Sie sind auf Seite 1von 7

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA bapak r


TUMAPEL BARAT RT : 03 / RW : 05 KEL. PAGENTAN

Pengkajian (Tanggal 26 Nopember 2007)

A. Data Umum

1. Nama KK : Bapak R
2. Umur : 40 Tahun
3. Alamat : RT 03 RW 05 Tumapel Barat Kel. Pagentan
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Swasta
6. Agama : Islam
7. Komposisi Keluarga :
N Nama Jenis Hubungan Usia Pekerjaan Pendidikan
o Kelamin
1 Ibu W P Nenek 75 th Tidak Bekerja Tidak Sekolah
2 Bpk R L KK 40 th Swasta SMA
4 Ibu S P Istri 38 th IRT SMP
5 Anak P P Anak 18 th Blm bekerja SMA
6 Anak F P Anak 15 th Blm bekerja SMP

8. Bentuk Keluarga
Keluarga dengan bentuk “Extended Family” sebab susunan anggota keluarga tersebut
terdiri dari ayah, ibu, anak dan bibi.
9. Latar belakang budaya atau suku
Bapak R berasal dari suku jawa. Budaya yang digunakan sebagai dasar sehari – hari
adalah budaya jawa. Bahasa yang digunakan sehari – hari adalah bahasa jawa tetapi
anggota keluarga juga lancar menggunakan bahasa lndonesia.
10. Agama
Seluruh anggota keluarga Bapak R menganut agama islam. Mereka kadang – kadang
sholat Maghrib berjamaah di rumah, sedangkan yang lain biasanya dikerjakan sendiri
–sendiri dan jarang berjamaah di masjid. Bapak R dan ibu S sering mengikuti
pengajian yang dilakukan setiap hari jum’at dikampung, sedang ibu W mengikuti
kegiatan tahlilan tiap hari kamis.
11. Status Sosial Ekonomi
Bapak R bekerja sebagai Tukang ojek yang berfungsi sebagai pencari nafkah utama
dalam keluarga, Ibu S tidak bekerja, ia berperan sebagai ibu rumah tangga yang setiap
hari mengurusi rumah dan keluarga, sedangkan ibu W tidak bekerja karena faktor
usia.
16. Aktivitas rekreasi keluarga.
Keluarga bapak R jarang melakukan rekresi kesuatu tempat tertentu. Biasanya setiap
1 atau 2 bulan sekali keluarga bapak R pergi menggunjungi ibu dari ibu S di Pakis
malang. selain itu sebagai hiburan di rumah keluarga bapak R cukup dengan
menonton TV.
B. Riwayat perkembangan keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak remaja karena
anaknya berada pada usia 15 tahun yang kini duduk dibangku SMP.

2. Tugas Perkembangan Keluarga Saat Ini

Tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja :


a. Meningkatkan fleksibilitas ikatan keluarga termasuk kebebasan anak.
b. Mengubah pola hubungan anak-orang tua untuk mengijinkan anaknya keluar dari
system.
c. Memfokuskan kembali kehidupan pertengahan pernikahan (midlife-marital) dan isu
karir.
d. Memulai perubahan untuk membantu merawat generasi yang lebih tua.

3. Riwayat Keluaraga Inti

Bapak R dan Ibu S menikah dengan keinginan mereka sendiri tanpa melalui
perjodohan orang tua. Pacaran hanya berlangsung singkat dan setelah mereka cocok
mereka memutuskan untuk menikah

4. Riwayat Keluarga Inti

Orang tua bapak R sudah meninggal dunia. Orang tua Ibu S yang masih hidup ibunya
dan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis atau khusus seperti jantung, paru
maupun ginjal, sedangkan ibu W adalah bibi dari Tn. R dan ibu W tidak memilki
anak.
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
· Dinding rumah
Terbuat dari batu bata yang dilapisi semen (tembok permanen)
· Ventilasi
Rumah cukup mendapat ventilasi (= 15%). Jendelanya selalu dibuka setiap pagi dan
ruangan terlihat cukup terang.
· Lantai
Terbuat dari lapisan semen (plester) namun tertutup dengan karpet plastik. Pada
bagian dapur lantainya dari semen kasar. Kebersihan cukup dijaga dan mempunyai
kebiasaan tidak menggunakan alas kaki dalam rumah kecuali diruang belakang.
· Sirkulasi air
Sudah cukup baik, sudah mempunyai lubang sendiri diluar rumah yang tertutup untuk
tempat penampungan air dan sudah ada selokan tempat untuk mengalirkan air
ketempat pembuangan.
· Kamar tidur
Mempunyai 3 kamar tidur dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup pada kamar
no 1 dan 2. Sedangkan pada kamar 3 pencahayaannya tampak gelap karena jendela
berhadapan dengan rumah tetangga.
· Jarak kamar mandi. WC dan bak Penampungan air
Bpk R tidak memiliki WC, BAB dan mencuci di sungai. Kamar mandi dikuras setiap
seminggu sekali dsan tidak terdapat jentik – jentik dibak mandi, kamar mandi hanya
digunakan oleh keluarga bapak R.
· Status rumah : Milik sendiri
· Denah rumah
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Sebagai warga penduduk asli malang (suku jawa) dengan mata pencaharian sebagai
pekerja pabrik. Jarak antara rumah rapat dan beberapa rumah tidak memilki
pekarangan dan halaman depan. Semua penduduk teutama tetangga yang berdekatan
seperti saudara sendiri. Ibu – ibu sering berkumpul pada sore hari untuk mengobrol.
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga bpk R termasuk anggota masyarakat yang cukup aktif dalam mengikuti
kegiatan masyarakat seperti pengajian. Sedangkan anak U dan S tampak sering
berkumpul dengan teman – temannya.

B. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi

Pola komunikasi keluarga bersifat terbuka. Bila ada masalah selalu dibicarakan
dengan anggota keluarga yang lain dan pengambilan keputusan sangat demokratis
yaitu dengan musyawarah untuk mendapat keputusan yang terbaik

2. Struktur kekuatan

Keputusan yang diambil berdasarkan hasil musyawarah bersama diman stiap anggota
keluarga mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya. Tidak ada
salah satu anggota keluarga yang dominan dalam menentuklan keputusan.

3. Struktur peran

Sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah untuk menghidupi keluarganya adalah
bapak R tetapi tidak jarang bapak K turut membantu mengerjakan pekerjaan rumah
tangga. Ibu S sebagai ibu rumah tangga yang menggurus pekerjaan rumah. Dan
anak U dan S biasa bermain dengan anak tetangganya dan belajar dirumah, ibu W
sebagai nenek membantu mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu.

4. Nilai – nilai keluarga

Keluarga mengikuti budaya sopan santun yang berlaku dimasyarakat seperti anak –
anak harus hormat pada orang tua, bersalaman dengan tamu yang berkunjung dan
sebagainya.

C. Fungsi keluarga

1. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga saling menghormati dan menghargai, komunikasi selalu
dilakukan secara terbuka, tidak ada masalah yang selalu dipendam dan semua
langsung dibicarakan. Anak – anak lebih dekat dengan ibunya.

2. Fungsi sosiallisasi

Sosialisasi keluarga dan tetangga sangat baik. Anak – anak sering keluar masuk
rumah tetangga, demikianb pula sebaliknya. Anak – anak aktif diperkumpulan seperti
sepak bola baik disekolah dan dikampungnya. Bpk R dan Ibu S biasanya juga
mengikuti kegiatan pengajian dikampung. Ibu S sering berkumpul dengan ibu – ibu
dekat rumahnya. Sedangkan Ibu W jarang keluar rumah dan lebih sering beristirahat
dirumah.

3. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga bapak R sangat memperhatikan kesehatan anggota keluarganya. Setiap


anggota keluarga yang sakit selalu dibawa ke mantri atau RS untuk mendapat
pengobatan. Keluarga bapak R menggunakan fasilitas Askes Gakin jika ada anggota
keluarga yang rawat inap di RS.
· Bapak R mengatakan akhir – akhir ini sering mengeluh pusing, bpk R adalah
perokok dan tiap hari habis 1 bungkus. Bpk R bertanya kenapa tekanan darah
buleknya tidak turun – turun dan apakah ada obat dan cara agar tekanan darah bibinya
bisa cepat turun. Bpk R juga bertanya apakah tekanan darahnya termasuk tekanan
darah tinggi.
Saat pengkajian diperoleh :
TD : 150/90 mmHg, Nadi : 80 x / mnt, RR : 20 x / mnt
· Ibu S mengatakan kakinya sering linu – linu terutama jika kecapaian dan ibu S saat
ini tidak mengeluhkan pusing dan tidak mempunyai riwayat tekanan darah tinggi.
Saat pengkajian :
TD : 110/70 mmHg, Nadi : 84 x / mnt, RR : 18 x / mnt
· Ibu W mengatakan setelah dari posyandu lansia dan minum obat badannya lebih
enakan, tapi masih sering pusing
TD : 180/90 mmHg, Nadi : 74 x / mnt, RR : 18 x / mnt
· Anak –anak saat ini tidak mempunyai masalah kesehatan.

D. Stres Dan Koping Keluarga


1. a. Stres jangka pendek
Bapak R binggung dengan penyakit yang dialami buleknya, tekanan darahnya yang
juga tinggi dan bagaimana rematik istrinya bisa hilang.
b. Stres jangka panjang
masalah jangka panjang yang dialami keluarga adalah bapak R takut penyakit yang
dialami bibinya bertambah parah dan pengobatan yang memerlukan biaya yang
banyak sementara pencari nafkah hanya bapak R sendiri.
2. Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap masalah
Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka keluarga akan
menyelesaikan secara demokratis. Mengenai masalah bapak R dan ibu W bertekat
melakukan kontrol rutin ke bidan, posyandu lansia atau puskesmas terdekat.
3. Srtategi koping yang digunakan
Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi. Semua masalah
langsung dibicarakan tanpa dipendam terlebih dahulu. Tidak ada sikap yang dominan
dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil adalah yang terbaik menurut
keluarga.
4. Srategi koping disfungsional
Tidak terdapat masalah pada koping yang digunakan keluarga dalam pengambilan
keputusan.

ANALISA DATA
No Data Masalah
1 Subyektif : Kurang
· Bapak R mengatakan bingung dengan darah tinggi yang pengetahuan
dialaminya, dan tidak tahu apa penyebabnya. kesehatan
· Bapak R mengatakan tidak tahu pengaturan makan untuk tentang
dirinya dan bibinya serta obat yang tepat penyakit
· Ibu W mengatakan sudah minum obat kenapa tekanan Hypertensi
darahnya masih tinggi. pada keluarga
Obyektif : bapak R
· Bapak R banyak bertanya tentang penyakit bibinya dan terutama pada
penyakitnya. bapak R dan
· Bapak R bertanya apakah penyakit bibinya dan penyakitnya ibu W.
bisa sembuh.
· Bapak R bertanya tentang makanan apa saja yang
diperbolehkan.
· Kesehatan Bpk R TD : 150/90 mmHg, Nadi : 80 x / mnt, RR
: 20 x / mnt
· Kesehatan Ibu W TD : 180/90 mmHg, Nadi : 74 x / mnt, RR
: 18 x / mnt
2 Subyektif : Gangguan rasa
· Ibu S mengatakan bahwa kakinya sering terasa linu sudah nyaman nyeri
sekitar 2 bulan ini terutama jika kecapekan. sendi pada
· Ibu S mengatakan biasanya suka memberi balsam pada keluarga bapak
kakinya yang tersaa linu. R terutama
· Ibu S mengatakan suka makan kacang-kacangan. pada ibu S.
Obyektif :
· Ibu S mengelus kakinya yang terasa sakit.
· Ibu S pelan-pelan saat berjalan.
· TD : 110/70 mmHg
· N : 84x/mnt, RR : 18x/mnt

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurang pengetahuan kesehatan tentang penyakit Hypertensi pada keluarga bapak R
terutama pada ibu W dan bapak R.
2. Gangguan rasa nayaman nyeri sendi pada keluarga bapak R terutama pada ibu S.

SKALA PENENTUANPRIORITAS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Bobot
Kriteria
Diagnosa 1 Diagnosa 2
Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 2/3 x 1 = 2/3
Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 = 1 1/2 x 2 = 1
dipecahkan
Potensi untuk dicegah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 x 1 = 2/3
Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 2/2 x 1 = 1
Total 3,1 3,2
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Berdasarkan prioritasnya diperolah diaognosa sebagai berikut :
1. Kurang pengetahuan kesehatan tentang penyakit Hypertensi pada keluarga bapak R
terutama pada bapak R dan ibu W.
2. Gangguan rasa nyaman nyeri sendi pada keluarga bapak R terutama pada ibu S.
RENCANA INTERVENSI
Diagnosa 1
1. Tujuan
· Tujuan Umum
Keluarga mampu memahami pencegahan dan mengurangi resiko perkembangan atau
komplikasi Hypertensi.
· Tujuan Khusus
1. Keluarga mampu mengenal penyakit Hypertensi dengan :
· Menjelaskan pengertian penyakit Hypertensi.
· Menyebutkan penyebab penyakit Hypertensi.
· Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Hypertensi.
· Menyebutkan pengobatan dan pencegahan penyakit Hypertensi.
2. Keluarga mampu mengambil keputusan utnuk mencegah terjadinya perkembangan
atau komplikasi Hypertensi dengan :
· Mengetahui komplikasi dari penyakit Hypertensi.
· Mengambil keputusan untuk mengambil langkah-langkah utnuk mengurangi resiko
perkembangan penyakit Hypertensi.
3. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan :
· Menyebutkan jenis pelayanan kesehatan.
· Menyebutkan manfaat pelayanan kesehatan.
· Memanfaatkan fasiltas pelayanan kesehatan.
2. Intervensi
· Diskusikan bersama keluarga pengertian dari penyakit Hypertensi setelah itu
meminta keluarga untuk mengulang kemudian beri reinforcement.
· Diskusikan penyebab penyakit Hypertensi kemudian minta kembali keluarga.
untuk menyebutkan kembali dan berikan pujian atas jawaban yang diberikan.
· Diskusikan tentang tanda dan gejala penyakit Hypertensi bersama keluarga
kemudian minta kembali keluarga untuk menyebutkan kembali dan berikan pujian
atas jawaban yang diberikan.
· Diskusikan tentang upaya-upaya pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit
Hypertensi bersama keluarga kemudian minta kembali keluarga utnuk menyebutkan
kembali dan berikan pujian atas jawaban yang diberikan.
· Diskusikan mengenai komplikasi penyakit Hypertensi bersama keluarga kemudian
minta kembali keluarga utnuk menyebutkan kembali dan berikan pujian atas jawaban
yang diberikan.
· Bimbing keluarga untuk mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya
komplikasi penyakit Hypertensi dengan rutin ke petugas kesehatan.
· Diskusikan jenis pelayanan kesehatan, fasiltas yang diberikan dan manfaat yang
diperoleh oleh anggota keluarga dari keberadaan pelayanan kesehatan, minta kembali
anggota keluarga untuk menyebutkan ulang serta berikan reinforcement.
Diagnosa 2
1. Tujuan
· Tujuan Umum
Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan nyeri sendi.
· Tujuan Khusus
1. Keluarga mampu mengenal masalah nyeri sendi dengan :
· Menjelaskan pengertian nyeri sendi.
· Menjelaskan penyebab nyeri sendi.
· Menyebutkan tanda dan gejala nyeri sendi.
· Menjelaskan pencegahan dan penatalaksanaan nyeri sendi.
2. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan nyeri sendi.
3. Keluarga mampu memanfaatkan fasiltas kesehatan dengan :
· Menyebutkan jenis pelayanan kesehatan.
· Menyebutkan manfaat pelayanan kesehatan.
· Memanfaatkan fasiltas pelayanan kesehatan.
2. Intervensi
· Diskusikan bersama keluarga pengertian nyeri sendi dan minta kembali keluarga
untuk menyebutkan ulang dan berikan pujian atas jawaban yang diberikan.
· Diskusikan bersama keluarga penyebab nyeri sendi dan minta keluarga untuk
menyebutkan ulang dan berikan pujian atas jawaban yang diberikan.
· Diskusikan bersama keluarga mengenai tanda dan gejala nyeri sendi dan minta
keluarga untuk menyebutkan ulang dan berikan pujian atas jawaban yang diberikan.
· Diskusikan bersama keluarga mengenai pencegahan dan penatalaksanaan nyeri
sendi kemudian minta keluarga untuk menyebutkan ulang dan berikan pujian atas
jawaban yang diberikan.
· Diskusikan jenis pelayanan kesehatan, fasiltas yang diberikan dan manfaat yang
diperoleh anggota keluarga dari keberadaan pelayanan kesehaan, minta keluarga
untuk menyebutkan ulang serta berikan reinforcement.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Diagnosa Implemantasi Evaluasi
1 1. Memberikan penyuluhan tentangS:Keluarga mengatakan akan rutin
penyakit Hypertensi tentang : kontrol ke puskesmas dan posyandu
pengertian, penyebab, klasifikasi, lansia.
tanda dan gejala, dan penanganan O:
penyakit Hypertensi. · Keluarga tampak mendengarkan
2. Meminta keluarga untuk dengan sungguh penjelasan yang
menyebutkan kembali masing- diberikan dan sesekali tampak
masing item dari materi menganguk-angguk.
penyuluhan dengan memberikan· Keluarga dapat menyebutkan
pertanyaan. dengan benar pengertian penyakit
3. Memberikan reinforcement. Hypertensi, penyebab, klasifikasi,
4. Memberikan penjelasan mengenai tanda dan gejala, dan penanganan
komplikasi dari penyakit penyakit Hypertensi.
Hypertensi. · Keluarga tampak senang dengan
5. Membimbing keluarga untuk reinforcement yang diberikan.
mengambil keputusan untuk· Keluarga mampu menjelaskan
mencegah komplikasi dengan komplikasi dari penyakit
kontrol ke pelayanan kesehatan. Hypertensi.
6. Menganjurkan dan memotivasi A: Masalah Teratasi
untuk mau memanfaatkan
P: Anjurkan Kelurga untuk rajin kontrol
pelayanan kesehatan. dan menjaga diet

2 1. Memberikan penyuluhan tentang S: Keluarga mengatakan akan berusaha


pengertian, penyebab, tanda dan menjaga makanan yang dimakan,
gejala, dan pencegahan nyeri kemudian sekarang keluarga
sendi. mengatakan bahwa akan
2. Meminta keluarga untuk mengurangi kacang-kacangan.
menyebutkan kembali masing- O:
masing item dari materi· Keluarga tampak mendengarkan
penyuluhan dengan memberikan dengan sungguh penjelasan yang
pertanyaan. diberikan dan sesekali tampak
3. Memberikan pujian atas jawaban menganguk-angguk.
yang diberikan oleh keluarga. · Keluarga dapat menyebutkan
4. Mengajarkan keluarga cara dengan benar pengertian, penyebab,
mengatasi nyeri sendi dengan tanda dan gejala, pencegahan nyeri
merendam kedua kaki dengan air sendi.
hangat dicampur garam. · Keluarga tampak senang dengan
5. Menganjurkan keluarga untuk reinforcement yang diberikan.
menjaga intake nutrisi dengan cara· Keluarga mengatakan nyeri sendi
mengurangi makanan yang agak banyak berkurang setelah
mengandung tinggi purin seperti : dilakukan kompres dengan air
kacang-kacangan, melinjo, jeroan, hangat.
dan makanan yang mengandung A: Masalah Teratasi
tinggi lemak. P: Anjurkan keluarga agar
mengingatkan tentang diet ibu S
dan merawatnya

Das könnte Ihnen auch gefallen