Sie sind auf Seite 1von 24

ASUHAN KEPERAWATAN

Nama mahasiswa yang mengkaji : Wiwik Delsi Arsyad, S.Kep Nim : 17.04.029
Ruangan : Lontara 2 bawah depan Tgl pengkajian : 20-02-2018
Kamar : 10.4 Waktu pengkajian : 16.00 wita
A. IDENTITAS :
1. Pasien:
Nama : Tn “M”
No RM : 828815
Tempat tanggal lahir (umur) : Tappale Bone, 14 April 1946 (71 Tahun)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Jumlah anak : 5 Orang
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang di gunakan : Indonesia dan Bugis
Pendidikan : SD
Alamat : Tappale Bone
Pekerjaan : Petani
2. Penanggung Jawab :
Nama : Tn “A.H”
Hubungan dengan pasien : Anak
B. DATA MEDIS
Tanggal Masuk : 19 Febuari 2018
Diagnosa medis : Striktur uretra
C. KEADAAN UMUM
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan utama : tidak bisa berkemih
Riwayat kesehatan sekarang : pasien merasa sulit berkemih dan nyeri saat berkemih.
Pasien juga mengatakan saat berkemih urine yang keluar sedikit, keluarga pasien juga
mengatakan durasi berkemih pasien berangsur 1 jam .
2. Riwayat Penyakit Terdahu
Pernah di rawat di RS IBNU SINA dengan penyakit yang sama (striktur uretra)
3. Tanda-Tanda Vital
a. Kesadaran :
Motorik :6
Verbal :5
Eyes :4
Kesimpulan: compos mentis
b. Tekanan darah: 120/80 mmHg
c. Suhu : 36,60 C
d. Nadi : 80 x/i
e. Pernapasan : 20 x/i, pernapasan dada dengan irama yang teratur
4. Pengukuran
a. Lingkar lengan atas : 30 cm
b. Tinggi badan : 160 cm
c. Berat badan : 65 kg

5. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN

1. Pemeriksaan fisik

- Kepala : Mesochepal

- Rambut : Tampak bersih dan tidak mudah tercabut serta tidak ada ketombe

- Hidung : Tampak normal tidak ada benjolan atau masa serta perdarahan

- Kulit : Norma tidak ada bula atau vesicle

- Mulut : Mulut tampak bersih dan bibir, tidak terdapat stomatitis, mukosa lembab,

tidak terdapat luka pada daerah mulut, tidak ada pembesaran tonsil.

- Abdomen : peristaltic usus 25x/m, tidak ada massa atau nyeri pada abdomen.
RIWAYAT KELUARGA
Genogram :

X X X X

x x x x x X X x

X X
x X

? ? ? ? ? ? ? X
?

71
68

? ? ? ? ?

Ket :
Laki-laki : Garis pernikahan :
perempuan : Umur tdk diketahui : ?
meninggal : Satu rumah :
klien : garis keturunan :

Generasi I : Kakek dan nenek klien telah meninggal dan penyebab tidak diketahui
Generasi II : Ibu dan ayah klien telah meninggal dunia karena faktor penyakit
Generasi III : Saudara-saudara pasien tidak ada yang menderita penyakit, namun klien
menderita penyakit striktur uretra dan di rawat di rumah sakit,
Sistem pernafasan (B1 Breath)
- Klien tidak mengalami sesak RR 20 x/i
- irama teratur
2. Sistem kardiovaskuler (B2 Bleed)
Irama jantung reguler, bunyi jantung normal, CRT <3 detik, akral hangat, Tidak terdapat
Cyanosis
TTV
Tekanan darah:
f. 120/80 mmHg
Suhu : 36,60 C
Nadi : 80 x/i
Pernapasan : 20 x/i
3. Sistem persarafan (B3)
GCS: 15 E: 4 V: 5 M: 6 Kesimpulan: composmentis
Nervus Kranial (Nervus I – Nervus XII):
a. Olfaktorius : Penciuman klien baik.
b. Optikus : Penglihatan klien baik
c. Okulomotorius : Klien dapat mengangkat kelopak mata atas, kontriksi pupil
klien baik dan gerakan ekstraokuler baik.
d. Troklearis : Gerakan mata klien ke bawah dan ke dalam baik.
e. Trigeminus : Deviasi mata klien ke lateral baik.
f. Abdusen : Klien mampu menutup rahangnya dan dapat mengunyah,
serta gerakan rahang ke lateral baik, dan juga klien memiliki
refleks berkedip.
g. Fasialis : bibir klien tampak simetris kiri dan kanan
h. Vestibulococlearis : Klien mampu menjaga keseimbangannya dan pendengaran
klien baik.
i. Glosofaringeus : Klien dapat menelan, klien memiliki refleks muntah, dan
lidah posterior klien dapat mengecap rasa pahit.
j. Vagus : Klien dapat menelan, klien memiliki refleks muntah, dan
klien memiliki refleks abdomen.
k. Aksesoris : Klien mampu menggerakkan leher, kepala, dan bahunya.
l. Hipoglosus : Klien mampu menggerakkan lidahnya.
4. Sistem perkemihan (B4 Bladder)
Pasien terpasang kateter, produksi urin 50 cc/jam warna kuning
5. System Pencernaan (B5 Bowel)
- Mukosa lembab
- Pasien makan makanan yang di sediakan rumah sakit
- Porsi yang di habiskan 90 % dari yang disediakan
- Terpasang infuse RL 20 tetes/i
6. Sistem Muskuloskeletal dan integument (B6 Bone)
Pasien mengatakan sakit di tungkai bawah,kekuatan otot
5 5
5 5
Warna kulit anemis,turgor kulit tidak terdapat bula
7. Personal hygene
Pasien dalam keadaan ketergantungan ringan (barthel indeks) (12)
8. Pemeriksaan penunjang dan Terapi
a. Hasil lab
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Sedimen Epitel Sel 10 Lpk
Sedimen Lain-lain Bakteri (+) = ul
29
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 114 140 mg/dl
Fungsi Ginjal
Ureum 32 10-50 mg/dl
Kreatinin 1.07 L(< 1.3), P(< 1.1) mg/dl
Fungsi Hati
< 38
SGOT 22 U/L
< 41
SGPT 16 U/L
Elektrolit
Natrium 138 136-145 Mmol/l
Kalium 4.8 3.5-5.1 Mmol/l
Klorida 103 97-111 Mmol/l
a. Terapi
1. Infus RL 20 tetes/i
2. Obat
NO NAMA DOSIS INDIKASI
1 Ceftriaxone 1 gr/12j/iv Digunakan hanya untuk infeksi, tidak
mengobati infeksi yg disebabkan oleh
virus, seperti flu dan pilek. Obat ini juga
dapat digunakan sebagai profilaksis bedah
atau pencegahan infeksi pada pasien pasca
operasi.
2 Paracetamol 1 gr/8j/iv Digunakan untuk mengurangi rasa nyeri
ringan sampai sedang, seperti sakit kepala,
sakit gigi, nyeri otot, dan nyeri setelah
pencabutan gigi serta menurunkan demam.
Selain itu, parasetamol juga mempunyai
efek anti-radang yang lemah.
3 Omoprazole 40 mg/12j/iv Digunakan untuk mengobati beberapa
kondisi, yaitu nyeri ulu hati,
gastroesophageal reflux disease (GERD),
dan tukak lambung akibat infeksi bakteri
4 Adona 1 amp/8j/iv Digunakan untuk : Kecenderungan

pendarahan akibat penurunan resistensi

kapiler dan peningkatan permeabilitas

kapiler. Perdarahan pada kulit, membran

mukosa dan selaput internal, perdarahan di

area sekitar mata, perdarahan nefritis dan

metrorrhagia (perdarahan rahim yang

banyak di luar masa haid). Perdarahan


tidak normal selama dan setelah operasi

karena terjadinya penurunan resistensi

kapiler

Diagnosis Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik (Neoplasma)


2. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive.
3. Hambatan mobilitas fisik
RENCANAAN KEPERAWATAN

NamaPasien : Tn. “M” Ruang : Lontara 2 BD


No NANDA: Nursing Diagnosis 2015-2017 Nursing Outcomes Classification Nursing Interventions Classification
(NOC)
(NIC)
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama  1400. Manajemen Nyeri halaman 198
cedera fisik (Neoplasma) dibuktikan 3x24 jam, klien akan : Aktivitas Keperawatan:
dengan:  2102. Tingkat Nyeri halaman 577 1. Observasi reaksi nonverbal dari
 1605. Kontrol Nyeri halaman 247 ketidaknyamanan.
Ds :
 2109. Tingkat Ketidaknyamanan halaman 2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Klien mengeluh nyeri post op
576 termasuk lokasi, karakterisitik, durasi, frekuensi,
Provoking: Post op Uretrotomy Internal
 2101. Nyeri: Efek yang Mengganggu kualitas dan faktor presipitasi.
SACSHE
halaman 321, yang dibuktikan dengan 3. Ajarkan teknik non farmakologis : tekni relaksasi
Quality: Nyeri seperti tertusuk-tusuk
indicator sebagai berikut: (4-5 = ringan – napas dalam.
Region: Uretra
tidak ada) 4. Berikan informasi mengenai nyeri seperti
Severity: Skala nyeri 4 (NRS)
Kriteria Hasil: penyebab nyeri, berapa lama nyeri dirasakan.
Time : 1-3 menit hilang timbul.
 Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas,  2210. Pemberian Analgesik halaman 247
Do :
- Klien meringis kesakitan. frekuensi, dan tanda nyeri) Aktivitas Keperawatan:
- Klien tampak memegang area nyeri  Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab 1. Cek kebenaran pengobatan meliputi obat, dosis,
- Tanda – tanda vital : Tekanan Darah = nyeri, mampu menggunakan teknik dan frekuensi obat analgesic yg diresepkan.
120/80 mmHg, Nadi = 80 x/i, RR = 20 nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, 2. Cek adanya riwayat alergi obat
x/menit, S = 36,6ºC. mencari bantuan) 3. Pilih analgesic atau kombinasi analgesic yang
 Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan sesuai ketika lebih dari satu diberikan.
- Napas spontan, irama teratur menggunakan manajemen nyeri. 4. Pilih rute pemberian analgesic (Intravena,
- Pupil isokor, diameter 2,5 mm/2,5 mm  Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri Intramuskular atau per Oral)
dengan respon cahaya cepat. berkurang

2 Resiko infeksi ditandai dengan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama


Faktor Resiko: 3x24 jam, klien akan :
- Klien post op SASCHE  1924 Kontrol Resiko: Proses Infeksi  6540 Kontrol Infeksi halaman 134
halaman 267. Aktivitas Keperawatan:
 0703 Keparahan Infeksi yang dibuktikan 1. Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak /
dengan indicator sebagai berikut: (4-5 = merawat pasien dengan menggunakan antiseptic
ringan – tidak ada) 2. Batasi pengunjung / atau keluar masuk keluarga
Kriteria Hasil: terhadap pasien.
 Tidak ditemukan adanya darah dalam urin 3. Kolaborasi pemberian antibiotic.
 Tidak terjadinya Demam  6550 Perlindungan Infeksi halaman 398
 Tidak adanya nyeri. Aktivitas Keperawatan:
1. Monitor adanya tanda dan gejala infkesi sitemik
dan lokal
2. Anjurkan asupan cairan dengan tepat.
3. Anjurkan untuk istirahat.
 1876. Perawatan selang: perkemihan halaman
389
Aktivitas keperawatan:
1. Periksa tali kantung pada kaki terkait dengan
penyempitan secara berkala.
2. Jaga kebersihan tangan sebelum, selama dan
sesudah perawatan selang kateter.
3. Bersihkan kateter urin eksternal pada meatus
Posisikan kantong urine berada dibawah atau lebih
rendah dari vesika urinaria
3 Hambatan mobilitas fisik  Joint Movement : Active .
Ds:  Mobility level Exercise therapy : ambulation
 Self care : ADLs  Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
- Klien mengatakan aktivitasnya
 Transfer performance
terhambat  Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan
- Klien mengatakan tidak
Kriteria Hasil: ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
mampu bangun dari tempat  Klien meningkat dalam aktivitas fisik
 Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi
tidur karena punggung klien
 Mengerti tujuan dan peningkatan
sakit saat ingin bangun dan bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien.
mobilitas
Do :
 Berikan alat bantu jika klien memerlukan.
- Klien nampak bedress total  Memverbalisasikan perasaan dalam
- Klien dibantu dalam mobilisasi
meningkatkan kekuatan dan kemampuan

berpindah

 Memperagakan penggunaan alat


IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI I

Nama Pasien : Tn. M Nama Mahasiswa : Wiwik Delsi Arsyad, S.Kep

No. RM : 828815 Nim : 17.04.029


Kamar/Bed : 10/4
No Hari / Tanggal Jam Implementasi dan Hasil Evaluasi
.
Dx
1 Selasa, 20 Febuari 16.00 1. Observasi reaksi nonverbal dari S :
2018 wita ketidaknyamanan. - Klien mengeluh nyeri post op
Hasil: Wajah klien tampak meringis dan Provoking : post op uretrotomi
16.05 mengerutkan dahi saat nyeri. internal SASCHE
wita 2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif Quality: Nyeri seperti tertusuk-
termasuk lokasi, karakterisitik, durasi, tusuk
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. Region: Uretra
Hasil : Klien mengeluh nyeri post op Severity: Skala nyeri 4 (NRS)
Provoking : post op uretrotomi internal Time: 1-3 menit hilang timbul.
SASCHE O:
Quality: Nyeri seperti tertusuk-tusuk - Wajah klien tampak meringis.
Region: Uretra - Kesadaran Compos Mentis, GCS 15
Severity: Skala nyeri 4 (NRS) (E4 M6 V5)
16.10 Time: 1-3 menit hilang timbul. - TTV: TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/i,
wita 3. Ajarkan teknik non farmakologis : tekni mmHg, P : 20x/menit, S: 36,6ºC
relaksasi napas dalam, distraksi. A : Tujuan belum tercapai
Hasil: Klien diajarkan teknik relaksasi napas P : Lanjutkan intervensi
dalam dengan cara menarik napas lewat hidung - Observasi nyeri
dan hembuskan perlaha-lahan lewat mulut - Ajarkan teknis relaksasi napas
16.15 4. Berikan informasi mengenai nyeri seperti dalam
wita penyebab nyeri, berapa lama nyeri dirasakan. - Kolaborasi pemberian obat
Hasil : klien diberikan informasi mengenai analgesic.
penyabab nyeri yaitu adanya penyempitan
berupa jaringan parut yang menghalangi saluran
kencing sehingga menyebabkan nyeri saat
berkemih
16.20 5. Kolaborasi dengan pasien untuk memilih dan
wita mengimplementasikan tindakan penurunan
nyeri nonfarmakologi sesuai kebutuhan.
Hasil: Klien dapat melakukan teknik relaksasi
napas dalam saat nyeri muncul dengan
kooperati.
16.25 5. Mengecek adanya riwayat alergi obat
wita Hasil: Klien tidak memiliki alergi obat antibiotic
maupun analgetik.
6. Penatalaksanaan analgesic atau kombinasi
16.30 analgesic yang sesuai ketika lebih dari satu
wita diberikan.
Hasil:paracetamol . 1 gr/8j/iv

2 Selasa, 20 Febuari 16.35 1. Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah Faktor Resiko:
2018 wita kontak / merawat pasien dengan menggunakan - Klien post op SASCHE
antiseptic. - A:
Hasil: Perawat selalu mencuci tangan sebelum  Tujuan belum teratasi
dan sesudah kontak dengan pasien. P : lanjutkan intervensi
2. Posisikan kantong urine berada dibawah atau  Observasi tanda tanda infeksi
16.40 lebih rendah dari vesika urinaria. sistemik maupun lokal
wita Hasil : kantong urine bag lebih rendah dibawah.  Cuci tangan sebelum dan sesudah
3. Monitor adanya tanda dan gejala infkesi sitemik kontak dengan pasien.
dan lokal Kolaborasi pemberian antibiotic
16.45 Hasil : adanya kemerahan pada daerah insisi,
wita klien mengeluh panas jika berkemih.
4. Penatalaksanaan pemberian antibiotic.
Hasil : ceftriaxone 1 gr/12j/iv
3 Selasa, 20 Febuari 17.00 S:
2018 wita 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam - Klien mengatakan
aktivitasnya terhambat
mobilisasi
- Klien mengatakan tidak
 Hasil : Klien meningkat dalam aktivitas
mampu bangun dari tempat
17.05 fisik tidur karena punggung
wita klien sakit saat ingin
2. Melatih pasien dalam pemenuhan
bangun
kebutuhan ADL secara mandiri sesuai
O :
17.10 kemampuan - Klien nampak bedress total
wita - Klien dibantu dalam
 Hasil : Mengerti tujuan dan peningkatan
mobilisasi
mobilitas
A:
17.15 3. Mendampingi pasien saat mobilisasi - Tujuan belum teratasi
wita P:
 Hasil : Memverbalisasikan perasaan dalam
- Lanjutkan intervensi
meningkatkan kekuatan dan kemampuan
 Kaji kemampuan pasien dalam
berpindah
mobilisasi
4. Memberikan alat bantu jika klien
 Latih pasien dalam pemenuhan
memerlukan.
kebutuhan ADLs secara
 Hasil : Memperagakan penggunaan alat
bantu mandiri sesuai kemampuan

 Dampingi dan Bantu pasien saat

mobilisasi dan bantu penuhi

kebutuhan ADLs pasien.

 Berikan alat bantu jika klien

memerlukan
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI II

Nama Pasien : Tn. M Nama Mahasiswa : Wiwik Delsi Arsyad S.Kep

No. RM : 828815 Nim : 17 04029


Kamar/Bed : 10/4
No Hari / Tanggal Jam Implementasi dan Hasil Evaluasi
.
Dx
1 Rabu, 21 Febuari 10.00 1. Observasi reaksi nonverbal dari S :
2018 wita ketidaknyamanan. - Klien mengeluh nyeri saat
Hasil: Wajah klien tampak meringis dan berkemih
mengerutkan dahi saat nyeri. Provoking : Post Op Uretrotomi
10.05 2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif Internal SASCHE
wita termasuk lokasi, karakterisitik, durasi, frekuensi, Quality: Nyeri seperti tertusuk-
kualitas dan faktor presipitasi. tusuk
Hasil : Klien mengeluh nyeri post op Region: Uretra
Provoking : Post Op Uretrotomi Internal Severity: Skala nyeri 4 (NRS)
SASCHE Time: 1-3 menit hilang timbul.
Quality: Nyeri seperti tertusuk-tusuk O:
Region: Uretra - Keadaan umum sedang
Severity: Skala nyeri 4 (NRS) - Wajah klien tampak meringis.
Time: 1-3 menit hilang timbul. - Kesadaran Compos Mentis, GCS
10.15 3. Ajarkan teknik non farmakologis : tekni relaksasi 15 (E4 M6 V5)
wita napas dalam, distraksi. - TTV: TD: 130/90 mmHg, N: 80
Hasil: Klien diajarkan teknik relaksasi napas x/i, mmHg, P : 20x/menit, S: 37ºC
dalam dengan cara menarik napas lewat hidung A : Tujuan belum tercapai
dan hembuskan perlaha-lahan lewat mulut P : Lanjutkan intervensi
4. Pentalaksanaan pemberian obat analgetik - Observasi Vital sign
Hasil : paracetamol . 1 gr/8j/iv - Observasi nyeri
- Ajarkan teknis relaksasi napas
dalam
- Kolaborasi pemberian obat
analgesic
2 Rabu, 21 Febuari 10.20 1. Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah Faktor Resiko:
2018 wita kontak / merawat pasien dengan - Klien post op SASCHE
menggunakan antiseptic. - A:
Hasil: Perawat selalu mencuci tangan sebelum  Tujuan belum teratasi
dan sesudah kontak dengan pasien. P : lanjutkan intervensi
2. Posisikan kantong urine berada dibawah atau  Observasi tanda tanda infeksi
10.25 lebih rendah dari vesika urinaria. sistemik maupun lokal
wita Hasil : kantong urine bag lebih rendah dibawah.  Cuci tangan sebelum dan sesudah
3. Monitor adanya tanda dan gejala infkesi kontak dengan pasien.
sitemik dan lokal Kolaborasi pemberian antibiotic
10.30 Hasil : adanya kemerahan pada daerah insisi,
wita klien mengeluh panas jika berkemih.
4. Penatalaksanaan pemberian antibiotic.
Hasil : ceftriaxone 1 gr/12j/iv

3 Rabu, 21 Febuari 10.40 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam .S:


2018 wita - Klien mengatakan
mobilisasi
aktivitasnya terhambat
 Hasil : Klien meningkat dalam aktivitas fisik
- Klien mengatakan tidak
2. Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan mampu bangun dari
10.45 tempat tidur karena
ADL secara mandiri sesuai kemampuan
wita punggung klien sakit saat
 Hasil : Mengerti tujuan dan peningkatan
ingin bangun
10.50 mobilitas O :
wita - Klien nampak bedress
3. Mendampingi pasien saat mobilisasi
total
 Hasil : Memverbalisasikan perasaan dalam
- Klien dibantu dalam
meningkatkan kekuatan dan kemampuan mobilisasi
A:
berpindah - Tujuan belum teratasi
P:
4. Memberikan alat bantu jika klien
- Lanjutkan intervensi
memerlukan.
 Kaji kemampuan pasien dalam
 Hasil : Memperagakan penggunaan alat
mobilisasi
bantu
 Latih pasien dalam pemenuhan

kebutuhan ADLs secara

mandiri sesuai kemampuan

 Dampingi dan Bantu pasien

saat mobilisasi dan bantu

penuhi kebutuhan ADLs

pasien.

 Berikan alat bantu jika klien

memerlukan
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI III

Nama Pasien : Tn. M Nama Mahasiswa : Wiwik Delsi Arsyad, S.Kep

No. RM : 828815 Nim : 17 04 029


Kamar/Bed : 10/4
No Hari / Tanggal Jam Implementasi dan Hasil Evaluasi
.
Dx
1 Jumad, 23 Febuari 10.00 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengeluh nyeri post
2018 wita termasuk lokasi, karakterisitik, durasi, frekuensi, Provoking : Post Op Uretrotomi
kualitas dan faktor presipitasi. Internal SASCHE
10.05 Hasil : Klien mengeluh nyeri post op Quality: Nyeri seperti tertusuk-
wita Provoking : Post Op Uretrotomi Internal tusuk
SASCHE Region: Uretra
Quality: Nyeri seperti tertusuk-tusuk Severity: Skala nyeri 2 (NRS)
Region: Uretra Time: 1-3 menit hilang timbul.
Severity: Skala nyeri 3 (NRS) O:
Time: 1-3 menit hilang timbul. - Keadaan umum sedang
2. Ajarkan teknik non farmakologis : tekni relaksasi - Wajah klien tampak meringis.
napas dalam, distraksi. - Kesadaran Compos Mentis, GCS
Hasil: Klien diajarkan teknik relaksasi napas 15 (E4 M6 V5)
10.10 dalam dengan cara menarik napas lewat hidung - TTV: TD: 120/80 mmHg, N: 76
wita dan hembuskan perlaha-lahan lewat mulut x/i, mmHg, P : 16x/menit, S: 37ºC
3. Pentalaksanaan pemberian obat analgetik A : Tujuan belum tercapai
Hasil :. Paracetamol 1 gr/8j/iv P : Lanjutkan intervensi
- Observasi Vital sign
- Observasi nyeri
- Ajarkan teknis relaksasi napas
dalam
- Kolaborasi pemberian obat
analgesic
Jumad, 23 februari 1. Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak Faktor Resiko:
2 2018 10.20 / merawat pasien dengan menggunakan antiseptic. - Klien post op SASCHE
wita Hasil: Perawat selalu mencuci tangan sebelum - A:
dan sesudah kontak dengan pasien.  Tujuan belum teratasi
2. Monitor adanya tanda dan gejala infkesi sitemik P : lanjutkan intervensi
10.21 dan lokal  Observasi tanda tanda infeksi
wita Hasil : adanya kemerahan pada daerah insisi, sistemik maupun lokal
klien mengeluh panas jika berkemih.  Cuci tangan sebelum dan sesudah
3. Penatalaksanaan pemberian antibiotic. kontak dengan pasien..
Hasil : Ceftriaxone 1 gr/12j/iv  Kolaborasi pemberian antibiotic.
A:
10.25  Tujuan belum teratasi
wita P : lanjutkan intervensi
 Obervasi TTV
 Observasi tanda tanda infeksi
sistemik maupun lokal
 Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien.
Kolaborasi pemberian antibiotic
3 Jumad, 23 februari 10.35 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam S:
2018 wita - Klien mengatakan
mobilisasi
aktivitasnya terhambat
 Hasil : Klien meningkat dalam aktivitas fisik
- Klien mengatakan tidak
10.40 2. Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan mampu bangun dari
wita tempat tidur karena
ADL secara mandiri sesuai kemampuan
punggung klien sakit saat
 Hasil : Mengerti tujuan dan peningkatan
ingin bangun
mobilitas O :
10.45 - Klien nampak bedress
3. Mendampingi pasien saat mobilisasi
wita total
 Hasil : Memverbalisasikan perasaan dalam
- Klien dibantu dalam
meningkatkan kekuatan dan kemampuan mobilisasi
A:
berpindah
- Tujuan belum teratasi
4. Memberikan alat bantu jika klien
P:
memerlukan. - Lanjutkan intervensi
 Kaji kemampuan pasien dalam
 Hasil : Memperagakan penggunaan alat
mobilisasi
bantu
 Latih pasien dalam pemenuhan

kebutuhan ADLs secara

mandiri sesuai kemampuan

 Dampingi dan Bantu pasien

saat mobilisasi dan bantu

penuhi kebutuhan ADLs

pasien.

 Berikan alat bantu jika klien

memerlukan

Das könnte Ihnen auch gefallen