Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1.1 Definisi
Hiperlipidemia adalah peningkatan salah satu atau lebih kolestrol
total, LDL ataua trigliserida, dan atau penurunan HDL (Wells, Dipiro,
Schwinghammer, dan Dipiro, 2009). Hiperlipidemia dapat terjadisecara
primer maupun sekunder, primer disebabkan oleh faktor genetik, sedangkan
sekundr disebabkan karena penyakit lain ( diabetes melitus, hipotiroid,
obesitas, dll) dan obat (diuretik, β-bloker, kontrasepsi oral, dll) (Priyanto,
2009).
Aterosklerosis merupakan suatu proses terjadinya penimbunan
lemak dan matriks turnika intima yang diikuti dengan pembukaan jaringan
ikat pada dinding pembuluh darah ( Kabo, 2010). Banyak penelitian
membuktikan bahwa kadar kolestrol total, lipoprotein, LDL dan VLDL yang
tinggi di dalam darah akan meningkatkan proses atreklerosis (Tomkin dan
Owes, 2012). Aterosklerosis yang terjadi pada arteri koroner, menyebabkan
ketidak seimbangan antara penyediaan dan kebutuhan oksigen segingga
terjadi penyakit jantung koroner (Price dan Wilson, 2005).
Kadar kolestrol total lebih dari 200 mg/dL akan meingkatkan
prevalensi penyakit jantung koroner (Stapleton, Goodwill, James, Brock, dan
Frisbee, 2010). Menurut riset kesehatan dasar Indonesia tahun 2007 penyakit
jantung koroner di Indonesia sebasar 22454 kasus (Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, 2008). Sedangkan menurut Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah (2011), pada tahun 2008
terdapat 20068 kasus dan tahun 209 terdapat 26786 kasus penyakit jantung
koroner.
Obat antihiperlipidemia merupakan obat yang digunakan untuk
dislipidemia (misalnya dengan cara mengurangi level lemak pada darah).
Secara menyeluruh, biasanya obat-obat ini menurunkan jumlah kolesterol dan
LDL (low density lipoprotein) dalam darah dan meningkatkan HDL (high
density lipoprotein). Beberapa obat yang termasuk di dalamnya antara lain
statin (yang lebih dikenal sebagai HMG-CoA (Hydroxymethylglutaryl-
coenzim A) reductase inhibitor), fibrat, ezetimib, bile-acid binding resin
(resin pengikat asam empedu, misalnya colestipol, colestyramine) dan asam
nikotinat (niacin).
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peingkatan
lipid/lemak darah melewati batas normal.
Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Hiperlipidemia Primer
Banyak disebakan oleh karena kelaian genetik. Biasanya kelainan
ini ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan.
Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat
tampak adanya Xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit).
2. Hiperlipidemia Sekunder
pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu
penyakit tertentu, misal: diabetes mellitus, gangguan tiroid, penyakit
hepar dan penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversible
(berulang). Ada dua juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan
metabolisme lemak. Seperti β-bloker, diuretik, kontrasepsi oral (estrogen,
gestagen).
Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi
sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak
diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan
bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-
sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh
terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel,
selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu. Dua lemak
utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat
dirinya pada protein tertentu sehingga bisa larut dalam darah; gabungan
antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein. Lipoprotein yang utama
adalah :
1. Kilomikron
2. VLDL (Very Low Density Lipoproteins)
3. LDL (Low Density Lipoproteins)
4. HDL (High Density Lipoproteins)
Antihiperlipidemia berkaitan dengan obat-obatan yang digunakan
untukdislipidemia (yaitu terganggu kadar lipid dalam darah).
Dalam istilah sangat luas (dan idealnya) menurunkan kadar darah dari
density lipoprotein kolesterol (LDL), dan meningkatkan high density
lipoprotein (HDL). Obat tersebut termasuk statin (lebih tepat disebut HMG
CoA (hydroxymethylglutaryl-koenzim A) reduktase inhibitor), fibrate, resin
pengikat asam empedu (misalnya colestipol, colestyramine), asam nikotinat
(niacin) dan Penghambat absorpsi Kolesterol (Ezetimibe).
Sintesis dan metabolisme
1. Kilomikron
Kilomikron adalah lipoprotein yang paling besar, dibentuk di usus
dan membawa trigliserida yang berasal dari makanan. Beberapa ester
kolestril juga terdapat pada kilomikron. Kilomikron melewati duktus
toraksikus ke aliran darah. Trigliserida dikeluarkan dari kilomikron pada
jaringan ekstrahepatis melalui suatu jalur yang berhubungan dengan
VLDL yang mencakup hidrolisi oleh sistem lipase lipoprotein (LPL),
suatu penurunan progresif pada diameter partikel terjadi ketika trigliserida
di dalam inti tersebut dikosongkan. Lipid permukaan , yakni apo-A-1, apo-
A-II, dan apo-C, ditransfer ke dalam hepatosit.
2. Lipoportein berdensitas sangat rendah (VLDL)
Hati mensekresikan VLDL yang berfungsi sebagai sarana untuk
mengekspor trigliserida ke jaringan perifer. VLDL mengandung Apo-B-
100 dan Apo-C. trigliserida VLDL dihidrolisis oleh lipase lipoprotein
menghasilkan asam lemak bebas untuk disimpan didalam jaringan seperti
di otot jantung dan otot rangka. Hasil dari deplesi trigliserida
menghasilkan sisa yang disebut lipoprotein berdensitas menengah (IDL).
Partikel LDL mengalami endositosis secara langsung oleh hati, sisa HDL
dikonversi menjadi LDL dengan menghilangkan trigliserida yang
diperantaraioleh lipase hati. Proses tersebut menjelaskan fenomena klinis
pergeseran beta (beta shift). Peningkatan VLDL dalam plasma dapat
disebabkan karena peningkatan sekresi precursor VLDL dan juga
penurunan katabolisme LDL.
3. Lipoprotein berdensitas rendah (LDL)
Katabolisme LDL terutama terjadi didalam hepatosit dan dalam
sebagian besar sel bernukleus melibatkan endositosis yang diperantarai
oleh reseptor berafinitas tinggi. Ester kolesteril dari inti LDL kemudian
dihidrolisis, yang menghasilkan kolesterol bebas untuk sintesis membrane
sel. Ses-sel juga mendapatkan kolesterol dari sintesis de-novo melalui
suatu jalur yang melibatkan pembentukan asam mevalonat yang dikatalisis
oleh HMG koA reduktase. Hati memainkan peran utama dalam
pengolahan kolesterol tubuh. Tidak seperti sel lainnya, hepatosit mampu
mengeliminasi kolesterol dari tubuh melalui sekresi kolesterol dalam
empedu dan mengkonversikan kolesterol menjadi asam empedu yang juga
disekresikan dalam empedu.
4. Lipoprotein Berdensitas Tinggi (HDL)
Apolipoprotein disekresi oleh hati dan usus. Sebagian besar lipid
dari permukaan satu lapis kilomikron dan VLDL selama liposis. HDL juga
mendapatkan kolesterol dari jaringan perifer dari suatu jalur yang
melindungi homeostasis kolesterol sel. HDL juga dapat membawa ester
kolestril langsung ke hati melalui suatu reseptor pengait/ docking (reseptor
scavenger, SR-BI) yang tidak melakukan endositosis terhadap lipoprotein
(Bertram, Katzung).
Interaksi obat dan efek samping obat perlu mendapat perhatian. Sebuah
studi di Amerika menunjukkan bahwa setiap tahun hamper 100.000 orang
harus masuk rumah sakit atau harus tinggal di rumah sakit lebih lama dari
pada seharusnya, bahkan hingga terjadi kasus kematian karena interaksi
dan/atau efek samping obat. Pasien yang dirawat di rumah sakit sering
mendapat terapi dengan polifarmasi (6-10 macam obat) karena sebagai subjek
untuk lebih dari satu dokter, sehingga sangat mungkin terjadi interaksi obat
terutama yang dipengaruhi tingkat keparahan penyakit atau usia.
Interaksi obat yang tidak diinginkan dapat dicegah bila kita mempunyai
pengetahuan farmakologi tentang obat-obat yang dikombinasikan. Tetapi
haruslah diakui bahwa pencegahan itu tidaklah semudah yang kita
bayangkan, mengingat jumlah interaksi yang mungkin terjadi pada orang
penderita yang menerima pengobatan polypharmacy cukup banyak.
2.3 Etiologi
Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik), sedangkan
penyebab sekunder, seperti:
1. Usia
Kadar lipoprotein terutama LDL meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia
2. Jenis kelamin
Pria memliki kadar LDL lebih tinggi dalam keadaan normal, tetapi
monopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.
3. Riwayat keluarga dengan hperlipidemia
4. Obesitas
5. Menu makanan yang engandung asam lemak jenuh, seperti : mentega,
margarin, whole, milk es krim, keju, daging.
6. Kurang melakukan olahraga
7. Penggunaan alkohol
8. Merokok Sigaret
9. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total
bersifat sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan
lemak. Pembuangan lemak dari darah pada setiap orang memiliki kecepatan
yang berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani dan tidak
pernah memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dl, sedangkan yang
lainnya menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki
kadar kolesterol total di bawah 260mg/dl. Perbedaan ini tampaknya bersifat
genetik dan secara luas berhubungan dengan perbedaan kecepatan masuk dan
keluarnya lipoprotein dari aliran darah (Balai Informasi Tekhnologi Lipid,
2009).
2.4 Patofisiologi
Kolestrol adalah jenis lemak yang ada dalam tubuh dan dibagi menjadi
LDL, HDL, total kolestrol dan Trigliserida dari hati, kolestrol di angkut oleh
lipoprtotein yang bernama LDL (low Density Lipoprotein) untuk di bawah ke
sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-
lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
HDL (high Density Lippoprotein) adalah bentuk lipoprotein yang
memiliki komponen kolestrol paling sedikit. Dibentuk di usus dan hati. HDL
ini akan menyerap kolestrol bebas dari pembuluh darah, atau bagian tubuh
yang lain seperti sel makrofag, kemudian membawanya ke hati. VLDL (very
Low Density Lipoprotein) adalah lipoprotein yang dibentuk di hati yang
kemudian akan diubah di pembuluh darah menjadi LDL. Bentuk Lipoprotein
ini memiliki kolesterol paling banyak dan akan membawa kolesterol tersebut
ke jaringan seperti dinding pembuluh darah (Jeffry Tenggara, 2008).
Kelebihan kolesterol akan diangkat kembali oleh lipoprotein yang
disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang
selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kantung empedu sebagai
asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL
sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang
membentuk LDL adalah Apo-B (Apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai
lemak yang “jahat” karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di
dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang
“baik” karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari
dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein
utama yang membentuk HDL Apo-a (Apolipoprotein-A). HDL ini
mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi
sehingga lebih berat. Konsentrasi kolesterol pada HDL dan LDL atau VLDL
lipoprotein adalah prediktor kuat untuk penyakit jantung koroner. HDL
fungsional menawarkan perlindungan dengan cara memindahkan kolesterol
dari sel dan atheroma. Konsentrasi tinggi dari LDL dan konsentrasi rendah
dari HDL fungsional sangat terkait dengan penyakit kardiovaskuler karena
beresiko tinggi terkena ateroklerosis. Keseimbangan antara HDL dan LDL
semata-mata ditentukan secara genetikal, tetapi dapat diubah dengan
pengobatan, pemilihan makanan dan faktor lainnya (Anonim, 2008).
2.5 Diagnosa
Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolestrol total.
Untuk mengukur kadar kolestrol LDL, HDL, dan trigliserida sebaiknya
penderita berpuasa dulu minimal selama 12 jam. Hiperlipidemia memiliki
gejala seperti:
1. Sakit dada
2. Jantung berdebar
3.Berkeringat
4.Cemas
5.Nafas pendek
6.Hilangnya kesadaran atau kesulitan berbicara atau bergerak
7.Sakit abdominal
8.Kematian mendadak
1. Keluhan pokok
- Kemungkinan keturunan
- Kadang-kadang tanpa keluhan
2. Tanda penting
- Xantomatosis
3. Pemeriksaan laboratorium
- Kolesterol (< 200mg%)
- Trigliserida (>200 mg%)
- HDL (> 45 mg %)
- LDL (> 130 mg %)
- Rasio kolestrol total atau HDL harus kurang dari 5