Sie sind auf Seite 1von 4

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
a. Biodata
b. Anamnesa yang berkaitan dengan pedikulosis
· Keluhan atau gejala yang dirasakan.
· Sejak kapan gejala dirasakan.
· Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.
· Apakah pasien pernah mengalami gatal-gatal di sekitar kulit kepala, badan, dan
pubis.
· Apakah pasien pernah pinjam-meminjam alat mandi, handuk, baju, sisir, bantal,
kasur, topi kepada orang lain atau anggota keluarga.
· Identifikasi aktifitas pasien selama di rumah.
· Riwayat penggunaan obat (bagaimana pengobatan sebelumnya)
c. Pemeriksaan fisik
· Kepala
Kulit kepala: ditemukan telur-telur di rambut pada oksiput dan di atas telinga
(biasanya terdapat kurang dari 10 ekor kutu dewasa)
Ditemukan impetigo sekunder dan furunkulosis.
· BadanTerlihat jalur bekas garukan sejajar, perubahan-perubahan urtikaria, dan
papula erithematosa yang awet, lesi tampak jelas punggung.
Ditemukan kutu-kutu yang biasanya terdapat pada lipatan-lipatan pakaian dan
jarang sekali di kulit.
· Pubis
Rambut pubis atau paha dihuni oleh beberapa buah telur (nits) saja atau sampai tak
terhitung jumlahnya
Ditemukan noktah-noktah hitam kecil yang merupakan titik-titik darah terhisap dalam
kutu dewasa ataupun bagian kotorannya.
d. Pemeriksaan penunjang
. Pedikulosis capitis
Diagnose pasti adalah menemukan kutu atau telur, terutama dicarai di daerah
oksiput dan temporal, telur berwarna abu-abu dan berkilat.
· Pedikulosis corporis Diagnose pasti adalah menemukan kutu dan telur pada serat
kapas pakaian.
· Pedikulosis pubisDilakukan pemeriksaan dengan perhatian khusus terhadap
kemaluan kalau perlu dengan menggunakan kaca pembesar, biasanya ditemukan
telur atau kutu bentuk dewasa.
2. Diagnose keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman (gatal) berhubungan dengan infeksi kutu.
b. Gangguan body image berhubungan dengan adanya penyakit (pedikulosis).
c. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan terjadinya infeksi berat
pada kulit.
d. Perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan risiko penularan.
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penyakit, penyebab, pengobatan, dan
pencegahan.
3. Intervensi keperawatan
a. Diagnose 1
Tujuan : pasien dapat merasakan kenyamanan (rasa gatal berkurang).
Intervensi :·
Kaji kondisi kulit kepala, badan, pubis.·
Anjurkan agar kulit pasien tetap kering.·
Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan pakaian, alat mandi, tempat tidur dan
sisir.·
Anjurkan untuk membersihkan kepala atau rambut minimal 2xseminggu·
Anjurkan untuk tidak menggaruk daerah yang gatal tetapi diusap·
Kolaborasi medis untuk pemberian obat untuk mengatasi gatal.
b. Diagnose 2
Tujuan : pasien dapat menerima perubahan yang ada pada dirinya
NOC : citra tubuh
criteria hasil :
1. Mengidentifikasi kekuatan personal
2. pengakuan terhadap perubahan actual pada penampilan tubuh
3. menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
4. memelihara hubungan social yang dekat dan hubungan personal
Skala : 1. Tidak pernah2. jarang3. kadang-kadang 4. sering5. positif
NIC : penampilan citra tubuh
Intervensi :
1. Beri motivasi untuk menerima keadaan dirinya
2. beri penjelasan bahwa penyakitnya dapat disembuhkan
3. jelaskan pentingnya perawatan kulit termasuk kepala, badan, dan pubis
4. berikan motivasi tentang percaya diri dan mencegah isolasi social
c. Diagnose 3
Tujuan : pasien terhindar dari kerusakan kulit
NOC : pengendalian risiko
Criteria hasil :
1. Memantau factor risiko dari perilaku dan lingkungan yang memperaparah
kerusakan integritas kulit
2. mengikuti strategi pengendalian risiko yang dipilih
3. mengenal perubahan status kesehatan
4. pasien mempunyai kulit yang utuh.
Skala : 1. Tidak pernah2. jarang3. kadang-kadang4. sering5. konsisten
NIC : surveilans kulit
Intervensi :
1. Lakukan pengkajian kondisi kulit secara rutin
2. anjurkan untuk menjaga kulit agar tetap bersih
3. anjurkan untuk tidak menggaruk daerah yang gatal untuk mencegah terjadinya
luka
4. anjurkan pasien untuk menggunakan sabun antiseptic
5. kolaborasi medis untuk mencegah infeksi berlanjut
d. Diagnose 4
Tujuan : pasien dapat memelihara kesehatan dengan mencegah penularan
Noc : perilaku sehat
Criteria hasil :
1. Tidak terjadi penularan
2. mengidentifikasi potensial risiko
3. menyusun dan mengikuti strategiuntukmemksimalkan kesehatan
4. berpartisipasi dalam pelayanan kesehatan
NIC : pedoman system kesehatan
Intervensi :
1. Ajarkan pada pasien semua barang, handuk, perangkat tempat tidur yang
mengandung kutu atau telurnya harus dicuci dengan air panas sedikitnya suhu 54 o
C atau dicuci kering (dry cleaning) untuk mencegah infestasi ulang
2. ajarkan pada pasien, keluarga bahwa perabot, permadani, dan karpet yang
berbulu harus sering dibersihkan dengan vacuum cleaner
3. ajarkan pada pasien agar sisir dan sikat rambut harus di desinfeksi dengan
shamppo
4. beritahu pada semua anggota keluarga yang berhubungan dengan dengan pasien
untuk diobati
5. anjurkan pada keluarga untuk tidak menggunakan sisir pasien.

DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta:
EGC
Djuanda, Adhi. 1993. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 3. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3, Jilid 3. Jakarta: Media
Aesculapius

Das könnte Ihnen auch gefallen