Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
2. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah rencana Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang bersifat umum, berisi arahan tentang
alokasi ruang dalam rencana Kawasan Pemanfaatan Umum, rencana Kawasan
Konservasi, rencana Kawasan Strategis Nasional Tertentu, dan rencana Alur Laut
3. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan
mahluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya
8. Alur laut adalah merupakan perairan yang dimanfaatkan, antara lain, untuk alur
pelayaran, pipa/kabel bawah laut, dan migrasi biota laut
2. da empat syarat yang harus dipenuhi agar dapat disebut sebagai 'pulau', yakni:
memiliki lahan daratan, terbentuk secara alami, bukan lahan reklamasi, dikelilingi
oleh air, baik air asin (laut) maupun tawar, selalu berada di atas garis pasang tinggi
(Retraubun, 2009)
3. pulau kecil merupakan pulau yang mempunyai luasan kurang atau sama dengan
10.000 km² (Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia No.
41 tahun 2000 )
Merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan
berdasarkan aspek administratif dan atau aspek
fungsional
1. Perairan pedalaman:
2. Laut kepulauan
3. Laut teritorial
4. Ruang laut dalam konstelasi
kedaulatan nasional dapat juga
meliputi wilayah ZEE dan landas
kontinen (UNCLOS 1982)
Dibedakan menjadi 3` layer, yaitu
permukaan laut, kolom air sampai
dengan dasar laut
DIMENSI SPASIAL
Z RUANG LAUT
1. alokasi ruang untuk akses publik;
2. alokasi ruang untuk kepentingan sosial, ekonomi, dan
budaya dengan tetap memperhatikan kepemilikan serta
penguasaan sumber daya di wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil;
3. keserasian, keselarasan dan keseimbangan dengan
RTRW provinsi dan/atau RTRW kabupaten/kota;
4. integrasi ekosistem darat dan laut;
5. keseimbangan antara perlindungan dan pemanfaatan
berbagai jenis sumber daya pesisir dan pulau-pulau
kecil, jasa lingkungan, dan fungsi ekosistem dalam satu
bentang alam ekologis (bioekoregion);
6. perencanaan Pembangunan lainnya seperti Rencana 7. kawasan, zona, dan/atau alur laut
Tata Ruang Hutan/Tata Guna Hutan Kesepakatan kabupaten/kota yang telah ditetapkan sesuai
(TGHK), Rencana Induk Pengembangan Pariwisata dengan peraturan perundang-undangan; dan
(RIPP), Kawasan Rawan Bencana, Wilayah Pengelolaan 8. peta rawan bencana dan peta risiko bencana
Perikanan (WPP), prasarana perhubungan laut, kawasan
pemukiman, dan kawasan pertambangan;
Persiapan Penyusunan
Dokumen Antara
Pengumpulan
Data
Konsultasi Publik
Survei
1.Memetakan pemangku Lapangan
Penentuan Penetapan
Alokasi Ruang
PESISIR DAN LAUT DALAM SATU
NEGARA
1. Common property
2. Free come and free exit
Sumber, KKP, 2013
A. Batas
administratif
B. Batasan
fungsional
Sesuai dengan undang-undang batas KEWENANGAN DAERAH ATAS
PENGELOLAAN
KEWENANGAN PENGELOLAAN:
• SDA HAYATI
• KELESTARIAN LINGKUNGAN
• NON HAYATI → Umumnya kewenangan
Propinsi : 0 – 12 mi negara dalam keterkaitannya dengan
Yuridiksi :0 – 200 mil/ ZEE pertambangan migas, logam mulia dst
Dari surut terendah
Titik pangkal
ASPEK TEKNIS,
DATA GEOSPASIAL:
• Nama Daerah;
Provinsi,
Kabupaten/Kota
, Kecamatan,
Desa, dan nama
Pulau
• Nama Ibukota
• Batas Wilayah
• Luas Wilayah
• Sistem
georeferensi
• Daftar koordinat
• Skala peta
1:250.000
• Orientasi /arah
• Obyek dan
tononim
Perencanaan Spasial Wilyah Pesisir dan Laut 2017 rupabumi lainya
GEOSPASIAL DASAR
SEBAGAI
REFERENSI
DASAR
BAGI PETA
TEMATIK
(UU no 4
tahun 2011)
DATA CAPTURED
Survei NSPK
PETA WILAYAH PESISIR KE ARAH DARAT
(LANDWARD)
Tingkat ketelitian tertentu meliputi:
a. ketelitian geometris; dan
b. ketelitian muatan ruang
▪ Data yang
Bergeoreferensi Hutan
ditentukan dengan
sistim koordinat, Sawah Waduk
yang juga
mencakup datum
dan proyeksi peta.
DATA SPASIAL
▪ Titik posisi dengan format : sepasang
x1,y1,z x3,y3,z3
koordinat (X,Y) dengan tanpa mempunyai 1
dimensi panjang dan luas (area). x2,y2,z2
x4,y4,z4
▪ Garis, dengan format : kumpulan
pasangan-pasangan koordinat yang
mempunyai titik awal dan titik akhir
mempunyai dimensi panjang tapi tidak
mempunyai luas.
▪ Area (poligon), dengan format: kumpulan
pasangan-pasangan koordinat yang A1
A3
mempunyai titik awal dan titik akhir yang A5
A2
A4
sama, mempunyai dimensi panjang dan
luas
▪ Permukaan (surface) dengan format :
area dengan besaran (X, Y, Z), mempunyai
dimensi luas, panjang dan ketinggian.
JENIS FORMAT DATA SPASIAL
aaaaa abbbbbbb
aaaaa abbbbbbb
aaaaa
aaaaa
abbbbbbb
aabbbbbb b
aaaaa acccbbbb
aaaaa
aaaaa
cccc cccc
cccc cccc
a
aaaac cccc cccc
aaaac cccc cccc
c
UU no 26 tahun 2007 UU No 1 tahun 2014 Kategori sub zona
berdasarkan 7-an
PENGUMPULAN DATA
LAPANGAN
1. Data dikumpulkan pada satsiun stasiun yang ditetapkan di
lapangan, dengan metode grid
2. Isoline akan menghubungi titik titik yang mempunyai nilai
yang sama
3. Hasilnya berupa garis yang dapat di poligonkan
4. Dalam mengumpulkan data menggunakan GPS dengan
referensi nasional
Isolines menghubungkan titik yang
▪ 1.
mempunyai nilai yang sama.
5 5
10
10
10
10 15
15
Isolines dalam menarik garis
▪ 2.
dihindari membentuk sudut yang
tajam
5 5
10
10
10
10 15
15
Isolines selalu tertutup, meskipun harus
▪ 3.
bersambungan dengan peta lainnya
▪ 4. Isolines tidak pernah bertabrakan
50 ° 60 °
40 °
30 ° X
20° Z
Y
Isolines usually biasanya parallel.
▪ 5.
(They have a parallel trend.)
▪ Gradient shows how quickly the value changes from
one point to another.
value
Gradient =
distance
1. Masukan informs
titik2 ke dalam
perangkat lunak
2. Tandai titik yang
digunakan.
Isikan
nilai
ruanag
kosong
Hubungkan
titik2 nya.
Kerjakan
yang
sama ke
nilai
berikutny
a.
1. Suhu permukaan laut
2. Kandungan klorofil
3. Ekosistem laut: mangrove, sea grass, terumbu karang, seaweed
4. Konsentrasi sediment tersuspensi
5. Kedalaman
6. Kekeruhan
7. Kecerahan
8. Garis pantai
9. Arus dan gelombang
10.Tumpahan minyak
11.dll
PENYUSUN DATA SPASIAL
▪ Model dunia nyata membutuhkan format yang dapat
diproses oleh komputer
SIG
Geometri Atribut
Titik Kuantitatif
Garis Kualitatif
Poligon
Metode Beragam
CONTOH DISINI UNTUK BOBOT SCORING
Matrix
Variables P1 = Total n (Bobot X scoring)
K1 = (bp1.1.sp1.1 ) + (bp1.2 .sp1.2 ) + ........(bp1.n .sp1.n )
K2 = (bp2.1.sp2.1 ) + (bp2.2 .sp2.2 ) + ........(bp2.n .sp2.n )
K3 = (bp3.1.sp3.1 ) + (bp3.2 .sp3.2 ) + ........(bp3.n .sp3.n )
K4 = (bp4.1.sp4.1 ) + (bp4.2 .sp4.2 ) + ........(bp4.n .sp4.n )
Social Economic Factors
Seawater area suitability
Existing Activities Regional and local Regulations
K + K2
P1 = 1 (+)
2
K 2 + K3
P2 =
2
K3 + K 4
Upland spatial Planning
N=
2 (- river mouth)
Dimana;
Conservation Zone
Kusuma, 2015
Modelbase : Matrix potentiality → GIS analysis, Union overlay
Sutrisno et al., 2017