Sie sind auf Seite 1von 10

JURNAL KEPERAWATAN

An Evidence-Based Practice Approach To Improving Nursing


Care Of Acute Stroke In An Australian Emergency Department

Disusun Oleh :

Vina Novrianti Emilia Pratiwi

Kartika Yudha

Yunita Dwiyani

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2011
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahun 2020, penderita stroke meningkat 2 kali . Angka kejadian stroke di


Indonesia meningkat dengan tajam. Bahkan saat ini Indonesia merupakan negara dengan
jumlah penderita stroke terbesar di Asia, karena berbagai sebab selain penyakit degeneratif,
dan terbanyak karena stres. Ini sangat memprihatinkan mengingat Insan Pasca Stroke (IPS)
biasanya merasa rendah diri dan emosinya tidak terkontrol dan selalu ingin diperhatikan.
Angka kejadian stroke di Indonesia meningkat dengan tajam. Bahkan saat ini Indonesia
merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia, karena berbagai sebab
selain penyakit degeneratif, dan terbanyak karena stres. Ini sangat memprihatinkan
mengingat Insan Pasca Stroke (IPS) biasanya merasa rendah diri dan emosinya tidak
terkontrol dan selalu ingin diperhatikan.

Menurut Wiryanto, stroke ini bisa mengenai siapa pun, terutama mereka yang
berusia 40 tahun ke atas. Dalam beberapa kasus, bahkan stroke menyerang kalangan berusia
muda. Salah satu penyebab meningkatnya kasus penyakit pembuluh darah, seperti jantung
dan stroke, adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.
Otak Membutuhkan Oksigen, meningkatnya usia harapan hidup, kemajuan di bidang sosial
ekonomi, serta perbaikan bidang pangan, tidak dibarengi dengan kesadaran tersebut.
Sebaliknya masyarakat kita sejak usia muda dimanjakan dengan gaya hidup sembarangan.
Stroke secara medis merupakan serangan otak. Padahal kita tahu, otak adalah organ yang
penting karena perannya dalam hamper semua kegiatan yang dilakukan oleh tubuh manusia.
Kegiatan-kegiatan itu mencakup bergerak, merasa, berpikir, berbicara, emosi, berkhayal,
membaca, menulis, berhitung, melihat, dan mendengar.Tugas yang beraneka ragam itu
masing-masing dikerjakan dengan koordinasi yang kompleks dari bagian-bagian otak.

Apabila tidak ada upaya penanggulangan stroke yang lebih baik maka jumlah
penderita stroke pada tahun 2020 diprediksikan akan meningkat 2 kali lipat. Oleh karena itu
upaya Global yang bertaraf Internasional perlu dilakukan untuk melawan ancaman stroke
yang mendunia. Kata Ketua Umum Yayasan Stroke Indonesia Pusat Laks TNI (Pur)
Sudomo. Atas dasar hal-hal tersebut di atas maka Yayasan Stroke Indonesia bersama
jajarannya merasa terpanggil bersama-sama seluruh masyarakat Mencanangkan Hari Stroke
Dunia, sehingga kami harapkan kepada seluruh jajaran Pemerintah khususnya Depkes
bersama-sama Lembaga Swadaya Masyarakat dan seluruh lapisan masyarakat peduli stroke,
dapat berperan secara aktif terhadap penanggulangan stroke di Indonesia.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Setelah menganalisa jurnal ini diharapkan mahasiswa dan tenaga kerja perawat dapat
mengetahui gambaran umum dalam memanajemen perawatan pada pasien strok

2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu menganalisa jurnal
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan penelitian dari jurnal
c. Mahasiswa mampu menjelaskan metode penelitian dari jurnal
d. Mahasiswa mampu menjelaskan hasil penelitian dari jurnal
e. mahasiswa mampu menjelaskan perbandingan isi jurnal dengan teori dari jurnal
f. mahasiswa mampu menjelaskan manfaat dari jurnal.
C. Sistematika Penulisan

BAB I pendahuluan berisi latar belakang, tujuan umum dan khusus, sistematika penulisan

BAB II berisi jurnal yang diambil

BAB III pembahasan berisi : nama peneliti, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian,
hasil penelitian, korelasi isi jurnal dengan realita klinis, perbandingan jurnal dengan isi
teori, manfaat jurnal

BAB IV berisi tentang kesimpulan dan saran


BAB II
JURNAL
BAB III

PEMBAHASAN

A. Nama Peneliti
Nama peneliti dalam jurnal tersebut yaitu Julie Considine dan Bree McGillivray.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian


Penelitian dalam jurnal tersebut dilakukan di Northern Hospital, Australia.
Penelitian pada saat pretest dilakukan bulan Januari – Maret 2007 dan post test
dilakukan pada bulan Agustus – Oktober 2007.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian pada jurnal tersebut adalah :
1. Meningkatkan keperawatan darurat pada perawatan stroke akut dengan
meningkatkan penggunaan bukti
2. Menentukan pencegahan komplikasi awal dalam manajemen pasien strok

D. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian pada jurnal ini yaitu menggunakan eksperimen dimana sebuah
studi prospektif pretest dan posttes. Peneliti diberi sebuah intervensi dan diukur
sebelum dan sesuadah diberikan perlakuan.
2. Populasi, sample dan teknik sampling
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien strok yang masuk di IGD
Northen Hospital, Australia
b. Sample
pasien strok yang memenuhi criteria inklusi. Dibagi dalam dua kelompok yaitu
64 pasien untuk pretest dan 41 pasien untuk posttes.
c. Teknik sampling
Pasien yang diambil dari ED dengan diagnose strok.
3. Instrumen penelitian
Instrument dalam penelitian ini menggunakan instrument Australian Triase Scale
(ATS) terdapat empat macam yang hasilnya akan dibandingkan.
4. Jalannya penelitian
a. responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu pretest sebanyak 64 responden
berusia 75 tahun dan posttest sebanyak 41 responden berusia 66 tahun
b. diketahui data demografi seperti jenis kelamin dan usia
c. assessment perawat vital sign, saturasi O2, pemberian infuse, pemberian
makan,GCS, nilai gula darah.
d. Setelah responden terkumpul dan diberikan intervensi data dianalisis
menggunakan SPSS dan kemudian data pretest dan posttest dibandingkan.

E. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian pada jurnal tersebut, terdapat 3 hasil yang didapat yaitu :
1. Ada peningkatan yang signifikan pada responden yang diberi perlakuan ATS
kategori 2 yang diikuti dengan implementasi dari panduan strok
2. Ditemukan peningkatan frekuensi dari pengkajian dari status respiratori rate, HR,
TD SaO2 dari pasien stroke kemudian ada juga peningkatan yang tidak signifikan
pada penilaian GCS.
3. Ada perbaikan yang signifikan dalam manajemen resiko komplikasi.

F. Korelasi Antara Isi Jurnal Dengan Realita Klinis


Terdapat korelasi yang hampir sama antara hasil penelitian dengan realita klinis di
IGD RSUD Wates dalam hal manajemen pasien strok. Akan tetapi dalam melakukan
manajemen pasien strok tidak sepenuhnya dilakuakn seperti pada penelitian yang
dilakukan pada jurnal. Contohnya seperti pemasangan SaO2 hanya dipasang jika
pasien strok dengan penurunan kesadaran seperti koma.
G. Perbandingan Isi Jurnal Dan Teori
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan
oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit
serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal
2131).Menurut Sylvia (2003) dalam penanganan strok harus diperhatikan dalam
beberapa hal yaitu Trombolisis dapat membatasi atau memulihkan iskemia akut yang
sedang berlangsung (3-6 jam pertama), misalnya dengan rt-PA (recombinant tissue-
plasminogen). Pengobatan ini hanya boleh diberikan pada stroke iskemik dengan
onset kurang dari 3 jam dan hasil CT scan normal.
Antikoagulasi untuk mencegah terjadinya gumpalan darah dan embolisasi
trombus dan untuk penderita yang mengalami kelainan jantung, namun memiliki efek
samping trombositopenia. Pemantauan irama jantung untuk pasien dengan aritmia
jantung atau iskemia miokard. Bila fibrilasi atrium respons cepat, maka dapat
diberikan digoksin 0,125- 0,5 mg intravena atau verapamil 5-10 mg intravena atau
amidaron 200 mg drips dalam 12 jam. Nutrisi yaitu untuk mengontrol edem serebri
dengan pembatasan cairan atau penggunaan manitol. pada 24 jam pertama diberikan
cairan emergensi intravena dan selanjutnya diberikan cairan kristaloid atau koloid
sesuai kebutuhan. Pasien gangguan menelan atau gangguan kesadaran diberikan
makanan cair melalui pipa nasogastrik (NGT).
Observasi neurologis dan tanda vital secara rutin pada 24-48 jam pertama dengan
tujuan mengetahui sejak awal komplikasi medis atau neurologis yang dapat
menambah morbiditas dan mortalitas stroke. Dalam penelitian ini sudah sesuai
dengan teori yang telah tersebut diatas.
H. Manfaat Jurnal
1. Bagi mahasiswa
Menambah referensi ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa mengenai
manajemen pasien stroke akut agar tidak terjadi komplikasi.
2. Bagi institusi Rumah Sakit
Menambah pengetahuan dan masukan ksususnya mengenai cara manajemen
pasien strok dan sebagai pertimbangan untuk meningkatkan kualitas rumah sakit

I. Kelebihan Dan kekurangan Jurnal

1. Kekurangan jurnal
a. Dalam penelitian ini tidak dicantumkan criteria inklusi dan eksklusi
b. Tidak dijelaskan intervensi secara lengakap pada saat penelitian pretest maupun
posttest.
2. Kelebihan Jurnal
Dalam penelitian ini menggunakan lebih dari satu jenis analisa statistik sehingga
hasilnya lebih valid
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan
oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit
serebrovaskuler selama beberapa tahun. Sesuai dengan penelitian dalam jurnal,
dalam memanajemen pasien strok harus diperhatikan TTV, nutrisi, infuse dan GDS
agar tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan akibat strok.

B. Saran
1. Perawat harus lebih memahami dan menerapkan dalam memanajemen pasien
strok sesuai program agar tidak terjadi komplikasi pada strok
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai manajemen strok agar hasilnya
bias diterapkan dalam rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Boswick J.A., (1997). Perawatan Gawat Darurat , Jakarta : EGC

Engram E., (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medical Bedah, Jakarta : Buku
Kedokteran EGC

Hudak ; Gallo. (1996). Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik , Vol 2, Jakarta : buku
kedokteran EGC
Jastrenski M.S., (1996). Prosedur Kedaruratan , Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Das könnte Ihnen auch gefallen