Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Alkohol
Pengertian Definisi Alkohol
Alkohol merupakan senyawa yang memiliki gugus fungsional –OH yang terikat pada rantai
karbon alifatik. Dalam molekul alkohol, Gugus fungsi –OH berikatan secara kovalen
dengan atom karbon.
Alkohol yang memiliki satu gugus –OH disebut dengan monoalkohol, sedangkan yang
memiliki lebih dari satu gugus –OH disebut dengan polialkohol. Alkanol merupakan
monoalkohol turunan alkana. Rumus umum dari alkohol aalah CnH2n+1 OH atau ditulis R-OH,
satu atom H dari alkana diganti oleh gugus OH.
Di industri, metanol digunakan sebagai bahan baku pembuatan formaldehid, sebagai cairan
antibeku, dan pelarut, seperti vernish. Pada kendaraan bermotor, metanol digunakan untuk
bahan bakar mobil formula.
Etanol merupakan jenis alkohol yang sudah dikenal dan digunakan sejak zaman dahulu, baik
sebagai pelarut obat-obatan (tingtur), kosmetikam maupun sebagi bahan minuman, seperti
bir, anggur, dan whiskey.
Etanol dapat dibuat melalui teknik fermentasi, yaitu proses perubahan senyawa golongan
polisakarida, seperti pati dihancurkan menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan
enzim (ragi).
Etanol merupakan jenis alkohol yang sering digunakan sebagai bahan bakar, untuk membuat
senyawa organik lain, dan dapat dikonversi menjadi etanal atau asetaldehid untuk digunakan
sebagi bahan pelarut.
Etilen Glikol merupakan jenis alkohol yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan antibeku
pada radiator mobil. Digunakan juga sebagai bahan baku industri serat sintetik seperti dacron.
Alkohol jenis ini banyak digunakan juga sebagai pelarut dan bahan pelunak atau pelembut.
Gliserol merupakan jenis alkohol yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan pelembab pada
tembakau dan kembang gula. Etanol digunakan juga sebagai pelarut berbagai obat-obatan.
Digunakan juga untuk membuat nitrogliserin (gliserin trinitrat) yaitu bahan untuk peledak
atau dinamit.
Sumber : http://ardra.biz/sain-teknologi/ilmu-kimia/pengertian-sifat-dan-manfaat-kegunaan-alkohol/
Alkohol
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Artikel ini berisi tentang istilah umum dalam kimia. Untuk macam dari alkohol yang ada di dalam
minuman beralkohol, lihat Etanol. Untuk minuman yang mengandung alkohol, lihat Minuman
beralkohol.
Model bola dan stik dari gugus fungsi hidroksil (OH) dalam sebuah molekul alkohol
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang
digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang
dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang
lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa
pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri
terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Daftar isi
1 Struktur
o 1.1 Rumus kimia umum
2 Penggunaan
o 2.1 Pengawet
o 2.2 Otomotif
4 Keasaman
5 Produksi
6 Sintesis laboratorium
o 6.1 Substitusi
o 6.2 Reduksi
7 Aplikasi
o 7.2 Antibeku
o 7.3 Antiseptik
o 7.5 Pelarut
9 Sifat racun
10 Referensi
Struktur
Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3.
Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada
jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Alkohol primer paling sederhana adalah
metanol. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah 2-propanol, dan alkohol tersier
paling sederhana adalah 2-metil-2-propanol.
Penggunaan
Pengawet
Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawet untuk hewan koleksi (yang ukurannya
kecil).
Otomotif
Alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar otomotif. Etanol dan metanol dapat dibuat
untuk membakar lebih bersih dibanding bensin atau diesel. Alkohol dapat digunakan sebagai
antibeku pada radiator. Untuk menambah penampilan mesin pembakaran dalam, metanol
dapat disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini akan mendinginkan
masuknya udara kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang lebih padat.
Dalam sistem tatanama IUPAC, nama-nama senyawa alkana kehilangan akhiran "e" dan
diganti dengan "ol", contohnya metana menjadi metanol dan etana menjadi etanol. [1] Ketika
dibutuhkan, posisi dari gugus hidroksil dapat diketahui dari nomor di antara nama alkana dan
"ol": 1-propanol untuk CH3CH2CH2OH, 2-propanol untuk CH3CH(OH)CH3. Jika ada gugus
fungsi yang lebih tinggi (seperti aldehida, keton, atau asam karboksilat, maka awalannya
adalah "hidroksi",[1] contohnya: 1-hidroksi-2-propanon (CH3COCH2OH).[2]
Alkohol dapat dikelompokkan menjadi alohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier,
tergantung dari berapa banyak atom karbon lain yang berikatan dengan atom karbon yang
juga mengikat gugus hidroksil. Alkohol primer mempunyai rumus umum RCH2OH; alkohol
sekunder rumus umumnya RR'CHOH; dan alkohol tersier rumus umumnya RR'R"COH,
dimana R, R', dan R" melambangkan gugus alkil. Etanol dan n-propil alkohol adalah contoh
alkohol primer; isopropil alkohol adalah contoh alkohol sekunder. Penggunaan awalan sek-
(atau s-) dan tert- (atau t-), biasanya ditulis dalam huruf miring, dapat digunakan sebelum
nama gugus alkil untuk membedakan alkohol sekunder dan alkohol tersier dari alkohol
primer. Contohnya, isopropil alkohol juga dapat disebut sek-propil alkohol, dan alkohol
tersier (CH3)3COH, atau 2-metil-2-propanol juga dapat disebut dengan tert-butil alkohol atau
tert-butanol.
Nama umum/trivial/perdagangan
Rumus kimia Nama IUPAC Nama umum
Alkohol monohidrik
Alkohol polihidrik
Alkohol alisiklik
Keasaman
Alkohol adalah asam lemah, karena perbedaan keelektronegatifan antara Oksigen dan
Hidrogen pada gugus hidroksil, yang memampukan Hidrogen lepas dengan mudah. Bila di
dekat Karbon Hidroksi terdapat gugus penarik elektron seperti fenil atau halogen, maka
keasaman meningkat. Sebaliknya, semakin banyak gugus pendorong elektron seperti rantai
alkana, keasaman menurun.
Produksi
Dengan fermentasi menggunakan glukosa yang diproduksi dari gula dari hidrolisis amilum.
Fermentasi alkohol ini dibantu dengan khamir dan suhu dibawah 37 °C. Selain fermentasi
glukosa, proses pembuatan alkohol juga dapat dibuat dengan mengkonversi aukrosa dengan
enzim invertase menjadi glukosa dan fruktosa, setelah itu glukosa dikonversi lagi menjadi
etanol dengan enzim zymase.
Dengan hidrasi langsung menggunakan etilena (Hidrasi etilena)[3] atau alkana lain dari proses
cracking dari minyak bumi yang didistilasi.
Sintesis laboratorium
Substitusi
Alkil halida primer bereaksi dengan NaOH atau KOH akan menghasilkan alkohol primer.
Reagen Grignard bereaksi dengan gugus karbonil akan menghasilkan alkohol sekunder dan
alkohol tersier. Reaksi lainnya adalah reaksi Barbier dan reaksi Nozaki-Hiyama.
Reduksi
Aldehida atau keton dapat direduksi dengan natrium borohidrida atau litium aluminium
hidrida. Reduksi lainnya oleh aluminiumisopropilat adalah reduksi Meerwein-Ponndorf-
Verley. Hidrogenasi asimetris Noyori adalah reduksi asimetris β-keto-ester.
Aplikasi
Total konsumsi per kapita alkohol yang tercatat, dalam liter alkohol murni [4]
Alkohol memiliki berbagai macam penggunaan di seluruh dunia. Alkohol digunakan untuk
minuman beralkohol, bahan bakar, dan kegunaan sains, kedokteran, dan industri.
Minuman beralkohol
Minuman beralkohol biasanya mengandung etanol 5% sampai 40% volume, telah diproduksi
dan dikonsumsi sejak zaman pra-sejarah.
Antibeku
Campuran 50% v (berdasarkan volume) etilen glikol dalam air pada umumnya digunakan
untuk antibeku.
Antiseptik
Etanol dapat digunakan sebagai antiseptik untuk membersihkan kulit sebelum disuntik,
terkadang bersama dengan iodin. Sabun berbasis etanol banyak digunakan di restoran dan
tidak membutuhkan pengering karena amat mudah menguap. Gel berbasis alkohol juga
umum digunakan sebagai hand sanitizer.
Bahan bakar
Beberapa senyawa alkohol, seperti etanol dan metanol, digunakan sebagai bahan bakar.
Pelarut
Gugus hidroksil (-OH), yang terdapat pada alkohol, bersifat polar dan hidrofilik tapi rantai
karbonnya bersifat non-polar sehingga hidrofobik. Molekulnya secara umum menjadi
nonpolar dan semakin tak larut dalam air ketika rantai karbonnya menjadi semakin panjang.[5]
Alkohol dipakai di industri sebagai pelarut atau reagen. Etanol digunakan sebagai pelarut
pada obat-obatan, dan parfum karena sifatnya yang relatif tak beracun dan dapat larut pada
substansi non polar.
Dua alkohol paling sederhana adalah metanol dan etanol (nama umumnya metil alkohol dan
etil alkohol) yang strukturnya sebagai berikut:
H H H
| | |
H-C-O-H H-C-C-O-H
| | |
H H H
metanol etanol
Dalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol dapat
dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum digunakan, dan
telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah satu obat rekreasi (obat
yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di
dunia. Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat
toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya
dengan cepat.
Fenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin benzena
Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan bahan
bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat
sebagai spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk
mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut
didenaturasi. denaturated alcohol disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol
tersebut dikenal dengan nama spirtus.
Sifat racun
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Efek mengkonsumsi alkohol jangka pendek dan Efek
mengkonsumsi alkohol jangka panjang
Beberapa efek dari konsumsi etanol jangka panjang. Sebagai tambahan, untuk wanita hamil akan
menyebabkan sindrom alkohol fetal.
Etanol pada minuman beralkohol telah dikonsumsi manusia sejak zaman prasejarah dengan
berbagai tujuan kegunaan yang berbeda-beda. Konsumsi alkohol dalam jumlah besar akan
menyebabkan seseorang teler atau mabuk. Jika minuman beralkohol dikonsumsi terus-
menerus dalam jumlah berlebihan, maka dapat menyebabkan kegagalan pernapasan akut dan
kematian. Karena etanol dapat menghilangkan kesadaran, manusia yang mengkonsumsinya
dapat melakukan perbuatan buruk yang tidak disadari.[6]
Referensi
Lihat informasi mengenai
alkohol di Wiktionary.
4:57 PM
Pengertian Alkohol, Sifat, Kegunaan, Isomer, Dampak, Bahaya, Pembuatan, Sintesis, Identifikasi,
Kimia - Alkohol dan eter adalah senyawa karbon yang mengandung atom oksigen berikatan tunggal.
Kedudukan atom oksigen di dalam alkohol dan eter serupa dengan kedudukan atom oksigen dalam
molekul air. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa struktur alkohol sama dengan struktur air. Satu
atom H pada air merupakan residu hidrokarbon (gugus alkil) pada alkohol. Struktur eter dikatakan
sama dengan struktur air. Kedua atom H pada air merupakan gugus alkil pada eter.
Alkohol
Berdasarkan posisi atom karbon yang mengikat gugus hidroksil dalam senyawa alkohol maka alkohol
(R-OH) dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu sebagai berikut.
a. Alkohol primer (1°) adalah suatu alkohol dengan gugus hidroksil (–OH) terikat pada atom karbon
primer. Atom karbon primer adalah atom karbon yang mengikat satu atom karbon lain.
Alkohol primer
b. Alkohol sekunder (2°) adalah alkohol dengan gugus hidroksil (–OH) terikat pada atom karbon
sekunder. Atom karbon sekunder adalah atom karbon yang mengikat dua atom karbon lain.
Alkohol sekunder
c. Alkohol tersier (3°) adalah alkohol dengan gugus hidroksil (–OH) terikat pada atom karbon tersier.
Atom karbon tersier adalah atom karbon yang mengikat tiga atom karbon lain.
Alkohol tersier
Ada dua cara penataan nama alkohol, yaitu cara trivial dan cara IUPAC. Pada cara trivial, alkohol
disebut alkil alkohol sehingga dalam pemberian nama alkohol selalu diawali dengan nama alkil diikuti
kata alkohol. Pada cara IUPAC, nama alkohol diturunkan dari nama alkana, dengan akhiran –a diganti
oleh –ol. Contohnya:
CH3–CH2–OH
2-pentanol
Beberapa contoh penataan nama alkohol menurut trivial dan IUPAC dapat dilihat pada Tabel 1.
Rumus Struktur
Nama Trivial
Nama IUPAC
H3C–CH2–CH2–OH
n–propil alkohol
1–propanol
Isopropil alkohol
Isopropil alkohol
2–propanol
sek–butil alkohol
sek–butil alkohol
2–butanol
Isobutil alkohol
Isobutil alkohol
2–metil–1–propanol
ter–butil alkohol
ter–butil alkohol
2,2–dimetiletanol
H2C═CH–OH
Vinil alkohol
1–etenol
H2C═CH–CH2–OH
Alil alkohol
2–propen–1–ol
7–metil–2–nonanol
Jawaban :
Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus hidroksil dengan nomor atom
terkecil, yaitu ada 9 dengan gugus hidroksil pada posisi nomor 2. Pada atom C nomor 7 terdapat
gugus metil. Jadi, nama lengkap senyawa itu adalah 7–metil–2–nonanol.
Berdasarkan posisi gugus hidroksil, hampir semua alkohol memiliki isomer, yang disebut isomer
posisi. Isomeri ini memengaruhi sifat-sifat fisika alkohol.
Suatu alkohol memiliki rumus molekul C4H10O. Berapa jumlah isomer posisi yang ada dan
gambarkan strukturnya.
Pembahasan :
Tidak ada rumus yang tepat untuk menentukan jumlah isomer dalam senyawa karbon, melainkan
harus digambarkan semua struktur yang mungkin terbentuk.
Berdasarkan struktur yang dapat digambarkan maka C4H10O memiliki 3 buah isomer posisi.
Ketiga senyawa pada Contoh Soal 2. memiliki rumus molekul sama, yaitu C4H10O, tetapi rumus
struktur berbeda. Oleh karena rumus struktur berbeda maka ketiga alkohol tersebut berbeda sifat
fisika maupun sifat kimianya.
Alkohol merupakan zat yang memiliki titik didih relatif tinggi dibandingkan hidrokarbon yang jumlah
atom karbonnya sama. Hal ini disebabkan adanya gaya antarmolekul dan adanya ikatan hidrogen
antarmolekul alkohol akibat gugus hidroksil yang polar.
Kegunaan alkohol
Alkohol yang memiliki atom karbon kurang dari lima larut dalam air. Kelarutan ini disebabkan oleh
adanya kemiripan struktur antara alkohol (R–OH) dan air (H–OH). Oleh karena itu, makin panjang
rantai karbon dalam alkohol kelarutan dalam air makin berkurang. Beberapa sifat fisika alkohol
ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 2. Sifat Fisika Alkohol (Titik Didih dan Kelarutan di Dalam Air)
Nama Senyawa
Jumlah C
Metanol
1
64,5
larut sempurna
Etanol
78,3
larut sempurna
1–propanol
97,2
larut sempurna
2–propanol
82,3
larut sempurna
1–butanol
4
117,0
8,3
2–butanol
99,5
12,5
Isobutil alkohol
107,9
11,1
ter–butil alkohol
82,2
larut sempurna
Metanol dibuat secara besar-besaran melalui distilasi kayu keras menghasilkan sekitar 225 galon
distilat yang mengandung 6% metanol. Saat ini, sekitar 95% metanol diproduksi melalui hidrogenasi
CO dengan katalis (ZnO, Cr2O3) dan dipanaskan secara bertingkat dengan tekanan tinggi agar terjadi
reaksi berikut.
Di industri, metanol digunakan sebagai bahan baku pembuatan formaldehid, sebagai cairan antibeku,
dan pelarut, seperti vernish. Pada kendaraan bermotor, metanol digunakan untuk bahan bakar mobil
formula.
Etanol sudah dikenal dan digunakan sejak dulu, baik sebagai pelarut obat-obatan (tingtur);
kosmetika; minuman, seperti bir, anggur, dan whiskey. Etanol dapat dibuat melalui teknik fermentasi,
yaitu proses perubahan senyawa golongan polisakarida, seperti pati dihancurkan menjadi bentuk
yang lebih sederhana dengan bantuan enzim (ragi).
Produksi alkohol dari pati (jagung, beras, dan gandum) pertama-tama melibatkan pengubahan pati
secara enzimatik menjadi glukosa. Selanjutnya, diubah menjadi alkohol dengan bantuan zymase,
yakni enzim yang diproduksi oleh jamur hidup.
(C6H10O5)x
xH2O
→
xC6H12O6
Pati
Glukosa
C6H12O6
2C2H5OH
2CO2
Glukosa
Etanol
Di industri etanol dibuat dengan dua cara, yaitu (1) fermentasi blackstrap molasses dan (2)
penambahan air terhadap etena secara tidak langsung, seperti persamaan reaksi berikut.
Isopropil alkohol adalah obat gosok yang umum digunakan. Adapun larutan 70% isopropil alkohol
dalam air digunakan untuk sterililisasi karena dapat membunuh bakteri.
Berbagai macam minuman yang mengandung alkohol. Jika diminum, akan memabukkan sebab
bersifat racun yang dapat mengganggu sistem syaraf.
Senyawa alkohol yang mengandung dua atau lebih gugus hidroksil digolongkan sebagai poliol dan
diberi nama dengan –diol, –triol, dan seterusnya. Glikol adalah nama trivial untuk 1,2–diol. Etilen
glikol merupakan hasil industri yang digunakan sebagai zat antibeku, dan dibuat secara komersial dari
etena. Rumus kimianya :
HO–CH2–CH2–OH
Trihidroksi alkohol yang penting adalah gliserol, yaitu suatu turunan propana. Rumus kimianya :
Gliserol sebagai hasil samping pada pembuatan sabun dari lemak dan natrium hidroksida cair.
d. Identifikasi dan Sintesis Alkohol
Suatu larutan ZnCl2 dalam HCl pekat dikenal sebagai pereaksi Lucas. Pereaksi ini digunakan untuk
membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier. Pada suhu kamar, alkohol tersier bereaksi sangat
cepat membentuk alkil klorida. Alkohol sekunder bereaksi dalam waktu beberapa menit. Alkohol
primer bereaksi jika dipanaskan.
Substitusi gugus hidroksi (–OH) oleh atom klor (–Cl) membentuk haloalkana , etil klorida.
Gambar 2. Substitusi gugus hidroksi (–OH) oleh atom klor (–Cl) membentuk haloalkana, etil klorida.
ZnCl2
Etanol + HCl
etil klorida
Selain pereaksi Lucas, pereaksi tionil klorida (SOCl2) dapat juga digunakan untuk identifikasi alkohol.
Alkohol dan tionil klorida bereaksi membentuk alkil klorosulfit yang kurang stabil sebab mudah
berubah menjadi alkil klorida dan gas SO2 dengan pemanasan.
−HCl
ROH + SOCl2
ROSOCl
RCl + SO2
Dengan H2SO4, alkohol dapat mengalami dehidrasi menjadi alkena. Dehidrasi artinya pelepasan
molekul air. Alkohol tersier terdehidrasi lebih cepat, dan alkohol primer terdehidrasi paling lambat
untuk jumlah atom karbon yang sama.
60 °C
(CH3)3–COH + H2SO4
→
(CH3)2C=CH2 + H2O
100 °C
(CH3)2–COH + H2SO4
CH3–CH=CH2 + H2O
180 ° C
CH3–CH2–COH + H2SO4
→
CH3–CH=CH2 + H2O
Alkohol dapat dioksidasi menjadi senyawa yang mengandung gugus karbonil, seperti aldehid, keton,
dan asam karboksilat. Alkohol primer dioksidasi membentuk aldehid, dan jika dioksidasi lebih lanjut
menjadi asam karboksilat.
Gambar 3. (a) Oksidasi alkohol primer menjadi aldehid. (b) Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi.
Alkohol sekunder dioksidasi menjadi suatu keton, sedangkan alkohol tersier tidak dapat dioksidasi.
Secara umum reaksi oksidasi alkohol dapat dituliskan sebagai berikut.
Oksidator yang dapat digunakan adalah asam kromat (H2CrO3) dan kromat anhidrida (CrO3). Jika
yang ingin diproduksi aldehid maka gunakan oksidator khusus seperti campuran piridin dan kromat
anhidrida dengan rasio 2:1 dalam pelarut nonpolar.
Oleh karena alkohol dapat dioksidasi menjadi senyawa karbonil maka alkohol dapat disintesis dari
senyawa karbonil melalui reaksi reduksi (kebalikan oksidasi). Reduksi senyawa karbonil melalui
hidrogenasi katalisis atau dengan hidrida logam akan menghasilkan alkohol primer, sedangkan keton
akan menghasilkan alkohol sekunder. Alkohol tersier tidak dapat dibuat dengan cara ini.
Reduksi senyawa karbonil melalui hidrogenasi katalisis atau dengan hidrida logam
Selain dengan cara reduksi, alkohol disintesis dengan pereaksi Grignard, baik untuk alkohol primer,
sekunder, maupun tersier. Kelebihan reaksi Grignard, selain dapat menghasilkan alkohol tersier juga
dapat digunakan untuk memperpanjang rantai hidrokarbonnya.
Dengan pereaksi Grignard, alkohol primer dapat dibuat dari formaldehid dan etilen oksida, alkohol
sekunder dibuat dari aldehid dan metil format, dan alkohol tersier dibuat dari keton dan ester.
Anda sekarang sudah mengetahui Alkohol. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan
Cyber.
Referensi :
Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 3 : Untuk Kelas XII Sekolah
Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p.
298.
Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/09/pengertian-alkohol-sifat-kegunaan-
sintesis-identifikasi.html
Golongan Alkohol
Pengertian Alkohol
Alkohol adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsi hidroksi (-OH). Alkohol bisa
berasal dari alkana, alkena, maupun alkuna dengan adanya pergantian gugus alkil dengan
gugus hidroksi pada atom karbon jenuh.
Rumus umum alkohol adalah R-OH, dimana R adalah gugus alkil, alkenil, atau alkunal. Pada
kasus substitusi alkena dan alkuna hanya terjadi pada karbon jenuh (karbon yang tak memiliki
ikatan rangkap). Sebagai contoh, propanol memiliki rumus struktur CH 3-CH2-CH2-OH.
Sedangkan 2-propenol memiliki rumus struktur CH 2=CH-CH2-OH. Dan 2-propunol memiliki
rumus struktur CH≡C-CH2-OH.
Jika gugus hidroksi digantikan oleh hidrogen pada karbon tak jenuh, alkohol tidak akan dapat
terbentuk. Sebagai gantinya, maka akan terjadi proses tautomerisasi. Sebagai contoh,
penggantian gugus hidroksi pada karbon terminal menjadi hidrogen pada 1-propena akan
menghasilkan enol yang tak stabil yang bertautomerisasi menjadi keton.
Jenis-jenis Alkohol
Klasifikasi alkohol adalah sebagai berikut:
Alkohol Primer
Jika gugus fungsi hidroksi terikat pada atom karbon yang hanya mengikat satu atom karbon
yang lain, maka senyawa tersebut dinamakan alkohol primer. Contoh yang paling sederhana
adalah etanol. Metanol bukan alkohol primer karena atom karbon yang mengikat gugus -OH
tidak mengikat karbon lain.
Alkohol Sekunder
Jika gugus fungsi hidroksi terikat pada atom karbon yang mengikat dua atom karbon yang lain,
maka senyawa tersebut dinamakan alkohol sekunder. Contoh alkohol sekunder adalah 2-
propanol.
Alkohol Tersier
Jika gugus fungsi hidroksi terikat pada atom karbon yang mengikat tiga atom karbon yang lain,
maka senyawa tersebut dinamakan alkoholtersier. Contoh senyawa alkohol tersier adalah 2-
metil-2-propanol.
Vinil Alkohol
Vinil alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus hidroksi yang terikat pada atom karbon
berikatan rangkap dua. Contoh senyawa vinil alkohol adalah 2-propenol.
Benzil Alkohol
Benzil alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus hidroksi yang terikat pada gugus benzil.
Gugus benzil mempunyai rumus C6H5-CH2-.
Alkohol Dihidrat
Alkohol dihidrat adalah senyawa yang mengandung dua gugus hidroksi. Contoh alkohol dihidrat
adalah etilen glikol.
Alkohol Trihidrat
Alkohol triidrat adalah senyawa yang mengandung tiga gugus hidroksi. Contoh alkohol trihidrat
adalah gliserol.
Manfaat Alkohol
Alkohol sangat banyak peranannya untuk kehidupan manusia. Penggunaan alkohol antara lain:
1. Etanol digunakan sebagai bahan antiseptik, pelarut parfum, bahan bakar, dan campuran
minuman keras.
2. Campuran antara metanol dan metilen biru membentuk spiritus untuk bahan bakar.
Sumber : http://www.ilmukimia.org/2013/03/golongan-alkohol.html
Tata Nama Alkohol
Tata nama alkohol dapat menggunakan sistem IUPAC maupun trivial. Masing-masing tata
nama alkohol akan dibahas di sini.
Nama sistem IUPAC untuk senyawa alkohol disesuaikan dengan alkana induknya.
Perbedaannya, jika dalam alkana diakhiri dengan -a, maka untuk alkohol diakhiri dengan -ol.
Sebagai contoh, propana dengan akhiran -ol akan menjadi propanol. Aturan tata nama alkohol
menurut IUPAC adalah sebagai berikut:
1. Ambil rantai paling panjang yang mempunyai gugus hidroksi (-OH). Nama induk alkohol
berasal dari nama alkana pada panjang rantai yang sama dengan menggantikan akhiran
-a menjadi akhiran -ol. Perhatikan rumus struktur propanol:
2. Urutkan rantai induk sehingga atom karbon yang mengikat gugus hidroksi mempunyai
nomor sekecil mungkin. Letakkan posisi gugus hidroksi di depan nama induk.
3. Tentukan posisi dan nama gugus fungsi lain selain gugus hidroksi. Sebagai contoh:
Dengan gugus -OH, alkohol mampu membentuk ikatan hidrogen pada dirinya sendiri, alkohol
lain, molekul netral, maupun anion. Inilah ilustrasi ikatan hidrogen pada metanol.
Pembentukan ikatan ini menyebabkan titik didih abnormal jika dibandingkan dengan molekul organik
dengan jumlah rantai karbon yang sama. Inilah perbandingan sifat fisik alkohol dan kelarutan dalam
air dibandingkan dengan senyawa lain yang mempunyai jumlah rantai karbon yang sama, seperti
pada haloalkana.
Metil
CH3Cl Klorometana -97,7 -24,2 0,74 g/100 mL
klorida
Propil
CH3CH2CH2OH 1-Propanol -126,5 97,4 Tak terbatas
alkohol
6,5 mL (gas)/ 100
CH3CH2CH3 Propana -187,7 -42,1
mL
Butil
CH3CH2CH2CH2OH 1-Butanol -89,5 117,3 8,0 g/100 mL
alkohol
Pentil
CH3(CH2)4OH 1-Pentanol -79 138 2,2 g/100 mL
alkohol
Sumber : http://www.ilmukimia.org/2013/03/sifat-fisika-dan-kimia-alkohol.html
Pembuatan Alkohol
Alkohol merupakan senyawa organik yang sangat bermanfaat. Maka dari itu usaha untuk
membuat alkohol pun semakin besar. Inilah reaksi pembuatan alkohol:
Cara ini digunakan secara khusus untuk membuat amil alkohol dalam skala besar, yaitu dengan
mereaksikan kloropentana dan KOH. Dari hasil eksperimen dapat disimpulkan bahwa alkil iodida
lebih cepat reaksinya daripada alkil bromida maupun alkil klorida. Selain itu halida primer
menghasilkan hasil alkohol yang lebih banyak dibandingkan dengan alkil halida sekunder
maupun tersier.
Hidrolisis Ester
Rumus ester suatu asam organik adalah RCOOR'. Bila ester tersebut dihidrolisis dapat
menghasilkan alkohol dan asam karboksilat menurut persamaan reaksi:
RCOOR' + H2O ⇌ RCOOH + R'OH
Cara hidrolisis ini ditempuh saat tidak ada cara lain untuk membuat suatu alkohol yang
diperlukan.
Dalam reaksi ini, laju reaksi alkohol 1° > alkohol 2° > alkohol 3°, sedangkan garam yang
terbentuk dapat terhidrolisis dan menghasilkan alkohol kembali.
CH3ONa + H2O → CH3OH + NaOH
Dalam reaksi tersebut, hasil samping air dibentuk oleh atom H dari alkohol dan gugus OH dari
asam. Tetapi bila digunakan alkohol tersier yang melepaskan gugus OH adalah alkohol,
sedangkan asamnya melepaskan H.
Reaksi penggantian serupa terjadi bila alkohol direaksikan dengan asam halida (HX). Contoh:
C2H5OH + HBr → C2H5Br + H2O
Dalam reaksi alkohol dengan asam-asam halida, laju reaksi yang paling besar adalah pada
alkohol tersier, sedangkan pada alkohol sekunder dan alkohol primer laju reaksinya semakin
menurun. Contoh yang dapat dikemukakan untuk fakta ini adalah reaksi t-butil alkohol dengan
HCl pekat hanya memerlukan waktu beberapa menit dengan kuantitas yang besar pula.
Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi alkohol ditentukan oleh jenis alkoholnya. Pada oksidasi alkohol primer diperoleh
aldehida, alkohol sekunder menghasilkan keton, dan pada alkohol tersier dihasilkan campuran
asam karboksilat dan keton yang masing-masing mengandung atom C lebih sedikit daripada
alkohol asalnya.
Dehidrasi Alkohol
Etena dapat dibuat melalui reaksi dehidrasi etanol dengan menggunakan H 2SO4 atau P2O5
sebagai dehidrator.
C2H5OH → CH2=CH2 + H2O
Jika digunakan alkohol suku tinggi dapat pula terjadi reaksi dehidrasi. Dalam laju dehidrasi
diperoleh urutan alkohol 3° > alkohol 2° > alkohol 1°.
Apabila reaksi dehidrasi alkohol menghasilkan lebih dari satu produk, maka hasil utama dapat
diramalkan berdasarkan kaidah Zaitsev yaitu alkena yang lebih tersubstitusi dihasilkan lebih
banyak daripada alkena yang kurang tersubstitusi.
Sumber : http://www.ilmukimia.org/2013/03/reaksi-terhadap-alkohol.html
Pengertian Alkohol
Narkoba, Narkotika
Pandangan kabur.
Kehilangan kesadaran.
Kebingungan.
Depresi.
Siapapun yang meminum alkohol dengan jumlah banyak secara rutin, dalam jangka waktu
tertentu, akan mengalami masalah fisik, emosional atau sosial.
Ketergantungan
Alkohol dapat menjadi segala-galanya bagi kegiatan, emosi, dan pemikiran seseorang. Ketika
pecandu alkohol ingin berhenti minum, ia akan sulit sekali berhenti dan merasa sangat
membutuhkan alkohol secara psikologis maupun secara fisik. Hal ini tidak hanya
mempengaruhi orang yang ketergantungan tersebut tapi juga semua orang di sekitarnya;
khususnya keluarga dekatnya.
Mencampur obat-obatan
Sangatlah berbahaya mencampur minuman alkohol dengan obat-obatan lainnya karena ini
meningkatkan efek dan mengembangkan kemungkinan akan hal-hal yang tidak diinginkan
dan efek yang negatif termasuk kerusakan serius secara permanen. Kebanyakan kematian
yang disebabkan oleh alkohol, selain kecelakaan, disebabkan karena mengkonsumsi
minuman beralkohol berserta obat-obatan lainnya.
Apa yang harus kita lakukan jika seseorang mabuk
Hindarkan dia dari tempat yang berbahaya, contohnya jalan, jembatan, tempat yang
banyak airnya, balkon-balkon, dan lain-lain..
Baringkan orang itu dengan posisi miring, jika mereka telentang mereka akan
tersedak ketika mereka merasa mual.
Sumber : http://www.fisioterapi.web.id/2011/05/pengertian-alkohol.html