Sie sind auf Seite 1von 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study : Stase Keperawatan keluarga


Topik : Penyakit Diabetes Mellitus
Sub topik : Pencegahan DM
Sasaran :
Tempat : Rumah Pasien
Hari/Tanggal : kamis 31 januari 2019
Waktu : 1 x 20 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Pada akhir proses pendidikan kesehatan penerima manfaat dapat


mengetahui tentang penyakit DM dan pencegahan DM dengan mudah.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan bapak dapat :
1. Menyebutkan pengertian dari penyakit Diabetes Mellitus
2. Menyebutkan hal-hal apa saja yang dapat menimbulkan DM
3. Mengerti hal-hal yang harus dilakukan dalam mencegah timbulnya
DM
4. Mengetahui manfaat senam untuk mencegah DM
5. Melaksanakan pencegahan DM dengan melakukan senam dan diet
teratur.

III. SASARAN
Pasien

IV. MATERI
1. Menyebutkan pengertian dari penyakit Diabetes Mellitus
2. Menyebutkan hal-hal apa saja yang dapat menimbulkan Diabetes
Mellitus
3. Mengerti hal-hal yang harus dilakukan dalam mencegah timbulnya
Diabetes Mellitus
4. Mengetahui manfaat senam dan diet untuk mencegah DM
5. Pencegahan DM dengan senam dan diet teratur.

V. METODE
1. Demontrasi

VI. MEDIA
Alat : video dan Leaflet
VII. Setting Tempat

Keterangan:

: leptop

: pasien

: fasilator

VIII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
a. Penerima manfaat mengikuti pendidikan kesehatan dari awal sampai
akhir
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah pasien

2. Evaluasi Proses
a. Penerima manfaat antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
b. Penerima manfaat tidak meninggalkan tempat dan mengikuti sampai
selesai
c. Penerima manfaat mengulangi senam secara mandiri
3. Evaluasi Hasil
a. Penerima manfaat mengetahui dan memahami DM, penyebab DM
dan penatalaksanaan DM yang benar.
b. Penerima manfaat hadir saat pertemuan

IX. KEGIATAN PENYULUHAN


WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 Pembukaan :
menit a. Membuka kegiatan dengan a. Menjawab salam
mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dari c. Memperhatikan
penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang d. Memperhatikan
akan diberikan
2. 10 pelaksanaan :
menit a. menjelaskan tentang a. Memperhatikan
pengertian penyakit DM
b. menjelaskan tentang b. Memperhatikan
penyebab, tanda-tanda dan
gejala penyakit DM
c. memberi kesempatan kepada c. Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
d. menjelaskan hal-hal yang d. Memperhatikan
berhubungan dengan
pencegahan DM dan
penatalaksanaan DM e. Bertanya dan menjawab
e. mempraktikkan senam DM pertanyaan yang diajukan
f. memberi kesempatan kepada f. Peserta mau mencoba senam
peserta untuk bertanya dan DM
mencoba senam DM g. Membagikan Leaflet

3. 5 Evaluasi :
menit  Menanyakan kepada peserta  Mengulangi senam dan
tentang materi yang telah melakukakan secara mandiri
diberikan, dan reinforcement
kepada penerima manfaat.
4. 2 Terminasi :
menit  Mengucapkan terimakasih atas  Mendengarkan
peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

X. PENGORGANISASIAN
Pembicara/Fasilitator :
Observer/Supervisor :
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENATALAKSANAAN DIABETES MELLITUS

Oleh :
Erna Nur Hasanah
P1337420216025
IIIA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI KEPERAWATAN PURWOKERTO
2019

Lampiran Materi

Diabetes Mellitus :
1. Pengertian
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).

2. PENYEBAB
1. Diabetes tipe I:
a. Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah
terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada
individu yang memiliki tipe antigen HLA.
b. Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana
antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai
jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan
insulin endogen.
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang
menimbulkan destruksi selbeta.
2. Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik
memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
3. Tanda dan gejala
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM

lansia umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah

keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf.

Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga

gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan

komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan

penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot

(neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan

pengobatan lazim.

Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering

ditemukan adalah :

1. Katarak 5. Pruritus Vulvae


2. Glaukoma 6. Infeksi bakteri kulit
3. Retinopati 7. Infeksi jamur di kulit
4. Gatal seluruh badan 8. Dermatopati
9. Neuropati perifer 14. Penyakit pembuluh darah
10. Neuropati viseral perifer
11. Amiotropi 15. Penyakit koroner
12. Ulkus Neurotropik 16. Penyakit pembuluh darah otak
13. Penyakit ginjal 17. Hipertensi

4. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus


a. Diet
Dalam hal makanan misalnya, penderita diabetes harus memperhatikan
takaran karbohidrat. Sebab lebih dari separuh kebutuhan energi diperoleh
dari zat ini. Ada dua golongan karbohidrat yakni jenis kompleks dan jenis
sederhana. Yang pertama mempunyai ikatan kimiawi lebih dari satu rantai
glukosa sedangkan yang lain hanya satu. Di dalam tubuh karbohidrat
kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus diurai menjadi rantai tunggal
dulu sebelum diserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya, karbohidrat
sederhana seperti es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan, dan permen,
langsung masuk ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah langsung
melejit.
b. Latihan
c. Pemantauan
d. Terapi (jika diperlukan)
e. Pendidikan
f. Senam diabetes mellitus

Gerakan senam diabetes merupakan gerakan yang energik, tapi tidak


mengentak seperti pada senam kesegaran jasmani (SKJ) namun juga tidak
low impact seperti pada senam lansia. Yang terutama gerakan senam
diabetes sendiri mampu untuk membakar kalori tubuh sehingga juga dapat
menurunkan kadar gula darah. Variasi gerakan dalam senam diabetes
sendiri cukup banyak sehingga senam diabetes tersebut bisa menggerakkan
semua bagian tubuh, mulai dari kepala hingga ujung kaki. Gerakan yang
bervariasi pada senam tersebut juga berfungsi sebagai media latihan
mengingat pada otak, karena dengan membiasakan otak bekerja akan dapat
membantu meningkatkan daya ingat dan mencegah terjadinya pikun.

Senam ini terbukti dapat mengontrol gula darah secara signifikan jika
dilakukan secara teratur 3-4 kali seminggu. Gerakan senam ini tidak terlalu
menghentak seperti senam SKJ, tapi juga tidak terlalu lambat seperti senam
lansia. Senam ini mampu membakar kalori dgn baik sehingga mampu
mengontrol gula darah. Bahkan banyak mereka yang bukan penderita
diabetes juga megikuti senam ini.

Manfaat senam diabetes:


1. Mengontrol gula darah

2. Menghambat dan memperbaiki factor resiko penyakit kardiovaskular


yang banyak terjadi pada penderita DM yaitu penyakit – penyakit
vascular yang berbahaya yaitu Penyakit Jantung Koroner (PJK),
stroke, penyakit pembuluh darah perifer.

3. Dapat menurunkan berat badan.

4. Memberikan keuntungan psikologis ; olah raga yang teratur dapat


memperbaiki tingkat kesegaran jasmani karena memperbaiki system
kardiovaskular, respirasi, pengontrolan gula darah sehingga penderita
merasa fit, mengurangi rasa cemas terhadap penyakitnya, timbul rasa
senang dan lebih meningkatkan rasa percaya diri serta meningkatkan
kualitas hidupnya.

5. Mengurangi kebutuhan pemakaian obat oral dan insulin

6. Mencegah terjadinya DM yang dini terutama bagi orang – orang


dengan riwayat keluarga. Porsi latihan harus ditentukan supaya
maksud dan tujuan olah raga bagi penderita DM memberikan manfaat
yang baik.

Karena manfaatnya yang banyak, senam diabetes sebenarnya tidak


hanya diperuntukkan bagi kalangan diabetisi saja. Tapi, senam diabetes
tersebut juga bisa dilakukan oleh orang yang bukan penderita diabetes,
dengan tujuan untuk mencegah supaya tidak terkena penyakit diabetes.

Berikut adalah gerakan senam diabetes :

Pemanasan 1

Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan ke atas selurus bahu. Kedua

tangan bertautan. Lakukan bergantian dengan posisi kedua tangan di depan

tubuh.

Pemanasan 2

Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan ke depan tubuh hingga lurus

bahu. Kemudian, gerakkan kedua jari tangan seperti hendak meremas. Lalu,

buka lebar. Lakukan secara bergantian, namun tangan diangkat ke kanan-

kiri tubuh hingga lurus bahu.

Inti 1

Posisi berdiri tegap. Kaki kanan maju selangkah ke depan. Kaki kiri

tetap di tempat. Tangan kanan diangkat ke kanan tubuh selurus bahu.

Sedangkan tangan kiri ditekuk hingga telapak tangan mendekati dada.

Lakukan secara bergantian.

Inti 2

Posisi berdiri tegap. Kaki kanan diangkat hingga paha dan betis

bentuk sudut 90 derajat. Kaki kiri tetap di tempat. Tangan kanan diangkat

ke kanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri ditekuk hingga telapak

tangan mendekati dada. Lakukan secara bergantian.

Pendinginan 1

Kaki kanan agak menekuk, kaki kiri lurus. Tangan kiri lurus ke
depan selurus bahu. Tangan kanan ditekuk ke dalam. Lakukan secara

bergantian.

Pendinginan 2

Posisi kaki bentuk huruf V terbalik. Kedua tangan direntangkan ke

atas dengan membentuk huruf V.

Das könnte Ihnen auch gefallen