Sie sind auf Seite 1von 13

Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat

Di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar
Surabaya

PENGELOLAAN PROGRAM BANK SAMPAH SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT DI BANK SAMPAH BINTANG MANGROVE KELURAHAN GUNUNG
ANYAR TAMBAK KECAMATAN GUNUNG ANYAR SURABAYA

Shofiyatul Muntazah
Pendidikan Non Formal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
(Shofiyatul_muntazah@yahoo.com)

Dra. Indrawati Theresia, M.S


Pendidikan Non Formal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Abstrak

Sampah adalah masalah dalam masyarakat yang sangat sulit untuk diatasi. Masalah sampah banyak
terjadi di perkotaan akibat urbanisasi dan aktivitas masyarakat seperti kota Surabaya. Salah satu daerah kota
Surabaya yang masih menghadapi masalah sampah tersebut adalah daerah Gunung Anyar Tambak yang terletak
di pesisir kawasan Mangrove. Upaya penanggulangan sampah di kota Surabaya di lakukan dengan berbagai hal,
antara lain program bank sampah. Sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 13 tahun 2012 Pasal 2 menyatakan Bank Sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah
yang dapat di daur ulang dan/atau di guna ulang yang memilki nilai ekonomi. Bank sampah merupakan program
pengelolahan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat bank sampah di wujudkan
dalam bntuk bentuk kegiatan masyarakat. Urgensi perlu diadakannya penelitian mengenai program bank sampah
adalah menganalisis pelaksanaan program bank sampah sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, karena secara
tidak langsung banyak masyarakat yang hanya melihat bank sampah dari sisi pemberdayaan lingkungannya
semata. Rumusan masalah penelitian ini adalah 1. Bagaimana pengelolaan program bank sampah sebagai
upaya pemberdayaan masyarakat di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak
Kecamatan Gunung Anyar Surabaya? 2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat program Bank Sampah Di
Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar Surabaya?
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi tentang : (1) pelaksanaan program bank sampah sebagai upaya
pemberdayaan (2) faktor pendukung dan penghambat program bank sampah.

Metode penelitian yang di gunakan pada penelitan kali ini adalah kualitatif deskriptif. Data di kumpulkan
dengan menggunakan teknik observasi secara langsung dan mendalam ke lapangan untuk melihat langsung
kegiatan program bank sampah sebagai upaya pemberdayaan masyarakat di bank sampah Bintang Mangrove.
Peneliti juga menggunakan metode wawancara dan dokumentasi untuk mendukung pecapaian hasil dari penelitian
ini

Hasil menunjukkan bahwa pengelolaan program bank sampah dilakukan secara efektif dan efisien sesuai
dengan fungsi manajemen, yaitu perencanaan (Intervensi pemerintah dan Swasta, partisipasi masyarakat, adanya
sosialisasi), pengorganisasian (Struktur organisasi yang jelas, kerjasama dengan pihak terkait, pembagian
peran yang jelas), pelaksanaan (strategi pendekatan secara makro) dan evaluasi, sehingga pelaksanaan program
sangat efektif. Program bank sampah sebagai upaya pemberdayaan masyarakat yang di wujudkan melalui
program-program pengembangan bank sampah sehingga masyarakat berdaya dan berdampak pada bertambahnya
pendapatan keluarga. Terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam program bank sampah. Faktor
pendukung antara lain organisasi yang baik, kerjasama dengan stacholders yang baik, sarana prasarana yang
memadai dan peran aktif nasabah. Sedangkan faktor penghambatnya seperti naik turunnya harga sampah,
informasi mendadak dan keterlambatan pembayaran oleh pengepul.

Kata Kunci : Pengelolaan Program Bank Sampah, Pemberdayaan Masyarakat.

1
Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar
Surabaya

ABSTRACT

MANAGEMENT OF GARBAGE BANK AS COMMUNITY EMPOWERMENT EFFORTS IN


BINTANG MANGROVE GARBAGE BANK, GUNUNG ANYAR TAMBAK GUNUNG ANYAR
DISTRICT SURABAYA

ABSTRACT

Garbage is a problem in our society that hardly to solve. Garbage problem is often founded in an urban
zone as a consequence of urbanization and people activities such happened in Surabaya. One of the places in
Surabaya that always facing rubbish problem is Gunung Anyar Tambak which is placed in Mangrove coastal
area. An effort to overcome garbage problem in Surabaya is from many ways. That is Garbage bank program.
As a regulation from Indonesian state minister for the environment Number 13 years 2012 section 2 state that
Garbage bank is a sorting place and rubbish collection that can be recycled and / or reused that have economic
value. Garbage bank is an environmental management program and community empowerment. community
empowerment garbage bank is shown in many programs for society. The research about garbage bank should
be conducted in an urgent, especially for management of Garbage bank program as a community empowerment
because indirectly many people only focus on the environmental management programs. The research problems
in this research are: 1) how management of Garbage bank program as a community empowerment in Bintang
Mangrove garbage bank Gunung Anyar Tambak, Gunung Anyar District Surabaya?. 2) What are supporting
problems and obstacle factors Garbage bank program in Bank Sampah Bintang Mangrove Gunung Anyar
Tambak, Gunung Anyar District Surabaya. The objectives in this research are to get description about; 1) the
management of Garbage bank program as an empowering program. 2) Supporting and obstacle factors for garbage
bank program.

The research method that is used in this research is descriptive qualitative. Data is collected by using
direct observation technique and detailed to the activity to see directly how garbage bank is conducted as a
community empowerment in Bintang Mangrove garbage bank. The researcher also used interview and
documentation to support the good result in this research.

The result shows that management of Garbage bank program is conducted effectively and efficiently according
to management function, which is planning planning, organizing (Clear organization chart, collaboration is with
side bound up, division role which is clear), performing (macro approaching strategy) and evaluation, so the
program performing is so effective. Garbage Bank program as effort of community empowerment that rend ers
through developmental garbage bank program so community become a useful community and impact in family
income. But there are still a supporting and interference factor in Garbage Bank Program. Supporting factors for
example : good organization, collaboration with stacholder that good, facility really is equal to, the client is active
role. meanwhile interference factor as unstable garbage price, information abrupt, paying delay by garbage
compiler.

Keywords : Management Garbage bank program, Community Empowerment

2
Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar
Surabaya

PENDAHULUAN masyarakat dalam pengolahan sampah secara


bijak dan pada gilirannya akan mengurangi sampah
Sampah adalah masalah dalam masyarakat yang di angkut ke TPA. Bank sampah sebagai
yang sangat sulit untuk diatasi. sampah menjadi suatu program pengelolahan lingkungan yang di
suatu momok dalam lingkungan masyarakat. rancang oleh pemerintah Kota Surabaya untuk
Masih banyak sampah yang berserakan, tidak mengurangi volume sampah yang ada di Surabaya
hanya di jalan, bahkan sepanjang sungaipun dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat
tercemar akibat sampah. Dengan demikian untuk mengelolah sampah bersama- sama.
sampah adalah masalah krusial yang
membutuhkan penanganan yang sangat intensif Sesuai Peraturan Menteri Negara
dari berbagai pihak. Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13
tahun 2012 Pasal ayat 1 dan 2 menjelaskan
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup bahwa : kegiatan Reduse, reuse, dan recycle atau
(2012) setiap harinya masyarakat di indonesia batasi sampah. guna ulang sampah dan daur ulang
menghasilkan 490.000 ton per hari atau total sampah yang selanjutnya di sebut kegiatan 3R
178.850.000 ton sampah dalam waktu setahun. adalah segala aktifitas yang mampu mengurangi
Masalah pencemaran lingkungan ini di dasarkan segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah,
atas kurangnya kesadaran dari masyarakat akan kegiatan penggunaan kembali sampah yang layak
pentingnya kebersihan lingkungan, kurangnya pakai untuk fungsi yang sama atau fungsi yang
sosialisasi dari pemerintah atau pihak-pihak lain, dam kegiatan mengelolah sampah untuk di
terkait dalam upaya pengelolaan masalah jadikan produk baru. Bank Sampah adalah tempat
lingkungan dan juga pemberdayaan masyarakat. 1 pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat di
daur ulang dan/atau di guna ulang yang memilki
Masalah sampah banyak terjadi di daerah nilai ekonomi.3
perkotaan, akibat dari banyaknya urbanisasi dan
kegiatan sehari-hari yang terjadi di kota. Seperti Program bank sampah tidak terlepas dari
halnya kota Surabaya. Permasalahan ini timbul di pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan
Surabaya terutama karena besarnya volume merupakan usaha untuk memperbaiki kehidupan
sampah, keterbatasan lahan untuk pembuangan masyarakat dengan cara memberikan pemahaman
akhir yang di iringi dengan pertumbuhan pengendalian tentang kekuatan sosial, ekonomi,
penduduk yang cukup tinggi, dimana hal ini di dan politik.
tunjang pula oleh adanya teknis pengelolaan
sampah yang masih konvensional. Konsep pemberdayaan ini juga tidak
terlepas dari pendidikan nonformal. Dalam
Dengan populasi penduduk lebih dari Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan non
empat juta jiwa, masyarakat kota Surabaya formal pada pasal 26 ayat 3 menjelaskan bahwa
menghasilkan sampah padat sebanyak ± 27.966 pendidikan nonformal meliputi : pendidikan
M³ per hari. Baru sekitar 25.925 M³ sampah kecakapan hidup (life skill), Pendidikan Anak
diangkut oleh 757 truk ke Tempat TPA sampah, Usia Dini (PAUD), Pendidikan Kepemudaan,
sehingga menyisakan ± 2041 M³ yang tak Pendidikan pemberdayaan perempuan,
terangkut dan tercecer di berbagai tempat. Pendidikan keaksaraan fungsional, pendidikan
Sampah yang tertinggal itu kemudian di biarkan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan
saja tanpa diolah sama sekali yang menyebabkan kesetaraan, serta pendidikan yang lain yang di
lingkungan kumuh dan kotor dan kerap tujuakan untuk mengembangkan kemampuan
menimbulkan penyakit. Jikapun ada yang peduli peserta didik
sampah tersebut di kumpulkan lalu di bakar, di
kubur atau di buang ke sungai sehingga Salah satu bank sampah yang semakin maju
menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. 2 dan mampu memberdayakan masyarakat sekitar
Kota Surabaya adalah bank sampah Bintang
Upaya penanggulangan sampah di kota Mangrove yang terletak di pesisir Kota Surabaya
Surabaya di lakukan dengan berbagai hal, antara tepatnya di Kelurahan Gunung Anyar Tambak
lain program bank sampah. Bank sampah Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya.
merupakan kegiatan bersifat sosial engineering
yang megajarkan masyarakat untuk memilah
sampah serta menumbuhkan kesadaran

1
Http//Jdih. Menlh.go.id di akses pada 20 Januari
3
2015 Http//Jdih. Menlh.go.id id di akses pada 20 Januari
2
(http.//www.banksampahbinamandiri.com) di 2015
Akses pada tanggal 19 Januari 2015

3
Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar
Surabaya

Kelurahan Gunung Anyar Tambak adalah menggunakan sampah tersebut secara tidak
daerah pesisir di kawasan Mangrove. Masyarakat langsung juga mampu meningkatkan pola pikir
sekitar kebanyakan bermata pencaharian sebagai masyarakat serta mampu menambah pendapatan
seorang nelayan dengan pendapatan yang rendah. keluarga dari masyarakat ( nasabah bank sampah
Sebelum adanya bank sampah Bintang Mangrove tersebut )4.
banyak masyarakat yang membuang sampah
rumah tangga di sekitar sungai setempat. Kemajuan program bank sampah di Bank
Akhirnya timbunan sampah di sekitar pemukiman Sampah Bintang Mangrove tidak serta maerta di
warga ini membuat lingkungan kumuh dan tidak dapat begitu saja, melainkan dengan pengelolaan
enak dipandang mata, air sungai menjadi kotor. yang baik dari para pelaku pemberdaya masyarakat
Hal ini di perparah dengan rendahnya pola pikir sekitar.
(mindset) masyarakat akan pentingnya menjaga
kelestarian lingkungan sekitar dengan tidak Urgensi perlu diadakannya penelitian
membuang sampah sembarangan. mengenai program bank sampah adalah
menganalisis pengelolaan program bank sampah
Bank sampah Bintang Mangrove adalah sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, karena
bank sampah yang didirikan atas kerja sama secara tidak langsung banyak masyarakat yang
dengan CSR (Corporate Sosial Responsibility) hanya melihat bank sampah dari sisi pengelolaan
PT. PLN (Persero) Dist. Jatim dengan masyarakat lingkungannya semata. Pengelolaan program
kelurahan setempat. Yang berawal dari yang baik akan menjadikan program bank
banyaknya sampah yang ada di bantaran sungai sampah tersebut semakin berkembang dengan
setempat yang sangat menganggu pemukiman baik. Keunikan dari pembahasan ini terlihat dari
dan masyarakat sekitar yang banyak bekerja keragaman dari nasabah itu sendiri yang tidak
sebagai seorang nelayan dengan berpenghasilan hanya mengajak ibu rumah tangga, bapak-bapak
rendah. Pelaksanaan program bank sampah melainkan juga anak-anak kecil sekitar bank
awalnya sangat sulit di terima oleh masyarakat. sampah. tidak semua bank sampah yang ada di
Masyarakat memandang bahwa program bank indonesia melibatkan anak-anak dalam kegiatan
sampah ini adalah program yang hanya bertujuan bank sampah..
untuk lingkungan, dan akan membuat pemukiman
mereka menjadi lebih kumuh, dan bau akibat Berdasarkan latar belakang diatas, maka
timbunan sampah di Bank Sampah. Lama – peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
kelamaan pemikiran itu hilang dan pengelolah berjudul “Pengelolaan Program Bank Sampah
bank sampah berhasil mengelolah dan mengajak Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Di
masyarakat setempat untuk menabung dan Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan
mengikuti program bank sampah Berdasarkan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung
hasil wawancara dengan salah satu pengurus Anyar Surabaya”. Dari judul tersebut di harapkan
Bank sampah, program-program yang ada di bank dapat mengetahui pengelolaan/ manajemen
sampah ini meliputi : menabung/simpan pinjam program bank sampah Bintang Mangrove.
dengan sampah, membayar listrik dengan
Fokus Penelitian dari penelitian ini adalah
sampah, berobat dengan sampah, peduli
sebagai berikut:
lingkungan dengan sampah, penghijauan dengan
sampah, daur ulang, dan taman bacaan sebagai
1. Bagaimana pengelolaan Bank Sampah sebagai
program baru yang ada di bank sampah Bintang
upaya pemberdayaan masyarakat Di Bank
Mangrove.
Sampah Bintang Mangrove Kelurahan
Bank sampah Bintang Mangrove Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung
mempunyai sekitar 186 nasabah, dimana sekitar Anyar Surabaya?
30 nasabah terdiri dari anak-anak dan selebihnya 2. Apa sajakah faktor pendukung dan
adalah orang dewasa. Mekanisme kerja bank penghambat pengelolaan program bank
sampah ini fleksibel di sesuaikan dengan sampah di Bank Sampah Bintang Mangrove
kebutuhan dan keadaan masyarakat setempat Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan
berbasis rumah tangga dimana masyarakat akan Gunung Anyar Surabaya?
mendapat Reward karena menyetorkan sampah
dengan tetap berpacu pada mekanisme Mengacu pada latar belakang dan fokus
pelaksanaan bank sampah yaitu : memilah penelitian di atas, maka tujuan yang hendak
sampah, menyetor sampah ke bank sampah, dicapai melalui penelitian ini adalah :
menimbang sampah, mencatat hasil yang di dapat
4
oleh nasabah, kemudian pengangkutan. Hal Hasil wawancara dengan pengelolah bank
tersebut bagian dari adanya pemberdayaan sampah
masyarakat. Selain itu, proses menabung dengan

4
Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar
Surabaya

1. Mengetahui Pengelolaan program bank melibatkan masyarakat setempat. Dimensi


sampah sebagai upaya Pemberdayaan pengelolaan bank program bank sampah
masyarakat di Bank Sampah Bintang meliputi : perencanaan, pengorganisasian,
Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak pelaksanaan, dan evaluasi.
Kecamatan Gunung Anyar Surabaya 2. Pemberdayaan Masyarakat
2. Untuk Mengetahui faktor pendukung dan Pemberdayaan masyarakat adalah
faktor penghambat pengelolaan Program Bank segala upaya fasilitasi yang bersifat non
Sampah di Bank Sampah Bintang Mangrove instruktif guna meningkatkan
Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan pengetahuan dan kemampuan
Gunung Anyar Surabaya. masyarakat agar mampu
Manfaat penelitian yang diharapkan, dapat mengidentifikasi masalah dalam
ditinjau dari segi teoritis dan praktis dengan lingkungan, merencanakan dan
uraian sebagai berikut: melakukan pemecahan mengenai
1. Manfaat Teoritis sampah dengan memanfaatkan potensi
a. Program bank sampah ini bermanfaat setempat dan fasilitas yang ada baik
untuk mengkaji salah satu kegiatan instansi kelembagaan CSR PT. PLN
pendidikan luar sekolah yang terlaksana Persero, atau yayasan Unilever
dalam masyarakat terkait dengan indonesia dan tokoh masyarakat
pengelolaan sampah, harapannya dapat setempat. Pemberdayaan Masyarakat
menemukan program kegiatan bank berupa program-program bank sampah
sampah yang inovatif dan dapat menjadi yang meliputi : simpan pinjam dengan
masukan untuk meningkatkan sampah, berobat dengan sampah, bayar
pemberdayaan masyarakat dalam suatu listrik dengan sampah, rukun tetangga,
kegiatan. peduli lingkungan dengan sampah, daur
b. Memberikan kontribusi terhadap ulang sampah, taman bacaan
pengembangan konsep, teori dan keilmuan masyarakat. Dimensi keberdayaan
pendidikan luar sekolah (pendidikan non meliputi : jumlah warga yang tertarik
formal) khususnya yang terkait dengan dalm mengikuti program, ide- ide baru
pemberdayaan masyarakat dan program untuk pelaksanaan program, intensitas
bank sampah. kegiatan petugas, partisipasi masyarakat
2. Manfaat praktis
a. Hasil penelitian ini nantinya dapat di KAJIAN TEORI
gunakan sebagai sarana untuk memperoleh
pengetahuan dan wawasan ilmu Menurut Coomb dan Ahmad (1974) dalam
b. Hasil penelitian ini di harapkan dapat Kamil (2009:11), mengungkapkan bahwa
menjadi contoh untuk mengelolah pendidikan luar sekolah adalah setiap kegiatan
program bank sampah agar dapat menjadi
pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan
acuan untuk lebih meningkatkan upaya
di luar sistem formal, baik tersendiri maupun
pemberdayaan masyarakat dan bila perlu
di lakukan pembenahan terhadap merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas,
kekurangan yang mungkin terjadi dalam yang di maksudkan untuk memberikan layanan
pengelolaan program kegiatan kedepannya kepada sasaran didik tertentu dalam rangka
agar di jadikan suatu masukan atau tolak mencapai tujuan-tujuan belajar.
ukur supaya bank sampah selanjutnya Peran pendidikan nonformal sebagai proses
dapat berjalan lebih baik dan program- pemberdayaan di dalamnya meliputi peningkatan
program sangat berkualitas tinggi.. dan perubahan sumberdaya manusia sehingga
mampu membangun masyarakat dan
Untuk memperjelas penelitian perlu lingkungannya. Masyarakat di beri kesempatan
digunakan definisi operasional agar penelitian bagi masyarakat untuk belajar dari dan untuk
tersebut menjadi terarah dengan baik. Beberapa dirinya sendiri.
ini variabel yang perlu dijelaskan dalam Menurut Istiardi, dkk (2003) dalam Suwerda
penelitian ini yaitu: (2012:29) menjelaskan bahwa pemberdayaan
1. Pengelolaan Program Bank Sampah masyarakat adalah “ segala upaya fasilitasi yang
Pengelolaan program bank sampah adalah bersifat non instruktif guna meningkatkan
pengendalian dan memanfaatkan sumberdaya pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar
yang di miliki untuk mencapai tujuan dalam mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan
suatu wadah atau tempat terjadinya pelayanan dan melakukan pemecahan dengan memanfaatkan
menabung dengan sampah oleh nasabah potensi setempat dan fasilitas yang ada baik istansi
sampah dan teller bank sampah yang lintas sektoral maupun LSM dan tokoh
masyarakat”.

5
Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar
Surabaya

Pemberdayaan masyarakat merupakan pemberdayaan masyarakat dapat berjalan dengan


proses, sedangkan kemandirian masyarakat dapat efektif dan efisien.
diartikan sebagai kemampuan untuk
mengidentifikasi masalah. Merencanakan dan Rue dan Brays (2006:6) berpendapat :“organizing
melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan is grouping activities, assigning activities, an
potensi setempat, tanpa bergantung pada bantuan providing, the authority necessary to carry out the
luar. activities.” Dalam suatu organisasi di tuntut adanya
Pemberdayaan masyarakat menurut penulis kerjasama antar dua orang atau lebih untuk mencapai
adalah segala upaya fasilitasi guna meningkatkan suatu tujuan secara efektif dan efisien. Organisasi
kemampuan seseorang dalam mengendalikan merupakan suatu proses untuk merancang struktur
keadaan sosial ekonomi, dan politik yang sangat di formal, penggelompokkan dan mengatur serta
perlukan dalam upaya memperbaiki kedudukannya menbagi tugas dan pekerjaan di antara anggota
dalam masyarakat. Dengan kata lain proses organisasi agar tujuan organisasi tersebut dapat
pemberdayaan adalah suatu cara seseorang, tercapai. (eprints.uny.ac.id)
komunitas, dan organisasi di arahkan agar mapu
menguasai atas kehidupannya agar dapat Aspek aspek dalam pengorganisasian
menyadarkan masyarakat terhadap perkembangan antara lain :
sosial, ekonomi, dan politik,dengan memanfaatkn
a) Struktur organisasi yang jelas, b) Pembagian tugas
potensi setempat, sehingga dapat menuju
yang jelas dalam program, c) Penjadwalan
kemandirian.
operasional
Pengertian bank sampah adalah suatu
tempat dimana terjadi kegiatan pelayanan terhadap Pelaksanaan di lakukan sebagai berikut :
penabung sampah yang dilakukan oleh teller bank
sampah. Ruangan bank sampah dibagi alam tiga a) Strategi yang di lakukan melalui persuasi secara
ruang/locker tempat menyimpan sampah yang makro, yaitu dengan sosialisasi, Pelatihan teknis
ditabung, sebelum diambil oleh pengepul/pihak yang lebih dilakukan dengan pemberian contoh
ketiga ( Suwerda, 2012:22). perilaku, pemberian reward
Pengelolaan program Bank Sampah yang
di maksudkan penulis menelaah dari Fungsi b) Strategi dan pendekatan di lakukan oleh
manajemen yang dirumuskan oleh George R Terry pengelola bank sampah
ada 4, yaitu perencanaan (Planning),
pengorganisasian/lembaga (organizing), c) Pemerintah kota menjadi pendukung dalam
pelaksanaan (actuating), dan pengendalian peningkatan kreatifitas masyarakat melalui
(controling). Semua proses tersebut di lakukan penyelenggaraan lomba peduli lingkungan, dan
dalam rangka mengemban tugas pokok sejenisnya
organisasi/lembaga untuk mencapai tujuan yang
d) Proses pemberdayaan bank sampah di
telah ditetapkan.
pengaruhi oleh proses internal dan eksternal
Menurut Sutarno NS (2004: 109) (pemkot, Swasta, dan akademis)
perencanaan di artikan sebagai perhitungan dan
Dalam pengendalian dilakukan juga
penentuan tentang apa yang akan di jalankan dalam
evaluasi program dan pemantauan. Pengendalian
rangka mencapai tujuan tertentu, dimana
dalam kaitannya program harus memenuhi aspek-
,menyangkut tempat, oleh siapa pelaku itu, atau
pelaksana dan bagaimana tata cara mencapai suatu aspek berikut:
tujuan.
a) Evaluasi dan pemantauan di lakukan oleh kader
Dalam perencanaan program bank sampah lingkungan, tokoh masyarakat, pengelolah,
ada aspek aspek perncanaan yang di maksudkan petugas pemerintahan dan swasta.
oleh penulis adalah sebagai berikut:
b) Komponen yang di evaluasi adalah proses dan
a) Intervensi pemerintah dan swasta hasil

b) Partisipasi masyarakat c) Melakukan pengembangan program.

Keterkaitan bank sampah dengan


c) Adanya sosialisasi
pemberdayaan masyarakat selain peengelolaan
Dengan adanya aspek aspek sesuai dari lingkungan untuk mengurangi sampah, masyarakat
analisis perencanaan menurut ahli di atas, juga mendapatkan pendidikan dalam memilah
diharapkan program bank sampah sebagai upaya sampah, mendaur ulang sampah, masyarkat mampu
mengidentifikasi masalah, dan memecahkan

6
Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar
Surabaya

masalah sampah dengan program bank sampah. Kriteria keabsahan data dalam penelitian
proses inilah bagian dari pemberdayaan ini menggunakan
masyarakat. a. Derajat kepercayaan (Credibility)
b. Pengujian transferability dan
METODE c. Pengujian konfirmability.
Pendekatan yang dipergunakan dalam PEMBAHASAN
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Lokasi penelitian merupakan tempat yang Setelah didekskripsikan mengenai
dipergunakan untuk lokasi pengumpulan data. hasil-hasil temuan peneliti di lapangan selama
Lokasi penelitian ini bertempat di Bank Sampah penelitian berlangsung, maka pada poin ini
Bintang Mangrove Kelurahan Gunung anyar peneliti akan menganalisis dan membahas
Tambak Kecamatan Gunung anyar Surabaya. permasalahan-permasalahan yang telah
Alasan peneliti menjadikan tempat ini sebagai dirumuskan oleh peneliti yaitu: (1)
lokasi penelitian adalah dikarenakan Bank Sampah Pengelolaan program bank sampah di Bank
Bintang Mangrove merupakan lembaga yang Sampah Bintang Mangrove Kelurahan
termasuk sukses dibidang pemberdayaan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung
masyarakat dan lingkungan di masyarakat sekitar, Anyar Surabaya, (2) faktor penghambat dan
Bank Sampah Bintang Mangrove merupakan pendukung pengelolaan program bank sampah
wadah pemberdayaan yang berhasil di Bank Sampah Bintang Mangrove
memberdayakan ekonomi warga belajar melalui Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan
menabung sampah dan mendaur ulang. Gunung Anyar Surabaya, dan kemudian akan
dikaitkan dengan teori-teori yang ada menurut
Subjek penelitian disini adalah mereka yang ahli.
menjadi nasabah. Berjumlah 2 orang, dan 1. Pengelolaan Program Bank Sampah.
sedangkan informan yang dapat memberikan
informasi terkait dengan masalah yang akan di Dari hasil observasi di lapangan,
teliti adalah 2 orang pengelolah Bank Sampah wawancara dan dokumentasi dengan para
Bintang Mangrove. pengelolah dan nasabah Bank Sampah
Teknik pengumpulan data yang digunakan Bintang Mangrove, peneliti menganalisis
untuk penelitian ini adalah dengan cara observasi, bahwa pengelolaan di lakukan sesuai fungsi
wawancara dan dokumentasi. manajemen yaitu:
Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan a. Perencanaan, Berdasarkan hasil wawncara
a. Reduksi data, berarti adalah merupakan di peroleh data bahwa perencanaan program
proses pemilahan pemusatan data yang bank sampah sebagai upaya pemberdayaan
bersifat umum dan penting yang diperoleh masyarakat ialah sebagai berikut:
dilapangan. dengan data yang an menjaga
telah direduksi dapat memberikan gambaran a). Intervensi pemerintah dan Swasta,
yang jelas tentang data itu. Dalam penelitian berdasarkan hasil observasi dan
kali ini reduksi data dilaksanakan dengan wawancara di peroleh data bahwa
cara : pengkodean kategori, membuat perencanaan di lakukan dengan adanya
catatan refleksi, dan pemilihan data. intervensi dari pihak luar yaitu dari
pemerintahan dan CSR PT PLN Dist..
b. Display data, Data yang merupakan hasil Jatim dan para akademisi
dari reduksi data dari hasil wawancara, Intervensi tersebut di lakukan
observasi, dan dokumentasi yang kemudian dalam bentuk kegiatan sebagai berikut:
di paparkan yaitu dengan membuat uraian
secara terperinici atau hasil temuan peneliti 1) Pengarahan atau penyuluhan
sehingga dapat dibaca dan dipahami.
2) Fasilitas
c. Verifikasi data, Sejak awal pengumpulan
data, peneliti harus membuat simpulan – b) Partisipasi masyarakat, Eksistensi
simpulan sementara mengenai pemberdayaan masyarakat yang sangat kuat terutama
masyarakat dan peningkatan pendapatan karena adanya dorongan dari tokoh
keluarga yang menjadi nasabah di bank masyarakat dan pegawai kelurahan
sampah bintang mangrove yang kemudian yang salng bekerjasama dalam
harus dicek kembali pada catatan yang telah mewujudkan program bank sampah
dibuat simpuilan yang sesungguhnya

7
Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar
Surabaya

sebagai upaya pemberdayaan buku data nasabah, karung besar, alat


lingkungan dan masyarakat. pemilahan, perahu, tenda, kamar mandi. Hal
tersebut menunjukkan bahwa sarana prasarana
c) Adanya Sosialisasi, Dalam sangat lengkap sehingga sangat memudahkan
perencanaan sosialasi sangat penting dalam kegiatan operasional bank sampah.
untu program kedepannya. Kesuksesan
sosialisasi akan berdampak untuk Nasabah bank sampah berjumlah 188
keberlangsungan program dan orang. Nasabah tidak hanya dari kalangan
eksistensinya. Adanya sosialisasi juga orang dewasa, ibi-ibu rumah tangga, nelayan,
untuk menarik minat masyarakat untuk tetapi juga anak-anak. Nasabah tidak hanya
berpartisipasi dalam kegiatan bank dari warga setempat melainkan sebagian dari
sampah daerah lain yang ada di sekitar lokasi bank
sampah. pengelolah bank sampah adalah
b. Pengorganisasian warga masyarakat kelurahan Gunung Anyar
Tambak.
Proses pengorganisasian yang di
jalankan dalam program bank sampah cukup Manfaat adanya program bank sampah
dilaksanakan dengan baik. Terllihat dari dapat di bagi antara lain :
pertisispasi aktif dari pegawai kelurahan
setempat, ketua RW dan kepala kelurahan 1) Bagi Kesehatan
bersinergi dalam pengorganisasian
masyarakat. Berikut pengorganisasian yang di (a) Bank sampah juga bermanfaat bagi
lakukan mayarakat untuk program bank kesehatan, yaitu : Menciptakan
sampah : Struktur organisasi program bank lingkungan yang bersih dan sehat.
sampah yang jelas, Kerjasama antara bank
sampah dan pihak terkait, Adanya pembagian (b) Mengurangi kebiasaan membuang
peran antar anggota pengelolah bank sampah. sampah sembarangan

c. Pelaksanaan, pelaksanaan program bank (c) Kebersihan sungai


sampah memperhatikan hal hal berikut :
2) Sosial Ekonomi
Pendekatan secara persuasif makro antara lain
dengan sosialisasi, pelatihan teknis, jadwal (a) Menambah pendapatan keluarga
operasional bank sampah yang fleksibel.
Mekanisme bank sampah, sarana prasarana, (b) Memberdayakan masyarakat
nasabah, pengelolah, dan manfaat program
bank sampah. (c) Menumbuhkan rasa kesatuan dan
persatuan antar tetangga
Sosialisasi dan pelatihan teknis ini
sejalan dengan teori yang di kemukakan oleh 3) Pendidikan, Menambah wawasan dan
Unilever yang menyatakan proses pengetahuan kepada masyarakat untuk
pengembangan sistem bank sampah adalah, tidak membuang sampah sembarangan,
sosialisasi, dan pelatihan teknis mengubah pola pikir masyarakat bahwa
sampah juga dapat di manfaatkan me
Dari hasil wawancara dan dokumentasi mnjadi suatu barang yang bernilai guna
penulis dapat menganalisis bahwa mekanisme dan bernilai ekonomi. mendidik anak –
bank sampah di Bank Sampah Bintang anak untuk gemar menabung,
Mangrove antara lain : penyetotan, memanfaatkan sampah dengan sebaik
penimbangan, pencatatan, pemilahan, baiknya.
pengangkutan dan daur ulang. Meskipun
pemilahan di lakukan setelah pencatatan 4). Pemerintah, membantu pemerintah dan
namun sebelum penyetoran biasanya juga masyarakat untuk mewujudkan lingkungan
sudah di lakukan pemilahan secara sederhana yang bersih, dan sehat.
oleh penyetor.
d. Evaluasi dan pemantauan.
Dalam pelaksanaan program bank
sampah terdapat sarana prasarana yang Evaluasi di lakukan untuk mengetahui
menunjang kegiatan operasional bank sejauhmana perkembangan (progress) bank
sampah, sarana prasarana tersebut yaitu : sampah sehingga dapat di kembangkan lebih
bangunan bank sampah, banner, timbangan, baik lagi. Penelti analisis bahwa evaluasi
alat transportasi (Tossa), ATK, buku besar, program sangat berguna untuk

8
Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar
Surabaya

keberlangsungan suatu program yaitu program 1) Masyarakat Berdaya,


bank sampah secara umum. Sesuai ungkapan
menurut Stake (1975) dalam Djuju Sudjana Masyarakat berdaya di tunjukkan
(2006 : 21) bahwa evaluasi program adalsh dengan jumlah warga yang tertarik untuk
kegiatan untuk merespon suatu program yang mengikui program bank sampah. Hal ini
telah, sedang, dan akan di laksanakan. Stake terlihat dari jumlah masyarakat yang
juga mengemukakan menggambarkan bahwa menjadi nasabah.
evaluasi program merupakan kegiatan untuk
merespon suatu program yang telah, akan, dan Selain itu, Jumlah dan jenis ide yang di
sedang di jalankan. kemukakan juga menjadi dimensi darri
masyarakat berdaya. Ide atau gagasan
Analisis peneliti menyatakan evaluasi yang di kemukakan oleh pengelolah dalam
dan monitoring di lakukan sangat konsisten pengembangan program. Dalam program
yakni 1 bulan sekali. Evaluasi di laksanakan bank sampah pengembangan program di
dalam teknis pengadministrasian/pembukuan tunjukkan dengan adanya program-
di pengelolah bank sampah. hal ini sangat program seperti simpan pinjam, bayar
urgent karena masyarakat/nasabah akan listrik dengan sampah, dan seterusnya.
sewaktu-wakyu akan menanyakan hasil
tabungan mereka. Hasil tabungan harus di Jumlah dana yang dapat di gali dari
laporkan oleh pengelolah kepada nasabah masyarakat juga menjadi dimensi ketiga.
secara transparan agar tidak terjadi Anggaran dana pada program bank
kesalapahaman dan saling di rugikan di antara sampah di dapatkan dari CSR. PT. PLN
kedua belah pihak. (Persero) Dist. Jatim. Anggaran dana di
alokasikan untuk sarana prasarana bank
Tolak ukur dalam evaluasi jumlah sampah dan operasional bank sampah.
nasabah, reduksi sampah dan juga omset.
Dengan demikian penilaian terhadap Dana juga di dapatkan dari
keberhasilan bank sampah menjadi dasar pengajuan proposal yang di ajukan kepada
untuk menentukan langkah selanjutnya. lembaga tertentu. Jumlah anggaran dana
Langah selanjutnya setelah evaluasi adalah menentukan keberlangsungan program
pengembangan. bank sampah.

Pengembangan di lakukan ketika Dimensi masyarakat berdaya yang ke


pelaksanaan bank sampah telah berjalan. empat adalah Intensitas kegiatan petugas
Pengembangan dilaksanakan untuk dalam pengendalian masalah. Dalam suatu
meningkatkan kinerja dalam memberdayakan pelaksanaan program petugas memiliki
masyarakat. Secara umum bank sampah hanya peranan yang sangat penting. Dalam
untuk menabung dengan sampah, tetapi program bank sampah petugas/ pengelolah
seiring waktu berjalan pengembangan di andil dalam mengendalikan masalah
lakukan untuk meningkatkan kualitas dari masalah yang muncul dalam pelaksanan
bank sampah. Pengembangan yang terjadi program.
melalui program-program pemberdayaan
Dimensi keberdayaan dari hasil yang
masyarakat.
di capai bank sampah bintang mangrove di
Dengan adanya program program atas sesuai dengan dimensi yang di
pengembangan tersebut di harapakan dapat di kemukakan oleh Mardikanto (2003) dalam
laksanakan dengan baik sehingga masyarakat Mardikanto dan Soebianto (2013:291)
dapat berdaya dan menambah pendapatan mengemukakan beberapa dimensi
keluarga. Sesuai penjelasan dari UNILEVER keberhasilan yang di pakai untuk
bank sampah memiliki potensi pengembangan melaksanakan program-program
sebagai berikut : Unit usaha simpan pinjam, pemberdayaan masyarakat mencakup : a)
Unit usaha sembako, Koperasi bank sampah, Jumlah warga yang secara nyata tetarik
dan lain-lain. untuk hadir tiap kegiatan yang
dilaksanakan; b) Frekuensi kehadiran tiap
Ada beberapa hasil yang di capai sesuai tiap warga pada pelaksanaan tiap
dengan hasil penelitian. Peneliti dapat jeniskegiatan; c) Tingkat kemudahan
mengenalisis hasil yang di capai pada penyelenggaraan program untuk
program bank sampah bintang mangrove memperoleh pertimbangan atau
adalah sebagai berikut: persejutuan warga atas ide baru yang di
kemukakan; d) Jumlah dan jenis ide yang

9
Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar
Surabaya

di kemukakan oleh masyarakat yang dari pinjaman tersebut agar pengelolah


ditujukan untuk kelancaran pelaksanaan mengetahui. Simpan pinjam perupakan
program pengendalian; e) jumlah dana usaha pemberdayaan yang di wujudkan
yang dapat digali dari masyarakat untuk untuk kepentingan masyarakat. Kelebihan
menunjang pelaksanaan program kegiatan; dari simpan pinjam pada program bank
f) Intensitas kegiatan petugas dalam sampah yakni, sistem menabung yang tidak
pengendalian masalah rumit, hanya dengan menyetorkan sampah
masyarakat sudah menabung. Sebagai
(2) Bertambahnya pendapatan keluarga barang yang di anggap tidak bernilai guna
justru sebaliknya menambah penghasilan
Bertambahnya pendapatan keluarga masyarakat.
di dapatkan dari hasil penjualan sampah
yang di setorkan kepada bank sampah Dan untuk proses pengembalian pinjaman
Bintang Mangrove. Semakin banyak masyarakat juga harus mengembalikan
jumlah massa sampah yang di setorkan pinjaman tidak dalam nominal melainkan dalam
maka akan semakin banyak upah yang bentuk sammpah sehingga masyrakat tidak
akan di dapatkan. terbebani untuk mengembalikan pinjaman.
Dalam simpan pinjam di bank sampah juga
Dari hasil penelitian menujukkan tidak terbatas jumlah nominal yang di pinjam
bahwa masyarakat yang aktif menabung di selama masih dalam kewajaran, dan tidak di
bank sampah mampu menambah batasi kapan nasabah/masyarakat untuk
penghasilan keluarga. Upah yang di mengembalikan uang pinjaman dengan sampah.
dapatkan di pergunakan untuk kehidupan Peran pendidikan luar sekolah dalam program
sehari hari. Seperti, membayar listrik, simpan pinjam adalah mmemberdayakan
mengkredit motor, dan seterusnya. masyarakat, memecahkan masalah ekonomi
dalam masyarakat serta memberikan kesadaran
Dengan demikian hasil yang di capai
pada masyarakat untuk menangani maslah yang
dari pelaksanaan program bank sampah
ada. Peran pendidikan luar sekolah yaitu di lihat
yang di laksanakan secara efektif dan
dari Continuing Education (pendidikan
efisien mampu memberdayakan
keberlanjutan) di mana salah satunya adalah
masyarakat dan menambah pendapatan
program peningkatan hidup.
keluarga.
b. Bayar listrik dengan sampah, Bayar listrik
Program Bank Sampah Sebagai Upaya
dengan sampah di maksudkan untuk
Pemberdayaan Masyarakat memberdayakan masyarakat agar mampu
Pemberdayaan masyarakat adalah fasilitasi memecahkan masalah yang ada, bank sampah
guna meningkatkan kemampuan seseorang bekrja sama dengan CSR PT PLN (Persero)
dalam mengendalikan keadaan sosial ekonomi, Dist. Jawa Timur untuk di mudah kan dalam
dan politik yang sangat diperlukan dalam upaya pembayaran tagihan listrik.
memperbaiki kedudukannya dalam masyarakat.
Sesuai dengan salah satu prinsip
Program bank sampah merupakan pemberdayaan yang dikutip dalam Suwerda,
program pemberdayaan lingkungan sekaligue (2012:30) yaitu kemitraan dengan organisasi
pemberdayaan masyarakat yang berguna untuk masyarakat. CSR PT PLN (Persero) Dist. Jawa
mmeningkatkan penngetahuan dan kemandirian Timur adalah sebagai lembaga untuk
masyarakat agar mampu memecahkan masalah mendukung berjalannya program bank sampah.
sampah dan potensi yang ada. dengan demikian, dampak adanya program
bayar listrik dengan sampah adalah masyarakat
Program-program pemberdayaan masyarakat diberdayakan, dan masyarakat dengan mudah
pada bank sampah Bintang Mangrove antara membayar listrik, derta kesejahteraan masyarakat
lain: meningkat.

a. Simpan pinjam, sama halnya dengan c. Berobat dengan sampah


mekanisme bank sampah. dalam Berobat dengan sampah menjadi salah
peminjaman sosial Simpan pinjam adalah satu wujud program bank sampah bank sampah
usaha untuk menabung dengan sampah atau sebagai upaya pemberdayaan masyarakat. Di
meminjam uang yang sistem harapkan dengan berobat sampah dengan sampah
pengembaliannya berupa sampah. ini masyarakat mampu mengetahui dan
mekanisme simpan pinjam di lakukan menggunakan fasilitas sesuai potensi yang ada
analisis untuk menganalsis apa kegunaan dalam masyarakat.

10
Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar
Surabaya

Dampak adanya program berobat dengan Daur ulang sampah adalah bentuk
sampah yaitu meningkatkan rasa toleransi antar pendidikan kecakapan hidup (Lifeskill) yang di
sesama masyarakat, membantu masyarakat berikan untuk masyarakat agar memiliki
yang membutuhkan, dan kesejahteraan keterampilan sebagai bekal hidup dalam
meningkat. masyarakat. Ppendidikan kecakapan hidup
Peran pendidikan dalam pemberdayaan bagian dari pendidikan non formal, sehingga
masyarakat melalui program berobat dengan tanpa di sadari daur ulang sampah adalah
sampah adalah terjadinya proses pendidikan dan bagian dari peran pendidikan non formal
penyadaran masyarakat tentang kemandirian
dalam menangani masalah, pemahaman
pengendalian tentang sosial. Pendidkan secara
tida langsung yang terjadi melalui proses saling f. Penghijauan
toleransi dengan sesama masyarakat
d. Peduli lingkungan dengan sampah Penghijauan (reboisasi) adalah bentuk
menggalakkan masyarakat untuk gemar
Peduli lingkungan adalah salah satu menanam pohon agar mengurangi masalah yang
bentuk kesatuan dan persatuan antar warga. ada yaitu suhu udara yang semakin panas akibat
Pembangunan masyarakat di tunjukkan dengan global warming. Penghijauan bertujuan untuk
program kepedulian lingkungan antar sesama memberikan kesadaran kepada masyarakat agar
warga negara indonesia. Dengan adanya peduli senantiasa menanam pohon sehingga
lingkungkan masyarakat mampu memecahkan lingkungan menjadi hijau, asri, udarapun tidak
masalah yang ada dalam masyarakat. lembab, tidak gersang dan nyaman.

Peduli lingkungan di wujudkan dalam Dampak adanya penghijauan yakni,


toleransi mengunjungi, saling membantu lingungan menjadi asri sejuk, dan sedap di
sesama yang membutuhkan jika ada hajatan, pandang.
dan lain sebagainya.
g. Taman Bacaan Masyarakat
Dengan demikian dampak adanya
program ini yaitu, memupuk rasa toleransi, Taman Bacaan Masyarakat adalah
persatuan dan kesatuan sesuai sila ke 3 “ taman Baca yang di tujukan untuk masyarakat.
persatuan indonesia”. Taman baca di dirikan dengan maksud agar
memberikan akses masyarakat untuk
e.. Daur Ulang meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
Taman bacaan masyarakat sebagai wujud salah
Daur ulang adalah proses mendaur satu program pendidikan nonformal. Dengan
sampah barang barang yang tidak bernilai guna prisip pendidikan non formal sebagai
menjadi suatu keterampilan yang berguna dan penambah, pendukung, pengganti dari
bernilai ekonomis. pendidikan formal.
Daur ulang sampah bertujuan untuk Pendidikan nonformal juga mengusung
memberikan pendidikan kepada masyarakat pendidikan sepanjang hayat (Life Long
khususnya anak anak agar mempunyai suatu Education). Sehingga dampak adanya taman
keterampilan (handycraft) untuk bekal hidup di baca masyarakat adalah masyarakat gemar
masa yang akan datang. Produk hasil daur ulang membaca, belajar secara mandiri, dan sesuai
antara lain : dengan pendidikan nonformal yaitu Life Long
Education.
1). Bros
2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
2). Tempat pensil dari kaleng bekas Program
3). Hiasan dari sedotan Dalam setiap program, terdapat faktor
pendukung dan penghambat jalnnya program. Faktor
4). Asbak, dan masih banyak lagi yang lainnya
pendukung dan faktor penghambat di jelaskan sesuai
Dengan demikian dampak adanya hasil observasi, wawancara, dan dapat di jabarkan
program daur ulang adalah memberikan oleh penulis sebagai berikut ;
pengetahuan dan keterampilan kepada
a. Faktor Pendukung :
masyarakat dan anak-anak tentang mendaur
ulang sampah sebagai beka hidup di masa 1). Organisasi yang baik
depan.

11
Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar
Surabaya

2) . Kerjasama dengan stacholder yang baik sangat efektif dan efisien, untuk itu para
pelaku pelaksana program Bank Sampah
3). Sarana Prasarana yang memadai di bank sampah Bintang Mangrove di
harapkan tetap mempertahankan
4). Peran aktif nasabah pelaksanaan kegiatan ini dengan baik
sesuai fungsi manajemen agar masyarakat
b. Faktor Penghambat berdaya.
2. Program-program pengembangan bank
1). Naik Turunnya harga sampah
sampah di harapkan lebih inovatif seperti
2). Informasi mendadak bank sampah lain yang ada di indonesia
misalnya program rekreasi dengan
3). Keterlambatan pembayaran oleh pengepul. sampah, koperasi bank sampah dan
sebagainya. Dan di harapkan pengelolah
Faktor pendukung dan penghambat. Untuk mempertahankan kekompakan dalam
mengatasi faktor penghambat di perlukan adanya menjalankan operasional bank sampah.
kerjasama antara masyarakat pengelolah dan
pihak terkait. DAFTAR PUSTAKA

SIMPULAN DAN SARAN Abdullah, Ishak dan Ugi Prayogi


A. Simpulan 2012.Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Luar Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo
pengelolaan program, faktor pendukung dan Persada
faktor penghambat program bank sampah di
Bank Sampah Bintang Mangrove maka dapat Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
di tarik kesimpulan sebagai berikut Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
1. Pengelolaan program bank sampah di Jakarta Rineka Cipta.
Bank Sampah Bintang Mangrove sesuai
, Bab 2- 060101244019-pdf (online)
dengan fungsi manajemen, yaitu
perencanaan (Intervensi pemerintah dan tersedia di: (eprints.uny.ac.id) Di akses
Swasta, partisipasi masyarakat, adanya tanggal 19 Juni 2015 pukul 19:30)
sosialisasi), pengorganisasian (Struktur
organisasi yang jelas, kerjasama dengan Alamsyah, Dedi. 2013. Pemberdayaan Gizi Teori
pihak terkait, pembagian peran yang jelas), Dan Aplikasi. Yogyakarta: Nuha Medika.
pelaksananaan (strategi pendekatan secara
makro), evaluasi sehingga pelaksanaan Bank Sampah Bina Mandiri. 2011 Program bank
program sangat efektif. sampah. (online) tersedia di :
2. Ada beberapa hal yang menjadi faktor (http://www.banksampahbinamandiri.c
pendukung prorgam bank sampah anatara om) Diakses pada tanggal 19 Januari
lain adalah : adanya organisasi yang baik 2015.
antar pengelolah bank sampah, kerjasama
dengan mitra/stacholder sangat baik, peran , 4,_Fungsi-fungsi Manajemen
aktif nasabah. Selain faktor pendukung Pendidikan.pdf. (online) tersedia di
terdapat juga faktor penghambat program (adpend.upi.edu) Di akses Tanggal 19
antara lain: kondisi harga yang tidak stabil Juni 2015 Pukul 20:00
(naik turunyya harga sampah, informasi
penurunan harga sampah yang mendadak, Kamil, Mustofa. 2009. Pendidikan nonformal
proses pembayaran oleh pengepul ke bank (pengembangan melalui Pusat Kegiatan
sampah yang terlambat Belajar Masyarakat indonesia (sebuah
pembelajaran dari komankam jepang)).
B. Saran Bandung: Alfabeta
Adapaun saran-saran yang ingin
disampaikan peneliti berkaitan dengan Kementerian Lingkungan Hidup. 2012.
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gerakan Indonesia Bersih (online) tersedia
di : http//menlh.go.id. di akses tanggal
1. Dari hasil penelitian pengelolaan program 20 januari 2015.
bank sampah di Bank Sampah Bintang
Mangrove sesuai dengan fungsi Moeloeng, 2010. Metodologi penelitian kualitatif.
manajemen, dan di laksanakan dengan Bamdung: PT Remaja Rosdakarya

12
Pengelolaan Program Bank Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Di Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar
Surabaya

Mardikato dan Soebianto, 2012. Pemberdayaan


Masyarakat Dalam Perspektif kebijakan
Publik. Bandung: Alfabeta.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup


Republik Indonesia, 2012. Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang
pedoman pelaksanaan Reduse, Reuse dan
Recycle Melalui Bank Sampah.(online)
tersedia di (jdih.menlh.go.id) Di akses
tanggal 17 Juni 2015 Pukul 21:00

Riyanto, yatim. 2007. Metodologi penelitian


pendidikan kualitatif dan kuantitatif.
Surabaya: UNESA University Press.

Surjadi, 1969. Pembangunan Masyarakat Desa.


Bandung: CV. Mandar Maju.

Sudjana, 2003. Metoda Statistika. Bandung:


Taksito

Suryadi, Ace. 2009. Mewujudkan Masyarakat


Pembelajar konsep, kebijakan dan
Implementasi. Bandung: Widya Aksara
Press

Sutarno, NS. 2014. Manajmen Perpustakaan..


Jakarta Sumitra Medika Utama.

Suwerda, Bambang. 2012. Bank Sampah (kajian


teori dan penerapan).Yogyakarta: Pustaka
Rihama.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif


Kualitatif R&D. Bandung: AlFABETA

Tilaar, H.A.R. 1997. Pengembangan Sunber Daya


Manusia dalam Era Globalisasi, Visi, Misi,
dan Program Aksi Pendidikan dan Pelatihan
Menuju 2020. Jakarta: Grasindo.

, Tinjauan Teoritis Dan Fungsi


Manajemen. (File Upi.edu Di akses tanggal
19 Juni 2015 Pukul 19:00

Undang Undang SISDIKNAS No.20 Th.2003.


2008 Sistem Pendidikan Nasional.Bandung :
Citra Umbara

Unilever, 2013. Buku panduan Sistem Bank


Sampah dan 10 Kisah Sukses. Jurnal Online.
Tersedia di (www.unilever.co.id) di akses
09 Januari 2015

13

Das könnte Ihnen auch gefallen