Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat. Melalui
program dan kegiatannya, puskesmas berperan serta mewujudkan keberhasilan
pembangunan kesehatan Indonesia, khususnya di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok.
Program KIA termasuk satu dari enam program pokok (basic six) Puskesmas
yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan mutu pelayanan KIA secara
efektif dan efisien. Program ini bertanggung jawab dalam kegiatan pelayanan sebagai
berikut: pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi
kebidanan, keluarga berencana, neonatus, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi,
dan balita.
Keberhasilan program KIA menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di
Indonesia. Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Ende masih belum mencapai
target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yaitu angka kematian bayi
23/1000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu 102/100.000 kelahiran hidup. Dari
hasil Survey Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian bayi di
Kabupaten Ende mencapai 47/1000 kelahiran hidup, sementara angka kematian ibu
mencapai 228/100.000. Data dari Puskesmas Ambacang dari bulan Januari hingga
September tahun 2012, ditemukan kematian bayi berjumlah 9 orang.
Oleh karena pentingnya kesehatan ibu dan anak sebagai salah satu indikator
kesehatan, maka penulis membuat makalah Pelaksanaan Program KIA dan KB di
Puskesmas kotaratu sebagai perbandingan bagi puskesmas lain dan sebagai evaluasi
bagi Puskesmas Kotaratu sendiri untuk memberikan pelayanan yang lebih baik di
bidang KIA di masa yang akan datang.
1
B. Batasan Masalah
Makalah ini membahas mengenai Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan
Keluarga Berencana (KB) dan Pelaksanaan program KIA dan KB di Puskesmas Kota
ratu.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui program KIA dan KB di Puskesmas Kotaratu
2. Mengetahui pelaksanaan program KIA dan KB di Puskesmas Kotaratu.
D. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan kepustakaan yang merujuk pada
berbagai literatur, laporan tahunan dan laporan bulanan Puskesmas Kotaratu, dan
diskusi dengan Pjs kepala puskesmas dan pemegang program KIA-KB Puskesmas
Kotaratu.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, yaitu:
a. 1 kali pada triwulan pertama,
b. 1 kali pada triwulan kedua, dan
c. 2 kali pada triwulan ketiga
4
j. Riwayat persalinan dengan komplikasi (sectio cesaria, ekstraksi vakum /
forcep)
k. Kelainan jumlah janin (kehamilan ganda)
l. Kelainan besar janin
m. Kelainan letak janin
5
c. Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran pervaginam lainnya
d. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekslusif
e. Pemberian kapsul vit A sebanyak 2 kali (segera setelah melahirkan dan 24 jam
setelah pemberian pertama)
f. Pelayanan KB pasca persalinan
6
p. Kejang
q. Ikterus
r. Diare
s. Hipotermi
t. Tetanus neonatorum
u. Trauma lahir, sindrom gangguan pernapasan, dll.
7
10. Pelayanan KB Berkualitas
Pelayananan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar dengan
menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga diharapkan
dapat berkonstribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan menurunkan
tingkat fertilitas bagi pasangan yang telah cukup memiliki anak (2 anak lebih
baik), serta meningkatkan fertililitas bagi pasangan yang ingin mempunyai anak.
Metode kontrasepsi meliputi :
a. KB alamiah (sistem kalender, coitus interuptus)
b. Metode KB hormonal ( pil, suntik, susuk )
c. Metode KB non hormonal (kondom, AKDR / IUD, vasektomi, dan tubektomi)
8
Keterangan :
K1 : Cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga
kesehatan pada trimester pertama
K4 : Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar
(paling sedikit 4 kali selama kehamilan)
Pn : Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
KF 1 : Kunjungan nifas 6 jam – 3 hari setelah persalinan
KF 3 : Kunjungan nifas dari hari ke 29 – 42 hari pasca persalinan
KN 1 : Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar setelah 6 – 48 jam
pasca persalinan
KN 3 : Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar setelah 8 – 28 hari
pasca persalinan
9
CAKUPAN PWS KIA/KB PUSKESMAS KOTARATU BULAN JANUARI S/D
DESEMBER 2016
1. Program KIA di Pukesmas Kotaratu
Program Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Kotaratu
berpedoman pada Pelayanan Kesehatan Dasar dalam Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota berdasarkan Permenkes RI No.
741/Menkes/PER/VII/2008, poin 1 – 12 dan ketentuan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
2. Program Kesehatan Ibu di Puskesmas Kotaratu
Program Kesehatan ibu di Puskesmas Kotaratu tahun 2016 antara lain :
1. Pelayanan KIA ibu, kegiatannya :
a. Pendataan dan pencatatan K1
K1 adalah kunjungan pertama ibu hamil di trimester pertama. Protap
pelayanan pemeriksaan ibu hamil di Puskesmas Kotaratu :
- Petugas menerima kunjungan ibu hamil di ruang KIA setelah
mendaftar di loket pendaftaran
- Petugas melakukan anamnesis
- Petugas mempersilahkan ibu hamil ke laboratorium untuk periksa Hb
dan golongan darah (untuk bumil K1) serta pemeriksaan laboratorium
lainnya atas indikasi.
- Petugas melakukan pemeriksaan :
Tinggi badan, berat badan, LLA, dan tekanan darah, Melakukan
pemeriksaan TFU, posisi janin, persentasi janin, Pemeriksaan DJJ
- Petugas memberikan imunisasi TT.
- Petugas memberikan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai gizi
bumil, hygiene perorangan, perawatan payudara selama kehamilan,
pentingnya periksa kehamilan secara rutin sesuai umur kehamilan, dan
pesan supaya persalinan dilakukan dengan tenaga kesehatan
- Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu, buku KIA, kohort
hamil
- Petugas menulis resep (kalsium laktat, Fe, dan vitamin)
- Petugas mendeteksi risiko tinggi kehamilan bila ada dan rujuk ke RSU,
dokter spesialis serta melakukan kunjungan rumah pasien
10
- Petugas merujuk ke ruang pengobatan pada pemeriksaan pertama (K1)
atau bila ada indikasi
Berikut adalah hasil pencapaian K1 di puskesmas Kotaratu hingga bulan
Desember pada tahun 2016 :
97.2
89.1
81
72.9
Target : 72,9 %
64.8
Axis Title
56.7
48.6
40.5
32.4
24.3
16.2
8.1
0
Anduring Lb Lintah Ps Ambacang Ampang Puskesmas
Komulatif 72.96 71.3 65.97 62.26 68.83
Bulan Lalu 30 27 52 11 120
Bulan ini 28 17 32 7 84
Trend
Grafik a. Kunjungan Ibu Hamil KI Triwulan III Puskesmas Kotaratu Tahun 2016
Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Kotaratu triwulan III tahun 2016
11
Berikut adalah hasil pencapaian K1 di puskesmas Kotaratu hingga bulan
September pada tahun 2016 :
92.4
84.7
77
Target : 69,3 %
69.3
61.6
53.9
46.2
38.5
30.8
23.1
15.4
7.7
0
Ps
Lb Lintah Ampang Anduring Puskemas
Ambacang
Komulatif 93.7 63.9 56.6 49.5 64.9
Bulan Lalu 21 38 15 25 99
Bulan ini 14 32 3 22 71
Trend
Grafik b. Kunjungan Ibu Hamil K4 Triwulan III Puskesmas Kotaratu Tahun 2016
Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Kotaratu triwulan III tahun 2016
12
transportasi, dan calon pendonor darah. P4K bertujuan untuk menuju
persalinan yang aman dan selamat. Stiker P4K ditempel di pintu rumah
masing-masing bumil. Berikut ini adalah contoh stiker P4K :
Gambar c. P4K
13
Dari diskusi dengan pemegang program KIA KB, diakui data untuk tahun
2017 belum ada. Dalam pelaksanaannya tahun ini, stiker P4K tetap selalu
diberikan kepada ibu hamil yang baru memeriksakan kehamilannya ke
puskesmas. Untuk pemantauan penempelan stiker, tidak pernah dilakukan
petugas. Namun, dalam hal ini, petugas KIA KB selalu berkordinasi dengan
kader di lapangan.
14
92.4
84.7
77 Target : 69,3%
69.3
61.6
53.9
46.2
38.5
30.8
23.1
15.4
7.7
0
Ps
Anduring Lb Lintah Ampang Puskesms
Ambacang
Komulatif 72.6 68.8 67.03 56.3 67.4
Bulan Lalu 24 17 37 19 97
Bulan Ini 19 18 32 12 81
Trend
Grafik 2. Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Triwulan III Puskesmas Kotaratu Tahun
2016
Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Kotaratu triwulan III tahun 2016
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa dari target 69% untuk bulan
September, puskesmas sudah mencapai 67%nya. karena tidak semua ibu hamil
melahirkan di puskesmas, maka PWS yang optimal sangat dibutuhkan sehingga
data bumil yang melahirkan dengan tenaga kesehatan bisa direkap dengan baik.
Selain itu, dari diskusi dengan pemegang program, diketahui bahwa di wilayah
kerja puskesmas Kotaratu tidak ada lagi praktek dukun beranak, sehingga sudah
seluruh bumil yang ada di wilayah kerja puskesmas melahirkan dengan tenaga
kesehatan yang kompeten.
87.6
80.3
73 Target : 65,7%
65.7
58.4
51.1
43.8
36.5
29.2
21.9
14.6
7.3
0
Ps
Lb Lintah Anduring Ampang Puskesmas
Ambacang
Komulatif 68.8 62.7 58.5 52.7 61.03
Bulan Lalu 18 21 31 5 75
Bulan Ini 17 9 24 11 61
Trend
Grafik 3. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Lengkap Triwulan III Puskesmas Kotaratu
Tahun 2016
Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Kotaratu triwulan III tahun 2016
Berdasarkan grafik di atas, angka cakupan pelayanan ibu nifas lengkap di
puskesmas Kotaratu, hingga bulan September 2012 sudah hampir mencapai
target, yaitu hanya selisih 4 %. Diharapkan petugas lebih aktif dan cermat lagi
dalam pendataan sehingga cakupan pelayanan ibu nifas bisa optimal.
16
Berikut adalah data komplikasi obstetric yang ditangani pusekesmas Kotaratu
hingga bulan Desembar tahun 2016 :
67.2
61.6
56
50.4 Target : 50,4 %
44.8
39.2
33.6
28
22.4
16.8
11.2
5.6
0
Ps
Lb Lintah Ampang Anduring Puskesmas
Ambacang
Komulatif 40 29.9 25 21.3 28.8
Bulan Lalu 1 2 0 0 3
Bulan Ini 0 0 0 4 4
Trend
Grafik 4. Cakupan Bumil, Bulin, dan Bufas dengan Komplikasi yang ditangani
Puskesmas Kotaratu Triwulan III Tahun 2016
Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Kotaratu triwulan III tahun 2016
17
Pelayanan yang diberikan: MTBM, pemeriksaan dan perawatan BBL,
pemeriksaan tanda bahaya, pemberian imunisasi, konseling dengan
menggunakan buku KIA, penanganan dan rujukan kasus
Berikut adalah cakupan pelayanan neonatal lengkap (KN3) di puskesmas
Kotaratu hingga bulan Desember pada tahun 2016 :
87.6
80.3
73 Target : 65,7%
65.7
58.4
51.1
43.8
36.5
29.2
21.9
14.6
7.3
0
Ps
Lb Lintah Anduring Ampang Puskesmas
Ambacang
Komulatif 73.4 64 62.01 50.69 63.42
Bulan Lalu 18 31 21 15 85
Bulan Ini 17 24 9 11 61
Trend
Grafik 4.6 Cakupan Pelayanan Neonatal Lengkap Triwulan III Puskesmas Kotaratu
Tahun 2016
Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Kotaratu triwulan III tahun 2016
18
Berikut adalah cakupan neonatus resiko tinggi di puskesmas Kotaratu hingga bulan
Desember pada tahun 2016 :
Jumlah : 15 Orang
7%
Grafik 4.7 Cakupan Neonatus Resti Triwulan III Puskesmas Kotaratu Tahun 2016
Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Kotaratu triwulan III tahun 2016
19
87.6
80.3
73 Target : 65,7 %
65.7
58.4
51.1
43.8
36.5
29.2
21.9
14.6
7.3
0
Lb Lintah Anduring Ps Ambacang Ampang Puskesmas
Komulatif 67 64.5 63.3 63.2 64.5
Sasaran 203 279 350 144 976
Pencapaian 136 180 223 91 630
Grafik 4.8 Kunjungan Bayi Triwulan III Puskesmas Ambacang Tahun 2012
Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III tahun 2012
20
80.4
73.7
67 Target : 60,3 %
60.3
53.6
46.9
40.2
33.5
26.8
20.1
13.4
6.7
0
Ps Ambacang Anduring Lb Lintah Ampang Puskesmas
Komulatif 63.6 61.8 58.7 56.7 61.1
Sasaran 1372 1095 794 566 3827
Pencapaian 873 677 466 321 2337
Grafik 4.9 Kunjungan Balita Triwulan III Puskesmas Ambacang Tahun 2012
Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III tahun 2012
Berdasarkan grafik, dari target 60% pada bulan September, puskesmas Ambacang
sudah melebihi yaitu 61%. Seperti halnya kunjungan bayi, angka kunjungan balita juga
didapatkan dari luar puskesmas, yakni dari posyandu dan juga bidan swasta wilayah
setempat.
21
7000 Target : 4611
6000
5000
Axis Title
4000
3000
2000
1000
0
Ps Ambacang Lb Lintah Anduring Ampang Puskesmas
PUS 2394 1629 1634 1124 6781
KB Aktif 1908 1273 1255 766 5202
Target pencapaian akseptor KB aktif untuk tahun 2012 adalah 68% dari jumlah pasangan
usia subur di wilayah kerja puskesmas, yang berarti adalah sebanyak 4.611 PUS untuk
puskesmas Ambcang. Dari grafik, pencapaian puskesmas Ambacang sudah jauh melebihi
target. Yang perlu diwaspadai adalah kesalahan dalam perekapan data seperti double entry.
Adapun jenis-jenis kontrasepsi yang digunakan oleh PUS di wilayah kerja puskesmas
Ambacang hingga September 2012 adalah sebagai berikut :
22
Jumlah : 5202 Peserta
5% IUD : 628
4%
12% 4% Implant : 222
20%
0% MOW : 185
MOP : 9
Pil : 1032
Kondom : 238
Grafik 4.11 Metode Kontrasepsi Yang Dipakai di Puskesmas Ambacang Tahun 2012
Keterangan : MOW = Metode Operasi Wanita
MOP = Metode Operasi Pria
Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III tahun 2012
Berdasarkan grafik, kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntik, yaitu
sebanyak 2.888 peserta. Sedangkan kontrasepsi yang paling sedikit digunakan adalah MOP.
23
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Program KIA KB yang ada di Puskesmas Ambacang sudah sesuai dengan pelayanan
kesehatan dasar dalam standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota
dari kementrian kesehatan, yaitu :
a. Pelayanan KIA ibu
b. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
c. Pelayanan Kesehatan Nifas
d. Penanganan komplikasi obstetric
e. Pelayanan KN 1, KN2, dan KN3
f. Penanganan komplikasi neonatus
g. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi 29 hari-12 bulan (Kunjungan Bayi)
h. Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
i. Program keluarga berencana
2. Dari semua program, hingga bulan September tahun2012, program yang capaiannya
masih sangat jauh dari target yaitu penanganan komplikasi obstetric. Program yang
sudah melampaui target yaitu program keluarga berencana. Sedangkan program
lainnya rata-rata sudah hampir mencapai target.
3. Permasalahan utama yang dihadapi program KIA KB adalah mengenai pendataan
PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) yang belum optimal.
B. Saran
1. Meningkatkan koordinasi petugas KIA KB dengan bidan pembina wilayah setempat
dan kader
2. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dilaksanakan optimal setiap bulan
3. Perekapan data dilakukan dengan lebih cermat
4. Evaluasi pelaksanaan program dilakukan rutin dalam LOKMIN
24
DAFTAR PUSTAKA
25