Sie sind auf Seite 1von 3

TUGAS BAHASA INDONESIA

(Membuat Cerita Sejarah)

Disusun Oleh :
MOH. RULLY QOMARUZZAMAN

XII IPS 1

20
KISAH PERJUANGAN MASUK SMP

Dulu pada tahun 2012 tepatnya pada bulan Juli, saya naik kelas 6 SD. Saya bersekolah di
SDN Togogan 01 yang merupakan satu-satunya SD di desa saya. Pada saat memasuki semester
pertama di kelas 6 ini, hari-hari saya bersekolah masih tetap seperti biasa dan menyenangkan.
Semua ini berubah saat mulai memasuki semester 2, suasana menjadi serius, tegang, dan tidak
ada lagi suara tawa dari teman-temanku. Semua fokus untuk menghadapi Ujian Nasional dan
Ujian Sekolah.

Setelah pengambilan raport kelas 6 SD semester 1, saya mendaftarkan diri saya ke SMP
yang saya rasa cukup untuk menampung diri saya yang memiliki nilai pas-pasan. Saat itu saya
mendaftarkan diri saya lewat jalur PMDK atau menggunakan raport ke SMP Negeri 2 Srengat.
Saya memilih sekolah itu karena pada waktu itu SMP Negeri 1 Srengat menggunakan sistem
atau program RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) yang menurut kata orang-orang
biaya pendidikannya cukup mahal dan juga harus memiliki kemampuan akademis yang baik.
Oleh karena itu, saya memilih untuk mendaftarkan diri saya ke SMP Negeri 2 Srengat saja yang
biaya pendidikannya tidak terlalu mahal. Namun, seketika harapanku menjadi pupus. Saya tidak
diterima di SMPN 2 Srengat, kata pihak sekolah yang bisa masuk adalah siswa yang waktu di
sekolah mendapatkan peringkat 1 sampai 15 sedangkan saya berada di peringkat 16 di sekolah.

Pada saat itu, saya merasa sudah tidak punya harapan lagi. Namun, saya masih memiliki
orang tua dan orang-orang di sekitar yang masih sayang pada saya. Seketika saya bangkit dari
keterpurukan ini dan mulai dengan belajar lebih giat lagi. Melihat anaknya yang mulai bangkit
ini, membuat Bapak saya mulai memperlihatkan kepeduliannya dengan membantu belajar
saya. Saya pun juga mulai menunjukkan rasa semangat belajar dengan berlatih banyak soal.

Hari demi hari telah berlalu dan tibalah waktu Ujian Nasional. Saya selalu berdo’a
berharap bisa mengerjakan soal dengan baik dan benar. Dan Alhamdulillah bersyukur kepada
Allah Swt. karena saya diberi kelancaran atas rintangan dalam soal ujian. Dalam penantian
menunggu hasil ujian, saya diberi motivasi dari orang-orang terdekat agar jangan terlalu
berharap dan terlalu difikirkan. Do’a selalu terpanjatkan berharap nilia yang bagus mengingat
perjuangan selama ini. Alhasil hari pengumuman pun tiba, sebelum saya mengetahui nilai Ujian
Nasional, tiba-tiba guru Bahasa Indonesia mengucapkan selamat kepada saya atas hasil yang
telah saya raih dalam Ujian Nasional. Saya pun merasa kegirangan dan bahagia, namun saya
juga merasa ingin tau berapa nilai Ujian Nasional saya. Dengan segera saya berlari menuju
papan pengumuman, saya melihat daftar nama dari bawah ke atas dan tanpa diduga nama saya
berada di atas sendiri. Saya mendapatkan nilai Ujian Nasional atau biasa disebut dengan danem
berjumlah 27,55.
Selang berapa hari setelah pengumuman, guru IPA sekolah saya mengumumkan bahwa
di SMP Negeri 1 Srengat telah menghapus program RSBI. Mendengar berita tersebut saya
langsung dengan percaya diri mendaftarkan diri saya ke SMP Negeri 1 Srengat mengingat
jumlah danem saya lumayan cukup baik. Hari pengumuman penerimaan siswa baru pun tiba
dan saya diterima di SMP Negeri 1 Srengat. Dengan rasa tidak percaya bahwa saya ternyata
malah diterima di SMP Negeri 1 Srengat lewat jalur SST yang sebelumnya tidak diterima di SMP
Negeri 2 Srengat. Alhamdulillah saya mengucapkan banyak rasa syukur kepada Allah Swt. yang
telah memberikan rezeki.

Das könnte Ihnen auch gefallen