untuk
pemberian cairan IV Dext 5%
atau Dext 10% atau sesuai
program dan pemeriksaan
kadar gula
3
SEPSIS NEONATORUM
DEFINISI
Sepsis Neonatorum adalah infeksi umum (sistemik) pada neonatus.
Berdasarkan timbulnya gejala sepsis dibagi :
A. EARLY ON SET
Gejala tampak pada hari-hari pertama kehidupan (rata-rata usia 48 jam)
B. LATE ON SET
Gejala timbul setelah satu minggu pada bayi tanpa kelainan perinatal, infeksi biasa didapat
dari lingkungan atau nisokomial.
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tujuan/Kriteria Rencana Tindakan
Keperawatan
4
Efektifnya pengaturan Suhu tubuh antara Berikan baju/selimut
suhu sekunder akibat 36,5 – 37 C Monitor suhu inkubator atau
infeksi, ditandai : Klien tidak menggigil lingkungan
Pasien hipotermi Kulit hangat Monitor tanda vital (suhu, nadi,
Pasien hipertermi Tidak pucat/ sianosis pernafasa) dan warna kulit tiap 6
Menggigil jam
Pucat
Sianosis
4 Resiko komplikasi Setelah dilakukan Kaji tanda-tanda syok septic
syok septic tindakan keperawatan Monitor jalan nafas terhadap
berhubungan dengan dalam 2 x 24 jam kemungkinan adanya obstruksi
proses perkembangan komplikasi syok septic jalan nafas
penyakit dapat dihindari Monitor intake dan output cairan
selama 24 jam
Monitor vital sign (nadi, suhu, RR,
keadaan umum) warna kulit dan
pengisian kapiler.
Kolaborasi medis
5 Resiko kekurangan Setelah dilakukan Kaji ulang tanda-tanda kekurangan
volume cairan tindakan keperawatan volume cairan
berhubungan dengan dalam 2 x 24 jam klien Monitor intake cairan per 24 jam
factor resiko output tidak mengalami Monitor out put urin per 24 jam
yang berlebihan kekurangan volume Monitor warna dan kepekatan urin
cairan dengan kriteria: Kolaborasi medis untuk pemberian
Turgor kulit baik terapi parenteral.
Bayi tampak segar
Mukosa mulut
lembab
6 Resiko cedera Setelah dilakukan Kaji tanda-tanda vital lakukan
berhubungan dengan tindakan keperawatan pengisapan lender dengan hati-hati
perawatan dan dalam 1 x 24 jam tidak dan aspetik.
pengobatan terjadi cedera Pemasangan kanulasi vena secara
aseptic
Berikan suntikan dengan tepat dan
aseptic
Pasang sonde dengan hati-hati
Monitor keadaan umum klien
Diagnosa
No Tujuan/Kriteria Rencana Tindakan
Keperawatan
7 Cemas berhubungan Setelah dilakukan Kaji tingkat kecemasan orang tua
5
dengan proses penyakit tindakan keperawatan klien
anaknya ditandai dalam 1 x 24 jam cemas Jelaskan kepada orang tua klien
dengan : orang tua hilang/berkurang dengan tentang proses penyakit dan
(ibu) menangis kriteria : ibu dapat kondisi anaknya.
mengungkapkan
penyebab
6
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR
DEFINISI
Bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu – 42 minggu dengan berat badan lahir antara 2500 gr –
4000 gr. (Asuhan kesehatan anak dalam kontek keluarga – Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Departemen Kesehatan RI Jakarta tahun 1993).
RENCANA KEPERAWATAN
7
G.E. NEONATORUM
DEFINISI
Gastrointritis adalah radang pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan atau
tanpa disertai muntah.
Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair
Bayi dikatakan diare bila sudah lebih dari 5 kali sehari buang air besar.
Neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 5 kali sehari.
RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan
No Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan
Keperawatan
1 Gangguan keseimbangan Setelah dilakukan Beri ASI terus, jika malas minum beri
cairan dan elektrolit tindakan perawatan ASI personde.
berhubungan dengan diare selama 1 x 24 jam Monitor bila muntah kembung
dan muntah yang ditandai kebutuhan cairan Kolaborasi medis untuk pemberian
dengan b.a.b > 4 x sehari, dan elektrolit nutrisi parenteral
muntah, BB turun terpenuhi Pertahankan kelancaran tetesan infuse
Boservasi dan catat frekuensi,
konsistensi dan volume faeces
Ukur intake dan output tiap 24 jam
Observasi tanda-tanda dehidrasi
Monitor vital sign tiap 4 jam
Timbang BB tiap hari dalam waktu yang
sama.
2 Gangguan pemenuhan Setelah dilakukan Kaji efektifitas minum bayi
nutrisi berhubungan tindakan perawatan Kalau perlu berikan ASI sonde
dengan bayi malas minum selama 1 x 24 jam Ukur intake dan output tiap 24 jam
kebutuhan nutrisi Timbang BB tiap hari dalam waktu yang
terpenuhi sama.
3 Peningkatan suhu tubuh Setelah dilakukan Berikan kompres hangat pada leher dan
berhubungan dengan tindakan perawatan dahi
proses penyakit, yang selama 1 x 24 jam Berikan pakaian yang menyerap keringat
0
ditandai dengan suhu 38 C suhu tubuh normal, Berikan ASI personde (banyak minum)
dengan kriteria Kalau perlu berikan antipiretika
0
suhu 36 – 37 C Kolaborasi medis untuk pemberian
therapy antibiotika
9
KELAINAN KONGENITAL
Kelainan kongenital adalah suatu kelainan bawaan bayi masih dalam kandungan.
Kelainan kongenital terdiri dari :
1. Hydrocephalus
2. Labio Geneto Palato Schisis
3. Labio Palato Schisis
4. Meningo Enchepalocel
DEFINISI
Suatu keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan cerebro spinalis lengan
adanya tekanan intra cranial yang meningkat sehingga terdapat pelebaran ruangan.
RENCANA KEPERAWATAN
10
3 Resiko terjadinya infeksi Setelah dilakukan Lakukan tindakan sesuai
berhubungan dengan tindakan keperawatan prinsip aseptic
kelainan konginental yang selama 1 x 24 jam Minimal handling
derita meningocele, resiani, diharapkan tidak terjadi Observasi tanda infeksi
anencephaly. infeksi Observasi TTV
Cegah petugas/keluarga pasien
yang menderita infeksi
memasuki ruang bayi
Kolaborasi dokter : pemberian
antibiotika
Observasi keadaan umum
4 Resiko komplikasi kejang Setelah dilakukan Siapkan tong spatel untuk
tindakan keperawatan mencegah tergigitnya lidah
selama 1 x 24 jam tidak Hisap lender untuk mencegah
terjadi komplikasi timbulnya aspirasi pneumonia/
silk pneumonia
Kolaborasi Medis
Siapkan obat-obatan anti
kejang
11
BAYI DENGAN TRAUMA PERSALINAN
DEFINISI
Trauma persalinan adalah kelahiran yang mempunyai dampak kelainan pada susunan saraf, otot
dan tulang.
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan
1 Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Karakteristik dan lokasi nyeri
adanya trauma persalinan perawatan 1 x 24 jam nyeri Batasi mobilisasi dengan
ditandai dengan : berkurang atau hilang minimal handling
Bayi menangis kuat dan dengan kriteria Observasi homatoma pada
terus menerus Bayi mulai tenang kepala
Pada bayi tampak ada Bekas pada bayi mulai Kolaborasi medis
bekas trauma lahir : berkurang Kompres batadin pada caput
- Caput Succadenum dan luka
- Chepal Hematom
- Fr
- Lesi
- Hematoma
2 Resiko komplikasi anemia Setelah dilakukan tindakan Observasi perdarahan
keperawatan selama 1 x 24 Batasi mobilitas klien
jam tidak terjadi anemia Monitor tanda-tanda vital tiap
6 jam
Kolaborasi medis : pemberian
Vit. K dan zat antitromb,
pemeriksaan Hb.
3 Resiko gangguan tumbuh Tidak terjadi gangguan Batasi aktifitas bayi
kembang berhubungan tumbuh kembang setelah Kolaborasi dengan fisioterapi
dengan trauma persalinan dilakukan tindakan Kolaborasi dengan bagian
keperawatan selama di bedah
rumah sakit Anjurkan bayi untuk
memeriksakan bayinya
setelah pulang dari rumah
sakit secara teratur.
BAYI PREMATUR
12
DEFINISI
Arti Pre : belum, matur : matang
Premature : belum matang
1. Premature murni adalah bayi baru lahir yang masa gestasinya kurang dari 37 minggu, dan BB
(berat badan) sesuai dengan BB untuk masa gestasi itu, atau biasa di neonatus kurang bulan
sesuai untuk masa.
Kehamilan (NKB-SMK)
(Ilmu Kesehatan Anak, 1985 hal. 1052 FKUI)
2. The Pretern Of Premature neonate is One Born before 37 weeks of gestatin (antle may kat
katheryn 19190, Rage 1045)
3. Pertus premature ialah partus pada kehamilan antara 28 sampai 37 minggu dengan BB 1000 –
2500 gram (Sulaiman Satra Winata, 1987).
RENCANA KEPERAWATAN
14
Selimut bayi
Pasang tutup kepala
Jika hipotermi lebih
dari 1 jam lapor medis
Kaji terhadap
komplikasi stress
dingin, hipoksia,
asidosis respiratorik,
hipolgikimia,
penurunan BB.
b. Jika suhu diatas normal
Lepas selimut
Lepas tutup kepala jika
dipakai
Jika hpertermia
menetap lebih dari 1
jam lapor medis
15
BAYI DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA
DEFINISI
Hiperbilirubinemia yaitu ikterus yang timbul pada bayi cukup bulan pada hari ke 2 – 3 dengan
kadar bilirubin tertinggi 10-12 mg. (Pedoman terapi ilmu kesehatan anak)
Suatu keadaan dimana terdapat penumpukan bilirubin dalam darah neonatus yang ditemukan
dalam 1 minggu.
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan
1 Resiko kerusakan Setelah dilakukan tindakan Kaji keadaan kulit bayi saat mulai
integritas kulit keperawatan 1 x 24 jam Observasi tanda-tanda kerusakan
berhubungan dengan klien tidak mengalami integritas kulit
peningkatan kadar gangguan integritas kulit Rubah posisi bayi tiap 2 jam
bilirubin dalam darah, dengan kriteria: sekali
ditandai dengan : Ikterik Jaga kebersihan kulit bayi
Kulit ikterik hilang/berkurang Lakukan massage kulit bayi
Kulit kering Bilirubin indirek 0,25 untuk memperlancar sirkulasi
Kadar bilirubin direk mg/dl Ganti pakaian/popok bayi bila
10 mg/dl Biliribin direk 0,25 basah
Kadar bilirubin mg/dl Monitor kadar bilirubin direk/
indirek 12 mg/dl indirek
Motivasi ASI adlib
Motivasi JSMP
Kolaborasi medis
2 Resiko cidera Klien tidak mengalami Tempatkan bayi dalam jarak
berhubungan dengan cidera dalam perawatan kurang lebih 18 inci dari sumber
efek foto therapy dengan kriteria : cahaya
Tidak ada komplikasi Lepaskan semua pakaian bayi
akibat foto therapy Tutup mata dan alat kelamin
dengan bahan tidak tembus
cahaya
Pastikan pelindung mata bayi
tertutup rapat untuk mencegah
kerusakan kornea mata
Pastikan pelindung mata tidak
menutupi hidung.
16
Ajak bayi bicara dan lakukan
komunikasi verbal
Beri ASI/pagi sesuai program
Monitor tanda-tanda vital tiap 3
jam.
Libatkan keluarga dalam
menjaga perawatan bayi
Kolaborasi medis
3 Kekurangan volume cairan Setelah dilakukan Kaji tanda-tanda kekurangan
berhubungan dengan tindakan keperawatan cairan
peningkatan evaporasi dalam 2 x 24 jam Monitor intake dan output
cairan tubuh sekunder, kebutuhan cairan cairan
akibat foto terapi ditandai terpenuhi dengan kriteria: Anjurkan kepada ibu untuk
dengan: Turgor kulit elastis tetap memberikan ASI
Turgor kulit menurun Membran mukosa Berikan ASI sesuai program
Membran mukosa lembab Monitor tanda-tanda vital tiap 6
kering Fotanela datar jam
Fontanela cekung Produksi urin Timbang BB tiap hari
BB menurun meningkat Kolaborasi medis.
Penurunan produksi BB naik
urin
Kulit teraba hangat
17
SINDROM GANGGUAN PERNAFASAN
DEFINISI
Kumpulan gejala yang terdiri dari dispnou atau hyperpnou, pernafasan > 60 x/menit, sianosis,
merintih waktu ekspirasi, retraksi interkistal.
ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan
1 Kerusakan pertukaran gas Setelah dilakukan Kaji riwayat kelahiran bayi
berhubungan dengan tidak tindakan keperawatan Kaji status pernafasan
sempurnanya dalam 2 x 24 jam Kaji tanda-tanda distress
pembentukan surfaktan pertukaran gas efektif pernafasan
paru yang ditandai dengan: dengan kriteria : Tidak pakai baju
Cyanosis Tidak ada cyanosis Atur posisi (prono)
RR > 60 x/mnt RR < 30 x/mnt Isap lender bila perlu
Akral dingin Sesak nafas hilang/ Beri O2 1-2 1/mnt
Sesak nafas berkurang
Observasi bayi dari reksi
Akral hangat oksigen
Tangis kuat Observasi tanda-tanda
komplikasi
Jika apnou lakukan tindakan
resisutasi
Kolaborasi medis
2 Resiko ketidakseimbangan Setelah dilakukan Kaji ulang tanda-tanda ketidak
elektrolit berhubungan tindakan keperawatan seimbangan cairan dan
dengan retensi natrium dan selama 1 x 24 jam cairan elektorlit
air dan elektrolit seimbang Kaji tanda-tanda dehidrasi
dengan kriteria : Monitor intake dan output
Turgor baik Monitor vital sign
Tidak ada edema Anjurkan pada ibu untuk tetap
memberikan ASI
Berikan pasi/asi personde bila
reflek hisap lemah
Kolaborasi medis
3 Resiko infeksi Setelah dilakukan Monitor keadaan umum dan
berhubungan dengan tindakan keperawatan vital sign tiap 6 jam
kerentanan bai dan kuka selama di rumah sakit Lakukan perawatan tali pusat
terbuka ditandai dengan : tidak mengalami infeksi setiap hari dengan tehnik steril
18
No Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Rencana Tindakan
Tali pusat masih basah dengan kriteria : Lakukan perawatan infuse 2 kali
Terpasang infuse Tali pusat kering sehari
tidak berbau. Kolaborasi medis
Suhu badan 36 –
37,50C
Tidak terjadi phlebitis
19
TETANUS NEONATORUM
DEFINISI
Tetanus adalah infeksi akut yang disebabkan oleh Kuman Clostridium tetani
RENCANA KEPERAWATAN
20
DAFTAR PUSTAKA
Nort American Nursing Diagnosis Association, Nursing Diagnosis : Definitions & Clasification
2001 – 2002, Philadelpia 2001.
21