Sie sind auf Seite 1von 1

Chapter 2: International Trade and Foreign Direct Investment

Manembu, Putri Aprila

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya dalam pelajaran mikro ekonomi, prinsip ekonomi
yang ke-lima adalah “trade can make everyone be better-off” pada prinsip ini dejelaskan bahwa,
suatu Negara yang melakukan kerja sama atau perdagangan internasional dengan Negara lain dapat
memperoleh keuntungan. Bentuk kerja sama antar Negara dalam bidang ekonomi yang kita pelajari
dapat berupa international trade atau foreign direct investment. Perdagangan internasional identik
dengan export dan import sedangkan foreign direct investment identik dengan keadaan dimana suatu
perusahaan international melakukan ekspansi bisnis dengan melakukan investasi modal dinegara lain
atau dengan membangun perusahaan subsidiari dinegara tersebut. Beberapa alasan yang sering
digunakan perusahaan untuk melakukan investasi di Negara asing adalah agar dapat memperoleh
askes pada pasar Negara tersebut atau untuk membuat biaya produk menjadi lebih murah. Perusahaan
dapat memilih apakah mereka akan mengeksport produk yang sudah jadi pada Negara tujuan atau
mereka harus membangun pabrik di Negara tersebut dan memproduk barang disana lalu dijual secara
lokal
Negara yang melakukan perdagangan international cendrung akan mengalami pertumbuhan
ekonomi dan juga memiliki efek yang positif bagi lingkungan namun bisa juga sebaliknya. Menurut
riset yang dilakukan Eskandar Elmarzougui, Bruno Larue dan Lota D. Tamini di Asia, dikatakan
bahwa domestic investment di asia berbahaya bagi lingkungan dikarenakan produksi teknologi di asia
cendrung energy intensif dan juga sangat berpolusi. Namun hasil yang berbeda di dapatkan di afrika
dengan menggunakan metode yang sama, ditemukan bahwa foreign direct investment memiliki efek
yang lebih berbahaya terhadap lingkungan. Dengan mengacu pada riset tersebut dapat disimpulkan
bahwa foreign direct investment di asia dapat dilihat sebagai suatu keuntungan yang dapat
dimanfaatkan sedangkan untuk Negara-negara di afrika cendrung sebaiknya menghindari FDI atau
mungkin meningkatakan peraturan yang mengatur FDI agar pelaksaannya dapat memberi keuntungan.
Meningkatnya kompentisi dan persaingan di pasar mengubah cara produksi dan distribusi
barang dan jasa, mengintensifkan hubungan internasional dan memperdalam ketergantungan ekonomi
antar wilayah adalah salah satu cara untuk ikut dalam persaingan tersebut. Namun kadang kala FDI
mengakibatkan masalah yang sangat serius di Negara tempat ekspansi dan Negara asalnya, seperti
yang terjadi di Indonesia saat ini dimana banyak masyarat yang memprotes tenaga kerja asing yang
datang ke- Indonesia yang merupakan akibat dari perjanjian dengan investor asing. Menurut
masyarakat daerah para pekerja asing yang datang tersebut mengambil lapangan kerja mereka, apalagi
berdasarkan fakta dilapangan di temukan bahwa tenaga kerja asing yang datang ke Indonesia
merupakan kaum buru kasar yang tidak memiliki skill yang khusus. Oleh sebab itu meskipun
menguntungkan pemerintah sebaiknya meningkatkan pengawasan terhadap FDI. Mengizinkan FDI
memang cendrung tidak disukai masyarakat. Oleh sebab itu peraturan-perturan yang masuk akal dan
juga koordinasi antara otoritas moneter dan perusahaan yang internasional sangat dibutuhkan.

Source:
1. https://www.scirp.org/journal/PaperInformation.aspx?PaperID=53347
2. https://www.scirp.org/journal/PaperInformation.aspx?PaperID=19393
3. https://www.scirp.org/journal/PaperInformation.aspx?PaperID=66530
4. https://www.scirp.org/journal/PaperInformation.aspx?PaperID=24245

Das könnte Ihnen auch gefallen