Sie sind auf Seite 1von 1

Alkaloid merupakan suatu golongan senyawa alkaloid yang terbanyak ditemukan di alam

hamper seluruh senyawa alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam
berbagai jenis tumbuhan. Lebih dari 5000 senya alkaloid ditemukan dalam tumbuhan
mempunyai keaktifan fisiologis tertentu yang dapat berguna sebagai obat. Semua alkaloid
mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang biasanya bersifat basa. Ditinjau dari
strukturnya, alkaloid merupakan cincin heterosiklik yang dalam kebanyakan kasus nitrogen
berada dalam cincin heterosikliknya. Alkaloid memiliki aktivitas biologis yang signifikan, seperti
tindakan meringankan asma yaitu efedrin, analgesik yaitu morfin, dan efek antikanker dari
vinblastine . Alkaloid adalah salah satu komponen aktif yang paling penting dalam ramuan
alami, dan beberapa senyawa ini ada sudah berhasil berkembang menjadi kemoterapi, obat-
obatan seperti camptothecin (CPT) yang terkenal penghambat topoisomerase I (TopI) dan
vinblastine, yang berinteraksi dengan tubulin. Beberapa senyawa alkaloid dapat diklasifikasikan
berdasarkan jalur biosintesisnya (Pradip,dkk, 2014).

Alkaloid dapat diisolasi pada tanaman sehingga dapat dipisahkan dengan senyawa
dalam metabolit sekunder lainnya dengan berbagai cara. Salah satu cara yang dapat digunakan
adalah dengan uji pereaksi warna dengan langkah yaitu : (Swapna, dkk, 2012)
Uji Mayer: Untuk 1ml ekstrak ditambahkan ke 2ml reagen Mayer, terbentuknya endapan putih
kusam menunjukkan adanya alkaloid
Reagen Dragendroff: Untuk 1ml ekstrak ditambahkan 1ml Reagen Dragendroff, terbentuknya
endapan merah oranye menunjukkan adanya alkaloid
Uji Hager: Untuk 1ml ekstrak ditambahkan 3ml reagen Hager, terebntuknya endapan kuning
menunjukkan adanya Alkaloid
Uj Wagner: Untuk 1ml ekstrak ditambahkan ke 2ml reagen Wagner, terbentuknya endapan coklat
kemerahan menunjukkan adanya alkaloid

Das könnte Ihnen auch gefallen