KOMPRES HANGAT 7. Meningkatkan permeabilitas 5.

Gangguan kulit yang menyebabkan

kapiler kemerahan atau lepuh
A. Pengertian Kompres
Hangat C. Indikasi dilakukan
Kompres Hangat
Kompres hangat adalah memberi E. Alat dan Bahan yang
rasa hangat kepada pasien dengan 1. Spasme otot Digunakan Untuk Kompres Hangat
mempergunakan cairan atau alat
yang menimbulkan hangat pada 2. Inflamasi 1. Air hangat kuku di dalam mangkuk
tubuh yang memerlukan (Bandiyah, dengan suhu 40-46°C
3. Nyeri
2009). 2. Satu atau dua spons atau kain
4. Kontraktur flanel
5. Kaku sendi 3. Sebuah handuk mandi
B. Tujuan Kompres Hangat

Tujuan kompres hangat yaitu:

D.
1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Mengurangi rasa sakit
3. Memperlancar pengeluaran cairan
(exudat)
4. Merangsang peristaltik usus
5. Memberi rasa nyaman dan tenang
pada pasien
6. Merelaksasikan otot
Kontraindikasi dilakukan
Kompres Hangat
Beberapa kontraindikasi pemberian
kompres hangat yaitu:
1. 24 jam pertama setelah cedera
traumatik
2. Perdarahan aktif
3. Edema noninflamasi
4. Tumor ganas terlokalisasi
F. Cara Melakukan Kompres
Hangat
Prosedur melakukan kompres air
hangat adalah sebagai berikut:
1. Lepaskan pakaian penderita,
baringkan pada sebuah handuk
dan linen
2. Periksa dan catat temperatur
penderita
3. Rendam spons di dalam air hangat
dan peras kelebihan cairan, spons
harus tetap sangat basah

4. Mulai sponging dari kepala, dan

dengan tekanan lembut yang lama
SATUAN ACARA
basuh seluruh tubuh, lakukan ke
arah bawah secara bertahap PENYULUHAN
KOMPRES HANGAT
Cobalah untuk menambah
rendaman spons dengan air

5. Jangan biarkan penderita

menggigil
6. Periksa kembali temperatur
penderita selama sponging dan
hentikan ketika Anda telah
mengurangi suhu tubuh penderita
1°C.
Melanjutkan hanya membuat
kondisi penderita semakin buruk
7. Ketika Anda telah selesai
sponging, keringkan tubuh
penderita dengan sebuah handuk
dan kenakan pakaian yang tipis
PERHATIKAN
Waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan kompres hangat adalah 20-
30 menit. Jika melebihi waktu tersebut
akan mengakibatkan kongesti jaringan,
dan pembuluh darah dan klien berisiko
mengalami luka bakar karena pembuluh
darah yang berkonstriksi tidak mampu
membuang panas secara adekuat
melalui sirkulasi darah.

PRODI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH
PEKAJANGAN-PEKALONGAN
2012