Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Trauma Kimia
Tingkat keparahan dari trauma kimia beragam dari yang sepele sampai menyebabkan
kebutaan. Tersering diakibatkan kecelakaan kerja, namun dapat juga diakibatkan adanya
tindakan penyerangan. Dua per tiga total trauma kimia terjadi di tempat kerja sisanya di rumah.
Trauma kimia akibat basa dua kali lebih sering dibanding trauma kimia akibat asam, karena
larutan basa/alkali lebih banyak digunakan di tempat kerja dan di rumah.
Tingkat keparahan dari trauma kimia berhubungan dengan apa bahan kimianya,
seberapa luas area mata yang terkena, berapa lama durasi terpapar, dan ada tidaknya pengaruh
kerusakan termal. Basa dapat penetrasi lebih dalam daripada asam (dapat koagulasi protein
permukaan, membentuk lapisan protektor). Trauma basa banyak disebabkan amonia, sodium
hidroksida, dan lemon.
Bahan penyebab trauma kimia:
a. Asam : cuka, cairan pembersih, asam batre
b. Basa : amonia, cairan pemutih, lemon
c. Solvent/zat pelarut
d. Detergen
e. Bahan iritan
Berat
Tanda :
Kemosis, edema kornea dan opasifikasi, sedang-berat reaksi COA, peningkatan TIO, luka
bakar derajat 3 dan 4 di kulit sekitar dan nekrotik retinopati lokal akibat penetrasi langsung
trauma alkali.
1. Penatalaksanaan emergensi
2. Debridemen jaringan nekrotik dengan benda asing
3. Siklopegik (cyclopentolate 1%/2%, homatropine 5% 2-3x sehari jika didapatkan fotofobia,
nyeri, inflamasi COA. Jika suspek iskemik limbus jangan berikan fenilefrin vasokonstriksi
4. Antibiotik topikal (trimetropin.polymixin B atau fluoroquinolon tetes 4dd,
erythromycin/bacitracin oinment 4-9x sehari)
5. Steroid topikal (prednisolon asetat 1% atau dexamethasone 0,1% 4-9x sehari dengan
antibiotik konkruen, jika ada inflamasi kornea dapat menggunakan
tobaramycin/dexamethasone tetes atau oinment q1-2h.
6. Anti nyeri (acetaminophen dengan atau tanpa codein) jika perlu
7. Jika TIO meningkat, acetazolamide 250mg PO 4dd, 500mg 2dd, methazolamide 25-50mg
2-3dd, kontrol potasium. Beta bloker topikal, timolol 0,5% 2dd. Alfa agonis harus dihindari
karena efek vasokontriksi.
8. Artificial tears sesering mungkin q1h bukan pada jam tidur
9. Tetracyclines dan vit. C dapat mengurangi kolagenosis (doksisiklin 100mg PO 2dd).
Levofloxacin merupakan golongan antibiotik yang bersifat concentration dependent killing,
oleh karena itu daya bakterisidnya dapat ditingkatkan dengan meningkatkan dosisnya.
Levofloxacin memiliki Post Antimicrobial Effect selama 2-4,5 jam, antibiotik ini dapat
memiliki efek menghambat pertumbuhan bakteri selama 2-4,5 jam setelah pemberian. Sesuai
dosis pemakaian, tetes mata levofloxacin tetap diberikan selama 8 kali sehari satu tetes setiap
3 jam.