Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan
Oleh:
NIM. 109015000113
JAKARTA
2014
i
ii
iii
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini mengenai gempuran industri yang terjadi pada
masa revolusi industri yang dipelopri oleh Inggris yang kemudian berkembang
hingga pada masa modern ini. Indonesia adalah salah satu Negara yang terkena
dampak dari revolusi industri tersebut, banyak berdiri perusahan-perusahaan
industri baik milik asing maupun swasta. Salah satunya adalah Tangerang yang
merupakan kawasan seribu industri dimana ribuan industri berdiri di kawasan ini
baik skala kecil, sedang dan besar dan salah satu bagian mikro dari kawasan
industri ini adalah Desa Tobat Kecamatan Balaraja Tangerang-Banten yang
berdampak pada fenomena kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat.
Berdasarkan analisa data dari penelitian tersebut terdapat hasil bahwa dampak
sosial adalah nilai kekeluargaan yang masih terjalin baik, interaksi masyarakat
terjalin dengan baik, masyarakat memiliki kesadaran akan mutu pendidikan yang
tinggi, tunjangan kesehatan merata. Sedangkan dari sisi ekonomi adalah
penghasilan tambahan, memiliki etos kerja yang baik yaitu disiplin dan rajin,
tunjangan transport tidak merata, tingkat kesejahteraan berbeda-beda, pendapatan
ekonomi tidak merata.
iv
ABSTRACT
The background of this research on industrial strikes that occurred during the
industrial revolution in England started by which later evolved to the modern day.
Indonesia is one of the countries affected by the industrial revolution, many
industrial firms stand either foreign-owned or private. One is that an area of
Tangerang thousand industry where thousands of industry is well established in
the region in small, medium and large and a micro part of this industrial area is
the village of Penance District of Balaraja Tangerang-Banten that impact on the
phenomenon of social and economic life of local communities.
This study aims to know the impact of the industry about the social and
economic life of society. This research is descriptive and qualitative methods used
in this study were obsevation, interviews and questionnaires with population and
sample collection techniques. The study involved 10 interviewees by dividing it at
5 women and five men and questionnaire by dividing it by 20 to 10 male
respondents and female respondents.
Based on the analysis of data from the reserachs are the result of social
impact is that family values are still well established, well established community
interaction, people have a sense of high quality education, medical benefits
evenly. In terms of economics is extra income, have a good work ethic that is
disciplined and diligent, transport allowance is uneven, varying levels of welfare,
economic income is uneven.
v
KATA PENGANTAR
vi
6. Para dosen yang mengajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
khususnya yang mengajar di Jurusan Pendidikan IPS. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih.
7. Kepada seluruh staf perpustakaan umum dan fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis
mengucapkan banyak terima kasih.
8. Dinas Perindustrian Kabupaten Tangerang, Dinas Ketenaga Kerjaan
Kabupaten Tangerang dan CSR.
9. Endang Suherman, selaku kepala Desa Tobat yang telah mengijinkan
saya untuk melakukan penelitian di Desa tersebut serta pembekalan-
pembekalan observasi mengenai desa tersebut yang diberikan pada
saat awal penelitian serta bapak Ade Suhenda selaku Sekdes Desa.
10. Kepada orang tua tercinta yakni Ibu Hj. Samanah dan Bapak H. Haris
Bin Mustopa serta adikku tersayang Euis Ropilah beserta adik ipar
saya Ahmad Haetami, terima kasih atas segala doa, perhatian, motivasi
dan kasih saying baik secara materil maupun non materil.
11. Kepada Keluarga Kos di Pondok Mungil Anggi, Karis, Babah
Mahbob, Fera, Mama Vino dan Ka Encep Serta Mas Dino.
12. Kepada teman-teman seperjuangan di Jurusan Pendidikan IPS
angkatan 2009 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
terutama Angga, Ikbal, Ricky, Alvin dan Mubin A.K.A Bincur/
Pashmina Haqul.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
1) Nilai Kekeluargaan.................................................. 18
2) Interaksi Masyarakat............................................... 20
3) Perubahan Lahan..................................................... 21
4) Mutu pendidikan..................................................... 22
5) Kesehatan................................................................ 23
6) Transportasi............................................................. 24
3. Ekonomi............................................................................................ 24
a. Pengertian Ekonomi......................................................... 24
b. Sejarah Ilmu Ekonomi...................................................... 25
c. Teori Ekonomi.................................................................. 26
1) Kesejahteraan........................................................... 29
2) Mata pencaharian..................................................... 29
3) Pendapatan Ekonomi............................................... 30
4) Etos Kerja................................................................ 31
B. Kerangka Berpikir.................................................................................... 31
C. Hasil Penelitian Relevan........................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Desa Tobat...................................................................................... 43
B. Hasil Penelitian......................................................................................... 44
A. Hasil Wawacara................................................................................. 44
1) Nilai Kekeluargaan Tetap Terjalin Dengan Baik............................... 44
2) Interaksi Masyarakat Terjalin Dengan Baik....................................... 45
3) Perubahan Lahan Dianggap Negatif Akibat Monopoli Industri........ 45
4) Masyarakat Memiliki Kesadaran Mutu Pendidikan Tinggi............... 46
5) Tunjangan Kesehatan Merata............................................................. 46
6) Tunjangan Transportasi Tidak Merata............................................... 47
7) Tingkat Kesejahteraan Berbeda-Beda................................................ 48
8) Mata Pencaharian Sampingan............................................................ 48
9) Pendapatan Ekonomi Tidak Merata................................................... 49
10) Memiliki Etos Kerja yang Baik (Disiplin dan Rajin)......................... 49
B. Hasil Kuisioner.................................................................................. 49
x
DAFTAR TABEL
xi
Tabel 4.2.18 Berpenghasilan lebih sebagai karyawan pabrik.................... 60
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Revolusi industri, tentu kita sudah mengenal istilah tersebut dan tak asing lagi
di telinga kita. Pada mulanya revolusi industri dimulai pada tahun 1750-1850 atau
tepatnya pada abad 18an yangterjadi selama kurun waktu satu abad dipelopori
oleh Negara Inggris dimana alat-alat yang bersifat konvensional mulai digantikan
dengan alat yang lebih modern dengan menggunakan mesin. Pada kala itu
menggunakan mesin uap sebagai pengoperasian mesin seperti alat pemintal,
pembangkit mesin, di maksudkan untuk mempermudah dan mengefisiensikan
waktu. Dari revolusi industri pula lah banyak terciptanya alat modern, lapangan
pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat Inggris khususnya. Revolusi
industripun berkembang pesat hingga terdengar gaungnya keseluruh dunia di
mulai dari Eropa Barat, Amerika Utara dan Jepang dan perkembangannya masih
berlangsung dan dirasa hingga pada saat ini. Inggris begitu gencarnya
membangun industri hingga berdiri banyak industri sampai-sampai asap hitam
yang membumbung ke udara sebagai hasil pembuangn dari industri mampu
menutupi sebagian kawasan Negara tersebut sehingga Inggris dijuluki Negara
hitam.
Mengapa roda kehidupan yang bergairah ini berawal di Inggris dan bukan di
negara Eropa daratan? Alasan pertama adalah negri Inggris negara kaya,
kemudian sirkulasi dagangnya yang ramai dengan perdagangan budak,
perampokan. Peperangan. Alasan kedua, warga inggris adalahwarga pelaut.
Mereka dapat melakukan transakasi barang dagangan dengan berbagai
negaradi dunia, baik itu di Eropa daratan maupun negara-negara di Asia.
Ruang lingkup lintasan dagang mereka yang luas menjadikan Inggris negeri
yang dinamis dan terkaya di masa itu. Alasan lain adalah karena di negeri ini
semangat ilmu pengetahuan yang berkembang pesat. Newton ahli fisika,
memberi inspirasi tersendiri pada kaum intelektual Inggris. Kemudian hampir
semua filusuf-filusuf empiris muncul di Inggris seperti Bacon, Locke.
2
Pemikiran para filusuf ini memberi andil tertentu dalam perkembangan ilmu
empiris di Inggris dan Eropa pada umumnya.1
Keberadaan industri bagai dua mata uang yang berbeda, satu sisi kita
diuntungkan dan satu sisi yang kita dirugikan. Era dewasa kini gempuran industri
semakin berkembang menggeliat, menurut bank dunia yang mengamati
perekonomian Indonesia diperkirakanakan meningkat sebesar 6,3 % pada tahun
2013 ini dan salah satu sektor penyumbangnya adalah industri.
Dilihat dari jumlah industri yang ada, Kota Tangerang termasuk kota industri.
Kedekatan dengan Ibu kota negara dan kemudahan akses terhadap berbagai
prasarana dan sarana transportasi darat, laut dan udara, menyebabkan Kota
Tangerang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif bagi pelaku industri.
Oleh karena itu, sektor industri memegang peranan penting terhadap pertumbuhan
ekonomi Kota Tangerang.
1
Save M. Dagun, Sosio Ekonomi Analisi: eksistensi kapitalisme dan sosialisme, (Jakarta: PT
Rineka Citra, 1992) hal.69
3
2005. Hingga April 2008, nilai total investasi yang ada di Kota Tangerang adalah
Rp. 140.521.181.000.
Keterangan :
Desa Tobat adalah Desa yang terletak di Kecamatan Balaraja yang di apit
beberapa pabrik industri skala kecil, sedang dan besar, berdasarkan data
monografi Desa setempat, Tahun 2013penduduknya berjumlah 14.885 Jiwa. Rata-
rata penduduk setempat bermata pencaharian sebagai karyawan pabrik dengan
upah minimum regional (UMR) sekitar Rp 2.200.000/bulan sudah cukup
mensejahterakan masyarakat setempat jika di ukur dengan kesejahteraan menurut
pemerintah 1$ atau jika di kurs ke Rupiah setara Rp 9.473 terhitung pada 2
Februari 2013 dan jika dibulatkan menjadi Rp 9.500,-/hari jika di total perbulan
menjadi Rp. 285.000,-. Jadi tersisa sekitar Rp 1915000,-/bulan. Meski pada
kenyataannnya sepertinya mustahil jika masyarakat membelanjakan uangnya
demi memenuhi kebutuhan sehari-hari berdasarkan standar kesejahteraan
pemerintah namun dapat dipastikan dengan gaji UMR tersebut lebih dari cukup
untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder bahkan kebutuhan tersier
5
udara dikhawatirkan udara yang terhirup dapat membahayakan kesehatan dan jika
ditinjau secara luas hal ini bisa mempercepat pemanasan global. Sebenarnya
pabrik tidak bisa disalahkan sepenuhnya dalam memproduksi polusi tidak hanya
disebabkan oleh pengoperasian mesin pabrik. Tetapi, dari kendaraan yang
menghasilkan gas buang berupa asap knalpot motor maupun mobil dari warga
sekitar dan karyawan yang hilir mudik di area tersebut
“The industrial sector is the most dominant sector in Indonesia, but the
employment of it’s sector is lower than the agricultural sector and trade sector.
The aim of this research is to analyze the affect of industrial sector GDP, real
wages, real interest rates and the number of business units to labor in large and
medium manufacturing industry and to find the most affecting variable”.4
Dari pernyataan di atas, dapat diartikan bahwa sektor industri merupakan
sektor dominan dalam perekonomian di indonesia. Tetapi, pemberdayaannya
masih lebih rendah dari pertanian.
Kemacetan adalah masalah klasik berikutnya yang menjadi masalah di daerah
tersebut karena pada jam-jam berangkat kerja 06.30 hingga jam 08.30 serata jam
seusai kerja dimulai 15.30 hingga 17.00 sering terjadi kemacetan lalu lintas
4
Rezal Wicaksono, Jurnal: Analisis Pengaruh PDB Sektor Industri, Upah Riil, Suku Bunga Riil,
dan Jumlah Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pengolahan Sedang
dan Besar di Indonesia Tahun 1990-2008.
7
sepanjang jalan raya Serang dan jalan raya Kresek yang disebabkan banyaknya
karyawan pabrik hilir mudik menggunakan kendaraan roda dua/sepeda motor dan
kendaraan pribadi roda emapat/mobil serta bus jemputan karyawan pabrik yang
sering memakan badan jalan. Belum lagi ada beberapa pasar tradisional yang
memperparah kemacetan lalu lintas karena seringnya penjual pasar yang tumpah
kebadan jalan serta pembeli yang sering parkir sembarangan di badan jalan pula.
Contohnya Pasar Sentiong yang terletak di jalan raya kresek yang merupakan
akses utama karyawan pabrik pulang pergi, Kecamatan Balaraja mempunyai akses
jalan keluar masuk tol menuju pelabuhan Merak dan dimanfaatkan sebagai jalur
utama untuk mendistribusikan barang-barang kebutuhan sandang, pangan dan
papan dari berbagai industri di daerah Tangerang. Untuk mendistribusikan barang
kedaerah lain, praktis kendaraan besar seperti truk tronton yang mengangkut
barang akan melewati jalan raya Serang dan sering menimbulkan kemacetan.
Diberlakukannya sistem shift atau penggantian waktu kerja pegawai dalam
satu hari mengakibatkan pola hidup masyarakat menjadi tidak sehat, dalam satu
hari biasanya terdapat 2 hingga 3 shift. 2 shift biasanya dimulai pada jam 07.00
sampai jam 16.00 dengan waktu istirahat 1 jam, dilanjutkan shift ke dua 16.00
sampai 01.00 secara keseluruhan maksimal waktu kerja 9 jam dengan rentan
waktu 5 hari kerja dalam satu minggu. Sitem kerja dengan 3 shift yaitu 8 jam
dengan waktu istirahat 1 jam dalam perputaran waktu hingga 24 jam per hari
selama rentan waktu 6 hari dalam seminggu belum lagi jika ditambah dengan jam
lemburan yang biasanya tiga jam perhari (tergantung banyaknya stok barang)
dengan bayaran 3 kali lipat perjam, disisi lain kita diuntungkan dengan bayaran
yang cukup tinggi namun kesehatan kita terancam akibat terkurasnya tenaga dan
berkurangnya waktu beristirahat. Biasanya para karyawan pabrik menyisatinya
dengan meminum suplemen atau obat guna membugarkan dan menghilangkan
kantuk. Hasilnya kurang begitu maksimal, para karyawan tetap saja merasa
ngantuk saat bekerja shift malam.
Sistem kerja outsorcing/kontrak adalah sistem kerja yang memberlakukan
masa kerja dengan kurun batas waktu tertentu, setiap pabrik industri menetapkan
jangka waktu outsorcing yang berbeda-beda antara lain 3-12 bulan. Seperti PT.
8
Miyako misalnya menerapkan sistem kerja out scorsing selama 3 bulan saja. Jika
kita menilik pada sistem penerapan kerja secamam ini tentunya akan merugikan
para karyawan pabrik, ketika masa kontrak kerjanya telah habis dan tidak di
perpanjang maka karyawan pabrik harus mencari pekerjaan yang lain agar tidak
menganggur.
Pada dasarnya manusia sudah terkonsep nilai ekonomi sebagai mahluk
sosial sejak lahir. Sandang, pangan dan papan sudah merupakan sesuatu hal yang
perlu dipenuhi bahkan sebelum kita lahir maka indutri tertuntut untuk memenuhi
pemenuhan sandang, pangan dan papan sejak lahir. Sehingga dalam penelitian ini
akan dianalsis tentang perubahan-perubahan sosial ekonomi yang diakibatkan
oleh keberadaan industri di kawasaan balaraja. Besar harapan penulis dalam
penelitian ini dapat berguna dan dikembangkan pada penelitian-penelitian
selanjutnya.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Beberapa masalah yang terindikasi dalam penelitian ini adalah alih fungsi
lahan agraris/pertanian menjadi bangunan industri, pencemaran lingkungan
khususnya daerah aliran sungai (DAS), polusi pencemaran udara dan polusi suara,
bangunan dan pemukiman kumuh di daerah sekitar dan masalah sampah, demo
aksi karyawan menuntut upah yang sesuai untuk kesejahteraan, tersedianya
lapangan kerja yang sedikit, kemacetan, pola hidup masyarakat yang tidak sehat
akibat sistem shift,dan sitem kerja kontrak atau outsorcing.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah terurai dalam beberapa sub
bahasan diatas, beberapa masalah pokok yang akan dibahas penulis adalah:
BAB II
KAJIAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. Dampak Industri
a. Dampak
b. Industri
5
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002), h. 234
6
Muhammad Teguh, Ekonomi Industri, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010) , h.250
7
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h.
194
11
2. Perubahan Sosial
a. Revolusi
8
Save M. Dagun, Sosio Ekonomi: Analisis eksistensi kapitalisme dan sosialisme, (Jakarta: Rineka
Citra, 1992), hal.73
9
Pior Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial, (Jakarta: Penanda Media Group, 2007), h. 357
10
Ibid., h. 357-358
12
b. Evolusi
Teori Evolusi lahir pada awal abad ke-19 sesaat sesudah Revolusi Industri
dan Revolusi Perancis yang merupakan dua revolusi yang tidak sekedar
mennghancurkan tatanan lama, tetapi juga membentuk acuan dasar baru.
Revolusi Industri menciptakan dasar-dasar ekspansi ekonomi. Dengan
dilandasi semangat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, dirumuskan
tata cara baru produksi barang yang lebih efisien, yang pada akhirnya
berakibat pada peningkatan produktivitas dan perluasan pasar dunia. Revolusi
Perancis meletakkan kaidah-kaidah pembangunan politik yang berdasarkan
keadilan, kebebasan, dan demokrasi. Dalam mengamati perubahan ekonomi,
polittik, dan sosial yang radikal ini, para teoritisi menggunakan berbagai label
dan kategori teoritis yang berbeda untuk menggambarkan ciri-ciri dan
struktur masyarakat lama yang telah runtuh dan tatanan masyarakat baru yang
sedang terbentuk. Tonnie menggunakan istilah “Gemeinschaft” (komunitas)
dan “Gesellschaft” (masyarakat), Durkheim mengamati dengan masyarakat
militer dan industri, dan comte mengujinya dengan tiga tahapan
perkembangan terkenalnya, teologi, metafisik, dan positif.13
Berikut adalah para tokoh yang mengemukakan Teori Evolusi
11
Ibid., h. 358
12
Ibid., h. 363.
13
Suwarsono Alvin Y. So, Perubahan Sosial dan Pembangunan (Jakarta: LP3ES, 1994), h. 9-10.
13
“Menurut Spencer, evolusi menjadi prinsip utama semua realitas: alam dan
sosial. Adanya sifat umum (generality) ini adalah karena realitas pada dasarnya
adalah material, terdiri dari zat, energi, dan gerakan. Evolusi didefinisikan sebagai
perubahan dari homogenitas tak beraturan ke heterogenitas yang logis, yang
diikuti kehilangan gerak dan integrasi zat (1972: 71)”.15
14
Pior Sztompka., op. Cit., h. 117-118
15
Ibid., h. 119
16
Ibid., h. 121
14
17
Ibid., h. 122
18
Ibid., h. 122
19
Ibid., h. 123-124
15
20
Ibid., h. 124-125
16
21
Suwarsono Alvin Y. So, op. Cit., h. 10
22
J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan Edisi Kedua
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, September 2007), h. 362
23
Ibid., h. 363
24
Ibid.
25
Soejoro Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006 ), h. 263
17
bahwa semua kondisi tersebut sama pentingnya, satu atau semua akan
menelorkan perubahan-perubahan sosial.26
c. Evolusioner
d. Siklus
“Para penganut teori siklus juga melihat adanya sejumlah tahap yang harus
dilalui oleh masyarakat, tetapi mereka berpandangan bahwa proses peralihan
masyarakat bukannya berakhir pada tahap „terakhir‟ yang sempurna, melainkan
berputar kembali ke tahap awal untuk peralihan selanjutnya”.28
Proses perubahan terdiri dari tiga macam, yaitu penemuan, invensi dan difusi.
Penemuan mereupakan persepsi manusia, yang dianut secara bersama,
mengenai suatu aspek kenyataan yang semula sudah ada. Penemuan
merupakan tambahan pengetahuan terhadap perbendaharaan pengetahuan
dunia yang telah diverifikasi. Penemuan menambahkan sesuatu yang baru
pada kebudayaan karena meskipun kenyataan tersebut sudah lama ada, namun
kenyataan itu baru menjadi bagian dari kebudayaan pada saat kenyataan
ditemukan.29
e. Invensi
26
Ibid., h. 264.
27
Paul B. Horton, Chester L. Hunt, Sosiologi Jilid 2 Edisi Keenam (Jakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama, 1984), h. 208-209.
28
Ibid., h. 210.
29
Ibid., h.212.
30
Ibid., h. 212-213.
18
Perubahan sosial terjadi pada sesuatu hal yang kecil hingga pada yang besar
atau global, perubahan sosial terjadi bermula pada individu, keluarga, kelompok
masyarakat dan lingkungan. Individu merupakan bagian terkecil dari proses
perubahan sosial, dan keluarga merupakan bagian dari komunitas atau
masyarakat. Berarti masyarakat mengandung pengertian yang lebih luas dari
individu dan keluarga, sedangkan lingkungan merupakan suatu hal yang dapat
mempengaruhi perubahan.
1) Nilai Kekeluargaan
a. Pengertian nilai dalam bahasa Inggris disebut value berarti harga,
penghargaan, atau tafsiran. Artinya, harga atau penghargaan yang melekat
pada sebuah objek. Objek yang dimaksud adalah berbentuk benda, barang,
keadaan, perbuatan, atau perilaku. Nilai adalah sesuatu yang abstrak,
bukan konkret. Nilai hanya bisa dipikirkan, dipahami, dan dihayati. Nilai
juga berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, dan hal-hal yang
bersifat batiniah. Menilai berati menimbang, yaitu kegiatan manusia yang
menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk mengambil suatu
keputusan.32
Pengertian Nilai Menurut Radbruch (Notohamidjojo, 1975): ada tiga nilai
yang penting yaitu; 1) Individualwerte, nilai-nilai pribadi yang penting untuk
mewujudkan kepribadian, 2) Pengertian Nilai Menurut Gemeinschaftswerte, nilai-
nilai masyarakat, nilai yang hanya dapat diwujudkan dalam masyarakat manusia,
dan 3) Werkwerte, nilai-nilai dalam karya manusia dan pada umumnya dalam
kebudayaan.
Macam-macam nilai dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu
31
Ibid,. h. 213.
32
Panutan, Pengertian Nilai Dan Jenis-jenisnya, 2013, (http://panutan.com/pengertian-nilai-dan-
jenis-jenisnya.html)
19
“Nilai keluarga merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara
sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan
yang terdapat dalam keluarga”.33
Nilai:
33
Lutfi Fauzi, Nilai Kekeluargaan, 2013, (http://alutfifa.blogspot.com/2012/07/nilai-kelurga.html)
34
Pengertian Ahli, Pengertian Norma Menurut Ahli, 2013,
(http://www.pengertianahli.com/2013/07/pengertian-norma-menurut-para-ahli.html)
35
Edwin Siagian, Perbedaan Nilai Dan Norma Sosial, 2013, (http://emsblue.heck.in/perbedaan-
nilai-dan-norma-sosial.xhtml)
20
Norma:
1. “Berada setelah adanya nilai dan norma dibuat untuk melaksanakan nilai 2.
Bersifat eksplisit(nyata, jelas, tegas) 3. Telah dilengkapi dengan sanksi 4. Bisa
tertulis, bisa tidak tertulis 5.Berfungsi untuk mengatur dan membatasi perilaku
warga masyarakat”.36
2) Interaksi masyarakat
Interaksi sosial terdiri dari beberapa macam. Menurut Muryati dan Suryawati
(2003) macam-macam interaksi sosial dibagi menjadi tiga, yaitu:
a) Interaksi antar individu dan individu artinya, dalam hubungan ini bisa
terjadi hubungan positif dan negatif. Interaksi positif jika hubungan yang
terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal
balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).
b) Interaksi antar invidu dan kelompok artinya, interaksi ini pun dapat
berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial
individu dan kelompok bermacam-macam sesuai situasi dan kondisi.
c) Interaksi sosial antar kelompok dan kelompok, interaksi sosial kelompok
dan kelompok ini terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi.37
Hal yang akan diambil dari interaksi masyarakat disini adalah dalam hal
gotong royong antar warga apabila ada suatu kegiatan, sebagaimana gotong
royong memiliki pengertian:
3) Perubahan lahan
Lahan pertanian memiliki ciri tingkat kesuburan tinggi, memiliki sifat fisis
yang baik, belum terjadi erosi.
“Lahan industr memiliki ciri Adanya areal/bentangan lahan yang cukup luas
dan telah dimatangkan, dilengkapi dengan sarana dan prasarana, ada suatu badan
(manajemen) pengelola, memiliki izin usaha kawasan industri, biasanya diisi oleh
industri manufaktur (pengolahan beragam jenis)”.39
“Lahan pertanian adalah lahan yang ditujukan atau cocok untuk dijadikan
lahan usaha tani untuk memproduksi tanaman pertanian maupun hewan
ternak.Lahan pertanian merupakan salah satu sumber daya utama pada usaha
pertanian”.40
38
Wikipedia, Gotong royong, 2013 (http://id.wikipedia.org/wiki/Gotong_royong)
39
Sinta Putri, Ilmu Dasar Kawasan Industri, 2013, (http://sintaloh.blogspot.com/2013/11/ilmu-
dasar-kawasan-industri.html)
40
Wikipedia, Lahan Pertanian, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Lahan_pertanian)
22
4) Mutu pendidikan
Mutu pendidikan yang dimaksud dalam hal ini adalah bentuk pengawasan dan
perhatian terhadap anak dalam hal belajar guna meningkatkan mutu pendidikan,
karena biasanya sebagai karyawan pabrik yang sehari-hari terbiasa bekerja maka
pengawasan belajar terhadap anak dirasa akan kurang. Apalagi kesadaran
masyarakat akan mutu lembaga pendidikan dirasa masih sangat kurang karena
orang tua yang sibuk bekerja di pabrik.
41
Prilia Ayu T, Pengaruh Kesesuaian Lahan untuk Permukiman terhadap Daya Dukung Lahan ,
2013, (http://prillygeography.blogspot.com/2012/04/pengaruh-kesesuaian-lahan-untuk.html)
42
Ibid,.
23
5) Kesehatan
“Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis”.43
Setiap pekerja wajib mendapatkan tunjangan dan jaminan kesehatan,
untuk itu pemerintah mengadakan program Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga
kerja) yang nanti tanggal 1 januari akan berubah nama menjadi BPJS ketenaga
kerjaan untuk lembaga swasta maupun lembaga pemerintah. Dari informasi yang
terkumpul selama masa observasi yakni bagi para pengguna Jamsostek
menyisihkan 2,5% dari setiap gajinya. Artinya jika karyawan pabrik
berpenghasilan UMR 2.200.000/ bulan maka 2,5% nya adalah Rp 55.000.jaminan
kesehatan sangat penting bagi seorang pekerja mengingat diberlakukannnya
sistem kerja shift yang kemungkinan dapat merubah pola kesehatan.
Manfaat Jamsotek:
43
Wikipedia, Kesehatan, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan)
44
PraSJNS, Manfaat Jaminan Sosial,
24
6) Transportasi
Untuk bepergian dan pulang kerja, biasanya pihak pabrik memberikan jasa
angkutan karyawan berupa bus yang biasa beroperasi tiap pagi dan sore hari.
Tunjangan yang diberikan untuk transportasi untuk setiap karyawan biasanya Rp.
150.000,- apabila karyawan yang membawa kendaraan sendiri biasanya akan di
akumulasikan ke gaji.
3. Ekonomi
a. Pengertian Ekonomi
45
Wikipedia, Transportasi, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi)
46
Prathama Rahardja, Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makro
Ekonomi) Edisi Ketiga (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
2008), h. 3.
47
Sadono Sukirno,op. cit,. h. 9
25
Titik awal perkembangan ilmu ekonomi dianggap mulai pada saat Adam
Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquiry into the
Nature and Causes of the wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai
Wealth of Nations (1776). Sebab, di dalam buku tersebutlah Smith merintis
pemikiran baru tentang analisis ilmu ekonomi dengan melepaskannya dari
belenggu teori moral dan teologis. Dalam arti, untuk memecahkan masalah-
masalah ekonomi diperlukan dasar-dasar ilmiah sebagaimana halnya para ahli
ilmu pengetahuan alam mencoba memahami gejala-gejala alam. gejala
ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan pada kondisi
keseimbangan.48
Sebelum era Adam Smith sebenarnya sudah banyak pemikiran-pemikiran
yang dikemukakan mengenai persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi
oleh suatu negara. Tetapi tulisan-tulisan itu tidak dikemukakan secara
sistematik. Topik-topik yang dibahas masih tebatas dan belum ada analisis
yang menyeluruh tentang berbagai aspek kegiatan perekonomian dalam suatu
masyarakat. Keterbatasan analisis itu menyebabkan pula pemikiran-pemikiran
ekonomi masih belum dapat dipandang sebagai suatu cabang ilmu yang
berdiri sendiri.49
Dalam dua abad setelah zamannya Adam Smith dunia telah menjadi sangat
berkembang. Dalam masa hidup Adam Smith, Revolusi industri baru saja
akan bermula. Sekarang ini kegiatan industri sudah sangat canggih dan
teknologi yang digunakan sudah sangat berbeda dengan yang terdapat pada
zamannya Adam Smith. Juga organisasi perusahaan sudah jauh lebih
kompleks dan sistem kegiatan memproduksi sudah jauh lebih rumit. Corak
kegiatan perekonomian negara secara keseluruhannya juga sudah sangat
berbeda. Pertumbuhan dan modernisasi kegiatan ekonomi di berbagai negara
sangat mempengaruhi perkembangan pemikiran-pemikiran ekonomi sejak
penerbitan buku Adam Smith sperti dinyatakan diatas.50
Mazhab pemikiran ekonomi klasik, yang berkembang pada abad ke-18, lebih
terfokus pada pembahasan tentang peran faktor-faktor produksi tadi, apakah bisa
dikelola secara efisien atau tidak. Faktor-faktor produksi tersebut, terutama
ketersediaannya, sangat menentukan wujud ekonomi suatu negara.
48
Prathama Rahardja, op. cit,. h. 13.
49
Sadono Sukirno, op. cit., h. 3
50
Ibid.
26
c. Teori Ekonomi
1) Ekonomi Klasik
Pemikiran ekonomi klasik, yang bermula dari buku Adam Smith, An Inquiry
into the Nature and Causes of the Wealth Nations (1776), juga membahas
masalah-masalah bagaimana proses transisi ekonomi terjadi dari ekonomi
agraris dan ekomomi yang berdasarkan keterampilan manual (kerajinan
tangan) menuju ekonomi yang maju (advanced). Tingkat kehidupan seperti ini
kemudian didominasi kegiatan oleh industri, yang mulai digerakkan oleh
mesin-mesin sederhana di pabrik-pabrik dan berlanjut menjadi mesin-mesin
besar dan lebih kompleks di daratan Eropa.51
Atas dedikasi dan sumbangan pemikirannya yang begitu besar dan mampu
mengubah pemikiran tentang ekonomi, maka Adam Smith di juluki sebagai bapak
ekonomi.
51
Didik J. Rachbini, Ekonomi Politik Kebijakan Dan Strategi Pembangunan (Jakarta: Granit,
2004), h. 7-8
52
Wikipedia, Ekonomi neo-klasik,2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_neo-klasik).
53
Ibid.
27
3) Ekonomi Modern
Era Modern diplopori oleh pemikiran Keynes atau yang lebih dikenal dengan
teori Keynes atau Keynesian.
Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan
otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full
employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan
prinsip ekonomi klasik seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk
54
Ibid.
55
Wikipedia, Keynesianisme, 2013,(http://id.wikipedia.org/wiki/Keynesianisme).
56
Ibid.
28
4) Regulasi
Teori regulasi ekonomi, pusat perhatian dari teori regulasi ini adalah untuk
menerangkan siapa yang mendapatkan manfaat dan siapa yang menanggung
beban akibat adanya suatu regulasi atau aturan ekonomi. Regulasi ekonomi
dikeluarkan oleh pemerintah sebagai suatu kebijakan dengan tujuan tertentu.
Tetapi dalam kenyataannya manfaat yang diharapkan sering datang bersamaan
dengan dampak negatif atau kerugian yang ditimbulkan oleh adanya regulasi
tersebut. Teori regulasi ekonomi menganalisa dan membahas masalah regulasi
yang menimbulkan implikasi ganda tersebut.58
Jika manfaat dan kerugian yang terjadi akibat adanya regulasi yang
menyebabkan perubahan alokasi sumberdaya telah diketahui sejak awal, maka
kebijakan ekonomi melalui regulasi-regulasi pemerintah akan dilakukan
dengan menekan sejauh mungkin akibat-akibat yang merugikan tersebut.
Tetapi jika regulasi menimbulkan lebih banyak manfaat, maka regulasi
tersebut diusahakan untuk diperluas agar manfaatnya tersebar seluas
mungkin.59
Peranan instrumen teori ini adalah untuk melihat besaran manfaat dan
kerugian dari suatu regulasi ekonomi. George Stigler adalah ekonom
pemenang hadiah nobel dalam bidang ekonomi, yang banyak mengkaji
masalah regulasi ekonomi ini (the Theory of economic Regulation) bahkan
ekonom ini selanjutnya juga mengembangkan secara lebih sistematis dengan
dukungan ekonom-ekonom dar kelompok chicago (Chicago School).60
“Secara lebih luas teori regulasi ditunjukan untuk melihat manfaat dan
kerugianindividu di dalam suatu kelompok, yang bisa dikaitkan denga teori
Pareto. Arti teori Optimal Pareto ini adalah suatu proposisi tentang adanya
perbaikan ekonomi, yang terjadi dalam masyarakat karena proses alokasi sumber-
sumber ekonomi, tetapi tanpa mengakibatkan kerugian pada individu lainnya”. 61
Dalam ekonomi kita sering mendengar istilah etos kerja atau etika kerja,
dimana etos kerja berasal dari bahasa yunani Ethikos mengandung pengertian
etika atau sikap individu atau kelompok dalam bekerja.
57
Ibid.
58
Prof. Dr. Didik J. Rachbini.,op. cit.,h. 10
59
Ibid.
60
Ibid., h. 11
61
Ibid.,
29
1) Kesejahteraan
2) Mata pencaharian
62
Wikipedia, Kesejahteraan, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan)
63
Eka Handayani, Mata Pencaharian, 2013, (http://andabackband.blogspot.com/2013/01/mata-
pencaharian.html)
30
3) Pendapatan ekonomi
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh pegawai dari aktivitasnya,
yang biasanya rutin di bayarkan perbulan sebagai upah dari jasanya.
a. Kecil: Rp 600.000-1.200.000
b. Sedang: Rp 1.200.000-1.800.000
c. Besar: Rp 1.800.000-2.300.000
4) Etos Kerja
Dalam ekonomi kita sering mendengar istila etos kerja atau etika kerja,
dimana etos kerja berasal dari bahasa yunani Ethikos mengandung pengertian
etika atau sikap individu atau kelompok dalam bekerja.
B. KERANGKA BERPIKIR
Sosial
Industri Dampak
Ekonomi
Dampak merupakan sebuah akibat yang ditimbulkan suatu hal, dapat bersifat
baik maupun buruk. Sedangkan industri merupakan suatu kumpulan
64
Putra-Putri Indonesia, Pengertian Etos kerja,2013 (http://www.putra-putri-
indonesia.com/pengertian-etos-kerja.html)
65
Ibid.,
66
Ibid.,
32
Berikut adalah hasil penelitian dari judul yang tertera diatas, untuk
perubahan sosial berkurangnya waktu dengan keluarga, berkurangnya sosialisasi
67
Sulastri, “Adaptasi Terhadap Pekerjaan; Studi Tentang Perubahan Sosial Ekonomi Pada
Penduduk di Kawasan Industri”, Skripsi pada Universitas Indonesia, Depok, 1992, ringkasan, tidak
dipublikasikan.
33
Berikut adalah hasil dari penelitian tersebut seperti: dalam hal sosial
meningkatnya mutu, sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kesehatan,
transportasi. Sementara dalam bidang ekonomi yaitu berubahnya pekerjaan kearah
yang lebih modern dari pertanian keindustri. Ketika berubah mata pencaharian
maka pendapatan pun bertambah.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Azhar Firdaus (2010) Fakultas Ilmu
Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. tentang Dampak
Sosial Ekonomi Terhadap Masyarakat Sekitar Situ Gintung. Hasil akhir penelitian
menunjukkan terjadi perubahan sosial ekonomi terhadap masyarakat setempat
dalam hal kerja sama dan gotong royong antar masyarakat setempat dari segi
aspek sosialnya dan dari aspek ekonominya terjadinya perubahan mata
pencaharian yang diakibatkan musibah Situ Gintung.69
Berikut adalah hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Azhar Firdaus
yakni dampak social ekonomi akibat musibah Situ Gintung yaitu: dalam hal
dampak social adalah meningkatnya rasa kekeluargaan, gotong-royong, religious,
munculnya wabah penyakit akibat kurangnya penanganan kesehatah, untuk
68
Ilham Septiaman, “Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Akibat Perubahan Status Kota
Tasikmalaya”, Skripsi Pada UPI Bandung, Bandung, 2006, Ringkasan, Tidak Dipublikasikan.
69
Azhar Firdaus, “Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Masyarakat Sekitar Situ Gintung,” Skripsi
pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010. Ringkasan, Tidak Dipulikasikan.
34
Merunut dari hasil penelitian diatas maka dapat ditarik kesimpulan guna
keperluan kisi-kisi instrumen kuisioner yaitu:
BAB III
METODE PENELITIAN
1. TEMPAT PENELITIAN
2. WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada masa kuliah semester VIII (delapan) Terrhitung
sejak bulan Februari 2013 maka penelitian ini akan di proses seefisien mungkin
atau disesuaikan tergantung pada waktu penelitian guna mendapatkan hasil yang
tepat dan maksimal. Kiranya dalam kurun waktu yang relatif singkat tersebut
diharapkan penelitian ini akan menghasilkan data lapangan yang akurat dan
relevan.
B. LATAR PENELITIAN
C. METODE PENELITIAN
D. PENDEKATAN PENELITIAN
70
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), h. 6.
71
Bagong Syanto, Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan (Jakarta:
Prenada Media Group, 2011) h. 166.
72
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), h. 4.
73
Masari Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai (Jakarta: LP3ES. 1989), h.
30.
74
Ibid.
37
Dalam hal ini peneliti melakukan berbagai teknik pengumpulan data dengan
bersumber kepada kajian pustaka berupa pengumpulan buku-buku akademik,
skripsi sebelumnya, jurnal dan media internet.
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan di
duga. Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah “keseluruhan subyek
penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitiannya merupakan penelitian populasi. ”Populasi juga dapat
diartikan sebagai sekumpulan individu yang memiliki kualitas serta ciri-ciri yang
telah ditetapkan yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian. Yang dimaksud
dengan kualitas serta ciri-ciri disini adalah variabel dari masalah yang akan
diteliti. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi disini memiliki sifat yang umum
atau meliputi berbagai keadaan. Maka dari itu yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah sebagian masyarakat yang tinggal di Desa Tobat yang
berprofesi sebagai karyawan pabrik Khususnya bagi warga yang tinggal sangat
dekat dengan pabrik industri agar memperoleh data yang representatif. Sedangkan
sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah “sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Dinamakan sampel apabila kita bermaksud untuk meng-generalisasikan
hasil penelitian sampel. ”Jadi sampel disini akan mewakili dari populasi yang
telah ditentukan sebelumnya. Adapun jenis sampel yang akan digunakan adalah
jenis random sampel atau penentuannya secara acak. Dimana peneliti akan
memilih responden yang bertempat tinggal di Desa Tobat selama waktu yang
diperlukan agar benar-benar mendapatkan hasil yang diinginkan. Yakni di
kampung Tegalame, Hauan Tegal , Iwul, Cariu dan Peuteuy.
1). Warga asli Desa Tobat, dimaksudkan untuk memperoleh data yang akurat
untuk mengetahuin dampak perubahan sosial ekonomi dari tahun ke tahun
dan dekat dengan bangungan industri.
2). Warga Pendatang yang sudah tinggal minimal selama 5 Tahun, dimaksudkan
untuk memperoleh keterangan data dari narasumber yang terkena dampak
industri dari tahun ke tahun dalam kurun waktu minimal lima tahun.
3). Berprofesi sebagai karyawan pabrik, agar memperoleh data yang relevan
sesuai fokus pada penelitian skripsi ini.
1. Data Primer:
a. Obeservasi
Dilakukan dengan cara mendatangi langsung lokasi Desa Tobat yang
menjadi tempat penelitian.
b. Wawancara mendalam
Dilakukan terhadap teresponden yang menjadi objek kajian penelitian
secara mendalam.
c. Angket
Sebagai data pembanding wawancara untuk mengetahui mengenai
perubahan sosial dan ekonomi yang dialami masyarakat Desa Tobat
dengan cara mendeskripsikan data tersebut.
39
Jumlah SkorTertinggi = 4
Jumlah Item Pertanyaan = 20
Jumlah Responden = 20
Jumlah skor kriterium (bila setiap butir mendapat skor tertinggi)
= 4 x 20 x 20 = 1600
Hal diatas secara kontinum dapat di buat kategori sebagai berikut:
Rentang Skor Kategori Interval
75
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010), h.143
40
76
Lexy J. Moelong, Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 186.
77
Ibid, h. 115.
41
2. PENGOLAHAN DATA
3. TEKNIK PENULISAN
H. ANALISA DATA
78
John W. Creswell, Research Desigh pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010), h.108.
43
BAB IV
Sekilas dari nama unik Desa Tobat mengingatkan kita akan suatu hal atas
merasa bersalah atau menyesal atas perbuatan yang tidak sesuai dengan norma
agama, padahal nama Desa Tobat hanyalah sebuah penamaan saja tanpa ada
silsilah dibelakangnya. Kecamatan Balaraja terdiri dari beberapa Desa yaitu
Balaraja, Cangkudu, Gembong, Saga, Sentul, Sentul Jaya, Sukamurni, Talaga Sari
dan Tobat. Berikut ini adalah format laporan profil Desa Tobat berdasarkan dari
data Kelurahan setempat.
Batas-batas desa tobat antara lain sebelah utara berbatasan dengan Desa
Parahu yang di pisahkan oleh Jalan Raya Parahu Kecamatan Sukamulya dan Desa
Saga Kecamatan Balaraja yang dibatasi oleh Jalan Raya Kresek, sebelah selatan
berbatasan dengan Desa Sentul Jaya yang dibatasi oleh Jalan Raya Sentul atau
lebih dikenal dengan Gudang Biru dan Desa Sukamurni, sebelah timur berbatasan
dengan Desa/ Kelurahan Balaraja dengan pembatas Sungai Hauan dan Desa Saga,
sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukamurni dan Pabuaran Kecamatan
Jayanti denagn pembatas Jalan Raya Serang. Secara tabel dapat di jelaskan
sebagai berikut.
44
Bentang alam Desa Tobat merupakan dataran rendah dengan curah hujan
40 Mm dengan jumlah 4 Bulan hujan, tingkat kelembaban 18 dengan suhu rata-
rata harian 21°C. Memiliki tinggi tempat 610 mdl dari permukaan laut. Karena
Desa Tobat merupakan bagian dari wilayah Tangerang yang notabene merupakan
kawasan terikat dan fokus industri maka sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai karyawan pabrik/ industri dengan jumlah 5413 orang mulai
dari indusrti kecil, menengah dan besar hingga kepada pemilik perusahaan.
disusul dengan pertanian sebanyak 669 orang dengan luas lahan sawah sekitar 200
Ha/m2, kemudian perkebunan 317 orang, peternakan 88 orang, perikanan 16
orang, jasa dan perdagangan baik lembaga pemerintah dan non pemerintah
sebanyak 6764 orang .
B. HASIL PENELITAN
Dari 10 hal pokok yang diteliti dalam skripsi Dampak Industri Terhadap
Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Desa Tobat Kecamatan Balaraja
Tangerang Bantenyaitu tentang nilai kekeluargaan, interaksi masyarakat,
perubahan lahan, peningkatan mutu pendidikan, kesehatan, transportasi,
kesejahteraan, perubahan mata pencaharian, pendapatan ekonomi, dan etos
kerja.Berikut adalah uraian Deskripsinya.
A. Hasil Wawancara
1) Nilai Kekeluargaan Tetap Terjalin Dengan Baik
79
Wawancara Pribadi Dengan Ibu Neneng dan Bapak Sukaryo, Ds. Tobat, 28 Desember 2013
Siang Hari.
80
Wawancara Pribadi Dengan Ibu Anita, Ros, dan Neneng, Ds. Tobat, 28-29 Desember 2013
Siang Hari.
46
memang sebagian lahan yang terpakai sebagai bangunan industri adalah lahan
kosong tetapi ada pula lahan pertanian yang beralih fungsi. Sebagian lagi
merupakan pertanian yang diubah menjadi lahan kosong yang dibiarkan
mengering dan tidak ditanami padi lagi. Banyak lahan kosong yang sudah dibatasi
oleh pagar batako dan ditanami palang sebagai penanda milik perusahaan yang
sewaktu-waktu siap mendirikan bangunan industri. Sedangkan alih fungsi lahan
sawah atau lahan kosong menjadi pemukiman warga atau kontrakan masih di
anggap wajar karena faktor pertumbuhan penduduk dan warga pendatang terang
Bapak Supendi.81
Sebagian besar masyarakat Desa Tobat pada umumnya lulusan SD, SMP dan
SMA. Lulusan Sekolah Dasar masih mendominasi pendidikan masyarakat Desa
Tobat berdasarkan laporan profil Desa sekitar 13.087 orang. Namun
masyarakatnya saat ini memiliki kesadaran akan mutu pendidikan tinggi dengan
pemenuhan buku, alat tulis dan seragam sekolah guna menunjang mutu
pendidikan. Serta ketika para responden di wawancara mereka berkeinginan
menyekolahkan anaknya hingga pendidikan tinggi sarjana guna mendapatkan
penhidupan atau pekerjaan yang lebih layak. Meski beberapa responden seperti
Bapak Suhebi yang tidak mendapatkan tunjangan pendidikan anak karena tidak
mendapatkan tunjangan pendidikan dari perusahaan karena sistem kerja kontrak.
Tetapi, beliau tetap ingin menyekolahkan anaknya hingga tinggi.82
81
Wawancara Pribadi Dengan Bapak Supendi, Ds. Tobat, 28 Desember 2013 Siang Hari.
82
Wawancara Pribadi Dengan Bapak Suhebi, Ds. Tobat, 29 Desember 2013 Siang Hari.
47
83
Wawancara Pribadi Dengan Kesepuluh Responden, Ds. Tobat, 28-29 Desember 2013 Siang
Hari.
84
Ibid,.
48
6 dari terwawancara yakni Ibu Neneng, Ibu Yuli, Ibu Anita, Bapak Saridin,
Bapak Supendi, Bapak Sukaryo menyatakan sudah sejahtera, karena
berpendapatan di atas Rp 2.200.000/ bulan dan itu merupakan pendapatan
bersihnya, jika ditambahkan dengan tunjangan transport kesehatan, lembur maka
pendapatan mereka akan lebih dari itu. dua diantaranya yaitu Ibu Ros dan Ibu
Imas menyatakan cukup dan Bapak Tami dan Bapak Suhebi Menyatakan masih
kurang sejahtera karena pendapatan mereka antara Rp 1.800.000-2.000.000/ bulan
serta minimnya overtime/ lembur serta standar UMR yang tergolong sedang. Hal
ini juga dapat dilihat dari barang-barang tersier yang mereka punya di rumah yang
bersifat prestis contohnya seperti motor, untuk karyawan yang memiliki standar
UMR lebih ditambah dengan tunjangan lainnya biasanya memiliki motor lebih
dari satu contonya seperti bapak Supendi.85
85
Ibid,.
86
Ibid,.
49
Seperti hal nya tunjangan transport, pendapatan ekonomi pun tidak merata di
karenakan standar UMR yang ditetapkan setiap pabrik berbeda-beda serta para
terwawancara yang berkerja berlainan pebrik. Alasan perbedaan pendapatan
berbeda-beda dikarenakan jenis industri yang berbeda-beda seperti garmen,
tekstil, kayu dan sepatu. Hal lain yang dapat membedakan gaji adalah pangkat di
pabrik tersebut, tentunya gaji karyawan biasa akan berbeda dengan yang bekerja
di bagian kantornya dan umumnya kebijakan masing-masing perusahaan berbeda-
beda. Pak Tami dan Pak Suhebi serta Ibu Ros dan Ibu Imas tergolong bergaji
kecil yakni antara Rp 1.800.000-2.000.000/ bulan sedangkan untuk Ibu Yuli,
Anita, Neneng, Pak Saridin, Supendi, dan Pak Sukaryo bergaji diatas Rp
2.200.000/ bulan, diatas ketentuan standar UMR Tangerang.87
B. Hasil Kuisioner
Meski skripsi penelitian ini bersifat analisis deskriptif atau kualitatif, saya
mengguakan data angket sebagai pembanding dengan validitas konstruk, yakni
validitas yang di setujui oleh para ahli. Dalam hal ini para ahli adalah dosen yang
bersangkutan dengan kajian sosial dan ekonomi. Meskipun bersifat kuantitatif
namun hasilnya tetap dideskripsikan dalam bentuk deskripsi tulisan. Angket ini
hanya berupa pembanding dan gambaran keseluruhan dari dampak sosial ekonomi
87
Ibid,.
88
Wawancara Pribadi Dengan Ibu Rini dan Neneng, Ds. Tobat, 28 Desember 2013 Siang Hari.
50
akibat industri apakah bersifat baik atau buruk bagi masyarakat. Hasil angka
dengan range tertentu akan menunjukan hasilnya dan akan di deskripsikan.
Jumlah angket yang disebar sebanyak 20 eksemplar rangkap dua terhadap
karyawan pabrik yang rata-rata sudah berkeluarga. Berikut deskripsi angketnya.
a) Usia 20-45 tahun, dengan rentang usia tersebut manusia masih memiliki
produktivitas tenaga yang tinggi, sehingga masih giat mencari nafkah dan
bekerja.
b) Jenis kelamin, dalam pembagian dan pengisian kuisioner diharuskan
berimbang dengan jumlah pengisi data perempuan dan laki-laki masing-
masing 10 orang jadi semua berjumlah 20 orang. Hal ini bertujuan agar
data yang diperoleh berimbang.
c) Pendidikan, sangat mempenaruhi dalam pengisian data kuisioner. Tetapi
karena tingkat pendidikan responden berbeda-beda minimal responden
mampu membaca dan memahami pertanyaan dari kuisioner.
d) Lama bekerja, merupakan hal yang sangat mempengaruhi dalam perolehan
data tentang industri serta pengaruhnya dalam kehidupan sosial ekonomi
masyarakat dan karena penelitian ini ditujukan untuk para karyawan
pabrik industri.
Interaksi yang terjalin antar masyarakat Desa sekitar tergolong cukup baik
dengan perolehan prosentase tertinggi sebanyak 65%, bahwasannya masyarakat
tetap memiliki nilai-nilai kekeluagaan yang baik sebagai mahluk sosial. 5%
menyatakan sangat baik dan sisanya 10% menyatakan tidak baik, kemungkinan
yang menjawab interval jawaban ini merupakan penduduk pendatang yang
tergolong masih baru dan belum berinteraksi dengan baik.
Prosentase diatas mendapatkan nilai yang hampir sama rata, tetapi jika kita
telaah lehih dalam maka prosentase yang bersifat positif seperti sangat baik dan
cukup baik tetap menunjukan persen yang baik yakni jika di gabung menjadi 70%
yang masih tersambung dengan jawaban pertanyaan nomor 3 diatas. Sisanya
sebanyak 30% menyatakan tidak baik, hal ini maih bisa di maklumi mengingat
kegiatan masyarakatnya yang berprofesi sebagai karyawan pabrik yang lebih
banyak menhabisakan waktu di pabri. Jadi kurang berinteraksi dengan baik
dengan warga sekitar atau mengikuti rapat RT.
53
Hasil di atas menunjukan bahwa perubahan lahan baik pertanian atau pun
lahan kosong menjadi pemukiman penduuk masi dianggap cukup baik dan sesuai
dengan pernyataan para terwawancara sebelumnya, sisanya menyatakn tidak dan
sangat tidak baik masing-masing 25 dan 15 persen.
baiknya adalah 45% dibandingkan dengan responden yang menjawab tidak baik
dan sangat tidak baik masing-masing 35% dan 20% jika di kalkulasikan menjadi
55%. Hasil ini masih jauh lebih besar di bandingkan prosentase yang bersifat
positif. Hal ini dibenarkan karena intensitas karyawan pabrik yang lebih banyak di
pabrik dalam kegiatan sehari-hari, jadi untuk pengawasan menjadi kurang. Akan
tetapi, pemenuhan untuk mutu pendidikan tetap di penuhi.
5) Tunjangan kesehatan tergolong hal yang sangat baik bagi para karyawan
yang pada umumnya mendapatkan tunjangan kesehatan. Umumnya para
karyawan bisa mendapatkan tunjangan atau jaminan sosial lebih dari satu
seperti dari Jamsostek, JKP atau Jamkesmas yang langsung dari
pemerintah yang melayani kesehataan, kecelakaan kerja dan jaminan
pensiun. Penyediaan sarana dan prasarana di dalam pabrik pun sudah di
rasa cukup memadai dengan menyediakan semacam posko yang melayani
kebutuhan pasien yang sakit seperti obat. Apabila butuh penanganan lebih
hanya tinggal minta surat pengantar atau rujukan ke posko tersebut maka
karyawan dapat berobat murah bahkan gratis di puskesmas atau rumah
sakit terdekan yang sudah terintegrasi dengan pihak pabrik.
Total prosentase sangat baik dan cukup baik sebanyak 65% menunjukan hal
yang berkesinambungan dengan pernyataan terwawancara sebelumnya. Bahwa
mereka sudah merasakan jaminan kesehatan karyawan, dan sisanya sebanyak 25%
dan 10% untuk tidak dan sangat tidak baik.
Mengenai tunjangan transport dengan presentase sangat baik dan cukup baik
masing-masing sebanyak 40% sehingga total pesentase sebanyak 80% merasakan
tunjangan transport sedangkan yang menjawab tidak baik dan sangat tidak baik
sebesar 15% dan 5%. Hal ini dapat dimaklumi karena yang rata-rata setiap
karyawan pabrik mendapatkan tunjangan transport yang berbeda-beda setap hari
sekitar Rp 3.000-15.300/ hari bahkan ada yang tidak mendapat tunjangan
transport karena jarak rumahnya yang kurang dari 1 Km dari pabrik.
57
Dari hasil kusioner di atas dengan perolehan suara terbanyak yaitu cukup baik
sebanyak 30% saat menjawab apakah mereka sudah sejahtera, cukup baik
sebanyak 55% sekaligus menjadi jawaban terbanyak dan sisanya menyatakan
tidak sebanyak 15%, hal itu dapat dimaklumi karena tingkat pendapatan karyawan
pabrik berbeda-beda.
8) Mata pencaharian sampingan, merupakan hal yang baik jika melihat ada
beberapa karyawan pabrik yang berstatus outsorcing atau kontrak yang
sewaktu-waktu jika terkena PHK mereka bisa menjalankan dan fokus pada
usaha sampingannya sebagai investasi masa pensiun atau pun masa jeda
hingga mendapatkan pekerjaan kembali.
Tidak Baik 3 15
Sangat Tidak Baik - -
Jumlah 20 100
Responden terlihat antusias dalam mengisi pertanyaan ini, dan benar saja
hasilnya mendapat jawaban yang baik dari para reponden, sebanyak 50% persen
menyatakan sangat baik dan 35% menyatakan cukup baik dan sisanya 15%
menyatakan tidak baik. Hal ini dapat dimaklumi karena lembur adalah kerja di
luar batas dari ketentuan kita bekerja dengan upah dua sampai tiga kali lipat dari
jam-jam kerja biasa.
10) Etos kerja atau etika kerja masyarakat desa tobat dalam hal disiplin dan
tepat waktu dapat dikatakan sangat baik karena rata-rata datang tepat
waktu dan tidak menunda pekerjaan, hal ini terjadi karena pemberlakuan
peraturan pabrik yang menerapkan jika terlambat maka gaji akan di potong
atau dianggap tidak masuk kerja serta pengawasan yang ketat di dalam
61
pabrik seperti dari CCTV atau pun pengawasan langsung dari atasan
pabrik sehingga mereka tidak boleh menunda pekerjaan yang ada.
Tak heran jika para responden menjawab sangat baik dan cukup baik
sebanyak masing-masing 75 dan 25 persen, pada kenyataannya memang para
warga Desa Tobat yang memiliki etos kerja tinggi khusunya dalam hal giat dan
tekun sehingga tidak suka menunda pekerjaan saat bekerja, karena ini memang
sudah menjadi tunututan dan kewajiban bagi para karyawan pabrik.
Begitu hal nya dengan ketepatan waktu dalam berangkat bekerja menyatakan
selalu datang tepat waktu, menandakan etos kerja yang tinggi. Dengan presentase
perloehan sebanyak 20% menjawab sangat baik, 65% menjawab cukup baik
sekaligus menjadi jawaban terbanyak dan sisanya sebanyak 15% menjawab tidak
baik.
62
BAB V
1. Kesimpulan
2. Implikasi
Setelah di lakukan penelitian ini, terkait dengan dinas perindustrian dan
ketenaga kerjaan, serta segenap aparatur dan lembaga pemerintah yang terkait
telah dilakukan upaya-upaya penyesuaian terkait dengan dampak sosial ekonomi
seperti penanggulangan sungai yang tercemar dengan memasang saluran air
disetiap rumah warga sekitar aliran sungai, pembersihan sampah.
3. Saran
Dalam pemberian saran penelitian ini saya mebidik beberapa pihak terkait
dengan penelitian ini, yaitu:
a. Pemerintah
b. Pihak Industri
Masih banyak yang harus diperbaiki dari kegiatan industri di Desa Tobat
khususnya untuk penanganan polusi, sampah dan limbah yang perlahan mulai
mencemari lingkungan sekitar. Padahal jika pihak industri mampu mengolah
kembali dapat meminimalisisr dampak negatif dari industri dan tidak
memberlakukan sistem kerja kontrak akan menejahterakan masyarakat serta
meniadakan sistem kerja shift akan membuat pola hidup masyarakat desa tobat
semakin sehat.
Tetap menjaga keutuhan nilai-nilai terutama nilai keluarga dan nilai sosial
bermasyarakat yang majemuk di tengah derasnya arus industrialisasi.
65
DAFTAR PUSTAKA
Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt, Sosiologi Jilid 2 Edisi Keenam, Jakarta:
PT.Gelora Aksara Pratama, 1984
Rezal Wicaksono, Jurnal: Analisis Pengaruh PDB Sektor Industri, Upah Riil,
Suku Bunga Riil, dan Jumlah Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Pengolahan Sedang dan Besar di Indonesia Tahun
1990-2008. Tidak Dipublikasikan
Septiaman, Ilham., “Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Akibat Perubahan
Status Kota Tasikmalaya”, Skripsi Pada UPI Bandung, Bandung, 2006,
Ringkasan, Tidak Dipublikasikan.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2002
http://andabackband.blogspot.com/2013/01/mata-pencaharian.html
http://alutfifa.blogspot.com/2012/07/nilai-kelurga.html
http://emsblue.heck.in/perbedaan-nilai-dan-norma-sosial.xhtml
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_neo-klasik
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan
http://id.wikipedia.org/wiki/Keynesianisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Lahan_pertanian
http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi
http://panutan.com/pengertian-nilai-dan-jenis-jenisnya.html
http://prillygeography.blogspot.com/2012/04/pengaruh-kesesuaian-lahan-
untuk.html
http://sintaloh.blogspot.com/2013/11/ilmu-dasar-kawasan-industri.html
67
http://www.jamsosindonesia.com/prasjsn/jamsostek/manfaat
http://www.pengertianahli.com/2013/07/pengertian-norma-menurut-para-
ahli.html
http://www.psychologymania.com/2012/11/macam-macam-interaksi-sosial.html
http://www.putra-putri-indonesia.com/pengertian-etos-kerja.html
http://www.tangerangkota.go.id/mobile/detailprofilkota/1/20
68
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lampiran daftar Pertanyaan Wawancara
69
anak-anak dan suami.
Saya : Bagaimana nih, hubungan ibu dengan tetangga atau
warga-warga sekitar... interaksi atau suka ikut program-
program RT ga kalo lagi ada acara??
Ibu Neneng : Engga, kebanyakan dirumah... sama di pabrik doang
Saya : Jadi, jarang ya kumpul-kumpul sama warga kalo ada
acara
Ibu Neneng : Jarang, palingan sama tetangga dan warga sekitar masih
komunikasi, ngobrol-gobrol gitu...
Saya : Selanjutnya, ibu kan disini udah tinggal lebih dari 5
taun... bisa tolong jelaskan bu proses perubahan lahan di
desa ini tuh kira-kira gimana sampe sekarang ini?
Perbedaan dulu sama sekarang tuh gimana??
Ibu Neneng : saya orang sini asli, sekarang sih lebih rame... lebih
banyak orang, banyak kontrakan, lebih banyak pabrik jadi
panas sekarang tapi ya... jadi banyak pekerjaan juga.
Saya : Gimana sih pandangan ibu soal pendidikan anak-anak?
Ibu Neneng : Saya rasa pendidikan itu penting, makanya saya pengen
sekolahkan anak yang tinggi supaya dapat masa depan
cerah
Saya : Jadi, apapun kebutuhan sekolah seperti alat tulis, buku,
seragam dan sepatu ibu coba penuhi ya guna menunjang
pendidikan anak?
Ibu Neneg : iya..
Saya : Gimana nih bu soal pengadaan kendaraan karyawan sama
tunjangan transport karyawan???
Ibu Neneng : Dapet, ada... setiap bulanya ada dari pabrik...
Saya : Hmm... kira-kira berapa tuh bu perhari atau per
bulannya?
Ibu Neneng : Sehari Rp 13.000,- yah... sebulan kira-kira 300 ribuan
lah.
Saya : Lumayan ya 300an, ee... kalo misalkan nih, sekarang
70
menurut ibu sebagai karyawan pabrik kehidupan ibu sudah
sejahtera apa belum?
Ibu Neneng : Kalo itu sih... udah ada lah dikit-dikit dibandingin waktu
belum kerja gitu kan. Sudah kerja yah sudah luamayan...
Saya : Terus... kemudian ibu dapet jaminan penunjang apa saja
dari pihak pabrik biasanya?
Ibu Neneng : Alhamdulillah sih kalo dari pabrik buat saya pribadi
lengkap ya
Saya : Terus ibu sudah merasakan jaminan kesehatan dari
pabrik seperti jamsostek di persulit ga bu biasanya kalo
sakit?
Ibu Neneng: Ngga sih, malah dipermudah apalagi saya lagi cuti hamil
Saya : Terus sekarang nih, apakah ibu mencari penghasilan lain
selain bekerja sebagai karyawan pabrik? Karena mungkin
istilahnya gitu ah masih kurang pendapatan dari pabrik
buka warung...
Ibu Neneng : sebenernya sih bukan kurang tapi ya buat usaha
sampingan aja anak-anak jajan biar ga nyari kemana-mana
gitu. Makanya saya buka warung
Saya : Nah terus gimana dengan pendapatan ekonomi secara
keseluruhan?
Ibu Neneng : Pendapatan mah alhamdilullah, ya namanya orang pasti
ada merasa kurangnya tapi yaa di syukuri aja
Saya : Tapi biasanya perbulan ada lebihnya tuh bu?
Ibu Neneng : Ya biasanya saya sisihkan buat cicilan motor dan cicilan-
cicilan lainnya...
Saya : Bisa tolong ibu jelaskan kegiatan ibu bekerja sehari-hari
dari berangkat sampai pulang kerja? Ibu suka nunda
pekerjaan ga??
Ibu Neneng : Saya rutin biasanya berangkat jam 6.30 dam mulai
bekerja sekitar jam 7 lalu istirahat jam 12 sampe jam 1 lalu
pulang jam 4, mana bisa menunda pekerjaan kan banyak
71
pengawas di pabrik jadi harus rajin bekerja.
Saya : Oh begitu ya bu... terima kasih banyak ya bu atas
waktunya
Ibu Neneng : Iya, sama-sama.
Saya : Alhamdulillah
Interviewer Interviewee
72
Identitas Interviewee 2
Nama : Saridin
Usia : 41
Alamat : Kp. Tegal Lame RT 004/006 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Sabtu, 28 Desember 2013. Pukul 14.10 WIB
73
misalkan ada rapat RT/RW suka ikut ga tuh pak
atau gimana?
Bpk. Saridin : ikut lah paling pas hari libur aja, kalo hari-hari
biasa gak bisa karena kan kerja, tergantung
waktunya aja kita. Saya juga berinteraksi baik
dengan warga-warga sekitar.
Saya : bapak tinggal disini udah lebih dari lima tahunya
pak, bisa dielasin ga pak proses perubahan lahan di
sini setahu bapak? Ds Tobat mempunyai Landscape
Bpk. Saridin : kalo lahan sih sekarang kebanyakan dikuasain atau bentang alam lahan yang
pendatang atau bos-bos pabrik, kalo sawah disini tidak produktif sehingga cocok
sih jarang... kebanyakan lahan-lahan kering digunakan untuk lahan industri
makannya dimanfaatin adi lahan industri. pabrik.
Saya : kalau untuk mengatur perekonomian sehari-hari
nih pak kira-kira rinciannya gimana? Hehe
Bpk. Saridin : kalo masalah itu mah tau sendiri lah karyawan,
kadang cukup kadang nggak, tergantung kitanya
ngatur gitu... terbetur biaya anak sekolah biasanya.
Kalo untuk makan sehari-hari sih cukup lah
biasanya pas gajian udah si pisahin buat keperluan
dalam sebulan, paling sisanya ya untuk keperluan
lain.
Saya : bapak dapet jaminan penunang kesehatan gak kaya
Jamsostek gitu?
Bpk. Saridin : kesehatan ya... kalo dari pabrik biasanya sih udah
kera sama sama Puskesmas atau klinik-klinik kaya
Klinik Husada Insani di daerah Balaraja. Kalo
kesehatan istilahnya teramin lah saya, istri sama
tiga anak.
Saya : Alhamdulillah ya pak, dari pabrik itu ya pak...!
Bpk. Saridin : Iya, Pabrik...
Saya : kalo berobat biasanya dipersulita nggak tuh pak?
74
Bpk. Saridin : nggak, yang penting kita ada surat pengantar dari
pabriknya.
Saya : kalo pengadaan kendaraan karyawan atau
tunjangan transpot, dapet ga pak dari pabrik?
Bpk. Saridini : kalo kendaraannya sih ngga ada kaya semisal
pabrik lain ada bus jemputan, tapi kalo
tunjangannya ada tiap bulan. Perhari bisa dihitung
sekitar lima ribu, ya lumayan lah buat ngisi
bensin... karena saya kan bawa motor...
Saya : nah, pertanyaannya rada mengena nih pak buat
bapak... kira-kira sebagai karyawan pabrik
kehidupan bapak sudah bisa dikatakan sejahtera
apa belum?!
Bpk. Saridin : kalo untuk ukuran karyawan sin menurut saya gak
ada yang sejahtera, ya kan kurang terus sama
kebutuhan hidup sehari-hari. Kita kan dapetnya
tiap bulan... ya istilahnya lah harus “hemat”.
Istilahnya sih udah seahtera tapi gak cukup gitu.
Saya : untuk UMR nya bapak sendiri emang berapa
pak?
Bpk. Saridin : kalo UMR kan sekarang Rp. 2.200.000 kalo
ditambah lemburan kira-kira ukuran dua
setengahan lah dapet.
Saya : selain jadi karyawan pabrik, bapak nyari
penhasilan lain gak istilahnya kerja sampingan lah
Bpk. Saridin : Untuk sementara ini gak ada lah, Cuma pabrik
aja.
Saya : Untuk kegiatan sehari-hari bapak nih bisa
dicertain ga gimana?
Bpk. Saridin : saya berangkat kerja jam setengah tujuh, rutin
dari senin sampai jumat, kadang sampe sabtu kalo
lembur... di usahain tepat waktu datengnya...
75
soalnya kalo telat dikit kan macet. Dan pulang
lagi jam setengah 4 lalu sampe rumah jam 4.
Saya : Alhamdulillah ya pak, wawancara kita udah
selesai... makasih banyak atas partisipasinya...
Bpk. Saridin : Iya, sama-sama
Interviewer Interviewee
76
Identitas Interviewee 3
Nama : Ayo (Sukaryo)
Usia : 37
Alamat : Kp. Hauan Tegal RT 003/005 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Sabtu, 28 Desember 2013. Pukul 15.10 WIB
77
mantan istri gitu aja palingan... ya buat minta
uang sekolah sama uang jajan paling anak-anak kalo
main ke rumah... kalo hubungan saya ama ibu dan
anggota keluarga yang lain baik ko.
Saya : nah, kalo hubungan bapak dengan warga sekitar
gimana dan dalam berinteraksi kaya ikut program
acara rapat RT/RW?
Ayo : kalo kera dipabrik kan jarang ada waktu, tapi kalo
misalkan lagi libur ya pasti ikut partisipasi.
Kalo yang namanya hidup bertetangga pasti baik lah.
Saya : Bapak di sini udah tiggal lebih dari 5 tahun kan, bisa
dijelasin ga pak proses perubahan lahan yang ada di
daerah sini?
Ayo : saya asli dan lahir di sini jadi ya kalo soal perubahan
lahan ya dulu ga terlalu banyak bangunan rumah dan
pabrik, tapi sekarang lebih banyak kontrakan dan
warga pendatang... dulu mah Cuma lahan kosong yang
ditumbuhin rumput sama pohon pisang.
Saya : hmm.. gitu ya pak, terus kalo bapak mengatur
perekonomian sehari-harinya gimana tuh pak? Misal
untuk makan sekian dan untuk ongkos lain-lain
sekian...
Ayo : yah... maslah itu mah ga terlalu dipikirin. Yang
penting mah kerja aja... yang pasti mah asal cukup
buat makan sehari-hari aja.
Saya : tapi yang elas sehari-hari cukup ya gitu pak?
Ayo : iya, alhamdulillah.
Saya : nah terus pak, dipabrik tempat bapak kerja itu dapet
fasilitas penunjang kesehatan gak pak?
Ayo : dapet.
Saya : biasanya perbulannya itu dikasih berapa sih pak?
Ayo : saya kurang tau pasti sih besarnya berapa, tapi kalo
78
misalkan kita sakit dan berobat pasti pihak pabrik
yang menanggung pengobatannya...
Saya : terus kalo bapak berobat suka dipersulit gak?
Ayo : enggak... ada jamsostek, di kasih kartu nya kok.
Saya : kalau pengadaan transport atau tunjangannya dapet
ga pak dari pabrik?
Ayo : Enggak... enggak ada, saya bawa motor sendiri dan
ngebensinin sendiri malah...
Saya : Nah, pak kalo sebagai karyawan pabrik bapak udah
merasa sejahtera apa belum?
Ayo : kalo sekarang sekarang sudah sejahtera, waktu dulu-
dulu mah kerja borongan jadi ga terikat kontar kerja
atau kerja tetap... jadi kerja Cuma pas ada order aja.
Sekarang mah alhamdulillah...
Saya : untuk UMR nya sendiri memang berapa pak?
Ayo : perbulan Rp. 2.400.000
Saya : 2,4 ya... itu belum ditambah lemburan ya pak, kalo
banyak lemburan biasanya nyampe gak pak 3 lebih?
Hehe
Ayo : iya, bisa lebih, alhamdulilllah sekarang mah
Saya : bapak, nyari kerajaan lain gak selain jadi karyawan
pabrik?
Ayo : gak ada, soalnya ga ada kelihaian lain...
Saya : intinya bapak sudah sejahtera ya dengan gai yang
sekarang. Nah, kalo misalkan untuk kegiatan sehari-
hari gimana dalam bekerja?
Ayo : kalo saya shift panjang, kerja dari jam 7 pagi
sapmpai jam 7 malem...
Saya : wah, sehari 12 am pak!
Ayo : iya, istirahat 2 kali... jadi total kerja 10 jam sehari...
udah termasuk lembur 3 jam.
Saya : Terima kasih ya pak atas kesediaannya di wawancara
79
Ayo : iya. Pak Ayo, hanya mengandalkan
pekerjaan pabrik dan tak punya
pekerjaan sampingan karena tak
punya keahlian lain.
Interviewer Interviewee
80
Identitas Interviewee 4
Nama : Rini (Marini)
Usia : 32
Alamat : Kp. Hauan Tegal RT 003/005 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Sabtu, 28 Desember 2013. Pukul 16.10 WIB
81
Saya : kalau nemenin belajar bu?
Rini : kadang-kadang kalo ada PR aja saya temenin.
Saya : Kalau interaksi dengan tetangga dan warga
sekitarnya gimana bu? Suka ikut acara sosial di
masyarakat ga??
Rini : Di sini udah banyak pendatang tapi ya tetep kita
harus saling kenal dan nyapa satu sama lain, ee...
takutnya kan kita ada perlu sama orang jadi enggak
sungkan lagi kalo kenal, kalo acara-acara sosial saya
jarang ikut karena kan kebanyakan biasanya Cuma
buat para pemuda dan bapak-bapak. Paling saya mah
ikut pengaian ibu-ibu tiap minggu.
Saya : oh gitu ya bu,
Rini : iya.
Saya : ibu warga asli sini ya bu?
Rini : bukan, saya di sini Cuma ikut suami tapi saya udah
lebih dari 10 tahun tinggal disini.
Saya : nah, kalo lebih dari 10 tahun kiranya ibu bisa jelasin
ga perubahan dan perkembangan lahan di sini?
Rini : ya itu banyak kontrakan buat para warga pendatang,
dulu mah enggak ada PT industri sekarang ada.
Saya : kalo rincian pendapatan ekonomi sebulan itu berapa
sih bu dan biasanya di pake buat apa aja?
Rini : UMR saya Rp. 2.300.000 ya paling kalo pas gaian
belanja sembako, kebutuhan pokok, cicilan motor sih
biasanya bapaknya yang nanggung. Paling nanti
bapaknya nambahin buat sekolah sama jajan anak.
Saya : kalo fasilitas transportasi dan fasilitas kesehatan atau
jaminan kesehatan dari pabrik dapet ga bu?
Rini : dua-duanya dapet, transport dapet dan jaminan
kesehatan juga dapet dari tempat saya kerja.
Saya : suka dipersulit ga bu kalo mau berobat kalo sakit?
82
Rini : enggak sih, malah kita nanti dikasih surat rujukan
dari pabrik ke klinik yang udah kerjasama sama
perusahaannya, bahkan pernah waktu anak saya sakit
dan di rawat di klinik di jamin biayanya.
Saya : oh, alhamdulillah ya bu kalo gitu.
Rini : iya.
Saya : selanjutnya bu, selain jadi karyawan pabrik ibu
punya sampingan lain ga bu buat cari penghasilan
tambahan lain?
Rini : Untuk saat ini sih enggak, tapi udah kepikiran
pengen buka usaha tapi mungkin nati dulu, nabung aa
dulu soalnya takut suami sewaktu-waktu kena PHK
dan gak punya kerjaan lain, soalnya dia kan sistemnya
kontrak. Kalo saya pegawai tetap... pengen buka usaha
warung sembako atau apa aja mungkin nanti!
Saya : iya deh bu saya doain semoga tercapai!
Rini : Amiin...
Saya : Nah, bu kalo ibu boleh berpendapat tetntang
kehidupan ibu saat ini bisa dikatan sejahtera apa
belum?
Rini : kalo untuk ukuran sejahtera bisa di katakan udah,
tapi ya namnya kebutuhan kan bisa aja meningkat.
Asal gimana pinter-pinter kita aa menyiasati
pengeluaran. Untuk saat ini sih belum terlalu banyak
biaya, soalnya kaan anak masih SD jadi biaya
pendidikan masih di tanggung pemerintah. Paling
Cuma jajannya aja sama beli buku dan kebutuhan lain.
Saya : harapan ibu untuk kedepannya gimana sebagai
karyawan pabrik?
Rini : saya sih pengennya sistem kerja kontrak dihapus, dan
UMR nya dinaikin hehe biar makmur masyarakat sini
dek.
83
Saya : Sip bu semoga terwujud harapan dan keinginan ibu,
makasih banyak ya bu buat waktunya udah mau jawab
pertanyaan saya!
Rini : iya dek gak apa-apa, sukses buat skripsinya ya!
Interviewer Interviewee
84
Identitas Interviewee 5
Nama : Supendi
Usia : 32
Alamat : Kp. Iwul RT 002/002 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 10.15 WIB
85
Pendi : Alhamdulillah saya sering ikut partisipasi dan
bergabung dengan kegiatan warga dan seluruh RT di
sini,
Saya : hmm... jadi istilahnya aktif ya pak kaloada acara apa-
apa. Itu paling pas sabtu minggu ya pak atau kalo lagi
ada di rumah...
Pendi : iya sabtu minggu kalo lagi ada dirumah atau pas
malem gitu kalo saya abis pulang kerja kita gotong
royong dengan keluarga dan warga yang ada di sini
Saya : biasanya bentuk gotong royong nya seperti apa pak?
Pendi : Bersih-bersih, persiapan maulid nabi atau bangun
mesjid.
Saya : nah, gimana sih bapak mengatur perekonomian
sehari-harinya pak?
Pendi : gini dah, biasanya bagi secukupnya sama istri untuk
keperluan sehari-hari selama sebulan.
Saya : bisa disebutkan pak UMR bapak berapa?
Pendi : UMR saya dua juta belum termasuk potong koperasi,
sisanya buat istri dan anak.
Saya : di pabrik dapet tunangan kesehatan ga pak?
Pendi : Dapet.
Saya : Jamsostek ya? Terus itu kalau bapak lagi sakit
dipersulit gak pak kalo kita mau berobat??
Pendi : Alhamdulillah sih enggak, kalo kita sakit ya tinggal
bilang nanti dikasih surat pengantar rujukan ke klinik
terdekat.
Saya : terus pak kalo untuk pengadaan transport dan
tunjangannya dapet gak?
Pendi : kalo untuk daerah sini ya kalo rumah yang jaraknya
kurang dari 1 Km dari pabrik engga dapet uang
transport tapi kalo lebih dari satu 1 Km bisa dapet
uang transport. Jadi untuk warga daerah Desa Tobat
86
mah ga dapet untuk pabrik di saya. Dan ada mobil bus Tunjangan Transport diberikan
jemputannya. kepada karyawan yang jaraknya
Saya : oooh... bus karyawan itu ya pak yang melintas dari lebih dari 1 Km dari Pabrik dan
Keronjo, Ceplak dan Merak! diberikan fasilitas layanan bus
Pendi : iya. emputan karyawan.
Saya : terus pak, kalo menurut bapak sebagai karyawan
pabrik bapak sudah sejahtera apa belum?
Pendi : alhamdulillah udah sejahtera, lebih dari cukup lah
dari pada enggak kerja.
Saya : berarti sudah kebeli kebutuhan lain ya pak selain
kebutuhan pokok kayak kredit motor atau apa gitu...
Pendi : iya.
Saya : Bapak cari penghasilan lain gak pak selain kerja di
Pabrik?
Pendi : yah Cuma gini doang, warung kecil buat sembako... Pak Pendi mencari panghasilan
itung-itung cari tambahan uang jajan dan biaya anak lain/tambahan dengan membuka
sekolah aja warung sembako.
Saya : pertanyaan yang terakhir ya nih pak, bisa tolong
jelaskan kegiatan sehari-hari bapak dari mulai
berangkat kerja sampai pulang lagi ke rumah?
Pendi : saya biasanya berangkat kerja jam setengah tujuh Pak Pendi memiliki iwa etos kerja
dan masuk setengah delapan, istirahat jam 12 masuk yang tinggi, terbukti satu am
lagi am satu terus pulang setengah 5. sebelum kegiatan pabrik dimulai
Saya : jadi bapak berangkat biasa satu jam sebelum masuk beliau sudah berangkat padahal arak
kerja, padahal jarak rumah ke pabrik kurang dari 1 Km dari rumah ke pabrik kurang dari 1
enggak ada 20 menit ya pak jalan kaki, apa ga kesel Km dengan peralanan kurang dari
nunggu waktu masuk? 15 menit selama 5 hari dalam
Pendi : hehe udah biasa sih dari pada terlambat, paling ya di seminggu.
kantin pabrik ngopi-ngopi sama ngobrol dulu bareng
temen yang lain. Itu rutin selama seminggu lima hari
kerja. Sabtu minggu saya libur
saya : itu aja pak wawanacara nya sama pertanyaan yang
87
saya ajukan, makasih banyak ya pak buat waktunya!
Pendi : iya sama-sama.
Interviewer Interviewee
88
Identitas Interviewee 6
Nama : Anita Pertiwi
Usia : 23
Alamat : Kp. Iwul RT 002/002 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 11.25 WIB
89
kita mahluk sosial ya pasti saling membutuhkan dan
berinteraksi sama lain. Cuma kayaknya kalau acara
sosial yang menghususkan acara perempuan jarang
deh, paling acara-acara bapak-bapak!
Saya : ibu kerjanya di Shift gak bu?
Anita : iya di Shift Pagi sama sore
Saya : Nah, kalo untuk mengatur perekonomian keluarga
kalo dalam sebulan untuk sehari-harinya gimana nih
bu? Bisa tolong jelaskan rinciannya!
Anita : ya... mungkin kalau saya kan sama suami dua-
duanya bekerja, paling gai saya yang buat ditabung
dan gaji suami yang dipakai buat sehari-hari... hehe
saya kan masih belum punya anak jadi gaji biasanya
lumayan ada sisa buat tabungan masa depan keluarga
saya.
Saya : kalo untuk UMR nya sendiri kira-kira berapa tuh bu?
Anita : kalo UMR saya Rp. 2.530.000 kalo suami Rp.
2.200.0000
Saya : itu belum termasuk lemburan ya bu, berarti kalo
banyak lemburan bisa lebih dari itu ya bu?
Anita : iya betul...
Saya : untuk pengadaan transportasi dan tunangannya dapet
ga bu?
Anita : kalau saya dapet uang transport tapi gak ada bus
emputan karyawan kaya PT. Adis, per hari Rp. 16.500
adi perbulan kira-kira Rp. 360.000 ribuan.
Saya : yang saya denger bu, uang transport itu yang dapet
kalo jaraknya yang auh dari rumah. Bener ga sih bu?
Anita : kalo disaya semua dapet, mungkin itu termasuk
kebiakan dari setiap PT berbeda-beda! Baik yag
kontrak maupun karyawan tetep.
Saya : ooh... kalo jaminan kesehatan dapet ga bu?
90
Anita : alhamdulillah semuanya dapet mulai dari transport Jaminan karyawan hanya sebatas
sama kesehatan dapet Cuma untuk jaminan tunjangan trasport dan kesehatan
pendidikan anak lagi di usahain sama pabriknya. saja, sementara untuk pendidikan
Saya : berarti kalo berobat ga di persulit ya bu... masih belum.
Anita : iya kalo sakit kita tinggal bilang ke klinik
perusahaan, dokternya juga ada sebenernya sih di
dalem pabrik juga dah ada klinik perusahaan buat
ngasih obat-obat yang ringan aja tapi. Kalo untuk
perawatan intensif mah kita bisa ke klinik lain yang
ada di luar pabrik tinggal bawa surat pengantar atau
rujukannnya saja
Saya : kalau kita bicara kesejahteraan ya bu, kira-kira ibu
udah bisa dikatakan sejahtera belum bu?
Anita : ya alhamdulillah karena saya sama suami bekerja
dengan UMR yang saya sebutkan tadi semuanya
tercukupi.
Saya : ibu kan sekarang sudah bisa dikatakan sejahtera, ibu
ada usaha sampingan lain gak di rumah?
Anita : ada, saya ternak ayam petelor dibelakang rumah jadi
sebulan bisa dapet penghasilan dari jual telur sekitar
300-500 ribu dalam sebulan...
Saya : oooh... yang gurus siapa tuh bu? Ibu Anita dan suami memiliki
Anita : saya sama suami, kadang ibu saya. Ya sebisanya aja usaha sampingan dengan
tapi suami sih yang paling aktif ngurus mulai dari cari berternak ayam petelur.
makan, ngasih makan sama ngasih minum kalo lagi di
rumah. Karena emang dia hobi sih ternak!
Saya : bisa dijelaskan ga bu kegiatan ibu sehari-hari mulai
dari pagi berangkat kerja sampe sore pulang kerja dan
kembali lagi kerumah!
Anita : kalo Shift pagi saya bangun subuh, kalo sempat
nyuci baju atau piring saya usahakan dan berangkat
kerja sekitar jam setengah 7 lalu pulang jam setengah
91
4. Kalo Shift 2 atau malem saya berangkat jam
setengah 4 dan pulang jam 12 malam. Enakan kerja
malam sih ga terlalu repot, jadi siang hari kan ada
dirumah bisa beres-beres rumah dulu sebelum
berangkat kerja.
Saya : oke deh bu kalo gitu, makasih banyak ya bu buat
watunya saya wawancara.
Anita : iya gak apa-apa, sama sama.
Interviewer Interviewee
92
Identitas Interviewee 7
Nama : Suhaebi
Usia : 27
Alamat : Kp. Peuteuy RT 002/001 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 12.45 WIB
93
kalo misalkan ada rapat, tetangga hajatan dan kegiatan
sosial lainnya?
Ebi : cukup sering lah, terutama kalo libur atau pas lagi
ada dirumah aja. Ya kalo ada tetangga hajatan kan kita
tetangga paling deket harus bantu dan baik antar
tetangga.
Saya : bapak kan asli sini nih, bisa dielasin gak pak proses
perubahan lahan disini gimana?
Ebi : saya dari kecil bahkan lahir di sisni, dulu sih ga
terlalu banyak bangunan rumah dan warga pendatang
yang nyari kerja disini, sekarang udah banyak
kontrakan dan bangunan pabrik.
Saya : kalo untuk kedaan tanahnya sendiri pak?
Ebi : tanah disini mah nggak produktif, itu yang sekarang
jadi lahan pemukiman dan industri dulunya Cuma
lahan kosong yang ditumbuhi ilalang sama pohon
pisang aja.
Saya : oh, seterusnya kalo untuk mengatur perekonomian
bapak sehari-hari gimana pak?
Ebi : saya kan gaji UMR 2,2 juta paling di kasih ke istri Pak Ebi menunjukan lembar slip
1,5 di awal bulan buat kebutuhan sehari-hari selama gaji karyawan dan setelah diteliti
sebulan kedepan, sisanya paling buat saya ongkos ada dana transport yang di berikan
bensin ke pabrik dan beli rokok gitu-gitu aja dalam pihak pabrik sebesar Rp. 5000 dan
sebulan. Kalo rincian belanjanya mungkin istri saya alokasi dana 4,5% untuk jaminan
yang lebih ngerti. kesehatan dan pensiun karyawan.
Saya : kalo tunjangan transport dapet ga dari pabrik?
Ebi : dapet, paling 5000 perhari nanti di akumulasiin ke
gaji dalam sebulan 5 hari kerja.
Saya : ooh, kalo fasilitas penunang kesehatan pak?
Ebi : di pabrik sendiri udah ada kaya UKS atau mess
klinik kecil, kalo lagi sakit ringan kaya pusing mah
bisa minta obat ke situ, kalo mau dirawat harus dapet
94
ijin dan surat pengantar dari pabrik.
Saya : kalo untuk kehidupan bapak saat ini bisa dikatakan
sejahtera apa belum?
Ebi : kalo untuk ukuran sejahtera sih belum, soalnya masih
banyak kekurangan apa lagi saya punya anak kecil
yang masih butuh susu dan harga susu kan sekarang
mahal, disini Cuma saya yang adi tulang punggung
keluarga. Yah yang jelas kalo buat kebutuhan pokok
sih ada tapi Cuma kebutuhan lainnya aja.
Saya : Bapak kredit motor pak?
Ebi : udah enggak, biar jelek juga yang penting ada buat
ke pabrik berangkat hehe
Saya : kalo masih kurang, bapak cari penghasilan lain gak?
Ebi : enggak sih, paling karena rumah saya ini dekat Secara tak disengaja Pak Ebi
dengan pabrik biasanya orang pada nitip motor di mempunyai usaha sampingan lain
rumah saya. Saya ga pernah minta sih upah atau yaitu dengan membuka lahan
gimana karena saya kan ga jagain, palaing pada ngasih parkir di rumahnya, karena
ke istri saya dan dapet per hari sekitar 20 sampai 30 terkadang karyawan tidak
ribu, karena ga terlalu luas juga nampung motor yang kebagian lahan parkir di pabrik
banyak. jadi menitipkannya ke warga
Saya : wah lumayan juga ya pak buat penghasilan sekitar dengan membayar biaya
tambahan... parkir seikhlasnya.
Ebi : iya lumayan buat tambah-tambahan istri
Saya : kalo untuk kegiatannya sehari-hari pak bisa di jelasin
gak mulai dari berangkat kerja sampai pulang lagi
gitu?
Ebi : oh, saya usahakan selalu datang tepat waktu, Pak Ebi memiliki etos kerja yang
biasanya masuk atau mulai kerja sekitar jal setengah 8 baik dan termasuk rajin dengan
dan saya betangkat dari rumah am setengah tujuh datang kerja tepat waktu, karena
lewat atau jam tujuh kurang seperempat lah karena beberapa perusahaan menetapka
jaraknya juga ga terlalu jauh dari rumah. Karena kan kalau terlambat masuk maka akan
kalo terlambat masuk kita bisa kena potong gaji. Jadi di potong gaji.
95
sebisa mungkin harus tepat waktu, kalo sakit harus ada
surat ijin dari dokter kaya gitu aja sih dek...
Saya : oo gitu ya, jadi kalau kita telat bisa kena potong gaji
Ebi : iya.
Saya : oke deh, pak makasih buat waktunya ya pak udah
mau di wawancara dan maaf kalo ngerepotin...
Ebi : iya, enggak apa-apa dek sama-sama. Orang saya lagi
libur kerja ini.
Interviewer Interviewee
96
Identitas Interviewee 8
Nama : Rosmiati
Usia : 35
Alamat : Kp. Peuteuy RT 002/001 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 13.35 WIB
97
Ros : kalo sama tetangga ya baik, kalo lagi ada
dirumah ya kaya layaknya ibu-ibu aja ngobrol.
Istilahnya ngerumpi gitu. Kalo kumpul-kumpul
rapat gitu jarang karena kan biasanya bapak-
bapak tapi kalau pun ada kenapa enggak buat kita
partisipasi.
Saya : nah bu kalo ngelihat keadaan sekarang tanah di
tempat ibu tinggal gimana?
Ros : memang sayang kalo di buat menjadi lahan
industri, tapi kalo enggak gitu kita gak bakal
punya kerjaan buat cari nafkah. Dulu sih banyak
lahan kosong disini. Sekarang dah mulai banyak
toko dan bangunan kontrakan.
Saya : kalo rincian anggaran mulai dari pendapatan ibu
itu perbualannya gimana bu?
Ros : biasanya sih udah ada anggran sendiri kalo buat
buat makan dan jajan sekolah anak sehari-hari
sekitar 1.500.000 lah. Karena suami saya kan
kerja sopir jadi gajinya gak UMR dan ga ada
jaminan-jaminan lainnya. Paling sebulan dapet
Rp. 1.200.000 tapi lumayan lah dari pada enggak.
Kalo saya UMR Rp. 2000.000 perbulan sisanya
paling buat kebutuhan mendadak yang belum kita
tau.
Saya : dapet penunjang kesehatan belum bu di pabrik
kaya jamsostek gitu?
Ros : udah, kalo di pabrik mah udah terjamin kalo mau
sakit dan berobat juga udah ada yang nanggung
istilahnya.
Saya : kalo trasnport bu, dapet anggarannya gak?
Ros : saya kerjanya auh di daerah tangerang bukan di
Desa Tobat ini, saya kerja di PT. Pratama jadi
98
kalo shift pagi berangkat jam setengah 6 nunggu
bus jemputan karyawan yang biasa lewat dan
pulang jam aetengah 4 di anter juga pake bus
jemputan itu. Kalo kita bawa motor sendiri paling
nanti anggarannya dimasukin ke slip gaji. Kalo
kita pake bus ya ga di kasih ke slip gaji.
Saya : o begitu ya bu, kalo di alokasiin ke slip gaji
itungannya berapa tuh bu perbulan?
Ros : per hari Rp 7000 di kali sebulan paling dapet
200 ribuan lah.
Saya : ibu punya usaha sampingan lain gak bu selain
menjadi karywan pabrik, ya namanya juga kan
hidup sehari-hari kita ga tau ada cukup dan
kurangnya!
Ros : untuk saat ini sih belum ada, karena kan suami
sama saya sama-sama kerja jadi belum ada waktu
buat buka usaha lain.
Saya : kalo melihat keadaan ekonomi keluarga ibu
untuk saat ini udah bisa dikatakan atau merasa
sejahtera apa belum/
Ros : kalo melihat barang-barang kebutuhan pokok
yang pada naik saat ini kayaknya belum deh, kalo
gaji segitu dan saya punya anak 3 kayaknya Cuma
ukur pas aja dek.
Saya : untuk kegiatan sehari-hari ibu tuh gimana, misal
dari jam sekian berangkat kera sampe jam sekian
pulang lagi kerumah gitu
Ros : kalo pagi biasanya saya Cuma sempet siapin
atau beli sarapan uduk buat anak-anak, untuk
siangnya biasanya saya suruh anak saya yang
masak, nanti paling saya titipin uang buat beli
lauk pauknya terserah mau apa, biar adek-
99
adeknya makan... soalnya kalo siangkan saya
masih di pabrik. Lalu jam setengah enam saya di
anter sama bapaknya naik motor sampe ke jalan
yang biasanya di lewatin bus jemputan. Nyampe
paling jam 7 lumayan masih ada setengah jam
sebelum masuk kerja buat istirahat sambil duduk-
duduk ama yang lain. Pulang am setengah 4 sore,
paling saya beli lauk-pauk di depan pabrik yang
biasa dijual buat makan malem keluarga. Kalo
berasnya sih biasanya saya beli di awal bulan buat
persediaan lima belas hari sampai satu bulan.
Saya : oke deh bu, segitu aja pertanyaan yang saya
ajukan buat ibu. Makasih banyak ya bu atas
partisipasinya
Ros : iya sama-sama, sukses juga buat skripsinya ya...
Saya : Amiin.
Interviewer Interviewee
100
Identitas Interviewee 9
Nama : Ahmad Haetami
Usia : 32
Alamat : Kp. Cariu RT 001/003 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 14.42 WIB
101
ada apa-apa.
Saya : nah kalo untuk interaksi sama tetangga gitu pak,
terus kalo ada acara sosial atau rapat RT suka ikut
partisipasi gak?
Tami : kalo itu sering kalo emang ada, saya juga ikut Nilai-nilai kekeluargaan di kampung
organisasi pemuda yang biasanya ngadai pertandingan jauh lebih kuat ketimbang
sepak bola antar kampung gitu... kalo interaksi sama masyarakat kota yang apatis.
tetangga saya rasa baik, kalo dikampung kan kita rasa
persaudaraannya lebih kuat gak kaya dikota.
Saya : wis... matap deh si bapak nih, nah pak kalo
perubahan lahan yang terjadi di sini seauh yang bapak
tau itu gimana?
Tami : terus terang sih saya baru tinggal disini sekitar 5
taunan adi ya gak begitu paham perubahannya secara
drastis gimana, tapi ya kalo di bandingin 5 tahun lalu
sekarang lebih rame banyak pendatang dari daerah
daerah lain dan banyak kontrakan sama pertokoan.
Kalo ibunya mungkin lebih tau karena dia asli sini...
lahir dan besar disini.
Saya : pertanyaan berikutnya nih pak, kalo anggaran
keuangan bapak dalam mengatur perekonomian bapak
sehari-hari gimana?
Tami : biasanya sih saya pasrahin ke istri saya pas gajian,
paling saya ngabil atau nyisain sedikit
Saya : UMR bapak berapa sekarang?
Tami : 2,3 juta perbulan, biasanya saya kasih ke istri 1,7
buat belanja kebutuhan pokok nganter istri kepasar
sisanya paling buat saya ongkos kerja. Alhamdulillah
sih kalo cicilan motot mah udah lunas, dulu sebelum
lunas paling saya ngasih istri sekitar sejuaan sebulan.
Saya : selanutnya pak kalo tunjangan ongkos atau transport
sama jaminan kesehatan dari pabrik tempat bapak
102
bekerja dapet gak?
Tami : kalo ongkos sih alhamdulillah dapet sama aminan
kesehatan juga dapet di kasih kartu jamsosteknya dari
pabrik, jadi kalo kita mau berobat tinggal bawa itu aja
sama surat rujukannya dari pabrik.
Saya : berapa tuh pak biasanya di kasih perhari atau
perbulan ke gaji bapak uang tranportnya?
Tami : ke gaji saya, biasanya sih sebulan gaji dapet lah
2,5an kalo 2,3 kan itu bersihnya atau standar dari
pabriknya.
Saya : kalo melihat keadaan ekonomi bapak sekarang ini
sudah bisa di bilang sejahtera apa belum, bisa tolong
jelasin pak?
Tami : kalo dibilang sejahtera ya belum, kalo dibilang cukup
ya cukup kalo dibilang kurang kadang-kadang hehe
hayoo... jadi gimana ya, intinya sejahtera sih belum
tapi cukup aja gitu bilangnya.
Saya : apa itu sebabnya bapak buka usaha Counter pulsa
ini? Buat nyari sampingan atau tambahan lain??
Tami : bisa di bilang begitu sih, memngingat saya kan
sistem kerjanya kontrak. Lama kontraknya satu tahun,
tapi udah 3 tahun ini sih alhamdulillah kontrak
kerjanya diperpanjang terus kalo bisa mah diangkat
jadi karyawan, tapi katanya kalo mau diangkat jadi
karyawan harus minimal kerja 4 tahun, jadi semoga
aja lah saya bisa diangkat jadi pegawai tetap biar lebih
seahtera lagi!
Saya : amiin ya pak... nah untuk kegiatan sehari-hari bapak
gimana nih pak, mulai dari pagi sampe sore gitu pak
Tami : ya biasa, jam 6 berangkat kerja... jam 7 masuk. Jam
12 istirahat makan siang dan jam satu masuk lagi
sampe jam setengah empat pulang.
103
Saya : pernah terlambat masuk kerja gak pak?
Tami : alhamdulillah ga pernak, itu sebabnya kita berangkat
lebih awal. Masuk jam 7, berangkat jam 6 soalnya bisa
kena potong gaji nanti. Kalo sakit atau ijin baru saya
pernah... kalo kita sakit harus kirim surat dokter biar
tetep di gaji.
Saya : oke deh pak, pertanyaannya udah selesai, terima
kasih banyak ya pak udah bersedia di wawancara?
Tami : iya, sama-sama...
Interviewer Interviewee
104
Identitas Interviewee 10
Nama : Yulianti
Usia : 29
Alamat : Kp. Cariu RT 001/003- Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 15.25 WIB
105
dan anak-anak saya, biasanya sih kalo nganter sekola
anak-anak bapaknya soalnya kan saya haru berangkat
pagi-pagi buat kerja. Kalo bapaknya kan agak siangan
kerjanya... paling pagi saya masih sempet siapin baju
anak sekolah, beli sarapan dan sorenya baru saya
masak. Kalo untuk makan siang saya biasa titip ke
neneknya dengan memberikan uang buat beli
makannya. Tapi ya intinya baik-baik aja, saya masih
kasih perhatian buat suami dan anak-anak saya.
Saya : kalo berinteraksi sama warga sekitar dan ikut
kegiatan sosial warga sekitar gimana?
Yuli : dengan warga atau tetangga sekitar juga baik,
soalnya kan kanan kiri saya masih sodara, jadi baik
lah ga ada masalah apapun... saling bantu. Kalo untuk
kegiatan warga paling saya Cuma ikut pengajian tiap
minggu, di sini jarang sih ngadain acara paling
maulida, tujuh belas agustusan dan yang
nyelenggarain juga biasanya bapak-bapak. Kalo suami
saya mungkin baru sering ikut kumpul-kumpul warga.
Saya : kalo kaedaan lahan disini gimana tuh bu dari tahun
ke tahun yang ibu tau?
Yuli : sekarang lebih rame ketimbang dulu sepi...
Saya : disini banyak lahan pertanian gak bu?
Yuli : kalo lahan pertanian jarang, banyaknya emang lahan
kososng biasa kaya lapangan.
Saya : oh, lantas bu untuk nggaran ekonomi ibu sehari hari
dari gaji ibu itu gimana, bisa tolong dijelasin secara
rinci!? UMR nya juga bu kalo boleh tau...
Yuli : saya UMR 2,3 juta perbulan... itu besihnya kalo
lemburang ya bisa daper 2,5 keatas... biasanya saya
pas gajian nyisihin uang satu juta buat kebutuhan
pokok sebulan dan sisanya paling buat jajan dan biaya
106
anak sekolah, kalo ada sisa ya di tabung. Kalo
ngandelin bapaknya kan biasanya gak tentu karena
Cuma jualan mie ayam, kalo lagi rame ya per hari
daper 200rb begitu paling dek... cukup gak cukup
harus cukup pokoknya hehe
Saya : untuk fasilitas transport kaya Bus jemputan gitu ada
gak bu buat berangkat kerja?
Yuli : enggak ada, saya cukup biasa naik motor dianter Tunjangan tranport berbeda-beda
jemput sama bapknya, soalnya pabrikya juga ga sesuai kebijakan pabriknya.
terlalu jauh dari rumah. Kalo uang tranport daepet
kalo di rinciin sehari dapet Rp 10.000 jadi kalo dalam
sebulan 300 ribu dan biasanya dari gaji di potong
4,5% buat jamsostek.
Saya : berbicara soal jamsostek berarti ibu dapet jaminan
kesehatan dong ya?
Yuli : iya dapet, itu dipotong dari gaji kita... bisa juga buat
cadangan kita nanti kalo udah pensisun gak kerja lagi.
Saya : jadi ibu karyawan tetap ya?
Yuli : iya...
Saya : untuk keadaan ekonomi ibu saat ini sudah bisa
dibilang sejahtera apa belum bu?
Yuli : yang kerja kan Cuma saya sendiri, bapaknya Cuma
jualan dan penghasilannya gak tenutu jadi belum bisa
dikatakan sejahtera tapi bisa di bilang cukup lah...
coba kalo bapaknya juga kerja mungkin bisa dibilang
sejahtera kalo dua-duanya sama kerja dan punya
penghasilan tetap.
Saya : ibu nyari pekerjaan lain ga bu sebagai sampingan
kalo misalkan ibu masih belum merasa sejahtera?
Yuli : untuk saat ini sih enggak, paling saya bantuin
bapaknya jualan bakmi kalo pas sabtu minggu libur
atau ada dirumah.
107
Saya : ibu pernah terlambat ga datang ke tempat kerja? Dan
bisa diceritain ga bu kegiatan sehari-hari ibu sebagai
karyawan itu giman?
Yuli : kalo terlambat sih enggak pernah, tapi ijin karena
sakit pernah... saya biasanya bangun subuh, kalo
bapaknya bahkan bangun lebih awal dari saya soalnya
kan di harus kepasar buat belanja bahan jualannya
dia... paling pagi saya nyiapi sarapan, kalo nyuci baju
saya sempetin dan nyiapin sarapan buat anak-anak dan
dianter kerja sama bapaknya pake motor jam 6 dah
berangkat... sebelum masuk kerja jam 7 sampe pulang
lagi jam setengah 4.
Interviewer Interviewee
108
REKAP WAWANCARA DENGAN DINAS KETENAGA KERJAAN
Nama : M. Waluyo
Usia : 35
109
THR.
Saya : oke baik pak, terima kasih atas wawancaranya dan selamat
bertugas kembali.
Waluyo : iya, sama-sama dek. Sukses buat skripsinya!
Saya : Amiin...
110
REKAP WAWANCARA DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN
Umur : 43
111
investor asing yang menenamkan modalnya di Indonesia
dan mendirikan industri di kabupaten Tangerang ini jadi
otoomatis banyak tenaga kerja yang terserap dan
mendapatkan upah gaji yang selayaknya.
Saya : o gitu ya pak, baiklah terima kasih banyak atas watunya..
Sadikin : iya sama-sama.
112
111
KUESIONER PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dalam rangka penulisan Tugas Akhir (Skripsi) yang
berjudul “Dampak Industri Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Di
Desa Tobat Kecamatan Balaraja Tangerang Banten”
4. Sangat baik
3. Cukup baik
2. Kurang baik
A. Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin LP
2. Usia
20-25 Tahun 36-45 Tahun
26-35 Tahun > 46 Tahun
3. Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
4. Pendidikan
SD SMA
SMP S1
5. LamaBekerja
1-5 Tahun 11-15 Tahun
B. Daftar Pertanyaan
berangkat bekerja.
Tabel 4.2 Jawaban 20 Responden Tentang Dampak Industri Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Tobat
116
Tabel 4.2 Jawaban 20 Responden Tentang Dampak Industri Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Tobat
Kriteria Skor.
Dari hasil perolehan skor angket di atas menunjukan nilai 1202 yang artinya dapat dikategorikan CUKUP BAIK, jika 1202 : 1600
x 100 = 0,75 ketika dipersenkan menjadi 75% (0,75 x 100 = 75). Nilai ini sudah cukup setara jika kita membandingkan dengan 10
poin fokus penelitian.
117
111
DOKUMENTASI
gambar 7
Adalah anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak H. Haris Bin
Mustopa dan Ibu Hj. Samanah. Saya sangat senang dengan anime dan komik
Jepang seakan itu sudah menjadi bagian dalam hidup saya salama 15 Tahun
terakhir, sebagai sahabat sejati saya di kala senggang. Mangaka atau komikus
yang paling saya sukai adalah Eiichiro Oda sensei yang mengarang komik One
Piece, petualangan tentang bajak laut. Di buat pada tahun 97 dan masih berlanjut
sampai saat ini. Saya juga mengkoleksi anime serta action figure tersebut. Bagian
lain dari hidup saya yang saya sukai adalah keluarga, sahabat, teman, musik,
gadget dan fashion.
Saya lebih suka di panggil ‘Erista’ entah kenapa karena nama tengah saya
yang menjadi panggilan saya sejak kecil sudah banyak di tiru orang baik yang
lahir dauluan dan lahir belakangan setelah saya. Dari SD samapi kuliah saya
menjuampai nama yang sama tersebut sampai satu kelas. Makanya saya
berinisiatif untuk menggganti nama panggilan saya dan saya sudah berkonsultasi
dengan ibu saya lalu beliau meng-iya-kan.
Saya adalah tipe yang suka kerja lapangan, pengalaman menajadi surveyor
adalah pekerjaan lapangan terbaik yang pernah saya alami selama hidup saya.
Tantangannya lebih dari pada apapun terutama ketika kita dapat tugas untuk
survei di daerah elit bahkan apartemen dengan bayaran yang tak seberapa.
Jatuh cinta adalah hal yang terindah dalam saya, apa lagi selama kuliah
saya mengalami cinta yang benar-benar kompleks. Tetapi saya sangat menikmati
alurnya dan menjadikannya pengalaman dalam hidup saya.