Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
Islam adalah agama risalah dan dakwah. Artinya islam merupakan wahyu yang
manusia. Umat islam adalah pendukung amanah untuk meneruskan risalah dengan
dakwah. Dakwah dalam arti amar ma’ruf nahi munkar adalah syarat mutlak bagi
banyak ayat yang memerintahkan berdakwah bagi umat islam, sebagai menyeru
manusia selaku “socialbeing” dan kewajiban yang ditegaskan oleh risalah yaitu
Bagi seorang muslim, dakwah merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa
1
Drs. Enjang, AS, M.Ag, Aliyudin, S.Ag. M.A, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah Pendekatan Filosofis Dan
Praktek (Bandung: Widya Padjadjaran, 2009), 42.
2
Ibid 40.
1
2
Artinya: serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.3
Dari ayat di atas dapat mengambil kesimpulan bahwa secara garis besar metode-
1. Al-hikmah.
2. Al-mau’idzah al-hasanah.
Dari ketiga metode diatas salah satunya yaitu metode dakwah bil-lisan yaitu Al-
mau’idzah al-hasanah. Al-mau’idzah al-hasanah yang berarti tutur kata yang baik,
nasehat yang baik dan harus dapat dilaksanakan dengan sasaran dakwah sebagai
dibandingkan dengan komponen atau unsur dakwah yang lainnya oleh karena itu,
pentingnya sarana dakwah sebagai salah satu unsur dakwah, maka sudah
seharusnya dalam proses dakwah, unsur dakwah tersebut harus digunakan dan
Panti Asuhan adalah suatu lembaga kesejahteraan sosial yang didirikan secara
terlantar dan memiliki fungsi sebagai pengganti peranan orang tua dalam memenuhi
kebutuhan mental dan sosial pada anak asuh agar mereka memiliki kesempatan
3
Al-Qur’an 16:25.
3
kehidupan bermasyarakat.
Dakwah yang berada di panti asuhan bukan hanya belajar mengajar semata, akan
tetapi didalamnya terdapat berbagai macam metode dakwah, salah satunya yaitu
memiliki pengertian sebagai berikut: Pelajaran dan nasihat yang baik, berpaling
dari perbuatan jelek melalui tarhib dan targhib (dorongan dan motivasi),
Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin menyusun skripsi ini dengan
B. Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas. Pada skripsi ini ada 3
rumusan masalah yang akan dibahas oleh peneliti sebagai bahan untuk di jadikan
objek penelitian dan menjadi bahan permasalahan yang akan di teliti nantinya:
Ponorogo?
C. Tujuan Penelitian
Dan setelah melihat dari rumusan masalah di atas, Maka peneliti berharap bisa
mencapai tujuan yang maksimal dari hasil penelitian tersebut. Adapun tujuannya
antara lain:
D. Kegunaan Penelitian
1. Teoretis
sendiri dan bagi peneliti lain yang hendak mengadakan penelitian tentang
Mlarak Ponorogo, yang mana metode tersebut sangat maju pada saat ini.
2. Praktis
Mlarak Ponorogo.
b. Bagi penulis sebagai salah satu syarat akademis dalam rangka memperoleh
c. Bagi IAIRM semoga karya ini dapat dijadikan kaca perbandingan untuk
pembuatan skripsi atau karya tulis ilmiah pada masa yang akan datang.
E. Hipotesis
5
Prof. DR. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R &
D,(Bandung: Alfabeta,2013), 96.
6
Mlarak Ponorogo.”
F. Metode Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Atau suatu obyek penelitian
Metode: cara yang teratur dan sigtimatis untuk pelaksanaan sesuatu, cara
kerja.7
a. Observasi
6
Subagyo, Joko S.H. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), 23.
7
Pius A. Pratanto. M. Dahlan Al Barry. Kamus ilmiah popular (Surabaya: Arkola. 1994). 247.
8
Ibid
9
Ibid
7
b. Interview
c. Kuesioner ( Angket )
d. Dokumentasi
13
Dokumentasi artinya barang-barang tertulis. Didalamnya peneliti
Mlarak Ponorogo.
4. Prosedur Analisis
10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),
133.
11
Ibid 132.
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2010) 199.
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta,2002),
135.
8
𝛾 = 𝑎 + 𝑏𝑋
∑ 𝑌 − 𝑏. ∑ 𝑋
𝑎=
𝑛.
𝑛. ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋. ∑ 𝑌
𝑏= 2
𝑛. ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)
Dimana :
5. Sistematika Penelitian
akan diteliti, maka peneliti menulis sistematika penelitian skripsi ini terdiri dari
14
.Riduwan. Drs. M.B.A. Rumus Dan Data Dalam Analisis Statistika (Bandung:Alfabeta,2007), 133.
9
pembahasan.
terhadap lingkungan.
BAB III: METODE PENELITIAN, pada bab ini berisi pembahasan mengenai
LANDASAN TEORI
Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yaitu “meta”
(melalui) dan “hodos” (jalan, cara). Dengan demikian dapat kita artikan
bahwa metode dakwah cara yang dilalui untuk mencapai tujuan atau cara
bahasa Arab dalam bentuk masdar. Kata dakwah berasal dari kata (da’a,
dakwah adalah mengajak manusia kepada jalan Allah (sistem islam) secara
15
Enjang, AS, M.Ag, Aliyudin, S.Ag. M.A, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah Pendekatan Filosofis
Dan Praktek (Bandung: Widya Padjadjaran, 2009), 3.
11
12
islam berupa:
a. Mengimani Allah
16
Enjang, AS, M.Ag, Aliyudin, S.Ag. M.A, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah Pendekatan Filosofis Dan
Praktek (Bandung: Widya Padjadjaran, 2009), hal 5.
13
diperintahkan
d. Menegakkan shalat
e. Mengeluarkan zakat
5). Pendapat Zakaria, dakwah adalah aktifitas para ulama dan orang-
17
Drs. H. Muhyiddin, Asep, M.Ag. Agus Ahmad safei, M.A, Metode Pengembangan
Dakwah(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002), 33.
14
Dari Ayat tersebut menunjukkan bahwa metode dakwah itu meliputi tiga
cakupan yaitu:
1). Hikmah
18
Al-Qur’an 16:25.
19
Drs. Enjang, AS, M.Ag, Aliyudin, S.Ag. M.A, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah Pendekatan
Filosofis Dan Praktek (Bandung: Widya Padjadjaran, 2009), 88
15
nasihat yang baik, yang berarti retorika yang efektif dan populer,
20
Muhyidin, Asep. M.A. Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur’an, (Bandung:CV Pustaka Setia,
2002), 162.
21
Ibid,.164.
16
22
Muhyidin, Asep. M.A. Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur’an, (Bandung:CV Pustaka Setia,
2002), 164.
23
Ibid,.164.
17
yang baik, berpaling dari perbuatan jelek melalui tarhib dan targhib
perdebatan.24
24
Ahmad Warson Al-Munawwir, Kamus Besar Bahasa Arab (Jakarta: Pustaka Progresif,1997),
175.
18
khususnya dalam sasaran yang menolak, tidak peduli, atau acuh tak
25
Al-Qur’an surat Az-zuhruf 43:31.
19
(mukmin), acuh tak acuh, menolak secara terbuka (kafir), dan ada
metode mujadalah ini para da’i tetap harus bi-al-lati hiya ahsan.
pihak lawan sebab jiwa manusia tetap memiliki harga diri. Ia tidak
26
Dr. Muhiddin , Asep, Dakwah dalam perspektif al-Qur’an, Bandung : CV. Pustaka Setia, 2003.
Hal. 169
20
jati diri dari hal-hal yang dapat menghancurkan mental spiritual dan
moral.27
dalam nurani.
amal.
27
Drs. Adz-dzaky, Hamdani Bakran, psikoterapi dan konseling islam, Yogyakarta : Fajar Pustaka
Baru, 2001. Hal. 149
21
tergolong kelompok awam. Dalam hal ini, peranan juru dakwah adalah
mad’unya.
28
Muhiddin, Asep, Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur’an (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2003),
Hal. 166.
22
kepada mereka.
29
Muhiddin, Asep, Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur’an (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2003),
Hal. 166.
23
Nasihat atau petuah adalah tutur kata yang berisi tentang ajaran
islam agar dilakukan oleh orang yang diberi nasihat. Isi ajaran
sosial anak, sebab nasihat ini dapat membukakan mata anak pada
30
Dr. Aripudin, Acep, Pengembangan Metode Dakwah (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada,
2011), Hal. 84
24
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar". Dan Kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya;
ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya
kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan. (Luqman berkata): "Hai anakku,
Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan
berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah
akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah
Maha Halus lagi Maha mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat
25
2) Kisah
umat-umat sesudahnya.32
3) Tabsyir Wa Tandzir.
31
Al-Qur’an 31:13-17
32
Dr. Aripudin, Acep, Pengembangan Metode Dakwah (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada,
2011), Hal. 100.
26
Allah33.
4) Wasiat
ajalnya tiba) kepada orang yang masih hidup berupa ucapan atau
B. Akhlak
1. Pengertian Akhlak
jamak dari “khuluq” . secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti,
etika.
33
Dr. H, Muhyiddin Asep, Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur’an (Bandung:CV Pustaka Setia,
2002), hal 79.
34 34
Dr. H, Muhyiddin Asep, Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur’an (Bandung:CV Pustaka Setia,
2002), hal 79.
27
dan sungguh-sungguh.
yang berakhlak mulia, taat kepada Allah dan Rasul-Nya, hormat kepada
35
Drs. H. Saputra, Thoyib Sah, M.Pd, Drs. H. Wahyudin, M.Pd, Aqidah Akhlak (Semarang : PT
Karya Toha Putra, 2002), hal 48
36
Drs. H. Saputra, Thoyib Sah, M.Pd, Drs. H. Wahyudin, M.Pd, Aqidah Akhlak (Semarang : PT
Karya Toha Putra, 2002), hal 48.
28
saat di mana semakin banyak tantangan dan godaan sebagai dampak dari
kemajuan di bidang iptek. Saat ini misalnya orang akan dengan mudah
berkomunikasi dengan apapun yang ada di dunia ini, yang baik atau
yang buruk, karena ada alat telekomunikasi. Peristiwa yang baik atau
pembinaan akhlak.37
ada tiga aliran. Pertama aliran nativisme, Kedua aliran empirisme, dan
37
Prof. Dr. H. Nata Abuddin, MA, Akhlak Tasawuf (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2009),
hal 157.
29
Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak itu baik,
dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan anak, dan faktor dari
luar yaitu pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus, atau
arah yang baik yang ada didalam diri manusia dibina secara intensif
Aliran konvergensi itu sesuai dengan ajaran ajaran islam. Hal ini
3. Cakupan Akhlak
38
Prof. Dr. H. Nata Abuddin, MA. Akhlak Tasawuf (Jakarta : PT RajaGrafindo persada, 2009),
hal 167
39
Al-Qur’an 16:17.
30
haq, adalah sebagai pancaran jiwa ummat yang ta’at dan patuh, taqwa
dan pasrah karena kesadaran yang utuh, bahwa segala yang dimiliki,
Allah.40
Nya.41 Oleh karena itu umat islam akan selalu bersikap dan berakhlak
sebagai berikut :
40
KH. Salim, Abdullah, Akhlaq Islam (Membina Rumah Tangga Dan Masyarakat), hal 20
41
Drs. Taufikurokhman, M.Ag, Aqidah Akhlak ,Jawa Timur : MDC, 2005, Hal. 31
31
4) Memenuhi janji
dengan cara berbuat baik kepada saudara dan kepada tetangga, terutama
42
KH. Salim, Abdullah, Akhlaq Islam (Membina Rumah Tangga Dan Masyarakat),hal23
32
3) Membina persatuan
6) Bersikap adil
43
Asyqolani, Ibnu Hajar. Bulughul maram (Surabaya: Al-Miftah), hal 306.
33
44
KH. Salim, Abdullah, Akhlaq Islam (Membina Rumah Tangga Dan Masyarakat), hal 153
45
KH. Salim, Abdullah, Akhlaq Islam (Membina Rumah Tangga Dan Masyarakat), hal 175.
34
sebagai berikut:
muka binatang
8) Membayar zakat
sebagai berikut:
C. Remaja
1. Pengertian Remaja
yang matang dan sehat. Masa ini biasanya diikuti keguncangan emosi,
46
KH. Salim, Abdullah, Akhlaq Islam (Membina Rumah Tangga Dan Masyarakat),hal 183
47
Ibid. Hal 186
35
(peralihan) antara usia 9-13 tahun. Masa ini juga dikenal dengan masa
serak-serak basah. Badan pun ikut berubah menjadi tinggi dan besar,
kali muncul pertama kali pada usia remaja. b). gangguan kepribadian
konflik antara anak dan orang tuanya, g). Ingin tahu dan mencoba
sesuatu yang baru. h). Mencari figur idola di luar rumah yang dirasa
ketenangan tetangga.
48
Abdul Rohman, Roli, Menjaga Aqidah Dan Akhlak, (Surakarta: PT Tiga Serangkai, 2009), hal
107.
37
...
...
...dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan permusuhan.(Q.S. Al-Ma’idah 5:2).49
dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada
dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam
Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang
ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.( Q.S. Luqman
31:14).50
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-
orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,
49
Al-Qur’an, 5:2.
50
Ibid., 31:14.
38
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati
Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu
mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedang kamu mengetahui. (Q.S Al-Anfal 8:27).53
Remaja yang pada hakikatnya sedang sibuk berjuang dari dalam itu
jika dihadapkan pada dunia luar dan lingkungan yang kurang serasi,
51
Al-Qur’an, 5:8.
52
Ibrahim, Membangun Akidah Dan Akhlak, (Surakarta: PT Tiga Serangkai, 2008), hal 70.
53
Al-Qur’an, 8:27.
39
yang jelas.
pekerjaan.
gurau berlebihan, jalan-jalan pagi atau sore hari pada hari libur,
54
Abdul Rohman, Roli, Menjaga Aqidah Dan Akhlak, (Surakarta: PT Tiga Serangkai, 2009), hal
108.
BAB III
METODE PENELITIAN
yang tepat. Dengan metode yang cocok dan tepat merupakan langkah awal
angka atau statistik dari dua variabel untuk dapat dikaji secara terpisah dan
Adapun ruang lingkup yang peneliti ambil dalam penelitian skripsi ini
antara lain:
Mlarak Ponorogo.
40
41
C. Populasi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja di Yayasan Yatim Piatu
remaja .
b. Dokumentasi.
Untuk mendapatkan data yang valid dan mencapai tujuan, maka dalam
93
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: alfabeta, 2010), hal 117.
42
1. Observasi
2. Interview
terwawancara.95
Ponorogo.
3. Kuesioner ( Angket )
akhlak remaja.
94
Prof. Dr. suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT.
rineka cipta, 2002), hal 133.
95
Ibid 132.
96
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2010), hal 199.
43
4. Dokumentasi
Mlarak Ponorogo.
Adapun yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data ini melalui tiga
tahap:
1. Analisis Data
berikut:
linier sederhana.
97
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT.
rineka cipta,2002), hal 135.
44
𝛾 = 𝑎 + 𝑏𝑋
∑ 𝑌 − 𝑏. ∑ 𝑋
𝑎=
𝑛.
𝑛. ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋. ∑ 𝑌
𝑏= 2
𝑛. ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)
Dimana :
prediksikan.
variabel Y
98
.Riduwan. Drs. M.B.A. Rumus Dan Data Dalam Analisis Statistika (Bandung:Alfabeta,2007),
hal 133.
99
Ibid.,133.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Ponorogo.
a) Letak Geografis
Mlarak Ponorogo.
dari suami isteri Drs. H. Ahmad Zayadi dan Dra. Hj. Futiati Romlah
menyetujuinya.
100
Dokumentasi letak geografis Yayasan Yatim Piatu “Al-Amin” Gandu Mlarak Ponorogo dikutip
tanggal 20 september 2016.
45
46
modal anak asuh pertama. Saat itu terangkat 19 anak yatim dan piatu.
dibentuk suatu badan hukum. Dalam hal ini berbentuk yayasan. Oleh
nopember 1987.
dan puteri: Enda Arova Rohmatuka (juni 1988) dan Dawam Multazamy
pada hari selasa, 22 Desember 1987 dengan akta nomor 6/1987 dan
460/39/110.009/02/STPU/OS/I/2004.
yayasan yang pertama adalah 19 anak. Jumlah anak asuh yang ditangani
dana yang dapat disediakan oleh yayasan. Saat sejarah singkat ini
ditulis, jumlah anak asuh yang telah ditangani oleh yayasan sebanyak
174 anak, dan sekarang sedang menangani 46 anak. Pada awal langkah
panti. Baru pada bulan Desember 1990, yayasan mulai dapat menangani
2 anak asuh dengan layanan berpanti yang saat itu ditampung di rumah
sumber daya manusia yang alim shaleh sesuai dengan ajaran Al-Qur’an
mandiri.
Dokumentasi sejarah berdiriya Yayasan Yatim Piatu “Al-Amin” Gandu Mlarak Ponorogo
101
Tabel 1
Daftar jumlah anak asuh usia 9-13 tahun Yayasan Yatim Piatu “Al-Amin”
No Nama Alamat
Tabel II
Daftar jumlah anak asuh usia 14-19 tahun Yayasan Yatim Piatu “Al-Amin”
No Nama Alamat
Dokumentasi jumlah data anak asuh Yayasan Yatim Piatu “Al-Amin” Gandu Mlarak Ponorogo
102
Tabel III
Daftar jumlah anak asuh usia 20-22 tahun Yayasan Yatim Piatu “Al-Amin”
No Nama Alamat
Tabel IV
Daftar jumlah anak asuh usia 23-keatas Yayasan Yatim Piatu “Al-Amin”
No Nama Alamat
sebagai orang tua (ayah dan ibu) bagi seluruh warga AL-AMIN. Yayasan
kegiatan yang melibatkan anak asuh dan masyarakat sekitar, sehingga anak
54
asuh tidak merasa terisolasi secara ekslusif melainkan dapat membaur dan
2. Perpustakaan umum.
3. Majlis ta’lim.
yayasan sekiranya ada keuntungan, dan yang lebih penting justru yang
kedua yaitu mengenalkan dan melatih anak asuh tentang dunia kerja
PELINDUNG
MUSPIKA Mlarak
PENASEHAT
1. Bapak K.H Imam Syafaat
2. Bapak Drs. H. Hasyim Boiman
3. Bapak H. Imam Afandi
4. Bapak H. Muchsin.
KETUA
1. 5.
Drs. H. Ahmad Zayadi, M.Pd
2. Drs. Muh. Adib Sutoto
m2 = 92,1 m2.
meja tamu).
PLN yang dipasang untuk fasilitas panti adalah 1300 KVA dan
900 KVA.
system 1 unit, tenda 1 unit, kolam ikan tawar (6x8) m2, kandang
Tabel V
Pilihan. shubuh.
- Pembinaan Ubudiyah
Dokumentasi sarana dan prasarana Yayasan Yatim Piatu “Al-Amin” Gandu Mlarak Ponorogo
103
Dan Akhlak
- Memasak. asrama.
MAKAN, MAKAN
USAH MAKAN.
masing-masing.
nonton tv.
JALAN-JALAN
TANPA TUJUAN
MENJELANG
MAGRIB TIDAK
ISLAMI.
- Makan malam.
(Individual).
- Belajar malam.
membaca do’a.
60
sebagai berikut:
(4) Jum’at pagi pukul 05.30-06.30 : olah raga pagi, lari, atau senam.
(6) Jum’at pagi, dua minggu sekali ( bergantian dengan nomor 5) kerja
selimut.
(9) Peringatan hari besar islam dan nasional, baik secara kecil-kecilan
B. Penyajian Data
metode ini dilakukan oleh Bapak Kyai terhadap seluruh santri, Bapak Kyai
lakukan diatas mimbar sesudah shalat magrib dan sesudah shalat subuh,
dilaksanakan dengan memberikan contoh yang baik antara anak yang satu
dengan yang lain seperti membiasakan bangun pagi pada jam 03.00 WIB
asrama, memasak Nasi serta lauk pauk, membekali mereka dengan praktek
menjadi imam shalat lima waktu di masjid, sebagai pemimpin tahlil ketika
Dokumentasi jadwal kegiatan anak asuh Yayasan Yatim Piatu “Al-Amin” Gandu Mlarak
104
langkah berikut:
Ponorogo.
alternatif jawaban:
berikut:
Tabel VI
3 55 3
4 54 3
5 53 1
6 52 0
7 51 1
8 50 0
9 49 3
10 48 2
11 47 0
12 46 6
13 45 3
14 44 2
15 43 1
Jumlah 30
berikut:
alternatif jawaban:
Tabel VII
( Akhlak Remaja )
14 41 0
15 40 2
Jumlah 30
C. Analisis Data
Tabel VIII
6 52 0 0 2,033333 0 4,134444 0
7 51 1 51 1,033333 1,033333 1,067778 1,067778
8 50 0 0 0,033333 0 0,001111 0
9 49 3 147 -0,96667 -2,9 0,934444 2,803333
10 48 2 96 -1,96667 -3,93333 3,867778 7,735556
11 47 0 0 -2,96667 0 8,801111 0
12 46 6 276 -3,96667 -23,8 15,73444 94,40667
13 45 3 135 -4,96667 -14,9 24,66778 74,00333
14 44 2 88 -5,96667 -11,9333 35,60111 71,20222
15 43 1 43 -6,96667 -6,96667 48,53444 48,53444
∑ 𝑓𝑥
Jumlah N=30 0,5 5,740033 280,0167 654,9667
= 1499
Dari hasil di atas lalu cari mean dan standar deviasi dengan langkah
sebagai berikut:
∑ 𝑓𝑋
𝑀𝑥 =
𝑛
1499
=
30
= 49,96666667
= 50 (dibulatkan)
∑ 𝑓𝑥′2 ∑ 𝑓𝑥′ 2
𝑆𝐷𝑥 = √ −[ ]
𝑁 𝑁
654,9667 5,740033 2
=√ −[ ]
30 30
=√21,83222333 − 0,191334433
67
= √21,6408889
= 4,651976881
= 49,96666667 + 4,651976881
= 54,61864355
= 55 (Dibulatkan)
= 49,96666667 - 4,651976881
=45,31468979
= 45 (Dibulatkan)
Tabel IX
jumlah 30 100%
2. Akhlak Remaja
Berikut perhitungannya:
Tabel X
(Akhlak Remaja)
∑ 𝑓𝑦 -27,5
-0,000018 330,4166 444,1667
Jumlah N=30 = 1465
Dari hasil di atas lalu cari mean dan standar deviasi dengan langkah
sebagai berikut:
∑ 𝑓𝑦
𝑀𝑦 =
𝑛
1465
=
30
= 48,833333
= 49 (dibulatkan)
∑ 𝑓𝑦′ 2
∑ 𝑓𝑦′ 2
𝑆𝐷𝑦 = √ −[ ]
𝑁 𝑁
444,1667 −0.000018 2
=√ −[ ]
30 30
=√14,80555667 − 3,6
= √11,20555677
= 1,2055577
= 48,833333 + 1,2055577
= 50,0388907
= 50 (Dibulatkan)
= 48,833333 -1.2055577
=47,6277753
= 48 (Dibulatkan)
Tabel XI
2 49 Cukup 1 3,3%
jumlah 30 100%
1. Uji Normalitas
variabel yang diteliti itu normal atau tidak. Uji normalitas data
lillifors.
1. Merumuskan hipotesa
Tabel XII
X F fX X2 FX2
JUMLAH N= 30 ∑ 𝐹𝑋 ∑ 𝑋2 ∑ 𝐹𝑋 2
= 1499 = 37780 = 235483
∑ 𝑓𝑋
𝑀𝑥 =
𝑛
1499
=
30
= 49,96666667
= 50 (dibulatkan)
∑ 𝑓𝑥′2 ∑ 𝑓𝑥′ 2
𝑆𝐷𝑥 = √ −[ ]
𝑁 𝑁
654,9667 5,740033 2
=√ −[ ]
30 30
=√21,83222333 − 0,191334433
= √21,6408889
= 4,651976881
= 4,7 (dibulatkan)
dari terbesar.
𝑋−𝜇
Z=
𝜎
7. Menghitung P ≤ Z
terletak pada leher tabel. Untuk nilai negatif lihat kolom luas diluar
Z+0,5.
Tabel XIII
Dengan melihat tabel dengan n=30 dan taraf signifikansi 0,05 maka
diperoleh angka pada tabel lillifors adalah 0,161. sehingga batas penolakan
maka nilai tersebut lebih kecil dari Ltabel sehingga terima Ho berarti data
berdistribusi normal.
b) Akhlak remaja
sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesa
Tabel XIV
Y F fY Y2 FY2
54 1 54 2916 2916
53 4 212 2809 11236
52 6 312 2704 16224
51 3 153 2601 7803
50 1 50 2500 2500
49 1 49 2401 2401
48 3 144 2304 6912
47 4 188 2209 8836
46 2 92 2116 4232
45 1 45 2025 2025
44 1 44 1936 1936
42 1 42 1764 1764
41 2 82 1681 3362
JUMLAH N= 30 ∑ 𝐹𝑦 ∑ 𝑦2 ∑ 𝐹𝑦 2
= 1465 = 29885 = 71985
∑ 𝑓𝑦
𝑀𝑦 =
𝑛
1465
=
30
= 48,833333
= 49 (dibulatkan)
∑ 𝑓𝑦′ 2
∑ 𝑓𝑦′ 2
𝑆𝐷𝑦 = √ −[ ]
𝑁 𝑁
76
444,1667 −0.000018 2
=√ −[ ]
30 30
=√14,80555667 − 3,6
= √11,20555677
= 1,2055577
𝑌−𝜇
Z=
𝜎
7. Menghitung P ≤ Z
Probabilitas dibawah nilai Z dapat dicari pada tabel Z yaitu dengan
terletak pada leher tabel. Untuk nilai negatif lihat kolom luas diluar Z.
Untuk nilai positif lihat kolom luas antara rata-rata dengan Z+0,5.
Tabel XV
Dengan melihat tabel dengan n=30 dan taraf signifikansi 0,05 maka
diperoleh angka pada tabel lillifors adalah 0,161. sehingga batas penolakan
maka nilai tersebut lebih kecil dari L tabel sehingga terima Ho berarti data
berdistribusi normal.
Tabel XVI
Kriteria pengujian
Variabel N Keterangan
LMax Ltabel
kritis uji lillifors dengan taraf signifikan 0,05%. Dari konsultasi dengan
(Akhlak Remaja).
Tabel XVII
NO. X Y 𝑿𝟐 𝒀𝟐 XY
1. 57 53 3249 2809 3021
79
∑𝑁 ∑𝑋 ∑𝑌 ∑ 𝑋2 ∑ 𝑌2 ∑ 𝑋𝑌
a. ∑ 𝑁 = 30
b. ∑ 𝑋 = 1499
c. ∑ 𝑌 = 1465
d. ∑ 𝑋 2 = 75555
e. ∑ 𝑌 2 = 71985
f. ∑ 𝑋𝑌 = 73522
𝑛.∑ 𝑥𝑦 –∑ 𝑥.∑ 𝑦
b=
𝑛.∑ 𝑥 2 –(∑ 𝑥)2
30.73522−1499.1465
b=
30.75555–(1499)2
2205660−2196035
b=
2266650–2247001
9625
b=
19649
b = 0,489
∑ 𝑦 –𝑏.∑ 𝑥
a=
𝑛
1465−0,489.1499
a=
30
1465−733,011
a=
30
731,989
a=
30
81
a = 24,399
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
𝑌 = 24,399 + 0,489. 𝑋
Dimana:
Y= Akhlak remaja
(∑ 𝑥) .(∑ 𝑦)
(JKReg(b/a)) = b. {∑ 𝑥𝑦 − }
𝑛
(1499).(1465)
= 0,489. {73522 − }
30
= 0,489. 320,9
= 156,920
= 287,247
= F { ( 0,95) (1,28) }
28 = Penyebut
F Tabel = 4,20
Karena F Hitung lebih besar dari F Tabel maka tolak Ho dan terima Ha.
2 (∑ 𝑌 2 )
Rumus : JKE = ∑𝐾 {∑ 𝑌 − }
𝑁
Sebelumnya mencari nilai JKE urutkan data X mulai dari data yang
paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya (Y),
Tabel XVIII
Diurutkan
dari data
terkecil
data
terbesar
1 57 53 43 k.1 1 51
2 55 53 44 48
k.2 2
3 57 53 44 47
4 45 47
46 50
k.3 3
5 45 44
48 47
84
6 45 46
46 40
7 46 50
49 45
8 46 40
45 47
9 46 40
49 47 Menjad k.4 6
10 i 46 46
46 40
11 46 52
43 51
12 46 42
44 48
13 48 47
55 52
k.5 2
14 48 52
55 53
15 49 45
57 51
16 49 k.6 3 47
54 48
17 49 49
48 52
18 51 k.7 1 54
45 44
19 53 k.8 1 52
54 51
20 54 48
51 54
21 54 k.9 3 51
46 46
22 54 52
56 48
23 55 53
45 46
24 55 k.10 3 52
56 52
25 55 53
49 49
26 56 48
44 47
k.11 2
27 56 52
46 52
28 57 k.12 3 53
54 52
85
29 57 53
46 42
30 57 51
53 52
K = kelompok
2 (51)2 (48+47)2
JKE = (51 − ) + (482 + 472 − )+
1 2
(47+44+46)2
(472 + 442 + 462 − ) + (502 + 402 + 402 +
3
(50+40+40+46+52+42)2
462 + 522 + 422 − ) + (472 +
6
(47+52)2 (45+47+49)2
522 − ) +(452 + 472 + 492 − )
2 3
2 (54)2 (52)2
+(54 − ) + (522 − ) + (482 + 512 + 522 −
1 1
(48+51+52)2 (53+52+53)2
) + (532 + 522 + 532 − ) + (482 +
3 3
(48+52)2 (53+53+51)2
522 − ) + (532 + 532 + 512 − ).
2 3
0,6667 + 8 + 2,6667
= 179,6668
= 466,9138
dengan rumus:
RJKTC 46,69138
Fhitung = = = 4,677
RJKE 9,9814
berikut:
signifikan.
F (0,95) (10,18)
= dk = 18 = penyebut
Ftabel = 2,41
A. Kesimpulan
88
89
B. Saran
kegiatan yang lain, tentunya diperlukan tegur sapa dan saran. Dalam
1. Bagi Yayasan
2. Bagi Pengasuh
C. Kata Penutup
ini walaupun masih terlampau sederhana dan banyak kekurangan. hal ini
peneliti akui, karena sangat terbatasnya pengetahuan yang ada pada diri
peneliti terhadap masalah ini skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi
skripsi yang peneliti susun ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti
pribadi dan bagi para pembaca pada umumnya, Amin. Dan atas segala
Peneliti