Sie sind auf Seite 1von 79

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
DERMALITAN (KADER REMAJA PEDULI KESEHATAN) SEBAGAI
SOLUSI OPTIMALISASI KESEHATAN REMAJA

BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh :

Furqan Syakban Nurrahman (Ketua) NIM: G2A014074 / 2014


Merry Yudha Retno Anggraeni (Anggota 1) NIM: G2A014018 / 2014
Bella Maulia Indah Kurniawati (Anggota 2) NIM: G2A014069 / 2014
Anita Dwi Astari (Anggota 3) NIM: G2A015064 / 2015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


SEMARANG
2017
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
RINGKASAN ........................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
BAB 2. TARGET LUARAN .................................................................. 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ..................................................... 5
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI ........................................................... ja 7
BAB 5. POTENSI HASIL ....................................................................... 9
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA .................................. 10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan dana 11
Lampiran 2. Bukti-bukti pendukung kegiatan 16

iii
DERMALITAN (KADER REMAJA PEDULI KESEHATAN) SEBAGAI
SOLUSI OPTIMALISASI KESEHATAN REMAJA
FURQAN SYAKBAN NURRAHMAN
Dosen Pembimbing: Ns. Yunie Armiyati., M.Kep., Sp.Kep.MB.
Email: furqon.syakban@gmail.com

Ringkasan

Masa remaja adalah masa peralihan dimana perubahan fisik dan


psikologis dari masa kanak-kanak dan masa dewasa, merupakan salah satu fase
kehidupan saat fungsi fisik hampir mencapai puncaknya. Perhatian pada remaja
adalah salah satu kunci untuk keberhasilan program kesehatan. Banyak remaja
yang kurang mengetahui pentingnya kesehatan untuk dirinya sendiri. Data
kesehatan penduduk di Puskesmas Manyaran tahun 2015 menunjukkan bahwa 10
penyakit terbanyak yang diderita remaja adalah ISPA (23%), Hipertensi (7%),
Diabetes (3,5%), Nyeri kepala Masih banyak (3,3%), gastritis dan duodentitis
(3,1%), gangguan otot (2,6%), faringitis (2,5%), dermatitis (2,3%). masalah
kesehatan remaja yang di temukan di kelurahan Kembangarum Semarang Barat
meliputi adalah hipertensi, stres, anemia, diabetes, bahkan ada remaja yang
meninggal karena sakit.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan pelibatan remaja diharapkan
dapat mengoptimalkan status kesehatan remaja. Kegiatan Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM) pengabdian kepada masyarakat menjadi solusi yang dapat
memfasilitasi remaja berperan aktif dalam kesehatannya. Kegiatan PKM ini
bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan remaja dan mengoptimalkan status
kesehatan remaja. Program pemberdayaan remaja dilakukan melalui pembentukan
pos pembinaan terpadu bagi remaja, rekruitment kader kesehatan remaja,
pelatihan kader kesehatan remaja penyediaan prasarana pendukung posbindu
remaja, penyediaan media promosi kesehatan, dan pendampingan posbindu
remaja dalam memberikan pelayanan kesehatan remaja. Setelah dilakukan
kegiatan ini diharapkan terjadi peningkatan status kesehatan, kesejahteraan sosial
dan peningkatan kualitas hidup remaja di Desa Kembangarum RW.X Kecamatan
Semarang Barat

Kata kunci :
kesehatan, remaja, kader

iv
1

BAB 1.PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Seperempat penduduk dunia berada dalam segmen remaja 10 – 24 tahun.
Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010, jumlah angkatan kerja sebanyak
172.070.339 jiwa, 66,06 persen diantaranya adalah remaja usia 15-24 tahun.
Jumlah tersebut menunjukkan bahwa penduduk remaja cukup besar yang
termasuk dalam angkatan kerja yang perlu ditingkatkan kualitasnya agar dapat
benar-benar sebagai aset pembangunan yang potensial (Pusdu-BKKBN, 2011).
Besarnya penduduk remaja juga akan berpengaruh pada pembangunan dari aspek
sosial, ekonomi maupun demografi baik saat ini maupun di masa yang akan
datang sehingga kelompok remaja perlu mendapatkan perhatian.
Data piramida penduduk kota Semarang tahun 2015 menunjukkan bahwa
proporsi jumlah penduduk terbesar ditempati oleh kelompok usia 20-24 tahun dan
15-19 tahun, yang termasuk dalam kategori remaja (BPS Kota Semarang, 2015).
Salah satu wilayah di Kota Semarang dengan jumlah remaja yang banyak adalah
kelurahan Kembangarum Kecamatan Semarang Barat. Wilayah kelurahan
Kembangarum yang banyak proporsi penduduk remajanya antara lain di RW 10
Kembangarum Kecamatan Semarang Barat RW 10. Kelurahan Kembangarum
yaitu terdiri dari 15 RT. Tiap RT terdiri dari 30 – 36 kepala keluarga dengan
jumlah remaja masing-masing kepala keluarga sebanyak 1-2 remaja dengan
jumlah remaja satu RW sekitar 900 orang. Hampir sebagian besar remaja di
Kembangarum masih bersekolah dan bekerja sebagai pegawai. Sebanyak 75 %
warga tergolong sejahtera dan 25 % pra sejahtera. Mayoritas pendidikan
penduduk dewasa adalah tamatan Sekolah Menengah Atas atau Sekolah
Menengah Kejuruan. Sedangkan remaja mayoritas pendidikan Sekolah Menengah
Atas/Kejuruan, kuliah di Perguruan Tinggi dan sudah bekerja. Jumlah remaja
yang tidak/belum pernah sekolah sebesar 5 %, yang tidak tamat SD sebesar 10 %
yang masih SMA/SMK sebesar 30 % dan yang kuliah di perguruan tinggi sebesar
45 %, sedangkan yang bekerja sebesar 20 %. Permasalahan akan timbul karena
jumlah remaja yang sibuk karena pekerjaan dan kegiatannya sebesar 70 %.
Data di RW 10 kelurahan Kembangarum Kecamatan Semarang Barat
menunjukkan hanya 54 remaja yang terlibat aktif dalam kegiatan karang taruna.
Kegiatan pertemuan remaja yang ada hanya bersifat pertemuan rutin bulanan.
Kegiatan remaja lebih banyak dilakukan pada event-event tertentu. Karang taruna
yang hanya aktif pada kegiatan peringatan hari kemerdekaan. Data di RW 10
Kelurahan Kembangarum Kecamatan Semarang Barat juga menunjukkan bahwa
belum ada remaja yang berpartisipasi aktif sebagai kader kesehatan remaja yang
melakukan kegiatan edukasi atau penyuluhan kesehatan pada remaja. Kegiatan
2

remaja juga belum dioptimalkan untuk meningkatkan status kesehatan mereka


padahal masih banyak permasalahan kesehatan yang dialami remaja.
Penduduk remaja (10-24 tahun) perlu mendapat perhatian serius karena
remaja sangat berisiko terhadap masalah-masalah kesehatan. Masa remaja
merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa.
Proses ini ditandai dengan pertumbuhan fisik dan pematangan psikis serta fungsi
organ hormonal. Kesehatan fisik dan psikis pada tahap remaja dapat mencapai
titik optimal, dan akan membentuk pola kesehatan dimasa depan. Kesehatan
remaja menempati posisi penting dalam skala global. Status kesehatan remaja
masa kini akan menentukan gambaran status kesehatan penduduk dewasa dalam
dekade berikutnya. Walaupun mereka mempunyai kesempatan memperoleh status
kesehatan optmial, ternyata perilaku mereka tidak selalu mendukungnya (Pusdu-
BKKBN, 2011).
Fenomena yang ada sering kali remaja mengeluh depresi, stress, dan
frustasi menghadapi tugas-tugas dan tuntutan belajar dari sekolah maupun
perguruan tinggi. Sehingga biasanya remaja mengatasi rasa stress tersebut dengan
merokok, meminum minuman keras, bahkan penggunaan obat-obat terlarang
serta. Gejala perilaku seksual pra-nikah pada remaja laki-laki dan perempuan usia
10-24 tahun sudah terjadi. Walaupun angkanya masih di bawah 5 persen, kejadian
ini seharusnya dapat dicegah dengan memberikan penyuluhan tentang kesehatan
reproduksi sejak usia masih muda (Balitbangkes Kemenkes RI, 2010). Fenomena
di masyarakat, remaja juga cenderung memiliki pola hidup yang tidak sehat
seperti kebiasaan makan junk food dan begadang. Pola hidup yang salah pada
remaja dapat meningkatkan resiko timbulnya banyak penyakit hipertensi, kanker
paru, kanker hati, gagal ginjal, AIDS dan bahkan kematian.
Data kesehatan penduduk di Puskesmas Manyaran Kota Semarang tahun
2015 menunjukkan bahwa 10 penyakit terbanyak yang diderita remaja adalah
ISPA (23%), hipertensi (7%), diabetes (3,5%), nyeri kepala (3,3%), gastritis dan
duodenitis (3,1%), gangguan otot (2,6), faringitis (2,5%), dermatitis (2,3%).
Penyakit-penyakit tersebut merupakan penyebab utama kualitas remaja yang
kurang produktif. Data tambahan lain status kesehatan remaha di RW 10
Kelurahan Kembangarum Kecamatan Semarang Barat didapatkan data kesehatan
penduduk remaja 6 bulan terakhir tahun 2016 yang sering terjadi adalah penyakit
stress (40%), hipertensi (20%), diare (15%), anemia (12%), gastritis (8%). Data
juga menunjukkan bahwa sebanyak 3% remaja yang mengalami kematian akibat
penyakit serta 2% remaja yang mengalami depresi. Data permasalahan kesehatan
remaja dan kematian remaja akibat penyakit ini perlu mendapatkan perhatian yang
serius. Studi pendahuluan memperoleh data bahwa puskesmas belum
dimanfaatkan oleh remaja secara maksimal dan belum ada kegiatan Posko
Pembinaan Terpadu (Posbindu) bagi remaja, sehingga partisipasi masyarakat
3

dalam hal ini remaja dalam melakukan pengendalian status kesehatan secara
mandiri perlu dioptimalkan.
Upaya pemeliharaan kesehatan remaja untuk mempersiapkan menjadi
orang dewasa yang sehat fisik dan mental serta produktif baik sosial maupun
ekonomi termasuk untuk reproduksi remaja dilakukan agar terbebas dari berbagai
gangguan kesehatan yang dapat menghambat kemampuan menjalani kehidupan
reproduksi secara sehat. Undang-undang Kesehatan no.36 tahun 2009 pasal 131
Ayat 2 menyebutkan bahwa upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak
anak masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan dan sampai berusia
18 (delapan belas) tahun. Berdasarkan Undang-undang Kesehatan no.36 tahun
2009 pasal 136 dan 137, pemerintah berkewajiban menjamin agar remaja dapat
memperoleh reedukasi, informasi dan layanan mengenai kesehatan remaja agar
mampu hidup sehat dan bertanggung jawab (Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, 2009). Upaya pemerintah dalam pemeliharaan
kesehatan remaja perlu didukung dengan peran serta masyarakat yang baik.
Merujuk pada permasalahan yang ada di Kembangarum Kecamatan
Semarang Barat dalam rangka mengoptimalkan dan meningkatkan kesehatan,
kesejahteraan sosial dan kemampuan usia remaja, perlu di selenggarakan suatu
program pelayanan dan pengembangan untuk masalah tersebut. Upaya perlu
dilakukan berkesinambungan agar tercapai kualitas hidup yang optimal pada usia
remaja. Pendekatan program pelayanan difokuskan pada program terpadu melalui
pemberdayaan dan peran serta aktif masyarakat. Pemberdayaan peran serta remaja
sebagai kader kesehatan dapat diupayakan untuk mengoptimalkan upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi permasalahan kesehatan remaja.
Pemberdayaan dan peran serta aktif masyarakat (remaja) akan menghasilkan
kemandirian remaja, kemampuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi
serta membuat perencanaan dan upaya pemecahan masalah dengan memanfaatkan
potensi yang ada tanpa tergantung pada bantuan dari luar. Potensi cukup besar
untuk dapat meningkatkan pemberdayaan remaja, antara lain dilihat dari
banyaknya remaja yang memiliki pendidikan yang cukup, status ekonomi
masyarakat yang sebagian besar sejahtera dan lingkungan rumah saling
berdekatan sehingga mudah koordinasi kegiatan.
Solusi dari semua permasalahan yang ada tersebut perlu diselenggarakan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis pemberdayaan remaja antara
lain melalui kader kesehatan remaja yang dapat berpartisipasi aktif dalam Posko
Pembinaan Terpadu (Posbindu). Kader remaja peduli kesehatan (Dermalitan)
menjadi solusi untuk optimalisasi kesehatan remaja di wilayah RW 10 kelurahan
Kembangarum Semarang. Adanya Dermalitan dimaksudkan agar masyarakat
terutama remaja berperan aktif dalam melakukan tindakan promotif, preventif,
kuratif sederhana dan rehabilitatif terhadap permasalahan kesehatan pada remaja.
4

BAB 2. TARGET LUARAN

Luaran yang diharapkan setelah melaksanakan kegiatan ini adalah:


1. Terbentuk Kader remaja peduli kesehatan (Dermalitan) dan Posbindu remaja
yang memberikan pelayanan kesehatan pada remaja di RW 10 Kelurahan
Kembangarum Kecamatan Semarang Barat
2. Tersedia media promosi kesehatan bagi remaja di RW 10 Kelurahan
Kembangarum berupa leaflet, lembar balik, poster manajemen masalah
kesehatan remaja, buku panduan kesehatan remaja dan KMS remaja
3. Publikasi hasil PKM di jurnal ber ISSN
4. Publikasi hasil PKM dalam seminar nasional.
5

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Berdasarkan hasil evaluasi oleh tim pengusul yang disetujui oleh pejabat
RW 10 Perumahan Korpri Kembangarum dengan mempertimbangkan kekuatan,
kelemahan, peluang dan hambatan yang ada, disepakati alternatif pemecahan
masalah tersebut, solusi yang ditawarkan dalam rangka pemecahan masalah yang
dinilai dapat dilaksanakan adalah: (1) Pembentukan Posbindu remaja, (2)
Rekrutmen Kader remaja peduli kesehatan (Dermalitan), (3) Pelatihan Kader
remaja peduli kesehatan, (4) Menyediakan media promosi kesehatan bagi Kader
remaja peduli kesehatan, (5) Menyediakan prasarana pendukung kegiatan
Posbindu remaja dan (6) Memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan Posbindu
remaja
Tabel 2
Metode pelaksanaan dan partisipasi masyarakat
No Metode pelaksanaan Partisipasi masyarakat
1 Pembentukan Posbindu remaja Berperan aktif dalam kegiatan diskusi
pembentukan kader posbindu remaja dan
pembentukan struktur organisasi
2 Rekruitmen kader kesehatan Posbindu remaja Mencari remaja di 15 RT wilayah RW 10
Kelurahan yang secara sukarela bersedia menjadi
kader kesehatan dan mempunyai kemampuan
untuk menjadi kader kesehatan remaja
3 Mengadakan 4 kali pelatihan kader kesehatan Berperan aktif sebagai peserta pelatihan dan
posyandu remaja: membantu pelaksanaan kegiatan tersebut
a. Pelatihan manajemen pola hidup sehat dan
manajemen stress pada remaja
b. Pelatihan manajemen hipertensi dan DM
pada remaja
c. Pelatihan manajemen anemia dan masalah
gizi pada remaja
d. Pelatihan pemeriksaan fisik dan kesehatan
sederhana pada remaja, pelaksanaan
Posbindu remaja dan edukasi remaja
4 Menyediakan media promosi dan pemantauan a. Berperan aktif dalam penyiapan media
kesehatan berupa : promosi dan pemantauan kesehatan
a. Leaflet dan lembar balik tentang berbagai b. Berperan aktif dalam penggunaan, perawatann
macam penyakit remaja dan cara dan distribusi media promosi kesehatan
penanganannya.
b. Buku panduan hidup sehat bagi remaja
c. Kartu catatan perkembangan kesehatan
remaja
5 Menyediakan prasarana pendukung kegiatan Berperan aktif dalam inventarisasi, penyimpanan,
Posbindu remaja meliputi: (1) Satu tensimeter penggunaan, perawatan prasarana pendukung
6

No Metode pelaksanaan Partisipasi masyarakat


air raksa, (2) Satu stetoskop, (3) Satu tensimeter kegiatan Posbindu remaja tersebut
otomatis, (4) Satu haemometer set untuk
pemeriksaan Hb, (5) Satu Glukometer set untuk
pemeriksaan gula darah, (6) Satu Uric Acid set
sebagai alat pemeriksaan asam urat, (7) Dua
timbangan , (8) Satu suturemeter, (9) Satu papan
nama identitas Posbindu remaja, (10) Minimal
30 seragam kaus untuk kader kesehatan, (11)
Dua termometer, (12) Satu box handscoen, (13)
Dua box alkohol swab, (14) Satu Bok tempat
menyimpan alat, (15) Kotak P3K
6 Memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan a. Tokoh masyarakat dan remaja berperan
Posbindu remaja (Mulai bulan ke-4) melakukan sosilasisi kegiatan
b. Kader kesehatan remaja bekerjasama dengan
petugas kesehatan berperan dalam
pelaksanaan kegiatan
c. Remaja terlibat aktif mengikuti Posbindu
remaja secara rutin
7

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

Berikut ini akan dipaparkan hasil Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)


Pengabdian Masyarakat RW X Kelurahan Kembangarum Semarang barat dalam
memberdayakan kader Posbindu Remaja sebagai upaya peningkatan kualitas
hidup Remaja. Hasil kegiatan mengacu pada rencana kegiatan dan target luaran
yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi: 1)
rekruitment kader, 2) pembuatan media promosi (leaflet), penyusunan buku
panduan hidup sehat Remaja, 3) Pelatihan dan penyegaran kader kesehatan
tentang pencegahan dan perawatan penyakit penyakit pada Remaja (hipertensi,
DM, anemia), bahaya merokok pada remaja, 4) Pelatihan tentang pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana bagi para kader kesehatan dan
pelatihan manajemen stress sebagai alternatif penyembuhan penyakit Remaja bagi
kader kesehatan, 5) Penyediaan pemeriksaan kesehatan dan laboratorium
sederhana untuk mendukung kegiatan posyandu remaja, 6) Pelaksanaan Posbindu
Sasaran pelatihan adalah kader kesehatan yang ada di RW 10, sebanyak
10 orang. Kuesioner diberikan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan
mengevaluasi capaian/hasil pelatihan. Media yang digunakan dalam pelatihan
meliputi: Leaflet, lembar balik, slide powerpoint, alat peraga pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan laboratorium sederhana, dan probandus.
Sebelum pelatihan diselenggarakan, tim pengabdian masyarakat
melakukan beberapa kegiatan persiapan, antara lain adalah: rapat koordinasi tim
pengabdian kepada masyarakat untuk menyusun planning of action (POA), rapat
koordinasi antara tim pengabdian masyarakat dan tim kader inti Kelurahan
Kembangarum penyusunan leaflet dan materi pelatihan, pembuatan rancangan
media pembelajaran dan persiapan peralatan pendukung.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat diselenggarakan pada bulan Mei s/d Juli
2017, sebanyak 4 kegiatan yaitu: Pertama, rapat koordinasi dan perekrutan kader
pada tanggal 15 April 2017. Kedua, pembuatan media pembuatan media promosi
(leaflet) dan penyusunan buku panduan hidup sehat Remaja; Ketiga, kegiatan
pelatihan kader tahap 1 (Topik tentang pencegahan dan perawatan hipertensi dan
DM pada Remaja, manajemen stres, manajemen anemia) pada tanggal 14 Mei
2017 , Keempat; Kegiatan pelatihan kader tahap 2 (Topik tentang Bahaya
Merokok Pada Remaja) yang dilanjutkan dengan penyerahan alat-alat untuk
pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan laboratorium sederhana dilaksanakan
tanggal 7 Juli 2017, Kelima; Kegiatan pelatihan kader tahap 3 (Topik tentang
Posbindu Remaja, pemeriksaan fisik pada Remaja serta praktek pemeriksaan fisik
dan laboratorium sederhana: gula darah dan asam urat pada Remaja) dilaksanakan
tanggal 8 Juli 2017, Keenam, kegiatan pendampingan Posyandu Remaja pada
tanggal 9 Juli 2017. Evaluasi pengetahuan (kognitif) dilakukan setelah peserta
8

mengikuti pelatihan. Evaluasi keterampilan (skill atau psikomotor) dilakukan


setelah pelatihan meminta setiap kader untuk mencoba ketrampilan yang diajarkan
misalnya manajemen komplementer, pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan gula
darah dan asam urat untuk mengevaluasi pemahaman dan keterampilan kader.
Evaluasi dilaksanakan untuk memastikan kader kesehatan mampu melakukan
keterampilan sesuai target.

No Ketercapaian
Metode pelaksanaan
Terlaksana Belum Terlaksana
1 Pembentukan Posbindu remaja 100% -
2 Rekruitmen kader kesehatan Posbindu
100% -
remaja
3 Mengadakan 4 kali pelatihan kader
100% -
kesehatan posyandu remaja
4 Menyediakan media promosi dan
100% -
pemantauan kesehatan
5 Menyediakan prasarana pendukung
100% -
kegiatan Posbindu (alat kesehatan
6 Memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan
100% -
Posbindu remaja (Mulai bulan ke-4)
7 Publikasi Hasil PKM di Seminar
Nasional Pendidikan Sains dan 30% 70%
Teknologi pada 7 Oktober 2017
8 Penyusunan Laporan Akhir 100% -
9

BAB 5. POTENSI HASIL

Kegiatan ini diharapkkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak,


manfaat yang bisa di peroleh dari kegiatan ini antara lain
1. Bagi masyarakat khususnya remaja
a. Mengoptimalkan peran remaja dalam upaya upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif bagi permasalahan kesehatan remaja
b. Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan di usia
remaja untuk kedepannya agar menjadi generasi penerus bangsa yang
sehat fisik dan mental serta berkualitas.
c. Menjadikan kader-kader yang sudah dilatih agar dapat menjadi pemberi
pelayanan yang berkualitas dalam bidang kesehatan.
2. Manfaat bagi pemerintah
a. Membantu menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
pada remaja
b. Meningkatkan peran serta remaja dalam partisi aktif mengisi
pembangunan dengan kegiatan yang bermanfaat
10

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Masyarakat:


Dermalitan (Kader Remaja Peduli Kesehatan) Sebagai Solusi Optimalisasi
Kesehatan Remaja” ini menjadi awal bagi kegiatan pengabdian masyarakat
selanjutnya. Tindak lanjut jangka panjang dari kegiatan ini adalah melakukan
kegiatan lanjutan berupa:
1. Warga Desa Kembangarum RW.X khususnya remaja ikut berpartisipasi
datang ke Posbindu DERMALITAN (Kader Remaja Peduli Kesehatan) untuk
melakukan pemeriksaan fisik (pengukuran dan penimbangan) dan
pemeriksaan laboratorium sederhana secara rutin..

2. Para DERMALITAN (Kader Remaja Peduli Kesehatan) dapat melakukan


penyuluhan kesehatan tentang manajemen hipertensi, stress, diabetes melitus,
dan anemia di Desa Kembangarum.

3. Para DERMALITAN(Kader Remaja Peduli Kesehatan) mampu menerapkan


pentingnya menjaga kesehatan untuk mengurangi angka kesakitan dan
meningkatkan angka kesehatan di Desa Kembangarum.
11

Lampiran 1. Penggunaan dana

NO URAIAN BIAYA (Rp)


1. Peralatan Penunjang 2.930.000,00
2. Bahan habis pakai 2.599.800,00
3. Perjalanan 1.840.000,00
4. Lain-lain 1.630.200,00
TOTAL 9.000.000,00

1. Peralatan Penunjang
No. Nama Justifikasi Satuan Harga Total
pemakaian
1. Tensi digital Penunjang 1 unit Rp450.000,00 Rp450.000,00
pelaksanaan
program
2. Box(Countainer) Penunjang 1 unit Rp75.000,00 Rp75.000,00
pelaksanaan
program
3. Easy Touch Penunjang 1 unit Rp250.000,00 Rp250.000,00
Gluco Test pelaksanaan
program
4. UA Sure Uric Penunjang 1 unit Rp350.000,00 Rp350.000,00
Acid Test pelaksanaan
program
5. Timbangan Penunjang 1 unit Rp90.000,00 Rp90.000,00
pelaksanaan
program
6. Suturemeter Penunjang 1 unit Rp35.000,00 Rp35.000,00
pelaksanaan
program
7. Termometer Penunjang 2 unit Rp20.000,00 Rp40.000,00
digital. pelaksanaan
program
8. Alkohol swab Penunjang 2 unit Rp12.500,00 Rp25.000,00
pelaksanaan
program
9. Kotak P3K Penunjang 1 unit Rp40.000,00 Rp40.000,00
pelaksanaan
program
10. UA Sure Stik Penunjang 1 unit Rp225.000,00 Rp225.000,00
pelaksanaan
program
11. Easy Touch Penunjang 1 unit Rp75.000,00 Rp75.000,00
Glukotest Stick pelaksanaan
program
12

12. Sertifikat Penunjang 7 Rp5.000,00 Rp35.000,00


pelaksanaan Lembar
program A3
13. Kaos posbindu Penunjang 10 Rp85.000,00 Rp850.000,00
pelaksanaan Kaos
program
14. Lembar balik Penunjang 3 Unit - Rp350.000,00
pelaksanaan
program
15. Handscoon Penunjang 100 Rp 40.000 Rp40.000,00
pelaksanaan unit
program
SUB TOTAL Rp2.930.000,00

2. Biaya Habis Pakai


No. Nama Satuan Harga Total
1. Konsumsi 30 dos snack 1. Rp2.200,00 1. Rp66.000,00
Jumat, 14 April 1. Roti (M) 2. Rp3.000,00 2. Rp90.000,00
2017 20gr (30) 3. Rp2.500,00 3. Rp75.000,00
2. Pastel Ragut 4. Rp750,00 4. Rp22.500,00
(30) 5. RP550,00 5. Rp16.500,00
3. Bolu Zebra
Potong (30)
4. Kacang Total:
Kapri snack Rp270.000,00
(30)
5. Amidis gelas
(30)
2. Konsumsi 20 dos snack @ Rp9.200,00 Total:
Sabtu, 13 Mei 1. Roti coklat Rp184.000,00
2017 (20)
2. Makaroni
goreng (20)
3. Aqua gelas
(20)
4. Mendut mini
(5)
5. Jentik manis
(5)
6. Senteleng
(5)
7. Lapis (5)
13

3. Konsumsi 15 dos snack 1. Rp3.000,00 1. Rp24.000,00


Kamis, 6 Juli 1. Roti pisang 2. Rp2.500,00 2. Rp17.500,00
2017 mini (8) 3. Rp2.600,00 3. Rp18.200,00
2. Makaroni 4. Rp2.300,00 4. Rp16.100,00
scotel 5. Rp3.200,00 5. Rp25.600,00
goreng (7) 6. Rp1.100,00 6. Rp8.800,00
3. Kue 7. Rp650,00 7. Rp5.500,00
kacamata (7) 8. Rp600,00 8. Rp4.200,00
4. Bolu kukus
dalmation
(7)
5. Tahu rebung Total :
(8) Rp119.600,00
6. Kacang
bandung
snack (8)
7. Aqua gelas
(8)
8. Aquaria
gelas (7)
4. Konsumsi 17 dos snack 1. Rp2.300,00 1. Rp20.700,00
Jumat, 7 Juli 1. Roti coklat 2. Rp2.200,00 2. Rp17.600,00
2017 mini (9) 3. Rp3.000,00 3. Rp24.000,00
2. Roti (M) 4. Rp2.500,00 4. Rp22.500,00
20gr (8) 5. Rp2.200,00 5. Rp17.600,00
3. Pastel Ragut 6. Rp2.600,00 6. Rp23.400,00
(8) 7. Rp600,00 7. Rp10.200,00
4. Makaroni
Scotel Total:
goreng (9) Rp136.000,00
5. Utri (8)
6. Kue
kacamata (9)
7. Aquaria
gelas (17)
5. Konsumsi 12 dos snack 1. Rp3.500,00 1. Rp17.500,00
Sabtu, 8 Juli 1. Pastel ayam 2. Rp4.000,00 2. Rp40.000,00
2017 (5) 3. Rp3.200,00 3. Rp22.400,00
2. Arem-arem 4. Rp1.100,00 4. Rp2.200,00
(10) 5. Rp1.700,00 5. Rp8.500,00
3. Tahu rebung 6. Rp2.200,00 6. Rp26.400,00
(7) 7. Rp650,00 7. Rp1.300,00
4. Kacang 8. Rp600,00 8. Rp6.000,00
bandung
snack (2) Total:
5. Pastel Rp124.300,00
14

serundeng
(5)
6. Brownies
kukus
tiramizu pot
(12)
7. Aqua gelas
(2)
8. Aquaria
gelas (10)
6. Alat tulis 1. Map 1. Rp3.000,00 1. Rp30.000,00
pelatihan kader Kancing 2. Rp2.000,00 2. Rp20.000,00
2. Bulpen Total:
Rp50.000,00
7. Penggandaan 1. Rp18.600,00 Rp84.600,00
materi 2. Rp18.000,00
pelatihan 3. Rp48.000,00
8. Kertas A4-70 1 rim Rp35.000,00 Rp35.000,00
GSM SIDU
150 eksemplar Rp800,00 Rp120.000,00
9. Cetak leaflet
100 eksemplar Rp947,00 Rp94.700,00
10. Cetak kartu 100 eksemplar Rp1.000,00 Rp100.000,00
catatan
perkembangan
kesehatan
remaja
11. Cetak Modul 15 Buku Rp826.300,00 Rp826.300,00
12. Paket Internet 1 paket Rp355.300,00 Rp355.300,00
13. Pulsa pengganti 100.000 Rp100.000,00 Rp100.000,00
SUB TOTAL Rp2.599.800,00

3. Perjalanan
No. Material Justifikasi Kuantit Harga satuan Keterangan
pemakaian as (Rp)
1. Perjalanan Perjalanan Perkehad Rp50.000,00 Rp700.000,00
melakukan melakukan iran (14
penyuluhan, penyuluhan, kali
pelatihan pelatihan kader kehadira
kader dan dan n)
controlling controlling

2. Transportasi Perjalanan Perkehad Rp30.000,00 Rp540.000,00


Kader melakukan iran (18
pelatihan kali
kehadira
15

n)
3. Transportasi Perjalanan 1 kali Rp100.000,00 Rp100.000,00
TIM melakukan pengisia
pelatihan n bensin
4. Tranportasi Perjalanan 5 orang Rp100.000,00 Rp500.000,00
pembicara melakukan selama 5
pelatihan kali
peretemu
an
SUB TOTAL Rp1.840.000,00

5. Lain-lain
No. Material Justifikasi Kuantitas Harga satuan Keterangan
pemakaian (Rp)
1. Pembuatan 1. Rp27.200,00 Rp89.200,00
laporan 2. Rp6.000,00
Kemajuan 3. Rp56.000,00
2. Pembuatan 1 kali Rp2.500,00 Rp2.500,00
undangan pertemuan
3. Stampel Legalisasi 1 unit Rp85.000,00 Rp85.000,00
posbindu
4. MMT Publikasi 1 unit Rp148.500,00 Rp148.500,00
kegiatan
pelatihan
dan
posbindu
5. Banner Publikasi 1 unit Rp55.000,00 Rp55.000,00
monev
eksternal
6. Pembuatan Panduan 3 orang jasa Rp200.000,00 Rp600.000,00
Modul Kader
7. Penyusunan Laporan 4 orang Rp50.000,00 Rp200.000,00
Laporan Akhir
Akhir
8. Seminar publikasi 1 orang Rp450.000,00 Rp450.000,00
Publikasi
dan
prosiding
SUB TOTAL (RP) Rp1.630.200,00
TOTAL PENGELUARAN Rp9.000.000,00
16

Lampiran 2. Bukti-bukti pendukung kegiatan

Nota Pembayaran
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Absensi Kegiatan
37
38
39
40
41
42
43
44
45

Surat-Surat
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57

Tanda bukti keikutsertaan kader dan berita serah terima alat kesehatan
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67

Sertifikat Pembicara dan Peserta


68

Dokumentasi Kegiatan

PERTEMUAN KADER DAN KETUA RW

Ketua Pelaksana Kegiatan PKM-M DERMALITAN meminta tanda tangan Ketua RW


10 Kelurahan Kembangarum untuk keperluan undangan perekrutan Kader Dermalitan
69

Salah satu kader sedang melakukan penandatangan surat kehadiran untuk kegiatan
pertama yaitu perekrutan kader remaja di RW 10 Kelurahan Kembangarum

Para tamu undangan dan anggota PKM-M Dermalitan sedang diskusi kelanjutan program
70

Pemaparan renacana kegiatan oleh ketua pelaksana PKM-M di dampingi oleh Bapak
Kepala Bidang Studi S1 Keperawatan : Ns. F.Mubin

PELATIHAN 1
71

Pemberian materi oleh pembicara Bapak Satriya tentang anemia dan diabetes mellitus.
72

Pemberian materi oleh pembicara Ibu Yunie tentang hipertensi dan manajemen stress.

Praktek manajemen stress dengan teknik relaksasi napas dalam yang didampingi oleh
pembicara : Ibu Yunie
73

Praktek senam kaki diabetic yang langsung dilatih oleh pembicara : Bapak Satriya.

PELATIHAN 2

Penyampaian materi tentang bahaya meroko oleh Anita Dwi Astari

Serah terima alat kesehatan dari tim PKM ke ketua kader

PELATIHAN 3
74

Pemberian materi tentang POSBINDU

pemberian materi tentang pemeriksaan fisik sederhana dan pemeriksaan laboratorium


oleh Bu Mariyam

Praktek penggunaan alat kesehatan


75

PELAKSANAAN POSBINDU

Pengukuran tinggi badan dan berat badan peserta

Pengukuran tekanan darah dan nadi

Pemeriksaan gula darah peserta

Foto bersama ketua panitia PKM dengan para kader

Das könnte Ihnen auch gefallen