Sie sind auf Seite 1von 142

DAMPAK INDUSTRI TERHADAP PERUBAHAN

SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA


TOBAT KECAMATAN BALARAJA TANGERANG
BANTEN

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan

Oleh:

AKHMAD ASEP ERISTA

NIM. 109015000113

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014
i
ii
iii
ABSTRAK

Akhmad Asep Erista (109015000113). Dampak Industri Terhadap Perubahan


Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Di Desa Tobat Kecamatan Balaraja Tangerang
Banten. Skripsi, Program Studi Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Latar belakang penelitian ini mengenai gempuran industri yang terjadi pada
masa revolusi industri yang dipelopri oleh Inggris yang kemudian berkembang
hingga pada masa modern ini. Indonesia adalah salah satu Negara yang terkena
dampak dari revolusi industri tersebut, banyak berdiri perusahan-perusahaan
industri baik milik asing maupun swasta. Salah satunya adalah Tangerang yang
merupakan kawasan seribu industri dimana ribuan industri berdiri di kawasan ini
baik skala kecil, sedang dan besar dan salah satu bagian mikro dari kawasan
industri ini adalah Desa Tobat Kecamatan Balaraja Tangerang-Banten yang
berdampak pada fenomena kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui dampak industri sekitar pada


kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif
Kualitatif dan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi,
wawancara dan angket dengan teknik pengambilan Populasi dan sampel.
Penelitian ini melibatkan 10 terwawancara dengan membaginya pada 5 orang
perempuan dan lima orang laki-laki dan penyebaran angket sebanyak 20 dengan
membaginya pada 10 responden laki-laki dan responden perempuan.

Berdasarkan analisa data dari penelitian tersebut terdapat hasil bahwa dampak
sosial adalah nilai kekeluargaan yang masih terjalin baik, interaksi masyarakat
terjalin dengan baik, masyarakat memiliki kesadaran akan mutu pendidikan yang
tinggi, tunjangan kesehatan merata. Sedangkan dari sisi ekonomi adalah
penghasilan tambahan, memiliki etos kerja yang baik yaitu disiplin dan rajin,
tunjangan transport tidak merata, tingkat kesejahteraan berbeda-beda, pendapatan
ekonomi tidak merata.

Kata Kunci : Industri, Sosial Ekonomi

iv
ABSTRACT

Akhmad Asep Erista (109015000113). Industry Impact Of Social And


Economic Change In Rural Communities Penance Balaraja District of
Tangerang Banten. Thesis, Geography Program, Department of Education
Social Sciences (IPS), Tarbiyah and Teaching Science Faculty, State Islamic
University Syarif Hidayatullah Jakarta.

The background of this research on industrial strikes that occurred during the
industrial revolution in England started by which later evolved to the modern day.
Indonesia is one of the countries affected by the industrial revolution, many
industrial firms stand either foreign-owned or private. One is that an area of
Tangerang thousand industry where thousands of industry is well established in
the region in small, medium and large and a micro part of this industrial area is
the village of Penance District of Balaraja Tangerang-Banten that impact on the
phenomenon of social and economic life of local communities.

This study aims to know the impact of the industry about the social and
economic life of society. This research is descriptive and qualitative methods used
in this study were obsevation, interviews and questionnaires with population and
sample collection techniques. The study involved 10 interviewees by dividing it at
5 women and five men and questionnaire by dividing it by 20 to 10 male
respondents and female respondents.

Based on the analysis of data from the reserachs are the result of social
impact is that family values are still well established, well established community
interaction, people have a sense of high quality education, medical benefits
evenly. In terms of economics is extra income, have a good work ethic that is
disciplined and diligent, transport allowance is uneven, varying levels of welfare,
economic income is uneven.

Keywords : Industry, Economic Social

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan segala rahmat, taufik, hidayah, nikmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian pendidikan ini dengan baik.
Salawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya.

Penelitian ini dilakukan guna memenuhi persyaratan kelulusan untuk


memperoleh gelar Sarjana Pendidkan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan Pendidikan IPS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan penelitian pendidikan ini, penulis menyadari sepenuhnya


masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang
penulis miliki.Namun berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya
penelitian pendidikan ini dapat terselesaikan.Oleh karena itu, sudah sepantasnya
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyusun penelitian pendidikan ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis
sampaikan kepada:

1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Beserta


Staf Jajarannya.
2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan IPS, beserta
seluruh staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah.
4. Anissa Windarti, M.Sc sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan ilmu dan waktunya serta kontribusinya kepada penulis
dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini.
5. Cut Dhien Norwahida, MA sebagai dosen Penasihat Akademik yang
banyak membantu serta membimbing penulis selama mengikuti
perkuliahan di Universitas ini.

vi
6. Para dosen yang mengajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
khususnya yang mengajar di Jurusan Pendidikan IPS. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih.
7. Kepada seluruh staf perpustakaan umum dan fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis
mengucapkan banyak terima kasih.
8. Dinas Perindustrian Kabupaten Tangerang, Dinas Ketenaga Kerjaan
Kabupaten Tangerang dan CSR.
9. Endang Suherman, selaku kepala Desa Tobat yang telah mengijinkan
saya untuk melakukan penelitian di Desa tersebut serta pembekalan-
pembekalan observasi mengenai desa tersebut yang diberikan pada
saat awal penelitian serta bapak Ade Suhenda selaku Sekdes Desa.
10. Kepada orang tua tercinta yakni Ibu Hj. Samanah dan Bapak H. Haris
Bin Mustopa serta adikku tersayang Euis Ropilah beserta adik ipar
saya Ahmad Haetami, terima kasih atas segala doa, perhatian, motivasi
dan kasih saying baik secara materil maupun non materil.
11. Kepada Keluarga Kos di Pondok Mungil Anggi, Karis, Babah
Mahbob, Fera, Mama Vino dan Ka Encep Serta Mas Dino.
12. Kepada teman-teman seperjuangan di Jurusan Pendidikan IPS
angkatan 2009 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
terutama Angga, Ikbal, Ricky, Alvin dan Mubin A.K.A Bincur/
Pashmina Haqul.

Semoga penelitian ini kiranya dapat bermanfaat bagi penulis khususnya


dan bagi para pembaca pada umumnya.Apabila terdapat kekutangan dan
kesalahan adalah semata-mata keterbatasan ilmu yang penulis miliki sebagai
manusia biasa.

Jakarta, 10 Juli 2013

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan Dosen Pembimbin......................................................... i


Halaman Pengesahan Dosen Penguji............................................................... ii
Halaman Pernyataan........................................................................................ iii
Abstrak............................................................................................................. iv
Kata Pengatar................................................................................................... vi
Daftar Isi ......................................................................................................... viii
Daftar Tabel...................................................................................................... xi
Daftar Lampiran............................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1


B. Identifikasi Masalah................................................................................. 8
C. Fokus dan Rumusan Penelitian................................................................. 8
1. Fokus Penelitian.................................................................................... 8
2. Rumusan Penelitian.............................................................................. 9
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................ 9
A. Tujuan penelitian............................................................................ 9
B. Manfaat Penelitian.......................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI


A. Kajian Teori.............................................................................................. 10
1. Dampak Industri................................................................................ 10
a. Dampak............................................................................. 10
b. Industri.............................................................................. 10
2. Perubahan Sosial................................................................................ 11
a. Revolusi............................................................................ 11
b. Evolusi.............................................................................. 12
c. Evolusioner....................................................................... 17
d. Siklus................................................................................ 17
e. Invensi.............................................................................. 17

viii
1) Nilai Kekeluargaan.................................................. 18
2) Interaksi Masyarakat............................................... 20
3) Perubahan Lahan..................................................... 21
4) Mutu pendidikan..................................................... 22
5) Kesehatan................................................................ 23
6) Transportasi............................................................. 24
3. Ekonomi............................................................................................ 24
a. Pengertian Ekonomi......................................................... 24
b. Sejarah Ilmu Ekonomi...................................................... 25
c. Teori Ekonomi.................................................................. 26
1) Kesejahteraan........................................................... 29
2) Mata pencaharian..................................................... 29
3) Pendapatan Ekonomi............................................... 30
4) Etos Kerja................................................................ 31
B. Kerangka Berpikir.................................................................................... 31
C. Hasil Penelitian Relevan........................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................. 35


1. Tempat Penelitian.............................................................................. 35
2. Waktu Penelitian................................................................................ 35
B. Latar Penelitian........................................................................................ 35
C. Metode Penelitian.................................................................................... 36
D. Pendekatan Penelitian.............................................................................. 36
E. Jenis Sumber dan Data............................................................................ 37
F. Populasi dan Sampel................................................................................ 37
G. Prosedur Pengumpulan, Pengolahan Data dan Penulisan....................... 38
1. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 38
2. Pengolahan Data................................................................................ 41
3. Teknik Penulisan................................................................................ 41
H. Analisa Data............................................................................................. 41

ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Desa Tobat...................................................................................... 43
B. Hasil Penelitian......................................................................................... 44
A. Hasil Wawacara................................................................................. 44
1) Nilai Kekeluargaan Tetap Terjalin Dengan Baik............................... 44
2) Interaksi Masyarakat Terjalin Dengan Baik....................................... 45
3) Perubahan Lahan Dianggap Negatif Akibat Monopoli Industri........ 45
4) Masyarakat Memiliki Kesadaran Mutu Pendidikan Tinggi............... 46
5) Tunjangan Kesehatan Merata............................................................. 46
6) Tunjangan Transportasi Tidak Merata............................................... 47
7) Tingkat Kesejahteraan Berbeda-Beda................................................ 48
8) Mata Pencaharian Sampingan............................................................ 48
9) Pendapatan Ekonomi Tidak Merata................................................... 49
10) Memiliki Etos Kerja yang Baik (Disiplin dan Rajin)......................... 49
B. Hasil Kuisioner.................................................................................. 49

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN


A. Kesimpulan.............................................................................................. 63
B. Implikasi................................................................................................... 63
C. Saran......................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 65
LAMPIRAN – LAMPIRAN................................................................................ 68

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Jumlah Industri Kabupaten Tangerang......................... 3

Tabel 2.1 Perbandingan Gemeinschaft dan Gesselschaft..................... 14

Tabel 2.2 Indikator Soal Kuisioner....................................................... 34

Tabel 3.1 Interval Kuisioner................................................................. 39

Tabel 4.1 Batas Wilayah Desa Tobat................................................... 44

Tabel 4.2.1 Interaksi Baik Dengan Keluarga........................................... 51

Tabel 4.2.2 Waktu Untuk di Luangkan (family time) Bersama Keluarga.51

Tabel 4.2.3 Bersosialisasi Dengan Tetangga atau Warga Sekitar............. 52

Tabel 4.2.4 Berpartisipasi Dalam Setiap Kegiatan Rapat RT.................. 52

Tabel 4.2.5 Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Pemukiman............... 53

Tabel 4.2.6 Alih Fungsi Lahan dari Pertanian Menjadi Industri............. 53

Tabel 4.2.7 Gaji UMR Mampu Memenuhi Kebutuhan Pendidikan......... 54

Tabel 4.2.8 Menemani Anak-anak Belajar Di Rumah.............................. 54

Tabel 4.2.9 Sistem Kerja Shift Mempengaruhi Kesehatan..................... 55

Tabel 4.2.10 Karyawan Merasakan Jaminan Kesehatan........................... 56

Tabel 4.2.11 Tunjangan Transport............................................................. 56

Tabel 4.2.12 Tersedianya transportasi yang baik bagi karyawan............... 57

Tabel 4.2.13 Kesejahteraan Bekerja Sebagai Karyawan Pabrik Terjamin. 57

Tabel 4.2.14 Peralihan Pekerjaan Dari Petani Menjadi Karyawan Pabrik. 58

Tabel 4.2.15 Mencari Pengasilan Lain Selain Menjadi Karyawan Pabrik. 58

Tabel 4.2.16 Industri Merupakan Pekerjaan yang Modern........................ 59

Tabel 4.2.17 Mengikuti Lembur/Overtime................................................. 59

xi
Tabel 4.2.18 Berpenghasilan lebih sebagai karyawan pabrik.................... 60

Tabel 4.2.19 Giat Bekerja.......................................................................... 61

Tabel 4.2.20 Tepat waktu saat berangkat bekerja...................................... 61

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal Wawancara........................................................................... 68

Lampiran 2 Rekap Wawancara........................................................................ 69

Lampiran 3 Kuisioner..................................................................................... 113

Lampiran 4 Olah Data Kuisioner................................................................... 116

Lampiran 5 Dokumentasi............................................................................... 118

Lampiran 6 Lampiran Lain............................................................................. -

xiii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Revolusi industri, tentu kita sudah mengenal istilah tersebut dan tak asing lagi
di telinga kita. Pada mulanya revolusi industri dimulai pada tahun 1750-1850 atau
tepatnya pada abad 18an yangterjadi selama kurun waktu satu abad dipelopori
oleh Negara Inggris dimana alat-alat yang bersifat konvensional mulai digantikan
dengan alat yang lebih modern dengan menggunakan mesin. Pada kala itu
menggunakan mesin uap sebagai pengoperasian mesin seperti alat pemintal,
pembangkit mesin, di maksudkan untuk mempermudah dan mengefisiensikan
waktu. Dari revolusi industri pula lah banyak terciptanya alat modern, lapangan
pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat Inggris khususnya. Revolusi
industripun berkembang pesat hingga terdengar gaungnya keseluruh dunia di
mulai dari Eropa Barat, Amerika Utara dan Jepang dan perkembangannya masih
berlangsung dan dirasa hingga pada saat ini. Inggris begitu gencarnya
membangun industri hingga berdiri banyak industri sampai-sampai asap hitam
yang membumbung ke udara sebagai hasil pembuangn dari industri mampu
menutupi sebagian kawasan Negara tersebut sehingga Inggris dijuluki Negara
hitam.

Mengapa roda kehidupan yang bergairah ini berawal di Inggris dan bukan di
negara Eropa daratan? Alasan pertama adalah negri Inggris negara kaya,
kemudian sirkulasi dagangnya yang ramai dengan perdagangan budak,
perampokan. Peperangan. Alasan kedua, warga inggris adalahwarga pelaut.
Mereka dapat melakukan transakasi barang dagangan dengan berbagai
negaradi dunia, baik itu di Eropa daratan maupun negara-negara di Asia.
Ruang lingkup lintasan dagang mereka yang luas menjadikan Inggris negeri
yang dinamis dan terkaya di masa itu. Alasan lain adalah karena di negeri ini
semangat ilmu pengetahuan yang berkembang pesat. Newton ahli fisika,
memberi inspirasi tersendiri pada kaum intelektual Inggris. Kemudian hampir
semua filusuf-filusuf empiris muncul di Inggris seperti Bacon, Locke.
2

Pemikiran para filusuf ini memberi andil tertentu dalam perkembangan ilmu
empiris di Inggris dan Eropa pada umumnya.1
Keberadaan industri bagai dua mata uang yang berbeda, satu sisi kita
diuntungkan dan satu sisi yang kita dirugikan. Era dewasa kini gempuran industri
semakin berkembang menggeliat, menurut bank dunia yang mengamati
perekonomian Indonesia diperkirakanakan meningkat sebesar 6,3 % pada tahun
2013 ini dan salah satu sektor penyumbangnya adalah industri.

Tangerang adalah kawasan fokus industri, julukannya adalah kota 1000


industri salah satunya adalah kecamatan Balaraja yang terletak di Tangerang Barat
merupakan salah satu kota otonomi daerah atau kecamatan yang banyak berdiri
pabrik industri yang diantaranya tekstil, elektronik, sepatu, dll. Praktis daerah ini
banyak berdiri industri dengan skala kecil hingga menengah ke atas.Dengan
begitu praktis pula tersedia lapangan pekerjaan yang dimanfaatkan masyarakat
sekitar untuk menggelutinya dengan kata lain berprofesi sebagai mata pencaharian
utama.

Dilihat dari jumlah industri yang ada, Kota Tangerang termasuk kota industri.
Kedekatan dengan Ibu kota negara dan kemudahan akses terhadap berbagai
prasarana dan sarana transportasi darat, laut dan udara, menyebabkan Kota
Tangerang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif bagi pelaku industri.
Oleh karena itu, sektor industri memegang peranan penting terhadap pertumbuhan
ekonomi Kota Tangerang.

Total nilai investasi Kota Tangerang pada periode tahun 2000-2005


mengalami kecenderungan meningkat. Periode peningkatan terbesar terjadi pada
tahun 2005, dengan total investasi sebesar Rp. 777.722.017.000,-. Namun
peningkatan yang signifikan tersebut kemudian mengalami penurunan yang
signifikan pula pada tahun 2006. Penurunan nilai investasi pada tahun 2006 dapat
disebabkan oleh kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM pada akhir tahun

1
Save M. Dagun, Sosio Ekonomi Analisi: eksistensi kapitalisme dan sosialisme, (Jakarta: PT
Rineka Citra, 1992) hal.69
3

2005. Hingga April 2008, nilai total investasi yang ada di Kota Tangerang adalah
Rp. 140.521.181.000.

Penurunan jumlah investasi ini juga dapat terlihat dari menurunnya


pertumbuhan jumlah industri di Kota Tangerang. Peningkatan jumlah industri
terbesar terjadi pada tahun 2002 namun terus mengalami penurunan hingga pada
tahun 2006. Pada tahun 2007 pertumbuhan jumlah industri sudah menunjukkan
kecenderungan yang meningkat.

Sektor industri yang perlu terus dikembangkan adalah industri pengolahan


karena memiliki keterkaitan ke belakang dan ke depan yang tinggi. Untuk
pengembangannya, perlu dibangun kawasan-kawasan industri baru dengan
infrastruktur yang memadai. Untuk menghindari atau mengurangi dampak
negatif industrialiasasi terhadap lingkungan, perlu dipilih industri-industri non-
polutif dan kewajiban bagi pengembang kawasan industri untuk membangun
sarana IPAL.2

Berikut adalah data jumlah industri berdasarkan jenisnya yang ada di


Tangerang.3

Tabel 1.1 Data Jumlah Industri Kabupaten Tangerang

Kecamatan AI IUI TDI JML


BATUCEPER 64 54 109 227
BENDA 18 17 52 87
CIBODAS 37 43 98 178
CILEDUG 0 1 35 36
CIPONDOH 7 7 331 345
KARAWACI 38 41 152 231
KR. TENGAH 0 3 43 46
LARANGAN 1 4 39 44
NEGLASARI 12 23 93 128
PINANG 2 4 58 64
TANGERANG 9 11 105 125
PERIUK 43 70 120 233
2
Dinas Perindagkopar Kota Tangerang, Juni 2008,
(http://www.tangerangkota.go.id/mobile/detailprofilkota/1/20, diakses Hari Rabu 6 November
2013 Pukul 20.15)
3
Dinas Perindagkopar Kota Tangerang, Juni 2008,
(http://www.tangerangkota.go.id/mobile/detailprofilkota/1/20, diakses Hari Rabu 6 November
2013 Pukul 20.15)
4

JATIUWUNG 134 77 75 286


JUMLAH 365 355 1,310 2,030

Keterangan :

TDI (Industri Kecil) Investasi Rp.5.000.000,-s/d Rp.200.000.000,-


IUI (Industri Menengah) Investasi Rp.200.000.000,-s/dRp.1.000.000.000,-
AI (Industri Besar) Investasi Diatas Rp. 1.000.000.000,-

Sumber: Dinas Perindagkopar Kota Tangerang, Juni 2008.

Akhir-akhir ini marak terjadi demo buruh dikarenakan Karyawan pabrik


menuntut kesejahteraan upah atas naiknya BBM (bahan bakar minyak), tercatat
pada saat pengamatan skripsi ini berlangsung terjadi aksi demo pada Hari Sabtu
Tanggal 26 Maret 2013 Pukul 15.00 di pertigaan lampu merah Cikupa jalan raya
Serang terjadi aksi demo yang menuntut pemerintah tangerang menaikan upah
minimum regional dari Rp 2.200.000 menjadi Rp 3.700.000. demo aksi ini
merupakan aksi gabungan dari para karyawan pabrik sekabupaten Tangerang.

Desa Tobat adalah Desa yang terletak di Kecamatan Balaraja yang di apit
beberapa pabrik industri skala kecil, sedang dan besar, berdasarkan data
monografi Desa setempat, Tahun 2013penduduknya berjumlah 14.885 Jiwa. Rata-
rata penduduk setempat bermata pencaharian sebagai karyawan pabrik dengan
upah minimum regional (UMR) sekitar Rp 2.200.000/bulan sudah cukup
mensejahterakan masyarakat setempat jika di ukur dengan kesejahteraan menurut
pemerintah 1$ atau jika di kurs ke Rupiah setara Rp 9.473 terhitung pada 2
Februari 2013 dan jika dibulatkan menjadi Rp 9.500,-/hari jika di total perbulan
menjadi Rp. 285.000,-. Jadi tersisa sekitar Rp 1915000,-/bulan. Meski pada
kenyataannnya sepertinya mustahil jika masyarakat membelanjakan uangnya
demi memenuhi kebutuhan sehari-hari berdasarkan standar kesejahteraan
pemerintah namun dapat dipastikan dengan gaji UMR tersebut lebih dari cukup
untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder bahkan kebutuhan tersier
5

masyarakat setempat. Bahkan masyarakat sekitar masihbisa berpenghasilan lebih


dengan mendirikan bangunan berupa ruko atau warung makanan sebagai
penghasilan tambahan, kontrakan atau tempat tinggal bagi para pendatang yang
berurbanisasi guna mendapatkan pekerjaan di pabrik industri yang berada di desa
tersebut. Biasanya hasil dari gaji setiap karyawan pabrik digunakan untuk
mengkredit motor guna sebagai alat transportasi menuju pabrik yang sebenarnya
jaraknya tidak begitu jauh, motor ini juga biasanya digunakan untuk keperluan
lain seperti kepasar atau mengantar anak ke sekolah.

Hal sebaliknya yang pertama muncul ketika saya mengamati beberapa


industri yang ada di Desa tersebut adalah ternyata tak semata-mata masyarakatnya
dibuai dengan kenyamanan, kemudahan bahkan kesejahteraan. Beberapa masalah
klasik terindikasi muncul ketika pengamatan pertama dilakukan di Desa setempat.
Masalah yang terindikasi mencakup alih funsgsi lahan dimana lahan sawah yang
digunakan untuk pertanian menjadi pabrik industri akibatnya mengurangi
eksistensi petani dalam mengarap sektor agraris.

Masalah yang terindikasi berikutnya adalah pencemaran limbah kimia


berupa bahan kimia cair yang bercampur logam dan zat yang berbahaya lainnya
melalui daerah aliran sungai (DAS) yang terjadi sepanjang daerah aliran sungai
Hauan sepanjang Desa Tobat yang berbatasan langsung dengan Desa Balaraja
mengakibatkan pencemaran air sungai menjadi keruh, berbau dan tak layak pakai.
Debit aliran sungai yang sedikit dan cenderung tidak berarus di tumbunhi tanaman
eceng gondok serta bahu sungai yang sudah mulai mengalami penyempitan baik
itu oleh lahan perumahan maupun tumbuhan rambat yang dibiarkan begitu saja
tanpa ada penanganan. Sebenarnya ini menjadi tugas bagi Pemerintah dan instansi
terkait atau pabrik sekitar dengan pengelolaan AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Ligkungan).

Polusi adalah adalah masalah lain yang ditimbulkan baik berupa


pencemaran udara dari cerobong asap pembuangan pabrik dan polusi suara yang
ditimbulkan pengoperasian mesin industri. Asap yang dibuang melalui cerobong
6

udara dikhawatirkan udara yang terhirup dapat membahayakan kesehatan dan jika
ditinjau secara luas hal ini bisa mempercepat pemanasan global. Sebenarnya
pabrik tidak bisa disalahkan sepenuhnya dalam memproduksi polusi tidak hanya
disebabkan oleh pengoperasian mesin pabrik. Tetapi, dari kendaraan yang
menghasilkan gas buang berupa asap knalpot motor maupun mobil dari warga
sekitar dan karyawan yang hilir mudik di area tersebut

Masalah yang terindikasi berikutnya adalah timbulnya bangunan kumuh di


sekitar area industri baik lapak pedagan kaki lima yang bersifat semi permanen
maupun permanen yang mengakibatkan sampah plastik, sterofoam, dan kertas
berserakan karena kurangnya kesadaran masyarakat sekitar maupun para
karyawan untuk membuang sampah pada tempatnya.

Sekalipun industri di Balaraja terhitung banyak, tetapi tidak dapat


menyediakan banyak lapangan kerja mengikuti pertumbuhan masyarakat dan
urbanisasi yang pesat tidak memadai mengakibatkan masyarakat Kecamatan
Balaraja sulit mencari dan mendapatkan pekerjaaan, khususnya pada masyarakat
Desa Tobat.

“The industrial sector is the most dominant sector in Indonesia, but the
employment of it’s sector is lower than the agricultural sector and trade sector.
The aim of this research is to analyze the affect of industrial sector GDP, real
wages, real interest rates and the number of business units to labor in large and
medium manufacturing industry and to find the most affecting variable”.4
Dari pernyataan di atas, dapat diartikan bahwa sektor industri merupakan
sektor dominan dalam perekonomian di indonesia. Tetapi, pemberdayaannya
masih lebih rendah dari pertanian.
Kemacetan adalah masalah klasik berikutnya yang menjadi masalah di daerah
tersebut karena pada jam-jam berangkat kerja 06.30 hingga jam 08.30 serata jam
seusai kerja dimulai 15.30 hingga 17.00 sering terjadi kemacetan lalu lintas

4
Rezal Wicaksono, Jurnal: Analisis Pengaruh PDB Sektor Industri, Upah Riil, Suku Bunga Riil,
dan Jumlah Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Pengolahan Sedang
dan Besar di Indonesia Tahun 1990-2008.
7

sepanjang jalan raya Serang dan jalan raya Kresek yang disebabkan banyaknya
karyawan pabrik hilir mudik menggunakan kendaraan roda dua/sepeda motor dan
kendaraan pribadi roda emapat/mobil serta bus jemputan karyawan pabrik yang
sering memakan badan jalan. Belum lagi ada beberapa pasar tradisional yang
memperparah kemacetan lalu lintas karena seringnya penjual pasar yang tumpah
kebadan jalan serta pembeli yang sering parkir sembarangan di badan jalan pula.
Contohnya Pasar Sentiong yang terletak di jalan raya kresek yang merupakan
akses utama karyawan pabrik pulang pergi, Kecamatan Balaraja mempunyai akses
jalan keluar masuk tol menuju pelabuhan Merak dan dimanfaatkan sebagai jalur
utama untuk mendistribusikan barang-barang kebutuhan sandang, pangan dan
papan dari berbagai industri di daerah Tangerang. Untuk mendistribusikan barang
kedaerah lain, praktis kendaraan besar seperti truk tronton yang mengangkut
barang akan melewati jalan raya Serang dan sering menimbulkan kemacetan.
Diberlakukannya sistem shift atau penggantian waktu kerja pegawai dalam
satu hari mengakibatkan pola hidup masyarakat menjadi tidak sehat, dalam satu
hari biasanya terdapat 2 hingga 3 shift. 2 shift biasanya dimulai pada jam 07.00
sampai jam 16.00 dengan waktu istirahat 1 jam, dilanjutkan shift ke dua 16.00
sampai 01.00 secara keseluruhan maksimal waktu kerja 9 jam dengan rentan
waktu 5 hari kerja dalam satu minggu. Sitem kerja dengan 3 shift yaitu 8 jam
dengan waktu istirahat 1 jam dalam perputaran waktu hingga 24 jam per hari
selama rentan waktu 6 hari dalam seminggu belum lagi jika ditambah dengan jam
lemburan yang biasanya tiga jam perhari (tergantung banyaknya stok barang)
dengan bayaran 3 kali lipat perjam, disisi lain kita diuntungkan dengan bayaran
yang cukup tinggi namun kesehatan kita terancam akibat terkurasnya tenaga dan
berkurangnya waktu beristirahat. Biasanya para karyawan pabrik menyisatinya
dengan meminum suplemen atau obat guna membugarkan dan menghilangkan
kantuk. Hasilnya kurang begitu maksimal, para karyawan tetap saja merasa
ngantuk saat bekerja shift malam.
Sistem kerja outsorcing/kontrak adalah sistem kerja yang memberlakukan
masa kerja dengan kurun batas waktu tertentu, setiap pabrik industri menetapkan
jangka waktu outsorcing yang berbeda-beda antara lain 3-12 bulan. Seperti PT.
8

Miyako misalnya menerapkan sistem kerja out scorsing selama 3 bulan saja. Jika
kita menilik pada sistem penerapan kerja secamam ini tentunya akan merugikan
para karyawan pabrik, ketika masa kontrak kerjanya telah habis dan tidak di
perpanjang maka karyawan pabrik harus mencari pekerjaan yang lain agar tidak
menganggur.
Pada dasarnya manusia sudah terkonsep nilai ekonomi sebagai mahluk
sosial sejak lahir. Sandang, pangan dan papan sudah merupakan sesuatu hal yang
perlu dipenuhi bahkan sebelum kita lahir maka indutri tertuntut untuk memenuhi
pemenuhan sandang, pangan dan papan sejak lahir. Sehingga dalam penelitian ini
akan dianalsis tentang perubahan-perubahan sosial ekonomi yang diakibatkan
oleh keberadaan industri di kawasaan balaraja. Besar harapan penulis dalam
penelitian ini dapat berguna dan dikembangkan pada penelitian-penelitian
selanjutnya.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Beberapa masalah yang terindikasi dalam penelitian ini adalah alih fungsi
lahan agraris/pertanian menjadi bangunan industri, pencemaran lingkungan
khususnya daerah aliran sungai (DAS), polusi pencemaran udara dan polusi suara,
bangunan dan pemukiman kumuh di daerah sekitar dan masalah sampah, demo
aksi karyawan menuntut upah yang sesuai untuk kesejahteraan, tersedianya
lapangan kerja yang sedikit, kemacetan, pola hidup masyarakat yang tidak sehat
akibat sistem shift,dan sitem kerja kontrak atau outsorcing.

C. FOKUS DAN RUMUSAN PENELITIAN


1. FOKUS PENELITIAN

Guna mengefisensikan penelitian dan demi terciptanya hasil penelitian yang


sesuai serta tidak meluas dan menyimpang maka berdasarkan batasan masalah ini,
penulis membatasi permasalahan hanya pada:

1. Daerah yang menjadi pengamatan hanya sebatas pada Desa Tobat


2. Obyek yang menjadi fokus penelitian adalah masyarakat Desa Tobat yang
berprofesi sebagai karyawan pabrik.
9

3. Mengkaji perubahan sosial masyarakat Desa Tobat


4. Mengkaji perubahan ekonomi masyarakat Desa Tobat.
2. RUMUSAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah terurai dalam beberapa sub
bahasan diatas, beberapa masalah pokok yang akan dibahas penulis adalah:

1. Bagaimana dampak adanya industri terhadap kehidupaan sosial


masyarakat setempat?
2. Bagaimana dampak perkembangan industri terhadap ekonomimasyarakat
Desa Tobat yang terjadi akibat industri?
3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
A. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini antara lain:
1. Mengetahui dampak perubahan sosial masyarakat Desa Tobat akibat
industri
2. Mengetahui dampak perubahan ekonomi masyarakat Desa Tobat
akibat industri.
B. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan tambahan informasi,


evaluasi, gambaran dan pembekalan mengenai dampak fisik dan sosial pada
masyarakat Desa Tobat khususnya yang diakibatkan industri setempat serta
masyarakat umum yang mencakup berbagai kalangan.

1. Manfaat Teoritis, yakni sebagai bahan acuan untuk penelitian-penelitian


yang akan dilakukan selanjutnya.
2. Manfaat praktis, sebagai penerapan atau implementasi dari referensi-
referensi penelitian yang terdapat dalam penelitian ini bagi masyarakat
Desa Tobat khususnya dan masyarakat umum secara luas. Baik bagi para
pengembang industri, pemerintah dan masyarakat yang berprofesi sebagai
karyawan pabrik.
10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. KAJIAN TEORI
1. Dampak Industri
a. Dampak

“Dampak dalam Buku Kamus Besar Indonesia berarti benturan, pengaruh


kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun psoitif), benturan yang
cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dan
momentum (puas) sistem memahami benturan itu. Dampak ekonomis juga berarti
pengaruh suatu pelanggaran kegiatan terhadap perekonomian”.5

b. Industri

“Industri memiliki pengertian kumpulan perusahaan yang menghasilkan


produk yang sejenis, atau produk pengganti yang mendekati”.6

Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan


pengertian industri yang pada umumnya dimengerti orang. Dalam pengertian
umum industri pada hakikatnya berarti perusahaan yang menjalankan operasi
dalam bidang kegiatan ekonomi yang yang tergolong ke dalam sektor
sekunder. Kegiatan seperti itu antara lain ialah pabrik tekstil, pabrik perakit
atau pembuat mobil, dan pabrik pembuat minuman ringan. Dalam teori
ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang
menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam
satu pasar. Sebagai contoh, kalau dikatakan industri mobil maka yang
dimaksudkan adalah sebagai perusahaan mobil yang ada dalam pasar yang
sedang dianalisis, sedangkan kalau dikatakan industri beras maka yang
dimaksudkan adalah seluruh produsen beras yang ada dalam pasar.7
Gambaran manusia sosio ekonomi pada zaman modern ini sudah berada pada
tingkat yang lebih tinggi. Kehidupan ekonomi sudah berada dibawah satu
sistem teknologi modern. Kehidupan sosial pun berada di bawah bayangan
laju pertumbuhan ekonomi dan perkembang teknologi. Apa yang mau

5
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002), h. 234
6
Muhammad Teguh, Ekonomi Industri, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010) , h.250
7
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h.
194
11

digambarkan kehidupan masyarakat modern ini, tidak lain adalah menuju


suatu tata masyarakat yang berada dalam arus perkembangan teknologi. dalam
hal ini kehidupan sosial lah yang terpengaruhi ekonomi dan perkembangan
teknologi industri.8

2. Perubahan Sosial

Berikut adalah teori-teori tentang perubahan sosial yang di kutip dari


berbagai sumber.

a. Revolusi

Revolusi adalah wujud perubahan sosial yang paling pektakuler; sebagai


tanda perpecahan mendasar dalam proses historis; pembentukan ulang
masyarakat dari dalam dan pembentukan ulang manusia. Revolusi tak
menyisakan apa pun seperti keadaannya sebelumnya. Revolusi menutup epos
lama dan membuka epos baru. Di saat revolusi, masyarakaat mengalami
puncak agennya, meledakkan potensi transformasi dirinya sendiri. Segeraa
sesudah revolusi, masyarakat daan anggotanya seperti dihidupkan kembali,
hampir menyerupai kelahiran kembali. Dalam artian ini revolusi adalah tanda
kesejahteraan sosial.9
Dibandingkan dengan bentuk perubahan sosial lain, revolusi berbeda dalam
lima hal. (1) menimbulkan perubahan dalam cakupan terluas, menyentuh
semua tingkat dan dimensi masyarakat; ekonomi, politik, kultur, organisasi
sosial, kehidupan sehari-hari, dan kepribadian manusia. (2) dalam semua
bidang tersebut, perubahannya radikal, fundamental, menyentuh inti
bangunan dan fungsi sosial. (3) perubahan yang terjadi sangat cepat, tiba-tiba,
seperti ledakan dinamit di tengah aliran lambat proses historis. (4) dengan
semua alasan itu, revolusi adalah pertunjukan perubahan paling menonjol;
waktunya luar biasa cepat dan karena itu sangat mudah diingat. Revolusi
membangkitkan emosional khusus dan reaksi intelektual pelakunya dan
mengalami ledakan mobilisasi massa, antusiasme, kegemparan, kegirangan,
kegembiraan, optimisme dan harapan; perasaan hebat dan perkasa; keriangan
aktivisme dan menggapai kembali makna kehidupan; melambungkan spirasi
dan pandangan utopia ke masa depan.10
Revolusi terjadi secara tak merata di sepanjang sejarah. Kebanyakan terjadi
dalam periode modern. Revolusi besar terjadi di Inggris (1640), Amerika
(1776), dan Perancis (1789) melahirkan epos modern. Revolusi Rusia (1917)
dan Cina (1949) mengawali periode komunisme, dan revolusi

8
Save M. Dagun, Sosio Ekonomi: Analisis eksistensi kapitalisme dan sosialisme, (Jakarta: Rineka
Citra, 1992), hal.73
9
Pior Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial, (Jakarta: Penanda Media Group, 2007), h. 357
10
Ibid., h. 357-358
12

antikomunisme. Revolusi besar berkaitan erat dengan modernitas dan


menyetujui modernitas yang ditumbuhkannya. “abad pemberontakan” adalah
nama yang diberikan sejarahwan terhadap periode 1830 (Tilly, et.al., 1975).
Dikalangan sosiolog terdapat konsensus bahwa jika abad tertentu pantas
mendapatkan julukan abad revolusi‟, maka abah 20-lah yang berhak
menyandangnya (Taylor, 1984: 4). Kemajuan, ilmu, dan revolusi adalah tiga
konsep yang mewujudkan makna abad kita.11
“Analisis sosiologi paling awal mencoba membuat keseragaman deskripsi
tertentu (Brinton, 1965: 24). Deskripsi itu terkenal sebagai “sejarah alamaiah
revolusi” (Edwards, 1927; Brintin 1965)”.12

b. Evolusi

Teori Evolusi lahir pada awal abad ke-19 sesaat sesudah Revolusi Industri
dan Revolusi Perancis yang merupakan dua revolusi yang tidak sekedar
mennghancurkan tatanan lama, tetapi juga membentuk acuan dasar baru.
Revolusi Industri menciptakan dasar-dasar ekspansi ekonomi. Dengan
dilandasi semangat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, dirumuskan
tata cara baru produksi barang yang lebih efisien, yang pada akhirnya
berakibat pada peningkatan produktivitas dan perluasan pasar dunia. Revolusi
Perancis meletakkan kaidah-kaidah pembangunan politik yang berdasarkan
keadilan, kebebasan, dan demokrasi. Dalam mengamati perubahan ekonomi,
polittik, dan sosial yang radikal ini, para teoritisi menggunakan berbagai label
dan kategori teoritis yang berbeda untuk menggambarkan ciri-ciri dan
struktur masyarakat lama yang telah runtuh dan tatanan masyarakat baru yang
sedang terbentuk. Tonnie menggunakan istilah “Gemeinschaft” (komunitas)
dan “Gesellschaft” (masyarakat), Durkheim mengamati dengan masyarakat
militer dan industri, dan comte mengujinya dengan tiga tahapan
perkembangan terkenalnya, teologi, metafisik, dan positif.13
Berikut adalah para tokoh yang mengemukakan Teori Evolusi

1) Comte dan Konsep Evolusi Idealis

Comte berasumsi bahwa untuk memahami periode kelahiran modernitas kita


perlu mendapatkannya dalam konteks historis yang lebih luas, yakni
memperlakukannya hanya sebagai salah satu fase saja dari perjalanan
sepanjang sejarah umat manusia. Masyarakat kapitalis, industrial, urban, tidak
muncul secara kebetulan, tetapi merupakan hasil wajar dari proses terdahulu.
Mustahil orang dapat memberikan penjelasan, memprediksi dan menentukan

11
Ibid., h. 358
12
Ibid., h. 363.
13
Suwarsono Alvin Y. So, Perubahan Sosial dan Pembangunan (Jakarta: LP3ES, 1994), h. 9-10.
13

arah perkembangan fenomena modern secara memadai tanpa merekonstruksi


pola dan mekanisme seluruh sejarah terdahulu.14
2) Spencer dan Konsep Evolusi Naturalis

“Menurut Spencer, evolusi menjadi prinsip utama semua realitas: alam dan
sosial. Adanya sifat umum (generality) ini adalah karena realitas pada dasarnya
adalah material, terdiri dari zat, energi, dan gerakan. Evolusi didefinisikan sebagai
perubahan dari homogenitas tak beraturan ke heterogenitas yang logis, yang
diikuti kehilangan gerak dan integrasi zat (1972: 71)”.15

3) Lewis Morgan dan Konsep Evolusi Materialis

Morgan (seorang antropolog) memperkenalkan gagasan evolusi yang


berbeda, yang memusatkan perhaatian pada bidang teknologi. Ia adalah orang
pertama dari sederetan panjang penganut determinisme teknologi yang
meletakkan kekuatan penggerak utama perubahan sosial dalam bidang
ciptaan dan penemuan yang secara bertahap mengubah keseluruhan cara
hidup manusia. Menurutnya, keseragaman dan kelangsungan evolusi berasal
dari kebutuhan material manusia yang bersifat universal dan terus-menerus.
Kebutuhan khas umat manusia (misalnya, makanan, pakaian, perumahan,
kenyamanan, kemanan, dan sebagainya) terus mencari alat pemuasnya. Jadi,
mereka mendorong inovasi teknologi yang berasal dari alam. Segera setelah
teknologi baru didapat, teknologi itu mengubah keseluruhan ciri masyarakat,
mempengaruhi bentuk kehidupan keluarga dan organisasi kekeluargaan, pola
kehidupan ekonomi dan politik, nilai kultural dan kehidupan sehari-hari.16
4) Durkheim dan Konsep Evolusi Sosiologis

Durkheim menolak untuk meneliti penyebab fenomena sosial selain dari


bidang realitas sosial khusus (sui generis fakta sosial). Pemikiran ini jelas
tercermin dalam pandangannya tentang evolusi sosial yang dikemukakan
dalam De la Division du Travail Sociale (1893). Arah utama evolusi terlihat
dalam perkembangan pembagian kerja, diferensiasi tugas, kewajiban dan
peran pekerjaan ketika masyarakat bergerak maju dalam ukuran waktu.
Kecenderungan ini berkaitan dengan faktor demografis: pertumbuhan
penduduk mengakibatkan peningkatan kepadatan dan peningkatan kepadatan
moral yang berarti peningkatan interaksi, kerumitanhubungan sosial atau
meningkatkan kualitas ikatan sosial. Dengan mengikuti strategi Spencer,
durkheim mengajukan tipe otonomi masyarakat berdasarkan ikatan sosial:

14
Pior Sztompka., op. Cit., h. 117-118
15
Ibid., h. 119
16
Ibid., h. 121
14

solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Solidaritas mekanik berakar


dalam kesamaan fungsi dan tugas yang tidak dibeda-bedakan. Solidaritas
organik berakar dalam peran dan pekerjaan yang sangat beragam, kerja sama,
saling melengkapi, dan saling memerlukan. Tipologi ini dipandang sebagai
skema kronologis untuk melukiskan titik awal dan titik akhir evolusi sosial.17
5) Ferdinand Tonnies dan Evolusi tanpa Kemajuan

“Tipologi dikotomi serupa di sajikan Tonnies dalam Gemeinsschaft und


Gesellschaft (1887). Gemeinschaft (komunitas) ditandai oleh ikatan sosial bersifat
pribadi, akrab, dan tatap muka (primer). Ciri-ciri ikatan sosial ini berubah menjadi
impresional, termediasi, dan sekunder dalam masyarakat modern
18
(Gesellschaft).”

Keunikan pendekatan Tonnies terlihat dari sikap kritisnya terhadap


masyarakat modern (Gesellschaft), terutama nostalgianya mengenai
kehidupan tipe komunitas (Gemeinschaft) yang lenyap. Ia adalah contoh
langka penganut evoluionisme yang tak menganggap evolusi identik dengan
kemajuan. Menurutnya evolusi terjadi berlawanan dengan kebutuhan
manusia, lebih menuju ke arah memperburuk ketimbang meningkatkan
kondisi kehidupan manusia. Berikut adalah tabel perbandingan antara
Geneinschaft (komunitas) dengan Gesellschaft (masyarakat modern). 19
Tabel 2.1 Perbandingan Gemeinschaft dan Gesselschaft

CIRI GEMEINSCHAFT GESSELSCAHFT


(Komunitas) (Masyarakat Modern)
Hubungan Sosial Ikatan keluarga Pertukaran ekonomi
Institusi khas Keluarga Negara dan ekonomi
Citra tentang individu Kedirian Orang, warga
Bentuk kekayaan Tanah Uang
Tipe hukum Hukum keluarga Hukum kontrak
Institusi sentral Desa Kota
Kontrol sosial Adat dan agama Hukum dan pendapat
umum

17
Ibid., h. 122
18
Ibid., h. 122
19
Ibid., h. 123-124
15

6) Laster Ward dan Evolusi dari Evolusi

Gagasan sangat menarik ditambahkan ward pada teori evolusi dalam


karyanya, Dynamic Sociology (1883). Menurut Ward, mekanisme evolusi
tidak konstan, tetapi berubah dengan sendirinya dalam perjalanan waktu.
Dalam perjalanannya, evolusi juga mencakup mekanisme evolusi itu sendiri.
Garis batas terpenting yang memisahkan periode evolusi alamiah dan spontan
(genesis) dari periode evolusi yang berorientasi pada tujuan (telesis) adalah
gagasan yang tergolong relatif baru. Keunikan evolusi berorientasi tujuan ini
adalah karena dibimbing oleh kesadaran dan tujuan manusia sebagai
pelakunya. Lebih khusus lagi , evolusi mulai sebagai cosmogenesis yang
mencakup seluruh alam semesta. Di suatu saat fenomena kehidupan muncul
mekanisme evolusi baru, biogenesis, dan melengkapi evolusi kosmogenesis
yang berlangsung terus. Tak lama kemudian muncul umat manusia dan
mekanisme evolusi lain berakar dalam pikiran dan kesadaran (dikenal sebagai
anthropogenesisi) mulai beroperasi bersama dengan dua jenis evolusi
terdahulu-melengkapi kosmogenesis dan biogenesis. Akhirnya umat manusia
memperoleh bentuk organisme baru berupa masyarakat dan sejak itu
mekanisme baru evolusi sosial (disebut sociogenesis) menambahkan dirinya
pada semua jenis evolusi terdahulu. Akibatnya, empat dari berbagai usul-usul:
kosmogenesis, biogenesis, anthropogenesis, dan sosiogenesis. Dalam hal
anthropogenesis dan sosiogenesis, evolusi mengambil jalan baru.
Perencanaan, antisipasi dan membangun masa depan, menyediakan peluang
baru bagi perubahan sosial. Evolusi akan menunju ke keadaan yang makin
baru, ke tingkat yang lebih tinggi, dan prosesnya makin multimensional dan
manusiawi (cf. Gella, 1966). 20
Pada garis besarnya, teori evolusi menggambarkan perkembangan masyarakat
sebagai berikut. Pertama, teori evolusi menganggap bahwa perubahan sosial
merupakan gerakan searah seperti garis lurus. Masyarakat berkembang dari
masyarakat primitif menuju masyarakat maju. Dengan kata lain, masa depan
masyarakat dunia sudah jelas dan dapat diramalkan, yakni pada suatu ketika
kelak, dalam masa peralihan yang relatif panjang, dunia akan menjadi
masyarakat maju. Kedua, teori evolusi membaurkan antara pandangan
subjektifnya tentang nilai dan tujuan akhir perubahan sosial. Perubahan
menuju bentuk masyarakat modern, merupakan sesuatu yang tidak dapat
dihindari. Oleh karena masyarakat modern merupakan bentuk masyarakat
yang dicita-citakan, yang mengandung semua unsur yang disebut dengan
“baik” dan “sempurna” didalamnya terdapat apa yang oleh teori evolusi
disebut sebagai kemajuan, kemanusiaan, dan sivilisasi. Teori evolusi juga
beranggapan, bahwa perubahan sosial berjalan secara perlahan dan bertahap.
Perubahan ini – dari masyarakat sederhana (primitive) ke masyarakat modern

20
Ibid., h. 124-125
16

(complex) – memerlukan waktu panjang, bahkan berabad-abad untuk sampai


pada tahapan terakhir.21
Ada yang memandang masyarakat merupakan sesuatu yang life dan karena itu
pastilah berkembang dan kemudian berubah. Karena itu, kajian utama
perubahan sosial mestinya juga menyangkut keseluruhan aspek kehidupan
masyarakat atau harus meliputi semua fenomena sosial yang menjadi kajian
sosiologi. Cara pandang demikian mengindikasikanbahwa perubahan sosial
mengandung perubahan dalam tiga dimensi: struktural, kultural, dan
interaksional. Jadi, orang baru bisa menyebut telah terjadi perubahan sosial
manakala telah dan sedang terjadi perubahan pada ketiga dimensi yang
dimaksud. Atau singkatnya, perubahan sosial tak lain merupakan perubahan
yang terjadi dalam organisasi sosial.22
“Herbert Blumer melihat perubahan sosial sebagai usaha kolektif untuk
menegakkan terciptanya tata kehidupan baru. Ralp Tunner dan Lewis M. Killin
(1962), perubahan sosial sebagai kolektivitas yang bertindak terus menerus, guna
meningkatkan perubahan dalam masyarakat atau kelompok”.23

“Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial itu merujuk kepada


perubahan suatu fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia mulai
dari tingkat individual hingga tingkat dunia”.24

Ahli lain berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya


perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan
masyarakat, seperti misalnya geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan.
Kemudian, ada pula yang berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial
bersifat periodik dan non periodik. Pendapat-pendapat tersebut pada umumnya
menyatakan bahwa perubahan-perubahan merupakan lingkaran kejadian-
kejadian.25
Beberapa sosiolog berpendapat bahwa ada kondisi-kondisi sosial primer yang
menyebabkan terjadinya perubahan. Misalnya kondisi-kondisi ekonomis,
teknologis, geografis, atau biologis yang menyebabkan terjadinya perubahan-
perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial lainnya (William F. Ogburn
menekankan pada kondisi teknologis). Sebaliknya ada pula yang mengatakan

21
Suwarsono Alvin Y. So, op. Cit., h. 10
22
J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan Edisi Kedua
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, September 2007), h. 362
23
Ibid., h. 363
24
Ibid.
25
Soejoro Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006 ), h. 263
17

bahwa semua kondisi tersebut sama pentingnya, satu atau semua akan
menelorkan perubahan-perubahan sosial.26

c. Evolusioner

Dalam teori evolusioner mengungkapkan, bahwa semua teori evolusioner


menilai bahwa perubahan sosial memiliki arah tetap yang dilalui oleh semua
masyarakat. Semua masyarakat itu melalui urutan pentahapan yang sama dan
bermula dari tahap perkembangan terakhir. Di samping itu, teori-teori
evolusioner menyatakan bahwa manakala tahap terakhir telah tercapai, maka
pada saat itu perubahan evolusioner pun berakhir.27

d. Siklus

“Para penganut teori siklus juga melihat adanya sejumlah tahap yang harus
dilalui oleh masyarakat, tetapi mereka berpandangan bahwa proses peralihan
masyarakat bukannya berakhir pada tahap „terakhir‟ yang sempurna, melainkan
berputar kembali ke tahap awal untuk peralihan selanjutnya”.28

Proses perubahan terdiri dari tiga macam, yaitu penemuan, invensi dan difusi.
Penemuan mereupakan persepsi manusia, yang dianut secara bersama,
mengenai suatu aspek kenyataan yang semula sudah ada. Penemuan
merupakan tambahan pengetahuan terhadap perbendaharaan pengetahuan
dunia yang telah diverifikasi. Penemuan menambahkan sesuatu yang baru
pada kebudayaan karena meskipun kenyataan tersebut sudah lama ada, namun
kenyataan itu baru menjadi bagian dari kebudayaan pada saat kenyataan
ditemukan.29

e. Invensi

“Invensi seringkali disebut sebagai suatu kombinasi baru atau cara


penggunaan baru dari pengetahuan yang sudah ada. Serta proses difusi adalah
perubahan sosial masyarakat yang dikenal, yakni penyebaran unsur-unsur budaya
baru suatu kelompok lainnya. Difusi berlangsung baik di dalam masyarakat
maupun antar masyarakat”.30

26
Ibid., h. 264.
27
Paul B. Horton, Chester L. Hunt, Sosiologi Jilid 2 Edisi Keenam (Jakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama, 1984), h. 208-209.
28
Ibid., h. 210.
29
Ibid., h.212.
30
Ibid., h. 212-213.
18

“Difusi terjadi manakala beberapa masyarakat saling berhubungan.


Masyarakat juga dapat mengelakkan diri dari difusi dengan cara mengeluarkan
larangan dilakukannya dengan kontak masyarakat lain”.31

Perubahan sosial terjadi pada sesuatu hal yang kecil hingga pada yang besar
atau global, perubahan sosial terjadi bermula pada individu, keluarga, kelompok
masyarakat dan lingkungan. Individu merupakan bagian terkecil dari proses
perubahan sosial, dan keluarga merupakan bagian dari komunitas atau
masyarakat. Berarti masyarakat mengandung pengertian yang lebih luas dari
individu dan keluarga, sedangkan lingkungan merupakan suatu hal yang dapat
mempengaruhi perubahan.

1) Nilai Kekeluargaan
a. Pengertian nilai dalam bahasa Inggris disebut value berarti harga,
penghargaan, atau tafsiran. Artinya, harga atau penghargaan yang melekat
pada sebuah objek. Objek yang dimaksud adalah berbentuk benda, barang,
keadaan, perbuatan, atau perilaku. Nilai adalah sesuatu yang abstrak,
bukan konkret. Nilai hanya bisa dipikirkan, dipahami, dan dihayati. Nilai
juga berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, dan hal-hal yang
bersifat batiniah. Menilai berati menimbang, yaitu kegiatan manusia yang
menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk mengambil suatu
keputusan.32
Pengertian Nilai Menurut Radbruch (Notohamidjojo, 1975): ada tiga nilai
yang penting yaitu; 1) Individualwerte, nilai-nilai pribadi yang penting untuk
mewujudkan kepribadian, 2) Pengertian Nilai Menurut Gemeinschaftswerte, nilai-
nilai masyarakat, nilai yang hanya dapat diwujudkan dalam masyarakat manusia,
dan 3) Werkwerte, nilai-nilai dalam karya manusia dan pada umumnya dalam
kebudayaan.

Macam-macam nilai dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu

1. Nilai logika adalah nilai benar salah.

2. Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah.

31
Ibid,. h. 213.
32
Panutan, Pengertian Nilai Dan Jenis-jenisnya, 2013, (http://panutan.com/pengertian-nilai-dan-
jenis-jenisnya.html)
19

3. Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk.

“Nilai keluarga merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara
sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan
yang terdapat dalam keluarga”.33

Nilai kekeluargaan yang dimaksud dalam hal ini adalah intensitas


kebersamaan keluarga untuk menghasilkan qulity time/ kebersamaan untuk
meluangkan waktu.

b. Nilai memiliki kaitandan dengan norma, Norma Menurut Bagja Waluya:


Norma adalah wujud konkret dari nilai yang merupakan pedoman, yaitu
berisikan suatu keharusan bagi individu atau masyarakat dalam
berperilaku. 34
Macam-macam Norma:
1. Norma Agama
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Kesopanan
4. Norma Hukum.
c. Perbedaan Nilai dengan Norma

Nilai:

1. “Sudah berada lebih dulu dibandingkan dari pada norma 2. Bersifat


implicit (tersamar) 3. Belum memiliki sanksi 4. Belum tertulis 5.Berfungsi
menjadi pedoman perilaku warga masyarakat”.35

33
Lutfi Fauzi, Nilai Kekeluargaan, 2013, (http://alutfifa.blogspot.com/2012/07/nilai-kelurga.html)
34
Pengertian Ahli, Pengertian Norma Menurut Ahli, 2013,
(http://www.pengertianahli.com/2013/07/pengertian-norma-menurut-para-ahli.html)
35
Edwin Siagian, Perbedaan Nilai Dan Norma Sosial, 2013, (http://emsblue.heck.in/perbedaan-
nilai-dan-norma-sosial.xhtml)
20

Norma:

1. “Berada setelah adanya nilai dan norma dibuat untuk melaksanakan nilai 2.
Bersifat eksplisit(nyata, jelas, tegas) 3. Telah dilengkapi dengan sanksi 4. Bisa
tertulis, bisa tidak tertulis 5.Berfungsi untuk mengatur dan membatasi perilaku
warga masyarakat”.36

2) Interaksi masyarakat

Masyarakat merupakan kumpulan dari individu yang saling berinteraksi,


interaksi di sini dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara satu dengan
yang lain yang saling melengkapi.

Interaksi sosial terdiri dari beberapa macam. Menurut Muryati dan Suryawati
(2003) macam-macam interaksi sosial dibagi menjadi tiga, yaitu:

a) Interaksi antar individu dan individu artinya, dalam hubungan ini bisa
terjadi hubungan positif dan negatif. Interaksi positif jika hubungan yang
terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal
balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).
b) Interaksi antar invidu dan kelompok artinya, interaksi ini pun dapat
berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial
individu dan kelompok bermacam-macam sesuai situasi dan kondisi.
c) Interaksi sosial antar kelompok dan kelompok, interaksi sosial kelompok
dan kelompok ini terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi.37

Hal yang akan diambil dari interaksi masyarakat disini adalah dalam hal
gotong royong antar warga apabila ada suatu kegiatan, sebagaimana gotong
royong memiliki pengertian:

“Merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama


untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong =
36
Ibid.,
37
Psychologymania, Macam-macam Interaksi Sosial, 2013,
(http://www.psychologymania.com/2012/11/macam-macam-interaksi-sosial.html)
21

bekerja, royong = bersama Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila,


hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat
Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen.”38 Contoh dalam
kehidupan sehari-hari seperti: Gotong royong membangun Mesjid, membangun
rumah dan membersihkan selokan.

3) Perubahan lahan

Perubahan lahan mengandung arti beralih fungsinya lahan seperti lahan


pertanian menjadi industri dan pemukiman.

Lahan pertanian memiliki ciri tingkat kesuburan tinggi, memiliki sifat fisis
yang baik, belum terjadi erosi.

“Lahan industr memiliki ciri Adanya areal/bentangan lahan yang cukup luas
dan telah dimatangkan, dilengkapi dengan sarana dan prasarana, ada suatu badan
(manajemen) pengelola, memiliki izin usaha kawasan industri, biasanya diisi oleh
industri manufaktur (pengolahan beragam jenis)”.39

“Lahan pertanian adalah lahan yang ditujukan atau cocok untuk dijadikan
lahan usaha tani untuk memproduksi tanaman pertanian maupun hewan
ternak.Lahan pertanian merupakan salah satu sumber daya utama pada usaha
pertanian”.40

Menurut UU RI No. 4 tahun 1992 permukiman adalah suatu kawasan


perumahan memiliki luas wilayah dengan jumlah penduduk tertentu yang
dilengkapi dengan sistem prasarana dan sarana lingkungan dengan penataan
ruang yang terencana dan teratur, tempat kerja terbatas sehingga
memungkinkan pelayanan dan pengelolaan yang optimal. Pada penggunaan
lahan untuk permukiman sangat penting untuk dikaji kesesuaian lahannya

38
Wikipedia, Gotong royong, 2013 (http://id.wikipedia.org/wiki/Gotong_royong)
39
Sinta Putri, Ilmu Dasar Kawasan Industri, 2013, (http://sintaloh.blogspot.com/2013/11/ilmu-
dasar-kawasan-industri.html)
40
Wikipedia, Lahan Pertanian, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Lahan_pertanian)
22

apakah dengan dibangunnya permukiman di atas sebuah lahan akan


berpengaruh terhadap daya dukung lahan tersebut. 41

Dari pengertian lahan pemukiman menurut UU diatas dapat disimpulkan


bahwa cirri lahan pemukiman yaitu memiliki luas wilayah, memiliki jumlah
penduduk, terdapat sarana dan prasarana berupa bangunan, dan terdapat aktivitas
manusia yang kompleks didalamnya.

4) Mutu pendidikan

Mutu dapat diartikan sebagai keseuaian dengan kebutuhan sedangkan


pengertian pendidikan menurut UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional atau Sisdiknas, pasal 1 ( ayat 1 dan 4), bahwa “pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, akhlak mulia, pengendalian diri,
kecerdasan, keperibadian, serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya,
masyarakat, bangsa dan juga negara”.42

Mutu pendidikan yang dimaksud dalam hal ini adalah bentuk pengawasan dan
perhatian terhadap anak dalam hal belajar guna meningkatkan mutu pendidikan,
karena biasanya sebagai karyawan pabrik yang sehari-hari terbiasa bekerja maka
pengawasan belajar terhadap anak dirasa akan kurang. Apalagi kesadaran
masyarakat akan mutu lembaga pendidikan dirasa masih sangat kurang karena
orang tua yang sibuk bekerja di pabrik.

41
Prilia Ayu T, Pengaruh Kesesuaian Lahan untuk Permukiman terhadap Daya Dukung Lahan ,
2013, (http://prillygeography.blogspot.com/2012/04/pengaruh-kesesuaian-lahan-untuk.html)

42
Ibid,.
23

5) Kesehatan
“Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis”.43
Setiap pekerja wajib mendapatkan tunjangan dan jaminan kesehatan,
untuk itu pemerintah mengadakan program Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga
kerja) yang nanti tanggal 1 januari akan berubah nama menjadi BPJS ketenaga
kerjaan untuk lembaga swasta maupun lembaga pemerintah. Dari informasi yang
terkumpul selama masa observasi yakni bagi para pengguna Jamsostek
menyisihkan 2,5% dari setiap gajinya. Artinya jika karyawan pabrik
berpenghasilan UMR 2.200.000/ bulan maka 2,5% nya adalah Rp 55.000.jaminan
kesehatan sangat penting bagi seorang pekerja mengingat diberlakukannnya
sistem kerja shift yang kemungkinan dapat merubah pola kesehatan.

Manfaat Jamsotek:

1. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Merupakan: 1.


Program perlindungan yang bersifat dasar bagi tenaga kerja yang
bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian terhadap
risiko-risiko sosial ekonomi dan, 2. Sarana penjamin arus penerimaan
penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat terjadinya risiko-
risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan
tenaga kerja.
2. Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh tersebut terbatas saat
terjadi peristiwa kecelakaan, sakit, hamil, cacat, hari tua dan meninggal
dunia yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya penghasilan,
tenaga kerja dan/ atau membutuhkan perawatan medis.
3. Penyelenggaraan program jaminan sosial ini menggunakan mekanisme
asuransi sosial.44

43
Wikipedia, Kesehatan, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan)
44
PraSJNS, Manfaat Jaminan Sosial,
24

6) Transportasi

“Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke


tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh
manusia atau mesin.Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam
melakukan aktivitas sehari-hari”.45

Untuk bepergian dan pulang kerja, biasanya pihak pabrik memberikan jasa
angkutan karyawan berupa bus yang biasa beroperasi tiap pagi dan sore hari.
Tunjangan yang diberikan untuk transportasi untuk setiap karyawan biasanya Rp.
150.000,- apabila karyawan yang membawa kendaraan sendiri biasanya akan di
akumulasikan ke gaji.

3. Ekonomi
a. Pengertian Ekonomi

“Ilmu Ekonomi mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam


menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang langka
(dengan dan tanpa uang), dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya”.46

Profesor P.A. Samuelson, seorang ahli ekonomi yang terkemuka di dunia-


yang menerima hadiah nobel untuk ilmu ekonomi pada tahun 1970-memberikan
definisi ilmu ekonomi secara berikut:

Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat


membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan
sumber-sumber daya yang terbatas-tetapi dapat digunakan dalam berbagai
cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan
mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa depan,
kepada individu dan golongan masyarakat. 47

45
Wikipedia, Transportasi, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi)
46
Prathama Rahardja, Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makro
Ekonomi) Edisi Ketiga (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
2008), h. 3.
47
Sadono Sukirno,op. cit,. h. 9
25

b. Sejarah Ilmu Ekonomi

Titik awal perkembangan ilmu ekonomi dianggap mulai pada saat Adam
Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquiry into the
Nature and Causes of the wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai
Wealth of Nations (1776). Sebab, di dalam buku tersebutlah Smith merintis
pemikiran baru tentang analisis ilmu ekonomi dengan melepaskannya dari
belenggu teori moral dan teologis. Dalam arti, untuk memecahkan masalah-
masalah ekonomi diperlukan dasar-dasar ilmiah sebagaimana halnya para ahli
ilmu pengetahuan alam mencoba memahami gejala-gejala alam. gejala
ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan pada kondisi
keseimbangan.48
Sebelum era Adam Smith sebenarnya sudah banyak pemikiran-pemikiran
yang dikemukakan mengenai persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi
oleh suatu negara. Tetapi tulisan-tulisan itu tidak dikemukakan secara
sistematik. Topik-topik yang dibahas masih tebatas dan belum ada analisis
yang menyeluruh tentang berbagai aspek kegiatan perekonomian dalam suatu
masyarakat. Keterbatasan analisis itu menyebabkan pula pemikiran-pemikiran
ekonomi masih belum dapat dipandang sebagai suatu cabang ilmu yang
berdiri sendiri.49
Dalam dua abad setelah zamannya Adam Smith dunia telah menjadi sangat
berkembang. Dalam masa hidup Adam Smith, Revolusi industri baru saja
akan bermula. Sekarang ini kegiatan industri sudah sangat canggih dan
teknologi yang digunakan sudah sangat berbeda dengan yang terdapat pada
zamannya Adam Smith. Juga organisasi perusahaan sudah jauh lebih
kompleks dan sistem kegiatan memproduksi sudah jauh lebih rumit. Corak
kegiatan perekonomian negara secara keseluruhannya juga sudah sangat
berbeda. Pertumbuhan dan modernisasi kegiatan ekonomi di berbagai negara
sangat mempengaruhi perkembangan pemikiran-pemikiran ekonomi sejak
penerbitan buku Adam Smith sperti dinyatakan diatas.50
Mazhab pemikiran ekonomi klasik, yang berkembang pada abad ke-18, lebih
terfokus pada pembahasan tentang peran faktor-faktor produksi tadi, apakah bisa
dikelola secara efisien atau tidak. Faktor-faktor produksi tersebut, terutama
ketersediaannya, sangat menentukan wujud ekonomi suatu negara.

48
Prathama Rahardja, op. cit,. h. 13.
49
Sadono Sukirno, op. cit., h. 3
50
Ibid.
26

c. Teori Ekonomi

1) Ekonomi Klasik

Pemikiran ekonomi klasik, yang bermula dari buku Adam Smith, An Inquiry
into the Nature and Causes of the Wealth Nations (1776), juga membahas
masalah-masalah bagaimana proses transisi ekonomi terjadi dari ekonomi
agraris dan ekomomi yang berdasarkan keterampilan manual (kerajinan
tangan) menuju ekonomi yang maju (advanced). Tingkat kehidupan seperti ini
kemudian didominasi kegiatan oleh industri, yang mulai digerakkan oleh
mesin-mesin sederhana di pabrik-pabrik dan berlanjut menjadi mesin-mesin
besar dan lebih kompleks di daratan Eropa.51
Atas dedikasi dan sumbangan pemikirannya yang begitu besar dan mampu
mengubah pemikiran tentang ekonomi, maka Adam Smith di juluki sebagai bapak
ekonomi.

2) Ekonomi Neo Klasik

Neo-klasik adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa


aliran pemikiran ilmu ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan
harga, produksi, dan distribusi pendapatanmelalui mekanisme permintaan dan
penawaranpada suatu pasar. Asumsi maksimalisasi utilitasmendekatkan
mazhab ini pada aliran ekonomi marginalis yang lahir pada akhir abad 19.
Tiga penggagas utama mazhab ini adalah Léon Walras, Carl Mengerdan
William Stanley Jevons.52

Istilah neo-klasik sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Thorstein


Veblenpada tahun 1900untuk meng-kategori-kan segolongan ekonom yang
mendukung revolusi marginalis yang di gagas oleh William Stanley Jevons.
Di antara ekonom tersebut terdapat Alfred Marshalldan para ekonom Austria
(Mazhab ekonomi Austria). Sejak dekade 1930-an, diawali oleh pemikiran
John Hicks, aliran ekonomi Walrasian (yang dipelopori olehLéon Walras)
semakin mendapat tempat di antara kaum ekonom marginalis. Aliran
walrasian mengadopsi pemikiran Keynesianismedalam sintesa neo-klassik.
Evolusi ini berakibat pada pemisahaan dari para ekonom Austriadari mazhab
neo-klassik.53

51
Didik J. Rachbini, Ekonomi Politik Kebijakan Dan Strategi Pembangunan (Jakarta: Granit,
2004), h. 7-8
52
Wikipedia, Ekonomi neo-klasik,2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_neo-klasik).
53
Ibid.
27

Aliran-alirane konomi di luar neo-klassik: ekonomi marksis, post-


keynesianisme, Mazhab ekonomi Austriadan beberapa aliran pemikiran baru
ekonomi (institusionalis). Menurut E. Roy Weintraub, keunggulan mazhab
neo-klassik terletak pada kemampuannya untuk merepresentasikan ekonomi
secara matematis dan ilmiah dan juga kemampuannya untuk memberikan
indikasi-indikasi akan arah atau tindakan ekonomi yang harus diambil.54

3) Ekonomi Modern

Era Modern diplopori oleh pemikiran Keynes atau yang lebih dikenal dengan
teori Keynes atau Keynesian.

Keynesianisme, atau ekonomi ala Keynes atauTeori Keynes, adalah suatu


teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-20, John
Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, di
mana baik Negara mau pun sektor swastamemegang peranan penting.
Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissez-
faire, suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan
sector swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara.55

Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makrodapat memengaruhi


perilaku individu ekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonom klasik yang
menyatakan bahwa proses ekonomi didasari oleh pengembangan output
potensial, Keynes menekankan pentingnya permintaan agregatsebagai faktor
utama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang
lesu. Ia berpen dapat bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk
meningkatkan permintaan pada level makro, untuk mengurangi
penganggurandan deflasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya,
uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan
terdorong untuk berbelanja dan meningkatkan permintaannya (sehingga
permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat
sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian
akan kembali ke tingkat normal.56

Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan
otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full
employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan
prinsip ekonomi klasik seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk

54
Ibid.
55
Wikipedia, Keynesianisme, 2013,(http://id.wikipedia.org/wiki/Keynesianisme).
56
Ibid.
28

tidak menambah peredaran uang di masyarakat untuk menjaga titik


keseimbangan di titik yang ideal.57

4) Regulasi

Teori regulasi ekonomi, pusat perhatian dari teori regulasi ini adalah untuk
menerangkan siapa yang mendapatkan manfaat dan siapa yang menanggung
beban akibat adanya suatu regulasi atau aturan ekonomi. Regulasi ekonomi
dikeluarkan oleh pemerintah sebagai suatu kebijakan dengan tujuan tertentu.
Tetapi dalam kenyataannya manfaat yang diharapkan sering datang bersamaan
dengan dampak negatif atau kerugian yang ditimbulkan oleh adanya regulasi
tersebut. Teori regulasi ekonomi menganalisa dan membahas masalah regulasi
yang menimbulkan implikasi ganda tersebut.58
Jika manfaat dan kerugian yang terjadi akibat adanya regulasi yang
menyebabkan perubahan alokasi sumberdaya telah diketahui sejak awal, maka
kebijakan ekonomi melalui regulasi-regulasi pemerintah akan dilakukan
dengan menekan sejauh mungkin akibat-akibat yang merugikan tersebut.
Tetapi jika regulasi menimbulkan lebih banyak manfaat, maka regulasi
tersebut diusahakan untuk diperluas agar manfaatnya tersebar seluas
mungkin.59
Peranan instrumen teori ini adalah untuk melihat besaran manfaat dan
kerugian dari suatu regulasi ekonomi. George Stigler adalah ekonom
pemenang hadiah nobel dalam bidang ekonomi, yang banyak mengkaji
masalah regulasi ekonomi ini (the Theory of economic Regulation) bahkan
ekonom ini selanjutnya juga mengembangkan secara lebih sistematis dengan
dukungan ekonom-ekonom dar kelompok chicago (Chicago School).60
“Secara lebih luas teori regulasi ditunjukan untuk melihat manfaat dan
kerugianindividu di dalam suatu kelompok, yang bisa dikaitkan denga teori
Pareto. Arti teori Optimal Pareto ini adalah suatu proposisi tentang adanya
perbaikan ekonomi, yang terjadi dalam masyarakat karena proses alokasi sumber-
sumber ekonomi, tetapi tanpa mengakibatkan kerugian pada individu lainnya”. 61

Dalam ekonomi kita sering mendengar istilah etos kerja atau etika kerja,
dimana etos kerja berasal dari bahasa yunani Ethikos mengandung pengertian
etika atau sikap individu atau kelompok dalam bekerja.

57
Ibid.
58
Prof. Dr. Didik J. Rachbini.,op. cit.,h. 10
59
Ibid.
60
Ibid., h. 11
61
Ibid.,
29

1) Kesejahteraan

Berbicara tentang ekonomi maka erat kaitannya dengan semua aktivitas


perekonomian manusia guna menunjang kebutuhan hidup sehari-hari untuk
kesejahteraan masyarakat.

“Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan


benda.Sejahtera memliki arti khusus resmi atau teknikal (lihat ekonomi
kesejahteraan), seperti dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial”.62

Sejahtera menurut Menteri Ekonomi adalah berpenghasilan 1$/ hari, jika


dirupiahkan maka sekitar Rp 12.000.Jika kita mengkalkulasikan pengeluaran
dalam sebulan adalah Rp 360.000/ bulan, maka penghasilan karyawan pabrik
sekitar Rp 2.200.000/ bulan dapat dikatakan lebih dari cukup untuk dikategorikan
sejahtera.

2) Mata pencaharian

Menurut kamus bahasa Indonesia mata pencaharian adalah pekerjaan atau


pencaharian utama (yang dikerjakan untuk kebutuhan sehari-hari). Mata
pencaharian merupakan aktifitas manusia untuk memperoleh taraf hidup yang
layak dimana antara daerah satu dengan daerah yang lainnya berbeda sesuai
dengan taraf kemampuan penduduk dan keadaan demografinya (Daldjoeni,
1987:89).63

Pergeseran lahan lahan pertanian menjadi lahan industri karena pergeseran


jaman yang modern, kebutuhan ekonomi yang lebih tinggi, jadi ketika pertanian
dirasa kurang memenuhi pendapatan masyarakat maka akan terjadi perubahan
mata pencaharian. Sebaliknya, lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan
pemukiman dikarenakan adanya pertambahan penduduk dan migrasi penduduk
pendatang yang merantau ke Desa Tobat.

62
Wikipedia, Kesejahteraan, 2013, (http://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan)
63
Eka Handayani, Mata Pencaharian, 2013, (http://andabackband.blogspot.com/2013/01/mata-
pencaharian.html)
30

3) Pendapatan ekonomi

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh pegawai dari aktivitasnya,
yang biasanya rutin di bayarkan perbulan sebagai upah dari jasanya.

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi awal, maka peneliti


mendefinisikan pendapatan karyawan dengan menanyakan langsung kepada
pelaku industri sebagai berikut:

a. Kecil: Rp 600.000-1.200.000
b. Sedang: Rp 1.200.000-1.800.000
c. Besar: Rp 1.800.000-2.300.000

Setidaknya ada 4 pengeluaran pokok yang menjadi pengeluaran rutin oleh


masyarakat Desa Tobat seperti sandang, pangan, papan dan pendidikian. Dari
hasil wawancara awal biasanya untuk biaya pendidikan anak sehari-hari Rp 5000-
10.000,- / hari, jika di kali perbulan kita ambil pengeluaran terbesarnya Rp 10.000
adalah Rp 300.000 untuk pangan rata-rata Rp.30.000/ hari maka dalam sebulan
Rp 900.000/ bulan. Dan untuk papan rara-rata pengeluaran untuk membayar
kontrakan Rp 300.000/ bulan, serta biaya transport mengendarai kendaraan
pribadi berupa sepeda motor biasanya Rp 6.500/ hari, maka dalam sebulan Rp
195.000/ bulan. Maka untuk kalkulasi keseluruhan adalah 300.000 + 900.000+
300.000 + 195.000 = 1.695.000/ bulan. Jika menilik dari standar upah minimum
regional Rp. 2.200.000 maka dapat dikatakan lebih dari cukup.UMR dapat
diartikan “Upah Minimum Regional adalah suatu standar minimum yang
digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah
kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau
kerjanya.Pemerintah mengatur pengupahan melalui Peraturan Menteri Tenaga
Kerja No. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah Minimum.” dan untuk
UMR Tangerang saat ini adalah Rp. 2.200.000.
31

4) Etos Kerja

Dalam ekonomi kita sering mendengar istila etos kerja atau etika kerja,
dimana etos kerja berasal dari bahasa yunani Ethikos mengandung pengertian
etika atau sikap individu atau kelompok dalam bekerja.

“Pada Webster's New Word Dictionary, 3rd College Edition, etos


didefinisikan sebagai kecenderungan atau karakter; sikap, kebiasaan, keyakinan
yang berbeda dari individu atau kelompok. Bahkan dapat dikatakan bahwa etos
pada dasarnya adalah tentang etika”.64

“Etika tentu bukan hanya dimiliki bangsa tertentu.Masyarakat dan bangsa


apapun mempunyai etika; ini merupakan nilai-nilai universal. Nilai-nilai etika
yang dikaitkan dengan etos kerja seperti rajin, bekerja, keras, berdisplin tinggi,
menahan diri, ulet, tekun dan nilai-nilai etika lainnya bisa juga ditemukan pada
masyarakat dan bangsa lain”.65

“Kerajinan, gotong royong, saling membantu, bersikap sopan misalnya masih


ditemukan dalam masyarakat kita. Perbedaannya adalah bahwa pada bangsa
tertentu nilai-nilai etis tertentu menonjol sedangkan pada bangsa lain tidak”. 66

B. KERANGKA BERPIKIR

Sosial

Industri Dampak

Ekonomi

Dampak merupakan sebuah akibat yang ditimbulkan suatu hal, dapat bersifat
baik maupun buruk. Sedangkan industri merupakan suatu kumpulan

64
Putra-Putri Indonesia, Pengertian Etos kerja,2013 (http://www.putra-putri-
indonesia.com/pengertian-etos-kerja.html)
65
Ibid.,
66
Ibid.,
32

perusahaanatau firma-firma yang menghasilkan suatu produk barang tertentu


dalam satu wilayah.

Kehadiran industri mengakibatkan beberapa perubahan posistif dalam


kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Di sisi lain dampak negatif yang
berpengaruh pada perubahan sosial ekonomi juga di kaji dalam teori regulasi yang
menerangkan untung ruginya. Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa
perubahan sosial mengacu kepada perubahan fenomena revolusi atau perubahan
sosial di berbagai tingkat aspek kehidupan manusia mulai dari tingkat
individual/perorangan hingga tingkat dunia/kelompok seperti nilai kekeluargaan,
interaksi masyarakat, perubahan lahan, peningkatan mutu pendidikan, kesehatan
dan ransportasi. Sedangkan perubahan ekonomi yakni perubahan pada suatu
kesejahteraan, perubahan mata pencaharian, pendapatan ekonomi dan etos kerja.

C. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Sebagai bahan pembanding dan bahan kajian dalam penyusunan dan


penulisan skripsi ini, maka peneliti mengulas dan membahas sekelumit skripsi
berikut ini.

Sebagai bahan rujukan penelitian pertama adalah penelitian dari Sulastri,


Sarjana S1 lulusan Universitas Indonesia (UI) tahun 1992 tentang Adaptasi
Terhadap Pekerjaan; Studi Tentang Perubahan Sosial Ekonomi Pada Penduduk
Kawasan Industri. Hasil yang terjabar dalam penelitian tersebut adalah adanya
indikasi keterkaitan antara etos kerja yang disebabkan oleh industri yang berada di
kawasan Desa Priuk-Tangerang dengan pengadaptasian dua aspek lainnya yaitu
sosial dan ekonomi masyarakat setempat.67

Berikut adalah hasil penelitian dari judul yang tertera diatas, untuk
perubahan sosial berkurangnya waktu dengan keluarga, berkurangnya sosialisasi

67
Sulastri, “Adaptasi Terhadap Pekerjaan; Studi Tentang Perubahan Sosial Ekonomi Pada
Penduduk di Kawasan Industri”, Skripsi pada Universitas Indonesia, Depok, 1992, ringkasan, tidak
dipublikasikan.
33

antar warga, dan meningkatnya pendapatan masyarakat serta berkurangnya lahan


pemukiman penduduk. Sedangkan dalam aspek ekonomi yakni peningkatan etos
atau etika kerja, mata pencaharian meningkat.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ilham Septiaman (2006)


Lulusan S1 dar UPI Bandung, dimana judul penelitiannya adalah Kondisi Sosial
Ekonomi Akibat Perubahan Status Kota Tasikmalaya. Fokus penelitian tersebut
mengenai kondisi perkembangan kota sebelum dan sesudah terjadinya perubahan
status kota yang dari status Kecamatanmenjadi Kota setra dampak perubahannya.
Dari hasil penelitian tersebut terdapat berbagai dampak dari status perubahan Kota
Tasikmalaya terhadap penduduknya.68

Berikut adalah hasil dari penelitian tersebut seperti: dalam hal sosial
meningkatnya mutu, sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kesehatan,
transportasi. Sementara dalam bidang ekonomi yaitu berubahnya pekerjaan kearah
yang lebih modern dari pertanian keindustri. Ketika berubah mata pencaharian
maka pendapatan pun bertambah.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Azhar Firdaus (2010) Fakultas Ilmu
Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. tentang Dampak
Sosial Ekonomi Terhadap Masyarakat Sekitar Situ Gintung. Hasil akhir penelitian
menunjukkan terjadi perubahan sosial ekonomi terhadap masyarakat setempat
dalam hal kerja sama dan gotong royong antar masyarakat setempat dari segi
aspek sosialnya dan dari aspek ekonominya terjadinya perubahan mata
pencaharian yang diakibatkan musibah Situ Gintung.69

Berikut adalah hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Azhar Firdaus
yakni dampak social ekonomi akibat musibah Situ Gintung yaitu: dalam hal
dampak social adalah meningkatnya rasa kekeluargaan, gotong-royong, religious,
munculnya wabah penyakit akibat kurangnya penanganan kesehatah, untuk

68
Ilham Septiaman, “Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Akibat Perubahan Status Kota
Tasikmalaya”, Skripsi Pada UPI Bandung, Bandung, 2006, Ringkasan, Tidak Dipublikasikan.
69
Azhar Firdaus, “Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Masyarakat Sekitar Situ Gintung,” Skripsi
pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010. Ringkasan, Tidak Dipulikasikan.
34

dampak ekonomi diantaranya kehilangan pekerjaan akibat musibah situ gintung,


berkurangnya pendapatan masyarakat dan perubahan mata pencaharian.

Dari ketiga penelitian sebelumnya, dengan persamaan variabel perubahan


sosial dan ekonomi maka dari hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan
hasil penelitian yang sama guna ditelaah lebih lanjut.

Dampak Sosial: Nilai Kekeluargaan, Interaksi masyarakat antar warga


seperti gotong royong.Perubahan lahan, peningkatan mutu pendidikan, kesehatan,
transportasi dan kesejahteraan.

Dampak Ekonomi: Kesejahteraan, Perubahan mata pencaharian,


pendapatan ekonomi, etos atau etika kerja.

Merunut dari hasil penelitian diatas maka dapat ditarik kesimpulan guna
keperluan kisi-kisi instrumen kuisioner yaitu:

Tabel 2.2 Indikator Soal Kuisioner

Dampak Indikator Nomor Pertanyaan


1. Sosial a. Nilai kekeluargaan 1,2
b. Interaksi Masyarakat 3,4
c. Perubahan Lahan 5,6
d. Peningkatan Mutu pendidikan 7,8
e. Kesehatan 9,10
f. Transportasi 11,12
2. Ekonomi g. Kesejahteraan 13,14
h. Perubahan mata pencaharian 15,16
i. Pendapatan ekonomi 17,18
j. Etos kerja 19,20
35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. TEMPAT PENELITIAN

Bertempat di Desa Tobat Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang-


Banten.

2. WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada masa kuliah semester VIII (delapan) Terrhitung
sejak bulan Februari 2013 maka penelitian ini akan di proses seefisien mungkin
atau disesuaikan tergantung pada waktu penelitian guna mendapatkan hasil yang
tepat dan maksimal. Kiranya dalam kurun waktu yang relatif singkat tersebut
diharapkan penelitian ini akan menghasilkan data lapangan yang akurat dan
relevan.

B. LATAR PENELITIAN

Setelah pemilihan sosial ekonomi dijadikan sebagai latar penelitian dengan


ruang lingkup penelitian difokuskan pada perubahan sosial ekonomimaka
selanjutnya adalah memasuki tahap latar penelitian dengan perincian sebagai
berikut:

1. Mematangkan proposal penelitian, membuat desain riset dan menentukan


informan,
2. Melakukan wawancara dengan informan yang terlah tercatat dan terdesain
untuk menetapkan calon nara sumber antara lain:
a. Penduduk Desa Tobat yang berprofesi sebagai karyawan pabrik.
b. Aparat pemerintah (Lurah setempat)
c. Pimpinan perusahaan atau pabrik (yang mewakili).
36

C. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan penelitian ini adalah


kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh masyarakat misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah
dan memanfaatkan berbagai metode alamiah.70
Dimana menurut metode ini adalah metode yang dapat menghasilkan data
dalam bentuk deskriptif. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Taylor dan Bogdan
(1984:5) yang mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif ini dapat
diartikan “Sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai
katakata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-
orang yang diteliti.”71

D. PENDEKATAN PENELITIAN

“Menurut Bogdan dan Taylor, metodelogi kualitatif sebagai prosedur yang


menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati”.72

“Pendekatan yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan


kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari kuantifikasi
(pengukuhan)”.73

“Penelitian kualitatif dapat menunjukkan pada penelitian tentang kehidupan


masyarakat, sejarah, tingkah laku, atau hubungan kekerabatan”.74

70
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), h. 6.
71
Bagong Syanto, Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan (Jakarta:
Prenada Media Group, 2011) h. 166.
72
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), h. 4.
73
Masari Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai (Jakarta: LP3ES. 1989), h.
30.
74
Ibid.
37

E. JENIS DAN SUMBER DATA

Dalam hal ini peneliti melakukan berbagai teknik pengumpulan data dengan
bersumber kepada kajian pustaka berupa pengumpulan buku-buku akademik,
skripsi sebelumnya, jurnal dan media internet.

F. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan di
duga. Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah “keseluruhan subyek
penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitiannya merupakan penelitian populasi. ”Populasi juga dapat
diartikan sebagai sekumpulan individu yang memiliki kualitas serta ciri-ciri yang
telah ditetapkan yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian. Yang dimaksud
dengan kualitas serta ciri-ciri disini adalah variabel dari masalah yang akan
diteliti. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi disini memiliki sifat yang umum
atau meliputi berbagai keadaan. Maka dari itu yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah sebagian masyarakat yang tinggal di Desa Tobat yang
berprofesi sebagai karyawan pabrik Khususnya bagi warga yang tinggal sangat
dekat dengan pabrik industri agar memperoleh data yang representatif. Sedangkan
sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah “sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Dinamakan sampel apabila kita bermaksud untuk meng-generalisasikan
hasil penelitian sampel. ”Jadi sampel disini akan mewakili dari populasi yang
telah ditentukan sebelumnya. Adapun jenis sampel yang akan digunakan adalah
jenis random sampel atau penentuannya secara acak. Dimana peneliti akan
memilih responden yang bertempat tinggal di Desa Tobat selama waktu yang
diperlukan agar benar-benar mendapatkan hasil yang diinginkan. Yakni di
kampung Tegalame, Hauan Tegal , Iwul, Cariu dan Peuteuy.

Selanjutnya peneliti melakukan sesi wawancara mendalam terhadap 10


reponden masyarakat yang berprofesi sebagai karyawan pabrik sekitar 1 sampai 3
kali kunjungan per narasumber guna mendapatkan hasil yang objektif dan
maksimal serta membagikan angket.
38

Agar hasil penelitian relevan, terarah dan representatif, berikut adalah


kriteria terwawancara atau responden untuk penelitian ini:

1). Warga asli Desa Tobat, dimaksudkan untuk memperoleh data yang akurat
untuk mengetahuin dampak perubahan sosial ekonomi dari tahun ke tahun
dan dekat dengan bangungan industri.

2). Warga Pendatang yang sudah tinggal minimal selama 5 Tahun, dimaksudkan
untuk memperoleh keterangan data dari narasumber yang terkena dampak
industri dari tahun ke tahun dalam kurun waktu minimal lima tahun.

3). Berprofesi sebagai karyawan pabrik, agar memperoleh data yang relevan
sesuai fokus pada penelitian skripsi ini.

4). Sudah berkeluarga, dimaksudkan untuk memperoleh data tentang


pendapatan ekonomi dan bagaimana cara mengaturnya.

G. PROSEDUR PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DATA DAN


PENULISAN
1. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Terdapat dua sumber data berdasarkan metode kualitatif sebagai berikut.

1. Data Primer:
a. Obeservasi
Dilakukan dengan cara mendatangi langsung lokasi Desa Tobat yang
menjadi tempat penelitian.
b. Wawancara mendalam
Dilakukan terhadap teresponden yang menjadi objek kajian penelitian
secara mendalam.
c. Angket
Sebagai data pembanding wawancara untuk mengetahui mengenai
perubahan sosial dan ekonomi yang dialami masyarakat Desa Tobat
dengan cara mendeskripsikan data tersebut.
39

Untuk menganalisa data yang diperoleh dari angket mengenai Dampak


industri terhadap sosial ekonomi masyarakat Desa Tobat yaitu dengan analisis
rating scale dan skala likert merupakan data mentah yang berupa angka lalu di
analisis menjadi data deskriptif. Data sebelum dianalisis harus ditabulasikan
terlebih dahulu.

Kriteria umum untuk menghitung angket sehingga bisa dideskripsikan


menjadi data kualitatif antara lain sebagai berikut:75

Jumlah SkorTertinggi = 4
Jumlah Item Pertanyaan = 20
Jumlah Responden = 20
Jumlah skor kriterium (bila setiap butir mendapat skor tertinggi)
= 4 x 20 x 20 = 1600
Hal diatas secara kontinum dapat di buat kategori sebagai berikut:
Rentang Skor Kategori Interval

400 Sangat tidak baik

800 Kurang baik

1200 Cukup baik

1600 Sangat baik

Tabel 3.1 Interval Kuisioner


2. Data Sekunder
a. Data Monografi Desa Tobat, data ini biasanya memuat semua profil
tentang desa tersebut mulai dari jumlah penduduk, mata pencaharian
hingga sarana dan prasarana Desa tersebut.
b. Dokumentasi, adalah berupa data tambahan yang mengabadikan
momen-momen pada saat proses penelitian berlangsung berupa foto
dokumentasi untuk menguatkan bukti dan fakta-fakta yang ada di
mulai pada saat pengamatan pertama atau observasi, proses wawancara

75
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010), h.143
40

dengan warga Desa Tobat maupun pemilik perusahaan industri atau


yang mewakili.

Langkah awal peneliti dalam mengumpulkan data yaitu dengan melakukan


observasi terlebih dahulu ke Desa Tobat sebagai langkah awal untuk mendapatkan
gambaran perubahan sosial ekonomi masyarakat setempat kemudian menentukan
dan memilih responden yang akan di wawancarai dan di berikan angket.
Selanjutnya angket di bagikan dan wawancara mendalam terhadap 20 reponden
masyarakat yang berprofesi sebagai karyawan pabrik sekitar 1 sampai 3 kali
kunjungan per narasumber guna di wilayah yang mencakup Desa Tobat untuk
mendapatkan hasil yang objektif dan maksimal serta aparat desa (lurah) guna
mendapatkan data yang lebih banyak.

“Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. percakapan ini


dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu”.76

Selanjutnya adalah dengan melakukan observasi berupa kunjungan ke rumah


responden atau terwawancara selama 1 sampai 3 hari. Observasi atau
pengamatan adalah kagiatan keseharian manusia dengan menggunakan mata
sebagai alat bantu utamanya selain panca indera lainnya seperti telinga,
penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu, obesrvasi adalahkemampuan
seseorang untuk menggunakan pengamatannya meelalui hasil kerja panca
indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya. Di dalam pembahasan
ini, kata observasi dan pengamatan digunakan secara bergantian. Sesorang
yang sedang melakukan pengamatan tidak selamanyamenggunakan panca
indra mata saja, tetapi mengaitkan apa yang dilihatnya dengan apa yang
dihasilkan oleh panca indra lainnya; seperti apa yang ia dengar, apa yang ia
cicipi, apa yang ia cium dari penciumannya, bahkan dari apa yang ia rasakan
dari sentuhan-sentuhan kulitnya.77

76
Lexy J. Moelong, Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 186.
77
Ibid, h. 115.
41

2. PENGOLAHAN DATA

Setelah melakukan wawancara dan pengamatan terhadap terwawancara


selama 1 sampai 3 hari maka data hasil wawancara berupa berupa rekap tulisan
kemudian dianalisis menjadi satu kesatuan data akhir yang valid.

3. TEKNIK PENULISAN

Adapun teknik penulisan dan penyusunan penelitian ini yang sudah


terinterelasi dengan berpedoman kepada buku pedoman penulisan karya ilmiah
(Skripsi) yang telah disusun dan sesuai dengan tim penyusun dari UIN Syarif
Hidayatullah jakarta khususnya buku pedoman Fakultas ilmu tarbiyah dan
keguruan (FITK) 2013.

H. ANALISA DATA

Dalam melakukan proses analisis data, ada beberapa langkah-langkah analisis


sebagai berikut.

a. Mempersiapkan data untuk di analisis, dalam hal ini penulis


mempersiapkan transkripsi wawancara dari Kampung Tegal lame,
Hauan Tegal, Peuteuy, Cariu dan Iwul, kemudian mengketik ulang
data lapangan, meilah-milah dan menyusun data tersebut yang
tergantung pada sumber informasi terwawancara yang peneliti
dapatkan dari warga sekitar kecamatan balaraja.
b. Membaca kembali keseluruhan data yang telah terkumpul serta
membangun general senseatas informasi yang di peroleh dari warga
sekitar yang berprofesi sebagai karyawan pabrik dan petani sawah
merefleksian maknanya secara keseluruhan dari hasil wawancara dan
observasi pengamatan.
c. Menganalisis lebih detil dengan meng-coding dat merupakan proses
mengolah materi/informasi menjadi segmen-segmen tulisan sebelum
mekmaknainya (Rossman & Rallis, 1998: 171). Langkah ini
melibatkan beberapa tahap: mengambil data tulisan yang telah
42

dikumpulkan mengenai perubahan sosial ekonomi masyarakat Desa


Tobat, mensegmentasi kalimat atau paragraf ke dalam kategori karena
seringkali terdapat istilah atau bahasa yang berasal dari asal daerah
partisipan antara penduduk asli dengan orang pendatang.
d. Proses coding selanjutnya adalah untuk mendeskripsikan setting,
orang-orang atau masyarakat dengan kategori-kategori dan tema-tema
yang akan dianalisis. Deskripsi ini melibatkan usaha penyampaian
informasi secara detil mengenai perubahan fisik dan sosial masyarakat
Desa Tobat, Kecamatan Balaraja.
e. Menunjukkan bagaimana deskripsi dan teme-tema ini akan di sajikan
kembali dalam bentuk narasi atau laporan kualitatif.
f. Langkah terakhir dalam analisis data adalah dengan menginterpretasi
atau memaknai data.78

78
John W. Creswell, Research Desigh pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010), h.108.
43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. PROFIL DESA TOBAT

Sekilas dari nama unik Desa Tobat mengingatkan kita akan suatu hal atas
merasa bersalah atau menyesal atas perbuatan yang tidak sesuai dengan norma
agama, padahal nama Desa Tobat hanyalah sebuah penamaan saja tanpa ada
silsilah dibelakangnya. Kecamatan Balaraja terdiri dari beberapa Desa yaitu
Balaraja, Cangkudu, Gembong, Saga, Sentul, Sentul Jaya, Sukamurni, Talaga Sari
dan Tobat. Berikut ini adalah format laporan profil Desa Tobat berdasarkan dari
data Kelurahan setempat.

Desa Tobat merupakan bagian dari Kecamatan Balaraja yang merupakan


bagian dari Kabupaten Tangerang Barat dengan luas wilayah 554.791 Ha/m2.
Desa yang memiliki jumlah penduduk sekitar 14.885 Jiwa pada Tahun 2013
dengan jumlah perbandingan Laki-laki sebanyak 7.231 Jiwa (1,8%) dan
Perempuan sebanyak 7.654 Jiwa (2,0%). Berdasarkan jumlah kepala keluarga
(KK) berjumlah 1.244 (2,10%) kepala keluarga dengan perbandingan kepala
keluarga Laki-laki sebanyak 1.121 KK (1,3%) dan Perempuan 123 KK (1,7%).

Batas-batas desa tobat antara lain sebelah utara berbatasan dengan Desa
Parahu yang di pisahkan oleh Jalan Raya Parahu Kecamatan Sukamulya dan Desa
Saga Kecamatan Balaraja yang dibatasi oleh Jalan Raya Kresek, sebelah selatan
berbatasan dengan Desa Sentul Jaya yang dibatasi oleh Jalan Raya Sentul atau
lebih dikenal dengan Gudang Biru dan Desa Sukamurni, sebelah timur berbatasan
dengan Desa/ Kelurahan Balaraja dengan pembatas Sungai Hauan dan Desa Saga,
sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukamurni dan Pabuaran Kecamatan
Jayanti denagn pembatas Jalan Raya Serang. Secara tabel dapat di jelaskan
sebagai berikut.
44

4.1. Batas Wilayah Desa Tobat

Batas Desa/Kelurahan Kecamatan


Sebelah Utara Parahu dan Saga Sukamulya/Balaraja
Sebelah Selatan Sentul dan Sukamurni Balaraja
Sebelah Timur Balaraja dan Saga Balaraja
Sebelah Barat Sukamurni dan Pabuaran Balaraja/Jayanti

Bentang alam Desa Tobat merupakan dataran rendah dengan curah hujan
40 Mm dengan jumlah 4 Bulan hujan, tingkat kelembaban 18 dengan suhu rata-
rata harian 21°C. Memiliki tinggi tempat 610 mdl dari permukaan laut. Karena
Desa Tobat merupakan bagian dari wilayah Tangerang yang notabene merupakan
kawasan terikat dan fokus industri maka sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai karyawan pabrik/ industri dengan jumlah 5413 orang mulai
dari indusrti kecil, menengah dan besar hingga kepada pemilik perusahaan.
disusul dengan pertanian sebanyak 669 orang dengan luas lahan sawah sekitar 200
Ha/m2, kemudian perkebunan 317 orang, peternakan 88 orang, perikanan 16
orang, jasa dan perdagangan baik lembaga pemerintah dan non pemerintah
sebanyak 6764 orang .

B. HASIL PENELITAN

Dari 10 hal pokok yang diteliti dalam skripsi Dampak Industri Terhadap
Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Desa Tobat Kecamatan Balaraja
Tangerang Bantenyaitu tentang nilai kekeluargaan, interaksi masyarakat,
perubahan lahan, peningkatan mutu pendidikan, kesehatan, transportasi,
kesejahteraan, perubahan mata pencaharian, pendapatan ekonomi, dan etos
kerja.Berikut adalah uraian Deskripsinya.

A. Hasil Wawancara
1) Nilai Kekeluargaan Tetap Terjalin Dengan Baik

Meski penduduk Desa Tobat Yang mayoritas bermata pencaharian sebagai


karyawan pabrik yang dalam kehidupan sehari-hari menghabiskan waktu sekitar
8-12 jam perhari di pabrik namun tak mengurangi nilai kekeluargaan karena tetap
45

terjadi interaksi, saling memperhatikan, dan menghabiskan waktu luang dalam


keluarga tersebut. Hal ini tergambar dari pernyataan 10 responden yang
menyatakan tetap berhubungan atau berkomunikasi dengan baik di keluarga.
Seorang responden bernama Ibu Neneng menyatakan bahwa hubungannya tetap
baik dengan keluarga baik suami maupun dengan anak-anaknya, apalagi jika Ibu
Neneng terkena bagian kerja Shift2. Jadi ketika waktu kerja malam maka Ibu
Neneng berkesempatan mengurus keluarga di pagi harinya meski memeng
terkadang masih mengantuk karena waktu tidur yang kurang cukup karena jam 1
dini hari baru saja pulang kerja. Jadi beliau berkesempatan membangunkan anak
dan suami, menyiapkan sarapan, menyiapkan pakaian kerja suami dan pakaian
sekolah anak. Hal lain terjadi pada Bapak Sukaryo yang merupakan duda beranak
dua, meski tinggal terpisah dengan anaknya beliau tetap rutin mengunjungi anak-
anak nya setiap seminggu satu hingga dua kali dan tak jarang berkomunikasi
dengan handphone.79

2) Interaksi Masyarakat Terjalin Dengan Baik

Sebagian besar yang menyatakan tetap berinteraksi dengan baik adalah


responden pria yang aktif dalam kegian yang diadakan oleh RT setempat seperti
rapat musyawarah atau pun kegiatan bersih-bersih kampung dan kegiatan lainnya
oleh warga seperti contohnya di Kampung Tegalame RT 04/06. Beberapa
responden perempuan pun menyatakan berhubungan baik dengan warga sekitar
seperti contonya Ibu Anita, Ibu Ros, Ibu Neneng yang menyatakan berinteraksi
baik dengan tetangga ditambah lagi dengan suasana kampung yang kian hari kian
ramai oleh penduduk pendatang yang mengontrak di lingkungan sekitar.80

3) Perubahan Lahan Dianggap Negatif Akibat Monopoli Industri

Secara keseluruhan responden menyatakan sangat menyayangkan perubahan


lahan produktif pertanian beralih fungsi menjadi bangunan industri, walaupun

79
Wawancara Pribadi Dengan Ibu Neneng dan Bapak Sukaryo, Ds. Tobat, 28 Desember 2013
Siang Hari.
80
Wawancara Pribadi Dengan Ibu Anita, Ros, dan Neneng, Ds. Tobat, 28-29 Desember 2013
Siang Hari.
46

memang sebagian lahan yang terpakai sebagai bangunan industri adalah lahan
kosong tetapi ada pula lahan pertanian yang beralih fungsi. Sebagian lagi
merupakan pertanian yang diubah menjadi lahan kosong yang dibiarkan
mengering dan tidak ditanami padi lagi. Banyak lahan kosong yang sudah dibatasi
oleh pagar batako dan ditanami palang sebagai penanda milik perusahaan yang
sewaktu-waktu siap mendirikan bangunan industri. Sedangkan alih fungsi lahan
sawah atau lahan kosong menjadi pemukiman warga atau kontrakan masih di
anggap wajar karena faktor pertumbuhan penduduk dan warga pendatang terang
Bapak Supendi.81

4) Masyarakat Memiliki Kesadaran Mutu Pendidikan Tinggi

Sebagian besar masyarakat Desa Tobat pada umumnya lulusan SD, SMP dan
SMA. Lulusan Sekolah Dasar masih mendominasi pendidikan masyarakat Desa
Tobat berdasarkan laporan profil Desa sekitar 13.087 orang. Namun
masyarakatnya saat ini memiliki kesadaran akan mutu pendidikan tinggi dengan
pemenuhan buku, alat tulis dan seragam sekolah guna menunjang mutu
pendidikan. Serta ketika para responden di wawancara mereka berkeinginan
menyekolahkan anaknya hingga pendidikan tinggi sarjana guna mendapatkan
penhidupan atau pekerjaan yang lebih layak. Meski beberapa responden seperti
Bapak Suhebi yang tidak mendapatkan tunjangan pendidikan anak karena tidak
mendapatkan tunjangan pendidikan dari perusahaan karena sistem kerja kontrak.
Tetapi, beliau tetap ingin menyekolahkan anaknya hingga tinggi.82

5) Tunjangan Kesehatan Merata

Rata-rata masyarakat yang berprofesi sebagai karyawan pabrik memiliki


jaminan kesehatan Jamsostek yang kini berganti nama menjadi BPJS
Ketenagakerjaan guna menunjang kesehatan, jaminan kesehatan bukan hanya bagi
para keryawan akan tetapi rata-rata masyarakat Desa Tobat Memiliki jaminan

81
Wawancara Pribadi Dengan Bapak Supendi, Ds. Tobat, 28 Desember 2013 Siang Hari.
82
Wawancara Pribadi Dengan Bapak Suhebi, Ds. Tobat, 29 Desember 2013 Siang Hari.
47

kesehatan yang diselenggarakan pemerintah atau lebih dikenal Jamkesmas guna


menunjang kesehatan masyarakat agar mendapatkan pengobatan murah bahkan
gratis saat sakit atau terjadi kecelakaan. Di dalam perusahaan industri biasanya
sudah tersedia semacam posko layanan kesehatan dan terdapat pelayan
didalamnya yang melayani gejala sakit ringan seperti pusing, meriang dan mual
mengingat sistem kerja shift malam yang rentan membahayakan kesehatan para
karyawan pabrik. Apabila perlu penanganan lebih maka hanya perlu melapor dan
mendapatkan surat rujukan untuk pergi ke klinik atau rumah sakit yang sudah
terintegrasi dengan perusahaan. Dari 10 responden menyatakan sudah merasakan
jaminan kesehatan. Tunjangan jaminan kecelakaan kerja pun sudah terintegrasi
menyatakan perusahaan tempat mereka bekerja sudah mengupayakan jaminan
kesehatan semaksimal mungkin.83

6) Tunjangan Transportasi Tidak Merata

Hal ini terjadi karena perusahaan memberlakukan sistem jarak tempuh


karyawan ke pabrik, salah satunya adalah Pak Supendi yang jarak rumah ke
perusahaan yang kurang dari 1 Km tidak mendapatkan tunjangan transport karena
jarak rumah yang dekat dengan pabrik. Demikian dengan Pak Suhebi yang tidak
mendapatkan tunjangan transport meski jarak dari rumah yang jauh dengan
pabrik. Lain halnya dengan Ibu Ros dan Ibu Imas yang mendapat Transport Rp
5.000/ hari, Bapak Tami Rp 7500, Bapak Saridin dan Bapak Sukaryo Rp 10.000/
hari, Ibu Neneng Rp 13.000/ hari, Ibu Anita 15.300/ hari, sedangkan Ibu Rini
mendapatkan akomodasi bus karyawan karena jarak tempuh ke pabrik yang
sangat jauh, untuk pembayaran tunjangan transport di alikan kepada penyedia bus
karyawan dan bukan pada gaji setiap bulan. Praktis tidak meratanya tunjangan
transport ini dapat mempengaruhi pengeluaran sehari-hari yang menggunakan
kendaraan pribadi.84

83
Wawancara Pribadi Dengan Kesepuluh Responden, Ds. Tobat, 28-29 Desember 2013 Siang
Hari.
84
Ibid,.
48

7) Tingkat Kesejahteraan Berbeda-Beda

6 dari terwawancara yakni Ibu Neneng, Ibu Yuli, Ibu Anita, Bapak Saridin,
Bapak Supendi, Bapak Sukaryo menyatakan sudah sejahtera, karena
berpendapatan di atas Rp 2.200.000/ bulan dan itu merupakan pendapatan
bersihnya, jika ditambahkan dengan tunjangan transport kesehatan, lembur maka
pendapatan mereka akan lebih dari itu. dua diantaranya yaitu Ibu Ros dan Ibu
Imas menyatakan cukup dan Bapak Tami dan Bapak Suhebi Menyatakan masih
kurang sejahtera karena pendapatan mereka antara Rp 1.800.000-2.000.000/ bulan
serta minimnya overtime/ lembur serta standar UMR yang tergolong sedang. Hal
ini juga dapat dilihat dari barang-barang tersier yang mereka punya di rumah yang
bersifat prestis contohnya seperti motor, untuk karyawan yang memiliki standar
UMR lebih ditambah dengan tunjangan lainnya biasanya memiliki motor lebih
dari satu contonya seperti bapak Supendi.85

8) Mata Pencaharian Sampingan

Sekitar 6 dari 10 reponden memiliki usaha sampingan lain selain sebagai


karyawan pabrik, itu di karenakan gaji UMR yang berbeda dari setiap pabrik, jika
penghasilan di pabrik di rasa kurang memadai maka masyarakatnya akan mencari
sampingan lain atau hanya sekedar menginvestasikan sebagian uang yang mereka
punya meningat sistem kerja outsorcing yang bisa mengancam PHK (pemutusan
hubungan kerja) yang sewktu-waktu bisa terjadi ketika perusahaan industri goyah.
Ada pun beberapa usaha sampingan yang dilakoni antara lain: Pak Tami yang
membuka konter pulsa dirumahnya, Ibu Anita dan Bapak Suhebi yang berternak
ayam di belakang rumah mereka, Pak Supedi dan Ibu Neneg membuka warung
sembako serta Ibu imas yang berjualan bakmi serta bakso di desanya. Sedangkan
4 terwawancara lainnya menyatakan tidak punya waktu dan tidak punya keahlian
lain selain menjadi buruh kasar seperti yang dituturkan Bapak Sukaryo.86

85
Ibid,.
86
Ibid,.
49

9) Pendapatan Ekonomi Tidak Merata

Seperti hal nya tunjangan transport, pendapatan ekonomi pun tidak merata di
karenakan standar UMR yang ditetapkan setiap pabrik berbeda-beda serta para
terwawancara yang berkerja berlainan pebrik. Alasan perbedaan pendapatan
berbeda-beda dikarenakan jenis industri yang berbeda-beda seperti garmen,
tekstil, kayu dan sepatu. Hal lain yang dapat membedakan gaji adalah pangkat di
pabrik tersebut, tentunya gaji karyawan biasa akan berbeda dengan yang bekerja
di bagian kantornya dan umumnya kebijakan masing-masing perusahaan berbeda-
beda. Pak Tami dan Pak Suhebi serta Ibu Ros dan Ibu Imas tergolong bergaji
kecil yakni antara Rp 1.800.000-2.000.000/ bulan sedangkan untuk Ibu Yuli,
Anita, Neneng, Pak Saridin, Supendi, dan Pak Sukaryo bergaji diatas Rp
2.200.000/ bulan, diatas ketentuan standar UMR Tangerang.87

10) Memiliki Etos Kerja Yang Baik (Disiplin dan Rajin)

Dari keseluran terwawancara menuturkan bahwasannya mereka memiliki


etos/etika kerja baik, ini dapat tercermin dari jadwal kegiatan sehari-hari yang
rata-rata masuk kerja tepat waktu, mengikuti lembur dan pergi bekerja setiap hari
sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh pihak pabrik. Ibu Rini
menuturkan bahwasannya is harus datang tepat waktu karena jika terlambat gaji
akan dipotong atau dianggap tidak masuk kerja. Ibu Neneng menuturkan jika
karyawan sudah seharusnya punya sikap giat bekerja.88

B. Hasil Kuisioner

Meski skripsi penelitian ini bersifat analisis deskriptif atau kualitatif, saya
mengguakan data angket sebagai pembanding dengan validitas konstruk, yakni
validitas yang di setujui oleh para ahli. Dalam hal ini para ahli adalah dosen yang
bersangkutan dengan kajian sosial dan ekonomi. Meskipun bersifat kuantitatif
namun hasilnya tetap dideskripsikan dalam bentuk deskripsi tulisan. Angket ini
hanya berupa pembanding dan gambaran keseluruhan dari dampak sosial ekonomi

87
Ibid,.
88
Wawancara Pribadi Dengan Ibu Rini dan Neneng, Ds. Tobat, 28 Desember 2013 Siang Hari.
50

akibat industri apakah bersifat baik atau buruk bagi masyarakat. Hasil angka
dengan range tertentu akan menunjukan hasilnya dan akan di deskripsikan.
Jumlah angket yang disebar sebanyak 20 eksemplar rangkap dua terhadap
karyawan pabrik yang rata-rata sudah berkeluarga. Berikut deskripsi angketnya.

Kriteria kuisioner memiliki beberapa segmen, karena untuk menunjang


perolehan data yang berimbang dengan hasil dari terwawancara. Berikut adalah
kriteria pengisi data kuisioner beserta deskripsinya:

a) Usia 20-45 tahun, dengan rentang usia tersebut manusia masih memiliki
produktivitas tenaga yang tinggi, sehingga masih giat mencari nafkah dan
bekerja.
b) Jenis kelamin, dalam pembagian dan pengisian kuisioner diharuskan
berimbang dengan jumlah pengisi data perempuan dan laki-laki masing-
masing 10 orang jadi semua berjumlah 20 orang. Hal ini bertujuan agar
data yang diperoleh berimbang.
c) Pendidikan, sangat mempenaruhi dalam pengisian data kuisioner. Tetapi
karena tingkat pendidikan responden berbeda-beda minimal responden
mampu membaca dan memahami pertanyaan dari kuisioner.
d) Lama bekerja, merupakan hal yang sangat mempengaruhi dalam perolehan
data tentang industri serta pengaruhnya dalam kehidupan sosial ekonomi
masyarakat dan karena penelitian ini ditujukan untuk para karyawan
pabrik industri.

1) Pertama adalah nilai kekeluargaan yang menunjukan hasil positif atau


masih berdampak baik bagi anggota keluarga walaupun bekerja sebagai
karyawan pabrik. Perubahan jaman yang modern terutama alat komunikasi
seperti handphone memungkinkan keluarga untuk tetap saling
berhubungan satu sama lain.
51

Tabel 4.2.1 Interaksi Baik Dengan Keluarga

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
1 Sangat Baik - -
Cukup Baik 15 75
Tidak Baik 3 15
Sangat Tidak Baik 2 10
Jumlah 20 100

Pertanyaan tentang interaksi yang baik antar keluarga dengan prolehan


prosentase tertinggi 75% menyatakan cukup baik, 15% tidak baik dan 10% sangat
tidak baik.

Tabel 4.2.2 Waktu Untuk di Luangkan (family time) Bersama Keluarga

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
2 Sangat Baik 8 40
Cukup Baik 9 45
Tidak Baik 3 15
Sangat Tidak Baik - -
Jumlah 20 100

Prosentase tabel diatas memperkuat jawaban interval jawaban nomor 1, yakni


40% menyatakan bahwa pera karyawan pabrik banyak meluangkan waktu dengan
keluarga, jawaban tertinggi di peroleh adalah cukup baik dengan prosentase 45%
dan sisanya tidak baik sebanyak 15%.

2) Selanjutnya adalah interaksi sosial dapat di kategorikan cukup baik, karena


walaupun industri memberi dampak terhadap intensitas waktu
kebersamaan warga untuk saling berinteraksi satu sama lain nyatanya
tidak begitu mempengaruhi interaksi sosial. Masyarakat tetap aktip
berinteraksi dengan tetangga, hadir dalam rapat RT dan gotong royong.
Justru dengan adanya industri memberi dampak terhadap urbanisasi
penduduk lain untuk datang, menetap dan mencari kerja membuat suasana
desa semakin hiruk pikuk.
52

Tabel 4.2.3 Bersosialisasi Dengan Tetangga atau Warga Sekitar

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
3 Sangat Baik 5 25
Cukup Baik 13 65
Tidak Baik 2 10
Sangat Tidak Baik - -
Jumlah 20 100

Interaksi yang terjalin antar masyarakat Desa sekitar tergolong cukup baik
dengan perolehan prosentase tertinggi sebanyak 65%, bahwasannya masyarakat
tetap memiliki nilai-nilai kekeluagaan yang baik sebagai mahluk sosial. 5%
menyatakan sangat baik dan sisanya 10% menyatakan tidak baik, kemungkinan
yang menjawab interval jawaban ini merupakan penduduk pendatang yang
tergolong masih baru dan belum berinteraksi dengan baik.

Tabel 4.2.4 Berpartisipasi Dalam Setiap Kegiatan Rapat RT

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
4 Sangat Baik 6 30
Cukup Baik 8 40
Tidak Baik 6 30
Sangat Tidak Baik - -
Jumlah 20 100

Prosentase diatas mendapatkan nilai yang hampir sama rata, tetapi jika kita
telaah lehih dalam maka prosentase yang bersifat positif seperti sangat baik dan
cukup baik tetap menunjukan persen yang baik yakni jika di gabung menjadi 70%
yang masih tersambung dengan jawaban pertanyaan nomor 3 diatas. Sisanya
sebanyak 30% menyatakan tidak baik, hal ini maih bisa di maklumi mengingat
kegiatan masyarakatnya yang berprofesi sebagai karyawan pabrik yang lebih
banyak menhabisakan waktu di pabri. Jadi kurang berinteraksi dengan baik
dengan warga sekitar atau mengikuti rapat RT.
53

3) Perubahan lahan dianggap negatif oleh sebagian besar responden, karena


mereka menilai lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi bangunan
industri sangat disayangkan dan seolah pabrik memonopoli lahan warga.
Meski begitu para warga sekitar tak mampu berbuat banyak.

Tabel 4.2.5. Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Pemukiman

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
5 Sangat Baik 2 10
Cukup Baik 11 55
Tidak Baik 5 25
Sangat Tidak Baik 3 15
Jumlah 20 100

Hasil di atas menunjukan bahwa perubahan lahan baik pertanian atau pun
lahan kosong menjadi pemukiman penduuk masi dianggap cukup baik dan sesuai
dengan pernyataan para terwawancara sebelumnya, sisanya menyatakn tidak dan
sangat tidak baik masing-masing 25 dan 15 persen.

Tabel 4.2.6 Alih Fungsi Lahan dari Pertanian Menjadi Industri

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
6 Sangat Baik - -
Cukup Baik 19 95
Tidak Baik 1 5
Sangat Tidak Baik - -
Jumlah 20 100

Hasil pada angket pertanyaan ke 6 ini benar-benar tidak sesuai dugaan


prediksi sebelumnya pada penelitian wawancara, karena hampir semua
terwawancara menyatakan tidak setuju dengan perubahan lahan pertanian
menjadi industri, kemungkinan para responden beranggapan bahwa perubahan
lahan pertanian menjadi industri dapat menyediakan lapangan pekerjaan atau
memang responden yang mengisi angket tidak mengerti maksud pertanyaan dan
tidak tahu pasti perubahan lahan di Desa Tobat karena merupakan penduduk
pendatang.
54

4) Mutu pendidikan sangat diperhatikan oleh warga sekitar karena pada


umumnya mereka mengharapkan anak-anaknya mampu mendapatkan
pendidikan yang layak dengan metunjang segala kebutuhannya seperti
penyediaan buku dan alat tulis, penyediaan seragam sekolah, sepatu dan
uang saku. Para warga sekitar berharap dari mutu pendidikan yang baik
mereka mampu meraih masa depan yang cerah tidak seperti orang tuanya
yang hanya bekerja sebagai karyawan pabrik.

Tabel 4.2.7 Gaji UMR Mampu Memenuhi Kebutuhan Pendidikan

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
7 Sangat Baik 4 20
Cukup Baik 11 55
Tidak Baik 5 25
Sangat Tidak Baik - -
Jumlah 20 100

Responden menjawab sangat baik dan cukup baik masing-masing 20 dan 55


persena, hal ini menunjukan keterkaitan dengan jawaban wawancara yang
menyatakan bahwa masyarakat desa tobat sangat memperhatikan mutu pendidkan
anak-anaknya dengan cara memenuhi kebutuhan peralatan perlengkapan sekolah
guna menunjang mutu pendidikan. Selebihnya sebanyak 25 persen menyatakan
tidak baik.

Tabel 4.2.8 Menemani Anak-anak Belajar Di Rumah

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
8 Sangat Baik 2 10
Cukup Baik 7 35
Tidak Baik 7 35
Sangat Tidak Baik 4 20
Jumlah 20 100

Untuk pertanyaan kuisioner nomor 8 responden menjawab beragam yaitu 10%


menjawab sangat baik dan cukup baik yaitu 35% jika di kalkulasikan untuk hal
55

baiknya adalah 45% dibandingkan dengan responden yang menjawab tidak baik
dan sangat tidak baik masing-masing 35% dan 20% jika di kalkulasikan menjadi
55%. Hasil ini masih jauh lebih besar di bandingkan prosentase yang bersifat
positif. Hal ini dibenarkan karena intensitas karyawan pabrik yang lebih banyak di
pabrik dalam kegiatan sehari-hari, jadi untuk pengawasan menjadi kurang. Akan
tetapi, pemenuhan untuk mutu pendidikan tetap di penuhi.

5) Tunjangan kesehatan tergolong hal yang sangat baik bagi para karyawan
yang pada umumnya mendapatkan tunjangan kesehatan. Umumnya para
karyawan bisa mendapatkan tunjangan atau jaminan sosial lebih dari satu
seperti dari Jamsostek, JKP atau Jamkesmas yang langsung dari
pemerintah yang melayani kesehataan, kecelakaan kerja dan jaminan
pensiun. Penyediaan sarana dan prasarana di dalam pabrik pun sudah di
rasa cukup memadai dengan menyediakan semacam posko yang melayani
kebutuhan pasien yang sakit seperti obat. Apabila butuh penanganan lebih
hanya tinggal minta surat pengantar atau rujukan ke posko tersebut maka
karyawan dapat berobat murah bahkan gratis di puskesmas atau rumah
sakit terdekan yang sudah terintegrasi dengan pihak pabrik.

Tabel 4.2.9 Sistem Kerja Shift Mempengaruhi Kesehatan

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
9 Sangat Baik 12 60
Cukup Baik 6 30
Tidak Baik 2 10
Sangat Tidak Baik - -
Jumlah 20 100

Sebanyak dalam mempengaruhi kesehatan sangat baik sebanyak 55%


menjawab sangat baik, dalam artian sitem kerja shift sangat mempengaruhi
kesehatan karena saat malam hari seharusnya memang untuk beristirahat bukan
untuk bekerja, dan sebanyak 30% menjawab cukup baik dan sisanya menjawab
tidak baik 10%.
56

Tabel 4.2.10 Karyawan Merasakan Jaminan Kesehatan

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
10 Sangat Baik 5 25
Cukup Baik 8 40
Tidak Baik 5 25
Sangat Tidak Baik 2 10
Jumlah 20 100

Total prosentase sangat baik dan cukup baik sebanyak 65% menunjukan hal
yang berkesinambungan dengan pernyataan terwawancara sebelumnya. Bahwa
mereka sudah merasakan jaminan kesehatan karyawan, dan sisanya sebanyak 25%
dan 10% untuk tidak dan sangat tidak baik.

6) Transportasi dapat di golongkan tidak baik karena tidak meratanya


tunjangan transport yang diberikan pihak pabrik kepada karyawan, hal ini
terkait dengan kebijakan pihak pabrik yang memang mengkondisikan
pemberian tunjangan transport berdasarkan jenis pabrik nya.

Tabel 4.2.11 Tunjangan Transport

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
11 Sangat Baik 8 40
Cukup Baik 8 40
Tidak Baik 3 15
Sangat Tidak Baik 1 5
Jumlah 20 100

Mengenai tunjangan transport dengan presentase sangat baik dan cukup baik
masing-masing sebanyak 40% sehingga total pesentase sebanyak 80% merasakan
tunjangan transport sedangkan yang menjawab tidak baik dan sangat tidak baik
sebesar 15% dan 5%. Hal ini dapat dimaklumi karena yang rata-rata setiap
karyawan pabrik mendapatkan tunjangan transport yang berbeda-beda setap hari
sekitar Rp 3.000-15.300/ hari bahkan ada yang tidak mendapat tunjangan
transport karena jarak rumahnya yang kurang dari 1 Km dari pabrik.
57

Tabel 4.2.12 Tersedianya transportasi yang baik bagi karyawan

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
12 Sangat Baik 5 25
Cukup Baik 7 35
Tidak Baik 6 30
Sangat Tidak Baik 2 10
Jumlah 20 100

Kebanyakan karyawan pabrik lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi


karena lebih praktis dan cepat dibandingkan dengan menggunaakan bus karyawan
yang bisanya berjalan pelan dan penuh sesak, untuk itulah karywan pabrik
memilih alternatif sepeda motor untuk mendapat tunjangan transport. Hal ini
terbukti dengan prosentase yang beragam sekitar 25% menjawab sangat baik,
35% menjawab cukup baik, tidak baik sebanyak 30% dan yang menjawab sangat
tidak baik sebaanyak 10% jika kita tarik kesimpulan untuk mengelompokan yang
menjawab baik sebanyak 60% dan yang menjawab buruk sebanyak 40% hampir
berbanding sama namun yang menjawab baik masih mendominasi.

7) Untuk tingkat kesejahteraan dapat dikatakan baik karena umumnya gaji


karyawan pabrik rata-rata diatas Rp 1.800.000/ bulan hanya yang
membedakan kesejahteraan disini hanya berupa usaha sampingan dan
barang-barang tersier yang bersifat mewah atau prestis yang dapat di lihat
dalam hal ini adalah sepeda motor atau kendaraan pribadi yang biasanya
gaji diatas Rp 2.200.000 mempunyai lebih dari satu sepeda motor.

Tabel 4.2.13 Kesejahteraan Bekerja Sebagai Karyawan Pabrik Terjamin

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
13 Sangat Baik 6 30
Cukup Baik 11 55
Tidak Baik 3 15
Sangat Tidak Baik - -
Jumlah 20 100
58

Dari hasil kusioner di atas dengan perolehan suara terbanyak yaitu cukup baik
sebanyak 30% saat menjawab apakah mereka sudah sejahtera, cukup baik
sebanyak 55% sekaligus menjadi jawaban terbanyak dan sisanya menyatakan
tidak sebanyak 15%, hal itu dapat dimaklumi karena tingkat pendapatan karyawan
pabrik berbeda-beda.

Tabel 4.2.14 Peralihan Pekerjaan Dari Petani Menjadi Karyawan Pabrik

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
14 Sangat Baik 4 20
Cukup Baik 6 30
Tidak Baik 5 25
Sangat Tidak Baik 5 25
Jumlah 20 100

Pertanyaan ini di buat sebenarnya dimaksudkan untuk mengukur


kesejahteraan antara menjadi petani dan menjadi karyawan pabrik, dan jawaban
yang di dapat bervariasi yaitu sangat baik sebanyak 20%, cukup baik 30%, tidak
baik sebanyak 25% dan sangat tidak baik sebanyak 25%. Terlihat jawaban yang
kontras dengan hasil jawaban sebelumnya.

8) Mata pencaharian sampingan, merupakan hal yang baik jika melihat ada
beberapa karyawan pabrik yang berstatus outsorcing atau kontrak yang
sewaktu-waktu jika terkena PHK mereka bisa menjalankan dan fokus pada
usaha sampingannya sebagai investasi masa pensiun atau pun masa jeda
hingga mendapatkan pekerjaan kembali.

Tabel 4.2.15 Mencari Pengasilan Lain Selain Menjadi Karyawan Pabrik

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
15 Sangat Baik 12 60
Cukup Baik 9 30
Tidak Baik 2 10
Sangat Tidak Baik - -
Jumlah 20 100
59

Perolehan presentasa yang sesuai dengan jawaban para terwawancara


sebelumnya yang 6 diantaranya menyatakan punya usaha sampingan seperti
membuka warung makanan, sembako, konter pulsa dan ternak ayam dari sebagian
sisa gaji yang di sisihkan. Sepertinya para responden tertarik untuk memiliki
usaha lain di luar kegiatan selain sebagai karyawan pabrik dari hanya sekedar
iseng hingga untuk investasi di masa depan. Hal ini terlihat dari perolehan sangat
baik sebanyak 60%, cukup baik memperoleh presentase terbanyak sebanyak 30%
dan sisanya menjawab tidakb baik sebanyak 10%.

Tabel 4.2.16 Industri Merupakan Pekerjaan yang Modern

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
16 Sangat Baik 2 10
Cukup Baik 14 70
Tidak Baik 4 20
Sangat Tidak Baik - -
Jumlah 20 100

Sebanyak 70% responden menjawab cukup baik untuk point pertanyaan


nomor 16, mereka masih menganggap positif peralihan mata pencaharian dari
yang tradisional ke arah yang modern atau dengan kata lain dari petani ke
karyawan pabrik industri. Sedangkan sisanya menjawab sangat baik sebanyak
10% dan Tidak baik sebanyak 20% yang menganggap peralihan pekerjaan
dianggap tak sebaik menjadi petani.

9) Pendapatan ekonomi dikatakan sudah cukup baik karena umunya rata-rata


dari para responden menyatakan sudah mampu memenuhi sandang,
pangan dan papan serta kebutuhan lainnya seperti biaya sekolah dan kredit
motor.
Tabel 4.2.17 Mengikuti Lembur/Overtime

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
17 Sangat Baik 10 50
Cukup Baik 7 35
60

Tidak Baik 3 15
Sangat Tidak Baik - -
Jumlah 20 100

Responden terlihat antusias dalam mengisi pertanyaan ini, dan benar saja
hasilnya mendapat jawaban yang baik dari para reponden, sebanyak 50% persen
menyatakan sangat baik dan 35% menyatakan cukup baik dan sisanya 15%
menyatakan tidak baik. Hal ini dapat dimaklumi karena lembur adalah kerja di
luar batas dari ketentuan kita bekerja dengan upah dua sampai tiga kali lipat dari
jam-jam kerja biasa.

Tabel 4.2.18 Berpenghasilan lebih sebagai karyawan pabrik

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
18 Sangat Baik 6 30
Cukup Baik 10 50
Tidak Baik 4 20
Sangat Tidak Baik - -
Jumlah 20 100

Ketika seorang karyawan bekerja dengan overtime/ lembur maka akan


mendapatkan penghasilan lebih dari yang biasanya ia dapatkan di tambah dengan
tunjangan transport, tunjangan makan, dan kesehatan maka ia dapat dikatakan
mempunyai penghasilan yang lebih, maka ia dapat menginvestasikan penghasilan
lebihnya dengan cara menabung atau membuka usaha sampingan seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya. Hal ini terlihat dari perolehan presentase yang
menjawab sangat baik sebanyak 30% dan cukup baik sebanyak 50% dan sisanya
20% menjawab tidak baik.

10) Etos kerja atau etika kerja masyarakat desa tobat dalam hal disiplin dan
tepat waktu dapat dikatakan sangat baik karena rata-rata datang tepat
waktu dan tidak menunda pekerjaan, hal ini terjadi karena pemberlakuan
peraturan pabrik yang menerapkan jika terlambat maka gaji akan di potong
atau dianggap tidak masuk kerja serta pengawasan yang ketat di dalam
61

pabrik seperti dari CCTV atau pun pengawasan langsung dari atasan
pabrik sehingga mereka tidak boleh menunda pekerjaan yang ada.

Tabel 4.2.19 Giat Bekerja

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
19 Sangat Baik 15 75
Cukup Baik 5 25
Tidak Baik - -
Sangat Tidak Baik - -
Jumlah 20 100

Tak heran jika para responden menjawab sangat baik dan cukup baik
sebanyak masing-masing 75 dan 25 persen, pada kenyataannya memang para
warga Desa Tobat yang memiliki etos kerja tinggi khusunya dalam hal giat dan
tekun sehingga tidak suka menunda pekerjaan saat bekerja, karena ini memang
sudah menjadi tunututan dan kewajiban bagi para karyawan pabrik.

Tabel 4.2.20 Tepat waktu saat berangkat bekerja

No Interval Jawaban Frekuensi Presentase %


Item
20 Sangat Baik 4 20
Cukup Baik 13 65
Tidak Baik 3 15
Sangat Tidak Baik - -
Jumlah 20 100

Begitu hal nya dengan ketepatan waktu dalam berangkat bekerja menyatakan
selalu datang tepat waktu, menandakan etos kerja yang tinggi. Dengan presentase
perloehan sebanyak 20% menjawab sangat baik, 65% menjawab cukup baik
sekaligus menjadi jawaban terbanyak dan sisanya sebanyak 15% menjawab tidak
baik.
62

Demikian lah pendeskripsian dari kuisioner yang di sebar kepada 20


responden yang ada di Desa Tobat yang menyatakan 7 poin seperti nilai
kekeluargaan, interaksi masyarakat, mutu pendidikan, kesehatan, kesejahteraan,
mata pencaharian sampingan, pendapatan ekonomi, dan etos kerja tergolong baik.
Sedangkan untuk tunjangan transport dan perubahan lahan tergolong tidak baik.
Maka pantaslah nilai kuisioner di atas menunjukan nilai 75%.
63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Secara garis besar penelitian ini mengkaji tentang dampak mekanisme


industri terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Desa Tobat yang
notabene merupakan bagian mikro dari kegiatan industri yang ada di dunia,
industri merupakan sektor penggerak perekonomian masyarakat dengan segala
pro dan kontra yang meliputi kegiatan sehari-hari. Maka dari itu peneliti tergelitik
untuk mengulasnya dalam penelitian skripsi ini yang bertujuan untuk
membangun kesadaran masyarakat akan dampak industri terhadap kehidupan.

Dari hasil penelitian yang didapat memang industri di Desa Tobat


memiliki pengaruh yang besar dan positif berupa nilai kekeluargaan yang masih
terjalin baik, interaksi masyarakat terjalin dengan baik, masyarakat memiliki
kesadaran akan mutu pendidikan yang tinggi, tunjangan kesehatan merata,
pengasilan tambahan dan memiliki etos kerja yang baik yaitu disiplin dan rajin.
hanya sebagian kecil yang berdampak negatif yakni tunjangan transport tidak
merata, tingkat kesejahteraan berbeda-beda, pendapatan ekonomi tidak merata
terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat.

2. Implikasi
Setelah di lakukan penelitian ini, terkait dengan dinas perindustrian dan
ketenaga kerjaan, serta segenap aparatur dan lembaga pemerintah yang terkait
telah dilakukan upaya-upaya penyesuaian terkait dengan dampak sosial ekonomi
seperti penanggulangan sungai yang tercemar dengan memasang saluran air
disetiap rumah warga sekitar aliran sungai, pembersihan sampah.

Pihak Pemerintah, industri dan masyarakat merupakat satu kesatuan yang


saling melengkapi seperti simbiosis mutualisme. Untuk itulah ketiga hal ini
seharusnya dapat berintegrasi dengan baik guna kegiatan industry di Desa Tobat.
64

3. Saran

Dalam pemberian saran penelitian ini saya mebidik beberapa pihak terkait
dengan penelitian ini, yaitu:

a. Pemerintah

Hendaknya pemerintah memberikan hak yang layak dalam memenuhi


kebutuhan karyawan pabrik Desa Tobat seperti menghapuskan sistem kerja
outsourcing, gaji yang layak, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan dan
transportasi guna menunjang kesejahteraan yang seutuhnya.

b. Pihak Industri

Masih banyak yang harus diperbaiki dari kegiatan industri di Desa Tobat
khususnya untuk penanganan polusi, sampah dan limbah yang perlahan mulai
mencemari lingkungan sekitar. Padahal jika pihak industri mampu mengolah
kembali dapat meminimalisisr dampak negatif dari industri dan tidak
memberlakukan sistem kerja kontrak akan menejahterakan masyarakat serta
meniadakan sistem kerja shift akan membuat pola hidup masyarakat desa tobat
semakin sehat.

c. Masyarakat Desa Tobat

Tetap menjaga keutuhan nilai-nilai terutama nilai keluarga dan nilai sosial
bermasyarakat yang majemuk di tengah derasnya arus industrialisasi.
65

DAFTAR PUSTAKA

Creswell, John W., Research Desigh pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan


Mixed, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010
Dagum, Save M., Sosio Ekonomi: Analisis eksistensi kapitalisme dan sosialisme,
Jakarta: Rineka Citra, 1992
Firdaus, Azhar, “Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Masyarakat Sekitar Situ
Gintung,” Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,
2010.Ringkasan, tidak dipulikasikan

Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt, Sosiologi Jilid 2 Edisi Keenam, Jakarta:
PT.Gelora Aksara Pratama, 1984

Moleong, Lexy J., Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: PT


Remaja Rosdakarya, 2007
Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan
edisi Kedua, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, September 2007

Rachbini, J. Didik., Ekonomi Politik Kebijakan Dan Strategi Pembangunan,


Jakarta: Granit, 2004

Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi


(Mikroekonomi dan Makro Ekonomi) Edisi Ketiga Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008

Rezal Wicaksono, Jurnal: Analisis Pengaruh PDB Sektor Industri, Upah Riil,
Suku Bunga Riil, dan Jumlah Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Pengolahan Sedang dan Besar di Indonesia Tahun
1990-2008. Tidak Dipublikasikan
Septiaman, Ilham., “Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Akibat Perubahan
Status Kota Tasikmalaya”, Skripsi Pada UPI Bandung, Bandung, 2006,
Ringkasan, Tidak Dipublikasikan.

Singarimbun, Masari Singarimbun Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai,


Jakarta: LP3ES, 1989
Siswanto, Evaluasi Sumberdaya Lahan, Surabaya: UPN Press, 2006
So, Suwarsono Alvin Y., Perubahan Sosial dan Pembangunan, Jakarta: LP3ES,
1994
66

Soekanto, Soejoro, Sosiologi suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada, 2006

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010

Sukirno, Sadono., Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, Jakarta:


Rajawali Pers, 2011

Sulastri, “Adaptasi Terhadap Pekerjaan; Studi Tentang Perubahan Sosial Ekonomi


Pada Penduduk di Kawasan Industri”, Skripsi pada Universitas Indonesia,
Depok, 1992, ringkasan, tidak dipublikasikan
Syanto, Bagong & Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif
Pendekatan, Jakarta: Prenada Media Group, 2011
Sztompka, Pior., Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Penanda Media Group,
2007
Teguh, Muhammad, Ekonomi Industri, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2002

http://andabackband.blogspot.com/2013/01/mata-pencaharian.html
http://alutfifa.blogspot.com/2012/07/nilai-kelurga.html

http://emsblue.heck.in/perbedaan-nilai-dan-norma-sosial.xhtml
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_neo-klasik
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan

http://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan

http://id.wikipedia.org/wiki/Keynesianisme

http://id.wikipedia.org/wiki/Lahan_pertanian

http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi
http://panutan.com/pengertian-nilai-dan-jenis-jenisnya.html

http://prillygeography.blogspot.com/2012/04/pengaruh-kesesuaian-lahan-
untuk.html

http://sintaloh.blogspot.com/2013/11/ilmu-dasar-kawasan-industri.html
67

http://www.jamsosindonesia.com/prasjsn/jamsostek/manfaat
http://www.pengertianahli.com/2013/07/pengertian-norma-menurut-para-
ahli.html

http://www.psychologymania.com/2012/11/macam-macam-interaksi-sosial.html
http://www.putra-putri-indonesia.com/pengertian-etos-kerja.html
http://www.tangerangkota.go.id/mobile/detailprofilkota/1/20
68

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lampiran daftar Pertanyaan Wawancara

1. Bagaimana hubungan Bapak/ibu antar keluarga dan mengatur waktu untuk


keluarga?
2. Bagaimana hubungan Bapak/ibu antar warga
sekitar?Bagaimanabapakberinteraksidanikut program RT setempat?!
3. Jika Bapak/ ibu tinggal disini lebih dari 5 tahun, bisa tolong jelaskan
bagaimana proses terjadinya perubahan lahan di desa ini?!
4. Bagaimana pandangan Bapak/ibu soal pendidikan anak-anak?
5. Jaminan fasilitas penunjang kesehatan apa saja yang Bapak/ ibu dapat dari
pihak pabrik?
6. Bagaimana denganpengadaankendaraankaryawandantunjangan transport
kendaraan Bapak/ibu?
7. MenurutBapak/ibusudahsejahterasebagaikaryawanpabrik,
biastolongjelaskan!
8. ApakahBapak/ibumencaripenghasilantambahanlainselainkerja di pabrik?
9. BagaimanadenganpendapatanekonomiBapak/ ibu?
10. Bagaimana kegiatanbekerjaBapak/ibusehari-hari, biastolongjelaskan?!
REKAP BERITA WAWANCARA WARGA DESA TOBAT
Identitas Interviewee 1
Nama : Neneng
Usia : 32
Alamat : Kp. Tegal Lame RT 004/006 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Sabtu, 28 Desember 2013. Pukul 13.15 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JAOURNAL


Saya : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh? Ibu Nenebg awalnya merasa
Ibu Neneng : Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh... canggung dan malu. Tetapi lama
Saya : Dengan ibu siapa bu? kelamaan mulai terbiasa dan mau
Ibu Neneng : Hehe... ibu neneng. di ajak wawancara dengan baik.
Saya : Ibu neneng ya, ee... umurnya berapa bu?
Ibu Neneng : Umur 32
Saya : Bu, saya mau wawancara sedikit ya bu nanti ee...
Gimana hubungan ibu dengan keluarga dan mengatur
waktu dengan keluarga?!
Ibu Neneng : Atuh hubungan baik-baik aja, hehe
Saya : Baik ya, Maksudnya intensitasnya lebih banyak dirumah
gitu atau lebih banyak dipabrik?
Ibu Neneng : Saat ini lebih banyak di rumah sih, soalnya saya kan lg
cuti hamil... jadi hampir seharian di rumah.
Saya : Nng... terus kalau untuk mengatur waktu untuk keluarga
gimana tuh?
Ibu Neneng : Gimana ya, atuh paling kalau kerja lembur minta ijin
sama yang dirumah. Saya kan sitemnya shift, jadi kalau
shift malem lebih banyak dirumah pagi atau siangnya buat

69
anak-anak dan suami.
Saya : Bagaimana nih, hubungan ibu dengan tetangga atau
warga-warga sekitar... interaksi atau suka ikut program-
program RT ga kalo lagi ada acara??
Ibu Neneng : Engga, kebanyakan dirumah... sama di pabrik doang
Saya : Jadi, jarang ya kumpul-kumpul sama warga kalo ada
acara
Ibu Neneng : Jarang, palingan sama tetangga dan warga sekitar masih
komunikasi, ngobrol-gobrol gitu...
Saya : Selanjutnya, ibu kan disini udah tinggal lebih dari 5
taun... bisa tolong jelaskan bu proses perubahan lahan di
desa ini tuh kira-kira gimana sampe sekarang ini?
Perbedaan dulu sama sekarang tuh gimana??
Ibu Neneng : saya orang sini asli, sekarang sih lebih rame... lebih
banyak orang, banyak kontrakan, lebih banyak pabrik jadi
panas sekarang tapi ya... jadi banyak pekerjaan juga.
Saya : Gimana sih pandangan ibu soal pendidikan anak-anak?
Ibu Neneng : Saya rasa pendidikan itu penting, makanya saya pengen
sekolahkan anak yang tinggi supaya dapat masa depan
cerah
Saya : Jadi, apapun kebutuhan sekolah seperti alat tulis, buku,
seragam dan sepatu ibu coba penuhi ya guna menunjang
pendidikan anak?
Ibu Neneg : iya..
Saya : Gimana nih bu soal pengadaan kendaraan karyawan sama
tunjangan transport karyawan???
Ibu Neneng : Dapet, ada... setiap bulanya ada dari pabrik...
Saya : Hmm... kira-kira berapa tuh bu perhari atau per
bulannya?
Ibu Neneng : Sehari Rp 13.000,- yah... sebulan kira-kira 300 ribuan
lah.
Saya : Lumayan ya 300an, ee... kalo misalkan nih, sekarang

70
menurut ibu sebagai karyawan pabrik kehidupan ibu sudah
sejahtera apa belum?
Ibu Neneng : Kalo itu sih... udah ada lah dikit-dikit dibandingin waktu
belum kerja gitu kan. Sudah kerja yah sudah luamayan...
Saya : Terus... kemudian ibu dapet jaminan penunjang apa saja
dari pihak pabrik biasanya?
Ibu Neneng : Alhamdulillah sih kalo dari pabrik buat saya pribadi
lengkap ya
Saya : Terus ibu sudah merasakan jaminan kesehatan dari
pabrik seperti jamsostek di persulit ga bu biasanya kalo
sakit?
Ibu Neneng: Ngga sih, malah dipermudah apalagi saya lagi cuti hamil
Saya : Terus sekarang nih, apakah ibu mencari penghasilan lain
selain bekerja sebagai karyawan pabrik? Karena mungkin
istilahnya gitu ah masih kurang pendapatan dari pabrik
buka warung...
Ibu Neneng : sebenernya sih bukan kurang tapi ya buat usaha
sampingan aja anak-anak jajan biar ga nyari kemana-mana
gitu. Makanya saya buka warung
Saya : Nah terus gimana dengan pendapatan ekonomi secara
keseluruhan?
Ibu Neneng : Pendapatan mah alhamdilullah, ya namanya orang pasti
ada merasa kurangnya tapi yaa di syukuri aja
Saya : Tapi biasanya perbulan ada lebihnya tuh bu?
Ibu Neneng : Ya biasanya saya sisihkan buat cicilan motor dan cicilan-
cicilan lainnya...
Saya : Bisa tolong ibu jelaskan kegiatan ibu bekerja sehari-hari
dari berangkat sampai pulang kerja? Ibu suka nunda
pekerjaan ga??
Ibu Neneng : Saya rutin biasanya berangkat jam 6.30 dam mulai
bekerja sekitar jam 7 lalu istirahat jam 12 sampe jam 1 lalu
pulang jam 4, mana bisa menunda pekerjaan kan banyak

71
pengawas di pabrik jadi harus rajin bekerja.
Saya : Oh begitu ya bu... terima kasih banyak ya bu atas
waktunya
Ibu Neneng : Iya, sama-sama.
Saya : Alhamdulillah

Interviewer Interviewee

Akhmad Asep Erista Neneng

72
Identitas Interviewee 2
Nama : Saridin
Usia : 41
Alamat : Kp. Tegal Lame RT 004/006 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Sabtu, 28 Desember 2013. Pukul 14.10 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JOURNAL


Saya : Bismillahirrahmanirrahim... Assalamualaikum Wr Bapak Saridin Terlihat Tenang dan
Wb? santai menawab pertanyaan yang
Bpk. Saridin : Waalaikum salam Wr Wb peneliti ajukan namun serius.
Saya : ee... dengan bapak siapa ya pak?
Bpk. Saridin : Saridin
Saya : Umurnya Pak?
Bpk Saridin : 41
Saya : Bisa diwawancara ya pak?
Bpk. Saridin : Bisa..bisa..
Saya : pertama pak saya mau nanya nih, gimana sih
hubungan bapak dengan keluarga dan mengatur
waktu dengan keluarga?
Bpk. Saridin : ya hubungan dengan keluarga baik, namanya juga
kan keluarga saling berinteraksi dan saling
menyayangi.
Saya : Terus kalo untuk mengatur waktunya itu gmn pak?
Bpk. Saridin : ya paling ada waktu dengan keluarga pulang kerja,
pas hari libur atau hari minggu ya gitu aja sih...
Saya : terus kalo misalkan hubungan bapak nih dengan
warga sekitar bapak sering gak berinteraksi atau
kumpul-kumpul dengan warga-warga lain kalo

73
misalkan ada rapat RT/RW suka ikut ga tuh pak
atau gimana?
Bpk. Saridin : ikut lah paling pas hari libur aja, kalo hari-hari
biasa gak bisa karena kan kerja, tergantung
waktunya aja kita. Saya juga berinteraksi baik
dengan warga-warga sekitar.
Saya : bapak tinggal disini udah lebih dari lima tahunya
pak, bisa dielasin ga pak proses perubahan lahan di
sini setahu bapak? Ds Tobat mempunyai Landscape
Bpk. Saridin : kalo lahan sih sekarang kebanyakan dikuasain atau bentang alam lahan yang
pendatang atau bos-bos pabrik, kalo sawah disini tidak produktif sehingga cocok
sih jarang... kebanyakan lahan-lahan kering digunakan untuk lahan industri
makannya dimanfaatin adi lahan industri. pabrik.
Saya : kalau untuk mengatur perekonomian sehari-hari
nih pak kira-kira rinciannya gimana? Hehe
Bpk. Saridin : kalo masalah itu mah tau sendiri lah karyawan,
kadang cukup kadang nggak, tergantung kitanya
ngatur gitu... terbetur biaya anak sekolah biasanya.
Kalo untuk makan sehari-hari sih cukup lah
biasanya pas gajian udah si pisahin buat keperluan
dalam sebulan, paling sisanya ya untuk keperluan
lain.
Saya : bapak dapet jaminan penunang kesehatan gak kaya
Jamsostek gitu?
Bpk. Saridin : kesehatan ya... kalo dari pabrik biasanya sih udah
kera sama sama Puskesmas atau klinik-klinik kaya
Klinik Husada Insani di daerah Balaraja. Kalo
kesehatan istilahnya teramin lah saya, istri sama
tiga anak.
Saya : Alhamdulillah ya pak, dari pabrik itu ya pak...!
Bpk. Saridin : Iya, Pabrik...
Saya : kalo berobat biasanya dipersulita nggak tuh pak?

74
Bpk. Saridin : nggak, yang penting kita ada surat pengantar dari
pabriknya.
Saya : kalo pengadaan kendaraan karyawan atau
tunjangan transpot, dapet ga pak dari pabrik?
Bpk. Saridini : kalo kendaraannya sih ngga ada kaya semisal
pabrik lain ada bus jemputan, tapi kalo
tunjangannya ada tiap bulan. Perhari bisa dihitung
sekitar lima ribu, ya lumayan lah buat ngisi
bensin... karena saya kan bawa motor...
Saya : nah, pertanyaannya rada mengena nih pak buat
bapak... kira-kira sebagai karyawan pabrik
kehidupan bapak sudah bisa dikatakan sejahtera
apa belum?!
Bpk. Saridin : kalo untuk ukuran karyawan sin menurut saya gak
ada yang sejahtera, ya kan kurang terus sama
kebutuhan hidup sehari-hari. Kita kan dapetnya
tiap bulan... ya istilahnya lah harus “hemat”.
Istilahnya sih udah seahtera tapi gak cukup gitu.
Saya : untuk UMR nya bapak sendiri emang berapa
pak?
Bpk. Saridin : kalo UMR kan sekarang Rp. 2.200.000 kalo
ditambah lemburan kira-kira ukuran dua
setengahan lah dapet.
Saya : selain jadi karyawan pabrik, bapak nyari
penhasilan lain gak istilahnya kerja sampingan lah
Bpk. Saridin : Untuk sementara ini gak ada lah, Cuma pabrik
aja.
Saya : Untuk kegiatan sehari-hari bapak nih bisa
dicertain ga gimana?
Bpk. Saridin : saya berangkat kerja jam setengah tujuh, rutin
dari senin sampai jumat, kadang sampe sabtu kalo
lembur... di usahain tepat waktu datengnya...

75
soalnya kalo telat dikit kan macet. Dan pulang
lagi jam setengah 4 lalu sampe rumah jam 4.
Saya : Alhamdulillah ya pak, wawancara kita udah
selesai... makasih banyak atas partisipasinya...
Bpk. Saridin : Iya, sama-sama

Interviewer Interviewee

Akhmad Asep Erista Saridin

76
Identitas Interviewee 3
Nama : Ayo (Sukaryo)
Usia : 37
Alamat : Kp. Hauan Tegal RT 003/005 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Sabtu, 28 Desember 2013. Pukul 15.10 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JOURNAL


Saya : Bismillahirrahmannirrahim... Pak Ayo merupakan responden yang
Assalamualaikum Wr Wb mudah di ajak berbicara dan jujur.
Ayo : Wa’alaikum salam...
Saya : ee... dengan bapak siapa ya pak?
Ayo : Ayo.. Ayo..
Saya : Ayo... umurnya pak?
Ayo : 37
Saya : 37... sudah berkeluarga ya pak berarti?
Ayo : Udah...tapi Duda alias dah cerai sama istri he he he
Saya : hehe... boleh ya pak saya wawncara sebentar. Tanya-
tanya gitu?
Ayo : Boleh... silahkan aja
Saya : iya pak, paling saya tanya kegiatan bapak sebagai
karyawan pabrik sehari-hari itu gimana... langsung aja
ya pak, yang pertama bapak kan udah cerai nih
pak... tapi hubungan bapak dengan keluarga kaya anak
dan mantan istri tuh gimana?
Ayo : Saya baik ko sama keluarga apa lagi sama anak, ya
namanya juga kan keluarga, saya masih sering ketemu
anak-anak tiap seminggu satu sampai dua kali kalo
emang lagi libur dan biasanya anak-anak yang main
kerumah saya. Kalo saya jarang main ke rumah

77
mantan istri gitu aja palingan... ya buat minta
uang sekolah sama uang jajan paling anak-anak kalo
main ke rumah... kalo hubungan saya ama ibu dan
anggota keluarga yang lain baik ko.
Saya : nah, kalo hubungan bapak dengan warga sekitar
gimana dan dalam berinteraksi kaya ikut program
acara rapat RT/RW?
Ayo : kalo kera dipabrik kan jarang ada waktu, tapi kalo
misalkan lagi libur ya pasti ikut partisipasi.
Kalo yang namanya hidup bertetangga pasti baik lah.
Saya : Bapak di sini udah tiggal lebih dari 5 tahun kan, bisa
dijelasin ga pak proses perubahan lahan yang ada di
daerah sini?
Ayo : saya asli dan lahir di sini jadi ya kalo soal perubahan
lahan ya dulu ga terlalu banyak bangunan rumah dan
pabrik, tapi sekarang lebih banyak kontrakan dan
warga pendatang... dulu mah Cuma lahan kosong yang
ditumbuhin rumput sama pohon pisang.
Saya : hmm.. gitu ya pak, terus kalo bapak mengatur
perekonomian sehari-harinya gimana tuh pak? Misal
untuk makan sekian dan untuk ongkos lain-lain
sekian...
Ayo : yah... maslah itu mah ga terlalu dipikirin. Yang
penting mah kerja aja... yang pasti mah asal cukup
buat makan sehari-hari aja.
Saya : tapi yang elas sehari-hari cukup ya gitu pak?
Ayo : iya, alhamdulillah.
Saya : nah terus pak, dipabrik tempat bapak kerja itu dapet
fasilitas penunjang kesehatan gak pak?
Ayo : dapet.
Saya : biasanya perbulannya itu dikasih berapa sih pak?
Ayo : saya kurang tau pasti sih besarnya berapa, tapi kalo

78
misalkan kita sakit dan berobat pasti pihak pabrik
yang menanggung pengobatannya...
Saya : terus kalo bapak berobat suka dipersulit gak?
Ayo : enggak... ada jamsostek, di kasih kartu nya kok.
Saya : kalau pengadaan transport atau tunjangannya dapet
ga pak dari pabrik?
Ayo : Enggak... enggak ada, saya bawa motor sendiri dan
ngebensinin sendiri malah...
Saya : Nah, pak kalo sebagai karyawan pabrik bapak udah
merasa sejahtera apa belum?
Ayo : kalo sekarang sekarang sudah sejahtera, waktu dulu-
dulu mah kerja borongan jadi ga terikat kontar kerja
atau kerja tetap... jadi kerja Cuma pas ada order aja.
Sekarang mah alhamdulillah...
Saya : untuk UMR nya sendiri memang berapa pak?
Ayo : perbulan Rp. 2.400.000
Saya : 2,4 ya... itu belum ditambah lemburan ya pak, kalo
banyak lemburan biasanya nyampe gak pak 3 lebih?
Hehe
Ayo : iya, bisa lebih, alhamdulilllah sekarang mah
Saya : bapak, nyari kerajaan lain gak selain jadi karyawan
pabrik?
Ayo : gak ada, soalnya ga ada kelihaian lain...
Saya : intinya bapak sudah sejahtera ya dengan gai yang
sekarang. Nah, kalo misalkan untuk kegiatan sehari-
hari gimana dalam bekerja?
Ayo : kalo saya shift panjang, kerja dari jam 7 pagi
sapmpai jam 7 malem...
Saya : wah, sehari 12 am pak!
Ayo : iya, istirahat 2 kali... jadi total kerja 10 jam sehari...
udah termasuk lembur 3 jam.
Saya : Terima kasih ya pak atas kesediaannya di wawancara

79
Ayo : iya. Pak Ayo, hanya mengandalkan
pekerjaan pabrik dan tak punya
pekerjaan sampingan karena tak
punya keahlian lain.

Pak Ayo memiliki etos kerja


yang tinggi.

Interviewer Interviewee

Akhmad Asep Erista Sukaryo

80
Identitas Interviewee 4
Nama : Rini (Marini)
Usia : 32
Alamat : Kp. Hauan Tegal RT 003/005 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Sabtu, 28 Desember 2013. Pukul 16.10 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JOURNAL


Saya : Assalamualaikum ibu... selamat sore Ibu Rini, sekilas terlihat biasa tapi
Rini : Wa’alaikum salam, sore... setelah di ajak ngobrol terlihat
Saya : Maaf ya bu ganggu, boleh minta waktunya sebentar sangat cerdas dalam menjawab
buat di wawancara? pertanyaan wawancara.
Rini : Wawancara apa ya, saya mah ga bisa jawabnya!
Saya : Gak apa-apau bu Cuma nanya tentang kehidupan
sosial ekonomi keluaga ibu aja.. boleh ya bu?
Rini : Ya... boleh deh
Saya : Namanya siapa Bu?
Rini : Marini, panggil aa ibu rini.
Saya : Umurnya berapa bu sekarang?
Rini : 32, punya anak satu kelas 2 SD sekarang hehe
Saya : Langsung aja ya bu, kira-kira gimana nih hubungan
ibu dengan keluarga dan mengatur waktu dengan
keluarga terlebih ibu kan karyawan pabrik ga terlalu
punya banyak waktu dirumah?
Rini : ya paling kalo pulang kerja aja, atau sebelum
berangkat kerja saya siapin sarapan buat anak dan
suami, karena suami saya juga kerja paling anak saya
di asuh dan di awasi sama neneknya. Habis pulang
kerja baru deh saya yang ambil alih semuanya mulai
dari masak nyuci baju dan sebagainya.

81
Saya : kalau nemenin belajar bu?
Rini : kadang-kadang kalo ada PR aja saya temenin.
Saya : Kalau interaksi dengan tetangga dan warga
sekitarnya gimana bu? Suka ikut acara sosial di
masyarakat ga??
Rini : Di sini udah banyak pendatang tapi ya tetep kita
harus saling kenal dan nyapa satu sama lain, ee...
takutnya kan kita ada perlu sama orang jadi enggak
sungkan lagi kalo kenal, kalo acara-acara sosial saya
jarang ikut karena kan kebanyakan biasanya Cuma
buat para pemuda dan bapak-bapak. Paling saya mah
ikut pengaian ibu-ibu tiap minggu.
Saya : oh gitu ya bu,
Rini : iya.
Saya : ibu warga asli sini ya bu?
Rini : bukan, saya di sini Cuma ikut suami tapi saya udah
lebih dari 10 tahun tinggal disini.
Saya : nah, kalo lebih dari 10 tahun kiranya ibu bisa jelasin
ga perubahan dan perkembangan lahan di sini?
Rini : ya itu banyak kontrakan buat para warga pendatang,
dulu mah enggak ada PT industri sekarang ada.
Saya : kalo rincian pendapatan ekonomi sebulan itu berapa
sih bu dan biasanya di pake buat apa aja?
Rini : UMR saya Rp. 2.300.000 ya paling kalo pas gaian
belanja sembako, kebutuhan pokok, cicilan motor sih
biasanya bapaknya yang nanggung. Paling nanti
bapaknya nambahin buat sekolah sama jajan anak.
Saya : kalo fasilitas transportasi dan fasilitas kesehatan atau
jaminan kesehatan dari pabrik dapet ga bu?
Rini : dua-duanya dapet, transport dapet dan jaminan
kesehatan juga dapet dari tempat saya kerja.
Saya : suka dipersulit ga bu kalo mau berobat kalo sakit?

82
Rini : enggak sih, malah kita nanti dikasih surat rujukan
dari pabrik ke klinik yang udah kerjasama sama
perusahaannya, bahkan pernah waktu anak saya sakit
dan di rawat di klinik di jamin biayanya.
Saya : oh, alhamdulillah ya bu kalo gitu.
Rini : iya.
Saya : selanjutnya bu, selain jadi karyawan pabrik ibu
punya sampingan lain ga bu buat cari penghasilan
tambahan lain?
Rini : Untuk saat ini sih enggak, tapi udah kepikiran
pengen buka usaha tapi mungkin nati dulu, nabung aa
dulu soalnya takut suami sewaktu-waktu kena PHK
dan gak punya kerjaan lain, soalnya dia kan sistemnya
kontrak. Kalo saya pegawai tetap... pengen buka usaha
warung sembako atau apa aja mungkin nanti!
Saya : iya deh bu saya doain semoga tercapai!
Rini : Amiin...
Saya : Nah, bu kalo ibu boleh berpendapat tetntang
kehidupan ibu saat ini bisa dikatan sejahtera apa
belum?
Rini : kalo untuk ukuran sejahtera bisa di katakan udah,
tapi ya namnya kebutuhan kan bisa aja meningkat.
Asal gimana pinter-pinter kita aa menyiasati
pengeluaran. Untuk saat ini sih belum terlalu banyak
biaya, soalnya kaan anak masih SD jadi biaya
pendidikan masih di tanggung pemerintah. Paling
Cuma jajannya aja sama beli buku dan kebutuhan lain.
Saya : harapan ibu untuk kedepannya gimana sebagai
karyawan pabrik?
Rini : saya sih pengennya sistem kerja kontrak dihapus, dan
UMR nya dinaikin hehe biar makmur masyarakat sini
dek.

83
Saya : Sip bu semoga terwujud harapan dan keinginan ibu,
makasih banyak ya bu buat waktunya udah mau jawab
pertanyaan saya!
Rini : iya dek gak apa-apa, sukses buat skripsinya ya!

Interviewer Interviewee

Akhmad Asep Erista Anita Pertiwi

84
Identitas Interviewee 5
Nama : Supendi
Usia : 32
Alamat : Kp. Iwul RT 002/002 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 10.15 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JOURNAL


Saya : Bismillahirrahmannirrahim... Assalamualaikum Wr Pak Pendi terdengar saklek dalam
Wb menawab pertanyaan. Namun
Pendi : Wa’alaikum salam Wr Wb... dengan Jawaban yang konsisten,
Saya : ee... dengan bapak siapa ya pak? singkat, jelas dan padat.
Pendi : Supendi, panggil aja pendi!
Saya : umurnya pak?
Pendi : 32
Saya : 32... bisa di wawancara ya pak?
Pendi : Bisa, insyaAllah bisa...
Saya : Bisa... langsung aja ya pak, saya pengen tanya nih
gimana sih hubungan bapak dengan keluarga dan
mengatur waktu dengan keluarga secara kan bapak
sibuk lebih banyak waktu di pabrik?
Pendi : kalo hubungan dengan antar keluarga ya pastinya
terjalin dengan baik, namanya kita kan keluarga ya
pasti harus rukun. Selama ini sih saya selalu
ngebedain urusan pabrik dengan keluarga biar ga
kecampur dan ada porsinya masing-masing dengan
cukup baik.
Saya : nah terus nih kalo hubungan dengan warga
sekitarnya sering ga berinteraksi dengan tetangga atau
ikut rapat RT/RW atau kegiatan sosial lainnya?

85
Pendi : Alhamdulillah saya sering ikut partisipasi dan
bergabung dengan kegiatan warga dan seluruh RT di
sini,
Saya : hmm... jadi istilahnya aktif ya pak kaloada acara apa-
apa. Itu paling pas sabtu minggu ya pak atau kalo lagi
ada di rumah...
Pendi : iya sabtu minggu kalo lagi ada dirumah atau pas
malem gitu kalo saya abis pulang kerja kita gotong
royong dengan keluarga dan warga yang ada di sini
Saya : biasanya bentuk gotong royong nya seperti apa pak?
Pendi : Bersih-bersih, persiapan maulid nabi atau bangun
mesjid.
Saya : nah, gimana sih bapak mengatur perekonomian
sehari-harinya pak?
Pendi : gini dah, biasanya bagi secukupnya sama istri untuk
keperluan sehari-hari selama sebulan.
Saya : bisa disebutkan pak UMR bapak berapa?
Pendi : UMR saya dua juta belum termasuk potong koperasi,
sisanya buat istri dan anak.
Saya : di pabrik dapet tunangan kesehatan ga pak?
Pendi : Dapet.
Saya : Jamsostek ya? Terus itu kalau bapak lagi sakit
dipersulit gak pak kalo kita mau berobat??
Pendi : Alhamdulillah sih enggak, kalo kita sakit ya tinggal
bilang nanti dikasih surat pengantar rujukan ke klinik
terdekat.
Saya : terus pak kalo untuk pengadaan transport dan
tunjangannya dapet gak?
Pendi : kalo untuk daerah sini ya kalo rumah yang jaraknya
kurang dari 1 Km dari pabrik engga dapet uang
transport tapi kalo lebih dari satu 1 Km bisa dapet
uang transport. Jadi untuk warga daerah Desa Tobat

86
mah ga dapet untuk pabrik di saya. Dan ada mobil bus Tunjangan Transport diberikan
jemputannya. kepada karyawan yang jaraknya
Saya : oooh... bus karyawan itu ya pak yang melintas dari lebih dari 1 Km dari Pabrik dan
Keronjo, Ceplak dan Merak! diberikan fasilitas layanan bus
Pendi : iya. emputan karyawan.
Saya : terus pak, kalo menurut bapak sebagai karyawan
pabrik bapak sudah sejahtera apa belum?
Pendi : alhamdulillah udah sejahtera, lebih dari cukup lah
dari pada enggak kerja.
Saya : berarti sudah kebeli kebutuhan lain ya pak selain
kebutuhan pokok kayak kredit motor atau apa gitu...
Pendi : iya.
Saya : Bapak cari penghasilan lain gak pak selain kerja di
Pabrik?
Pendi : yah Cuma gini doang, warung kecil buat sembako... Pak Pendi mencari panghasilan
itung-itung cari tambahan uang jajan dan biaya anak lain/tambahan dengan membuka
sekolah aja warung sembako.
Saya : pertanyaan yang terakhir ya nih pak, bisa tolong
jelaskan kegiatan sehari-hari bapak dari mulai
berangkat kerja sampai pulang lagi ke rumah?
Pendi : saya biasanya berangkat kerja jam setengah tujuh Pak Pendi memiliki iwa etos kerja
dan masuk setengah delapan, istirahat jam 12 masuk yang tinggi, terbukti satu am
lagi am satu terus pulang setengah 5. sebelum kegiatan pabrik dimulai
Saya : jadi bapak berangkat biasa satu jam sebelum masuk beliau sudah berangkat padahal arak
kerja, padahal jarak rumah ke pabrik kurang dari 1 Km dari rumah ke pabrik kurang dari 1
enggak ada 20 menit ya pak jalan kaki, apa ga kesel Km dengan peralanan kurang dari
nunggu waktu masuk? 15 menit selama 5 hari dalam
Pendi : hehe udah biasa sih dari pada terlambat, paling ya di seminggu.
kantin pabrik ngopi-ngopi sama ngobrol dulu bareng
temen yang lain. Itu rutin selama seminggu lima hari
kerja. Sabtu minggu saya libur
saya : itu aja pak wawanacara nya sama pertanyaan yang

87
saya ajukan, makasih banyak ya pak buat waktunya!
Pendi : iya sama-sama.

Interviewer Interviewee

Akhmad Asep Erista Supendi

88
Identitas Interviewee 6
Nama : Anita Pertiwi
Usia : 23
Alamat : Kp. Iwul RT 002/002 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 11.25 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JOURNAL


Saya : Bismillahirrahmannirrahim... Assalamualaikum Wr Ibu Anita merupakan responden
Wb paling muda dan hampir setata
Anita : Wa’alaikum salam Wr Wb... dengan pewawancara, penjawaban
Saya : ee... dengan ibu siapa ya bu namanya? pertanyaannya sangat lugas dan
Anita : Anita! jelas.
Saya : umurnya bu?
Anita : 23
Saya : 23... siap di wawancara ga bu?
Anita : iya siap!
Saya : ibu kan profesinya sebagai karyawan pabrik ya bu,
Anita : iya betul...
Saya : nah langsung saja ya nih bu, gimana sih hubungan
ibu antar keluarga dan mengatur waktu dengan
keluarga bisa tolong jelaskan!?
Anita : ya sebisa-bisanya aja ngatur, kalau waktu kerja ya
kerja. Kalau waktu ngurus sama keluarga ya sama
keluarga.. kayak gitu aja sih. Yang pasti ya baik lah
hubungannya
Saya : terus nih bu kalo hubungan ibu dengan warga sekitar
gimana? Sering berinteraksi ga sama tetangganya dan
ikut kegiatan sosial warga!
Anita : ya pasti sih kalau semisal kita libur, yang namanya

89
kita mahluk sosial ya pasti saling membutuhkan dan
berinteraksi sama lain. Cuma kayaknya kalau acara
sosial yang menghususkan acara perempuan jarang
deh, paling acara-acara bapak-bapak!
Saya : ibu kerjanya di Shift gak bu?
Anita : iya di Shift Pagi sama sore
Saya : Nah, kalo untuk mengatur perekonomian keluarga
kalo dalam sebulan untuk sehari-harinya gimana nih
bu? Bisa tolong jelaskan rinciannya!
Anita : ya... mungkin kalau saya kan sama suami dua-
duanya bekerja, paling gai saya yang buat ditabung
dan gaji suami yang dipakai buat sehari-hari... hehe
saya kan masih belum punya anak jadi gaji biasanya
lumayan ada sisa buat tabungan masa depan keluarga
saya.
Saya : kalo untuk UMR nya sendiri kira-kira berapa tuh bu?
Anita : kalo UMR saya Rp. 2.530.000 kalo suami Rp.
2.200.0000
Saya : itu belum termasuk lemburan ya bu, berarti kalo
banyak lemburan bisa lebih dari itu ya bu?
Anita : iya betul...
Saya : untuk pengadaan transportasi dan tunangannya dapet
ga bu?
Anita : kalau saya dapet uang transport tapi gak ada bus
emputan karyawan kaya PT. Adis, per hari Rp. 16.500
adi perbulan kira-kira Rp. 360.000 ribuan.
Saya : yang saya denger bu, uang transport itu yang dapet
kalo jaraknya yang auh dari rumah. Bener ga sih bu?
Anita : kalo disaya semua dapet, mungkin itu termasuk
kebiakan dari setiap PT berbeda-beda! Baik yag
kontrak maupun karyawan tetep.
Saya : ooh... kalo jaminan kesehatan dapet ga bu?

90
Anita : alhamdulillah semuanya dapet mulai dari transport Jaminan karyawan hanya sebatas
sama kesehatan dapet Cuma untuk jaminan tunjangan trasport dan kesehatan
pendidikan anak lagi di usahain sama pabriknya. saja, sementara untuk pendidikan
Saya : berarti kalo berobat ga di persulit ya bu... masih belum.
Anita : iya kalo sakit kita tinggal bilang ke klinik
perusahaan, dokternya juga ada sebenernya sih di
dalem pabrik juga dah ada klinik perusahaan buat
ngasih obat-obat yang ringan aja tapi. Kalo untuk
perawatan intensif mah kita bisa ke klinik lain yang
ada di luar pabrik tinggal bawa surat pengantar atau
rujukannnya saja
Saya : kalau kita bicara kesejahteraan ya bu, kira-kira ibu
udah bisa dikatakan sejahtera belum bu?
Anita : ya alhamdulillah karena saya sama suami bekerja
dengan UMR yang saya sebutkan tadi semuanya
tercukupi.
Saya : ibu kan sekarang sudah bisa dikatakan sejahtera, ibu
ada usaha sampingan lain gak di rumah?
Anita : ada, saya ternak ayam petelor dibelakang rumah jadi
sebulan bisa dapet penghasilan dari jual telur sekitar
300-500 ribu dalam sebulan...
Saya : oooh... yang gurus siapa tuh bu? Ibu Anita dan suami memiliki
Anita : saya sama suami, kadang ibu saya. Ya sebisanya aja usaha sampingan dengan
tapi suami sih yang paling aktif ngurus mulai dari cari berternak ayam petelur.
makan, ngasih makan sama ngasih minum kalo lagi di
rumah. Karena emang dia hobi sih ternak!
Saya : bisa dijelaskan ga bu kegiatan ibu sehari-hari mulai
dari pagi berangkat kerja sampe sore pulang kerja dan
kembali lagi kerumah!
Anita : kalo Shift pagi saya bangun subuh, kalo sempat
nyuci baju atau piring saya usahakan dan berangkat
kerja sekitar jam setengah 7 lalu pulang jam setengah

91
4. Kalo Shift 2 atau malem saya berangkat jam
setengah 4 dan pulang jam 12 malam. Enakan kerja
malam sih ga terlalu repot, jadi siang hari kan ada
dirumah bisa beres-beres rumah dulu sebelum
berangkat kerja.
Saya : oke deh bu kalo gitu, makasih banyak ya bu buat
watunya saya wawancara.
Anita : iya gak apa-apa, sama sama.

Interviewer Interviewee

Akhmad Asep Erista Anita Pertiwi

92
Identitas Interviewee 7
Nama : Suhaebi
Usia : 27
Alamat : Kp. Peuteuy RT 002/001 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 12.45 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JAOURNAL


Saya : Bismillahirrahmannirrahim... Assalamualaikum Wr
Wb
Anita : Wa’alaikum salam Wr Wb...
Saya : dengan bapak siapa ya pak namanya?
Anita : Suhaebi, panggilannya ebi
Saya : Pak Ebi ya, kalo umurnya pak?
Ebi : 27 tahun kalo saat ini
Saya : 27... boleh ya Pak minta waktunya sebentar buat
diwawancara?
Ebi : iya boleh silahkan aja, mau tanya apa...
Saya : ini pak, paling soal sosial konomi masyarakat aja
karyawan pabrik yang ada di Desa Tobat
Ebi : oh, iya silahkan
Saya : nah langsung saja ya nih pak, gimana sih hubungan
bapak antar keluarga dan mengatur waktu dengan
keluarga?
Ebi : Hubungannya baik, ada komunikasi dan interaksi
satu sama lain paling kalo saya kerja sore saya anter
istri kerja soalnya kan kita sering beda Shift kerjanya.
Paling kalo emang banyak waktu ya kalo libur sabtu
minggu gitu aja
Saya : kalo hubungan dengan warga sekitar gimana pak,

93
kalo misalkan ada rapat, tetangga hajatan dan kegiatan
sosial lainnya?
Ebi : cukup sering lah, terutama kalo libur atau pas lagi
ada dirumah aja. Ya kalo ada tetangga hajatan kan kita
tetangga paling deket harus bantu dan baik antar
tetangga.
Saya : bapak kan asli sini nih, bisa dielasin gak pak proses
perubahan lahan disini gimana?
Ebi : saya dari kecil bahkan lahir di sisni, dulu sih ga
terlalu banyak bangunan rumah dan warga pendatang
yang nyari kerja disini, sekarang udah banyak
kontrakan dan bangunan pabrik.
Saya : kalo untuk kedaan tanahnya sendiri pak?
Ebi : tanah disini mah nggak produktif, itu yang sekarang
jadi lahan pemukiman dan industri dulunya Cuma
lahan kosong yang ditumbuhi ilalang sama pohon
pisang aja.
Saya : oh, seterusnya kalo untuk mengatur perekonomian
bapak sehari-hari gimana pak?
Ebi : saya kan gaji UMR 2,2 juta paling di kasih ke istri Pak Ebi menunjukan lembar slip
1,5 di awal bulan buat kebutuhan sehari-hari selama gaji karyawan dan setelah diteliti
sebulan kedepan, sisanya paling buat saya ongkos ada dana transport yang di berikan
bensin ke pabrik dan beli rokok gitu-gitu aja dalam pihak pabrik sebesar Rp. 5000 dan
sebulan. Kalo rincian belanjanya mungkin istri saya alokasi dana 4,5% untuk jaminan
yang lebih ngerti. kesehatan dan pensiun karyawan.
Saya : kalo tunjangan transport dapet ga dari pabrik?
Ebi : dapet, paling 5000 perhari nanti di akumulasiin ke
gaji dalam sebulan 5 hari kerja.
Saya : ooh, kalo fasilitas penunang kesehatan pak?
Ebi : di pabrik sendiri udah ada kaya UKS atau mess
klinik kecil, kalo lagi sakit ringan kaya pusing mah
bisa minta obat ke situ, kalo mau dirawat harus dapet

94
ijin dan surat pengantar dari pabrik.
Saya : kalo untuk kehidupan bapak saat ini bisa dikatakan
sejahtera apa belum?
Ebi : kalo untuk ukuran sejahtera sih belum, soalnya masih
banyak kekurangan apa lagi saya punya anak kecil
yang masih butuh susu dan harga susu kan sekarang
mahal, disini Cuma saya yang adi tulang punggung
keluarga. Yah yang jelas kalo buat kebutuhan pokok
sih ada tapi Cuma kebutuhan lainnya aja.
Saya : Bapak kredit motor pak?
Ebi : udah enggak, biar jelek juga yang penting ada buat
ke pabrik berangkat hehe
Saya : kalo masih kurang, bapak cari penghasilan lain gak?
Ebi : enggak sih, paling karena rumah saya ini dekat Secara tak disengaja Pak Ebi
dengan pabrik biasanya orang pada nitip motor di mempunyai usaha sampingan lain
rumah saya. Saya ga pernah minta sih upah atau yaitu dengan membuka lahan
gimana karena saya kan ga jagain, palaing pada ngasih parkir di rumahnya, karena
ke istri saya dan dapet per hari sekitar 20 sampai 30 terkadang karyawan tidak
ribu, karena ga terlalu luas juga nampung motor yang kebagian lahan parkir di pabrik
banyak. jadi menitipkannya ke warga
Saya : wah lumayan juga ya pak buat penghasilan sekitar dengan membayar biaya
tambahan... parkir seikhlasnya.
Ebi : iya lumayan buat tambah-tambahan istri
Saya : kalo untuk kegiatannya sehari-hari pak bisa di jelasin
gak mulai dari berangkat kerja sampai pulang lagi
gitu?
Ebi : oh, saya usahakan selalu datang tepat waktu, Pak Ebi memiliki etos kerja yang
biasanya masuk atau mulai kerja sekitar jal setengah 8 baik dan termasuk rajin dengan
dan saya betangkat dari rumah am setengah tujuh datang kerja tepat waktu, karena
lewat atau jam tujuh kurang seperempat lah karena beberapa perusahaan menetapka
jaraknya juga ga terlalu jauh dari rumah. Karena kan kalau terlambat masuk maka akan
kalo terlambat masuk kita bisa kena potong gaji. Jadi di potong gaji.

95
sebisa mungkin harus tepat waktu, kalo sakit harus ada
surat ijin dari dokter kaya gitu aja sih dek...
Saya : oo gitu ya, jadi kalau kita telat bisa kena potong gaji
Ebi : iya.
Saya : oke deh, pak makasih buat waktunya ya pak udah
mau di wawancara dan maaf kalo ngerepotin...
Ebi : iya, enggak apa-apa dek sama-sama. Orang saya lagi
libur kerja ini.

Interviewer Interviewee

Akhmad Asep Erista Suhaebi

96
Identitas Interviewee 8
Nama : Rosmiati
Usia : 35
Alamat : Kp. Peuteuy RT 002/001 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 13.35 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JOURNAL


Saya : Assalamualaikum ibu... selamat siang Ibu Ros sangat bijak menjawab
Ros : Wa’alaikum salam warahmatullah.. siang juga pertanyaan yang saya ajukan,
dek, sebagai ibu rumah tangga beliau tau
Saya : Maaf ya bu ganggu, saya mahasiswa dari UIN secara rinci anggaran perbulan.
yang lagi penelitian skripsi di Desa Tobat ini
tentang perubahan sosial ekonomi akibat industri,
boleh ga bu minta waktunya buat di wawancara
sebentar?
Ros : Buat skripsi ya, boleh deh...
Saya : Nama dan umurnya berapa bu sekarang?
Ros : Nama saya Rosmiati atau Ibu Ros, kalo umur 35
Saya : Oke deh bu kalo gitu, langsung aja ya ni bu.
Gimana bu hubungan ibu dengan keluarga serta
cara mengatur waktunya dengan keluarga?
Ros : ooh, kalo hubungan mah ya baik-baik aja. Kalo
mengaturnya ya segimana ibu yang lainnya aja.
Kaya masak buat anak, nyiapin sarapan, masak dan
lain sebagainya. Kalo waktu luang sih banyaknya
pas libur aja kaya sabtu minggu dirumah.
Saya : Kalo hubungan dengan tetangga bu gimana dan
kalo ada program sosial di masyarakat suka ikut
partisipasi gak?

97
Ros : kalo sama tetangga ya baik, kalo lagi ada
dirumah ya kaya layaknya ibu-ibu aja ngobrol.
Istilahnya ngerumpi gitu. Kalo kumpul-kumpul
rapat gitu jarang karena kan biasanya bapak-
bapak tapi kalau pun ada kenapa enggak buat kita
partisipasi.
Saya : nah bu kalo ngelihat keadaan sekarang tanah di
tempat ibu tinggal gimana?
Ros : memang sayang kalo di buat menjadi lahan
industri, tapi kalo enggak gitu kita gak bakal
punya kerjaan buat cari nafkah. Dulu sih banyak
lahan kosong disini. Sekarang dah mulai banyak
toko dan bangunan kontrakan.
Saya : kalo rincian anggaran mulai dari pendapatan ibu
itu perbualannya gimana bu?
Ros : biasanya sih udah ada anggran sendiri kalo buat
buat makan dan jajan sekolah anak sehari-hari
sekitar 1.500.000 lah. Karena suami saya kan
kerja sopir jadi gajinya gak UMR dan ga ada
jaminan-jaminan lainnya. Paling sebulan dapet
Rp. 1.200.000 tapi lumayan lah dari pada enggak.
Kalo saya UMR Rp. 2000.000 perbulan sisanya
paling buat kebutuhan mendadak yang belum kita
tau.
Saya : dapet penunjang kesehatan belum bu di pabrik
kaya jamsostek gitu?
Ros : udah, kalo di pabrik mah udah terjamin kalo mau
sakit dan berobat juga udah ada yang nanggung
istilahnya.
Saya : kalo trasnport bu, dapet anggarannya gak?
Ros : saya kerjanya auh di daerah tangerang bukan di
Desa Tobat ini, saya kerja di PT. Pratama jadi

98
kalo shift pagi berangkat jam setengah 6 nunggu
bus jemputan karyawan yang biasa lewat dan
pulang jam aetengah 4 di anter juga pake bus
jemputan itu. Kalo kita bawa motor sendiri paling
nanti anggarannya dimasukin ke slip gaji. Kalo
kita pake bus ya ga di kasih ke slip gaji.
Saya : o begitu ya bu, kalo di alokasiin ke slip gaji
itungannya berapa tuh bu perbulan?
Ros : per hari Rp 7000 di kali sebulan paling dapet
200 ribuan lah.
Saya : ibu punya usaha sampingan lain gak bu selain
menjadi karywan pabrik, ya namanya juga kan
hidup sehari-hari kita ga tau ada cukup dan
kurangnya!
Ros : untuk saat ini sih belum ada, karena kan suami
sama saya sama-sama kerja jadi belum ada waktu
buat buka usaha lain.
Saya : kalo melihat keadaan ekonomi keluarga ibu
untuk saat ini udah bisa dikatakan atau merasa
sejahtera apa belum/
Ros : kalo melihat barang-barang kebutuhan pokok
yang pada naik saat ini kayaknya belum deh, kalo
gaji segitu dan saya punya anak 3 kayaknya Cuma
ukur pas aja dek.
Saya : untuk kegiatan sehari-hari ibu tuh gimana, misal
dari jam sekian berangkat kera sampe jam sekian
pulang lagi kerumah gitu
Ros : kalo pagi biasanya saya Cuma sempet siapin
atau beli sarapan uduk buat anak-anak, untuk
siangnya biasanya saya suruh anak saya yang
masak, nanti paling saya titipin uang buat beli
lauk pauknya terserah mau apa, biar adek-

99
adeknya makan... soalnya kalo siangkan saya
masih di pabrik. Lalu jam setengah enam saya di
anter sama bapaknya naik motor sampe ke jalan
yang biasanya di lewatin bus jemputan. Nyampe
paling jam 7 lumayan masih ada setengah jam
sebelum masuk kerja buat istirahat sambil duduk-
duduk ama yang lain. Pulang am setengah 4 sore,
paling saya beli lauk-pauk di depan pabrik yang
biasa dijual buat makan malem keluarga. Kalo
berasnya sih biasanya saya beli di awal bulan buat
persediaan lima belas hari sampai satu bulan.
Saya : oke deh bu, segitu aja pertanyaan yang saya
ajukan buat ibu. Makasih banyak ya bu atas
partisipasinya
Ros : iya sama-sama, sukses juga buat skripsinya ya...
Saya : Amiin.

Interviewer Interviewee

Akhmad Asep Erista Rosmiati

100
Identitas Interviewee 9
Nama : Ahmad Haetami
Usia : 32
Alamat : Kp. Cariu RT 001/003 - Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 14.42 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JOURNAL


Saya : Assalamualaikum ibu... selamat siang pak
Tami : Wa’alaikum salam warahmatullah.. iya selamat
siang,
Saya : lagi duduk-duduk aja nih pak,
Tami : iya nih sambil jaga counter aja...
Saya : bapak kerja sebagai karyawan pabrik ga?
Tami : iya, kenapa dek?
Saya : adi begini pak, saya mahasiswa dari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta lagi skripsi penelitian tentang
perubahan sosial ekonomi akibat industri. Kiranya
bapak bisa diwawancarai gak? Enggak lama kok pak
paling 20 menitah lah
Tami : ooh UIN, Ciputat ya?
Saya : iya pak.
Tami : yaudah, sok aja silahkan...
Saya : oke sip deh pak, kalo gitu langsung aja nih pak ya...
kalo hubungan bapak dengan keluarga dan cara
mengatur waktu dengan keluarga gimana pak?
Tami : kalo saya emang jarang ada di rumah paling kan
yang full kalo sabtu minggu libur, kalo yang ngasuh
anak-anak lebih banyak ibunya soalnya kan dirumah...
tapi saya sama keluarga baik-baik aja ko intinya ga

101
ada apa-apa.
Saya : nah kalo untuk interaksi sama tetangga gitu pak,
terus kalo ada acara sosial atau rapat RT suka ikut
partisipasi gak?
Tami : kalo itu sering kalo emang ada, saya juga ikut Nilai-nilai kekeluargaan di kampung
organisasi pemuda yang biasanya ngadai pertandingan jauh lebih kuat ketimbang
sepak bola antar kampung gitu... kalo interaksi sama masyarakat kota yang apatis.
tetangga saya rasa baik, kalo dikampung kan kita rasa
persaudaraannya lebih kuat gak kaya dikota.
Saya : wis... matap deh si bapak nih, nah pak kalo
perubahan lahan yang terjadi di sini seauh yang bapak
tau itu gimana?
Tami : terus terang sih saya baru tinggal disini sekitar 5
taunan adi ya gak begitu paham perubahannya secara
drastis gimana, tapi ya kalo di bandingin 5 tahun lalu
sekarang lebih rame banyak pendatang dari daerah
daerah lain dan banyak kontrakan sama pertokoan.
Kalo ibunya mungkin lebih tau karena dia asli sini...
lahir dan besar disini.
Saya : pertanyaan berikutnya nih pak, kalo anggaran
keuangan bapak dalam mengatur perekonomian bapak
sehari-hari gimana?
Tami : biasanya sih saya pasrahin ke istri saya pas gajian,
paling saya ngabil atau nyisain sedikit
Saya : UMR bapak berapa sekarang?
Tami : 2,3 juta perbulan, biasanya saya kasih ke istri 1,7
buat belanja kebutuhan pokok nganter istri kepasar
sisanya paling buat saya ongkos kerja. Alhamdulillah
sih kalo cicilan motot mah udah lunas, dulu sebelum
lunas paling saya ngasih istri sekitar sejuaan sebulan.
Saya : selanutnya pak kalo tunjangan ongkos atau transport
sama jaminan kesehatan dari pabrik tempat bapak

102
bekerja dapet gak?
Tami : kalo ongkos sih alhamdulillah dapet sama aminan
kesehatan juga dapet di kasih kartu jamsosteknya dari
pabrik, jadi kalo kita mau berobat tinggal bawa itu aja
sama surat rujukannya dari pabrik.
Saya : berapa tuh pak biasanya di kasih perhari atau
perbulan ke gaji bapak uang tranportnya?
Tami : ke gaji saya, biasanya sih sebulan gaji dapet lah
2,5an kalo 2,3 kan itu bersihnya atau standar dari
pabriknya.
Saya : kalo melihat keadaan ekonomi bapak sekarang ini
sudah bisa di bilang sejahtera apa belum, bisa tolong
jelasin pak?
Tami : kalo dibilang sejahtera ya belum, kalo dibilang cukup
ya cukup kalo dibilang kurang kadang-kadang hehe
hayoo... jadi gimana ya, intinya sejahtera sih belum
tapi cukup aja gitu bilangnya.
Saya : apa itu sebabnya bapak buka usaha Counter pulsa
ini? Buat nyari sampingan atau tambahan lain??
Tami : bisa di bilang begitu sih, memngingat saya kan
sistem kerjanya kontrak. Lama kontraknya satu tahun,
tapi udah 3 tahun ini sih alhamdulillah kontrak
kerjanya diperpanjang terus kalo bisa mah diangkat
jadi karyawan, tapi katanya kalo mau diangkat jadi
karyawan harus minimal kerja 4 tahun, jadi semoga
aja lah saya bisa diangkat jadi pegawai tetap biar lebih
seahtera lagi!
Saya : amiin ya pak... nah untuk kegiatan sehari-hari bapak
gimana nih pak, mulai dari pagi sampe sore gitu pak
Tami : ya biasa, jam 6 berangkat kerja... jam 7 masuk. Jam
12 istirahat makan siang dan jam satu masuk lagi
sampe jam setengah empat pulang.

103
Saya : pernah terlambat masuk kerja gak pak?
Tami : alhamdulillah ga pernak, itu sebabnya kita berangkat
lebih awal. Masuk jam 7, berangkat jam 6 soalnya bisa
kena potong gaji nanti. Kalo sakit atau ijin baru saya
pernah... kalo kita sakit harus kirim surat dokter biar
tetep di gaji.
Saya : oke deh pak, pertanyaannya udah selesai, terima
kasih banyak ya pak udah bersedia di wawancara?
Tami : iya, sama-sama...

Interviewer Interviewee

Akhmad Asep Erista Ahmad Haetami

104
Identitas Interviewee 10
Nama : Yulianti
Usia : 29
Alamat : Kp. Cariu RT 001/003- Ds. Tobat
Tanggal/ Waktu Wawancara : Minggu, 29 Desember 2013. Pukul 15.25 WIB

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JOURNAL


Saya : Assalamualaikum ibu... selamat sore
Yuli : Wa’alaikum salam warahmatullah.. ada apa ya dek?
Saya : ini bu, saya mahasiswa dari UIN lagi penelitian
skripsi tetntang perubahan sosial ekonomi akibat
industri
Yuli : silahkan masuk dek, duduk dulu
Saya : iya bu, makasih banyak. Ibu kerja di Parik gak bu?
Yuli : iya saya kerja di pabrik. terus gimana nih?
Saya : jadi begini bu, nanti saya mengajukan pertanyaan ke
ibu nanti di jawab aja sebisanya
Tami : ooh iya deh bole?
Saya : sebelumnya nama ibu siapa ya? Dan umurnya
berapa??
Yuli : Saya Ibu Yuli, kalo lengkapnya ibu Yulianti tapi
biasa di panggil Yuli aja!
Saya : oke deh ibu yuli, bu langsung aja nih bu ya saya
tanya-tanya
Yuli : iya.
Saya : gimana sih bu hubungan ibu dengan keluarga serta
membagi atau mngetur waktunya dengan keluarga
anak serta suami?
Yuli : ya sebisa mungkin saya ngasih perhatian sama suami

105
dan anak-anak saya, biasanya sih kalo nganter sekola
anak-anak bapaknya soalnya kan saya haru berangkat
pagi-pagi buat kerja. Kalo bapaknya kan agak siangan
kerjanya... paling pagi saya masih sempet siapin baju
anak sekolah, beli sarapan dan sorenya baru saya
masak. Kalo untuk makan siang saya biasa titip ke
neneknya dengan memberikan uang buat beli
makannya. Tapi ya intinya baik-baik aja, saya masih
kasih perhatian buat suami dan anak-anak saya.
Saya : kalo berinteraksi sama warga sekitar dan ikut
kegiatan sosial warga sekitar gimana?
Yuli : dengan warga atau tetangga sekitar juga baik,
soalnya kan kanan kiri saya masih sodara, jadi baik
lah ga ada masalah apapun... saling bantu. Kalo untuk
kegiatan warga paling saya Cuma ikut pengajian tiap
minggu, di sini jarang sih ngadain acara paling
maulida, tujuh belas agustusan dan yang
nyelenggarain juga biasanya bapak-bapak. Kalo suami
saya mungkin baru sering ikut kumpul-kumpul warga.
Saya : kalo kaedaan lahan disini gimana tuh bu dari tahun
ke tahun yang ibu tau?
Yuli : sekarang lebih rame ketimbang dulu sepi...
Saya : disini banyak lahan pertanian gak bu?
Yuli : kalo lahan pertanian jarang, banyaknya emang lahan
kososng biasa kaya lapangan.
Saya : oh, lantas bu untuk nggaran ekonomi ibu sehari hari
dari gaji ibu itu gimana, bisa tolong dijelasin secara
rinci!? UMR nya juga bu kalo boleh tau...
Yuli : saya UMR 2,3 juta perbulan... itu besihnya kalo
lemburang ya bisa daper 2,5 keatas... biasanya saya
pas gajian nyisihin uang satu juta buat kebutuhan
pokok sebulan dan sisanya paling buat jajan dan biaya

106
anak sekolah, kalo ada sisa ya di tabung. Kalo
ngandelin bapaknya kan biasanya gak tentu karena
Cuma jualan mie ayam, kalo lagi rame ya per hari
daper 200rb begitu paling dek... cukup gak cukup
harus cukup pokoknya hehe
Saya : untuk fasilitas transport kaya Bus jemputan gitu ada
gak bu buat berangkat kerja?
Yuli : enggak ada, saya cukup biasa naik motor dianter Tunjangan tranport berbeda-beda
jemput sama bapknya, soalnya pabrikya juga ga sesuai kebijakan pabriknya.
terlalu jauh dari rumah. Kalo uang tranport daepet
kalo di rinciin sehari dapet Rp 10.000 jadi kalo dalam
sebulan 300 ribu dan biasanya dari gaji di potong
4,5% buat jamsostek.
Saya : berbicara soal jamsostek berarti ibu dapet jaminan
kesehatan dong ya?
Yuli : iya dapet, itu dipotong dari gaji kita... bisa juga buat
cadangan kita nanti kalo udah pensisun gak kerja lagi.
Saya : jadi ibu karyawan tetap ya?
Yuli : iya...
Saya : untuk keadaan ekonomi ibu saat ini sudah bisa
dibilang sejahtera apa belum bu?
Yuli : yang kerja kan Cuma saya sendiri, bapaknya Cuma
jualan dan penghasilannya gak tenutu jadi belum bisa
dikatakan sejahtera tapi bisa di bilang cukup lah...
coba kalo bapaknya juga kerja mungkin bisa dibilang
sejahtera kalo dua-duanya sama kerja dan punya
penghasilan tetap.
Saya : ibu nyari pekerjaan lain ga bu sebagai sampingan
kalo misalkan ibu masih belum merasa sejahtera?
Yuli : untuk saat ini sih enggak, paling saya bantuin
bapaknya jualan bakmi kalo pas sabtu minggu libur
atau ada dirumah.

107
Saya : ibu pernah terlambat ga datang ke tempat kerja? Dan
bisa diceritain ga bu kegiatan sehari-hari ibu sebagai
karyawan itu giman?
Yuli : kalo terlambat sih enggak pernah, tapi ijin karena
sakit pernah... saya biasanya bangun subuh, kalo
bapaknya bahkan bangun lebih awal dari saya soalnya
kan di harus kepasar buat belanja bahan jualannya
dia... paling pagi saya nyiapi sarapan, kalo nyuci baju
saya sempetin dan nyiapin sarapan buat anak-anak dan
dianter kerja sama bapaknya pake motor jam 6 dah
berangkat... sebelum masuk kerja jam 7 sampe pulang
lagi jam setengah 4.

Interviewer Interviewee

Akhmad Asep Erista Yulianti

108
REKAP WAWANCARA DENGAN DINAS KETENAGA KERJAAN

Nama : M. Waluyo

Usia : 35

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JOUNAL

Saya : Asaalamualaikum pak, saya Akhmad Asep Erista dari


Uiversitas UIN Jakarta yang lagi penelitian sosial akibat
industri. Karena terkait dengan industri makanya saya
ingin menanyakan soal ketenagakerjaannya pak... boleh ya
minta waktunya sebentar?
Waluyo : boleh aja sih, tapi jangan lama-lama ya soalnya saya ada
kerjaan lain.
Saya : siap pak! Oke langsung aja kalo gitu ya pak. Menurut bapak
gimana sih mengenai keteagakerjaan yang ada di
kabupaten tangerang ini?
Waluyo : saya rasa sudah sesuai standar yah, soalnya kami juga
menerapkan beberapa kriteria bagi para pekerja soalnya
kan minimal usia bekerja itu diatas tujuh belas tahun. Jadi,
yang di bawah itu dirasa masih belum cukup umur dan
kurang profesional dalam bekerja.
Saya : sudah optimal kah perekrutan dan pengajian karyawan
yang bekerja khususnya di Kabupaten Tangerang ini?
Waluyo : Tangerang kan kota industri dan merupakan sentar dari
salah satu kegiatan yang ada di Indonesia, jadi pasti
banyak industri yang berdiri di sini. Sejauh ini sih sudah
sekitar 90% khusunya masyarakat Kabupaten Tangerang
sudah bekerja dan di gaji dengan upah minimum regional
yang selayaknya. Serta aspek aspek seperti kesehatan,
jaminan sosial dan tunjangan-tunjangan lainnya seperti

109
THR.
Saya : oke baik pak, terima kasih atas wawancaranya dan selamat
bertugas kembali.
Waluyo : iya, sama-sama dek. Sukses buat skripsinya!
Saya : Amiin...

110
REKAP WAWANCARA DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN

Nama : Hasan Sadikin

Umur : 43

VERBATIM INFERENCE PERSONAL JOURNAL


Saya : Assalamualaikum pak, Parmisi saya minta waktunya
sebentar untuk wawancara buat penelitian skripsi sebentar
saja pak. Boleh?
Sadikin : Oh... iya dek waalaikum salam, silahkan duduk...
Saya : iya pak, makasih
Sadikin : ada yang bisa saya bantu?
Saya : ini pak, saya ingin menayakan hal terkait dengan
perindustrian di Kabupateng Tangerang ini ksusunya di
Kelurahan Desa Tobat..
Sadikin : Desa Tobat yang di Kecamatan Balaraja itu ya, hmmm...
Saya : iya, pak... ada berapa yah pak industri yang ada si situ?
Sadikin : sebentar saya cari datanya dulu... oh, ini kurang lebih ada
sepuluh industri besar yang ada di situ.
Saya : sudakah penerapan industri yang ada di sini sesuai CSR?
Sadikin : iya tentu, soalnya kan kita harus tetap memperhatikan
aspek lingkungan, masyarakat sosial dan ekonomi. Kalo
dari lingkungannya terkait limbah akhir biasanya ada yang
diolah kembali dan ada yang di buang ke sungai sebagian.
Tetapi ketika masyarakat yang masih mengguanakan
sungai sebagai kegiatan MCK maka biasanya pihak
industri menggantinya dengan pompa air listrik karena kan
emang sekarang masyarakat juga udah gak mengandalkan
sungai sebagai kegiatan MCK dek..
Saya : oooh... kalau dari aspek sosial ekonominya pak?
Sadikin : Sosialnya ya masyarakat jadi heterogen, beragam... banyak

111
investor asing yang menenamkan modalnya di Indonesia
dan mendirikan industri di kabupaten Tangerang ini jadi
otoomatis banyak tenaga kerja yang terserap dan
mendapatkan upah gaji yang selayaknya.
Saya : o gitu ya pak, baiklah terima kasih banyak atas watunya..
Sadikin : iya sama-sama.

112
111

KUESIONER PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penulisan Tugas Akhir (Skripsi) yang
berjudul “Dampak Industri Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Di
Desa Tobat Kecamatan Balaraja Tangerang Banten”

Dalam pengisian kuisioner ini, dimohon Bapak/Ibu/Sdr/i dapat memilih salah


satu kategori jawaban yang telah disediakan dengan melingkari nomor yang tersedia
sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jawaban Bapak/Ibu/Sdr/i akan dirahasiakan.

Mohon di jawab pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan hasil


pengamatan Bapak/Ibu/Sdr/i. Instrumen ini akan membahas tentang dampak social
ekonomi masyarakat Desa Tobat.

Seberapa baik dampak industri terhadap kehidupan social ekonomi pada


masyarakat Desa Tobat ini?

Berilah jawaban dengan angka:

4. Sangat baik

3. Cukup baik

2. Kurang baik

1. Sangat tidak baik

A. Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin LP
2. Usia
20-25 Tahun 36-45 Tahun
26-35 Tahun > 46 Tahun
3. Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
4. Pendidikan
SD SMA
SMP S1
5. LamaBekerja
1-5 Tahun 11-15 Tahun

6-10 Tahun >15 Tahun


111

B. Daftar Pertanyaan

No Pertanyaan tentang Dampak Sosial Interval jawaban


Item Ekonomi Masyarakat Desa Tobat
1. Anda selalu berinteraksi baik dengan 4 3 2 1
keluarga
2. Anda memiliki banyak waktu untuk di 4 3 2 1
luangkan (quality time) bersama keluarga
3. Anda bersosialisasi dengan tetangga atau 4 3 2 1
warga sekitar
4. Anda turut berpartisipasi dalam setiap 4 3 2 1
kegiatan rapat RT
5. Banyak terjadi alih fungsi lahan 4 3 2 1
pertanian menjadi pemukiman penduduk
6. Banyak terjadi alih fungsi lahan dari 4 3 2 1
pertanian menjadi industri
7. Dengan gaji UMR yang sekarang mampu 4 3 2 1
memenuhi kebutuhan pendidikan Seperti
pemenuhan buku pelajaran dan alat tulis.
8. Saya menemani anak-anak belajar di 4 3 2 1
rumah
9. Bagaimana dengan sistem kerja Shift 4 3 2 1
dalam mempengaruhi kesehatan
10. Saya sudah merasakan Jaminan 4 3 2 1
kesehatan karyawan
11. Saya menggunakan kendaraan pribadi 4 3 2 1
setiap pergi bekerja, sehingga saya
mendapatkan tunjangan transport.
12. Tersedianya transportasi yang baik bagi 4 3 2 1
karyawan
13. Kesejahteraan bekerja sebagai karyawan 4 3 2 1
pabrik terjamin
14. Saya Beralih Pekerjaan dari petani 4 3 2 1
Menjadi Karyawan Pabrik Demi
Kesejahteraan
15. Mencari pengasilan lain selain menjadi 4 3 2 1
karyawan pabrik
16. Industri merupakan pekerjaan yang 4 3 2 1
modern dari pertanian ke industri
17. Mengikuti Overtime/Lemburkerja demi 4 3 2 1
mendapatkan penghasilan tambahan
18. Berpenghasilan lebih sebagai karyawan 4 3 2 1
pabrik
19. Saya tidak pernah menunda pekerjaan 4 3 2 1

20. Saya selalu on time/ tepat waktu saat 4 3 2 1


111

berangkat bekerja.
Tabel 4.2 Jawaban 20 Responden Tentang Dampak Industri Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Tobat

Nomor Jawaban Responden Untuk Item Nomor Jumlah


Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 59
2 4 4 3 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 65
3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 59
4 4 4 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 4 3 4 4 60
5 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 1 2 1 3 3 3 53
6 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59
7 3 3 4 3 2 2 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 59
8 3 4 3 2 1 1 2 1 2 3 1 3 4 2 2 2 3 1 3 3 46
9 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 69
10 4 2 3 2 4 4 3 1 1 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 4 57
11 4 3 3 3 4 2 4 3 2 1 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 63
12 3 2 2 1 3 4 3 3 2 4 2 1 2 3 4 3 4 2 3 4 55
13 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 63
14 3 3 2 2 1 1 2 3 3 2 1 1 1 4 4 3 2 3 4 4 49
15 4 4 4 3 3 2 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 67
16 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 57
17 4 4 4 3 2 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 67
18 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 62
19 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
20 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 61
Jumlah 1202

116
Tabel 4.2 Jawaban 20 Responden Tentang Dampak Industri Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Tobat

Kriteria Skor.

1. 400 : Sangat Tidak Baik


2. 800 : Kurang Baik
3. 1200 : Cukup Baik
4. 1600 : Sangat Baik

Dari hasil perolehan skor angket di atas menunjukan nilai 1202 yang artinya dapat dikategorikan CUKUP BAIK, jika 1202 : 1600
x 100 = 0,75 ketika dipersenkan menjadi 75% (0,75 x 100 = 75). Nilai ini sudah cukup setara jika kita membandingkan dengan 10
poin fokus penelitian.

117
111

DOKUMENTASI

Gambar 1. Sampah di Sekitar Area Industri

Gambar 2. Pembuangan limbah ke Sungai

Gambar 3. Bsngunan semi permanen di Area Industri


111

Gambar 4. Kendaraan Karyawan Pabrik

Gambar 5. Kemacetan di Jalan Raya Serang

Gambar 6. Suasana Pulang Bekerja


121

gambar 7

Gambar 7. Pengisian Kuisioner oleh Responden Perempuan

Gambar 8. Pengisian kuisioner oleh responden laki-laki

Gambar 9. Dokumentasi dengan terwawancara


121

Gambar 10. Kemacetan di Jalan Raya Kresek/ Pasar Sentiong

Gambar 11. Masalah Lingkungan di Area Industri

Gambar 12. Suasana Kawasan industri saat pulang kerja


BIODATA DIRI

Nama Lengkap : Akhmad Asep Erista


Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 29-29-1990

Adalah anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak H. Haris Bin
Mustopa dan Ibu Hj. Samanah. Saya sangat senang dengan anime dan komik
Jepang seakan itu sudah menjadi bagian dalam hidup saya salama 15 Tahun
terakhir, sebagai sahabat sejati saya di kala senggang. Mangaka atau komikus
yang paling saya sukai adalah Eiichiro Oda sensei yang mengarang komik One
Piece, petualangan tentang bajak laut. Di buat pada tahun 97 dan masih berlanjut
sampai saat ini. Saya juga mengkoleksi anime serta action figure tersebut. Bagian
lain dari hidup saya yang saya sukai adalah keluarga, sahabat, teman, musik,
gadget dan fashion.

Saya lebih suka di panggil ‘Erista’ entah kenapa karena nama tengah saya
yang menjadi panggilan saya sejak kecil sudah banyak di tiru orang baik yang
lahir dauluan dan lahir belakangan setelah saya. Dari SD samapi kuliah saya
menjuampai nama yang sama tersebut sampai satu kelas. Makanya saya
berinisiatif untuk menggganti nama panggilan saya dan saya sudah berkonsultasi
dengan ibu saya lalu beliau meng-iya-kan.

Saya adalah tipe yang suka kerja lapangan, pengalaman menajadi surveyor
adalah pekerjaan lapangan terbaik yang pernah saya alami selama hidup saya.
Tantangannya lebih dari pada apapun terutama ketika kita dapat tugas untuk
survei di daerah elit bahkan apartemen dengan bayaran yang tak seberapa.

Jatuh cinta adalah hal yang terindah dalam saya, apa lagi selama kuliah
saya mengalami cinta yang benar-benar kompleks. Tetapi saya sangat menikmati
alurnya dan menjadikannya pengalaman dalam hidup saya.

Das könnte Ihnen auch gefallen