Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
OLEH :
TEMPAT : BPS Melati, Jombang
I. PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBYEKTIF
1. IDENTITAS
Nama istri : Ny. “A” Nama suami : Tn. “B”
Umur : 25 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : ±Rp. 800.000,-
Alamat : Jombang Alamat : Jombang
2. STATUS PERKAWINAN
Perkawinan ke : 1
Umur kawin : 23 tahun
Lama kawin : 2 tahun
4. RIWAYAT KEBIDANAN
a. HAID
Menarche : 13 tahun
Siklus : teratur, 30 hari
Banyaknya : 3 kotek/hari
Warnanya : merah
Baunya : anyir
Keluhan : tidak ada
Flour albus : tidak ada
Haid terakhir : - HPHT : 29 November 2010
- Lamanya : 8 hari
- Banyaknya : 3 kotek/hari
- Warnanya : merah
- Keluhan : tidak ada
B E L U M PERN AH HA M I L
8. DATA PSIKOSOSIAL
Pasien mengatakan merasa cemas dengan keadaannya sekarang karena setelah sampai saat ini
belum mempunyai anak. Hubungan dengan suami dan anggota keluarga yang lain baik.
B. DATA OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK UMUM
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Conposmentis
c. TTV : - Tensi : 110/70 mmHg - Suhu : 36,8˚C
- Nadi : 80 x/menit - RR : 21 x/menit
d. TB/BB : 155 cm / 54 kg
2. PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS
Kepala : kulit kepala bersih, warna rambut hitam, rambut tidak rontok.
Muka : tidak pucat, terlihat cemas
Mata : simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada kelainan
Telinga : simetris, tidak ada kelainan
Mulut : simetris, bibir lembab, tidak ada gigi palsu/carries gigi, lidah bersih
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada bendungan vena
jugularis
Ketiak : tidak ada bendungan vena jugularis
Dada : simetris, tidak ada pembesaran mamae, puting menonjol, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada ronchi/wheezing
Perut : simetris, tidak ada pembesaran, tidak ada bekas luka opersi, tidak ada
benjolan
Genetalia : bersih, tidak ada kelainan, tidak ada pengeluaran cairan per vaginam,
tidak varises, tidak ada condiloma
Perineum : tidak ada luka parut
Anus : tidak ada varises, tidak ada haemoroid
Ekstremitas : simetris, tidak ada kelainan, reflek patella (+/+)
3 PEMERIKSAAN DALAM
- Tidak ada kelainan vagina
- Tidak ada kelainan servik
- Bentuk uterus retro fleksi
4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
V. PENGEMBANGAN RENCANA
Diagnosa : Ny “A” usia 25 tahun dengan infertilitas primer
uan : - jangka pendek : setelah diberi asuhan selama 10 menit diharapkan pasien mengerti dan
paham serta dapat mengulang kembali penjelasan dari petugas.
- jangka panjang : setalah diberi asuhan selama 10 menit diharapkan pasien segera hamil
dan mempunyai anak.
Kriteria hasil : - Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- TTV : Tensi : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 60-80 x/menit
Suhu : 36,5-37,5˚C
RR : 16-24 x/menit
- Pasien mengatakan mengerti dan paham dengan penjelasan dari petugas dan dapat
mengulang kembali.
Itervensi dan rasional
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada pasien
R : agar pasien mengerti keadaannya saat ini
2. Jelaskan pada pasien tentang kebutuhan nutrisi untuk menambah kesuburan
R : agar pasien tahu bahwa nitrisi juga berpengaruh terhadar kesuburan
3. Jelaskan pada pasien tentang teknik-teknik berhubungan yang sesuai dengan keadaan pasien
R : supaya pasien dapat memilih teknik berhubungan yang sesuai dengan keadaannya sekarang
sahingga cepat terjadi kehamilan
4. Anjurkan pasien untuk kontrol lagi bila ada masalah
R : untuk membantu pasien bila keluhan belum teratasi
5. Kolaborasi dengan dokter spesialis
R : sebagai tugas independent bidan
Masalah : cemas
juan : - jangka pendek : setelah diberi asuhan selanma 5 menit diharapkan pasien mengerti
serta paham dengan pejelasan dari petugas.
- Jangka panjang : setelah diberi asuhan selama 5 menit diharapkan pasien dapat
mengatasi cemasnya.
Keriteria hasil : - Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- TTV : Tensi : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 60-80 x/menit
Suhu : 36,5-37,5˚C
RR : 16-24 x/menit
- Pasien merasa lebih tenang dan terlihat lebih santai.
Intervensi dan rasional
1. Yakinkan pasien bahwa semua masalah pasti ada penyelesaiannya
R : agar pesien merasa lebih tenang
2. Beri dukungan kepada pasien dalam menghadapi masalah ini
R : supaya pasien merasa tidak dikucilkan karena tidak memiliki anak
3. Anjurkan pasien untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa
R : jika dekat dengan Allah, Allah akan mengabulkan permintaan
VI. IMPLEMENTASI
Diagnosa / Tanggal Jam Implementasi
masalah
Diagnosa : 9 Novenber 2010 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan
Ny “A” usia pada pasien agar pasien bahwa
25 tahun bentuk uterusnya retrofleksi
dengan sehingga sperma yang masuk sulit
infertilitas bertemu dengan sel telur dan tidak
primer. terjadi kehamilan.
2. Menjelaskan pada pasien
makanan-makanan apa saja yang
dapat meningkatkan kesuburan
yaitu makanan yang banyak
mengandung protein seperti
daging serta mengandung vitamin
E contohnya kecambah.
3. Menjelaskan teknik berhubungan
yang benar yang sesuai dengan
masalah yang dihadapi pasien saat
ini yaitu saat berhubungan bokong
istri harus diganjal bantal agar
sperma yang masuk bisa sampai
ke mulut rahim. Atau dengan
posisi Doggy Style (dari arah
belakang) sehingga sperma tidak
akan keluar lagi. Setelah itu
jangan langsung tidur/berdiri,
namun tetap berada dalam posisi
sujud sekitar 20-30 menit.
4. Menganjurkan pasien datang lagi
bila masih ada keluhan.
5. Melakukan kolaborasi dengan
dokter spesialis.
Masalah : 1. Meyakinkan pasien bahwa semua
cemas masalah pasti ada solusinya yang
penting kita berusaha dan berdoa.
2. Memberi dukungan kepada
pasien. Jika tetap berusaha dan
berdoa InsyaAllah akan bisa
hamil.
3. Menganjurkan agar lebih
mendekatkan diri pada Tuhan
Yang Maha Esa.
VII. EVALUASI
Tanggal : 9 November 2010 jam : 9.20 WIB
Diagnosa : Ny “A” usia 25 tahun dengan infertilitas primer
: pasien mengatakan mengerti dan paham dengan penjelasan dari petugas.
: - pasien dapat mengulang kembali penjelasan petugas.
- Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- TTV : Tensi : 110/60 mmHg Suhu : 36,9˚C
Nadi : 77 x/menit RR : 20 x/menit
: Ny “A” usia 25 tahun dengan infertilitas primer
: kolaborasi dengan dokter spesialis
asalah : cemas
: pesien mengatakan sudah tidak merasa cemas dengan keadaannya.
: muka pasien tampak lebih tenang
: masalah teratasi
: intervensi dihentikan.