Sie sind auf Seite 1von 8

AKTIVITAS JANTUNG DAN ALIRAN DARAH

HEART ACTIVITY AND BLOOD FLOW

Khairani Rahma Tamara 1*), Muhammad Azwar2), Rifna Hanum3), Ahsanul Husna4)
Regita Cahyani5) Fanny Syukria Fatma6)
1)
NIM. 1610421005, Kelompok 1, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
2)
NIM. 1610422039, Kelompok 1, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
3)
NIM. 1610422032, Kelompok 1, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
4)
NIM. 1610423004, Kelompok 1, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
5)
NIM. 1610423002, Kelompok 1, Praktikan Fisiologi Hewan, Biologi, FMIPA, UNAND
*Koresponden :kharanirt@gmail.com

ABSTRAK

The experiment of heart activity and blood flow held on Wednesday, Oktober 10th 2018 in
the Laboratory of Teaching II, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural
Sciences, Andalas University. The purposes of the experiment were to know to understand
the blood pressure measurement method and human heart beat, to know the relationship
between blood pressures and human heart beats with activities and gender and then, to see
and understand the blood flows on tadpole.The result show that the highest blood tension
obtained by male in run activity was (140/80 mmHg) and the lowest blood tension obtained
by female in walk activity was (120/70 mmHg). The highest pulse beat obtained by female
in standing activity was 172 beat per minute and the lowest pulse beat obtained by female
also in walking activity was 54 beat per minute. Part of the circulatory system in the tadpole
Rana sp that can be observed is arteries and veins. The conclusion of this experiment is if
more highest intensity of activity that person do, so more higher the blood pressure and pulse
beat will get. Blood pressure in male is higher than blood pressure in woman. In tadpole,
arteries bring blood from the heart while veins bring blood back to the heart.

Keywords : Activity, Blood pressure, Blood stream, Diastol, Sistol

PENDAHULUAN
Darah merupakan media transport dari Sistem sirkulasi terdiri atas
sistem sirkulasi. Sifat paling utama dari saluran-saluran atau ruang-ruang (rongga-
sirkulasi adalah bahwa sirkulasi rongga) berkesinambungan yang terdapat
merupakan lintasan yang kontinyu. Ini dalam tubuh hewan yang mengangkut
berarti apabila jumlah tertentu darah cairan dan bahan padatan yang terlarut ke
dipompa oleh jantung, maka jumlah yang dalam tubuh. Sistem sirkulasi terdiri atas
sama juga mengalir melalui setiap bagian dua macam, yaitu sistem sirkulasi tertutup
sirkulasi. Sistem sirkulasi darah terdiri dan sistem sirkulasi terbuka. Sistem
dari sistem pembuluh darah (blood sirkulasi tertutup yaitu darah senantiasa
vascular system) dan sistem pembuluh berada dalam tabung kapiler, arteri dan
limfa atau getah bening (lymph vascular vena. Ciri sirkulasi tertutup meliputi
system). Sistem pembuluh darah terdiri sistem bertekanan tinggi yang
atas jantung yang memompa darah, arteri memerlukan resistensi periferal tinggi dan
yang membawa darah ke organ-organ dan dijaga keberlanjutannya diantara denyut-
jaringan-jaringan, kapiler, saluran kecil denyut jantung, membutuhkan dinding
yang bernastosome dan membelah diri yang elastik, darah di bawa langsung ke
untuk pertukaran sebagai zat antara darah organ, distribusi ke organ dengan baik dan
dan jaringan, dan vena yang darah kembali ke jantung dengan cepat.
mengembalikan darah ke jantung Sirkulasi terbuka yaitu sebagian besar
(Junquiera et al., 1995). darahnya dipompa dari jantung ke dalam
saluran darah tetapi saluran darah tersebut permukaan dan seringkali tampak dari
kontak dengan region terbuka atau sinuses luar, tekanannya lambat karena berasal
dan darah mengalir secara bebas diantara dari cabang aliran yang letaknya jauh dari
jaringan sebelum akhirnya kembali ke jantung serta berlawanan arahnya dengan
jantung. Sirkulasi darah terbuka biasanya gravitasi bumi, warna merah tua serta
bertekanan rendah, darah dibawa aliran darah pada percabangan
langsung ke organ seperti pada sirkulasi menggumpal (Fadjarwati, 1982).
tertutup, distribusi darah kurang mudah Pembuluh adalah pembuluh
diregulasi, darah sering kali kembali ke terkecil dalam sistem sirkulasi. Fungsinya
jantung dengan lambat (Yuwono, 2001). adalah sebagai tempat terjadinya
Arteri merupakan aliran darah pertukaran gas, nutrisi, dan substansi-
yang berfungsi membawa darah dari substansi lainnya antara darah dan sel.
jantung ke jaringan, vena berfungsi Fungsi tersebut didukung oleh struktur
membawa darah ke jantung, sedangkan kapiler yang hanya tersusun atas selapis
kapiler merupakan pembuluh yang sel tipis dan luas permukaan total yang
berlokasi di jaringan. Pembuluh darah sangat besar. Venula dan vena. Venul
arteri berwarna lebih merah muda karena adalah vena kecil yang berhubungan
mengandung O2 yang tinggi dan langsung dengan kapiler, sedangkan vena
CO2 yang rendah, pada saat darah berperan dalam mengembalikan darah ke
mengandung O2 tinggi di kapiler jaringan. jantung. Struktur dindingnya lebih tipis
Tekanan parsial O2 turun, darah dengan daripada arteri dan dialiri darah
mudah melepaskan O2 dan meningkatkan bertekanan rendah. Vena-vena utama
kemampuan membawa O2 sehingga vena memiliki katub yang memastikan
yang mengalir dari jaringan ke jantung terjadinya aliran darah satu ara saja
berwarna merah tua karena mengandung kembali ke jantung (Abbas, dan Putra
CO2 tinggi dari O2 yang rendah (Kimball, Santoso, 2009).
1993). Praktikum ini dilatarbelakangi
Arteri berdinding tebal, elastis, oleh ketidaktahuan praktikan tentang
berdenyut dengan teratur, mempunyai bagaimana cara menggunakan alat
klep luarnya pada permukaan aorta (dekat pengukur tekanan darah dan bagaimana
jantung), alirannya dari jantung ke membandingkan hubungan antara aliran
jaringan tubuh, letaknya di bagian dalam darah dan detak jantung dengan aktivitas
jaringan otot, tekanan cepat karena dan jenis kelamin serta bagaimana
letaknya dekat dengan jantung dan mekanisme arah aliran darah pada hewan.
darahnya berlawanan dengan gravitasi Adapun tujuan dari praktikum ini
bumi, berwarna merah muda, aliran darah adalah untuk memahami metode
pada percabangan menyebar. Vena pengukuran tekanan darah dan detak
berdinding tipis, tidak elastis, tidak jantung, mengetahui hubungan aliran
berdenyut, pada seluruh vena terdapat darah dan detak jantung dengan aktivitas
klep (untuk mencegah darah kembali ke dan jenis kelamin, serta melihat arah
jantung), letak vena dekat dengan aliran darah pada hewan.

METODE PRAKTIKUM

Waktu dan tempat spigmomanometer, stetoskop, stopwach


Praktikum ini dilaksanakan pada Rabu dan alat tulis. Sedangkan bahan yan
tanggal 10 Oktober 2018 pukul 13.30 digunakan adalah batu es, kecebong Bufo
WIB di Laboratorium Teaching 2, sp. dan aquadest.
Universitas Andalas, Padang.
Cara kerja
Alat dan bahan 1. Mengukur Tekanan Darah Pada
Alat yang digunakan pada praktikum ini Berbagai Aktivitas.
adalah mikroskop, kaca objek,
Diukur tekanan darah seluruh anggota berdiri, berjalan santai, jalan cepat,dan
kelompok praktikum baik laki laki berlari (masing masing selama 5 menit).
maupun perempuan. Pengukuran Dicatat pengukuran hasil sistole dan
dilakukan dengan menggunakan distole pada lembar kerja dan buat grafik
spigmomanometer terhadap praktikan hubungan aktivitas dan jenis kelamin
dengan berbagai aktivitas yaitu duduk, dengan tekanan darah manusia.
berdiri, berjalan santai, jalan cepat,dan
berlari (masing masing selama 5 menit). 3. Aliran Darah Pada Kecebong.
Dicatat hasil pengukuran sistole dan Diambil kecebong Rana sp. dan
distole pada lembar kerja dan dibuat diletakkan pada wadah yang diberi batu
grafik hubungan aktivitas dan jenis es, ditunggu sampai kecebong benar-
kelamin dengan tekanan darah manusia. benar pingsan. Kemudian dianngkat
kecebong lalu letakkan diatas kaca objek
2. Hubungan Denyut Jantung Dengan dan diamati dengan mikroskop dengan
Aktivitas. memposisikan bagian pinggir ekornya
Dilakukan pengukuran denyut nadi pada yang bening sehingga jelas pada
seluruh anggota kelompok praktikum baik perbesaran minimum. Diperhatikan aliran
laki laki maupun perempuan. Pengukuran darahnya dan tentukan jenis pembuluh
dilakukan dengan menggunakan serta arah aliran darah dan catat pada
spigmomanometer terhadap praktikan lembar pengamatan.
dengan berbagai aktivitas yaitu duduk,

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Pengukuran Tekanan Darah Pada Berbagai Aktivitas
AKTIVITAS
NO NAMA L/P
DUDUK BERDIRI JALAN J. CEPAT BERLARI
1 Regita Cahyani P 109/75 110/64 116/60 120/75 125/80
2 Ahsanul Husna P 110/75 122/80 122/64 128/82 128/58
3 Rifna Hanum P 112/75 104/68 104/58 120/80 125/58
Muhammad
4 L 118/78 128/62 126/75 128/90 140/80
Azwar
Khairani Rahma
5 P 120/80 120/74 126/78 125/85 125/100
T.
6 Fanny Syukria F. P 121/65 110/78 100/70 100/58 124/78
Nilai Rata-Rata 115/74,6 115,6/71 115,6/67,5 120,1/78,3 127,8/75,6
Nilai Minimum 109/75 104/68 104/58 100/58 125/58
Nilai Maksimum 120/80 128/62 126/78 128/90 140/80

Dari hasil yang telah didapatkan pada saat akan membantu meningkatkan efisiensi
praktikum, dapat dilihat pada tabel jantung secara keseluruhan.
perbandingan tekanan sistolik dari enam Menurut Pearce (2008), tekanan
invidu dengan jenis kelamin yang berbeda darah dalam arteri brakialis pada orang
dan dengan berbagai aktivitas. Tekanan muda dewasa pada posisi duduk istirahat
sistolik tertinggi tedapat pada laki-laki duduk atau berbaring mendekati 120/70
aktivitas berlari yaitu 140, dan terendah mmHg. Cukup kelihatan lebih rendah pada
pada perempuan dengan aktivitas jalan malam hari dan pada perempuan lebih
yaitu 100. Tekanan diastole tertinggi rendah dibanding laki-laki. Karena tekanan
diperoleh oleh perempuan dengan arteri adalah hasil curah jantung dan
aktivitas berlari yaitu 100 dan nilai tekanan perifer, dipengaruhi oleh kondisi
terendah diperoleh oleh perempuan yang mempengaruhi salah satu atau kedua
dengan aktivitas yang beragam. Menurut faktor tersebut. Emosi misalnya
Syafiar (2002), aktivitas fisik yang teratur meningkatkan curah jantung, dan mungkin
sulit menentukan tekanan darah istirahat sedangkan peningkatan tahanan perifer
sebenarnya pada orang yang gelisah atau meningkatkan tekanan diastolik.
tegang. Secara umum, peningkatan curah
jantung meningkatkan tekanan sistolik,

Nilai Tekanan Darah


140 127.8
115 115.6 115.6 120.1
120
100
74.6 78.3 75.6
80 71 67.5
60
40
20
0
DUDUK BERDIRI JALAN J. CEPAT BERLARI

SISTOL DIASTOL

Grafik 1. Hubungan perbedaan nilai tekanan darah terhadap berbagai aktivitas

Dari grafik menunjukkan bahwa tekanan emosi dan posisi seseorang. Tekanan darah
sistolik rata-rata pada seluruh individu menentukan kondisi kesehatan
didapatkan hasil yang semakin meningkat kardiovaskular seseorang.
nilainya pada berbagai aktivitas yang Menurut Kozier et al (2009), ada
dilakukan dan tekanan diastole yang beberapa hal yang dapat mempengaruhi
berubah-ubah pada setiap aktivitas yang tekanan darah, diantaranya adalah umur,
dilakukan, hal ini dipengaruhi oleh bayi yang baru lahir memiliki tekanan
bebarapa faktor, diantaranya umur, jenis sistolik rata-rata 73 mmHg. Tekanan
kelamin, kondisi tubuh dan aktivitas yang sistolik dan diastolik meningkat secara
dilakukan. bertahap sesuai usia hingga dewasa. Pada
Hal ini sesuai dengan pendapat orang lanjut usia, arterinya lebih keras dan
Lewis (2007), dimana terdapat beberapa kurang fleksibel terhadap darah. Hal ini
faktor yang mempengaruhi tekanan darah mengakibatkan peningkatan tekanan
antara lain, usia, dimana seseorang yang sistolik.
lebih tua akan mengalami tekanan darah Tekanan diastolik (diastol) adalah
yang lebih tinggi dibandingkan dengan usia tekanan terendah yang terjadi saat jantung
yang lebih muda, jenis kelamin, wanita beristirahat. Tekanan darah biasanya
biasanya mempunyai tekanan darah lebih digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik
rendah daripada pria pada usia yang sama, terhadap tekanan diastolik, dengan nilai
hal ini disebabkan dari pola aktifitas yang dewasa normalnya berkisar dari 100/60
terjadi dan juga pengaruh hormonal, sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah
terkecuali ketika wanita tersebut sedang normal biasanya 120/80 (Kimball, 1993)
hamil, menstruasi, selanjutya metabolisme,
Tabel 2. Pengukuran Denyut Nadi Pada Berbagai Aktivitas.
AKTIVITAS
NO NAMA L/P J.
DUDUK BERDIRI JALAN BERLARI
CEPAT
1 Regita Cahyani P 81 80 85 90 115
2 Ahsanul Husna P 76 87 96 104 117
3 Rifna Hanum P 69 71 54 82 82
4 Muhammad Azwar L 98 104 110 110 130
5 Khairani Rahma T. P 80 172 114 120 130
6 Fanny Syukria F. P 87 91 80 80 84
Nilai Rata-Rata 81.8 100.8 89.8 97.7 109.7
Nilai Minimum 69 71 54 80 82
Nilai Maksimum 98 172 114 120 130
Dari hasil yang telah didapatkan pada saat jantung seiring dengan dipompanya darah
praktikum, dapat dilihat pada tabel menuju arteri dan vena. Dengan demikian
perbandingan nilai denyut nadi dari enam pulse rate juga dapat mewakili detak
invidu dengan jenis kelamin yang berbeda jantung per menit atau yang dikenal
dan dengan berbagai aktivitas. Nilai dengan heart rate.
denyut nadi tertinggi diperoleh oleh Adapun faktor-faktor yang
perempuan pada aktivitas berdiri yaitu mempengaruhi kecepatan denyut jantung
172 denyut per menit sedangkan nilai menurut Brotowidjoyo (1989), terdapat
denyut nadi terendah diperoleh oleh beberapa faktor yang mempengaruhi
perempuan dengan aktivitas berjalan. denyut nadi yaitu posisi, jenis kelamin,
Menurut Isnaeni (2006), pulsa exercise, dan emosi. Denyut nadi saat
(pulse) denyut nadi terbentuk seiring posisi berdiri lebih cepat jika dibanding
dengan didorongnya darah melalui arteri. tiduran. Denyut nadi anak lebih cepat dari
Untuk membantu sirkulasi, arteri pada orang dewasa. Denyut nadi pria
berkontraksi dan berelaksasi secara lebih cepat dari pada wanita. Emosi yang
periodik, kontraksi dan relaksasi arteri kuat akan meningkatkan pulse atau denyut
bertepatan dengan kontraksi dan relaksasi nadi.

Detak nadi/ menit


120 109
100 97
100 89
81
80

60
Detak nadi/ menit
40

20

0
DUDUK BERDIRI JALAN J. CEPAT BERLARI

Grafik 2. Hubungan perbedaan nilai denyut jantung terhadap berbagai aktivitas


Dari grafik dapat dilihat bahwa nilai rata- pada irama jantung yang teratur dari
rata denyut nadi yang diperoleh berubah- miokardium. Pengaruh saraf dikendalikan
ubah pada setiap aktivitas yang dilakukan. oleh sistem saraf otonom yang mencakup
Nilai rata-rata denyut nadi tertinggi simpatis dan parasimpatis.
diperoleh pada aktivitas berlari yaitu 109 Pada saat jantung normal dalam
denyut per menit dan nilai rata-rata denyut keadaan istirahat, maka pengaruh sistem
nadi terendah yaitu diperoleh pada parasimpatis dominan dalam
aktivitas duduk yaitu 81denyut per menit. mempertahankan kecepatan denyut
Adanya aktivitas yang dilakukan jantung sekitar 60 hingga 80 denyut per-
menyebabkan kenaikan denyut jantung. menit. Pada waktu banyak pergerakan,
Menurut Syafiar (2002), terjadinya kebutuhan oksigen (O2) meningkat dan
kenaikan denyut jantung pada saat akan pengeluaran karbondioksida (CO2) juga
dimulainya olahraga (uji latih) disebabkan meningkat sehingga kecepatan jantung
adanya rangsang psikis. Denyut jantung bisa mencapai 150 x/ menit dengan daya
ini denga sangat cepat meningkat melalui pompa 20- 25 liter/menit (Syaifuddin,
sistem saraf yang langsung menuju 2006).
jantung. Pengaruh saraf yang jelas adalah

Berdasarkan gambar 1 diatas dapat dilihat Pembuluh vena mempunyai katup


bahwa aliran darah arteri yang berlabel sepanjang pembuluhnya. Katup ini
merah membawa darah dari arah jantung berfungsi agar darah tetap mengalir satu
sedangkan pembuluh vena membawa arah. Dengan adanya katup tersebut,
darah kembali ke jantung, aliran darah aliran darah tetap mengalir menuju
pada pembuluh arteri lebih cepat jantung. Jika vena terluka, darah tidak
dibandingkan vena. Dilihat dari memancar tetapi merembes.
ukurannya pembuluh darah arteri Menurut Brotowidjoyo (1989),
memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan bahwa aliran darah lebih cepat pada arteri,
pembuluh vena. darah berasal dari jantung lalu oleh
Menurut Ville (1988), vena pembuluh kapiler disebarkan ke seluruh
merupakan pembuluh yang membawa jaringan tubuh. Dari seluruh tubuh,
darah menuju jantung. Darahnya banyak pembuluh darah balik bermuara menjadi
mengandung karbon dioksida. Umumnya satu pembuluh darah balik besar, yang
terletak dekat permukaan tubuh dan disebut vena cava. Pembuluh darah ini
tampak kebiru-biruan. Dinding masuk ke jantung melalui serambi kanan.
pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika Setelah terjadi pertukaran gas di paru-
diraba, denyut jantungnya tidak terasa. paru, darah mengalir ke jantung lagi
melalui vena paru-paru. Pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida
ini membawa darah yang kaya oksigen. kecuali vena pulmonalis.
Jadi, darah dalam semua pembuluh vena

KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hubungan tekanan darah dan detak menunjukkan bahwa tekanan darah


jantung dengan aktivitas laki-laki lebih tinggi daripada
menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan darah perempuan.
intensitas aktivitas yang dilakukan 3. Bagian sistem aliran darah yang
maka akan semakin tinggi pula dapat diamati pada ekor kecebong
tekanan darah dan detak jantung yaitu arteri dan vena dimana arteri
orang tersebut. membawa darah dari arah jantung
2. Hubungan tekanan darah dan detak sedangkan vena membawa darah
jantung dengan jenis kelamin kembali ke jantung.

SARAN
Dari praktikum yang sudah dilaksanakan
diharapkan supaya bekerja dengan lebih
cermat dan teliti dalam membaca skala
angka pada spigmometer.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Nilla, D. dan Santoso, P. 2009. Pearce, E. 2008. Anatomi dan Fisiologi
Buku Ajar Fisiologi Hewan. untuk Paramedis. Gramedia.
Universitas Andalas. Padang. Jakarta
Brotowidjoyo, M. D. 1989. Zoologi Syafiar, L. 2002. Denyut Jantung dan
Dasar. Erlangga. Jakarta. Tekanan Darah Pada Masa
Fadjarwati, T. 1982. Ikhtisar Biologi. Pemulihan Pasca Uji Latih
IPIEMS. Surabaya. Mahasiswi Usia 18 Sampai 24
Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Tahun Setelah Melakukan
Kanisius. Yogyakarta. Latihan Secara Teratur. Tesis.
Junquiera, C.L., Carnerro, J. K. dan Universitas Sumatera Utara.
Robert, V. 1995. Histologi Medan.
Dasar. Penerbit Buku Syaifuddin. 2006. Fisiologi Tubuh
Kedokteran EGC. Jakarta. Manusia Untuk Mahasiswa
Kimball, J. W. 1993. Biologi. Erlangga. Keperawatan. Salemba Medika.
Jakarta. Jakarta.
Kozier, B., et al. 2009. Buku Ajar Praktik Ville, C.A. 1988. Zoologi Umum.
Keperawatan Klinis Kozier Erb. Erlangga. Jakarta.
Jakarta. EGC. Yuwono, E. 2001. Fisiologi Hewan I.
Lewis,S. L. 2007. Medical Surgical Fakultas Biologi UNSOED.
Nursing. Missouri. Mosby. Purwokerto.

Das könnte Ihnen auch gefallen