Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
1
senyawa dilakukan secara modern menggunakan instrumen-instrumen seperti
spektrofotometri UV–Vis, spektrofotometri IR, spektrofotometri massa,
kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) atau High Performance Liquid
Chromatography (HPLC), kromatografi gas (KG) atau Gas Chromatography (GC)
yang dapat memberikan hasil yang valid. Mengingat instrumen- instrumen
tersebut tidak dimiliki oleh seluruh daerah tempat mahasiswa berada, sehingga
metode analisis konvensional masih menjadi pilihan agar analisis obat tersebut
dapat dilakukan di manapun dengan peralatan yang sederhana.
Dalam melakukan identifikasi obat secara konvensional, kita
mempergunakan sifat- sifat bahan baik sifat fisik maupun sifat kimianya.
Misalnya ada suatu sampel cairan dalam gelas kimia. Bila kita ingin tahu nama
dan jenis sampel cair tersebut, maka kita harus melakukan analisis kualitatif
terhadap sampel cairan itu. Langkah pertama adalah menentukan sifat fisik sampel
tersebut, seperti warna, bau, indeks bias, titik didih, massa jenis, dan kelarutannya.
Begitu pula jika sampel yang kita jumpai berbentuk padatan, kita tentukan sifat
fisiknya meliputi warna, bau, warna nyala, titik leleh, bentuk kristal, dan
kelarutannya. Harus disadari bahwa untuk melalukan analisis kualitatif yang cepat
dan tepat diperlukan pengetahuan yang cukup mengenai sifat fisik bahan-bahan
yang dianalisa.
Metode identifikasi obat secara konvensional dapat dilakukan melalui tiga
tahap yaitu:
2
BAB II
TEORI
2.1 ANTIHISTAMIN
3. Rasa pahit
3
Umumnya dapat memberikan warna dengan asam pekat.
Pembentukan warna umumnya akan hilang bila diberi air pada
antihistamin.
5. Fungsi antihistamin
Untuk mengahalangi antihistamin dan dipakai khususnya untuk mengobati
elergi dan menghilangkan gatal-gatal, asmabronkial, motion sickness
(mabuk perjalanan)
4
limfa dan usus besar. Perannya hingga saat ini belum banyak diketahui. Reseptor
ini tampaknya terlibat dalam differensiasi sel hematopetic (myeloblast dan
promyelocytes) dan memodulasi fungsi system imun.
1. Antagonis H1
5
- Ar = gugus aril, termasuk fenil, fenil tersubstitusi dan heteroaril
- Ar’ = gugus aril kedua
- R dan R’ = gugus alkil
- X = O , turunan aminoalkil eter dengan efek sedasi yang besar
= N, turunan etilendiamin, senyawa lebih aktif dan lebih toksik
= CH, turunan alkilamin, senyawa kurang aktif dan kurang toksik.
6
sedasi dan efek kolinergik dan adrenergic yang tidak diinginkan dari antagonis H1
generasi pertama (anhistamin klasik).
a) Difenhidramin
7
b) Klemastatin
c) Pipinhidrinat
2. Turunan Etilendiamin
Struktur Umum : Ar(Ar’)N-CH2-CH2-N(CH3)2
Merupakan antagonis H1 dengan keefektifan yang cukup tinggi, meskipun
penekan system saraf dan iritasi lambung cukup besar.
Hubungan struktur antagonis H1 turunan etilen diamin dijelaskan
sebagai berikut :
a. Tripelnamain HCl, mempunyaiefek antihistamin sebanding dengan
difenhidramin dengan efek samping lebih rendah.
b. Antazolin HCl, mempunyai aktivitas antihistamin lebih rendah
dibanding turuan etilendiamin lain.
c. Mebhidrolin nafadisilat, strukturnya mengandung rantai samping
amiopropil dalam system heterosiklik karbolin dan bersifat kaku.
8
d. Contoh: Fenbenzamin, Tripenelamin, Pirilamin, Antazolin, Bamipin
dan Mebhidrolin
Contoh:
Antazolin
Bamipin
9
Mebhydrolin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala alergi
yang disebabkan oleh pelepasan zat histamin, Beberapa gejala alergi.
Tersedia dalam kemasan Tablet dan Sirup. biasanya dipasarkan dalam
bentuk mebhidrolin napadisilat 50 mg / tablet dan 50 mg / 5 ml sirup
3. Turunan alkil amin
Merupakan antihistamin dengan indeks terapetik cukup baik dengan efek
samping dan toksisitasnya sangat rendah.
Hubungan struktur antagonis H1 dengan turunan alkil amin dijelaskan
sebagai berikut :
a. Feniramin maleat, merupakan turunan alkil amin yang memunyai efek
antihistamin H1 terendah.
b. CTM, merupakan antihistamin H1 yang popular dan banyak
digunakan dalam sediaan kombinasi.
c. Dimetinden maleat, aktif dalam bentuk isomer levo.
d. Contoh:Feniramin, Klorfeniramin, Bromfeniramin, Deksklorfeniramin
dan Dimetinden
Contoh obat:
Dimetiden
4. Turunan piperazin
Turunan ini memunyai efek antihistamin sedang dengan awal kerja lambat
dan masa kerjanya relatif panjang. Hubungan struktur antagonis H1
turunan piperazin dijelaskan sebagai berikut :
a. Homoklorsiklizin, mempunyai spectrum kerja luas, merupakan
antagonis yang kuat terhadap histamin serta dapat memblok kerja
bradkinin dan SRS-a
10
b. Hidroksizin, dapat menekan aktivitas tertntu subkortikal system saraf
pusat.
c. Oksatomid, merupakan antialergi baru yang efektif terhadap berbagai
reaksi alerhi, mekanismenya menekan pengeluaran mediator kimia
dari sel mast, sehingga dapat menghambat efeknya.
Struktur Umum :
5. Turunan fenotiazin
11
Prometazin, merupakan antihistamin H1 dengan aktivitas cukupan
dengan masa kerja panjang.
Meikutazin
Metdilazin
Isotipendil
12
Oksomemazin
13
Sifat: bubuk putih atau hampir putih; praktis tidak larut dalam air, larut
dalam alkohol, mudah larut dalam diklorometan dan metanol;
terlindung dari cahaya.
Indentifikasi: spektrum serapan inframerah (197K).
FEKSOFENADIN
Sifat: bubuk putih atau hampir putih; sedikit larut dalam air, mudah
larut dalam metanol, sangat sedikit larut dalam aseton; terjadi
polimorfisme.
Indentifikasi: spektrum serapan inframerah (197K); pembentukan
endapan klorida.
LORATADIN
Sifat: bubuk putih atau hampir putih, bubuk kristal; praktis tidak
larut dalam air, mudah larut dalam aseton dan metanol; terjadi
polimorfisme.
Indentifikasi: spektrum serapan inframerah (197M).
14
SETRIZIN
Sifat: bubuk putih atau hampir putih; mudah larut dalam air,
praktis tidak larut dalam aseton
dan diklorometan; larutan 5%
dalam air memiliki pH 1,2-,1,8
ACRIVASTIN
0,1 ml sampel yang diperoleh dari melarutkan 1 mg Simetidin dalam 1 ml
etanol ditambah 5 ml larutan dari 1 g asam sitrat dalam asam anhidrat
sampai 50 ml dipanaskan di atas water bath sekitar 10-15 menit maka akan
diperoleh warna merah violet
15
0,1 ml sampel yang diperoleh dari melarutkan 1 mg Simetidin dalam 1 ml
etanol ditambah 5 ml HCl 0,1 N dipanaskan dan ditambahkan
3 ml NaOH
mengubah kertas lakmus warna merah menjadi biru.
Obat lainnya: famotidin dan ranitidin untuk penyakit tukak lambung
1. Ranitidin
Untuk mengetahui gugus CN, zat didestruksi sehingga CN pecah menjadi
CN¯. Kemudian CN¯ + AgNO3 à mengendap
Reinerhard à +
Sublimasi
Tambahan:
untuk membedakan antihistamin dan alkaloid à reaksi pengenalan:
dilakukan di plat tetes zat ditetesi asam sulfat pekat; asam klorida; dan asam
pikrat à berwarna + air à warna tetap (alkaloid) atau warna berubah
(antihistamin).
a. Mebhidrolin
16
b. Feniramin Hidrogen Maleat
Obat yang tersedia:
Merek dagang Kandungan obat
Avil (Hoechst) Tablet Avil, mengandung 25 mg sebagai
Feniramin hidrogen maleat
Tablet Avil Retard, mengandung 50 mg
sebagai Feniramin hidrogen maleat
Bernohist (Bernofarm) Tablet, mengandung 50 mg sebagai
Feniramin hidrogen maleat
c. Dimetinden Maleat
Obat yang tersedia:
Merek dagang Kandungan obat
Fenistil (Ciba) Tablet, mengandung 25 mg sebagai Dimetinden
maleat.
Obat tetes, tiap ml mengandung 1 mg sebagai
Dimetinden maleat.
d. Astemizol
Obat yang tersedia:
Merek dagang Kandungan obat
Hispral (Prafa) Tablet, mengandung Astemizol 10 mg.
Sirop, tiap 5 ml mengandung Astemizol 5 mg.
Hisminal (Janssen) Tablet, mengandung Astemizol 10 mg.
Lapihis (Lapi) Tablet, mengandung Astemizol 10
mg.Deksklorfeniramin maleat.
Scantihis (Tempo Tablet, mengandung Astemizol 10 mg.
Scan Pacific) Sirop, tiap 5 ml mengandung Astemizol 5 mg
e. Oksomemazin
Obat yang tersedia:
Merek dagang Kandungan obat
17
Tablet, mengandung Tablet, mengandung Oksomemazin 10 mg.
Oksomemazin 10 mg.
f. Homoklorsiklizin
Obat yang tersedia:
Merek dagang Kandungan obat
Homoclomin (Eisai) Tablet, mengandung Homoklorsiklizin HCI
10 mg
g. Deksklorfeniramin Maleat
Obat yang tersedia:
Merek dagang Kandungan obat
Bufaramin (Bufa Kapsul, mengandung 2 mg sebagai Deksklorfeniramin
Aneka) maleat.
Polamec (Mecosin) Tablet, mengandung 2 mg sebagai Deksklorfeniramin
maleat.
Sirop, tiap 5 ml mengandung 2 mg sebagai
deksklorfeniramin maleat
Polaramine Tablet, mengandung 2 mg sebagai Deksklorfeniramin
(Schering) maleat.
Sirop, tiap 5 ml mengandung 2 mg sebagai
Deksklorfeniramin maleat.
Polarist (Bemofarm) Tablet, mengandung 2 mg sebagai Deksklorfeniramin
maleat.
h. Karbinoksamin
Obat yang tersedia:
Karbinoksarnin terdapat dalam campuran, untuk rhinitis akut, sinusitis vasomotor
dan alergi rhinitis, dan demam karena alergi. Selain itu juga digunakan dalam
carnpuran obat batuk
18
Merek dagang Kandungan obat
Nasopront (Heroic) Kapsul, mengandung Karbinoksamin maleat 1 mg dan
Fenilefrin HCl 20 mg
Rhinopront (Mack) Kapsul, mengandung Karbinoksamin maleat 4 mg dan
Fenilefrin HCI 20 mg.
Sirop, tiap 5 ml mengandung Karbinoksamin maleat 4
mg dan Fenilpropanolamin HCl 20 mg.
2. Kelarutan
Larut dalam asam-asam encer alcohol, kloroform dan benzen.
3. Sifat
Umumnya dapat memberikan warna dengan asam pekat, pembentukan
warna umumnya akan hilang apabila diberi air.
4. Keasaman
Umumnya bersifat basa karena adanya N-tersier bebas.
5. Penetuan unsur- unsur
Selain dari unsur C, H, dan O terdapat unsur Nitrogen (N).
2. Reaksi Warna
1. Reaksi Warna (gunakan asam pekat) :
Dengan H2SO 4 pekat → semua memberikan warna, kecuali antistin dan
chlortrimeton
Beberapa warna yang dihasilkan adalah :
- Multergan: Rosa
19
- Phenergan: Rosa merah
- Histaphen: Kuning tua
- Avil: Kuning
- Neo-antergan: Merah
- Neo-benodin: Kuning dengan bintik jingga
- Benadryl: Jingga + coklat + merah
- Fenatiazin: merah + jingga + hijau
Dengan HNO3 pekat
Beberapa warna yang dihasilkan :
- Histaphen : Kuning dengan bintik jingga
- Antergan : Kuning
- Neo-benodin : kekuningan
- Avil : Kuning + gas
Masing-masing zat + H2SO4 pekat/HCl pekat/HNO3 pekat -> berwarna
+ air -> berubah (kemungkinan alkaloid 80%), jika tetap kemungkinan
alkaloid, tapi beberapa alkaloid juga bisa menyebabkan perubahan warna
(tergantung posisi N). Perlu dilakukan reaksi pendukung lainnya.
Mandelin
Pereaksi : NH – Vanadat % dalam air + H2SO4 pekat
Frohde
20
Beberapa warna yang dihasilkan :
- Benadryl: ungu
- Avil: Kekuningan
- Multergen: Ungu
- Antistin: lama lama akan berwarna ungu
FeCl3
AgNO3
Reaksi Taufel Tholer
Zat + salycyl aldehid + H2SO4 Pekat → kocok → merah carten
c. Asam Karboksilat:
Reaksi Landwehr
Reaksi Pembentukan kompleks Cu
21
Lar. Zat + NaOH + CuSO4 → Biru Tua
Pemanasan H2SO4 Pekat
Aldehid + Co + H2SO4
d. Eter:
Reaksi Methylen Oxide
Reaksi Methoxyl
e. Inti Benzen:
Reaksi Querbet
22
Zat uji ditaburkan pada obyek glas + HCl 0,5 N hingga larut + 1 tetes
24
- reaksi mayer (HgCl2 + lautan KI 5% + H2SO4 pekat)
→ ungu muda
- zat + aqua iod→ hitam dan keunguan
- zat + calomel → reduksi
- reaksi Kristal → asam pikrat
4. NEO-BENODIN
Sinonim: metyldiphenyldramin HCl
Uji Pendahuluan:
25
- zat + H2SO4 p → gelembung-gelembung gas, bagian
pinggirnya merah jingga/ungu
- zat + AgNO3 → mereduksi
- zat + HgCl2 → Kristal
- zat + aqua brom → warna hilang
o Uji Penentuan Jenis Zat (Uji Penegasan) dan Pengamatan Bentuk
Kristal
- zat + pereaksi bellstein → +
- zat + pereaksi marquis → kuning (lama)
- zat + pereaksi frohde → merah lemah
- reaksi roux → ungu kotor atau hijau
- zat berfluoresensi → jingga lemah
2 AZARON
Sinonim: pribenzamin HCl, tripelenamin HCl
Uji Pendahuluan:
1) AVIL
Sinonim: Pheniramin
26
Uji Pendahuluan:
- Pemeria: berupa larutan berwarn kekunin-kuningan, rasanya pahit,
dan berbau
- kelarutatidak larut di dalam air, larut di dalam asam encer, alkohol,
dan benzene
Uji Penentuan Gugus Fungsional
- zat + FeCl3 → merah violet coklat (tidak stabil di dalam alcohol
- zat + aqua brom → kuning jingga
- zat + DAB-HCl → jingga
- zat + H2SO4 p + Cr2O7 → hijau
- zat + CuSO4→ coklat
- zat + HNO3 p → – (coklat-kuning lemah)
- zat + H2SO4 p → – (coklat kuning lemah)
Uji Penentuan Jenis Zat (Uji Penegasan) dan Pengamatan Bentuk
Kristal
- reaksi korek api → jingga
2. CHLORPHENILAMINMALEAT (CTM)
Uji Pendahuluan:
- Pemerian: serbuk hablur putih,tidak berbau
- Kelaruta:mudah larut dalam air, etanol, dan kloroform sukar
larut dalam eter
Uji Penentuan Gugus Fungsional
- Reaksi kuprifil: positif
- zat + formalin 0,1% – 1% + H2SO4 pekat warna kuning
Uji Penentuan Jenis Zat (Uji Penegasan) dan Pengamatan Bentuk
Kristal
- Reaksi dengan aseton – air amati kristal
1. PHENARGAN HCl
27
Sinonim : prometazin HCl
Uji Pendahuluan:
28
- reaksi roux → merah coklat
3. CLORPROMAZIN HCl
Uji Pendahuluan:
Pemerian: serbuk putih, rasanya pahit, dan tidak berba
larut dalam air, HCl,alkohol, dan tidak larut dalam
Kelarutan:
NaOH
Uji Penentuan Gugus Fungsional
zat + DAB-HCl → -
zat + H2SO4 p→ merah ungu
zat + FeCl3 → merah
zat + NH4OH → putih
zat + aquabrom → ↓ ungu merah
Uji Penentuan Jenis Zat (Uji Penegasan) dan Pengamatan Bentuk
Kristal
zat + pereaksi nessler → ↓ putih
zat + pereaksi frohde → hijau muda
zat + pereaksi marquis → ungu
zat berfluoresensi
1. SIPROHEPTADIN
Uji Pendahuluan:
- Pemerian: sebuk hablur putih agak kekuningan
- Kelarutan: sukar larut dalam air
Uji Penentuan Gugus Fungsional
- larutan dalam methanol → tetes pada kertas saring →
keringkan → fluoresensi biru terang (UV 254 nm)
29
2.1.8 Pembeda golongan antihistamin dari struktur umum
Nama Pembeda
AH1 generasi 1
a. Turunan eter amino alkil
o Difenhidramin(R=H) Unsur Hidrogen
o Klorodifenhidramin(R=Cl) Unsur Klorida
o Bromodifenhidramin(R=Br) Unsur Bromida
o Metildifenhidramin(R=CH3) Alkil
o Medrilamin(R=OCH3) Anisol
o Dimenhidrinat(R=H, 8-garam Unsur Hidrogen
klor- oteofilinat)
o Klorfenoksamin Unsur Klorida
o Karbinoksamin(garam maleat) Unsur Klorida dan gusus piridin
o Klemastin(garam fumarat) Unsur Klorida dan cincin Pirol
o Pipinhidrinat(garam8- Piridin
kloroteofilinat)
2. Turunan etilendiamin
o Fenbenzamin -
o Tripenelamin (R=H) Unsur Hidrogen, gugus Piridin
o Pirilamin (R=OCH3) Gugus Piridin
o Antazolin Cincin Imidazol
o Bamipin Gugus Piridin
o Mebhidrolin Gugus Piridin
b. Turunan alkil amin
o Feniramin (X=H) Unsur Hidrogen
o Klorfeniramin (X=Cl) Unsur Klorida
o Bromfeniramin(X=Br) Unsur Bromida
o Deksklorfeniramin (X=Cl Unsur Klorida isomer d
isomer d)
o Dimetinden Gugus Piridin
c. Turunan piperazin
30
o Siklizin Unsur Hidrogen
o Homokloesiklizin Unsur Hidrogen
o Buklizin Butil Benzana
o Hidroksizin Eter, Alkohol
o Oksatomid Imidazol, cicin aromatis
d. Turunan fenotiazin
o Prometazin -
o Mekuitazin Piridin
o Metdilazin Pirol
o Isotipendil Piridin
o Oksomemazin Keton
31
DAFTAR PUSTAKA
Harpolia Cartika. (2016). Modul Bahan Ajar Kimia Farmasi. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
32