Sie sind auf Seite 1von 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIET DAN TERAPI HIPERTENSI

Disusun oleh:

Nurul Aisah

P1337420215017

TINGKAT III A

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

TENTANG DIET DAN TERAPI HIPERTENSI

PADA KELUARGA TN. W

DESA KLAHANG

Pokok Bahasan : Hipertensi

Sub Pokok Bahasan : Diet dan Terapi Hipertensi

Sasaran : Keluarga Tn. W di Desa Klahang rt 01/rw 04 Sokaraja

Hari/ Tanggal : Rabu, 7 Februari 2018

Waktu : Pukul 10.00 s.d selesai

Penyuluh : Nurul Aisah

Tempat : Rumah Tn. W di Desa Klahang rt 01/rw 04 Sokaraja

A. Latar Belakang
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh
darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. WHO (World Health
Organization) memberikan batasan tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg, dan
tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Batasan
ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin (Marliani, 2007).
Meningkatnya prevalensi hipertensi setiap tahun menjadi masalah utama di
negara berkembang dan negara maju. Berbagai perubahan fisiologis akibat proses
penuaan akan dialami oleh lansia yang diantaranya memicu terjadinya hipertensi.
Kadar kolesterol total akan meningkat secara bertahap seiring dengan bertambahnya
usia (Muttaqin, 2009).
Pada tahun 2012 terdapat 839 juta kasus penderita hipertensi dan diperkirakan
meningkat menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total penduduk
dunia (WHO, 2013). Penduduk Indonesia pada tahun 2013 secara nasional sebanyak
25,8% maka terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi dari jumlah
penduduk Indonesia 252.124.458 jiwa. Adapun kasus hipertensi di Puskesmas
Sokaraja II sebesar 131 hipertensi essensial dan 54 kasus hipertensi lain (Profil
Kesehatan Kabupaten Banyumas 2015).
Untuk mengatasi hipertensi dapat dilakukan dengan diet hipertensi. Tujuan
diet hipertensi pada lansia antara lain untuk membantu menurunkan tekanan darah,
membantu menghilangkan penimbunan cairan dalam tubuh atau edema atau bengkak,
menurunkan faktor resiko seperti kolesterol dan asam urat dalam darah.

B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti serangkaian penyuluhan tentang hipertensi pada lansia
selama 30 menit diharapkan terjadi perubahan untuk memperbaiki gaya hidup untuk
pencegahan hipertensi pada lansia.

C. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan tentang hipertensi diharapkan sasaran dapat
memahami tentang:
1. Tujuan diet hipertensi
2. Syarat diet hipertensi
3. Makanan yang diperbolehkan
4. Makanan yang tidak diperbolehkan
5. Cara mengatur diet
6. Obat tradisional untuk hipertensi

D. Materi
Terlampir

E. Metode
Ceramah, tanya jawab dan demostrasi

F. Media
1. Powerpoint
2. Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Metode Media

Pembukaan 5 menit 1. Membuka dengan 1. Mendengarkan Ceramah -


salam 2. Memperhatikan
2. Memperkenalkan 3. Menjawab
diri pertanyaan
3. Menjelaskan
maksud dan tujuan
penyuluhan
4. Menggali
pengetahuan
peserta sebelum
dilakukan
penyuluhan
Penyajian 15 menit Menjelaskan tentang: 1. Mendengarkan Ceramah Power
2. Memberikan dan Point
1. Tujuan diet
tanggapan dan demonstr dan
hipertensi
pertanyaan asi leaflet
2. Syarat diet
mengenai hal
hipertensi
yang kurang
3. Makanan yang
dimengerti
diperbolehkan
4. Makanan yang
tidak
diperbolehkan
5. Cara mengatur diet
6. Obat/minuman
tradisional untuk
hipertensi dan
mendemonstrasika
n
Memberi kesempatan
untuk bertanya/diskusi
tentang materi
penyuluhan

Penutup 10 menit 1. Menggali 1. Menjawab Ceramah -


pengetahuan pertanyaan
peserta setelah 2. Memberikan
dilakukan tanggapan balik
penyuluhan
2. Menutup dengan
salam

H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
1. Persiapan media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan
dalam penyuluhan.
2. Persiapan materi
Materi yang disajikan mudah dimengerti oleh peserta penyuluhan.
3. Persiapan peserta
Peserta berada di tempat penyuluhan dengan tepat waktu.
2. Evaluasi proses
Peserta mengikuti acar penyuluhan kesehatan dari awal sampai selesai dan aktif
selama proses penyuluhan kesehatan berlangsung.
3. Evaluasi hasil
a. Keluarga mampu menyebutkan kembali tujuan diet hipertensi
b. Keluarga mampu menyebutkan kembali syarat diet hipertensi
c. Keluarga mampu menyebutkan kembali cara mengatur diet
d. Keluarga mampu menyebutkan kembali makanan yang diperbolehkan
e. Keluarga mampu menyebutkan kembali makanan yang tidak diperbolehkan
f. Keluarga mampu menyebutkan kembali dan membuat minuman traisional
untuk hipertensi
LAMPIRAN MATERI
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG DIET DAN TERAPI
HIPERTENSI

A. Tujuan Diet Hipertensi pada Lansia


1. Membantu menurunkan tekanan darah
2. Membantu menghilangkan penimbunan cairan dalam tubuh atau edema atau
bengkak
3. Menurunkan faktor resiko seperti kolesterol dan asam urat dalam darah

B. Syarat Diet Hipertensi


1. Makanan beraneka ragam mengikuti pola gizi seimbang
2. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita
3. Jumlah garam disesuaikan dengan berat ringannya penyakit dan obat yang
diberikan (dianjurkan konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok
teh/hari)

C. Makanan yang diperbolehkan


1. Makanan yang segar: sumber protein nabati dan hewani, sayuran dan buah-
buahan yang banyak mengandung serat: kangkung, bayam, mentimun,
kentang, pisang, semangka, belimbing
2. Makanan yang diolah tanpa atau sedikit menggunakan garam natrium, vetsin,
dan kaldu bubuk
3. Sumber protein hewani: penggunaan daging/ayam/ikan paling banyak 100
gram/hari, telur ayam/bebek 1 butir/hari
4. Susu segar 299 ml/hari

D. Makanan yang tidak diperbolehkan


1. Jeroan dan daging merah
2. Crackers, krupuk, kripik, dan makanan kering yang asin
3. Makanan dan minuman dalam kaleng: sarden, sosis, sayur dan buah dalam
kaleng
4. Makanan yang diawetkan: dendeng, abon, ikan asin, telur asin, pindang, acar,
manisan buah
5. Mentega dan keju
6. Bumbu-bumbu: kecap asin, terasi, petis, garam, saus tomat, saus sambel, tauco
dan bumbu penyedap lainnya
7. Makanan yang mengandung alcohol: durian dan tape

E. Cara mengatur diet


1. Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menambah gula merah, gula pasir,
bawang merah, bawang putih, jahe, kencur, salam dan bumbu lain yang
rendah garam natrium
2. Makanan lebih enak ditumis,, digoreng, dipanggang, walaupun tanpa garam
3. Dapat menggunakan garam yang rendah natrium

F. Obat tradisional untuk Hipertensi


1. Cara membuat jus mentimun
a. ½ kg buah mentimun cuci hingga bersih
b. Kupas kulitnya kemudian parut
c. Saring airnya kemudian diminum
d. Lakukan setiap hari kurang lebih 1 kg untuk 2 minum sekali perhari.
2. Cara membuat jus belimbing
a. 4 buah belimbing dikupas lalu potong dan buang bijinya
b. 1 buah jeruk manis diperas
c. Blender dengan 500 ml air matang
d. Diminum 2 kali sehari
3. Rebusan Dun Salam :
a. Siapkan 1 genggam (10-15 lembar) daun salam muda yang sudah dicuci
b. Siapkan 300 ml (3 gelas) air
c. Rebus daun salam dalam air
d. Tunggu beberapa saat sampai air menjadi 150 ml
e. Setelah dingin, air rebusan daun salam siap diminum
f. Air rebusan daun salam diminum sehari 2 kali sehari (pagi dan sore
sebelum makan).
DAFTAR PUSTAKA

Dinkes Banyumas. (2015). Prevalensi hipertensi. www. Depkes.go.id. Diakses taggal


4 Februari 2018 pukul 09:00 WIB
Hasanah, H. (2014). Pengaruh rebusan daun salam terhadap tekanan darah pada
penderita hipertensi. Skripsi tidak dipublikasikan. Semarang: Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo, Program Studi Ilmu Keperawatan.
Kemenkes RI. (2011). Diet Hipertensi. www.gizi.depkes.go.id. Diakses taggal 5
Februari 2018 pukul 22:00 WIB
Marliani. (2007). Hipertensi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Muttaqin, Arif. (2009). Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
kardiovaskuler dan hematologi. Jakarta: Salemba Medika

Das könnte Ihnen auch gefallen