Sie sind auf Seite 1von 49

BAB III

HASIL PENGKAJIAN

A. INPUT
1. Profil RS PKU Muhammadiyah Sruweng
a. Sejarah berdirinya Rumah Sakit
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng merupakan Amal
Usaha Bidang Kesehatan yang bernaung di bawah Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Sruweng yang dapat berfungsi sebagaisubyek dan
obyek hukum. Oleh karena itu perlu diantisipasi dengan adanya
kejelasan tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak yang
berkepentingan dalam Pimpinan Rumah Sakit, yang akan diatur
dalam Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws).
Rumah sakit yang tenaganya multi disiplin dan tidak menutup
kemungkinan adanya konflik antar pihak yang berkepentingan, baik
antara konsumen dengan pemberi pelayanan maupun antara pemilik
dengan Pimpinan atau Pimpinan dengan stafnya.
Peraturan Internal Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk
aturan tertulis yang berlaku khusus di suatu rumah sakit dengan
yujuan untuk memperjelas fungsi, tugas, tanggung jawab, wewenang
setiap stakeholder serta melindungi semua pihak yang terkait secara
baik dan benar berdasarkan rasa keadilan.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum
akhir-akhir ini, menyebabkan banyak tuntutan hukum terhadap
rumah sakit sehingga perlu ditetapkan adanya Peraturan Internal
Rumah Sakit sebagai aturan tertulis di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Sruweng yang akan menjadi acuan tertulis yang
sangat penting dan berfungsi sebagai dasar dalam menyusun
peraturan operasional sehari-hari.

36
37

Dalam rangka ikut membantu program pemerintah dalam


meningkatkan kesehatan masyarakat, sesuai dengan tujuan awal
berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah (QS Al Ma’un), Pimpinan
Cabang Muhammadiyah Sruweng mendirikan sebuah Balai
Pengobatan di wilayah Kecamatan Sruweng.
Jika kita tengok ke belakang, dahulu RS PKU Muhammadiyah
Sruweng merupakan sebuah BPRB yang menempati tanah wakaf
Muhammadiyah dari Bapak H. Chamdani dan Bapak H. Muflich.
Pada awal berdiri, rumah sakit ini hanyalah berbentuk BPRB
yang dikelola oleh seorang perawat dan seorang bidan (Hj.
Nurhidayati). Dengan peralatan dan daya dukung yang masih sangat
sederhana, BPRB PKU Muhammadiyah Sruweng , terus
menunjukan komitmennya membantu dan melayani masyarakat.
Semangat dan kerja keras yang dilakukan seluruh tokoh
Muhammadiyah saat itu diantaranya H. Muflich, H. Wachidun, H.
Sumngani, H. Muhasim, H. Oemar Syahid, H. Dalidjo, serta aktifitis
Muhammadiyah saat itu H. Sunaryo, H. Haryono, Hj. Khayatun
Mas’udi, H. Mashudi BA semakin menuai keberhasilan. Hal ini
dibuktikan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat.
Dengan tenaga yang masih sangat terbatas dan peralatan yang
masih sangat sederhana Tanggal 5 Mei 1985, BPRB PKU
Muhammadiyah Sruweng diresmikan oleh Bupati H. MC. Tohir.
Momentum peresmian inilah yang selanjutnya memacu tokoh
Muhammadiyah Sruweng terus meningkatkan perannya. Saat dr. H.
Chairon menjabat sebagai Direktur mendapat izin resmi dari Bupati
berdasarkan SK No.503/530/006/RB/1993.
Perjalanan waktu kemudian pada 1997, diangkatlah dr. HM.
Chanifudin menjadi Direktur. Dibawah kepemimpinannya dengan
mengumpulkan infaq dan jariyah dari warga Muhammadiyah
Sruweng dan dimotori oleh tokoh Muhammadiyah Hj. Khayatun
Mas’udi, H. Mashudi BA, H. Haryono, H.Sunaryo, H. Masyhari,

STIKES Muhammadiyah Gombong


38

BA, mulai awal tahun 1998 berhasil membangun gedung perawatan


pasien berlantai 2 dengan kapasitas 10 kamar, dan kemudian pada
tahun 2000 melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa tengah No.
45/1406.09/2000/1.1 mendapat izin semntara Penyelenggaraan
Sarana Pelayanan Kesehatan kepada RSPKU MUHAMMADIYAH
SRUWENG dalam bentuk sarana kesehatan “Rumah Sakit Umum
Pratama”.
Berkembangnya zaman menuntut sebuah badan usaha untuk
berkembang, hal ini juga dialami oleh RS PKU
MUHAMMADIYAH SRUWENGyaitu dengan izin Uji Coba
Penyelenggaraan Rumah Sakit sebagai persyaratan persiapan izin
tetap Rumah sakit dari Depkes RI dengan nomor :
YM.02.04.3.5.300. yang merupakan syarat untuk mendapatkan ijin
tetap.
Setelah melalui usaha dan kerja keras dan disurvey Tim dari
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Alhamdulillah pada tanggal
12 Mei 2007 telah turun surat Pemberian Izin Penyelenggaraan
Rumah Sakit (Tetap) untuk jangka waktu 5 tahun dengan nomor :
YM.02.04.3.5.2816.
Tidak berpuas diri, RS PKU MUHAMMADIYAH
SRUWENG terus melangkah maju, untuk mempersiapkan diri agar
mendapatkan sertifikat akreditasi. Setelah dibentuk Tim Akreditasi
yang diketuai oleh dr. HM. Chanifudin, MH.Kes, dan melalui proses
yang panjang akhirnya berhasil mendapatkan sertifikat Akreditasi
Penuh Tingkat Dasar, dengan Nomor : YM.01.10./111/4048/2010
pada tanggal 30 Juli 2010.
Pada tahun 2012, Sertifikat Penetapan Kelas RS
Muhammadiyah Sruweng (Tipe C), Kemenkes No. HK.
03.05/I/559/12. Sertifikat Akreditasi 5 Pelayanan, berlaku 30 Juli
2010 – 30 Juli 2013, Kemenkes No. YM. 01.10/III/4048/10 (Penuh
Tingkat Dasar). Persiapan Akreditasi versi JCI.

STIKES Muhammadiyah Gombong


39

Izin Operasional Tetap tanggal 21 Mei 2017 – 20 Mei 2022,


Keputusan Bupati Kebumen No. 503/02/KEP/2017. Pada tanggal 23-
25 Januari 2017, dilakukan survey akreditasi Versi JCI 2012, dan
mendapatkan Sertifikat Akreditasi versi JCI, berlaku Januari 2017 –
Januari 2020, Komisi Akreditasi Rumah Sakit No. : KARS-
SERT/613/II/2017 (Lulus Paripurna).
b. Landasan Berdirinya Rumah Sakit
1) Undang – Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
2) Undang – Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
3) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :
631/MENKES/SK/IV/2005 tentang Hospital Bylaws SK PP
Muhammadiyah No. : 154/I.0/B/2005 tentang Pemberian Izin
Untuk Mentanfiz Pedoman Penyelelenggaraan Dan Pengelolaan
Amal Usaha Muhammadiyah / Aisyiyah Bidang Kesehatan.
4) SK Bupati Kebumen No. : 503/530/006/RB/1993 tetang Ijin
Resmi BP/RB PKU Muhammadiyah Sruweng.
5) SK Gubernur Jawa Tengah No. : 45/1406.09/2000/1.1 tentang
Ijin Sementara Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit Umum Pratama.
6) SK Ijin Depkes No. : YM.02.04.3.5.300 Tentang Ijin Uji Coba
Penyelenggaraan rumah Sakit.
7) SK Ijin Depkes No. : YM.02.04.3.5.2816 Tentang Ijin Tetap
Penyelenggaraan Rumah Sakit.
8) SK. Ijin Depkes No. : 503/438/KEP/2012 Tentang Pelenggaraan
Rumah Sakit
9) SK Depkes No. : HK.03.05/I/559/12 Tentang Penetapan Kelas
Tipe C Rumah Sakit

STIKES Muhammadiyah Gombong


40

c. Identitas Perusahaan
Nama : RS PKU Muhammadiyah Sruweng
Rumah Sakit Ini Berdiri : 5 Mei 1985
Tempat Kedudukan : Jalan Raya Sruweng No. 05
Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, Kode Pos 54362.
d. Status Kepemilikan
Pemilik : Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Penyelenggara : Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Sruweng
No. Izin / Akreditasi : KARS-SERT/613/II/2017
LULUS TINGKAT PARIPURNA
Tipe RumahSakit : Rumah Sakit Madya ( Tipe C )
Nama Direktur : dr. H. Hasan Bayuni
No. NPWP : 01.875.095.0-523.000
Alamat : Jl. Raya Sruweng No.05
SruwengKebumen
e. Asas dan Keyakinan
Asas dan Keyakinan Rumah Sakit adalah :
Semangat fastabiqulkhairat ( berlomba-lombalah di dalam mencari
kebaikan ) dan berdasarkan : Ta’awanuu’ala al-birri wa at-taqwa” (
bertolong-tolonglah di dalam kebaikan dan taqwa ) serta peduli
terhadap kaum Dhuafa dalam bidang kesehatan.
f. Falsafah
Falsafah RS PKU Muhammadiyah Sruweng adalah:
1) Sarana dakwah Islam melalui Persyarikatan Muhammadiyah
2) Amal Usaha Muhammdiyah bidang kesehatan berbasis social
profit oriented
g. Visi
Rumah Sakit PKU Muhammdiyah Sruweng menjadi Rumah Sakit
Pilihan Utama di Kebumen yang memberikan pelayanan prima dan
Islami dengan berorientasi pada kepuasan pelanggan.

STIKES Muhammadiyah Gombong


41

h. Misi
1) Mengembangkan pelayanan kesehatan yang komprehensif baik
fisik, jiwa, maupun spiritual untuk mewujudkan pelayanan
prima
2) Meningkatkan Sumber Daya Insani yang kompeten dan Islami
3) Mewujudkan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan
i. Tujuan
Terwujudnya RS PKU Muhammadiyah Sruweng sebagai rumah
sakit pilihan utama di Kebumen melalui pelayanan kesehatan yang
komprehensif baik fisik, jiwa maupun spiritual, untuk mewujudkan
pelayanan prima sesuai kebutuhan pasien, yang didukung dengan
Sumber Daya Insani yang kompeten dan Islami guna terwujudnya
pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
j. Motto
Kepuasan pelanggan adalah prioritas kami
k. Lambang dan Logo
Lambang Amal Usaha Kesehatan menggunakan lambang
Muhammadiyah
Logo Amal Usaha Kesehatan mencerminkan identitas persyarikatan
dan nilai-nilai yang dikembangkan di Amal Usaha Kesehatan
Ketentuan sebagaimana pada ayat satu ( 1 ) dan ayat ( 2 ) diatur
dengan ketentuan majelis
Keterangan Lambang dan Logo:
1) Bentuk Lambang
Lambang RS PKU Muhammadiyah Sruweng berbentuk
matahari yang memancarkan dua belas sinar yang mengarah ke
segala penjuru dengan sinarnya yang kuning bercahaya. Di
tengah-tengah matahari terdapat tulisan dengan huruf Arab :
Muhammadiyah. Pada lingkaran yang mengelilingi tulisan huruf
Arab bertuliskan RS PKU Muhammadiyah pada lingkaran

STIKES Muhammadiyah Gombong


42

sebelah atas dan pada lingkaran bagian bawah tertulis Sruweng.


Seluruh Gambar matahari dengan atributnya berwarna kuning
dan terletak di atas warna biru. Lingkaran sebelah kanan
berwarna hijau dan sebelah kiri berwarna kuning.
2) Arti Lambang
a) Matahari dengan 12 sinar melambangkan symbol pemilik
yaitu Persyarikatan Muhammadiyah. RS PKU
Muhammadiyah Sruweng sebagai amal usaha
Muhammadiyah kesehatan yang diharapkan dapat menjadi
sarana dakwah Islam.
b) Bulan Sabit merupakan lambing kesehatan dari dunia Islam.
c) Ditengah matahari bersinar bertuliskan huruf Arab
Muhammadiyah yang merupakan nama pendiri rumah sakit.
d) Tulisan melingkar dilingkaran atas Bulan Sabit
menunjukkan nama rumah sakit dan nama kota tempat
berada.
e) Warna kuning melambangkan ketabahan dan keteguhan.
f) Warna biru yang menjadi warna dasar melambangkan
keagungan.
g) Warna hijau melambangkan kedamaian, keadilan dan
kejujuran.
l. Ruang Perawatan Pasien
NO RUANG KELAS JUMLAH TT
1. AR. Fakhrudin VVIP, VIP, I 19
2. Aisyah II 12
3. Salamah II, III 8
4. Chamdani A II, III, khusus 24
6. Chamdani B III 20
7. Ahmad Dahlan III 24
8. ICU Khusus 7
TOTAL 114

STIKES Muhammadiyah Gombong


43

2. Profil Ruang Chamdani AR. B


Ruang Chamdani AR. B merupakan ruang rawat inap kelas 3, yang
dipimpin oleh satu Asisten Manajer (kepala ruang), 2 orang PPJA
(Perawat Penanggung Jawab Asuhan), dan 12PA (Perawat Associate).
Ruang Chamdani AR. Bterdiri dari 4 ruang pasien, dimana setiap ruang
diisi 5 tempat tidur, kapasitas total tempat tidur (TT) sebanyak 20 tempat
tidur. Selain itu ruang rawat Chamdani AR. B juga memiliki ruang nurse
station, 1 kamar mandi perawat, 1 ruang racik obat, 2 ruang gudang
dengan nomor ekstensi 166.
Struktur Organisasi Ruang Chamdani AR. B

Direktur
dr. H. Hasan Bayuni

Wadir Pelayanan
dan Penunjang
Sutrisno, AMK

Manajer RI & RJ Manajer


Juliyanto, AMK Keperawatan

Asisten Manajer
Sutrisno, AMK

PPJA PPJA
Sutrisno, AMK Budi Setyowati, AMK

1. Ning Fajri, AMK 1. Catur Puspita, AMK


2. Priyo Sudarmaji, AMK 2. Rina Kurniyatun, S.Kep.Ns
3. Trialam Ningtyas, AMK 3. Ary Sulistiorini, AMK
4. Desi Nurhikmawati, AMK 4. Zuhrotun Maulida, AMK
5. Hanum, AMK 5. Siti Aminah, AMK
6. Eka Listina, S.Kep.Ns 6. Sisca Usdaeni, AMK
STIKES Muhammadiyah Gombong
44

3. Gambaran Sistem Manajemen di Ruang Chamdani AR. B


Pengkajian sistem manajemen di Ruang Chamdani AR. B
dilakukan dengan analisasituasi ruangan pada tanggal 12-16 November
2018 melalui metode :
a. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan Asisten Manajer Ruang Chamdani
AR. B, 1 PPJA, CI ruangan dan beberapa perawat pelaksana.
b. Observasi
Observasi dilakukan oleh kelompok manajemen pada shift pagi dan
sore yang meliputi observasi situasi dan kondisi ruangan, pelayanan
asuhan keperawatan, penyediaan sarana dan prasarana, sistem kerja,
dan komunikasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
c. Angket
Angket yang dibagikan oleh mahasiswa kepada perawat untuk
mengetahui kepuasan kerja dan angket untuk pasien yang digunakan
untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan,
penerapan standar asuhan keperawatan dan pelaksanaan Model
Praktik Keperawatan Profesional.
Setelah dilakukan wawancara dan observasi, data ditabulasi dan
dianalisa, dengan hasil sebagai berikut :
a. Sumber Daya Insani (Man)
1) Distribusi tenaga kerja
Tabel tenaga keperawatan di Ruang Chamdani B (lampiran 1)
a) Berdasarkan pendidikan

Pendidikan
13.3

86.7

D3 Ners

STIKES Muhammadiyah Gombong


45

Pendidikan D3 masih mendominasi tenaga keperawatan di


Ruang Chamdani B yaitu 13 orang dengan prosentase
86,7%, sedangkan pendidikan Ners baru 2 orang dengan
prosentase 13,3%
b) Berdasarkan status kepegawaian

Status Kepegawaian

26.7

73.3

Tetap Tidak Tetap

Tenaga keperawatan di Ruang Chamdani AR. B mayoritas


sudah status kepegawaian tetap yaitu 11 orang dengan
prosentase 73%. Pegawai tidak tetap sebanyak 4 orang
dengan prosentase 27%.
c) Berdasarkan usia

Jumlah

6
5
4
Axis Title

3
2
1
0
25-30 31-35 36-40
Jumlah 5 6 4

Tenaga keperawatan Ruang Chamdani AR. B masih dalam


usia produktif, dimana usia terbanyak rentang 31-35 tahun.

STIKES Muhammadiyah Gombong


46

d) Berdasarkan jenjang karir

Jenjang Karir

9.0
8.0
7.0
6.0

Axis Title
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
PK 1 PK II PK III
4.0 9 2.0

Dari data jengjang karir tenaga keperawatan, jumlah


terbanyak PK II yaitu 9 orang dengan prosentase 60%.
Jenjang PK III sebanyak 2 orang, dan PK I sebanyak 4
orang.
2) Jumlah tenaga keperawatan
Penghitungan tenaga keperawatan menggunakan rumus Gillies
tahun 2005 dengan BOR 72% :
A : jam ketergantungan pasien (3,4)
B : jumlah TT x BOR (20 x 70%)
C : jumlah cuti dan hari libur dalam setahun (70)
= A x B x 365 + 25%
(365-C) x jam kerja/hari
= 3,4 x (20x 72%) x 365 + 25%
(365-70) x 7
= 12,5
Jumlah kebutuhan tenaga di Ruang Chamdani AR. B = 13 + 1
Asisten Manajer = 14 perawat. Untuk antisipasi tenaga
keperawatan untuk cuti (melahirkan, sakit, dll) ditambah 1
orang, Jadi tenaga yang dibutuhkan di Ruang Chamdani AR. B
15 orang.

STIKES Muhammadiyah Gombong


47

3) Distribusi 10 besar penyakit


Distribusi Jumlah Pasien di Ruang Chamdani AR. B
Bulan Mei-Oktober 2018
No Diagnosa Kode Jumlah Prosentase
1 SNH I63.9 25 13,5%
2 Thypoid Fever A01.0 23 12,4%
3 Hypertensi I10 22 11,9%
4 Febris R50.9 22 11,9%
5 CHF I50.0 19 10,3%
6 Vertigo H81.3 16 8,6%
7 GEA A09.9 15 8,1%
8 CKR S06.0 15 8,1%
9 Dyspepsis K30 15 8,1%
10 HILD K40.9 13 7,0%
Total 185 100,0%

b. Metode
1) Metode asuhan keperawatan
Berdasarkan wawancara dengan asisten manajer Ruang
Chamdani AR. B, metode asuhan keperawatan yang
dipergunakan adalah metode perawatan moduler. Setiap perawat
penanggung jawab asuhan (PPJA) memiliki 6 orang
perawatahli/ perawat pelaksanadengan tanggung jawab 10 orang
pasien. PPJA terdiri dari 2 orang, sehingga memerlukan
penanggung jawab disetiap shiftnya.
2) Standar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatan berisikan judul diagnosa
keperawatan, definisi, batasan karakteristik, faktor yang
berhubungan, NOC dan NIC sesuai dengan literatur NANDA-I
2018-2020, NOC, dan NIC.

STIKES Muhammadiyah Gombong


48

Daftar SAK RS PKU Muhammadiyah Sruweng :


No Judul Nomor Tanggal
Terbit
1 Nyeri akut 001/SAK/ KEP /X /2018 03-10-2018
2 Ketidakefektifan pola nafas 001/SAK/ KEP /X /2018 03-10-2018
3 Ansietas 001/SAK/ KEP /X /2018 03-10-2018
4 Hipertermi 001/SAK/ KEP /X /2018 03-10-2018
5 Risiko Infeksi 001/SAK/ KEP /X /2018 03-10-2018
6 Ketidakefektifan bersihan 001/SAK/ KEP /X /2018 03-10-2018
jalan nafas
7 Mual 001/SAK/ KEP /X /2018 03-10-2018
8 Intoleransi aktifitas 001/SAK/ KEP /X /2018 03-10-2018
9 Ketidakseimbangan nutrisi : 001/SAK/ KEP /X /2018 03-10-2018
kurang dari kebutuhan tubuh
10 Ketidakefektifan perfusi 001/SAK/ KEP /X /2018 03-10-2018
jaringan perifer

3) Standar prosedur operasional (SPO) Keperawatan


Pada area keperawatan, terdapat 110 SPO yang diterbitkan pada
25 Juni 2015, kemudian pada Bulan Desember 2015
ditambahkan SPO keperawatan (daftar SPO terlampir). SPO
yang berlaku saat ini sedang dalam proses revisi disesuaikan
dengan standar yang terbaru.
c. Material
Pengadaan barang logistik di ruang Chamdani AR. B
ditanggungjawabi oleh 1 orang perawat. Barang logistik yang
termasuk barang rutin (misalnya : blangko RM, ATK) akan
disampaikan kepada asisten manajer, kemudian diajukan kepada
bagian logistik. Jika persediaan habis, maka penanggung jawab
peralatan akan mendaftarkannya dan melaporkan kepada asisten
manajer. Untuk barang yang tidak termasuk pengeluaran rutin,
dibuat pengajuan barang khusus (misal : tensimeter, timbangan).

STIKES Muhammadiyah Gombong


49

Selain bertanggung jawab pada pengadaan barang logistik,


perawat juga bertanggung jawab untuk melakukan inventarisasi
peralatan yang ada di ruangan tersebut. Setiap bulan Tim
Inventarisasi akan mengecek keberadaan barang di masing-masing
ruang. Pengadaan peralatan didasarkan pada Permenkes No. 56
tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perjinan Rumah Sakit (Tipe C).
Berikut ini daftar peralatan yang ada di Ruang Chamdni AR. B :
No Nama Alat Jumlah

1 Tensimeter 3
2 Stetoskop 3
3 Set irrigator 1
4 Sterilisator -
5 Oksigen kecil 1
6 Slym zuiker (suction) 1
7 Pispot 6
8 Urinal 6
9 Termometer 2
10 Standar infuse 20
11 Timbangan BB 1
12 Bak instrumen 3
13 Nebulizer 1
14 Ambubag 1
15 Troli emergency 1
16 Box spil kit 1
17 EKG 1

Daftar alat tenun Ruang Chamdani AR. B


No Nama barang Jumlah

1 Sprei 50
2 Baju operasi pasien 5
3 Selimut biasa 50
4 Sarung bantal 50
5 Steek laken 50
6 Perlak 50
7 Penutup jenazah 1

STIKES Muhammadiyah Gombong


50

B. PROSES
1. Berdasarkan uraian tugas
a. Asisten Manajer
Tugas Asisten Manajer dalam Sistem Asuhan Keperawatan
Ruang Chmdani AR. B

No Tugas Asisten Manajer Keperawatan Pelaksanaan


Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan 1
1
serta tenaga lain sesuai kebutuhan
Merencanakan jumlah, jenis peralatan keperawatan yang 1
2
di perlukan sesuai kebutuhan
Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan 1
3 dan tenaga lain, sesuai kebutuhan dan ketentuan /
peraturan yang berlaku
Mengadakan. pertemuan berkala (1 bulan sekali) atau 1
sewaktu-waktu jika diperlukan dengan pelaksana
4
perawatan dan tenaga lain yang berada di wilayah
tanggung jawabnya
Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga 1
5 keperawatan untuk melaksanakan Asuhan Keperawatan
sesuai dengan ketentuan / standar
Mempertanggungjawabkan pelaksanaan inventarisasi 0
6
peralatan
Menciptakan suasana kerja yang menunjang hubungan 1
7
interpersonal
Melakukan koordinasi pelaksanaan tugas staf sehingga 1
8 dapat menghasilkan pelayanan keperawatan sesuai
standar untuk mencapai tujuan yang diharapkan
Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil kerja 0
9 satuan tugas keperawatan termasuk didalamnya
melakukan koreksi lapangan
Jumlah 8
Prosentase 80%
Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan

STIKES Muhammadiyah Gombong


51

Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan tugas Asisten
Manajer Ruang Chamdani B selama pengkajian didapatkan hasil
presentase 80%, termasuk kategori baik.
b. Perawat Penanggung Jawab Asuhan (PPJA)
Pelaksanaan Tugas PPJA (Ketua TIM)
Ruang Chamdani B
TIM I
No Evaluasi yang Dinilai Pelaksanaan
13 14 15
1. Bertugas pada pagi hari 1 1 1
Bersama PP (Perawat Pelaksana) menerima operan 1 1 1
2. tugas jaga dari PJTJ (Perawat Penanggungjawab
Tugas Jaga) yang tugas malam
Bersama PP melakukan doa bersama sebagai awal 1 1 1
3. dan akhir tugas dilakukan setelah selesai operan tugas
jaga malam
Melakukan pre conference dengan semua PP yang 1 0 1
4.
ada dalam grupnya setiap awal dinas pagi
Membagi tugas atau pasien kepada PP sesuai 0 0 0
5.
kemampuan dan beban kerja
6. Memonitor dan membimbing tugas PP 1 0 1
Membantu tugas PP untuk kelancaran pelaksanaan 1 1 1
7.
asuhan keperawatan
Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan asuhan 0 0 0
8. keperawatan yang dilakukan oleh PP yang ada
dibawah tanggung jawabnya
9. Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas 0 1 0
dan menerima laporan akhir tugas jaga dari PP untuk
persiapan operan tugas jaga berikutnya
10. Bersama PP melakukan operan tugas jaga kepada 1 1 1
PJTJ yang tugas jaga berikutnya
Jumlah 7 6 7
Prosentase 70% 60% 70%
Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan

STIKES Muhammadiyah Gombong


52

Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan tugas PPJA Ruang
Chamdani B selama 3 hari pengkajian didapatkan hasil rata-rata
presentase 66,7%, termasuk kategori cukup.
c. Perawat Pelaksana
Pelaksanaan Tugas Perawat Pelaksana pada saat Shift Pagi
Ruang Chamdani B

Pelaksanaan
No Tugas Perawat Pelaksana 13 14 15
1 2 1 2 1 2
Melakasanakan operan tugas setiap awal dan akhir 1 1 1 1 1 0
1.
jaga
Melakukan konfirmasi atau supervise tentang 1 1 1 0 0 1
2.
kondisi pasien segera setelah selesai operan jaga
Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas 1 1 0 1 1 1
3. yang dilakukan setelah selesai serah terima operan
tugas jaga
Mengikuti pre conference yang dilakukan PPJA 1 0 1 1 1 1
4.
setiap awal tugas
Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien 1 1 1 1 1 1
5. yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di
rekam medis
Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti 1 1 1 0 1 0
6.
di rekam keperawatan
Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha 1 1 1 1 1 1
7. untuk mengatasinya
Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada 1 1 1 1 1 1
8.
semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada 1 1 1 1 1 1
9. semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya
10 Mengikuti post conference yang diadakan oleh 1 1 1 1 1 1
PPJA pada setiap akhir tugas dan melaporkan
kondisi dan perkembangan semua pasien yang
menjadi tanggung jawabnya kepada PPJA

Jumlah 9 9 9 8 9 8

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup

STIKES Muhammadiyah Gombong


53

<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan tugas PP Ruang
Chamdani B selama 3 hari pengkajian didapatkan hasil rata-rata
presentase 87%, termasuk kategori baik.
2. Berdasarkan sistem manajemen keperawatan
a. Operan jaga
Evaluasi Pelaksanaan Serah Terima Tugas Jaga (operan)

No Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan


13 14 15
1. Menyampaikan Identitas pasien 1 1 1
2. Menyampaikan diagnosa medis 1 1 1
3. Menyampaikan diagnosa keperawatan 1 1 1
4. Menyampaikan tindakan keperawatan yang telah 1 1 1
dilakukan beserta waktu pelaksanaanya
5. Menyebutkan terapi dan tindakan medis beserta 1 0 1
waktunya yang dilakukan selama sift
6. Menginformasikan pendidikan kesehatan yang 0 1 0
telah dilakukan (bila ada)
7. Menyampaikan evaluasi hasil tindakan yang 1 1 1
telah dilakukan
8. Menyebutkan perkembangan yang ada selama 1 1 1
sift
9. Menginformasikan jenis dan waktu rencana 1 1 1
tindakan keperawatan yang belum dilakukan
10. Menyebutkan rencana tindakan medis dan 1 1 1
keperawatan
11. Saling memberikan reinforcement positive 0 0 1
12. Mengakhiri operan jaga dengan baik 1 1 1
13. Pemberi operan mendokumentasikan dalam 1 1 1
lembar Catatan PasienTerintegrasi (CPPT)
menggunakan format Subjetive, Objective,
Assesment, Planing (SOAP) dan
menandatangani
14. Penerima operan melakukan konfirmasi 0 1 1
dokumentasi dan menandatangani dilembar yang
sama
15. Pemberi dan penerima operan melakukan 1 1 1
konfirmasi dan kunjungan kepasien.
Jumlah 12 13 14

STIKES Muhammadiyah Gombong


54

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan operan jaga di Ruang
Chamdani B selama 3 hari pengkajian didapatkan hasil rata-rata
presentase 87%, termasuk kategori baik.

b. Meeting morning
Evaluasi Pelaksanaan Meeting Morning
Ruang Chamdani B
No Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan
1. Asisten manajer menyiapkan tempat untuk melakukan 1
meeting morning
2. Asisten Manajer memberikan arahan kepada staf dengan 1
materi yang telah disiapkan sebelumnya
3. Asisten Manajer melakukan klarifikasi apa yang telah 1
disampaikan kepada staf
4. Memberikan kesempatan staf untuk mengungkapkan 1
permasalahan yang muncul diruangan
5. Bersama sama staf mendiskusikan permecahan masalah 1
yang dapat ditempuh
6. Asisten Manajer memberi motivasi dan reinforcement 0
7. Meeting morning dilakukan oleh seluruh staf 1
Jumlah 6
Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang

STIKES Muhammadiyah Gombong


55

Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %


Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan meeting morning di
Ruang Chamdani B selama pengkajian didapatkan hasil presentase
86%, termasuk kategori baik.
c. Pre Conference
Evaluasi Pelaksanaan Pre Conference
Ruang Chamdani B
No Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan
13 14 15
1. Pre confrence menjadi satu rangkaian dengan 1 1 1
operan tugas jaga untuk setiap pasien yang
dioperkan sebelum proses konfirmasi dan
kunjungan pasien
2. PPJA)/Ketua Tim (KaTim) memandu 1 1 1
pelaksanaan pre conference
3. Ketua Tim/PPJA membagi tugaskepada 1 1 1
perawat pelaksana (PP) sesuai kemampuan
dengan memperhatikan keseimbangan kerja
4. Ketua Tim/PPJA menjelaskan masalah 1 1 1
keperawatan pasien dan rencana keperawatan
5. Mendiskusikan cara dan strategi pelaksanaan 1 1 1
asuhan pasien/tindakan
6. Memotivasi untuk memberikan tanggapan dan 0 1 0
penyelesaian maslah yang sedang didiskusikan
7. Mengklarifikasi kesiapan PP untuk 1 1 1
melaksanakan asuhan keperawatan
8. Memberikan reinforcement positif kepada PP 0 0 0
9. Menyimpulkan hasil pre confrence 1 1 1
(dilanjutkan kunjungan pasien sesuai langkah
operan)
10. Mendokumentasikan kegiatan pre conference 1 1 1
Jumlah 8 9 8
Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan

STIKES Muhammadiyah Gombong


56

Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pre conference di
Ruang Chamdani B selama 3 hari pengkajian didapatkan hasil
presentase 83%, termasuk kategori baik.
d. Post Conference
Evaluasi Pelaksanaan Post Conference
Ruang Chamdani B
No Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan
13 14 15
1. Menyiapkan ruangan / tempat 1 1 1
2. Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi 1 1 1
tanggung jawabnya
3. Menjelaskan tujuan dilakukanya post conference 1 1 1
4. Menerima penjelasan dari PP tentang hasil tindakan/ 1 1 1
hasil asuhan keperawatan yang telah dilakuakan PP
5. Mendiskusikan masalah yang telah ditemukan dalam 0 1 0
memberikan ASKEP pada pasien dan mencari upaya
pada PP
6. Mendiskusikan masalah yang telah ditemukan dalam 0 0 0
memberikan ASKEP pada pasien dan mencari upaya
penyelesaian masalah
7. Memberi reinforcement pada PP 0 0 0
8. Menyimpulkan hasil post conference 1 1 1
9. Mengklarifikasi pasien sebelum melakukan operan 1 1 1
tugas jaga shif jaga berikutnya (melakukan ronde
keperawatan)
Jumlah 6 7 6
Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan post conference di
Ruang Chamdani B selama 3 hari pengkajian didapatkan hasil
presentase 70%, termasuk kategori cukup.

STIKES Muhammadiyah Gombong


57

3. Sasaran Keselamatan Pasien


a. Identifikasi Pasien
Evaluasi Pelaksanaan Identifikasi Pasien Sebelum Melakukan
Tindakan/Pengobatan ke Pasien
N Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan
o 13 14 15
1. Lakukan verifikasi program 1 1 1

2. Siapkan alat 1 1 1

3. Lakukan Kebersihan tangan 1 1 1

4. Ucapkan salam 1 1 1
“ Assalamu’allaikum Wr. Wb, Bapak/ Ibu” dan
perkenalkan diri : "Saya.......(nama), jelaskan profesi /
unit kerja
5. Pastikan identitas pasien dengan benar sebelum 0 1 1
dilakukan
tindakan dengan cara :
a. Pertemuan Pertama
Minta pasien untuk menyebutkan nama lengkap
dan tanggal lahirnya
“Mohon sebutkan nama lengkap dan tanggal
lahir Bapak/Ibu?”
Bandingkan nama dan tanggal lahir yang
disebutkan pasien dengan yang tercantum pada
gelang pengenal yang digunakan pasien
Bandingkan identitas pasien yang ada pada
gelang pengenal dengan identitas yang ada pada
berkas rekam medis pasien (nama, tanggal lahir,
No RM)
b. Pertemuan kedua dan berikutnya
Identifikasi visual dengan melihat gelang
identitas pasien
Bandingkan identitas pasien yang ada pada
gelang identitas dengan identitas yang ada pada
berkas rekam medis pasien (nama, tanggal lahir,
nomor rekam medis)
6. Informasikan pada pasien tentang pemberian 1 1 0
pengobatan/ tindakan/prosedur yang akan
dilakukan :
“Bapak/Ibu, sesuai pesan dr. …………. (sebut nama
DPJP yangmemberi Instruksi) bahwa bapak/ibu akan
dilakukan pemberian pengobatan dan
tindakan/prosedur ….. (sebutkan jenisnya), sebelum
dilakukan tindakan (sebut jenisnya) saya akan
memastikan identitas Bapak/Ibu (lihat gelang
identitas pasien)”
7. Jika sudah selesai dilakukan konfirmasi ulang 1 1 1
identitas dan data identitas sudah cocok, lakukan
pemberian pengobatan dan tindakan/prosedur (sesuai

STIKES Muhammadiyah Gombong


58

SPO tentang pemberian pengobatan dan


tindakan/prosedur tersebut).
Jumlah 6 7 6

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan identifikasi pasien
sebelum melakukan tindakan/pengobatan di Ruang Chamdani B
selama 3 hari pengkajian didapatkan hasil presentase 90%, termasuk
kategori baik.
c. Risiko Jatuh
Evaluasi Pelaksanaan Pencegahan Risiko Jatuh dengan Kriteria
Rendah (A) di Ruang Chamdani B
N Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan
o 13 14 15
1. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien 1 1 1

2. Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda 1 1 1


terkunci, kedua sisi pegangan tempat tidur terpasang
dengan baik
3. Ruangan rapi 1 1 1

4. Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan 1 0 1


(telepon genggam, Bel panggilan, air minum,
kacamata)
5. Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan 0 1 1
kebutuhan pasien)
6. Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat 1 1 0
penopang)
7. Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu 0 1 1
dengar (pastikan bersih dan berfungsi)
8 Pantau efek obat-obatan 1 1 1

STIKES Muhammadiyah Gombong


59

9 Sediakan dukungan emosional dan psikologis 0 0 0

10 Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien 1 1 1


dan keluarga
11 Lakukan pengkajian risiko jatuh rendah (<24) : 1x72 1 1 1
jam (3hari)
Jumlah 8 9 8

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pencegahan risiko
jatuh kategori A di Ruang Chamdani B selama 3 hari pengkajian
didapatkan hasil presentase 86%, termasuk kategori baik.
Evaluasi Pelaksanaan Pencegahan Risiko Jatuh dengan Kriteria
Sedang (B) di Ruang Chamdani B
N Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan
o 13 14 15
1. Lakukan semua pencegahan umum (A) 1 1 1

2. Beri penanda berupa Pin berwarna kuning pada 1 1 1


gelang identitas pasien
3. Beri tanda segitiga warna kuning pada bed/tempat 1 0 1
tidur
4. Tawarkan bantuan untuk ambulasi 1 1 1

5. Lakukan pengkajian ulang risiko jatuh sedang (25- 1 1 1


45) : 1x24 jam
Jumlah 5 4 5

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik

STIKES Muhammadiyah Gombong


60

56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pencegahan risiko
jatuh kategori B di Ruang Chamdani B selama 3 hari pengkajian
didapatkan hasil presentase 93%, termasuk kategori baik.
Evaluasi Pelaksanaan Pencegahan Risiko Jatuh dengan Kriteria
Tinggi (C) di Ruang Chamdani B
N Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan
o 13 14 15
1. Lakukan tindakan pencegahan umum (A) dan (B) 1 1 1

2. Sendal anti licin 1 1 1

3. Tawarkan bantuan ke kamar mandi/ penggunaan 1 1 1


pispot setiap shift
4. Kunjungi dan amati pasien setiap shift oleh petugas 1 1 1
medis
5. Nilai kebutuhan akan : 1 1 1
a. Fisioterapi dan terapi okupasi
b. Alarm tempat tidur
c. Tempat tidur rendah (khusus)
d. Usahakan lokasi kamar tidur berdekatan dengan
pos perawat (nurse station)
6 Edukasi keluarga pasien agar pasien tidak di 1 0 1
tinggalkan sendirian
7 Lakukan pengkajian ulang risiko jatuh tinggi (>45) : 1 1 1
Setiap Shift
Jumlah 7 6 7

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan

STIKES Muhammadiyah Gombong


61

Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pencegahan risiko
jatuh kategori B di Ruang Chamdani B selama 3 hari pengkajian
didapatkan hasil presentase 95%, termasuk kategori baik.
d. Cuci tangan
No Momen Hanh Hygiene Pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Sebelum melakukan tindakan aseptik 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0

2. Sebelum kontak pasien 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0

3. Setelah kontak dengan pasien 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4. Setelah terkena cairan tubuh pasien 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5. Setelah berada di lingkungan pasien 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah 4 3 5 4 5 4 4 5 4 3

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan 5 momen HH di
Ruang Chamdani B dengan menggunakan 10 perawat selama
pengkajian didapatkan hasil presentase 60% untuk momem sebelum
kontak dengan pasien dan 50% untuk momen sebelum melakukan
tindakan aseptik.

STIKES Muhammadiyah Gombong


62

4. EWS
Dari wawancara yang dilakukan terhadap 14 orang perawat di Ruang
Chamdani B, hanya 1 orang yang mengetahui EWS, tetapi belum
memahami cara penerapannya.

5. Pendokumentasian
Evaluasi Pelaksanaan Pendokumentasian RM 33 (Perencanaan
Keperawatan) di Ruang Chamdani B
N Variabel Yang Dinilai Pelaksanaan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Nomor (diisi sesuai nomor urut) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

2. Tanggal dan Jam (diisi sesuai tanggal 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1


dan jam
3. Diagnosa Keperawatan [Problem b.d 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
etiologi (kode diagnosa), tujuan (label
dan kode, indikator dan skala)]
4. Rencana keperawatan [intervensi 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
sesuai NIC = label (kode label) +
aktivitas]
5. Nama dan Tanda tangan (ditulis 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
dengan jelas)
Jumlah 4 3 4 4 5 5 5 3 4 4

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pendokumentasi RM 33
(Perencanaan Keperawatan) di Ruang Chamdani B dengan menggunakan
10 RM selama pengkajian didapatkan hasil presentase 82%, termasuk
kategori baik.

STIKES Muhammadiyah Gombong


63

C. OUTPUT
1. Mutu Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan professional merupakan dasar bagi
terselenggaranya pelayanan prima. Asuhan keperawatan tersebut
diberikan oleh tenaga keperawatan yang memiliki kewenangan dan
kompetensi yang telah ditetapkan oleh profesi. Ciri mutu asuhan
keperawatan menurut Depkes RI tahun 2008 adalah:
a. Memenuhi standart profesi
b. Sumber daya dimanfaatkan secara wajar, efisien dan efektif
c. Aman bagi pasien dan tenaga keperawatan
d. Memuaskan pasien dan tenaga keperawatan
e. Aspek sosial, ekonomi, budaya, etika dan tata nilai masyarakat
diperhatikan dan dihormati oleh karena hal tersebut pemberian asuhan
keperawatan yang professional dan sesuai standar diharapkan mampu
menjawab kompetisi di era global, sehingga pasien dapat
mendapatkan kepuasan dalam pelayanan keperawatan.
Mutu asuhan keperawatan yang prima akan terwujud apabila :
a. Asuhan keperawatan diberikan berdasarkan standar dan kode etik
profesi keperawatan
b. Dilakukan evaluasi secara periodik dan terus menerus
c. Ada upaya tindak lanjut untuk perbaikan
d. Didukung pimpinan dan organisasi yang kuat
e. Komitmen yang tinggi dari seluruh staf keperawatan.
Standar penilaian yang digunakan untuk menilai mutu asuhan
keperawatan adalah dengan menggunakan instrumen A, B dan C.
Adapun rentang nilai untuk instrumen ABC adalah :
a. Kriteria baik (76-100%)
b. Kriteria cukup (56-75%)
c. Kriteria kurang (40-55%)
d. Kriteria tidak baik (kurang dari 40%)

STIKES Muhammadiyah Gombong


64

Adapun instrumen A, B, C meliputi:


a. Instrument A
Dokumentasi keperawatan adalah sistem pencatatan kegiatan
sekaligus pelaporan semua kegiatan asuhan keperawatan sehingga
terwujud data yang lengkap, nyata dan tercatat bukan hanya tingkat
kesakitan dari pasien, tetapi juga jenis, kualitas dan kuantitas
pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien.
Dokumentasi keperawatan suatu yang mutlak harus ada untuk
perkembangan keperawatan, khususnya proses profesionalisasi
keperawatan serta upaya untuk membina dan mempertahankan
akontabilitas perawat dan keperawatan. Dalam membuat dokumentasi
harus memperhatikan aspek-aspek :
1) Keakuratan data
2) Breavity (ringkas)
3) Legibility
Komponen dokumentasi keperawatan:
1) Pengkajian
Asuhan keperawatan paripurna memerlukan data yang lengkap
dan dikumpulkan secara terus-menerus tentang keadaan pasien
untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan. Data harus
bermanfaat bagi semua anggota tim kesehatan. Komponen
pengkajian meliputi pengumpulan data, pengorganisasian data.
Pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi, pemeriksaan
fisik dan penunjang.
2) Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan menggambarkan masalah pasien baik
aktual maupun potensial berdasarkan hasil pengkajian data.
Diagnosa dirumuskan berdasarkan data status kesehatan pasien,
dianalisa, dibandingkan dengan fungsi normal kehidupan pasien.
Kriteria diagnosa dihubungkan dengan penyebab kesenjangan dan
pemenuhan kebutuhan pasien, dibuat sesuai dengan wewenang

STIKES Muhammadiyah Gombong


65

perawat, dengan komponen yang terdiri atas masalah, penyebab


dan tanda gejala (PES) atau terdiri dari masalah dan penyebab
(PE) yang bersifat aktual apabila masalah kesehatan sudah nyata
terjadi dan bersifat potensial kemungkinan besar akan terjadi dan
dapat ditangani oleh perawat.
3) Rencana keperawatan
Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan diagnosa
keperawatan. Komponen rencana keperawatan meliputi
penentuan prioritas, tujuan, kemungkinan pemecahan, metode
pendekatan pemecahan masalah prioritas masalah ditentukan
dengan memberi prioritas utama masalah yang mengancam
kehidupan dan prioritas selanjutnya adalah masalah yang
mengancam kesehatan pasien. Prioritas ketiga adalah masalah
yang mempengaruhi perilaku.
4) Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan rencana tindakan yang
ditentukan dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi yang
mencakup aspek peningkatan, pencegahan, pemeliharaan, serta
pemulihan kesehatan dengan mengikutsertakan pasien dan
keluarga, tindakan keperawatan, dan aktivitas keperawatan.
5) Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk memeriksa kembali hasil pengkajian
awal dan intervensi awal untuk mengidentifikasi masalah dan
rencana asuhan kepearawatan pasien termasuk strategi
keperawatan masalah pasien.
6) Catatan asuhan keperawatan
Pencatatan merupakan data tertulis tentang kesehatan pasien dan
perkembangan pasein selama dalam pemberian asuhan
keperawatan. Syarat penilaian observasi studi dokumentasi
menurut Depkes, 2008 pada status pasien yang dirawat minimal 3
hari atau dari status pasien yang sudah pulang.

STIKES Muhammadiyah Gombong


66

b. Instrumen B
Instrumen B berisikan survey kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan, yang meliputi :
1) Indentifikasi pasien
2) Perkenalan diri perawat ke pasien dan keluarga
3) Edukasi
4) Respon perawat terhadap keluhan pasien
5) Ekspresi perawat dalam memberikan pelayanan ke pasien
6) Caring perawat terhadap keluhan pasien
c. Instrumen C
Instrumen C berisikan evaluasi tindakan keperawatan sesuai dengan
stanpar prosedur operasional (SPO) yang berlaku di rumah sakit.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrument A, B, dan C yang
dilakukan pada tanggal 12-16 November 2018 di Ruang Chamdani B
dengan kriteria pasien dengan lama perawatan minimal 3 hari. Dari hasil
pengkajian tersebut didapatkan hasil seperti pada table berikut:

STIKES Muhammadiyah Gombong


Hasil Evaluasi Pendokumentasian Keperawatan dengan Instrumen A
di Ruang Chamdani B RSPKU Muhammadiyah Sruweng
PENGKAJIAN
No KODE BERKAS REKAM MEDIK PASIEN
Aspek yang di nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mencatat data yang dikaji sesuai dengan pedoman pengkajian 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Data dikelompokan (Bio-psiko-sosio-spiritual) 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
3 Data yang dikaji lengkap dalam waktu 24 jam sejak pasien masuk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 Data dikaji sejak pasien masuk sampai pulang 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
5 Pengkajian yang dilakukan, disertai nama dan tanda tangan perawat yang mengkaji 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
TOTAL 4 4 5 4 5 5 5 4 3 5
PROSENTASE 80 80 100 80 100 100 100 80 60 100
RATA-RATA 88

DIAGNOSA

KODE BERKAS REKAM MEDIK PASIEN


No Aspek yang di nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Diagnosa Keperawatan ditulis sesuai prioritas masalah pasien 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0
2 Diagnosa keperawatan dirumuskan dengan benar (P/E/S) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Merumuskan diagnosa keperawatan aktual/resiko/potensial 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2
PROSENTASE 100 67 67 100 100 100 67 67 100 67
RATA-RATA 83,5

67
68

RENCANA TINDAKAN

KODE BERKAS REKAM MEDIK PASIEN


No Aspek yang di nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Rencana askep berdasarkan diagnosa keperawatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
2 Rencana askep disusun oleh perawat yang bertanggung jawab 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Rumusan tujuan mengandung komponen SMART 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0
4 Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1
5 Rencana tindakan mencakup tindakan observasi keperawatan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
6 Rencana tindakan mencakup tindakan terapi keperawatan 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1
7 Rencana tindakan mencakup tindakan pendidikan kesehatan 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1
8 Rencana tindakan mencakup tindakan kolaborasi 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0
9 Rencana tindakan mencakup tindakan yang menggambarkan keterlibatan klien/keluarga 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0
TOTAL 5 7 6 7 6 7 4 5 6 5
PROSENTASE 55 78 67 78 67 78 44 55 67 55
RATA-RATA 64,4
TINDAKAN / IMPLEMENTASI
KODE BERKAS REKAM MEDIK PASIEN
No Aspek yang di nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Tindakan observasi keperawatan yang dilakukan didokumentsikan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Tindakan terapi keperawatan yang dilakukan didokumentasikan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
3 Tindakan pendidikan kesehatan yang dilakukan didokumentasikan 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0
4 Tindakan kolaborasi yang dilakukan didokumentasikan 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0
5 Tindakan yang dilakukan dengan melibatkan klien /keluarga didokumentasikan 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1
6 Respon klien terhadap tindakan keperawatan didokumentasikan 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
SUB TOTAL 3 5 3 5 3 4 4 5 4 4
PROSENTASE 50 83 50 83 50 67 67 83 33 33
RATA-RATA 59,9
EVALUASI

STIKES Muhammadiyah Gombong


69

KODE BERKAS REKAM MEDIK PASIEN


No Aspek yang di nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Diagnosa keperawatan dievaluasi setiap hari sesuai SOAP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Diagnosa keperawatan yang sudah teratasi terlihat dalam dokumentasi 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1
TOTAL 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2
PROSENTASE 100 50 50 100 50 50 100 50 50 100

RATA-RATA 70

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

KODE BERKAS REKAM MEDIK PASIEN


No Aspek yang di nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Menulis pada format yang baku 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yang dilakukan 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1
3 Pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas, istilah yang baku dan benar 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1
4 Setiap melakukan tindakan atau kegiatan perawat mencantumkan paraf atau nama 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0
jelas jam dan tanggal dilakukan tindakan
5 Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4
PROSENTASE 80 80 60 60 100 80 60 60 80 80

RATA-RATA 74

STIKES Muhammadiyah Gombong


Rekap Evaluasi Pendokumentasian (A) Di Ruang Chamdani B
RS PKU Muhammadiyah Sruweng
(n=10)
No Aspek yang dinilai Nilai
A Pengkajian 88

B Diagnosa 85,5

C Rencana 64,4

D Implementasi 59,9

E Evaluasi 70

F Dokumentasi 74

Total 74

Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pendokumentasi
dengan penilaian instrumen A di Ruang Chamdani B dengan
menggunakan 10 RM selama pengkajian didapatkan hasil presentase
74%, termasuk kategori cukup.

70
KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN PERAWAT

Persepsi Penilaian Mutu Asuhan Keperawatan (Instrumen B)


Tanggal 8-10 Agustus 2018

No Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Apakah perawat selalu memperkenalkan diri? 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
2 Apakah perawat selalu mananyakan nama pasien? 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
3 Apakah perawat selalu menanyakan bagaimana nafsu makan pasien? 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
4 Apakah perawat pernah menanyakan adanya makanan pantangan 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1
dalam keluarga?
5 Apakah perawat memperhatikan jumlah diet yang dimakan oleh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
pasien?
6 Bila pasien tidak mampu makan sendiri, apakah perawat membantu 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0
menyuapi?
7 Pada saat pasien dipasang infus, apakah perawat selalu memeriksa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
cairan/tetesannya dan area sekitar pemasangan infus?
8 Bila pasien mengalami kesulitan buang air besar, apakah perawat 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
menganjurkan makan buah, sayur, minum yang cukup dan banyak
bergerak?

71
72

9 Pada saat perawat membantu pasien BAB/BAK, apakah perawat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


memasang sampiran/selimut, menutup pintu/jendela, mempersilakan
pengunjung keluar ruangan?
10 Apakah ruangan tidur pasien selalu dijaga kebersihannya? 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0
11 Apakah lantai kamar mandi/WC selalu: bersih, tidak licin, tidak 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
berbau, cukup terang?
12 Selama pasien belum mampu mandi, apakah dimandikan oleh perawat? 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
13 Apakah pasien dibantu oleh perawat, bila tidak mampu: menggosok 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
gigi, membersihkan mulut atau mengganti pakaian atau menyisir
rambut
14 Apakah alat-alat tenun seperti seprei, selimut,dll diganti setiap kotor? 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 Apakah perawat pernah memberikan penjelasan akibat dari: kurang 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0
bergerak, berbaring terlalu lama?
16 Pada saat pasien masuk ruangan, apakah perawat memberikan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
penjelasan tentang fasilitas yang tersedia dan cara penggunaannya,
peraturan/tata tertib yang berlaku di RS?
17 Selama pasien dalam perawatan, apakah perawat memanggil nama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
pasien dengan benar?
18 Selama pasien dalam perawatan, apakah perawat mengawasi keadaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
pasien secara teratur pada pagi, sore maupun malam hari?

STIKES Muhammadiyah Gombong


73

19 Selama pasien dalam perawatan, apakah perawat segera memberi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


bantuan bila diperlukan?
20 Apakah perawat bersikap sopan dan ramah? 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
21 Apakah pasien/keluarga mengetahui perawat yang bertanggungjawab 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
setiap kali pergantian dinas?
22 Apakah perawat selalu memberikan penjelasan sebelum melakukan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
tindakan perawatan/pengobatan?
23 Apakah perawat selalu bersedia mendengarkan dan memperhatikan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
setiap keluhan pasien?
24 Dalam hal memberikan obat, apakah perawat membantu 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
menyiapkan/meminumkan obat?
25 Selama pasien dirawat, apakah diberikan penjelasan tentang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
perawatan/pengobatan/ pemeriksaan lanjutan setelah pasien
diperbolehkan pulang?
Jumlah 21 19 19 24 21 21 21 23 20 22
Prosentase 84 76 76 96 84 84 84 92 80 88
Rata-rata 84

STIKES Muhammadiyah Gombong


Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil bahwa penilaian pelayanan perawat oleh
pasien di Ruang Chamdani B dengan menggunakan 10 pasien yang
dirawat lebih dari 3 hari selama pengkajian didapatkan hasil
presentase 84%, termasuk kategori baik.

2. Supervisi Keperawatan

No Uraian Supervisi Pelaksanaan


1 Pemantauan suhu dan kelembaban :
a Grafik pemantauan suhu kulkas lengkap, sampai hari ini 1
Grafik pemantauan suhu ruang penyimpanan obat
b lengkap, sampai hari ini TDD
c
Grafik pemantauan kelembaban ruang penyimpanan obat
lengkap, sampai hari ini TDD
Penyimpangan Suhu kulkas, suhu ruang obat,
d kelembaban ruang dilaporkan 1
2 Indikator mutu dan Keselamatan Pasien :
a Ada Story Board tentang indikator mutu di ruangan 0
b Input data setiap indikator mutu lengkap sampai hari ini 1

Setiap perawat memahami indikator mutu ruangannya,


c dan mampu menyampaikan hasil 0
d
Petugas memahami jenis-jenis insiden keselamatan 0
pasien dan alur pelaporannya
3 Pengelolaan obat :

Labelling obat, alat kesehatan, sampel darah, sampel


laboratorium, ASI yang diperas, menggunakan 2/3
a identitas yaitu Nama dan tanggal lahir atau nomer CM 1

74
75

Penyimpanan obat sesuai (suhu, penempatan, High


b Alert, Elektrolit cairan pekat, Narkotik) 0
c Tidak ada obat ED 1
Obat multi dose ada tanggal dibuka dan tanggal
d kadaluwarsa 0
4 Pengelolaan Fasilitas :
a
Troly emergency tersedia, mudah diakses dan semua
peralatan tercatat sampai hari ini 1
b Jadwal Code Blue Up date, 0
c Jadwal code red up date 1
d Bel pasien di semua ruang berfungsi baik 1
Flow meter, suction pump, syringe pump, siap pakai
e dalam keadaan bersih 1
Bahan Beracun Berbahaya (B3) disimpan dalam almari
f besi /kacatertutup 1
g Eye wash tersedia diruangan, berisi cairan yang ada label
tanggal isi dan tanggal kadaluwarsa 1
h Petunjuk jalur evaluasi jelas 1
i Jalur evakuasi terbebas dari rintangan 1
j Pengontrolan tabung oksigen sampai hari ini 1
k Maintenance dan kalibrasi alat dilakukan sesuai jadwal 1
l Ketersediaan spill-kit di ruangan 0
Petugas mampu mendemonstrasikan penggunaan spill-
m kit 1
n Ruangan tertata dengan rapi 1
5 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
a Pembuangan sampah infeksius dan non infeksius sesuai 1
b APD petugas rasional 1
c Praktek kebersihan tangan sesuai 1
6 Performance Petugas
a Uniform perawat sesuai (Baju dinas,sepatu, tanda
pengenal)
1
b Perawat mampu menyebutkan cara identifikasi pasien 1
Perawat mampu menyebutkan kapan waktu melakukan
identifikasi pasien
c 1
Perawat mampu menyebutkan tata aturan pemasangan
gelang identifikasi? (termasuk identifikasi pasien jatuh,
alergi dan DNR)
d 1
Penanda risiko jatuh di Gelang, TT (Rawat Inap) dan
e Lengan pasien (rawat jalan) dilakukan? 1

STIKES Muhammadiyah Gombong


76

Perawat mampu melakukan komunikasi efektif pada saat


f diperlukan (SBAR dan TBAK) 1
Perawat mampu menyebutkan tata cara antisipasi
g kesalahan penandaan operasi (Mark site)? 1
Apakah marksite telah dilakukan pada pasien operasi
h lateralisasi, multiple struktur atau multiple level? 1
Perawat di kamar operasi/Tindakan invasif risiko tinggi
mampu menyebutkan prosedur keselamatan pasien
operasi (surgical safety cecklist)
i TDD
Pemberian cairan infus apakah menunjukan tanggal dan
j jam pemasangan,petugas yang memberiakan , dan dosis? 1
l Perawat mampu mendemonstrasikan BHD 1
m Perawat mampu mendemonstrasikan aktivasi code blue 0
n Perawat mampu mendemonstrasikan aktivasi code red 1
0 Jadwal dinas sesuai 1
Jumlah 32
Prosentase 80
Keterangan 1: Dilaksanakan
0 : Tidak Dilaksanakan
Kategori Berdasarkan Arikunto, 2006 :
76-100 : Baik
56-75 : Cukup
<56 : Kurang
Persentase (%) = Nilai yang didapat x 100 %
Nilai keseluruhan
Analisa :
Dari tabel didapatkan hasil supervisi keperawatan di Ruang Chamdani B
selama pengkajian didapatkan hasil presentase 80%, termasuk kategori
baik.

STIKES Muhammadiyah Gombong


D. Analisa SWOT
1) Man
Strength Weaknesses Opportunities Threat

 Jumlah tenaga yang memenuhi standar  Jumlah perawat yang masih  Adanya mahasiswa yang  Tuntutan masyarakat
 Adanya orientasi kepada pegawai baru pendidikan D3 sebanyak 86% sedang praktek belajar di yang untuk
selama 6 bulan  Berdasarkan hasil observasi Ruang Chamdani B mendapatkan
 Usia perawat produktif didapatkan ketidaksesuaian pelayanan yang
 RS PKU Muhammadiyah
 Perawat di Ruangan Chamdani B pembagian kerja sesuai dengan bermutu
Sruweng adalah rumah sakit
diberikan kesempatan untuk latar belakang pendidikan  Informasi standar
Tipe C
melanjutkan pendidikan.  Berdasarkan observasi masih tenaga keperawatan
 Adanya CI yang mengkoordinir adanya perawat yang tidak Ners
mahasiswa yang sedang praktek belajar memakai id card lengkap
lapangan  Dari hasil observasi diperoleh
 Berdasarkan hasil kuesioner kepuasan bahwa asuhan keperawatan yang
pasien diperoleh 84% menyatakan puas diberikan oleh perawat sudah
dengan pelayanan di Ruangan sesuai dengan SOP dengan
Chamdani B prosentase 74% masuk dalam
 Berdasarkan supervisi keperawatan, kategori cukup.
diperoleh hasil 80% yang sudah dikuasi
oleh perawat Ruang Chamdani B
 Perawat belum mengetahui metode

77
78

terbaru untuk memantau kondisi pasien


rawat inap

2) Metode
Strength Weakness Oppurtunity Threat

 RS PKU Muhammadiyah Sruweng  Sistem pendokumentasian  RS PKU Muhammadiyah  Tuntutan


Memiliki Visi, Misi, Falsafah, Motto catatan keperawatan masih Sruweng adalah RS swasta masyarakat untuk
yang berlaku juga di Ruang Chamdani B dalam kategori cukup, yaitu 74 tipe C, sehingga bisa mendapatkan
 Asisten Manajer melakukan meeting % menentukan alur pelayanan pelayanan yang
morning  Metode penugasan perawat secara mandiri dengan bermutu
 Asisten Manajer telah melakukan adalah metode perawatan mengacu pada perundang-
fungsinya sesuai dengan peran pada moduler tetapi PPJA belum undangan yang berlaku
fungsi pengendalian dan evaluasi. mampu menjalankan fungsinya
 Kepuasan pasien terhadap pelayanan secara optimal, dengan
perawat di Ruang Chamdani B dengan prosentase 66%
prosentase 84% kategori baik 
 Memiliki struktur organisasi yang jelas
dan melakukan pendelegasian sesuai alur
struktur
 Di setiap shift, ada penanggung jawab
 Terdapat jadwal dinas yang disusun

STIKES Muhammadiyah Gombong


79

setiap bulan
 Deskripsi tugas perawat tersusun dengan
jelas
 Sudah adanya format dokumentasi yang
terintergrasi (catatan integrasi) yang
digunakan sebagai dokumentasi
 Ruangan Chamdani B telah difasilitasi
dengan SAK dan SOP yang berlaku di
RS PKU Muhammadiyah Sruweng

3) Material

Strength Weakness Opportunity Threatened

 Terdapat identitas pasien yang  Terdapat beberapa lemari  RS PKU Muhammadiyah  Peraturan
terterdapat pada gelang setiap pasien pasien yang terlihat kurang rapi. Sruweng merupakan RS tipe perundang-
 Ruang Chamdani B memiliki ventilasi  Tidak terdapat label nama alat C, sehingga pengadaan undangan menuntut
yang baik medis dan obat medis di lemari barang disesuaikan kebutuhan akan ada perubahan
 Telah terdapat petunjuk teknik cuci alat dan lemari obat. dan dana yang ada mengenai logistik
tangan yang benar yang diletakkan di  Lokasi Chamdani B jauh dari RS
dekat tempat desinfektan dan setiap Farmasi, sehingga petugas
tempat tidur pasien untuk cuci tangan memerlukan waktu yang lebih

STIKES Muhammadiyah Gombong


80

yang dapat dimanfaatkan oleh semua untuk mengurus kebutuhan obat


pihak baik perawat, mahasiswa, pasien
maupun keluarga pasien.
 Telah tersedia tempat sampah yang
berbeda untuk jenis sampah medis,
domestik dan alat- alat tajam.
 Ruangan Chamdani B sudah
menggunakan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIMRS) yaitu sistem
komputerisasi dalam pemasukan data.

E. PRIORITAS MASALAH
Penentuan masalah di Ruang Chamdani B:
No Masalah U MG A I MN T Total
Belum adanya sosialisasi
pengetahuan dan penerapan tentang 5 4 4 4 5 4 26
1 EWS
Belum optimalnya
pendokumentasian asuhan 5 3 3 3 3 4 21
2 keperawatan
Belum optimalnya fungsi PPJA 5 3 3 4 3 4 22
3 dalam sistem asuhan keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong


81

Belum optimalnya 5 momen cuci


tangan (momen sebelum kontak
5 4 3 3 4 4 23
dan sebelum melakukan tindakan
4 aseptik)

Keterangan:
U : Urgency/Mendesak 1 : Rendah sekali
MG :Magnitud/Penting/Besar sesuatu 2 : Rendah
A : Applicative/Penerapan 3 : Sedang
I :Impact/Dampak yang kuat 4 : Tinggi
MN :Money/ Keuangan 5 : Sangat Tinggi
T :Tools/Alat sarana/Fasilitas i. T

Prioritas Masalah :
1. Belum adanya sosialisasi pengetahuan dan penerapan tentang EWS
2. Belum optimalnya 5 momen cuci tangan (momen sebelum kontak dan sebelum melakukan tindakan aseptik)
3. Belum optimalnya fungsi PPJA dalam sistem asuhan keperawatan
4. Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong


82

F. POA (Plan Of Action)


Penanggung
No Data Masalah Tujuan Target Rencana kegiatan Sasaran Waktu
jawab

1. Dari wawancara yang Belum adanya Untuk 1. Perawat mengetahui workshop Perawat 29 Kelompok
dilakukan terhadap 14 sosialisasi mengaplikasika tentang metode EWS dan bidan Novemb Manajemen
orang perawat di pengetahuan n metode EWS er 2018
Ruang Chamdani B, dan penerapan di masing- 2. Perawat
hanya 1 orang yang tentang EWS masing ruangan mengaplikasikan
mengetahui EWS, rawat inap metode EWS kepada
tetapi belum pasien rawat inap
memahami cara
penerapannya.
2. Prosentase 5 momen Belum Meningkatkan 1. Kepatuhan cuci Sosialisasi dan 21 Kelompok
cuci tangan sebelum optimalnya 5 kepatuhan tangan sebelum pendampingan saat Novemb Manajemen
kontak dengan pasien perawat kontak dengan melakukan kegiatan Perawat er 2018
60% dan momen momen cuci pasien 100%
tangan terhadap 5
sebelum melakukan 2. Epatuhan cuci
tindakan aseptik 50% momen cuci tangan sebelum
(momen
tangan melakukan
sebelum
tindakan aseptik
kontak dan 100%
sebelum
melakukan
tindakan
aseptik)

3 Penilaian PPJA sesuai Belum PPJA di Ruang PPJA dapat Pengarahan tentang Perawat 21 Kelompok
melaksanakan uraian uraian tugas kepada

STIKES Muhammadiyah Gombong


83

dengan uraian tugasnya optimalnya Chamdani B tugasnya dengan PPJA Novemb Manajemen
66% fungsi PPJA bisa prosentase >80% er 2018
dalam sistem melaksanakan
asuhan tugasnya sesuai
dengan uraian
keperawatan
tugas

4 Prosentase kepatuhan Belum Pendokumentasi Penilaian instrumen A Pengarahan dan Perawat 21 Kelompok
perawat terhadap optimalnya an sesuai >80% pendampingan perawat Novemb Manajemen
dokumentasi dengan dengan asuhan saat melakukan er 20018
standar instrumen A pendokument pendokumentasian
asian asuhan keperawatan
adalah 74%
yang diberikan
keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong


84

Das könnte Ihnen auch gefallen