Sie sind auf Seite 1von 8

TUGAS INDIVIDU

*ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN*

&

*KETERKAITAN GURU DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN*

Dosen Pengampu:
ANIFAH, S.Sos., M.Pd.

DISUSUN
OLEH:
AYU NOVIANA SIMATUPANG
(3183331010)

KELAS A

FAKULTAS ILMU SOSIAL


PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TP. 2018/2019
“ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN”

1. Filsafat Pendidikan Idealisme


Filsafat idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan fisik.
Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap.
Aliran ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan
baik, benar, cantik, buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi.
Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah:
- Plato,
- Elea,
- Hegel,
- Emanuael Kant,
- David Hume.

2. Filsafat Pendidikan Realisme


Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitis. Realisme
berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia ruhani.
Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dn
mengetahui di satu pihak dan di pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang
dapat dijadikan objek pengetahuan manusia.
Tokoh-tokoh yang beraliran realisme adalah:
- Aristoteles,
- Johan Amos Comenius,
- Wiliam Mc Gucken,
- Francis Bacon,
- John Locke,
- Galileo,
- David Hume,
- John Stuart Mill
3. Filsafat Pendidikan Materialisme
Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani,
spiritual atau supernatural.
Tokoh-tokoh yang beraliran materialisme adalah:
- Demokritos,
- Ludwig Feurbach.

4. Filsafat Pendidikan Pragmatisme


Pragmatisme dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal
pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa
yang manusia alami.
Tokoh-tokoh yang menganut filsafat ini adalah:
- Charles Sandre Peirce,
- Wiliam James,
- John Dewey,
- Heracleitos.

5. Filsafat Pendidikan Eksistensialisme


Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum,
eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan
tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat
manusia atau realitas.
Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah :
- Jean Paul Satre,
- Soren Kierkegaard,
- Martin Buber,
- Martin Heidegger,
- Karl Jasper,
- Gabril Marcel,
- Paul Tillich.
6. Filsafat Pendidikan Progresivisme
Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri
sendiri, melainkan merupakan suatugerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun
1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin
tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya
memfokuskan pada guru atau bidang muatan.
Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah:
- George Axtelle,
- William O. Stanley,
- Ernest Bayley,
- Lawrence B.Thomas,
- Frederick C. Neff.

7. Filsafat Pendidikan esensialisme


Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan
sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat
bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral di antara
kaum muda.
Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah:
- William C. Bagley,
- Thomas Briggs,
- Frederick Breed,
- Isac L. Kandell.

8. Filsafat Pendidikan Perenialisme


Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh.
Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang
pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru.
Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan
ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh
karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan
jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi
pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji.
Tokoh-tokoh pendukung gagasan ini adalah:
- Robert Maynard Hutchins,
- Ortimer Adler.

9. Filsafat Pendidikan rekonstruksionisme


Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme. Gerakan ini lahir
didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan
diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme
dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun
masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil.
Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah:
- Caroline Pratt,
- George Count,
- Harold Rugg.
“PERANAN GURU DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN”
Bagi guru dan pendidik pada umumnya,filsafat pendidikan itu sangat perlu karena tindakan-
tindakannya mendidik dan mengajar akan selalu dipengaruhi oleh filsafat hidupnya dan oleh
filsafat pendidikan yang dianutnya.filsafat pendidikan akan member arah kepada peerbuatannya
mendidik dan mengajar.misal dalam menyusun kurikulum sekolah,guru harus jelas merumuskan
tujuan kurikulum itu, dan untuk itu ia harus merujuk kepada filsafat pendidikannya.perlakuannya
terhadap siswa merupakan releksi filsafatnya.Gaya mengajarnya juga akan dipengaruhi oleh
filsafatnya yang dianutnya.seorang guru seharusnya memiliki filsafat hidup dan filsafat pendidikan
yang jelas yang merupakan bagian dari kepribadiannya.oleh karena itu bagi seorang mahasiswa
calon guru mempelajari ilmu filsafat dan ilmu filsafat pendidikan adalah perlu.bukan saja
memperluas wawasannya mengenai pendidikan serta membantunya dalam memmahami siswa dan
mengembangkannya gaya belajar yang tepat, tetapi juga dapat menyadarkannya mengenai makna
dari berbagai aspek kehidupan manusia.dan yang lebih penting lagi bahwa sikap dan tindakanya
yang mencerminkan filsfatnya akan berpengaruh kepada siswanya.disinilah peran yang sangat
esensial dari seorang guru.
Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya
menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang
lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman maupun fakta-fakta
pendidikan, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh sains pendidikan. Seorang guru, baik
sebagai pribadi maupun sebagai pelaksana pendidikan, perlu mengetahui filsafat pendidikan.
Seorang guru perlu memahami dan tidak boleh buta terhadap filsafat pendidikan, karena tujuan
pendidikan senantiasa berhubungan langsung dengan tujuan hidup dan kehidupan individu
maupun masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan . Tujuan pendidikan perlu dipahami
dalam hubungannya dengan tujuan hidup.
Guru sebagai pribadi mempunyai tujuan hidupnya dan guru sebagai warga masyarakat
mempunyai tujuan hidup bersama. Filsafat pendidikan harus mampu memberikan pedoman
kepada para pendidik (guru). Hal tersebut akan mewarnai sikap perilakunya dalam mengelola
proses belajar mengajar (PBM). Selain itu pemahaman filsafat pendidikan akan menjauhkan
mereka dari perbuatan meraba-raba, mencoba-coba tanpa rencana dalam menyelesaikan masalah-
masalah pendidikan.
“PERANAN FILSAFAT PENDIDIKAN DENGAN GURU”
Peran filsafat pendidikan bagi guru, dengan filsafat metafisika guru mengetahui hakekat
manusia, khususnya anak sehingga tahu bagaimana cara memperlakukannya dan berguna untuk
mengetahui tujuan pendidikan. Dengan filsafat epistemologi guru mengetahui apa yang harus
diberikan kepada siswa, bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana cara
menyampaikan pengetahuan tersebut. Dengan filsafat aksiologi guru memehami yang harus
diperoleh siswa tidak hanya kuantitas pendidikan tetapi juga kualitas kehidupan karena
pengetahuan tersebut. Yang menentukan filsafat pendidikan seorang guru adalah seperangkat
keyakinan yang dimiliki dan berhubungan kuat dengan perilaku guru, yaitu: Keyakinan mengenai
pengajaran dan pembelajaran, siswa, pengetahuan, dan apa yang perlu diketahui.

Keterkaitan Filsafat Pendidikan Dengan Guru


Filsafat pendidikan terdiri dari apa yang diyakini seorang guru mengenai pendidikan, atau
merupakan kumpulan prinsip yang membimbing tindakan profesional guru. Setiap guru Sekolah
Dasar baik mengetahui atau tidak memiliki suatu filsafat pendidikan, yaitu seperangkat keyakinan
mengenai bagaimana manusia belajar dan tumbuh serta apa yang harus manusia pelajari agar dapat
tinggal dalam kehidupan yang baik.
Filsafat pendidikan secara fital juga berhubungan dengan pengembangan semua aspek
pengajaran. Dengan menempatkan filsafat pendidikan pada tataran praktis, para guru Sekolah
Dasar dapat menemukan berbagai pemecahan permasalahan pendidikan
Terdapat hubungan yang kuat antara perilaku guru dengan keyakinannya:
1. Keyakinan mengenai pengajaran dan pembelajaran
Komponen penting filsafat pendidikan seorang Guru Sekolah Dasar adalah bagaimana
memandang pengajaran dan pembelajaran, dengan kata lain, apa peran pokok Guru Sekolah
Dasar? Sebagian Guru Sekolah Dasar memandang pengajaran sebagai sains, suatu aktifitas
kompleks. Sebagian lain memandang sebagai suatu seni, pertemuan yang sepontan, tidak berulang
dan kreatif antara guru dan siswa. Yang lainnya lagi memandang sebagai aktifitas sains dan seni.
Berkenaan dengan pembelajaran, sebagian guru menekankan pengalaman-pengalaman dan
kognisi siswa, yang lainnya menekankan perilaku siswa.
2. Keyakinan mengenai siswa
Akan berpengaruh besar pada bagaimana Guru Sekolah Dasar mengajar? Seperti apa
Siswa Sekolah Dasar yang guru yakini, itu didasari pada pengalaman kehidupan unik guru.
Pandangan negatif terhadap siswa menampilkan hubungan guru-siswa pada ketakutan dan
penggunaan kekerasan tidak didasarkan kepercayaan dan kemanfaatan. Guru yang memiliki
pemikiran filsafat pendidikan mengetahui bahwa anak-anak Sekolah Dasar berbeda dalam
kecenderungan untuk belajar dan tumbuh.
3. Keyakinan mengenai pengetahuan
Berkaitan dengan bagaimana Guru Sekolah Dasar melaksanakan pengajaran. Dengan
filsafat pendidikan, guru akan dapat memandang pengetahuan secara menyeluruh, tidak
merupakan potongan-potongan kecil subyek atau fakta yang terpisah.
4. Keyakinan mengenai apa yang perlu diketahui
Guru menginginkan para siswanya belajar sebagai hasil dari usaha mereka, sekalipun
masing-masing guru berbeda dalam meyakini apa yang harus diajarkan.

“SUMBER TUGAS YANG SAYA DAPAT DARI:”

Sadulloh, U. 2003. Pengantar Filsafat Pendidikan. CV Alfabeta,

Dan buku FILSAFAT PENDIDIKAN (manusia, filsafat, dan pendidikan)

 Penulis: Prof. Dr. H. Jalaluddin & Prof. Dr. H. Abdullah Idi, M.Ed.
 ISBN: 978-979-769-372-5
 Halaman: 260
 Ukuran: 13,5 x 20,5 cm
 Cetakan: 7, 2018

Das könnte Ihnen auch gefallen