Sie sind auf Seite 1von 16

BAB 5

LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN


LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAN ARUS KAS


A. Laporan Posisi Keuangan
Menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham, laporan posisi
keuangan merupakan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur modal
perusahaan. Informasi dalam laporan posisi keuangan juga dapat digunakan untuk menilai resiko
perusahaan dan arus kas masa depan.

Resiko mengekspresikan ketidakpastian kejadian, transaksi, keadaan dan hasil operasi perusahaan di
masa depan.

 Kegunaan
 Batasan
 Klasifikasi

Laporan Arus Kas

 Tujuan
 Isi dan Format
 Persiapan
 Kegunaan

Informasi Tambahan

 Catatan
 Teknik Pengungkapan
 Pedoman Lainnya.
Laporan Posisi Keuangan, disebut juga sebagai Neraca:
1. Aktiva , adalah hasil perolehan dari transaksi yang terjadi di masala lalu maupunsekarang atau
kekayaan yang dimiliki dan dikendalikan penuh oleh perusahaan, danmanfaat ekonomi yang
mungkin diperoleh di masa mendatang
2. Kewajiban, adalah pengorbanan manfaat ekonomi, dalam hal ini adalah aktiva yangtelah lalu, masa
kini, maupun masa depan sebagai pemenuhan kebutuhan perusahaan.
3. Equitas, adalah modal yang mana mendasari kegiatan operasional perusahaan sebagai basis
pendanaan kegiatan tersebut yang di masa depan akan mengalami kenaikanataupun penurunan
yang disebabkan oleh penggunaan dan alokasi dari aktiva dankewajiban tertentu.
I. Kegunaan

Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk menilai resiko-resiko entitas dan arus kas
masa depan. Tujuan pengguna laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :

1. Mengevaluasi struktur pendanaan

Dalam hal ini yang dilihat adalah informasi tentang perbandingan sumber pendanaan melalui utang
dibandingkan dengan ekuitas.

2. Menganalisis liquiditas

Liquiditas adalah seberapa cepat waktu yang diperlukan sampai suatu aset dapat terealisasi atau dikonversi
menjadi kas, atau suatu liabilitas dapat terbayar.

3. Menilai solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan entitas membayar utangnya pada saat jatuh tempo. Biasanya hal ini dapat
diukur dengan tingkat utang jangka panjang yang dimiliki entitas.

4. Menilai fleksibilitas keuangan

Liquiditas dan solvabilitas akan menentukan fleksibiitas keuangan entitas, yaitu dengan mengukur
kemampuan entitas dengan mengambil tindakan tertentu sebagai respon terhadap kebutuhan dan peluang
yang ada.

Menganalisa perusahaan:

 Likuiditas
Menguraikan “jumlah waktu yang diperkirakan akan dibutuhkan sampai suatu aktiva terealisasi
atau sebaliknya dikonversi menjadi kas atau sampai kewajiban dibayar. Rasio ini mengindikasikan
apakah perusahaan akan memiliki sumberdaya untuk melunasi kewajiban lancarnya dan yang akan
jatuh tempo. Demikian juga, pemegang saham menggunakan likuiditas untuk mengevaluasi
kemungkinan deviden di masa depan atau pembelian kembali saham. Secara umum semakin tinggi
likuiditas, semakin kecil resiko kegagalan perusahaan.
 Solvabilitas

Mengacu pada kemampuan perusahaaan untuk membayar hutang-hutangnya pada saat jatuh tempo.
 Likuiditas dan Solvensi mempengaruhi Fleksibilitas keuangan yang mengukur kemampuan
perusahaan mengambil tindakan yang efektif untuk mengubah jumlah dan pendapatan waktu arus
kas sehingga bisa bereaksi terhadap kebutuhan dan peluang yang tak terduga. Secara umum
semakin tinggi fleksibilitas keuangan, semakin kecil resiko kegagalan perusahaan.
II. Keterbatasan

Ada beberapa keterbatasan dalam laporan posisi keuangan dan keterbatasan ini disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut:

1. Pemilihan pengukuran beberapa aset tertentu berdasarkan biaya perolehan atau biaya perolehan
terdepresiasi bukan pada nilai kininya.
2. Tidak diperkenankan mengakui aset takberwujud yang mengandung nilai manfaat, namun sulit
diukur nilainya secara objektif karena dihasilkan secara internal
3. Rekayasa keuangan yang sering kali memungkinkan dilakukan untuk menghasilkan pembiayaan
off balance sheet.
4. Beberapa pengukuran nilai untuk beberapa unsur dilaporan posisi keuangan melibatkan
pertimbangan dan estimasi.
III. Klasifikasi
1. Aset

Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh entitas.

2. Liabilitas

Liabilitas merupakan kewajiban entitas mas kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung
manfaat ekonomi.

3. Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas dikurangi semua liabilitas.

Subklasifikasi

A. Aset B. Kewajiban Dan Equitas


 Aktiva Tidak Lancar Equitas
Investasi Bagian Saham
Perlengkapan, Tanah, dan Peralatan Bagian Agio
Aset Tidak Berwujud Saldo Laba
Aset Lainnya A. pdptn Komprehensif
 Aktiva Lancar Kewajiban Tidak Lancar
Kewajiban Lancar

Aktiva Tidak Lancar

Secara Umum terdiri dari :

1. Investasi Jangka Panjang


 Sekuritas (Obligasi, saham biasa, atau jangka panjang).
 Aktiva tak berwujud saat tidak digunakan dalam operasi (tanah yang dimiliki untuk
spekulasi).
 Dana Khusus (dana pembayaran utang, pensiun dan dana pengembangan perusahaan).
 Bukan anak perusahaan atau cabang dan asosianya.
Investasi
Investasi ekuitas $ 872
Investasi Lainnya 2.567
Penyesuaian nilai wajar Sekuritas yang tersedia untuk dijual 2.487
Total $ 5.926
2. Aktiva tetap – kekayaan perusahaan yang tampak secara fisik dan turut berperan dalam operasi
perusahaan secara permanen. Selain itu, kekayaan ini mempunyai umur yang ekonomis lebih
dari satu periode dalam kegiatan perusahaan.
3. Aktiva tetap tidak berwujud – kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak tampak, tetapi
merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan
dalam kegiatan perusahaan.
4. Beban yang ditangguhkan – transaksi yang menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang
mempunyai manfaat jangka panjang.
5. Equitas
Modal Saham
Modal Disetor Tambahan
Laba Ditahan

Aktiva Lancar

1. Kas – uang tunai untuk membiayai operasi perusahaan.


Kas terdiri atas uang giro atau demand deposit. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang
sangat likuid akan jatuh tempo dalam jangka 3 bulan atau kurang. Bahwa mendekati nilai wajar
Kas €244
2. Investasi jangka pendek – investasi yang bersifat sementara, hanya memanfaatkan uang yang
belum dibutuhkan dalam operasi.
 Sekuritas yang dipegang hingga jatuh tempo
 Sekuritas Perdagangan
 Sekuritas yang tersedia untuk dijual
Penyajian Sekuritas di Neraca :
( dalam ribuan )
Akriva
Kas dan ekuivalen kas $ 170.043
Investasi jangka pendek 1.036.758
Catatan 2 (parsial) estimasi nilai wajar investasi j. pendek
Wesel perusahaan $ 50.471
Obligasi Munisipal 931.374
Sekuritas pemerintah A.S. 54.913
3. Piutang wesel – tagihan perusahaan terhadap pihak lain yang dinyatakan dalam perjanjian yang
diatur dalam undang-undang.
Aktiva Lancar
Piutang Dagang
Piutang Usaha $ 102.212.000
Perusahaan Afiliasi 1.157.000
Wesel dan kontrak Angsuran 625.000
Total 103.994.000
Dikurangi :penyisihan pitang tak tertagih 8.194.000
Piutang Dagang – Bersih 95.800.000
Piutang dari cabang keuangan yang tidak dikonsolidasi 22.106.000
4. Persediaan – baik persediaan barang mentah, barang dalam proses, maupun barang jadi. Dan
metode penetapan harga ( FIFO, LIFO,)
Aktiva Lancar
Persediaan
Barang jadi $ 772.478
Barang dalam Proses 338.818
Bahan Baku 384.148
Total Persediaan 1.495.444
Catatan : Persediaan disajikan berdasarkan harga perolehan Dengan basis FIFO atau nilai
pasar mana yang lebih rendah.
5. Beban Dibayar Dimuka
Pengeluaran yang telah dilakukan untuk manfaat (biasanya jasa) yang akan
diterima dalam satu tahun atau siklus operasi, tergantung mana yang lebih Panjang. Beban
dibayar dimuka dilaporkan pada jumlah biaya yang belum pernah jatuh tempo atau belum
digunakan. Contoh : pembayaran di muka untuk polis asuransi.

Aktiva Lancar

Kas termasuk investasi kas jangka pendek $7.001 $ 41.661


Piutang Usaha dikurangi penyisihan $20.238 416.498
Persediaan 52.786
Beban Dibayar dimuka 30.767
Aktiva Lancar Lainnya 34.382

Para Analis menggunakan informasi neraca dalam model yang didesain untuk memprediksi
keadaan keuangan yang berbahaya.

B. LAPORAN ARUS KAS

Pengertian

Laporan keuangan arus kas (cash flow statement) memiliki pengertian sebagai laporan keuangan
yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu
periode. Hal yang biasa disajikan atau digambarkan dalam laporan keuangan arus kas (Cash Flow
Statement) meliputi jumlah kas yang diterima, seperti pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik
serta jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan, seperti beban-beban yang harus dikeluarkan, pembayaran
utang, dan pengambilan prive.

Klasifikasi Laporan Arus Kas

Dalam laporan keuangan arus kas baik pada perusahaan barang maupun jasa, ada 3 bagian yaitu:

1. Kas aktivitas operasi


Contoh dari kas aktivitas operasi yaitu pembayaran dan pendapatan piutang, pembayaran gaji,
pengeluaran operasional, dan lain sebagainya. Laporan kas dari aktivitas operasi terdiri dari kegiatan
atau operasi utama pada sebuah perusahaan yang secara langsung berimbas pada kas.

2. Kas aktivitas investasi

Merupakan laporan kas keuangan yang berkaitan dengan perolehan penjualan dan pembelian aktiva
tetap atau aktiva permanen.

3. Kas aktivitas pendanaan

Laporan keuangan arus kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana, dan
pengambilan uang oleh pemilik.

Secara umum (baik direct method maupun indirect method), ada lima langkah yang dapat
digunakan sebagai cara menyusun laporan keuangan arus kas, yaitu:

1. Hitung kenaikan/ penurunan yang terjadi pada kas


2. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas operasi, dengan menggunakan
cara langsung (direct method) atau tidak langsung (indirect method).
3. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas investasi
4. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan oleh aktivitas pendanaan
5. Hitung arus dan jumlahkan kas netto dari gabungan kas netto yang digunakan oleh aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan dengan saldo awal kas (sebagai pembuktian kesamaan
dengan saldo kas akhir).

Penyusunan laporan keuangan arus kas yang benar berguna untuk masa depan perusahaan di masa
depan (untuk berkembang dan menanam investasi modal).

Tujuan Laporan Arus Kas :

1. Berdasarkan laporan keuangan arus kas sekarang, memperkirakan arus kas pada masa depan.
2. Tanpa melihat laporan keuangan arus kas sekarang, menentukan kemampuan atau
ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban perusahaan.
3. Landasan dalam pengambil keputusan guna memperbaiki kinerja perusahaan.
4. Laporan tentang hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.

Manfaat Laporan Arus Kas :


1. informasi dalam laporan keuangan arus kas dapat memberikan informasi mengenai
kemampuan ensitas suatu perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa depan
2. Dari informasi laporan keuangan arus kas, dapat dilihat seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam membayar dividen dan memenuhi kewajibannya (seperti membayar gaji
karyawan).
3. Dengan adanya data mengenai dana masuk dan keluar atau kas masuk dan keluar maka
laba bersih dapat diketahui sehingga keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dengan
jelas.

Laporan Laba Rugi


Untuk tahun Berakhir 31 Desember 2011
Pendapatan $ 172.000
Beban Operasi 120.000
Laba Sebelum pajak penghasilan 52.000
Pajak Penghasilan 13.000
Laba Bersih $ 39.000
Dividen sebesar $ 14.000 telah dibayarkan selama tahun berjalan.

Laporan Arus Kas Komprehensif

NESTOR COMPANY

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun berakhir 31 Desember 2007

Arus Kas dari aktivitas operasi

Laba neto $320.750

Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas

Bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi

Beban penyusutan $88.400

Amortisasi aktiva tidak berwujud 16.300

Keuntungan atas penjualan aktiva pabrik (8.700)


Kenaikan piutang usaha (bersih) (11.000)

Penurunan Persediaan 15.500

Penurunan utang usaha (9.500) = 91.000

Kas neto yang disediakan oleh aktivitas operasi 411.750

Arus kas dari aktivitas investasi

Penjualan aktiva pabrik 90.500

Pembelian peralatan (182.500)

Pembelian tanah (70.000)

Kas neto yang digunakan oleh aktivitas investasi (162.000)

Arus kas dari aktivitas pembiayaan

Pembayaran dividen tunai (19.800)

Penerbitan saham biasa 100.000

Penebusan obligasi (50.000)

Kas neto yang disediakan oleh aktivitas pembiayaan 30.200

Kenaikan bersih kas 279.950

Kas pada awal tahun 135.000

Kas pada akhir tahun $414.950

Aktivitas pembiayaan dan investasi non- kas

Pembelian peralatan melalui penerbitan obligasi senilai $50.000

Likuiditas Keuangan

Likuiditas adalah : Rasio cakupan uang tunai lancar. Rasio ini mengidentifikasi apakah perusahaan
dapat melunasi kewajiban lancarnya dalam tahun tertentu di operasinya. Rumus rasio :

Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi = Rasio cakupan uang tunai lancar

Kewajiban Lancar Rata-ratA


Fleksibilitas Keuangan

Rasio ini mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali kewajibannya


dengan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi, tanpa harus melikuidasi aktiva yang dipakai dalam
operasi.

Arus Kas Bebas

Arus kas bebas ini adalah jumlah arus kas diskresioner perusahaan untuk membeli investasi
tambahan, ,melunasi utang, membeli saham treasury, atau hanya untuk menambah likuiditas perusahaan.

NESTOR COMPANY

ANALISIS ARUS KAS BEBAS

Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi $411.750

Dikurangi: pengeluaran modal (252.500)

Dividen (19.800)

Arus kas bebas $139.450


BAB 6

AKUNTANSI DAN NILAI WAKTU DARI UANG

A. Konsep Nilai Waktu Dasar

Dalam akuntansi nilai waktu dari uang menunjukkan hubungan antara waktu dengan uang,
bahwa satu dolar yang diterima hari ini lebih berharga dari satu dolar yang diterima di masa
depan.

1.) Aplikasi Konsep Nilai Waktu


Konsep nilai waktu uang adalah suatu konsep yang berkaitan dengan waktu dalam
menghitung nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak
akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang.
Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang akan
diterima dimasa mendatang. Nilai waktu dari uang berhubungan dengan nilai saat ini
dan nilai yang akan datang. Nilai waktu dari uang menunjukkan perubahan nilai uang
akibat dari berjalannya waktu. Nilai uang dapat berubah seiring berjalannya waktu.
2.) Sifat Bunga
Variabel – variable perhitungan bunga
a. Pokok utang
b. Suku bunga
c. Waktu
3.) Bunga Sederhana

Hanya dihitung pada jumlah pokoknya.

Bunga = p x i x n

Keterangan : p = pokok

i = suku Bungan untuk satu periode

n = jumlah periode

4.) Bunga Majemuk

Bunga majemuk merupakan pengembalian atas pertumbuhan dari pokok


selama 2 periode waktu atau lebih.
Besarnya bunga pada suatu periode dihitung berdasarkan induk ditambah
besarnya bunga yang telah diakumulasikan pada periode sebelumnya dan disebut
bunga berbunga atau bunga majemuk

Akhir periode 1 :

F1 = P + bunga dari P

= P + Pi

= P(1+i)

Akhir periode 2 :

F2 = F1 + bunga dari F1

= P(1+i) + P(1+i)i

= P(1+i)(1+i)

= P(1+i)2

5.) Variabel – variable Dasar


a. Suku bunga
b. Jumlah periode waktu
c. Nilai masa depan
d. Nilai sekarang

B. Masalah Jumlah Tunggal


1. Nilai masa depan dari jumlah tunggal
Rumus
FV = PV (FVFn,i)
FV = nilai masa depan
PV = nilai sekarang (pokok atau jumlah tunggal )

FVFn,I = faktor nilai masa depan untuk n periode pada suku bunga i

2. Nilai Sekarang
PV = FV . 1
(1+i)n
Dimana PV = nilai sekarang
C. ANUITAS

Pengertian anuitas dan contoh soal anuitas - Dapat dikatakan bahwa anuitas merupakan
serangkaian pembayaran atau penerimaan sejumlah uang dengan jumlah yang sama besar yang
dilakukan secara periodik dengan jangka waktu (selisih waktu) yang sama, serta bunga
dimajemukkan sekali pada setiap jangka waktu (selisih waktu) tersebut. Anuitas dapat digolongkan
atau diklasifikasikan menjadi dua, yaitu anuitas biasa dan anuitas jatuh tempo, Anuitas
diklasifikasikan menjadi anuitas biasa ketika terjadi pada akhir periode, sedangkan anuitas jatuh
tempo diklasifikasikan karena terjadi pada awal periode.

Selain pengklasifikasian menjadi anuitas biasa dan anuitas jatuh tempo, dalam
pembahasan/materi anuitas adapula istilah nilai masa depan dan nilai sekarang dari anuitas (anuitas
biasa dan anuitas jatuh tempo.

1. (Nilai masa depan dari anuitas biasa)- Estelle Company mendepositokan uang
sebesar 200.000 pada setiap akhir enam bulan selama lima tahun untuk
membangun pabrik produksi, agar produksinya lebih banyak, jika suku bunga 4%,
berapakah jumlah deposito tersebut pada akhir lima tahun ?
2. (Nilai masa depan dari anuitas jatuh tempo) - Asumsikan bahwa anda
merencanakan untuk menikah pada umur 25 tahun, namun saat ini umur anda baru
20 tahun, untuk mewujudkan rencana anda tersebut anda akan mendepositikan
uang 500.000 pada setiap tanggal lahir anda, dan kebetulan saat ini adalah hari
ulang tahun anda tepat yang ke-20 tahun, jadi mulai hari ini anda akan
mendepositokan sejumlah uang tersebut, kemudian anda saat ini ingin mengetahui
berapa uang yang akan terkumpul sampai anda umur 25 tahun, 10% dimajemukkan
secara tahunan.
3. (Nilai sekarang dari anuitas biasa) - Perusahaan memiliki penerimaan sebesar
100.000 yang akan diterima setiap akhir tahun selama tiga tahun, perusahaan ingin
mengetahui nilai sekarang dari tiga penerimaan tersebut yang didiskontokan pada
11%.
4. (Nilai sekarang dari anuitas jatuh tempo) - Estelle Company menyewa mesin
pabrik dengan biaya 1.000.000 setiap tahun yang akan dibayarkan pada awal tahun
selama lima tahun, diketahui bahwa suku bunga 12%.
Jawabannya sebagai berikut :
Perhitungan
1. = 200.000⁡ (1+0,04)^(10 )- 1 / 0.04
= 200.000 (12,00610712)

= 2.401.221,425

2. = (1+0,1 )^5 - 1 / 0,1

= 6, 1051

=6, 1051 × 1,1

=6,71561 × 500.000

=3.357.805
Keterangan : 1,1 berasal dari 1 + 10%

3. = 100.000 (1 – 1 /⁡(1+0,11)^3 / 0,11)


= 100.000 (2,443714715)
= 244.371,4715
4. = 1.000.000 ( 1 - 1 /⁡(1+0,12)^(5-1) +1 / 0,12 )
= 1.000.000 ( 4,037349342)
= 4.037.349,342
a. Nilai Masa Depan dari Anuitas Biasa
Menghitung nilai di mana masing- masing pembayaran sewa dalam rangkaian itu
akan terkumulasi, kemudiam menjumlahkan masing- masing nilai masa depannya.
Rumus :
FVF – OA n,I = ( 1 + i ) n – 1
i
Nilai masa depan dari anuitas biasa : R (FVF – OAn,i)
dimana :
FVF – OA n,I = faktor nilai masa depan
i = Suku bunga per periode
n = jumlah periode pemajemukan

b. Nilai Masa Depan dari Anuitas Jatuh Tempo


Mengasumsikan pembayaran periodik terjadi pada awal setiap periode. r
c. Nilai Sekarang dari Anuitas Biasa
Jumlah tanggal jika diinvestasikan pada bunga majemuk sekarang, akan
menyediakan suatu anuitas selama jumlah periode tertentu di masa depan.
Rumus :
Nilai sekarang dari anuitas biasa = R (PVF – OA n,i )
d. Nilai Sekarang dari Anuitas Jatuh Tempo
Faktor nilai sekatang dari anuitas jatuh tempo dapat dihitung dengan
mengalihkan 2 faktor nilai sekarang dari anuitas biasa dengan 1 ditambah suku
bunga ( yaitu, 1 + i ).
D. SITUASI YANG LEBIH KOMPLEKS
1. Anuitas yang ditangguhkan

Anuitas dimana sewa/ pembayaran dimulai beberapa periode tertentu. Anuitas


yang ditangguhkan belum bisa menghasilkan pembayaran sampai 2 periode atau lebih
terlewati.

a. Nilai masa depan dari Anuitas yang Di tangguhkan


Perhitungannya relative langsung, sama dengan nilai masa depan dari anuitas
yang ditangguhkan sama dengan tidak ditangguhkan .
b. Nilai sekarang dari Anuitas yang ditangguhkan
Bunga yang terakumulasi atas investasi awal selama periode penangguhan
harus diakui.
2. Penilaian Obligasi Jangka Panjang
Obligasi jangka Panjang menghasilkan 2 arus kas : 1. Pembayaran bunga periodik selama
umur obligasi, dan 2. (pokok) nilai nominal yang dibayar pada saat jatuh tempo.
Perhitungan : nilai sekarang gabungan (harga pasar) – nilai buku obligasi.
3. Amortisasi diskonto atau premi Obligasi dengan metode Bunga efektif
Perhitungan Diskonto Obligasi :
Nilai jatuh tempo (jumlah nominal) dari obligasi $100.000.00
Nilai sekarang dari pokok $59.345.00
Nilai sekarang dari Bunga 33.263.10
Hasil (nilai sekarang dan kas yang diterima 92.608.10
Diskonto atas penerbitan obligasi $ 7. 391.90
Perhitungan Amortisasi :

Beban bunga Obligasi Beban Obligasi yang dibayarkan

Nilai buku Suku Nilai Suku

Obligasi pada x bunga - Nominal x Bunga = Jumlah Amortisasi

Awal periode Efektif Obligasi Efektif

Das könnte Ihnen auch gefallen