Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENGENDALIAN KEUANGAN
(EKA450 C1)
OLEH:
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
1. Pentingnya Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah sebuah subjek yang sangat menarik saat kita mendekati
abad ke-21. Pentingnya prinsip keuangan ini digaris bawahi dengan adanya perkembangan
dramatis yang terjadi dalam pasar keuangan.
2. Fungsi Keuangan
Secara formal, sistem pengendalian komprehensif merupakan suatu konfigurasi yang saling
melengkapi, yaitu subsistem formal yang mendukung proses administratif. Untuk bisa
menjadi pengendalian yang komprehensif, suatu sistem pengendalian seharusnya mencakup
aktivitas perencanaan, operasional, fungsi umpan balik, dan interaksi pengendalian.
1. Perencanaan
Proses perencanaan dalam organisasi juga ditandai dengan istilah perilaku penetapan tujuan.
Aspek-aspek terpenting dari proses penetapan tujuan adalah mengenai dasar dari organisasi
dan komunikasi.
2. Operasional
Pengendalian operasi merupakan suatu proses perantara dan proses perbaikan terhadap
aktivitas–aktivitas operasi selama proses implementasi atas rencana–rencana manajemen. Di
berbagai organisasi, pengendalian pengoperasian merupakan tanggung jawab manajer
pemilik, yaitu mereka yaitu mereka yang hali dalam mengendalikan pengoperasian lewat
sesuatu yang tidak formal dan berfokus pada manusia.
3. Umpan Balik
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal yang disusun dari
komunikasi nonverbal. Komunikasi tersebut secara rutin dihasilkan dari statistic yang
ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi penyusunan. Evaluasi ini akan mempengaruhi
distribusi kompensasi, pemberian sanksi, dan perubahan atas proses perencanaan serta
operasi sebagai akibat dari umpan balik.
4. Interaksi Pengendalian
Saling keterkaitan diantara sub-sistem pengendalian juga memegang peranan penting atas
hasil yang kurang memuaskan. Logikanya, perencanaan lebih dahulu ada dibandingkan
dengan operasi dan ukuran umpan balik berasal dari rencana-rencana operasi serta tujuan-
tujuan yang ditetapkan. Demikian pula, jika ukuran – ukuran umpan nalik diasumsikan
bersifat netral dan relative longgar, maka bisa diharapkan bahwa umpan balik dipandang
sebagai tindakan pengumpulan ukuran – ukuran umpan balik itu sendiri dan tidak akan
berpengaruh secara signifikan terhadap tahapan – tahapan perencanaan dan operasi.
5. Faktor – Faktor Kontekstual
Untuk memperbaiki kemungkinan keberhasilan para desainer akan mencari cara untuk
menemukan hubungan sebab akibat yang dipercaya bersifat nyata dalam lingkungan
sehingga memiliki kemampuan untuk mengantisipasi konsekuensi logis yang dapat
dihasilkan dari penambahan suatu pengendalian atau aturan pengendalian. Hal – hal tersebut
meliputi:
Teori agensi menyangkut persoalan “biaya” dimana suati pendelegasian dengan asumsi
keputusan-keputusan tertentu bersifat tidak jelas atau dipengaruhi secara bersama-sama
agar menjadi tidak nyata.
3. Pengelolaan Perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuat yang penting dalam menentukan rancangan-
rancangan pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian untuk mencapai
tujuan-tujuan yang sering kali dihadapkan pada satu atau lebih dilemma bisnis.
Untuk melindungi perusahaannya, para manajer senior didorong untuk mendefinisikan ulang
bagaimana mereka melaksanakan tugas-tugas mereka dan bagaimana mereka yakin bahwa
bawahan dengan bakat kewirausahaan tidak membahayakan kelangsungan hidup
perusahaan.
1) Sistem Pengendalian Diagnostik
Salah satu tujuan utama sistem pengendalian diagnostik adalah bertujuan untuk
menghilangkan beban manajer terhadap pengawasan yang konstan. Sekali tujuan
ditetapkan, penghargaan akan didasarkan pada tujuan tersebut.
2) Sistem Kepercayaan
Perusahaan menggunakan sistem kepercayaan selama bertahun-tahun dalam upayanya
untuk menegaskan nilai-nilai dan arah yang diinginkan oleh para manajer yang
diterapkan oleh karyawannya.
3) Sistem Batasan
Sistem ini didasarkan pada prinsip manajemen yang sederhana namun mendasar, yang
dapat disebut sebagai kekuatan pemikiran negatif. Sistem batasan dan sistem kepercayaan
yang digabungkan akan menciptakan ketegangan yang dinamis serta kepercayaan yang
hangat, positif, dan inspirasional secara bersama – sama, di mana para manajer dan
karyawan didorong untuk memanfaatkan secara efektif.
4) Sistem Pengendalian Interaktif
Sistem pengendalian interaktif merupakan sistem informasi formal yang digunakan oleh
para manajer untuk melibatkan diri secara terus menerus dan secara personal dalam
keputusan bawahanPenyeimbangan Pemberdayaan dan Pengendalian
Manajer yang efektif akan memberdayakan organisasinya karena mereka percaya pada
potensi dasar manusia untuk melakukan inovasi dan menambah nilai. Manajer yang baik
bekerja secara konstan untuk membantu para karyawannya meningkatkan potensi
mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Arfan Irfan lubis. (2010) Akuntansi Keperilakuan edisi 2, penerbit : Salemba Empat
http://dominique122.blogspot.co.id/2015/04/pengendalian-keuangan-akuntansi.html