Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
Mekanika fluida adalah disiplin ilmu bagian dari bidang mekanika terapan yang
mengkaji perilaku dari zat-zat cair dan gas dalam keadaan diam ataupun bergerak. Bidang
mekanika ini jelas mencakup berbagai persoalan yang sangat bervariasi, mulai dari kajian
mikron) sampai pada kajian aliran minyak mentah yang melewati Alaska melalui pipa
mulus demi efisiensi penerbangan yang terbaik, sementara bola golf dibuat dengan
• Bagaimana sebuah sungai dapat mengalir di hilir dengan kecepatan cukup besar
meskipun kemiringan permukaannya begitu kecil sehingga tidak bisa dideteksi dengan
pengukuran biasa?
• Bagaimana informasi yang diperoleh dari model pesawat terbang dapat digunakan
• Mengapa arus air yang berasal dari sebuah kcran kadang-kadang terlihat halus
Daftar penerapan dan pertanyaan dapat saja berkelanjutan—tapi pokok utamanya telah
Anda dapatkan; mekanika fluida adalah subjek yang sangat penting dan terpakai. Sangat
mungkin sekali dalam karir Anda sebagai seorang insinyur, Anda akan terlibat dalam
mengenai mekanika fluida. Diharapkan bahwa bagian pendahuluan ini akan memberikan
1.1 Tujuan
statis.
Mekanika Fluida adalah suatu ilmu yang mempelajari prilaku Fluida Baik
dalam Keadan diam ( Statik ) Maupun Gerak ( dinamik ) serta akibat interaksi dengan
media batas nya ( Zat padat atau fluida dengan V Lain ).seperti kebanyakan di siplin ilmu
lain nya, Mekanik fluida mempunyai sejarah panjang dalam pencapaian hasil-hasil pokok
hingga menuju area modern seperti sekarang ini. Pada masa prasejarah, kebudayaan-
kebudayaan kuno sudah memiliki pengetahuan yang cukup untuk memecahkan persoalan-
persoalan Aliran tertentu.sebagi contoh perahu layar yang sudah di lengkapi dengan
dayung dan system pengairan untuk pertanian sudah di kenal pada masa itu.pada abad
ketiga sebelum masehi , Archimedes dan Hero dari Iskandariahmemperkenal kan Hukum
merumuskan Hukum Apung dan menerapkan pada benda-benda terapung Atau Melayang,
Talang. air.akan tetapitidak ada bukti-bukti Adanya perbaikan yang mendasar dalam
analisis aliran Akhir Nya Leonardo da Vinci ( 1452-1519 ) menjabar kan persamaan
kekekalan Masa dalam aliran tunak satu demensi, Leonardo da vinci adalah ahli
seretan rendah ( bergaris aliran ) serta seratan tinggi ( Parasut ).Galileo ( 1564-1642 )
memperkenal kan beberapa hukum tentangmekanik.seorang perancis, Edme Moriotte (
dalam nya.
kekentalan untuk fluida linear yang sekarang di namakan fluida Newton.Teori itu mula-
mula didasarkan atas asumsi fluida ideal (sempurna ) dan Tampa gesekan, dan para
matematikawan abab ke delapan belas seperti: Daniel Bernoelidan Leonhrad Euler ( Swiss
persamaan ini untuk menampilkan paradoksnya bahwa suatu benda yang terbenamdi
dalam fluida tampa gesekan mempunyai seretan nol. sedangkan Gerstner memakai
Hasil-hasil ini merupakan hal yang berlebihan, karena asumsi fluida sempurna
dalam praktek hanya mempunyai penerapan yang sangat terbatas dan kebanyakan aliran di
bidang teknik sangat dipengaruhi oleh efek kekentalan. Para ahli teknik mulai menolak
teori yang sama sekali tidak realistik itu, dan mulai mengembangkan hidraulika yang
bertumpu pada ekperimen. Ahli-ahli eksperimen seperti Pitot, Chezy, Borda, Bossut,
teoritis mulai dipadukan. William Froude (1810-1879) dan putranya, Robert (1842-1924)
persamaan gerak dan dikenal dengan persamaan Navier-Stokes, belum dapat digunakan
untuk aliran sembarang. Selanjutnya pada tahun 1904, setelah seorang insinyur Jerman,
Ludwig Prandtl (1875-1953), menerbitkan makalah yang barangkali paling penting yang
pernah ditulis orang di bidang mekanika fluida. Prandtl menunjukan bahwa aliran fluida
yang kekentalannya rendah, seperti aliran air atau aliran udara, dapat dipilah menjadi suatu
lapisan kental (lapisan batas) di dekat permukaan zat padat dan antar muka, dan lapisan
luar yang hampir encer yang memenuhi persamaan Euler dan Bernoulli. Teori lapis batas
ternyata merupakan salah satu alat yang paling penting dalam analisis-analisis aliran
modern, disamping teori yang dikembangkan oleh Theodore von Karman (1881- 1963)
Adapun para nama-nama penemu teori fluida statik yang dapat kita sebut diantaranya
adalah:
287 SM. Ia belajar di kota Alexandria, Mesir. Kemudian ia kembali ke Mesir. Ayahnya
ahli bintang namanya Phidias. Archimedes adalah ilmuan terbesar sebelum Newton. Ia
adalah ahli matematika Yunani (terutama geometri), ahli fisika (terutama mekanika ,
statistika, dan hidrostatika), ahli optika, ahli astronomi, warga Negara Sisilia, pengarang ,
dengan eksperimen.
Konsep pelambungan (air mendorong objek keatas sama dengan berat air yang
digantikan objek) dan pengungkit (gaya mendorong kebawah pada satu sisi dari
pengungkit menciptakan gaya mengangkat pada sisi lain yang proposional pada panjang
dua sisi pengungkit) mendasari semua ilmu kuantitatif dan teknik. Prinsip ini mewakili
pemahaman manusia yang paling awal mengenai hubungan dalam dunia fisika di sekitar
kita dan merumuskan secara matematika kejadian fisika di dunia. Berbagai kemajuan ilmu
dan teknik bergantung pada penemuan 2 prinsip ini. Seperti teknologi kapal
Pada waktu itu yang jadi raja di Sirakusa adalah Hieron II,sahabat Archimedes. Pada
suatu hari Hieron II menyuruh seorang pandai emas membuat mahkota.Hieron merasa
bahwa pandai emas itu curang. Mahkota itu tidak terbuat dari emas murni tapi dari
campuran emas dan perak. Maka Hieron menyuruh Archimedes membuktikan kecurangan
pandai emas itu tanpa merusak mahkota tersebut. Berhari-hari Archimedes berpikir keras.
Ia tidak tahu cara membuktikan kecurangan pandai emas. Waktu itu belum ada alat
elektronik yang dapat mendeteksi apakah sebuah benda terbuat dari emas murni atau emas
campuran. Ketika kepala Archimedes terasa panas karena terlalu banyak berpikir,ia masuk
ke tempat mandi umum. Ia membuka pakaian dan masuk ke bak mandi yang penuh
dengan air. Archimedes menyadari lengannya terapung diatas air. Sebuah ide kemudian
terbesit di benaknya. Dia menarik tangannya kedalam air dan dia merenggangkan
mencoba berdiri dari bak, level air menjadi menyusut, kemudian dia duduk kembali, level
air meningkat kembali. Dia berbaring, air naik lebih tinggi lagi, dan dia merasa lebih
ringan. Dia berdiri, level air menurun dan dia merasa dirinya lebih berat. Air harusnya
telah mendorong dia keatas sehingga dia merasa ringan. Tiba-tiba ia bangkit, lupa
mengenakan pakaian, sambil telanjang bulat lari sepanjang jalan menuju rumahnya.
bunyinya: “Sebuah benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat
cair akan mendapat gaya keatas seberat zat cair yang didesak oleh benda itu”.
batu dan sebalok kayu yang memiliki ukuran sama ke dalam bak dan merendamkan
mereka kedua-duanya. Batu tenggelam tetapi terasa ringan. Dia harus menekan kayu
supaya tenggelam. Itu artinya air harus menekan ke atas dengan gaya yang relatif terhadap
jumlah air yang tergantikan oleh ukuran objekdaripada berat dari objek. Seberat apa objek
itu dirasakan di air mempengaruhi kepadatan objek. Ini membuat Archimedes mengerti
bagaimana memecahkan masalah raja. Dia kembali ke raja. Kuncinya adalah kepadatan.
Jika mahkota ini terbuat dari logam bukan emas, dia dapat memiliki berat yang sama tetapi
akan memiliki kepadatan yang berbeda sehingga akan menumpahkan jumlah air yang
berbeda. Mahkota dan sebuah emas yang beratnya sama di masukkan ke sebuah mangkok
berisi air. Mahkotanya ternyata menumpahkan air lebih banyak sehingga terbukti mahkota
Pada masa itu, kapal yang dibuat oleh Archimedes adalah kapal yang terbesar. Untuk
dapat mengambang, kapal ini harus dikeringkan dahulu dari air yang menggenangi dek
kapal. Karena besarnya kapal ini, jumlah air yang harus dipindahkanpun amat banyak.
Karena itu Archimedes menciptakan sebuah alat yang disebut “Sekrup Archimedes”.
Dengan ini air dapat dengan mudah disedot dari dek kapal. Ukuran kapal yang besar ini
juga menimbulkan masalah lain. Massa kapal yang berat, menyebabkan ia sulit untuk
dipindahkan. Untuk mengatasi hal ini, Archimedes kembali menciptakan sistem katrol
yang disebut “Compound Pulley”. Dengan sistem ini, kapal tersebut beserta awak kapal
dan muatannya dapat dipindahkan hanya dengan menarik seutas tali. Kapal ini kemudian
diberi nama Syracusia, dan menjadi kapal paling fenomenal pada zaman itu.
Dalam hal eksentrik Archimedes sering dibandingkan dengan Weierstrass (1815 – 1897).
Menurut penuturan saudarinya, Weierstrass – pada waktu sekolah, tidak pernah diberi
kepercayaan untuk memegang pinsil. Apabila memegang pinsil, maka dia akan
menggambari apapun yang dianggapnya masih kosong. Dari wallpaper sampai balik kerah
baju. Sebaliknya, Archimedes – belum mengenal kertas, selalu menggambar di pasir atau
tanah yang lembek sebagai ganti fungsi “papan tulis.” Dia akan menggambar sesuka
hatinya. Apabila duduk di dekat perapian, dia akan mengambil arang atau sisa pembakaran
dan digunakan untuk menggambar. Setelah mandi, biasanya dia akan melumuri seluruh
tubuhnya dengan minyak zaitun, yang lazim dipakai pada jaman itu, daripada mengenakan
pakaian, dia akan menggambar diagram-diagram dengan menggunakan jari kuku dengan
“papan tulis” adalah seluruh tubuhnya yang berminyak. Ada sifat yang lazim diidap oleh
para matematikawan seperti: lupa makan. Sifat lupa makan Archimedes, saat menekuni
problem matematika, ternyata diwariskannya kepada [Isaac] Newton dan [William Rowan]
Hamilton.
Prinsip Archimedes
Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda yang dimasukan ke
dalam zat cair seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil daripada ketika benda
tidak berada di dalam zat cair tersebut. kamu mungkin sulit mengangkat sebuah batu dari
atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan mudah diangkat dari dasar kolam. Hal
ini disebabkan karena adanya gaya apung sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Gaya
apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan zat cair pada kedalaman yang berbeda.
Seperti yang telah dijelaskan pada pokok bahasan Tekanan pada Zat cair, tekanan zat cair
bertambah terhadap kedalaman. Semakin dalam zat cair (zat cair), semakin besar tekanan
zat cair tersebut. Ketika sebuah benda dimasukkan ke dalam zat cair, maka akan terdapat
perbedaan tekanan antara zat cair pada bagian atas benda dan zat cair pada bagian bawah
benda. Zat cair yang terletak pada bagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar
Zat cair yang berada dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar
daripada zat cair yang terletak pada bagian atas benda. Hal ini disebabkan karena zat cair
yang berada di bawah benda memiliki kedalaman yang lebih besar dari pada zat cair yang
P2 = → F2 = P2A= ρgh2A
F2 = gaya yang diberikan oleh zat cair pada bagian bawah benda, F1 = gaya yang
diberikan oleh zat cair pada bagian atas benda, A = luas permukaan benda, Selisih antara
F2 dan F1 merupakan gaya total yang diberikan oleh zat cair pada benda, yang kita kenal
Fapung = F2-F1
Fapung = ρgA(h2-h1)
Fapung = ρF gAh
Fapung = ρF gV
Keterangan :
Karena :
Ρ = → m = ρV
Maka persamaan yang menyatakan besarnya gaya apung (Fapung) di atas bisa kita tulis
menjadi :
Fapung = ρFGv
Fapung = mFg = WF
mFg = wF = berat zat cair yang memiliki volume yang sama dengan volume benda yang
tercelup.
Berdasarkan persamaan di atas, kita bisa mengatakan bahwa gaya apung pada benda
sama dengan berat zat cair yang dipindahkan. Ingat bahwa yang dimaksudkan dengan zat
cair yang dipindahkan di sini adalah volume zat cair yang sama dengan volume
benda yang tercelup dalam zat cair. Pada gambar di atas, telah menggunakan ilustrasi di
mana semua bagian benda tercelup dalam zat cair (air). Jika dinyatakan dalam gambar
Apabila benda yang dimasukkan ke dalam zat cair terapung, di mana bagian benda
yang tercelup hanya sebagian maka volume zat cair yang dipindahkan =volume bagian
benda yang tercelup dalam zat cair tersebut. Tidak peduli apapun benda dan bagaimana
bentuk benda tersebut, semuanya akan mengalami hal yang sama. Ini adalah buah karya
eyang buyut Archimedes (287-212 SM) yang saat ini diwariskan kepada kita dan lebih
Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, zat cair akan
memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda, di mana besarnya gaya ke atas
Penemuan-penemuan Archimedes
Minat Archimedes adalah matematika murni: bilangan, geometri, menghitung luas bentuk-
Archimedes berjasa menemukan ulir Archimedes, alat untuk mengangkat air dengan jalan
memutar gagang alat ini dengan tangan. Penggunaan awal alat ini adalah untuk membuang
air yang masuk ke dalam perahu atau kapal. Tapi dalam perkembangannya digunakan
untuk memompa air dari dataran yang lebih rendah ke tanah yang lebi tinggi. Alat ini
Penggunaan cermin pembakar, memberi indikasi bahwa beberapa bentuk geometri sudah
diketahui Archimedes, teristimewa bentuk hiperbola. Bentuk lingkaran, elips dan hiperbola
terbentuk hanya bagaimana cara kita mengiris suatu bidang. Parabola adalah bentuk
istimewa: dapat “mengambil” sinar matahari, dari arah manapun, dan difokuskan pada
suatu titik, dan konsentrasikan semua energi cahaya pada bidang sempit untuk dipancarkan
Archimedes adalah orang pertama yang memberi metode menghitung besar ? (pi) dengan
derajat akurasi yang tinggi. Menghitung besar ? dilakukan dengan cara membuat lingkaran
diantara dua segi enam. Luas segi enam kecil < luas lingkaran < luas segi enam besar.
dari sebuah keluarga yang cukup mapan. Meskipun ibunya, Caterina di Piero, hanyalah
seorang putri petani, ayahnya, Pietro d’Antonio da Vinci adalah seorang notaris di kota
Florence. dia adalah salah satu penemu ilmu hidrolik, mungkin juga termasuk perangkat
hidrometer. Penemuan Leonardo lainnya yang bermanfaat, misalnya, pakaian selam.
Selain itu, peranti terbang rancangannya juga telah menerapkan prinsip aerodinamika. Dari
sketsa penelitian kapal selam bisa terlihat, mula – mula dia tertarik pada arus air.
Kemudian dengan serius meneliti ikan – ikan yang berenang melawan arus serta hambatan
tekanan arus yang terjadi pada kapal, dan meninggalkan sejumlah lima sketsa mengenai
badan kapal, yang besar pengaruhnya pada masa sekarang. Sejak awal Masehi sampai
seperti: kapal, saluran, dan talang air. Akan tetapi tidak ada bukti-bukti adanya
dimensi.
Ilmuwan Itali besar ini mungkin lebih bertanggung jawab terhadap perkembangan
metode ilmiah dari siapa pun juga. Galileo lahir di Pisa, tahun 1564. Selagi muda belajar di
Universitas Pisa tetapi mandek karena urusan keuangan. Meski begitu tahun 1589 dia
mampu dapat posisi pengajar di universitas itu. Beberapa tahun kemudian dia bergabung
dengan Universitas Padua dan menetap di sana hingga tahun 1610. Dalam masa inilah dia
yang lebih berat jatuh lebih cepat ketimbang benda yang lebih enteng, dan bergenerasi-
generasi kaum cerdik pandai menelan pendapat filosof Yunani yang besar pengaruh ini.
berat maupun enteng jatuh pada kecepatan yang sama kecuali sampai batas mereka
melakukan percobaan melempar benda dari menara Pisa tampaknya tanpa sadar).
wafat pada tahun 1641. Tahun 1642 ia menjadi profesor matematika diFlorence.
Torricelli adalah ahli fisika Italia, penemu barometer air raksa, penemu Hukum Torricelli,
penemu tabung hampa kecil yang pertama di dunia, ahli matematika, pengarang, guru
besar, sekretaris, pembantu, dan murid Galileo. Ia memperbaiki mikro-skop dan teleskop.
Ia meninggal di Florence pada tanggal 25 Oktober 1647 pada umur 39 tahun. Pada umur
22 tahun ia belajar di Roma pada Benedetto Castelli, pendiri ilmu hidrolik, ahli
matematika murid Galileo Galilei. Torricelli menjadi sekretaris Galileo selama tiga bulan
sampai Galileo wafat pada tahun 1641. Pada tahun 1643 ia menetapkan tentang tekanan
atmosfer dan menemukan alat untuk mengukurnya, yaitu barometer. Torricelli membuat
sebuah tabung kaca kuat dengan panjang kira-kira 1 m dan salah satu ujungnya tertutup.
menuangkan raksa dari botol ke dalam tabung sampai penuh. Kemudian ia menutup ujung
terbuka tabung dengan jempolnya, dan segera membaliknya. Dengan cepat ia melepaskan
jempolnya dari ujung tabung dan menaruh tabung vertikal dalam sebuah bejana berisi
raksa. Ia mengamati permukaan raksa dalam tabung turun dan berhenti ketika tinggi kolom
raksa dalam tabung 76 cm di atas permukaan raksa dalam bejana. Ruang vakum
terperangkap di atas kolam raksa. Selama beberapa hari Torriceli mengamati bahwa tinggi
air raksa dalam tabung selalu berubah-ubah. Akhirnya ia tahu bahwa hal itu disebabkan
oleh tekanan udara. Tekanan air raksa setinggi 76 sentimeter itu kemudian disebut tekanan
satu atmosfer. Kesimpulan dari percobaan Toricelli adalah “ Berdasarkan kapilaritas air
raksa yang naik ke dalam tabung, naiknya permukaan raksa dalam tabung tersebut
Blaise Pascal (1623-1662) terlahir di Clermont Ferrand pada 19 June 1623. Pada tahun
Blaise Pascal adalah anak Etienne Pascal, seorang ilmuwan dan matematikawan lahir
di Clermont. Etienne Pascal, juga merupakan penasehat kerajaan yang kemudian diangkat
sebagai presiden organisasi the Court of Aids di kota Clermont. Ibu Pascal, Antoinette
Bigure, meninggal saat umur Pascal berumur empat tahun tidak lama setelah memberinya
Gilberte.
Hydraulic ) dan tentang jarum suntik ( syringe ). Umur 18 tahun, tubuhnya lemah dan
mengalami kelumpuhan tungkai atas membuat Pascal harus tinggal di tempat tidur. Harus
menelan cukup makanan agar tetap hidup, meskipun selalu merasa sakit kepala. Umur 24
tahun, dia dan Jacqueline pergi ke Paris untuk pemeriksaan medis dengan peralatan yang
lebih canggih. Ternyata dia diharuskan tinggal di rumah sakit. Saat ini banyak ilmuwan
datang menyambangi yang tertarik dengan eksperimen kehampaan (vakum) yang sedang
dikerjakannya. Descartes datang untuk berdiskusi. Akhir tahun, kesehatan tubuhnya
Ia memiliki sebuah replika percobaan yang berupa tabung sepanjang 31 inci (78,7
cm) yang diisi air raksa yang diposisikan terbalik dalam sebuah mangkok mercuri. Pascal
ingin mengetahui kekuatan apa yang menjaga mercuri dalam tabung, dan apa yang
mengisi ruang kosong dibagian atas dalam tabung mercuri tersebut. Apakah berisi: udara?
Pada waktu itu, kebanyakan ilmuwan berpendapat bahwa ruang kosong ditabung atas
mercuri tersebut adalah tak lebih daripada vacuum ( kosong ), dan beberapa kejadian yang
dianggap tak mungkin oleh ilmuwan sebelumnya, telah terlihat saat percobaan itu
dilakukan. Hal ini berdasarkan pemikiran Ariestoteles, bahwa “ penciptaan “ sesuatu yang
bersifat “ subtansi “, apakah terlihat atau tidak terlihat, dan “zat / subtansi “ selamanya
bergerak. Hukum Ariestoteles adalah sebagai berikut : “ Segala sesuatu yang bergerak,
harus digerakan oleh sesuatu ( Everything that is in motion must be moved by something )
“. Oleh karena itu para ilmuwan penganut Ariestoteles menyatakan, bahwa vacuum (
tenaga isap ) itu adalah hal yang mustahil. Bagaimana bisa begitu ? Maka bukti itu
ditunjukan :
Cahaya yang melewati itu di sebut “ vacuum ( kosong ) ” dalam tabung kaca.
Ariestoteles menulis, segala sesuatu bergerak, harus digerakan oleh sesuatu yang
lain
Oleh karenanya, disana harus ada “sesuatu” yang tak terlihat untuk memindahkan
cahaya melalui tabung kaca, maka dari itu tidak ada vacuum ( tenaga isap atau tekan ) di
tabung itu. Tidak di tabung kaca maupun, dimanapun. Vacuum itu tidak ada dan sesuatu
yang mustahil.
Pascal meninggalkan karya yang berjudul Pensees dan Provincial Letters yang sama
sekali tidak berhubungan dengan matematika. Pascal juga menulis tentang hidrostatik,
tentang Persamaan Benda Cair (Equilibrium of Fluids), yang tak sempat dipublikasikan
sampai satu tahun setelah kematiannya. Makalahnya tentang Persamaan Benda Cair
mendorong Simion Stevin melakukan analisis tentang paradoks hidrostatik dan dan
meluruskan apa yang disebut sebagai hukum terakhir hidrostatik: “Bahwa benda cair
menyalurkan daya tekan secara sama-rata ke semua arah” yang kemudian dikenal
sebagai Hukum Pascal. Hukum Pascal dianggap penting karena keterkaitan antara Teori
Benda Cair dan Teori Benda Gas, dan tentang Perubahan Bentuk tentang keduanya yang
“Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah
Hukum Pascal menyatakan bahwa Tekanan yang diberikan zat cair dalam ruang tertutup
PEMBAHASAN
Salah satu pertanyaan yang pertama-tama perlu kita kaji adalah, apakah fluida itu?
Atau kita mungkin bertanya, apa perbedaan antara sebuah benda padat dengan sebuah
fluida? Kita memiliki gagasan umum yang samar-samar mengenai perbedaan tersebut.
Sebuah benda padat “keras” dan tidak mudah dideformasi, sementara sebuah fluida
“lunak” dan mudah dideformasi (kita dapat bergerak dengan mudah melewati udara).
Meskipun agak deskriptif, pengamatan sepintas lalu mengenai perbedaan beqda padat dan
fluida ini sangat tidak memuaskan dari sudut pandang ilmiah atau keteknikan.
mengungkapkan bahwa zat-zat yang biasanya kita anggap sebagai benda padat (baja,
beton, dan lain-lain) memiliki jarak antar molekul yang rapat dengan gaya-gaya kohesi
antar molekul yang besar yang memungkinkan sebuah benda padat mempertahankan
bentuknya dan tidak mudah untuk dideformasi. Namun, untuk zat-zat yang biasanya kita
anggap sebagai sebuah cairan (air, minyak, dan lain-lain), molekul-molekulnya agak
terpisah, gaya antar molekulnya lebih lemah daripada benda-benda padat dan molekul-
molekul tersebut mempunyai pergerakan yang lebih bebas. Jadi zat cair dapat dengan
mudah dideformasi (tetapi tidak mudah dimampatkan) dan dapat dituangkan ke dalam
bejana atau dipaksa melalui sebuah tabung. Gas-gas (udara, oksigen, dan lain-lain)
memiliki jarak molekul yang lebih besar dan gerakan yang bebas dengan gaya antar
molekul yang dapat diabaikan, sehingga gas sangat mudah dideformasi (dan
dimampatkan) dan akan mengisi secara penuh volume suatu bejana di mana gas tersebut
ditempatkan.
Meskipun perbedaan antara benda padat dan fluida dapat dijelaskan secara kualitatif
bagaimana zat tersebut berdeformasi di bawah suatu beban luar yang bekerja. Secara
dipengaruhi suatu tegangan geser. Sebuah tegangan (gaya per satuan luas) geser terbentuk
apabila sebuah gaya tangensial bekerja pada sebuah permukaan. Apabila benda-benda
padat biasa seperti baja atau logam-logam lainnya dikenai oleh suatu tegangan geser,
mula-mula benda ini akan berdeformasi (biasanya sangat kecil), tetapi tidak akan terus-
menerus berdeformasi (mengalir). Namun, cairan yang biasa seperti air, minyak, dan udara
padanya bekerja sebuah tegangan geser. Beberapa bahan, seperti lumpur, aspal, dempul,
odol dan lain sebagainya tidak mudah untuk diklasifikasikan karena bahan-bahan tersebut
akan berperilaku seperti benda padat jika tegangan geser yang bekerja kecil, tetapi jika
tegangan tersebut melampaui suatu nilai kritis tertentu, zat-zattersebut akan mengalir. Ilmu
yang mempelajari bahan-bahan tersebut disebut rheologi dan tidak termasuk dalam
cakupan mekanika fluida klasik. Jadi, seluruh fluida yang akan ditinjau dalam buku teks
Meskipun struktur molekuler fluida penting untuk membedakan satu fluida dengan
fluida yang lainnya, tidaklah mungkin untuk mengkaji masing-masing molekul ketika kita
mencoba untuk menggambarkan perilaku fluida-fluida tersebut dalam keadaan diam atau
dievaluasi pada sebuah volume kecil yang berisi banyak molekul. Jadi, ketika kita
mengatakan bahwa kecepatan pada suatu titik tertentu dalam sebuah fluida adalah sebesar
dalam volume kecil yang mengelilingi titik tersebut. Volume tersebut sangat kecil di-
bandingkan dengan dimensi fisik dari sistem yang ditinjau, tetapi cukup besar
dibandingkan dengan jarak rata-rata antarmolekul. Apakah cara ini cukup beralasan untuk
menggambarkan perilaku sebuah fluida? Jawabannya secara umum’adalah ya, karena jarak
antara molekul biasanya sangat kecil. Untuk gas-gas pada tekanan dan temperatur normal
jarak antara ini berada pada tingkat 10″6 mm, dan untuk zat cair pada tingkat 10~7 mm.
Banyaknya molekul setiap milimeter kubik pada tingkat 1018 untuk gas dan 1021 untuk zat
cair. Jadi jelas bahwa jumlah molekul di dalam sebuah volume yang sangat kecil sangat
besar, sehingga gagasan untuk menggunakan nilai rata-rata dari seluruh volume ini cukup
beralasan. Jadi kita mengasumsikan bahwa seluruh karakteristik fluida yang kita tinjau
kita memperlakukan fluida tersebut sebagai suatu materi kontinu (continuum). Satu bidang
mekanika fluida di mana konsep materi kontinu ini tidak berlaku adalah pada kajian gas-
gas yang sangat renggang seperti yang dihadapi pada kasus dengan ketinggian yang sangat
besar. Dalam hal ini jarak antara molekul udara dapat menjadi sangat besar dan konsep
Karena di dalam kajian mengenai mekanika fluida kita akan menangani berbagai
kualitatif berfungsi untuk mengidentifikasi sifat dasar atau jenis dari karakteristik tersebut
(seperti panjang, waktu, tegangan dan kecepatan), sementara aspek kuantitatif memberikan
sebuah angka dan sebuah standar yang dapat digunakan untuk memperbandingkan
berbagai besaran. Suatu standar untuk panjang dapat berupa meter atau kaki, untuk waktu
dapat berupa jam atau detik, untuk massa berupa slug atau kilogram. Standar seperti itu
disebut satuan, dan beberapa sistem satuan biasa digunakan seperti yang akan dibahas
besaran primer ini kemudian dapat digunakan untuk memberikan gambaran kualitatif dari
A/L~3, dan seterusnya, di mana lambang = digunakan untuk menunjukkan dimensi dari
besaran sekunder yang dinyatakan dalam besaran primer. Jadi untuk menggambarkan
V = LT]
dan mengatakan bahwa “dimensi dari sebuah kecepatan sama dengan panjang dibagi
Untuk berbagai masalah yang melibatkan mekanika fluida, hanya tiga dimensi
mana F adalah dimensi dasar dari gaya. Karena hukurn Newton menyatakan bahwa gaya
sama dengan massa dikalikan percepatan, maka F =MLT-2 atau M = FL-]T2. Jadi, besaran
sekunder yang dinyatakan dalam M dapat dinyatakan dalam F melalui hubungan di atas.
Misalnya, tegangan, δ, adalah gaya persatuan luas, sehingga P = FL-2, namun sebuah
persamaan dimensi yang ekivalen adalah (F = ML-] T2. Tabel 1.1 memberikan daftar
diturunkan secara teoretis adalah homogen dimensinya—artinya, dimensi di ruas kiri dari
persamaan harus sama dengan dimensi di ruas kanan, dan seluruh ICT2.
Penyemprot Parfum
Prinsip kerja Hukum Bernoulli pada penyemprot parfum secara garis besar adalah
saat botol karet yang ada di botol parfum di kemas, udara yang ada di dlamnya meluncur
keluar melalui pipa bola karet tersebut. Oleh karena itu, pipa ini memiliki laju yang lebih
tinggi. Laju udara yang tinggi membuat tekanan pada pipa tersebut menjadi
rendah.Sementara itu udara dalam pipa di dalam botol parfum, memiliki laju yang lebih
rendah dan tekanan udara dalam pipa itu lebih tinggi sehingga cairan parfum didorong
keatas. Saat cairan keluar. Cairan parfum pun akhirnya menyembur ke tubuh. Lubang
penyemprot parfum biasanya berukuran kecil sehingga cairan parfum melaju dengan
cepat. Jika luas penampang kecil, fluida akan bergerak lebih cepat. Sebaliknya, ketika luas
penampang besar, fluida akan bergerak pelan. Begitulah penerapan Hukum Bernoulli pada
peyemprot parfum.parfum sampai di pipa selanjutnya (pipa bawah karet) udara yang
Karburator
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakaruntuk
sebuah mesin pembakaran dalam. Pada dasarnya karburator bekerja menggunakan Prinsip
Bernoulli: semakin cepat udara bergerak maka semakin keciltekanan statis-nya namun
makin tinggi tekanan dinamis-nya. Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara langsung
mengendalikan besarnya aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas
udara yang dapat masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah
yang memiliki tekanan untuk menarik serta bahan bakar masuk kedalam ruang bakar.
parfum. Jika pada penyemprot parfum Anda menekan tombol, maka pada penyemprot
racun serangga Anda menekan masuk batang penghisap. Ketika bola karet diremas, udara
yang ada di dalam bola karet meluncur keluar melalui pipa 1. Karenanya, udara dalam pipa
1 mempunyai laju yang lebih tinggi. Karena laju udara tinggi, maka tekanan udara pada
pipa 1 menjadi rendah. Sebaliknya, udara dalam pipa 2 mempunyai laju yang lebih rendah.
Akibatnya, cairan parfum didorong ke atas. Ketika si cairan parfum tiba di pipa 1,
udara yang meluncur dari dalam bola karet mendorongnya keluar. Biasanya lubang
berukuran kecil, sehingga parfum meluncur dengan cepat… ingat persamaan kontinuitas,
kalau luas penampang kecil, maka fluida bergerak lebih cepat. Sebaliknya, kalau luas
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
teori fluida statis ini adalah pada abad ketiga sebelum Masehi Archimedes menemukan
nama hukum Archimedes ,yang bunyinya: “Sebuah benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair akan mendapat gaya keatas seberat zat cair yang didesak oleh
massa dalam aliran tunak satu-dimensi. Berikutnya muncul Galileo (1564-1642) dengan
oleh Isaac Newton (1642-1727) setelah memperkenalkan hukum-hukum gerak dan hukum
kekentalan untuk fluida linear yang sekarang dinamakan fluida Newton. Pada 1650, Pascal
untuk menjelaskan teorinya tentang Persamaan Benda Cair (Equilibrium of Fluids), yang
tak sempat dipublikasikan sampai satu tahun setelah kematiannya. Kemudian Simion
Stevin melakukan analisis tentang paradoks hidrostatik dan dan meluruskan apa yang
disebut sebagai hukum terakhir hidrostatik: “Bahwa benda cair menyalurkan daya tekan
secara sama-rata ke semua arah” yang kemudian dikenal sebagai Hukum Pascal.
4.2 Saran
semaksimal mungkin.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perpindahan kalor dari suatu zat ke zat lain seringkali terjadi dalam industri proses.
Kondisi pertama yaitu mencapai keadaan yang dibutuhkan untuk pengerjaan, terjadi
umpamanya bila pengerjaan harus berlangsung pada suhu tertentu dan suhu ini harus
dicapai dengan jalan pemasukan atau pengeluaran kalor. Kondisi kedua yaitu
mempertahankan keadaan yang dibutuhkan untuk operasi proses, terdapat pada pengerjaan
eksoterm dan endoterm. Disamping perubahan secara kimia, keadaan ini dapat juga
penghabluran (kristalisasi) kalor harus dikeluarkan. Pada penguapan dan pada umumnya
juga pada pelarutan, kalor harus dimasukkan. Hukum alam menyatakan bahwa kalor
Bila dalam suatu sistem terdapat gradien suhu, atau bila dua sistem yang suhunya
berbeda disinggungkan,maka akan terjadi perpindahan energi. Proses ini disebut sebagai
perpindahan panas (Heat Transfer). Dari titik pandang teknik (engineering), Analisa
perpindahan panas dapat digunakan untuk menaksir biaya, kelayakan, dan besarnya
peralatan yang diperlukan untuk memindahkan sejumlah panas tertentu dalam waktu yang
ditentukan. Ukuran ketel, pemanas, mesin pendingin, dan penukar panas tergantung tidak
hanya pada jumlah panas yang harus dipindahkan, tetapi terlebih-lebih pada laju
membuang panas secara terus menerus pada laju yang tinggi dari suatu permukaan. Juga
menyebabkan pemanasan yang berlebihan dan merusakan peralatan. Berbagai contoh ini
menunjukkan bahwa dalam hampir tiap cabang keteknikan dijumpai masalah perpindahan
panas yang tidak dapat dipecahkan dengan penalaran termodinamika saja, tetapi
penyelesaian yang baik terhadap suatu soal memerlukan asumsi (pengandaian) dan
idealisasi. Hampir tidak mungkin menguraikan gejala fisik secara tepat, dan untuk
merumuskan suatu soal dalam bentuk persamaan yang dapat diselesaikan kita perlu
kapasitansi, dan induktansi tidak tergantung pada arus yang mengalir melaluinya. Asumsi
ini menyederhanakan analisanya, tetapi dalam hal-hal tertentu dapat sangat membatasi
ketelitian hasilnya.
Pada waktu menafsirkan hasil ahir suatu analisa, kita perlu mengingat asumsi,
idealisasi dan pengira-iraan yang telah kita buat selama mengadakan analisa tersebut.
soal, karena tidak memadainya keterangan tentang sifat-sifat fisik. Sebagai contoh, dalam
merancang bagian-bagian mesin untuk pengoperasian pada suhu tinggi mungkin kita perlu
memakai batas proporsional (propoyional limit) atau kuat-lelah (fatigue strength)
bahannya dari data suhu rendah. Guna menjamin pengoperasian yang memuaskan dari
bagian mesin ini, perancang harus menerapkan faktor keamanan (safety factor) pada hasil
yang diperoleh dari analisanya. Pengira-iraan semacam itu perlu pula dalam soal-soal
perpindahan panas.
Sifat-sifat fisik seperti konduktivitas termal atau viskositas berubah dengan suhu,
tetapi jika dipilih suatu harga rata-rata yang tepat , maka penyelesaian soal dapat sangat
disederhanakan tanpa memasukan kesalahan yang cukup besar dalam hasil ahirnya.
Bila panas berpindah dari suatu fluida ke dinding , seperti misalnya didalam ketel,
maka kerak terbentuk pada pengoperasian yang terus menerus dan akan mengurangi laju
aliran panas. Untuk menjamin pengoprasian yang memuaskan dalam jangka waktu yang
lama, maka harus ditrapkan faktor keamanan untuk mengatasi kemungkinan ini. Dalam
perpindahan panas ada tiga jenis perpindahan panas yaitu perpindahan panas dengan cara
2. Tujuan
Menentukan jenis-jenis perpindahan panas dan aplikasi perpindahan panas dibidang teknik
kimia
3. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
daerah ke daerah lainnya sebagai akibat dari beda suhu antara daerah-daerah tersebut.
Karena beda suhu terdapat di seluruh alam semesta, maka aliran panas bersifat
seuniversal yang berkaitan dengan tarikan gravitasi. Tetapi tidak sebagaimana halnya
gravitasi, aliran panas tidak di kendalikan oleh sebuah hubungan yang unik, namun oleh
panas yaitu, konduksi (conduction, juga dikenal dengan istilah hantaran), konveksi
Yang dimaksud dengan konduksi ialah pengangkutan kalor melalui satu jenis zat.
karena proses perpindahan kalor ini hanya terjadi di dalam bahan. Arah aliran energi kalor,
adalah dari titik bersuhu tinggi ke titik bersuhu rendah. Perpindahan panas konduksi dan
difusi energi akibat aktivitas molekul Sudah diketahui bahwa tidak semua bahan dapat
menghantar kalor sama sempurnanya. Dengan demikian, umpamanya seorang tukang
hembus kaca dapat memegang suatu barang kaca, yang beberapa cm lebih jauh dari tempat
pegangan itu adalah demikian panasnya, sehingga bentuknya dapat berubah. Akan tetapi
seorang pandai tempa harus memegang benda yang akan ditempa dengan sebuah tang.
Bahan yang dapat menghantar kalor dengan baik dinamakan konduktor. Penghantar yang
buruk disebut isolator. Sifat bahan yang digunakan untuk menyatakan bahwa bahan
tersebut merupakan suatu isolator atau konduktor ialah koefisien konduksi terma. Apabila
nilai koefisien ini tinggi, maka bahan mempunyai kemampuan mengalirkan kalor dengan
Persamaan umum yang biasa digunakan dalam perpindahan panas dengan cara
konduksi adalah
Keterangan:
H : Panas
K : Konduktivitas termal
T : Perbedaan suhu
A :Luas permukaan
H adalah perpindahan panas dan merupakan gradient suhu kearah perpindahan panas.
benda itu, A adalah luas permukaan, sedangkan tanda minus diselipkan agar memenuhi
hukum kedua termodinamika, yaitu bahwa panas mengalir dari suhu tinggi ke suhu yang
lebih rendah.
Logam
Nikel (murni) 93 54
Besi (murni) 73 42
Baja karbon, 1% C 43 25
Bukan Logam
Zat cair
Gas
(logam) merupakan penghantar yang baik juga untuk kalor dan sebaliknya. Selanjutnya
bila diandaikan sebatang besi atau sembarang jenis logam dan salah satu ujungnya
diulurkan ke dalam nyala api. Dapat diperhatikan bagaimana kalor dipindahkan dari ujung
yang panas ke ujung yang dingin. Apabila ujung batang logam tadi menerima energi kalor
dari api, energi ini akan memindahkan sebahagian energi kepada molekul dan elektron
yang membangun bahan tersebut. Moleku1 dan elektron merupakan alat pengangkut kalor
di dalam bahan menurut proses perpindahan kalor konduksi. Dengan demikian dalam
proses pengangkutan kalor di dalam bahan, aliran elektron akan memainkan peranan
penting .
Persoalan yang patut diajukan pada pengamatan ini ialah mengapa kadar alir energi
kalor adalah berbeda. Hal ini disebabkan karena susunan molekul dan juga atom di dalam
setiap bahan adalah berbeda. Untuk satu bahan berfasa padat molekulnya tersusun rapat,
berbeda dengan satu bahan berfasa gas seperti udara. Molekul udara adalalah renggang
seka1i. Tetapi dibandingkan dengan bahan padat seperti kayu, dan besi , maka molekul
besi adalah lebih rapat susunannya daripada molekul kayu. Bahan kayu terdiri dari
gabungan bahan kimia seperti karbon, uap air, dan udara yang terperangkat. Besi adalah
besi. Kalaupun ada bahan asing, bahan kimia unsur besi adalah lebih banyak.
Yang dimaksud dengan konveksi ialah pengangkutan ka1or oleh gerak dari zat
fenomena permukaan. Proses konveksi hanya terjadi di permukaan bahan. Jadi dalam
proses ini struktur bagian dalam bahan kurang penting. Keadaan permukaan dan keadaan
sekelilingnya serta kedudukan permukaan itu adalah yang utama. Lazimnya, keadaan
bahan akan berbeda dari suhu sekelilingnya. Dalam hal ini dikatakan suhu permukaan
adalah T1 dan suhu udara sekeliling adalah T2 dengan Tl>T2. Kini terdapat keadaan suhu
Perpindahan kalor dengan jalan aliran dalam industri kimia merupakan cara
pengangkutan kalor yang paling banyak dipakai. Oleh karena konveksi hanya dapat terjadi
melalui zat yang mengalir, maka bentuk pengangkutan ka1or ini hanya terdapat pada zat
cair dan gas. Pada pemanasan zat ini terjadi aliran, karena masa yang akan dipanaskan
tidak sekaligus di bawa kesuhu yang sama tinggi. Oleh karena itu bagian yang paling
banyak atau yang pertama dipanaskan memperoleh masa jenis yang lebih kecil daripada
bagian masa yang lebih dingin. Sebagai akibatnya terjad sirkulasi, sehingga kalor akhimya
u T
u Q
u Tw
Dinding
Laju perpindahan kalor dihubungkan dengan beda suhu menyeluruh antara dinding
dan fluida, dan kuas permukaan A. Besar h disebut koefisien perpindahan-kalor konveksi
H= h A
(Tw-T)
=hAT
Keterangan:
H : Perpindahan panas
h: Koefisien konveksi
A: Luas permukaan
T : Perpindahan suhu
Pada perpindahan kalor secara konveksi, energi kalor ini akan dipindahkan ke
sekelilingnya dengan perantaraan aliran fluida. Oleh karena pengaliran fluida melibatkan
pengangkutan masa, maka selama pengaliran fluida bersentuhan dengan permukaan bahan
yang panas, suhu fluida akan naik. Gerakan fluida melibatkan kecepatan yang seterusnya
akan menghasilkan aliran momentum. Jadi masa fluida yang mempunyai energi terma
yang lebih tinggi akan mempunyai momentum yang juga tinggi. Peningkatan momentum
ini bukan disebabkan masanya akan bertambah. Malahan masa fluida menjadi berkurang
karena kini fluida menerima energi kalor. Fluida yang panas karena menerima kalor dari
permukaan bahan akan naik ke atas. Kekosongan tempat masa bendalir yang telah naik itu
diisi pula oleh masa fluida yang bersuhu rendah. Setelah masa ini juga menerima energi
kalor dari permukan bahan yang kalor dasi, masa ini juga akan naik ke atas permukaan
meninggalkan tempat asalnya. Kekosongan ini diisi pula oleh masa fluida bersuhu renah
yang lain.
Perpindahan panas konveksi
a) konveksi paksa,
b) konveksi alamiah,
c) pendidihan,
d) kondensasi
Proses ini akan berlangsung berulang-ulang. Dalam kedua proses konduksi dan
konveksi, faktor yang paling penting yang menjadi penyebab dan pendorong proses
.terjadi maka keadaan tidak stabil terma akan terjadi. Keadaan tidak stabil ini perlu
kalor konveksi, masalah yang utama terletak pada cara mencari metode penentuan nilai h
dengan tepat. Nilai koefisien ini tergantung kepada banyak faktor. Jumlah kalor yang
Jika cepatan medan tetap, artinya tidak ada pengaruh luar yang mendoromg fluida
Sedangkan bila kecepatan medan dipengaruhi oleh unsur luar seperti kipas atau peniup,
maka proses konveksi yang akan terjadi merupakan proses perpindahan kalor konveksi
paksa. Yang membedakan kedua proses ini adalah dari nilai koefisien h-nya/.
3) Perpindahan Panas Dengan Cara Radiasi
gelombang dari suatu zat ke zat yang lain. Semua benda memancarkan kalor. Keadaan ini
baru terbukti setelah suhu meningkat. Pada hakekatnya proses perpindahan kalor radiasi
terjadi dengan perantaraan foton dan juga gelombang elektromagnet. Terdapat dua teori
yang berbeda untuk menerangkan bagaimana proses radiasi itu terjadi. Semua bahan pada
sejumlah energi kalor tertentu. Semakin tinggi suhu bahan tadi maka semakin tinggi pula
energi kalor yang disinarkan. Proses radiasi adalah fenomena permukaan. Proses radiasi
tidak terjadi pada bagian dalam suatu bahan. Tetapi suatu bahan apabila menerima sinar,
maka banyak hal yang boleh terjadi. Apabila sejumlah energi kalor menimpa suatu
permukaan, sebagian akan dipantulkan, sebagian akan diserap ke dalam bahan, dan
sebagian akan menembusi bahan dan terus ke luar. Jadi dalam mempelajari perpindahan
Rumus untuk perpindahan panas secara radiasi menerapkan hukum Stefan yaitu:
R= e
Keterangan:
e : Emisivitas
T : Suhu
Persamaan diatas disebut hukum stefan-boltzman tentang radiasi termal dan berlaku hanya
untuk radiasi benda hitam saja. Benda hitam adalah benda yang memancarkan energi
menurut hukum .
Bahan yang dianggap mempunyai ciri yang sempurna adalah jasad hitam.
Disamping itu, sama seperti cahaya lampu, adakalanya tidak semua sinar mengenai
permukaan yang dituju. Jadi dalam masalah ini kita mengenal satu faktor pandangan yang
lazimnya dinamakan faktor bentuk. Maka jumlah kalor yang diterima dari satu sumber
ini. Dalam pada itu, sifat terma permukaan bahan juga penting. Berbeda dengan
proses konveksi, medan aliran fluida disekeliling permukaan tidak penting, yang penting
ialah sifat terma saja. Dengan demikian, untuk memahami proses radiasi dari satu
permukaan kita perlu memahami juga keadaan fisik permukaan bahan yang terlibat dengan
Proses perpindahan kalor sering terjadi secara serentak. Misalnya sekeping plat
yang dicat hitam. Lalu dikenakan dengan sinar matahari. Plat akan menyerap sebahagian
energi matahari. Suhu plat akan naik ke satu tahap tertentu. Oleh karena suhu permukaan
atas naik maka kalor akan berkonduksi dari permukaan atas ke permukaan bawah. Dalam
pada itu, permukaan bagian atas kini mempunyai suhu yang lebih tinggi dari suhu udara
sekeliling, maka jumlah kalor akan disebarkan secara konveksi. Tetapi energi kalor juga
disebarkan secara radiasi. Dalam hal ini dua hal terjadi, ada kalor yang dipantulkan dan
ada kalor yang dipindahkan ke sekeliling. Berdasarkan kepada keadaan terma permukaan,
bahan yang di pindahkan dan dipantulkan ini dapat berbeda. Proses radiasi tidak
melibatkan perbedaan suhu. Keterlibatan suhu hanya terjadi jika terdapat dua permukaan
yang mempunyai suhu yang berbeda. Dalam hal ini, setiap permukaan akan menyinarkan
energi kalor secara radiasi jika permukaan itu bersuhu T dalam unit suhu mutlak.
Lazimnya jika terdapat satu permukaan lain yang saling berhadapan, dan jika permukaan
2.Untuk perambatan itu tidak diperlukan medium (misalnya zat cair atau gas).
BAB III
Pada saat mendidihkan air panas, berarti kita mendapatkan air panas. Bagaimana
caranya agar air ini tetap panas? Tentunya kita masukkan ke dalam thermos. Thermos
merupakan salah satu alat untuk menyekat kalor. Bagaimanakah cara kerja thermos
hingga dapat menyekat kalor agar air tetap panas? Pada thermos terdapat dinding kaca
di mana bagian dalam dan bagian luarnya dibuat mengkilap. Bagian dalam kaca dibuat
mengkilap agar kalor dari air panas tidak terserap pada dinding. Sementara bagian luar
dinding kaca dibuat mengkilap berlapis perak agar tidak terjadi perpindahan kalor
secara radiasi. Ruang hampa di antara bagian dalam dan luar berfungsi untuk
mencegah perpindahan kalor secara konveksi. Tutup thermos terbuat dari bahan
isolator, seperti gabus, untuk mencegah terjadinya perpindahan kalor secara konduksi.
Aplikasi ini merupakan aplikasi pada geometri dua plat datar. Perpindahan kalor
konveksi dalam medan aliran merupakan gejala yang dipengaruhi oleh distribusi
kecepatan aliran dan sifat-sifat fluida setempat. Distribusi kecepatan dalam medan
aliran ini harus memenuhi dua persamaan secara serentak. persamaan momentum dan
persamaan kontinuitas. Bila harga tekanan yang tepat disubstitusi ke dalam persamaan
momentum, maka medan kecepatan yang dihasilkan akan memenuhi persamaan
kontinuitas.
Patankar, 1972) merupakan salah satu metoda untuk mendapatkan medan tekanan
yang "tepat" yang diawali dengan menebak medan tekanan dan kecepatan pada awal
Medan tekanan juga dikoreksi dengan suatu faktor relaksasi yang harus ditentukan
untuk mendapatkan konvergensi solusi. Pada tugas akhir ini, algoritma SIMPLE,
diterapkan ke dalam sistem aliran udara di antara dua plat datar yang dipanaskan.
Simulasi dilakukan pada berbagai kondisi kecepatan aliran serta temperatur dan jarak
antar plat. Persyaratan konvergensi yang dipilih untuk menghentikan iterasi adalah
bahwa selisih harga antara kecepatan dari persamaan momentum dan kecepatan dari
seluruh titik grid dalam medan aliran. Dari simulasi ini dapat diperoleh distribusi
temperatur dan kecepatan pada seluruh titik dalam medan aliran udara di antara dua
plat datar (sepanjang domain simulasi). Distribusi temperatur yang telah diperoleh
arah aliran udara. Sebagai hasilnya, diperoleh distribusi bilangan Nusselt yang
berubah secara asimtotik menuju harga yang bervariasi di sekitar 7,534 - 7,542. Hasil
ini cukup dekat dengan data yang terdapat di dalam referensi (Ozisik, Iieul Iiwi /erj) di
Aplikasi CFD Dalam Kehidupan Computational Fluid Dynamics atau CFD adalah
analisis sistem yang melibatkan aliran fluida, perpindahan panas dan fenomena-
fenomena terkait seperti reaksi kimia dengan cara simulasi berbasis komputer.
APLIKASI CFD
Aplikasi dari piranti lunak berbasis metoda nemrik adalah dalam perancangan
instalasi perpipaan. Dengan bantuan piranti lunak ini proses perancangan menjadi lebih
mudah karena analisis terhadap rancangan langsung dapat diketahui hanya dengan
menyediakan fasilitas untuk berbagai boundary conditions seperti single atau double acting
displacement, single atau double acting rotational, translational dengan bi-linear stiffness,
snubbers, guide dan limit stop, tie-rod assembly, gap dan friksi, dan lain-lain.
menentukan material yang akan dipakai oleh pesawat, simulasi bagian mana dari pesawat
gesekan dengan atmosfir saat meninggalkan atau menuju bumi, merancang dan mendisain
blade pompa, proses terjadinya kavitasi pada pompa maupun pipa, Heat Exchanger., water
pergerakan kendaraan pada terowongan, system wiper, Fuel rail, Muffler, catalytic
Powerplant : simulasi keadaan yang terjadi selama proses generasi -Di bidang listrik
berlangsung, yang umumnya terjadi pada boiler(PLTU), sehingga dapat mengetahui erosi
partikel, korosi, perpindahan panas terutama didalam tube (pipa), particle drying
pipa, efisiensi optimal cooling tower, optimasi waste (PLTG) Di bidang Elektronika :
analisa aliran thermal di dalam assembli computer, pada tata letak server database. Di
bidang HVAC (Heat Ventilating Air Conditioner) : perpindahan kalor dan distribusi
kontaminan dalam dimensi ruang (tiga dimensi), distribusi aliran udara dan tempratur,
parameter kenyaman tata letak ruangan, Air Cond. Duct system pada Mass transport,
building, etc
Di bidang kesehatan : simulasi aliran darah dalam pembuluh darah arteri dan vena ,
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2018
MEKANIKA FLUIDA
PERPINDAHAN PANAS