Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
JURNAL
KIMIA ANALISIS INSTRUMEN
“ PENETAPAN KADAR ALKALI TANAH DENGAN
METODE FLAME FOTOMETRI ”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV :
1) M TRI SULTANA
2) AMALUDDIN
3) NUR HAFSIAH
4) SITI HARTINA
5) HUSNUL FATIMAH
6) HASTI NURUL HAQ
7) RAHMAT WIJAYA
KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN
SMK SMAK MAKASSAR
2013/2014
Abstrak
PENYUSUN
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................
..............ii
KATAPENGANTAR........................................................................
...........iii
DAFTAR
ISI...........................................................................................
....v
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG.........................................................................1
B. DASAR
PRINSIP..............................................................................1
C. TUJUAN
PERCOBAAN.....................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Serapan
Atom..................................................................3
B. Prinsip Kerja Filter Fotometer
Nyala..............................................7
C. GANGGUAN – GANGGUAN DALAM FOTOMETRI NYALA................9
D. FOTOMETRI NYALA PENAMBAHAN
STANDAR.............................13
E. Bagian-bagian dari fotometer nyala
yaitu....................................14
F. Aplikasi dalam
Oceanologi..........................................................16
BAB III METODE PERCOBAAN
I. ALAT DAN
BAHAN....................................................................20
II. PROSEDUR
KERJA....................................................................21
III. DATA
PENGAMATAN.............................................................23
BAB IV
PEMBAHASAN............................................................................
26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN..............................................................................
..29
B. SARAN
.........................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan sistem pertanian di
negara kita, maka berkembang pula laboratorium-
laboratorium di daerah-daerah sebagai pendukungnya .
Pengoperasian laboratorium-laboratorium ini memerlukan
prosedur analisis yang handal . Prosedur-prosedur ini
berkembang terus sesuai dengan tuntutan peralatan dan
metode yang baru yang lebih baik, serta disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna jasa. Pada saat ini hampir seluruh
peralatan yang digunakan telah diganti dengan peralatan yang
lebih canggih.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Serapan Atom
Peristiwa serapan atom pertama kali diamati oleh Fraunhofer,
ketika menelaah garis-garis hitam pada spektrum matahari. Sedangkan
yang memanfaatkan prinsip serapan atom pada bidang analisis adalah
seorang Australia bernama Alan Walsh di tahun 1955. Sebelumnya ahli
kimia banyak bergantung pada cara-cara spektrofotometrik atau
metode analisis spektrografik. Selama bertahun-tahun detektor uap
raksa mewakili analitis utama dari absorpsi atom. Tekanan uap raksa
logam cukup besar sehingga membahayakan kesehatan dalam ruang
yang ventilasinya tidak memadai. Detektor-detektor itu pada dasarnya
adalah spektrofotometri primitive, dimana sumbernya adalah sebuah
lampu uap raksa bertekanan rendah (Anonim, 2010).
c) Gangguan ionisasi
Ionisai akan mengurangi jumlah-jumlah atom netral unsur yang
dianalisa. Akibatnya intensitas spektrum atom berkurang sehingga
tidak sesuai lagi dengan konsentrasi logam. Gangguan ionisai ini
misalnya dapat terjadi kalau logam alkali dan alkali tanah dianalisa
dengan nyala yang suhunya terlalu tinggi.
d) Gangguan karena absorbsi sendiri
Sinar pancaran yang berasal dari atom-atom unsur yang dianalisa
dapat diabsorbsi kembali oleh atom-atom lain unsur yang sama yang
ada dalam nyala, taetapi masih ada dalam keadaan belum tereksitasi.
Dengan sendirinya gangguan ini akan menyebabkan intensitas yang
yang dipancarkan oleh unsur tersebut, dan yang dibaca pada alat akan
lebih rendah dengan yang sesuai dengan konsentrasi unsur ybs. Gejala
absorbsi sendiri ini terutama nyata sekali kalu intensitas yang diukur
intensitasnya adalah panjang gelombang yang sesuai dengan
perpindahan elektron antara tingkat energi dasar ( ground state) dan
tingkat energi tereksitasi pertama diatasnya. Gejala absorbsi sendiri ini
dapat dihindari dengan menggunakan konsentrasi rendah.
3. Flame
Campuran udara dengan gas pembakar menghasilkan nyala dan
ke dalamnyala ini pula kabut halus dari larutan contoh menguap. Kalor
nyalamenyebabkan larutan contoh menguap, sehingga contoh berubah
menjadi butir-butir halus padat (garam). Molekul-molekul garam ini
(uap) selanjutnyaakan terdisosiasi menjadi atom-atom netral. Atom-
atom netral ini akanmenyerap energi kalor dari nyala sehingga
tereksitasi dan kemudian memancarkan sinar pancaran yang terdiri
dari berbagai panjang gelombang
4. Reflektor
Sinar pancaran yang keluar dari nyala akan dipantulkan kembali
ke nyala.
5. Optical Lens
Lensa pancaran yang bersifat polikromatik akan difokuskan oleh
lensa melaluisuatu celah (diafragma).
6. Filter
Filter akan meneruskan cahaya sinar pancaran dengan panjang
gelombangyang khas dan berintensitas tinggi dari unsur yang dianalisis
dan akanmenyerap sinar-sinar lain yang berasal dari nyala
7. Photo Tube
Intensitas sinar pancaran tersebut oleh photo tube diubah
menjadi arus listrik yang besarnya berbanding lurus dengan intensitas
sinar pancaran tersebut.
8. Amplifier
Arus listrik yang berasal dari photo tube, oleh amplifier akan
diperkuat danditeruskan ke recorder.
9. Recorder
Output dari amplifier dicatat oleh recorder yang skalanya
terkalibrasi oleh suatu intensitas.
BAB III
METODE PERCOBAAN
6.1. ALAT & BAHAN
6.1.1. Bahan
a. Larutan standar Na dan K
b. Sample Pocari Sweat
c. Sample Air Sumur
d. Sample Air Rawa
e. Sample Air Sungai
f. Sample Limbah 1
g. Sample Limbah 2
h. Aquadest
6.1.2. Alat
a. Alat Fotometer Nyala untuk Na dan K
b. Tabung LPG
c. Gelas Kimia 100 ml & 250 ml
d. Labu Takar 100 mL
e. Pipet Volum 1 mL dan 5 mL
f. Botol semprot
Catatan:
1. Larutan yang akan dianalisis harus tidak mengandung endapan, jika
ada endapan lakukan penyaringan terlebih dahulu
2. Jika pembacaan sampel melebihi skala % (melebihi 100%) lakukan
pengenceran sampel sampai pembacaan di bawah 100%
DATA PENGAMATAN
Pembacaan
No Sampel
Standar
2 Aquadest 0%
Konsentrasi
Pembacaan sampel
No Sampel sampel
(%)
(ppm)
Pocari
1 31 3,1
Sweat
5 Limbah 1 58 5,8
6 Limbah 2 3 0,3
DATA PERHITUNGAN
1. Pembuatan larutan standar
3. Konsentrasi sampel
Pocari Sweat
M = 0,31 x 10 = 3,1 ppm
Air sumur
M = 0,17 x 10 = 1,7 ppm
Air Rawa
M = 0,23 x 10 = 2,3 ppm
Air Sungai
M = 0,08 x 10 = 0,8 ppm
Limbah 1
M = 0,58 x 10 = 5,8 ppm
Limbah 2
M = 0,03 x 10 = 0,3 ppm
Konsentrasi Secara teori = 5 ppm
Konsentrasi Secara Praktek = 6,9 ppm
Selisih =( 6,9 – 5 ) ppm
= 1,9 ppm
% Kesalahan Pocari Sweat = Selisih X 100 %
Teori
= 1,9 x 100 %
5
= 38 %
BAB IV
PEMBAHASAN
Percobaan kali ini bertujuan untuk mempelajari prinsip kerja
fotometer nyala dan menentukan konsentrasi larutan sampel dengan
menggunakan fotometer nyala yang mengandung kalium , Prinsip kerja
dari percobaan ini yaitu saat suatu unsur dilewatkan melalui nyala,
maka akan menyerap energy radiasi, sejumlah atom dalam keadaan
tereksitasi pada keadaan dasar akan menyerap energi dari panjang
gelombang yang karakteristik dan akan mencapai keadaan energi yang
lebih tinggi . Pada percobaan kali ini menggunakan sampel larutan
pocari sweat, air rawa, air sumur, air sungai, limbah 1, dan limbah 2.
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar suatu logam dalam
suatu sampel yang didasarkan pada emisi (pancaran) sinar
monokromatis pada panjang gelombang tertentu dalam keadaaan
berpijar atau nyala. Larutan standar yang digunakan pada percobaan
ini adalah larutan kalium.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet.2012.”Penuntun Praktikum Kimia Analitik
Instrument”.Politeknik Negeri Sriwijaya.Palembang.
http://mahardika-duniaku.blogspot.com/2011/07/fotometer-
nyala.html (Diakses tanggal 20 Juni 2012).
http://www.scribd.com/doc/59729410/FOTOMETRI-NYALA (Diakses
tanggal 20 Juni)
http://richylerian.blogspot.com/2012/10/laporan-flame-
fotometri.html