Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
KEDIRI
OLEH :
S1 KEPERAWATAN
KEDIRI
2018
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN Tn. A DENGAN ATELEKTASIS DI RUANG INSTALASI GAWAT
DARURAT RS. GAMBIRAN
KEDIRI
Mengetahui,
(Kelompok 06)
Kediri
( )
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. A
DENGAN ATELEKTASIS DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RS. GAMBIRAN
KEDIRI
DEFINISI
Atelektasis adalah suatu kondisi ketika sebagian atau satu lobus (segmen) paru-paru pada
seseorang tidak berfungsi. Pada atelektesis, kantung-kantung udara (alveoli) pada paru-paru
mengempis sehingga mengganggu fungsi pernafasan.
Atelektasis adalah suatu kondisi di mana paru-paru tidak dapat mengembang secara
sempurna (Somantri, 2008).
Atelektasis adalah istilah yang berarti pengembangan paru yang tidak sempurna dan
menyiratkan arti bahwa alveolus pada bagian paru yang terserang tidak mengandung udara dan
kolaps. (Suzanne.2001).
Atelektasis disebut juga Kolapsnya paru atau alveolus. Alveolus yang kolaps tidak
mengandung udara sehingga tidak dapat ikut serta di dalam pertukaran gas. Kondisi ini
mengakibatkan penurunan luas permukaan yang tersedia untuk proses difusi dan kecepatan
pernafasan berkurang. ( Elizabeth J.Corwin , 2009)
Jadi, atelektasis merupakan suatu keadaan kolaps, dimana paru-paru tidak dapat
mengembang secara sempurna, tepatnya pada alveolus/alveoli paru yang tidak mengandung
udara.
ETIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Atelektasis dapat terjadi secara perlahan dan hanya menyebabkan sesak nafas yang
ringan. Gejalanya bisa berupa :
1. Gangguan pernafasan
2. Nyeri dada
3. Batuk
Jika disertai infeksi, bisa terjadi demam dan peningkatan denyut jantung, kadang-kadang
sampai terjadi syok (tekanan darah sangat rendah).
PATOFISIOLOGI
Pada atelektasis absorpsi terjadi obstruksi di saluran nafas. Obstruksi ini akan
menghambat masuknya udara ke dalam alveolus yang terletak distal atau jauh dari sumbatan.
Udara yang terdapat di dalam alveolus tersebut diabsorpsi sedikit demi sedikit ke dalam aliran
darah, sehingga menyebabkan alveolus kolabs. Untuk mengembangkan alveolus yang kolabs
total diperlukan tekanan udara yang lebih besar, seperti halnya seseorang harus meniup balon
untuk mengembangkannya.
Berbeda dengan atelektasis absorpsi, pada atelektasis kompresi (tekanan) terjadi akibat
adanya tekanan ekstrinsik pada bagian paru,sehingga mendorong udara keluar dan menyebabkan
bagian tersebut kolabs. Tekanan ini biasa terjadi akibat efusi pleura, pneumotoraks, atau
peregangan abdominal yang mendorong diagfragma ke atas.
KOMPLIKASI
1. Pneumonia
2. Efusi pleura
3. Hypoxemia dan gagal napas
4. Sepsis
5. Bronkiektasis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan bronkoskopi
2. Pemberian oksigenasi
3. Pemberian terapi simtomatis (anti sesak, bronkodilator, antibiotik dan kortikosteroid)
4. Fisioterafi (masase atau latihan pernapasan)
5. Pemeriksaan bakteriologis
6. CT scan
PENATALAKSANAAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC (Jilid II) Yogyakarta: MediAction.
BAB II
KASUS
Pada tanggal 08 November 2018 pukul 03.20 Tn. A dengan usia 35th masuk ke RS. Gambiran.
Pasien datang ke UGD dengan keluhan nyeri bagian dada. Pasien mengeluh batuk, sesak nafas,
dan sukar bernafas. Selain itu pasien juga mengeluh nafasnya cepat dangkal lalu pasien
mengeluh berdebar-debar. Pasien mengaku mempunyai riwayat penyakit asma dan pasien
mengaku sering terkena angin malam saat bekerja, dan tidak memakai masker ketika keluar
rumah. Dari hasil observasi pasien mengalami demam, ditemukannya sianosis pada membran
mukosa dan saat dilakukan auskultasi terdengar adanya bunyi nafas seperti mengi. Berdasarkan
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital : TD 130/90 mmHg, Nadi 108x/menit, RR
40x/menit, Suhu 38oC, BB 60kg, TB 170. dari uji laboratorium darah HB normal, aelektrolit juga
normal. Saat dilakukan CT scan menunjukkan adanya penyumbatan pada anatomi pernafasan.
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
IDENTITAS
1. Nama Pasien : Tn. A Penanggung jawab Biaya : Anaknya
2. Umur : 35 th Nama : Tn. S
3. Suku/ Bangsa :jawa Alamat : bandar lor gg 2b No. 2
4. Agama : islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : wiraswasta
7. Alamat :bandar lor gg.2b No. 2
2. Riwayat Penyakit Sekarang → Kronologis dari penyakit yang diderita saat ini mulai
awal hingga di bawa ke RS secara lengkap meliputi (PQRST) :
a. P = Provoking atau Palialif
Tidak memakai masker dan jaket saat keluar rumah, bekerja hingga malam, keturunan
b. Q = Quality
Nyeri pada bagian dada seperti ditekan
c. R = Regio
Dada kanan
d. S = Severity
3
e. T = Time
Hilang timbul
Pasien mengeluh keluhan nyeri bagian dada. Pasien mengeluh batuk, sesak nafas,
dan sukar bernafas. Selain itu pasien juga mengeluh nafasnya cepat dangkal lalu
pasien mengeluh berdebar-debar dan demam. Pasien mengaku mempunyai riwayat
penyakit asma dan pasien mengaku sering terkena angin malam saat bekerja, dan
tidak memakai masker ketika keluar rumah. Pada tanggal 7 november 2018 nafas
semakin cepat dangkal dan sesak, sehingga oleh keluarga dibawa ke RS. Gambiran
pada jam 03.20 wib.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
N
Intensitas Nyeri Diskripsi
o
1 Tidak
Pasien mengatakan tidak nyeri
Nyeri
2 Pasien mengatakan sedikit nyeri atau ringan
☒Nyeri Ringan Pasien nampak gelisah
Pasien tidak pernah dirawat di rumahsakit, penyakit pada pasien juga tidak menural, dan tidak
mempunyai riwayat alergi dan operasi
☐ Tidak
2. Keadaan Umum
Pasien mengeluh nyeri pada bagian dada, batuk, sesak nafas dan sukar bernafas. Selain
itu mengeluh nafasnya cepat dangkal, danberdebar-debar.
3. Sistem Pernafasan
Inspeksi
Jenis................... Flow..............lpm
Palpasi
Pemeriksaan taktil / vokal fremitus : Getaran antara kanan dan kiri teraba ( sama / tidak
sama ), lebih bergetar pada sisi
Perkusi
Auskultasi
Suara nafas :
Suara tambahan :
Lain-lain :
......................................................................................................................................................
.............................................................................
Masalah Keperawatan : tidak efektifan pola nafas b.d nafas cepat dan dangkal
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
c. CRT :.............detik
f. Clubbing Finger
h. Lain-lain :..........................................
5. Sistem Persyarafan
a. GCS ( Glasgow Coma Skale )
Verbal :…............
Motorik :…..........
k. Kejang ya tidak
l. Mual ya tidak
m. Muntah ya tidak
6. Sistem perkemihan
a. Kebersihan ☒ Bersih ☐ Kotor
☐Disuria ☐Oliguria
☐Retensi ☐Hesistensi
☐Anuria
Lain-lain :
...................................................................................................................
7. Sistem pencernaan
a. Mulut ☒ bersih kotor berbau
Lain-lain:
...................................................................................................................
b. Kekuatan otot
☐ hiperpigmentasi
☐Kotor
k. Oedem
Lain-lain:
...................................................................................................................
9. Sistem Endokrin
Pembesaran kelenjat tyroid ☐ya ☒tidak
Lain-lain:
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya
Lain-lain:
3 Pantangan /
Alergi
b. Pola Eliminasi
BAB : 1 BAB :1
Siang Siang
Malam Malam
BAB : 1 BAB :1
e. Merokok ☐ ya ☒tidak
PENGKAJIAN SPIRITUAL
Kebiasaan beribadah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM :
A. Darah Lengkap
Ureum : 30 mg/dl ( N : 10 – 50 mg / dl )
SGOT : 6 ( N : 2 – 17 )
SGPT :( N : 3 – 19 )
C. Analisa elektrolit
Foto Rontgent
USG
EKG
EEG
MRI
Endoscopy
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.................................................................................................................................
................ , .............................
( .............................................)
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI
Polusi udara
DS : Px mengeluh batuk, sesak nafas dan
2 sukar bernafas Masa intra thorak
DO : TD 100/80 mmHg, nadi
Penekanan oleh masa
108x/menit, RR 32x/menit, suhu 37,5C
Atelektasis
Polusi udara
DS : Px mengeluh nafasnya cepat
dangkal, mengeluh berdebar-debar. Px Masa intra thorak
3
mengatakan mempunyai riwayat Penekanan oleh masa
penyakit asma dan sering terkena angin
Atelektasis
malam
DO : TD 100/80 mmHg, nadi Gangguan pengembangan paru /
108x/menit, RR 32x/menit, suhu 37,5C kolaps alveoli
Dx Medis : 10217070
Dx Medis : 10217070
NO EVALUASI
TGL JAM IMPLEMENTASI PARAF
DX (SOAP)
1. 8/11/ 04.00 - Pemenuhan kebutuhan S = Pasien
2018 oral/tracheal suctioning mengatakan nyeri
- Auskultasi suara nafas
pada dada
sebelum dan sesudah
berkurang
suctioning
- Informasikan pada klien dan O = TD : 120/80
keluarga tentang penyakitya mmHg
- Membantu klien nafas dalam
sebelum suction dilakukan Nadi :
- Memberi O2 dengan
70x/menit
menggunakan nasal untuk
memfasilitasi suction Suhu : 36°C
nasotrakeal RR :
- Monitor status oksigen pasien
- Mengajarkan keluarga 23x/menit
bagaimana cara melakukan
A = Masalah sudah
suction
- menghentikan suction dan teratasi
memberi oksigen apabila P = Intervensi
pasien menunjukkan dihentikan
bradikardi, peningkatan
saturasi O2, dll.
2. 18/11 09.00 - membuka jalan nafas, dengan S = Pasien
/201 teknik chin lift atau jaw mengatakan sesak
8
thrust bila perlu nafas sudah
- membantu posisi pasien
berkurang
memaksimalkan ventilasi
- mengidentifikasi pasien O = TD : 120/80
perlunya pemasangan alat mmHg
jalan nafas buatan
- melakukan fisioterapi dada Nadi :
bila perlu 70x/menit
- membantu keluarkan sekret
dengan batuk atau suction Suhu : 36°C
- Auskultasi suara nafas, catat
RR : 23x/menit
adanya suara tambahan
- mengatur intake untuk cairan
A = Masalah sudah
mengoptimalkan
teratasi
keseimbangan
- Monitor respirasi dan status P = Intervensi
O2 dihentikan
- membersihkan mulut, hidung
dan sekret trakea
- mempertahankan jalan nafas
yang paten
3. 18/11 14.00 - membuka jalan nafas, S = Pasien
/201 gunakan teknik chin lift atau mengatakan
8
jaw thrust bila perlu pernafasan sudah
- membantu posisi pasien
lancar
memaksimalkan ventilasi
- mengidentifikasi pasien O = TD : 120/80
perlunya pemasangan alat mmHg
jalan nafas buatan
- melakukan fisioterapi dada Nadi :
bila perlu 70x/menit
- mengeluarkan sekret dengan
batuk atau suction Suhu : 36°C
- Auskultasi suara nafas, catat
RR : 23x/menit
adanya suara tambahan
- Atur intake untuk cairan
A = Masalah sudah
mengoptimalkan
teratasi
keseimbangan
- Monitor respirasi dan status P = Intervensi
O2 dihentikan
- Monitor rata-rata, kedalaman,
irama dan usaha respirasi
- mencatat pergerakan dada,
amati kesimetrisan,
penggunaa otot tambahan,
retraksi otot supraclavicular
dan intercostal
- Monitor suara nafas, seperti
dengkur
- Memberikan edukasi
penyakit pada keluarga