Sie sind auf Seite 1von 2

Reihan Ahmad Millaudy

12 G
Islam 12

ANALISA “MEMAHAMI KEHENDAK ALLAH”

Mengenai kehendak Allah SWT, sangat erat kaitannya dengan Qadha dan Qadar. Dari
kedua hal tersebut dapat diartikan bahwa seluruh manusia telah memiliki Qadha yang
diberikan oleh Allah sebelum ia lahir di dunia ini. Allah telah menetapkan QadhaNya pada
setiap makhluk dan hamba-hambaNya. Tetapi Qadha tersebut masih bisa kita ubah, selama
kita berusaha, berdoa, dan bertawakal kepada Allah SWT. Contohnya, jika seseorang terlahir
di keluarga yang kurang mampu, seseorang tersebut masih mempunyai kesempatan untuk
mengubah Qadha mereka dengan cara berusaha, berdoa, dan bertawakal kepada Allah SWT.
Selama kita berusaha, berdoa, serta berserah kepada Allah, kita akan mengubah Qadar atau
Takdir kita menjadi apa yang kita inginkan selama itu kebaikan, dan tidak melanggar aturan
yang telah Allah SWT berikan kepada hamba-hambaNya.
Terdapat beberapa pemaham yang berbeda-beda mengenai Ahlussunnah, Jabariyah
dan Qadariyah. Qadariyah merupakan pendapat bahwa semua takdir yang berlaku adalah
karena ada sebab dan akibat. Dalam artian kehendak atau usaha manusia mampu membuat
perubahan pada takdir, selama kita berusaha, berdoa, dan bertawakkal kepada Allah SWT.
Untuk Jabariyah, pemahaman ini mengatakan bahwa semua yang terjadi merupakan
kehendak dari Allah SWT. Manusia sudah seharusnya untuk mengikuti jalan takdir tersebut.
Manusia tak punya pilihan atau kehendak untuk merubahnya.
Lalu untuk pemahaman Ahlussunnah merupakan yang memiliki pendapat melalui
perpaduan konsep pemahaman dari Qadariyah dan Jabariyah. Sebagai hamba Allah SWT, kita
harus dapat menerima dan berserah diri kepada Allah dengan Qadar atau takdir yang kita
miliki. Kita dapat mengubah Qadar kita selama kita selalu berusaha, berdoa, serta bertawakal
atau menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Allah SWT. Dengan itu jika kita telah berusaha
untuk mencoba mengubah takdir yang kita miliki atau kita alami, selama kita sudah berusaha
semaksimal mungkin, sudah berdoa kepada Allah, sisanya kita hanya dapat menyerahkan diri
kita kepada Allah atau bertawakkal atas seluruh usaha dan doa yang telah kita lakukan.
Sesungguhnya kehendak Allah SWT adalah asal mula terjadinya atau timbulnya segala
sesuatu. Ayat Al-Qur’an banyak menyebutkan hakikat tersebut di dalam beberapa firman
Allah SWT, “Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan tentang sesuatu, ‘Sesungguhnya aku
Reihan Ahmad Millaudy
12 G
Islam 12
akan mengerjakan ini esok pagi, kecuali dengan menyebut Insya Allah. Dan segera ingatlah
kepada Rabbmu jika engkau lupa, lalu katakanlah, ‘Mudah-mudahan Rabbku akan
memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini,’" (QS Al-Kahfi [18]:
23-24)1.
Dari ayat tersebut dapat kita simpulkan bahwa, segala sesuatu yang telah manusia
rencanakan dalam kegiatan duniawi, hal tersebut masih bisa berubah jika Allah SWT tidak
memberi kehendakNya kepada hambaNya. Dengan itu kita tidak cukup mengandalkan
keinginanan diri kita saja, tanpa kita melihat atau bersandar kepada kekuatan dan izin dari sisi
Allah SWT.

1
Fethullah Gulen “ Qadha dan Takdir dari sisi kehendak Allah SWT” https://fgulen.com/id/karya-
karya/qadar/49475-qadha-dan-takdir-dari-sisi-kehendak-allah-swt diakses pada 6 Desember 2018.

Das könnte Ihnen auch gefallen