Sie sind auf Seite 1von 16

AKUNTANSI SEKhTOR PUBLIK

“Memahami Akuntansi Untuk Rumah Sakit Dan Universitas”

DISUSUN OLEH:

PANDE GEDE CAHYANA 1707531152

NIELLASHASTRI SHANIA GAYATRI 1707531156

FLORA ANGELA RIBEIRO 1707531158

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
Akuntansi Sektor Publik
Memahami Akuntansi Untuk Rumah Sakit dan Universitas
Sub Pokok Bahasan:
1. Akuntansi Untuk Rumah Sakit
2. Akuntansi Untuk Universitas

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rumah Latar Belakang

Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan
fungsi menyediakan pelayanan kesehatan paripurna, kuratif, dan preventif kepada
masyarakat, serta pelayanan rawat jalan yang diberikannya guna menjangkau keluarga di
rumah. Rumah sakit merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta pusat
penelitian bio-medik. Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang padat modal, padat
karya, dan padat ilmu serta teknologi, dimana untuk mencapai efisiensi dan efektivitas yang
tinggi, diperlukan profesionalisme yang andal dalam hal pengelolaan bisnis modern.
Universitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar
akedemik dalam berbagai bidang. Sebuah universitas menyediakan pendidikan sarjana dan
pasca sarjana. Dalam aplikasi akuntansi dana dalam praktiknya dapat dilihat dari praktik
akuntansi universitas sebagai salah satu organisasi nirlaba. Universitas dikelompokan
menjadi universitas yang dikelola pihak swasta dan universitas dikelola pihak pemerintah.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimanakah akuntansi untuk rumah sakit?
1.2.2 Bagaimanakah akuntansi untuk universitas?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memahami akuntansi untuk rumah sakit.
1.3.2 Untuk memahami akuntansi untuk universitas.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Penggolongan Rumah Sakit

Definisi rumah sakit sebagaimana yang termuat dalam WHO Technical Report
Series No.122/1957 yang berbunyi “ Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu
organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan kesehatan paripurna,
kuratif, dan preventif kepada masyarakat, serta pelayanan rawat jalan yang diberikannya
guna menjangkau keluarga di rumah. Rumah sakit dalam pengaturannya dibedakan menjadi
rumah sakit yang dikelola pemerintah dan rumah sakit yang dikelola swasta. Perbedaan
yang mencolok dari keduanya terletak pada sumber dana dari rumah sakit tersebut. Rumah
sakit pemerintah memperoleh dana dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat,
sedangkan rumah sakit swasta memperoleh sumber dana dari donatur, atau lembaga donor
yang berbadan hukum baik nasional maupun internasional.Oleh karena itu, tujuan laporan
keuangan rumah sakit adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi
kepentingan para donatur, anggota organisasi, kreditur, pemerintah (pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah), dan pihak lain yang menyediakan sumber dana bagi rumah
sakit.

2.1.1 Akuntansi Dana di Rumah Sakit

Dalam akuntansi dana untuk rumah sakit, penyajian laporan informasi keuangannya
mengharuskan pembentukan dana (fund) yang dibagi menjadi dua yaitu :

a) Dana Tidak Terikat

Dana tidak terikat (Unrestricted Fund) adalah dana yang tidak dibatasi penggunaannya
pada suatu tujuan tertentu. Dana ini seperti halnya dana umum (General Fund) di
pemerintahan atau dana lancar tidak terikat (unrestricted current fund) dalam akuntansi
universitas, yang dibentuk untuk menjalankan operasi organisasi sehari-hari.

b) Dana Terikat

2
Dana Terikat (Restricted Fund) adalah dana yang dibatasi penggunaannya pada suatu
tujuan tertentu yang biasanya muncul karena permintaan dari pihak eksternal yang
memberikan sumbangan. Menurut sifat pembatasannya, dana ini dibedakan menjadi (1)
Dana terikat sementara waktu (temporarily Restricted Fund), yaitu dana dengan
pembatasan yang bersifat sementara, dan (2) Dana Terikat Permanen (permanently
Restricted Fund) yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat permanen.

Aktiva (aset) yang tergolong terikat dicatat pada Dana Umum, sementara satu atau lebih
dana yang lain digunakan untuk mencatat aktiva yang terikat sementara waktu dan terikat
permanen. Selengkapnya dana-dana yang umum digunakan dalam akuntansi dana untuk
rumah sakit dapat dilihat pada gambar dibawah:

2.1.2 Dana-Dana dalam Akuntansi Dana Rumah Sakit

a) Dana Umum

Dana umum (General Fund) digunakan untuk mencatat sumber daya/dana yang
diterima dan dibelanjakan dalam menjalankan kegiatan operasional utama dari rumah sakit.

3
Dalam dana umum, direksi rumah sakit dapat menetapkan pembatasan berupa penyisihan
atas sumber daya tertentu (board-designated resources). Dalam hal ini, dana yang
disisihkan tetap dianggap sebagai dana terikat namun pencatatannya harus mencantumkan
tujuan penyisihan dana tersebut. Hal ini disebabkan oleh karena dana yang disisihkan
berbeda dengan dana yang dibatasi penggunannya. Penyisihan dana berasal dari inisiatif
internal direksi rumah sakit, sedangkan pembatasan penggunaan dana berasal dari pihak
eksternal rumah sakit yang mensponsori dana tersebut.

b) Dana Terikat

Kelompok dana (fund groups) yang digolongkan sebagai dana terikat digunakan untuk
mencatat dana yang penggunaannya dibatasi oleh donor atau pihak yang mensponsori dana
tersebut. Dana terikat dibagi menjadi dua yaitu, pembatasannya bersifat sementara dan
pembatasan yang bersifat tetap (permanen). Yang termasuk ke dalam dana terikat
sementara adalah, Dana untuk Tujuan Khusus (Specific Purpose Funds), Dana Terikat
Waktu (Time Restricted Funds), Dana Penggantian dan Pengembangan (Plant Replacement
and Expansion Funds). Sedangkan yang termasuk ke Dalam Dana Terikat Permanen adalah
Dana Abadi (Endowment Funds).

2.1.3 Laporan Keuangan Rumah Sakit

Terdapat laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh proses akuntansi.

1. Neraca

Neraca rumah sakit tidak mempunyai perbedaan mendasar, baik isi maupun proses
penyusunan, dari sudut pandang ilmu akuntansi dibandingkan dengan neraca perusahaan
yang sering kali kita kenal di sektor komersial. Namun demikian ada, ada beberapa hal
yang secara khusus perlu diperhatikan antara lain :

a) Kas.

4
Jumlah kas yang tercatat di neraca tidak termasuk jumlah kas pada Dana Terikat
yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi, misalnya kas yang terdapat pada
dana pembangunan dan dan abadi.

b) Piutang

Piutang harus dilaporkan pada jumlah yang diperkirakan dapat direalisasi. Dengan
demikian, dibuat penyajian tentang penyisihan piutang tak tertagih. Rumah sakit
biasanya juga memberikan pelayanan sosial, yaitu pelayanan kesehatan Cuma-Cuma
bagi pasien yang dapat menunjukan bahwa dia tidak mampu membayar menurut
kriteria yang ditetapkan rumah sakit.

c) Investasi

Investasi awal dicatat pada harga perolehan pada saat pembelian, atau pada nilai
wajar pada saat penerimaan jika investasi diterima sebagai pemberian. Hasil dari
investasi yang tidak dibatasi harus diklasifikasikan sebagai perubahan saldo dana pada
laporan operasi rumah sakit.

d) Aktiva Tetap

Aktiva tetap dilaporkan bersama dengan akumulasi depresinya dalam dana umum.
Hal ini berbeda dengan kebanyakan entitas pemerintahan yang melakukan pencatatan
aktivanya dalam suatu dana atau kelompok dana tertentu.

e) Aktiva yang Disisihkan

Klasifikasi aktiva terikat hanya diberikan pada dana yang penggunaannya dibatasi
oleh pihak eksternal rumah sakit yang mensponsori dana tersebut. Jadi aktiva yang
ditetapkan untuk tujuan tertentu oleh pihak internal rumah sakit dan dikendalikan
sendiri tidak diklasifikasikan sebagai aktiva terikat, namun dianggap sebagai aktiva
yang disishkan.

f) Utang Jangka Panjang

5
Utang jangka panjang dilaporkan pada neraca. Hal ini berbeda dengan kebanyakan
entitas pemerintahan yang melakukan pencatatan utang jangka panjangnya dalam suatu
dana atau kelompok dana tertentu.

g) Saldo Dana

Sesuai dengan kaidah pembagian dana yang telah dijelaskan, saldo dana yang
dimiliki oleh rumah sakit dipisahkan menjadi (1) terikat (unrestricted) yang dapat
digunakan dengan bebas sesuai kebijaksanaan dari rumah sakit. (2) Terikat sementara
waktu(temporaily restricted), (3) Terikat permanen( permanently restricted).

2. Laporan Operasi

Hasil dari kegiatan operasi rumah sakit dilaporkan dalam Laporan Operasi (statement of
operations). Laporan ini mencakup pendapatan, beban, untung dan rugi, serta transaksi
lainnya yang memengaruhi saldo dana selama periode berjalan.

Berikut ini pos-pos yang perlu diperhatikan seperti :

a) Pendapatan Jasa Pasien

Pendapatan dari pasien dihitung pada jumlah bruto dengan menggunakan tarif
standar. Jumlah tersebut kemudian dikurangi dengan penyesuaian kontraktual menjadi
pendapatan bersih jasa pasien.

b) Penyesuaian Kontraktual

Penyesuaian kontraktual berasal dari keterlibatan pihak ketiga dalam proses


penggantian pembayaran medis. Perusahaan asuransi biasanya mengganti kurang dari
jumlah standar penuh untuk jasa medis yang disediakan bagi pasien yang menjadi
tanggungan asuransi. Meskipun rumah sakit memiliki tarif standar untuk jasa-jasa yang
diberikannya namun rumah sakit bisa menjalin kontrak dengan pembayar pihak ketiga
dimana rumah sakit menerima jumlah pembayaran yang lebih rendah untuk jasa
tersebut. Dalam hal ini rumah sakit membuat penyesuaian kontaktual dari tarif jasa
normalnya.

6
c) Pendapatan dari kegiatan lainnya

Pendapatan dari kegiatan lainnya, seperti kantin dan sewa parkir. Pendapatan
tersebut biasanya mencerminkan jumlah bersih operasinya, jadi bukan brutonya.

d) Transfer Antardana

Untuk tujuan pelaporan keuangan, transfer antardana ini dilaporkan dalam laporan
operasi sebagai pelepasan saldo dana dan ditujukansebagai penambahan atas dana tidak
terikat.

e) Sumbangan

Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang berbentuk jasa dan berbentuk
aktiva. Karena sering kali sulit untuk menetapkan nilai dari donasi yang berbentuk jasa,
maka nilai dari donasi ini biasanya tidak dicatat. Sedangkan donasi berbentuk aktiva
dilaporkan pada nilai wajarnya pada tanggal diterimanya sumbangan.

3. Laporan Aktiva Bersih

Menyajikan perubahan dalam ketiga kategori aktiva bersih yaitu, tidak terikat, terikat
sementara, dan terikat permanen.

4. Laporan Arus Kas

Format dari laporan ini serupa dengan yang digunakan di entitas komersial

2.2.1 Akuntansi Universitas

Aplikasi akuntansi dana juga dapat kita lihat dalam praktik akuntansi dalam
universitas sebagai salah satu jenis organisasi nirlaba. Dalam pengaturannya, universitas
dikelompokan menjadi dua, yaitu:

1. Universitas yang dikelola pihak swasta (private university).

Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasarkan standar


akuntansi yang dikembangkan oleh financial accounting standars board-FFASB

7
(Dewan Standar Akuntansi keuangan) khususnya dalam pernyataan (FASB
Statement) No. 117 tentang laporan keuangan untuk organisasi nirlaba.

2. Universitas yang dikelola pihak pemerintah (public university)


Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasarkan standar
akuntansi yang dikembangkan oleh Governmental Accounting Standars Board-
GASB (Dewan Standar akuntansi Pemerintahan) khususnya dalam pernyataan
(GASB statement) No. 15 tentang “Model Pelaporan Keuangan untuk Universitas).

2.2.2 Struktur Dana Di Universitas

Struktur dana untuk universitas terdiri atas:

1. Dana Lancar (Current Funds)

Adalah dana yang didirikan oleh Universitas untuk mengelola kekayaan atau
sumber daya (recources) yang akan digunakan dalam rangka membiayai kegiatan
operasional sehari-hari. Current Funds ini dibagi menjadi dua, yaitu dana yang
penggunaannya tidak ada batasan (Unrestricted Current Funds) dan dana yang
penggunaannya terbatas pada tujuan tertentu (restricted current fund).

2. Dana Pinjaman (Loan Funds)

Adalah dana yang didirikan untuk mengumpulkan dana-dana yang akan


digunakan untuk memberikan pinjaman baik kepada pegawai Universitas maupun pihak-
pihak lain yang terkait dengan Universitas.

3. Dana Abadi (Endowment Funds)

Adalah dana yang dikumpulkan dan kemudian dikelola oleh universitas tidak
untuk pengggunaan jangka pendek. Dana ini “diabadikan” kemudian dikelola dalam
bentuk investasi yang hasilnya (return) biasa dimanfaatkan untuk penggunaan jangka
pendek.

8
4. Dana Anuitas dan Pensiun (Annuity and Life Income Funds)

Dana anuitas dan pensiun adalah semacam dana pensiun yang dikelola oleh
Universitas

5. Dana pembangunan (Plant Funds)

Dana pembangunan adalah dana yang dikumpulkan dengan tujuan penggunaan


berupa pembangunan gedung, fasilitas dan aktiva tetap lainnya.

Akuntansi dana untuk Universitas serupa dengan akuntansi dana untuk unit-unit
pemerintah. Keduanya mencatat pendapatan dan belanja untuk masing-masing dana.
Menggunakan anggaran untuk merencanakan dan memonitor operasi dan juga
menggunakan sistem beban pemesanan (encumbrances) untuk mencatat pesanan pembelian
yang dilakukan, memiliki transaksi dan transfer antara dana, serta menyajikan neraca serta
laporan operasi untuk periode berjalan.

Akan tetapi, terdapat perbedaan di neraca keduanya dalam hal dana yang diterima.
Akuntansi dana untuk universitas harus memihsakan antara dana terikat (restricted funds)
dan dana tidak terikat (unrestricted funds). Pembatasan (restrictions) yang dimaksud
berasal dari pihak eksternal universitas. Pihak manajemen universitas juga dapat
menyisihkan uang untuk tujuan tertentu. Namun, manajemen tidak boleh membatasi
penggunaan suatu dana. Sehingga ketika istilah pembatasan digunakan dalam akuntansi
dana untuk universitas. Hal itu mengacu pada pembatasan dari pihak eksternal universitas
atas penggunaan suatu dana, bukan mengacu pada penyisihan dana secara internal.

2.2.3 Laporan Keuangan Universitas

Penyusunan laporan keuangan universitas menggunakan basis akrual. Artinya


standar akuntansi tersebut mengakui pendapatan, beban, aset, uang dan ekuitas dalam
pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan
dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkn basis yang ditetapkan dalam
APBN/APBD yang dimodifikasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
Semua ketentuan dalam Standar Akuntansi Keuangan berlaku untuk pelaporan keuangan

9
universitas kecuali sesuai dengan spesifik dinyatakan lain. Ada tiga laporan keuangan yang
harus dibuat oleh suatu universitas, yaitu :

1. Laporan Pendapatan, Belanja, dan Beban Lainnya

Pendapatan dan Belanja

Sehubungan dengan pendaptan dan belanja dalam akuntansi dana untuk universitas
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

a. Remisi uang kuliah dan piutang tak tertagih

Uang Kuliah atau SPP adalah sumber pendapatan utama dari Dana Lancar Tidak
terikat. Jumlah uang kuliah yang seharusnya terkumpul berdasarkan tarif standar diakui
secara penuh sebagai pendapatan. Beasiswa dan remisi (potongan) uang kuliah
termasuk piutang tak tertagih dicatat sebagai belanja, hal ini hanya berlaku untuk
beasiswa yang disponsori langsung oleh universitas.

b. Pengembalian Uang Kuliah

Pengembalian uang kuliah (untuk mahasiswa yang mengundurkan diri) dicatat


sebagai pengurangan pendapatan. Ketika pengembalian disetujui, universitas mendebit
pendapatan dari uang kuliah dan mengkredit kas atau piutang.

c. Sesi Perkuliahan yang berlangsung pada Dua periode

Akuntansi dana untuk universitas mengharuskan bahwa uang kuliah yang dipungut
untuk sesi perkuliahan tersebut diakui sebagai pendapatan pada periode dimana sesi
perkuliahan tersebut paling sering dilaksanakan, bersama dengan seluruh belanja
yang berhubungan dengan sesi perkuliahan tersebut. Jika uang kuliah dipungut pada
periode berjalan sedangkan perkuilahan dilaksanakan pada periode berikutnya

Transfer dan Penyisihan Dana

Akuntansi dana untuk universitas terdapat istilah khusus yaitu transfer wajib dan
transfer tidak wajib. Transfer Wajib (mandatory transfer) adalah transfer dari Dana

10
Lancar ke dana lainnya untuk memenuhi ketentuan dari pihak eksternal dalam suatu
perjanjian. Sedangakan Transfer Tidak Wajib (nonmandotory transfer) adalah transfer
serupa namun ditentukan sendiri oleh pihak universitas untuk berbagai tujuan.
Penyisihan atau dana yang penggunannya ditetapkan oleh dewan (board-designated
funds) adalah penyisihan internal, serupa dengan penyisihan laba ditahan. Manajemen
dapat menetapkan atau mencabut penyisihan menurut kebijakannya sendiri.

Investasi

Investasi dilaporkan pada nilai wajar dalam neraca suatu instuisi publik. Pendapatan
investasi, termasuk perubahan dalam nilai wajar untuk periode berjalan, harus
dilaporkan sebagai pendapatan dalam laporan operasi entitas yang sesuai.

Sumbangan

Universitas mencari pemasukan dari alumni, perusahaan dan lembaga eksternal.


Selain itu, universitas juga mencari pendapatan tambahan dari lembaga-lembaga
internalnya. Untuk sumbangan ini yang perlu diperhatikan yaitu adanya pemisahan
antara sumbangan yang mengikat dengan sumbangan yang tidak mengikat. Sumbangan
yang mengikat yang diterima dan dicatat dalam Dana Lancar Teikat dan dibelanjakan
sesuai dengan batasannya. Sumbangan yang tidak mengikat dalam Dana Lncar Tidak
terikat dan dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan universitas yang telahditentukan.
Pemasukan yang berupa property diakui sebagai pendapatan pada nilai wajarnya.
Untuk pemasukan yang berupa jasa, seperti jasa dari mahasiswa lama untuk
melaksanakan program orientasi bagi mahasiswa baru, biasanya tidak dicatat oleh
universitas.

Depresiasi

Semua organisasi nirlaba termasuk universitas, harus melaporkan depresiasi dalam


laporan keuangan untuk tujuan eksternalnya. Depresiasi harus dilaporkan sebagai
belanja (expenditure) dalam dana yang menggunkan aktiva bersangkutan selama
periode berjalan.

11
2. Laporan perubahan saldo dana

Dasar akuntansi untuk Dana Lancar Tidak Terikat adalah dasar akrual, seperti
yang digunakan untuk entitas komersial. Namun, sebagai ganti laba bersih, selisih
antara pendapatan dan belanja dicatat sebagai perubahan bersih atas
saldo dana.
3. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Paragraf 10 PSAK 45 menyatakan bahwa laporan posisi keuangan bertujuan untuk


menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, serta aset neto dan informasi
mengenai hunungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi
dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersana pengungkapan, dan informasi
dalam laporan keuangan lainnya dapat membantu para penyumbang, anggota entitas
nirlaba, kreditor dan pihak-pihak lain untuk menilai :

a) Kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara berkelanjutan.

b) Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dan


kebutuhan pendanaan eksternal.

Karakteristik yang membedakan posisi keuangan yang disusun oleh sektor privat
dengan universitas terdapat pada bagian pelaporan aset neto. Laporan posisi keuangan
pada perusahaan sektor privat bukan menyajikan aset neto, melainkan ekuitas.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam laporan keuangan rumah sakit terdapat empat laporan keuangan utama yang
dihasilkan oleh proses akuntansi yaitu neraca, laporan operasi, laporan aktiva bersih dan
laporan arus kas. Pada dasarnya neraca rumah sakit tidak mempunyai perbedaan mendasar,
baik isi maupun proses penyusunan, dari sudut pandang ilmu akuntansi dibandingkan
dengan neraca perusahaan yang sering kali kita kenal di sektor komersial. Namun demikian
ada, ada beberapa hal yang secara khusus perlu diperhatikan seperti pada akun kas, piutang,
investasi, aktiva tetap, aktiva yang disisihkan, utang jangka panjang, saldo dana. Akuntansi
dana untuk Universitas serupa dengan akuntansi dana untuk unit-unit pemerintah.
Keduanya mencatat pendapatan dan belanja untuk masing-masing dana. Menggunakan
anggaran untuk merencanakan dan memonitor operasi dan juga menggunakan sistem beban
pemesanan untuk mencatat pesanan pembelian yang dilakukan, memiliki transaksi dan
transfer antara dana, serta menyajikan neraca serta laporan operasi untuk periode berjalan.
Akan tetapi, terdapat perbedaan di neraca keduanya dalam hal dana yang diterima.
Akuntansi dana untuk universitas harus memihsakan antara dana terikat (restricted funds)
dan dana tidak terikat (unrestricted funds).

13
DAFTAR PUSTAKA

Nordiawan, Deddi.2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat

Danar Sutopu Sidig,2015.Pelaporan Akuntansi Universitas. Diakses pada tanggal 20


September 2018 pada laman:
https://www.academia.edu/13520180/Pelaporan_Keuangan_Universitas

14

Das könnte Ihnen auch gefallen