Sie sind auf Seite 1von 3

ATA NAMA, PENGGOLONGAN, DAN

SIFAT-SIFAT POLIMER
zainal abidin Rabu, November 09, 2016 XII IPA

Polimer adalah senyawa yang besar dan terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah unit molekul yang kecil.

Nah, unit kecil ini disebut monomer.

A. Ciri-ciri polimer
 Terbentuk dari ratusan, bahkan ribuat unit-unit monomer
 Memilii massa molekul relatif (Mr) yang sangat besar (bahkan ribuan atau jutaan)
 Makromolekul (molekul raksasa)
 Digunakan dalam industri

B. Tata nama polimer

Untuk tata nama polimer, hanya ada satu aturan yaitu menambahkan kata “poli” + monomer-nya. Nama-nama

polimer sangatlah banyak dan sangat susah untuk diingat dalam jangka waktu yang lama, so jalan lainnya adalah

dihapal.

C. Menentukan monomer dari sebuah polimer

Menentukan polimer adisi lebih mudah daripada polimer kondensasi, sebab dalam polimer adisi hanya melihat

pola yang berulang, itulah monomernya. Tetapi, untuk polimer kondensasi harus dihapal monomer tiap

polimernya. Gambar di bawah adalah cara menentukan monomer dari polimer adisi:

Cara menentukan polimer adisi

D. Penggolongan polimer
 Polimer alam
Yaitu polimer yang tersedia secara alami dan berasal dari alam atau makhluk hidup. Contoh polimer
alam ada pada tabel di bawah:

CONTOH
POLIMER ALAM
 Polimer semisintesis
Yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia, lalu mengalami
modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat fisika dan kimia asalnya. Contohnya: selulosa
nitrat untuk guncotton.
 Polimer sintesis (buatan)
Yaitu polimer yang tidak terdapat di alam dan dibuat dari monomer-monomer dalam reaktor industri
kimia melalui reaksi-reaksi kimia polimer. Contoh polimer sintesis ada pada tabel di bawah:

Polimer sintesis

E. Jenis polimer berdasarkan jenis monomer

 Homopolimer (polimer linear) = polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang sama atau
sejenis. Contohnya: PVC, protein, karet alam, polivinil asetat (PVA), amilum, selulosa, teflon,
polistirena, dan seluruh jenis polimer alam.
 Kopolimer bergantian = polimer yang monomer-monomernya saling silih berganti (silang-menyilang;
misal: X—A—X—A—)
 Kopolimer blok = polimer yang monomer-monomernya mempunyai blok (satuan) tiap berganti (misal:
X—X—X—A—A—A—B—B—B—X—X—X—A—)
 Kopolimer bercabang = kopolimer yang tersusun dari beberapa monomer dan monomer lain terikat
sebagai cabang seperti rantai hidrokarbon
 Kopolimer tidak beraturan = kopolimer yang tersusun dari monomer-monomer yang berbeda dan
letaknya acak. Contohnya: Nilon 6,6; tetoron, urea-metanal, PET, dan bakelit.
F. Jenis polimer berdasarkan bentuk susunan rantai

 Polimer linear = tersusun dengan unit yang berulang dan berikatan satu sama lain membentuk rantai
panjang. Mempunyai titik leleh, kuat tarik, dan densitas yang tinggi.Contohnya: polietena dan polivinil
klorida
 Polimer bercabang = polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang membentuk cabang pada rantai
utama. Mempunyai titk leleh, kuat tarik, dan densitas yang rendah. Contohnya: glikogen (sejenis
karbohidrat)
 Polimer berikatan sialng (cross—linking) = polimer yang terbentuk karena beberapa rantai polimer
saling berikatan satu sama lain pada rantai utamanya dan dapat menuju ke berbagai arah berbentuk tiga
dimensi. Mempunyai sifat sangat keras, kaku, dan rapuh. Contohnya: bakelit dan resin urea
formaldehida.

G. Jenis polimer berdasarkan kekenyalannya

 Polimer termoplastik = memiliki sifat berat molekul kecil, tidak tahan terhadap panas (jika dipanaskan
akan melunak, tetapi didinginkan akan mengeras), mudah direnggangkan, fleksibel, titik leleh rendah,
daur ulang, mudah larut, struktur molekul liner atau bercabang, tidka mempunyai ikatan silan sehingga
dapat dipanaskan berulang-ulang, dapat disambungkan kembali. Contohnya: polietilena, PVC, nilon,
dan perspex.
 Polimer termosetting = memiliki sifat keras dan kaku, non daur ulang, tidak dapat larut dalam pelarut
apapun, tahan terhadap asam-basa, memiliki ikatan silang antarrantai molekul, hanya dapat dipanaskan
sekali saat pembuatannya, dan tidak dapat disambungkan kembali. Contohnya: bakelit, uretana, epoksi,
poliester, dan formika
 Polimer elastomer = memiliki sifat elastik jika ditarik, kembali ke bentuk semula, mempunyai ikatan
silang. Contohnya: karet sintesis SBR

H. Jenis polimer berdasarkan penggunaannya

 Serat = dimanfaatkan sebagai serat (Ex = kain dan benang). Contohnya: poliester, nilon, dan dakron
 Plastik = dimanfaatkan untuk plastik. Contohnya: bakeli, polietilena, PVC, polipropilena, dan
polistirena

I. Sifat-sifat mekanik polimer

 Kekuatan (strength); seperti kekuatan tarik, impact strength, flexural strength, dan compressive
strength.
 Elongation = merupakan perubahan ukuran yang terjadi saat material diberi gaya. (% elongasi =
panjang polimer yang telah diberi gaya x 100%/panjang polimer sebelum diberi gaya = L x 100% /Lo)
 Modulus
 Ketangguhan = pengukuran sebenarnya dari energi yang dapat diserap oleh material polimer sebelum
material tersebut patah

J. Sifat termal polimer

 Jumlah monomer
 Susunan rantai
 Tingkat percabangan pada rantai
 Gugus fungsi pada monomer
 Ikatan silang antarantai polimer
 Penambahan zat aditif

Das könnte Ihnen auch gefallen