Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
III. SASARAN
Pasien
IV. MATERI
1. Menyebutkan pengertian dari penyakit Diabetes Mellitus
2. Menyebutkan hal-hal apa saja yang dapat menimbulkan Diabetes
Mellitus
3. Mengerti hal-hal yang harus dilakukan dalam mencegah timbulnya
Diabetes Mellitus
4. Mengetahui manfaat senam dan diet untuk mencegah DM
5. Pencegahan DM dengan senam dan diet teratur.
V. METODE
1. Demontrasi
VI. MEDIA
Alat : video dan Leaflet
VII. Setting Tempat
Keterangan:
: leptop
: pasien
: fasilator
2. Evaluasi Proses
a. Penerima manfaat antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
b. Penerima manfaat tidak meninggalkan tempat dan mengikuti sampai
selesai
c. Penerima manfaat mengulangi senam secara mandiri
3. Evaluasi Hasil
a. Penerima manfaat mengetahui dan memahami DM, penyebab DM
dan penatalaksanaan DM yang benar.
b. Penerima manfaat hadir saat pertemuan
1. 3 Pembukaan :
menit a. Membuka kegiatan dengan a. Menjawab salam
mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dari c. Memperhatikan
penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang d. Memperhatikan
akan diberikan
2. 10 pelaksanaan :
menit a. menjelaskan tentang a. Memperhatikan
pengertian penyakit DM
b. menjelaskan tentang b. Memperhatikan
penyebab, tanda-tanda dan
gejala penyakit DM
c. memberi kesempatan kepada c. Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
d. menjelaskan hal-hal yang d. Memperhatikan
berhubungan dengan
pencegahan DM dan
penatalaksanaan DM e. Bertanya dan menjawab
e. mempraktikkan senam DM pertanyaan yang diajukan
f. memberi kesempatan kepada f. Peserta mau mencoba senam
peserta untuk bertanya dan DM
mencoba senam DM g. Membagikan Leaflet
3. 5 Evaluasi :
menit Menanyakan kepada peserta Mengulangi senam dan
tentang materi yang telah melakukakan secara mandiri
diberikan, dan reinforcement
kepada penerima manfaat.
4. 2 Terminasi :
menit Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
peran serta peserta.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
X. PENGORGANISASIAN
Pembicara/Fasilitator :
Observer/Supervisor :
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENATALAKSANAAN DIABETES MELLITUS
Oleh :
Erna Nur Hasanah
P1337420216025
IIIA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI KEPERAWATAN PURWOKERTO
2019
Lampiran Materi
Diabetes Mellitus :
1. Pengertian
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
2. PENYEBAB
1. Diabetes tipe I:
a. Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah
terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada
individu yang memiliki tipe antigen HLA.
b. Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana
antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai
jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan
insulin endogen.
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang
menimbulkan destruksi selbeta.
2. Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik
memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
3. Tanda dan gejala
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM
lansia umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah
keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf.
gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan
komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan
penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot
(neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan
pengobatan lazim.
ditemukan adalah :
Senam ini terbukti dapat mengontrol gula darah secara signifikan jika
dilakukan secara teratur 3-4 kali seminggu. Gerakan senam ini tidak terlalu
menghentak seperti senam SKJ, tapi juga tidak terlalu lambat seperti senam
lansia. Senam ini mampu membakar kalori dgn baik sehingga mampu
mengontrol gula darah. Bahkan banyak mereka yang bukan penderita
diabetes juga megikuti senam ini.
Pemanasan 1
tubuh.
Pemanasan 2
bahu. Kemudian, gerakkan kedua jari tangan seperti hendak meremas. Lalu,
Inti 1
Posisi berdiri tegap. Kaki kanan maju selangkah ke depan. Kaki kiri
Inti 2
Posisi berdiri tegap. Kaki kanan diangkat hingga paha dan betis
bentuk sudut 90 derajat. Kaki kiri tetap di tempat. Tangan kanan diangkat
ke kanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri ditekuk hingga telapak
Pendinginan 1
Kaki kanan agak menekuk, kaki kiri lurus. Tangan kiri lurus ke
depan selurus bahu. Tangan kanan ditekuk ke dalam. Lakukan secara
bergantian.
Pendinginan 2