Sie sind auf Seite 1von 10

Volume Februari 2019

*ISSN : 2301-6213
PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP
KUALITAS TIDUR IBU POSTPARTUM DI RB CITRA INSANI
SEMARANG

Titin Indriani1, Anita Indra2, Boediarsih3


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang
Email : titinindriani157@gmail.com

ABSTRAK

Kurang tidur pada ibu postpartum akan mengakibatkan kurangnya suplai asi, memperlambat proses involusi
uterus, depresi, dan ketidak mampuan merawat bayinya, sehingga perlu pemberian dalam bentuk intervensi
berupa pemberian aromaterapi lavender dan cendana. untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi
lavender terhadap kualitas tidur ibu postpartum Di RB Citra Insani Semarang. Penelitian ini menggunakan
(guasy experimental) dengan rancangan pretest-posttest with control group. Sampel penelitian ini adalah pasien
postpartum di RB Citra Insani Semarang. Kualitas tidur ibu postpartum diukur menggunakan Pittsburg sleep
quality Index. Data dianalisis dengan uji Independent T test dengan signifikasi ρ value > 0,005 menunjukan nilai
ρ value = 0,667. Tidak ada perbedaan pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap kualitas tidur ibu
postpartum Di RB Citra Insani Semarang.

Kata Kunci: Postpartum; Kualitas Tidur; Aromaterapi Lavender; Cendana.

THE EFFECT OF LAVENDER AROMATHERAPY ON POSTPARTUM


MOTHER’S SLEEP QUALITY IN MATERNAL CLINIC OF CITRA
INSANI SEMARANG

ABSTRACT

Sleep distruction in postpartum mothers will result in a lack of supply of breast milk, slow down the process of
uterine involution, depression, and inabillty to care for the baby, so the need for an intervention in the form of
lavender aromatherapy. This study was to Prove the effect of lavender aromatherapy on sleep quality of
postpartum mothers at maternal clinic of Citra Insani Semarang. This type of research was experimental testing
with a pretest-postest design with a control group. The sample of this study was postpartum patient at maternal
clinic of Citra Insani Semarang. Data collection was done by questionnaire sheet the pittsburg sleep quality
index. Data were analyzed by the indpendent T test with significance p-value > 0,005 groups showing a p-value=
0.667. There is no different in the effect of lavender and salndalwood aromatherapy on the sleep quality of
postpartum mothers in RB Citra Insani.

Keywords : Aromatherapy lavender; sandalwood; Postpartum; Sleep quality


Volume Februari 2019
*ISSN : 2301-6213

Pendahuluan
Masa postpartum dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat- alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira- kira 6
minggu. Pada masa postpartum, ibu membutuhkan istrahat dan tidur yang cukup.
Istrahat sangat penting untuk ibu menyusui, serta untuk memulihkan keadaanya
setelah hamil dan melahirkan, Kebutuhan istarahat bagi ibu menyusui minimal 8 jam
sehari yang dapat dipenuhi melalui istrahat malam dan siang.(Diva de Laura,2015)
Istirahat yang memuaskan bagi ibu merupakan masalah yang sangat penting sekalipun
kadang- kadang tidak mudah dicapai. kehamilan dengan beban kandungan yang berat
serta banyak keadaan yang menganggu lainnya. Dengan tubuh yang letih dan mungkin
pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar
mendapatkan istrahat yang cukup.(Angki Bagus Pambudi,2015) Kurang istrahat atau
tidur pada ibu, postpartum akan mengakibatkan kurangnya suplai ASI, memperlambat
proses involusi uterus, dan menyebabkan ketidak mampuan merawat bayi serta
depresi, Selain itu kurang istrahat atau tidur pada ibu postpartum bisa berkembang
menjadi insomnia kronis. (Angki,2015)
Hasil Penelitian yang dilakukan diberbagai negara menunjukan bahwa lebih
dari setengah (54%) ibu postpartum memiliki kualitas tidur yang buruk, dengan
rentang 50,9% (di malaysia) hingga 77,8% (di jepang). Peneliti lain mengemukakan
ada 85,7% ibu postpartum dengan sectio caesaria memiliki kualitas tidur yang buruk.
(Diva de Laura,2015) Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang dialami
seseorang yang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup.
Tidur ditandai dengan aktivitas fisik minimal, tingkatan kesadaran yang bervariasi,
perubahan-perubahan proses fisiologi tubuh dan penurunan respon terhadap
rangsangan dari luar. (Marmi,2012) Berbagai macam cara dilakukan untuk mengatasi
masalah kualitas tidur pada seseorang, baik dengan terapi farmakologi maupun terapi
non-farmakologi. Terapi farmakologi misalnya dengan bantuan obat tidur
benzodiazepin (ativan, valnan, diazepam) atau obat penenang lainnya, salah satu terapi
non-farmakologi yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur adalah
relaksasi Salah satu cara yang efektif adalah dengan inhalasi langsung, sehingga efek
dari aromaterapi bekerja langsung pada sistem limbik pada otak, ada beberapa
Volume Februari 2019
*ISSN : 2301-6213
aromaterapi yang berpengaruh terhadap kualitas tidur ibu pospartum yaitu aromaterapi
lavender dan cendana.(Reni, Yuli, A, 2015)
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender
terhadap kualitas tidur ibu postpartum di RB Citra Insani Semarang.
Tinjauan Pustaka
Postpartum adalah masa setelah kelahiran bayi dan masa untuk ibu memulihkan
kondisi fisiknya meliputi alat- alat kandungan dan saluran reproduksi kembali pada
keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama 6 minggu. Post partum atau nifas
merupakan keadaan dimana masa pemulihan alat-alat reproduksi seperti sebelum
hamil. Dalam masa nifas perlu melakukan perawatan untuk membantu proses involusi
misalnya mobilisasi, diet, miksi, defekasi, laktasi, perawatan payudara dan dan
perawatan perineum. (Rini, 2016 dan Risha, 2014)
Kualitas tidur adalah suatu keadaan tidur yang dijali seorang individu
menghasilkan kesegaran dan kebugaran saat terbangun kualitas tidur mencakup aspek
kuantitatif dari tidur seperti durasi kualitas tidur latensi tidur serta aspek subjektif dari
tidur, kualitas tidur adalah kemampuan setiap orang untuk mempertahankan keadaan
tidur dan untuk mendapatkan tahap tidur REM dan NREM yang pantas. Faktor- faktor
Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur, lingkungan, kelelahan, kecemasan, motivasim,
dan gaya hidup.(Asmadi,2009)
Penanganan masalah gangguan tidur secara farmakologi dan non farmakologi,
farmakologis yaitu dengan pemberian obat tidur dari golongan Benzodazepin (ativan,
valnan, diazepam) Kloralhidrat, dan Prometazin (Phenergen). Namun obat ini
menimbulkan efek negatif, diantaranya meninggalkan efek sisa obat, yaitu rasa mual
dan mengantuk di siang hari dan menyebabkan penderita gangguan tidur mengalami
ketergantungan obat sehingga kualitas tidur yang baik tidak akan tercapai. Selain
farmakologi juga ada dengan cara non farmakologi dengan cara pemberian aroma
terapi dari bunga-bunga, Aromaterapi merupakan salah satu bentuk teraprelaksasi.
(Dian Sari,dkk,2018)
Indeks kualitas tidur adalah penilaian terhadap kualitas tidur dalam jangka
waktu sebulan, dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index
(PSQI). Alat ini telah dikembangkan untuk membedakan antara kualitas tidur yang
baik dan yang buruk. Alat ukur kualitas tidur PSQI ini mempunyai konsistensi internal
dan koefisien reliability (Cronbach’s alpha)0,83 untuk tujuh komponennya tersebut
banyak studi penelitian yang menggunakan alat ukur ini karena memiliki tingkat
validitas dan reliabilitas yang tinggi. PSQI terdiri dari 18 pertanyaan dari 18
Volume Februari 2019
*ISSN : 2301-6213
pertanyaan tersebut dikelompokkan menjadi 7 komponen. Komponen tersebut antara
lain kualitas tidur subjektif, latensi tidur, lama tidur, efisiensi kebiasaan tidur,
gangguan tidur, pemakaian obat tidur dan disfungsi siang hari. Setiap komponen diberi
nilai antara 0-3. Jumlah penilaian ke tujuh komponen memiliki nilai antara 0-21.
(Buyse, 2016)
Aromaterapi mempunyai efek yang positif karena diketahui bahwa aroma yang
segar dan harum bisa merangsang sensori dan reseptor yang ada dihidung kemudian
memberikan informasi lebih jauh kearea otak yang mengontrol emosi dan memori
serta memberikan informasi ke hipotalamus. Hipotalamus merupakan pengatur sistem
internal tubuh, termaksud sistem seksualitas, suhu tubuh, dan reaksi terhadap stres.
Lavender mengandung linalool yang memiliki efek menenangkan atau relaksasi.
Lavender juga membantu meringankan insomnia, kecemasan, dan depresi.
(Muchtaridi,dkk,2015)
Sandalwood atau lebih dikenal sebagai cendana merupakan salah satu jenis
minyak aromaterapi yang mempunyai efek stimulasi, tonifying yang mempunyai efek
relaksasi. Sandalwood berperan dalam meningkatkan memori jangka pendek. Minyak
ini juga sangat baik digunakan untuk mengatasi rasa cemas, tegang, dan ketakutan
karena efek relaksasinya.(Roro,dkk,2014)
Aroma terapi cendana digunakan untuk menyembuhkan sakit perut, asma, sakit
kulit, infeksi ginjal, berbagai peradangan, obat penenang, obat mengurangi rasa nyeri,
anti kanker, anti bakteri, dan aromaterapi. Kandungan yang terkandung pada kayu
cendana merupakan golongan senyawa sesquilerpenoid diantaranya α-santalol dan β-
santala, minyak cendana memiliki nilai fungsi yang tinggi diantaranya sebagai bahan
aromaterapi yang sangat bermanfaat. bagi kesehatan manusia, bahan kosmetik, dan
bahan untuk obat- obatan dan lain- lain.(Ariyanti,2018)
Metode Penelitian
Jenis penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang bertujuan menjawab
suatu permasalahan, Dengan menggunakan quasi eksperiment. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian Pretest-Posttest with Control Group Yang artinya
Pengelompokan anggota kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kemudian
dilakukan Pretest (01) pada kedua kelompok tersebut , dan diikuti intervensi (X) pada
kelompok eksperimen. Setelah beberapa waktu dilakukan posttest (02) pada kedua
kelompok tersebut. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Volume Februari 2019
*ISSN : 2301-6213
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh ibu postpartum dari bulan mei sampai juli 2018 rerata sebanyak 69
ibu postpartum. Yang memenuhi kriteria inklusi atau termaksud kriteria eksklusi.
(Soekidjo,2012)
Hasil Dan Pembahasan
Hasil penelitian yang adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Kualitas Tidur Ibu Post Partum
Sebelum Dan Setelah Diberikan Aroma Terapi Lavender Pada Pasien
Postpartum Di RB Citra Insani Semarang
Variabel Mean Min Max Std.
Deviation
Kualitas tidur ibu post partum sebelum 15,50 3 30 10.484
diberikan aroma terapi Lavender
Kualitas tidur ibu post partum setelah 5,33 1 21 6.259
diberikan aroma terapi Lavender
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata kualitas tidur responden sebelum
diberikan aroma terapi lavender adalah 15,50, sedangkan nilai minimal 3, dan nilai
maksimal 30, Std Deviation 10.484. Pada kualitas tidur ibu post partum setelah
diberikan aroma terapi lavender rata-rata 5,33, nilai minimal 1 dan nilai maksimal 21.
Std Deviation 6.259.
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Kualitas Tidur Ibu Post Partum
Sebelum Dan Setelah Diberikan Aroma Terapi Cendana
Variabel Mean Min Max Std.
Deviation
Kualitas tidur ibu post partum sebelum 17,39 1 29 10.393
diberikan aroma terapi cendana
Kualitas tidur ibu post partum setelah 4,50 0 19 5.216
diberikan aroma terapi cendana
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata kualitas tidur responden sebelum
diberikan aroma terapi cendana adalah 17,39, sedangkan nilai minimal 1, dan nilai
maksimal 29, Std Deviation 10.393. Pada kualitas tidur ibu post partum setelah
diberikan aroma terapi cendana rata-rata 4.50, nilai minimal 0 dan nilai maksimal 19,
Std Deviation 5.216.
Sebelum dilakukan uji beda pemberian aromaterapi terhadap kualitas tidur ibu post
partum, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data atau uji kenormalan data
menggunkan uji Shapiro wilk. Hasil uji normalitas aromaterapi lavender yaitu ρ value
> 0,05 (0,657), hal tersebut menunjukkan data berdistribusi normal sehingga uji
pengaruh harus menggunakan uji Paired T test. Pada hasil uji normalitas aromaterapi
cendana yaitu ρ value > 0,05 (0,075), hal tersebut menunjukkan data berdistribusi
normal sehingga uji pengaruh harus menggunakan uji Paired T test.
Tabel 3 Perbedaan Kualitas Tidur Ibu Post Partum Sebelum Dan Setelah
Diberikan Aromaterapi Lavender
Volume Februari 2019
*ISSN : 2301-6213
Kualitas Tidur Mean Std. T ρ value
Deviation
Sebelum & Setelah 10.167 13.334 3,235 0,005
perlakuan
Berdasarkan tabel 3 Hasil uji paired sample t test dari 18 sampel diperoleh nilai
mean 10,167, Std. Deviation 13,334, uji t test sebesar 3,235, didapatkan uji statistik ρ
value ≤ 0,05 (0,005), yang menunjukkan ada perbedaan kualitas tidur ibu postpartum
sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi lavender.
Tabel 4 Perbedaan Kualitas Tidur Ibu Post Partum Sebelum Dan Setelah
Diberikan Aromaterapi Cendana
Kualitas Tidur Mean Std. T ρ value
Deviation
Sebelum & Setelah 12.889 11,146 4,906 0,000
perlakuan
Berdasarkan tabel 4 Hasil uji paired sample t test dari 18 sampel diperoleh nilai
mean 12.889, Std. Deviation 11,146, uji t test sebesar 4,906, didapatkan uji statistik ρ
value ≤ 0,05 (0,000), yang menunjukkan ada perbedaan kualitas tidur ibu postpartum
sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi cendana.
Tabel 5 Perbedaan pengaruh pemberian aromaterapi lavender dan cendana
terhadap kualitas tidur ibu postpaartum di RB Citra Insani
Ranks N Sig T Df ρ value
Intervensi 18 0,347 0,434 34 0,667
Kontrol 18
Berdasarkan tabel 5 Hasil uji Independent t Test dari 36 sampel diperoleh nilai sig
0,347, t test 0,434, nilai df 34, didapatkan uji statistik ρ value > 0,005 (0,667), yang
menunjukkan tidak ada perbedaan kualitas tidur ibu postpartum pada kelompok
lavender dengan kualitas tidur ibu postpartum pada kelompok cendana.
Pembahasan
Hasil penelitian didapatkan rata-rata kualitas tidur ibu post partum sebelum diberikan
aromaterapi lavender adalah 15,50, nilai minimal 3, nilai maksimal 30, Std Deviation
10.484. Sedangkan rata-rata kualitas tidur ibu post partum setelah diberikan
aromaterapi lavender adalah 5,33, nilai minimal 1, nilai maksimal 21. Std Deviation
6.259. Kurang istrahat atau tidur pada ibu postpartum akan mengakibatkan kurangnya
suplai ASI, memperlambat proses involusi uterus, dan menyebabkan ketidak
mampuan merawat bayi serta depresi. Selain itu, kurang istrahat atau tidur pada ibu
postpartum bisa berkembang menjadi insomnia kronis, juga mengakibatkan rasa
kantuk disiang hari, mengalami penurunan kognitif, kelelahan, cepat marah serta ibu
postpartum yang mempunyai masalah dengan tidur merupakan salah satu gejala
postpartum Blues. Aromaterapi merupakan salah satu alternatif pengobatan dengan
menggunakan bau- bauan, senyawa aroma atau senyawa volatile untuk menggobati,
Volume Februari 2019
*ISSN : 2301-6213
mengurangi, atau mencegah suatu penyakit, infeksi, dan kegelisahan dengan cara
menghirupnya.(Divda,2015 dan Muchtaridi,2015)
Hal ini sejalan dengan penelitian “Efektivitas Aromaterapi Lavender Terhadap
Kualitas Tidur Ibu Postpartum “dimana hasil penelitiannya yaitu nilai rata- rata
kualitas tidur sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi lavender 0.163. Hasil
penelitian didapatkan terdapat peningkatan kualitas tidur ibu postpartum sebelum dan
sesudah diberikan aromaterapi lavender, hal ini sesuai dengan teori yaitu Aromaterapi
lavender merupakan tindakan terapeutik yang bermanfaat meningkatkan kondisi fisik
dan psikologi. Secara fisik baik digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, sedangkan
secara psikologi dapat merileksasikan pikiran, menurunkan kecemasan serta memberi
ketenangan.(Diva,2015)
Pada kualitas ibu post partum sebelum diberikan aromaterapi cendana 17,39 nilai
minimal 1, nilai maksimal 29, Std Deviation 10.393. sedangkan rata-rata kualitas tidur
ibu post partum setelah diberikan aromaterapi cendana adalah 4,50, nilai minimal 0,
nilai maksimal 19. Std Deviation 5.216. yang menunjukkan ada peningkatan kualitas
tidur ibu post partum sebelum dan setelah diberikan aromaterapi cendana. Sandalwood
atau lebih dikenal sebagai cendana merupakan salah satu jenis minyak aromaterapi
yang mempunyai efek stimulasi, tonifying yang mempunyai efek relaksasi.
Sandalwood berperan dalam meningkatkan memori jangka pendek. Minyak ini juga
sangat baik digunakan untuk mengatasi rasa cemas, tegang, dan ketakutan karena efek
relaksasinya.(Roro,2014)
Hal ini sejalan dengan penelitian Raraswati(2016) “Pengaruh aromaterapi cendana
terhadap stres pada narapidana wanita lapas, wanita IIA sukamiskin Bandung tahun
2016, aroma terapi cendana diperoleh p value (0.000) < 0.05 artinya ada perbedaan
stres sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi cendana pada kelompok eksperimen.
Dengan demikian, dapat diambil keputusan bahwa terdapat pengaruh aromaterapi
cendana terhadap tingkat stres. Stres mengalami penurunan (-6.55) sesudah diberikan
aromaterapi cendana dibandingkan dengan sebelum diberikan aromaterapi cendana.
(Ariyanti,2018)
Hasil penelitian didapatkan terdapat peningkatan kualitas tidur ibu postpartum
sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi cendana, hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan yaitu Sandalwood atau lebih dikenal sebagai cendana merupakan salah
satu jenis minyak aromaterapi yang mempunyai efek stimulasi, tonifying yang
mempunyai efek relaksasi. Sandalwood berperan dalam meningkatkan memori jangka
Volume Februari 2019
*ISSN : 2301-6213
pendek. Minyak ini juga sangat baik digunakan untuk mengatasi rasa cemas, tegang,
dan ketakutan karena. efek relaksasinya.(Titin,2019)
Hal ini sejalan dengan penelitian “Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap
Kualitas Tidur Lansia Di Wisma Cinta Kasih dimana hasil penelitiannya yaitu uji
statistik di dapatkan nilai ρ value < 0,005 (0,000) dimana terdapat pengaruh terapi
lavender terhadap kualitas tidur lansia di Wisma Cinta Kasih Padang agar dapat
memberikan terapi llavender setiap 2 kali/minggu saat menjelang tidur sehingga dapat
meningkatkan kualitas tidur lansia.( Dian Sari,2018)
Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan kualitas ibu postpartum sebelum dan
sesudah pemberian aromaterapi lavender Di RB Citra Insani Semarang, hal ini sesuai
dengan teori Pemberian aromaterapi lavender melalui inhalasi dapat dirasakan
manfaatnya secara langsung dan mampu melatih otot- otot pernapasan melalui teknik
relaksasi napas disertai penghirupan aromaterapi.
Pada pemberian aroma terapi cendana menunjukkan ada perbedaan kualitas tidur
ibu post partum sebelum dan setelah diberikan aroma terapi cendana, karena cendana
mengandung santalol yang berguna untuk mengatasi gangguan psikis, obat
antidepresi, anti stres, serta dapat menimbulkan rasa tenang. Cendana (santalum
album) kayunya yang wangi bisa menghasilkan minyak cendana (sandalwood),
minyaknya berwarna kuning kemerahan, mengandung santalol dan bisa dipakai
sebagai fixative atau pengikat minyak wangi, selain itu juga berguna untuk mengatasi
gangguan psikis, obat antidepresi, anti stres, sedatif dan aprodisiak, sedangkan
kelebihannya dari aromaterapi lain yaitu biaya yang dikeluarkan relatif murah, dapat
menimbulkan rasa senang, cara pemakaian tergolong praktis dan efisien, efek zat yang
ditimbulkannya cukup aman bagi tubuh, untuk perawatan kulit sebagai pelembab baik
untuk kulit kering, berkerut, berkerak atau pada kulit meradang karena sinar matahari
dan untuk rasa gatal yang timbul pada kulit dapat dihilangkan dengan minyak
cendana. Hal ini sejalan dengan penelitian “Pengaruh aromaterapi cendana terhadap
stres pada narapidana wanita lapas, wanita IIA sukamiskin Bandung tahun 2016.
(Raraswati,2016)
Hasil uji statistik independent T test didapatkan tidak ada perbedaan pengaruh
kualitas tidur ibu postpartum pada kelompok lavender (intrvensi) dengan kualitas tidur
ibu postpartum pada kelompok cendana dengan nilai ρ value > 0,005 (0,667), yang
menunjukkan tidak ada perbedaan pengaruh kualitas tidur ibu postpartum pada
kelompok lavender dan kelompok cendana.
Volume Februari 2019
*ISSN : 2301-6213
Dan pada penelitian “Pengaruh aromaterapi cendana terhadap stres pada
narapidana wanita lapas, wanita IIA sukamiskin Bandung tahun 2016, Berdasarkan
hasil perhitungan dapat diketahui bahwa pada kelompok kontrol diperoleh p value
(0.059) > 0.05 artinya tidak ada perbedaan tingkat stress sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan pada kelompok kontrol. Sedangkan pada kelompok eksperimen
(diberikan aroma terapi cendana) diperoleh p value (0.000) < 0.05 artinya ada
perbedaan stres sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi cendana pada kelompok
eksperimen. Dengan demikian, dapat diambil keputusan bahwa terdapat pengaruh
aromaterapi cendana terhadap tingkat stres. Stres mengalami penurunan (-6.55)
sesudah diberikan aromaterapi cendana dibandingkan dengan sebelum diberikan
aromaterapi cendana. (Raraswati,2016)
Hasil penelitian walaupun secara hasil statistik menunjukan tidak ada perbedaan
pengaruh antara lavender dan cendana di tinjauan dari teori aspek pemberian
aromaterapi lavender melalui inhalasi (dihirup) dapat dirasakan manfaatnya secara
langsung karena dengan menghirup aromaterapi molekulnya mudah menguap bereaksi
langsung dengan organ penciuman, sedangkan minyak cendana yang mengandung
santalol yang berguna untuk mengatasi stres, dan antidepresi, dan menimbulkan rasa
senang. Sehingga dapat disimppulkan bahwa aromaterapi lavender dan cendana sama-
sama berpengaruh terhadap kualitas tidur ibu postpartum tetapi tidak ada yang lebih
kuat pengaruhnya antara lavender dan cendana. (Iwan Handibroto.2007)
Simpulan
Frekuensi nilai kualitas tidur ibu postpartum sebelum diberikan aromaterapi lavender
minimal 3, maximal 30, dan setelah diberikan aromaterapi lavender nilai minimal 1,
maximal 21, frekuensi nilai kualitas tidur ibu postpartum sebelum di berikan
aromaterapi cendana minimal 1, maximal 29, dan setelah diberikan aromaterapi
cendana minimal 0, maximal 19, ada Perbedaan kualitas tidur ibu sebelum dan
sesudah pemberian aromaterapi lavender sebesar ρ value 0.005, dan ada perbedaan
kualitas tidur ibu sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi cendana sebesar ρ
value 0,000 serta tidak ada perbedaan pengaruh kualitas tidur ibu postpartum pada
kelompok lavender (intrvensi) dengan kualitas tidur ibu postpartum pada kelompok
(control) cendana dengan nilai ρ value > 0,005 (0,667).
Saran
Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat (ibu post partum)
mengenai kegunaan aromaretapi yang lebih efektif sebagai obat yang dapat
memperbaiki kualitas tidur.
Daftar Pustaka
Volume Februari 2019
*ISSN : 2301-6213
Angki Bagus Pambudi, dkk. Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada
Pasien Postpartum Normal DiRSUD Kota Semarang, Jurnal Mahasiswa Akademi Keperawatan
Widya Husada Semarang

Ariyanti, M. Y. Asbur.2018. Cendana Sebagai Penghasil Minyak Atrisi.Vol.17(1)

Asmadi. 2009. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta.
Salemba Medika

Buysse, D.J., Reynold III, C. F, Monk T.H., Berman, S.R., Kupfer, D.J. 1988. Pittsburg Sleep Quality
Index (PSQI) . Diperoleh dari :
http://www.sleep.pitt.edu/includes/showFile.asp?fltype=doc&fIID=1296 .

Dian Sari, dkk. 2018. Pengaruh Aroma Terapi Lavender Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di Wisma Citra
Kasih. Padang : jurnal ilmiah program SI keperawatan STIKES dharma landbouw padang.

Diva de laura, dkk. 2015. Efektivitas Aromaterapi Lavender Terhadap Kualitas Tidur Ibu Postpartum. Vol
2 No.2.

Marmi, 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperium Care”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Muchtaridi dan moelyono. 2015. Aroma Terapi Tinjauan Aspek Kimia Medisinal. Yogyakarta : Graha
Ilmu

Reni Yuli Astutik. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan Menyusui. Jakarta : CV. Trans Info Media

Risa pitriani, dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal (ASKEB III). Yogyakarta : Deepublish

Roro Wahyudianingsih dkk. 2014. Efek Minyak Sandalwood Dalam Meningkatkan Memori Jangka
Pendek Tahun 2014. Bandung

Soekidjo Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta


Susilo Rini, dkk. 2016. Panduan asuhan nifas dan evidence based practice. Yogyakarta : deepublish

Das könnte Ihnen auch gefallen