Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
(ASKEP KASUS)
Study Case
Tn. L berusia 48 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan utama nyeri pada
pinggang kanan. 3 hari SMRS pasien mengeluh mual-mual dan langsung dibawa ke
dokter dengan diagnose batu ginjal kanan. Klien sudah diberi obat oleh dokter namun
gejala masih menetap. Selanjutnya dokter menganjurkan untuk MRS. Pasien memiliki
riwayat penyakit kronis DM+ sejak 2 tahun yang lalu dan tidak terkontrol. Pada tahun
1997 tn. L didiagnosa batu ureter. Selain itu pasien pernah merokok sejak usia 21 tahun
(1 hari habis 5 batang) dan baru berhenti sekarang saat sakit. Ayah pasien pernah
mengalami kasus yang sama. Berdasarkan hasil Pemeriksaan fisik ditemukan TTV, Suhu
: 36,5 ° C, N: 82x/menit, T: 12/80, RR 21x/menit dengan BB: 52kg, TB 162cm. Pada
pemeriksaan system perkemihan ditemukan genitalia dan meatus uretra dalam keadaan
bersih, pasien terpasang dower catheter hari ke 2, produksi urin 1500/24jam, intake oral
1200cc, intake parenteral 1000cc (hitung balance cairan?). Pasien direncakan untuk
dilakukan tindakan uretero vitotomi + pielolitotomi, pada system pencernaan ditemukan :
mukosa lembab, mulut bersih, terdapat mual + dan skibala +. Nafsu makan pasien
menurun dengan porsi makan sedikit (3sendok tiap kali makan). Berdasarkan
pemeriksaan diagnostic ditemukan WBC: 19.6 , BUN: 9.8 ,Creatinin :1.8 ,Natrium: 124
meq, Hb: 8.4 mg/dl dengan terapi Cefotoxin 3x1gram, ranitidine 2x1amp, Antrain
1x1amp, calnex 3x1 mg. Tn. L saat ini didiagnosa dengan Batu staghorn dextra + batu
ureter dextra hidronefrosis sedang dextra.
A. Pengkajian
1) Indentitas
Biodata Pasien
a) Nama : Tn.L
b) Umur : 48 tahun
c) Jenis Kelamin : Laki-laki
d) Suku bangsa : Indonesia
e) Agama : islam
f) Pendidikan : SMA
g) Alamat : Surabaya
h) Diagnosa : Batu ginjal kanan
2) Keluhan Utama
Nyeri pada pinggang kanan
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Tn.L mengeluh mual-mual dan langsung dibawa kedokter
4) Riwayat Penyakit Dahulu
Klien memiliki riwayat penyakit kronis DM sejak 2 tahun yang lalu dan tidak terkontrol.
Pada tahun 1997 Tn. L didiagnosa batu ureter.
5) Riwayat kesehatan Keluarga
Ada, ayah klien pernah mengalami kasus yang sama
6) Riwayat Psikososial
a) Status emosi
Emosi pasien stabil
b) Konsep diri
Pasien terlihat cemas, dan mengetahui bahwa dirinya sedang sakit yang membutuhkan
pengobatan agar lekas sembuh. Hubungan pasien dengan perawat serta dengan pasien
lain baik dan pasien dapat berkomunikasi dengan baik.
Observasi
1. Keadaan umum pasien : baik
2. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,5° C
Nadi : 82x/menit
Tekanan darah : 120/80 mmhg
RR : 21x/menit
Pemeriksaan Fisik
1) B1 (Breathing)
Nafas normal 21x/menit
2) B2 (Blood)
Tekanan darah normal 120/80 mmhg,Nadi normal 88x/menit
3) B3 (Brain)
Tidak ada
4) B4 (Bowel)
Peristaltic kurang, tidak bisa BAB lebih dari 4 hari dan terdapat skibala (+)
5) B5 (Bladder)
Genetalia dan meatus uretra dalam keadaan bersih, pasien terpasang dower catheter hari
ke 2, produksi urin 1500cc/24 jam
6) B6 (Bone)
Kelemahan
Pemeriksaan laboratorium
WBC : 19,6 mg/dl (N:3,6-11,2X103/cu mm
BUN : 9,8 mg/dl (N: 7-20 mg/dl)
Creatinin : 1,8 mg/dl (N: 0,7-1,2)
Natrium : 124 mmol/l (N: 136-144 mmol/L)
Hb : 8,4 mg/dl (13-18 mg/dl)
Terapi cefotoxin 3x1 gram,ranitidine 2x1 amp,calnex 3x1 mg.
2.) Analisa data
NO DATA ETIOLOGI MK
1. DS : pasien mengeluh Urolithiasis Nyeri akut
nyeri pada pinggang
kanan Obstruksi pada traktus urinarius
Hygiene kurang
infeksi
Konstipasi
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut b.d inflamasi, sumbatan dan abrasi saluran kemih oleh pindahnya batu
2. Retensi urin b.d sumbatan aliran urine oleh batu
3. Konstipasi b.d intake nutrisi yang inadekuat dan gangguan pada frekuensi pola BAB
4. Risiko Infeksi b.d pemasangan kateter menetap
5. Risiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan b.d mual muntah (IMT pada batas
bawah normal)
Intervensi
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1. NYERI AKUT Setelah dilakukan MANAJEMEN NYERI
Definisi: sensori yang tidak tindakan keperawatan Definisi: mengurangi nyeri dan
menyenangkan dan selama......x24 jam menurunkan tingkat nyeri yang
pengalaman emosional yang pasien dapat dirasakan pasien.
muncul secara actual atau mengontrol nyeri Intervensi :
potensial, kerusakan jaringan dengan indikator: a. kurangi faktor presipitasi
atau menggambarkan adanya a. Mengenali faktor b. pilih dan lakukan
kerusakan. penyebab penanganan nyeri
Batasan karakteristik : b. Mengenali onset (farmakologi, non
a. Laporan secara verbal atau (lamanya sakit) farmakologi dan inter
nonverbal c. Menggunakan personal)
b. Fakta dan observasi metode pencegahan c. berikan analgetik untuk
c. Gerakan melindungi d. Menggunakan mengurangi nyeri
d. Tingkah laku berhati-hati metode nonanalgetik d. ajarkan tentang teknik non
e. Gangguan tidur (mata untuk mengurangi farmakologi
sayu, tampak capek, sulit nyeri e. tingkatkan istirahat
atau gerakan kacau, e. Menggunakan f. kontrol lingkungan yang
menyeringai) analgetik sesuai dapat mempengaruhi nyeri
f. Tingkah laku distraksi (jalan- kebutuhan seperti suhu ruangan,
jalan, menemui orang lain, f. Mencari bantuan pencahayaan dan kebisingan
aktivitas berulang-ulang) tenaga kesehatan g. bantu pasien dan keluarga
g. Respon autonom g. Melaporkan gejala untuk mencari dan
(diaphoresis, perubahan pada tenaga menemukan dukungan
tekanan darah, perubahan kesehatan h. evaluasi pengalaman nyeri
pola nafas, nadi dan dilatasi h. Menggunakan masa lampau
pupil) sumber-sumber yang i. evaluasi bersama pasien dan
h. Tingkah laku ekspresif tersedia tim kesehatan lain tentang
(gelisah, marah, menangis, i. Mengenali gejala- ketidakefektifan kontrol
merintih, waspada, napas gejala nyeri nyeri masa lampau
panjang, iritabel) j. Mencatat j. evaluasi keefektifan kontrol
i. Berfokus pada diri sendiri pengalaman nyeri nyeri
j. Muka topeng sebelumnya k. kolaborasikan dengan dokter
k. Fokus menyempit k. Melaporkan nyeri jika keluhan dan tindakan
(penurunan persepsi pada sudah terkontrol nyeri tidak berhasil.
waktu, kerusakan proses
berfikir, penurunan interaksi Setelah dilakukan ANALGETIC
dengan orang dan lingkungan) tindakan keperawatan ADMINISTRATION
l. Perubahan nafsu makan selama...... x24 jam Definisi : penggunaan agen
dan minum pasien dapat farmakologi untuk
Faktor yang berhubungan : mengetahui tingkatan menghentikan atau mengurangi
Agen injury (fisik, biologis, nyeri dengan indikator: nyeri
psikologis) a. melaporkan adanya Intervensi :
nyeri a. cek riwayat alergi
b. luas bagian tubuh b. cek instruksi dokter tentang
yang terpengaruh jenis obat, dosis dan
c. frekuensi nyeri frekuensi
d. panjangnya episode c. berikan analgetik tepat
nyeri waktu terutama saat nyeri
e. pernyataan nyeri hebat
f. ekspresi nyeri pada d. tentukan pilihan analgetik
wajah tergantung tipe dan beratnya
g. posisi tubuh nyeri
protektif e. pilih analgetik yang
h. kurangnya istirahat diperlukan atau kombinasi
i. ketegangan otot dari analgetik ketika
j. perubahan pada pemberian lebih dari satu
frekuensi pernafasan f. tentukan analgetik pilihan,
k. perubahan nadi rute pemberian dan dosis
l. perubahan tekanan optimal
darah g. tentukan lokasi,karakteristik,
m. perubahan ukuran kualitas, dan derajat nyeri
pupil sebelum pemberian obat
n. keringat berlebih h. pilih rute pemberian secara
o. kehilangan selera IV, IM untuk pengobatan
makan nyeri secara teratur
i. monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgetik pertama
kali
j. evaluasi efektifitas analgetik,
tanda dan gejala (efek
samping)
2. RETENSI URIN Setelah dilakukan URINARY RETENTION
Definisi: Ketidaksempurnaan tindakan keperawatan CARE
pengosongan kandung kemih. selama ….x24 jam a. Monitor intake dan output
Batasan karakteristik: disuria, retensi urin b. Instruksikan pada pasien
bladder terasa penuh, distensi pasien teratasi dengan dan keluarga untuk mencatat
bladder, terdapat urine residu, kriteria hasil: output urine
inkontinensia, output a. Kandung kemih c. Monitor penggunaan obat
sedikit/tidak ada kosong secara penuh antikolinergik
Faktor yang berhubungan b. Tidak ada residu d. Stimulasi reflek bladder
a. Eliminasi urin urine >100-200 cc dengan kompres dingin pada
b. Kontinensia urin c. Intake cairan dalam abdomen.
rentang normal e. Monitor derajat distensi
d. Bebas dari ISK bladder.
e. Tidak ada spasme f. Monitor tanda dan gejala
bladder ISK (panas, hematuria,
f. Balance cairan perubahan bau dan
seimbang konsistensi urine)