Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PEMBAHASAN
1. DEFINISI PENGAUDITAN
Pengauditan adalah suatu proses sistimatis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti
yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tingakan dan kejadian-kejadian ekonomi
secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian asersi tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasil kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Definisi dari pengertian pengauditan mempunyai arti yang luas dan berlaku untuk
segala macam jenis pengauditan yang memiliki tujuan berbeda-beda. Dalam makalah ini
pembahasan mengenai definisi anak kalimat adalah dalam lingkup audit atas lapran dari suatu
organisasi bisnis, atau disebut audit laporan keuangan.
1
1. Audit atas Laporan Keuangan Historis
Audit atas laporan keuangan historis adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang
dilakukan auditor. Dalam pemberian jasa ini auditor menerbitkan laporan tertulis yang
berisi pernyataan pendapat (opinion) apakah laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Auditing merupakan bentuk
pemberian jasa penjaminan yang paling banyak dilakukan oleh profesi akuntan publik
atau auditor independen dibandingkan dengan jasa penjaminan lainnya.
2. Review atas Laporan Keuangan Historis
Penelaahan (review) atas laporan keuangan historis adalah jenis lain dari jasa atestasi
yang diberikan oleh profesi akuntan publik atau auditor independen. Banyak perusahaan
non-publik menginginkan jaminan atas laporan keuangannya dengan biaya yang lebih
murah. Audit sebagaimana diuraikan di atas menghasilkan jaminan yang tinggi,
sedangkan penelaahan (review) hanya menghasilkan jaminan yang moderat atas laporan
keuangan, dan untuk mendapatkan jaminan demikian dibutuhkan bukti yang lebih
sedikit. Penelaahan (review) untuk keperluan tertentu dipandang sudah cukup memadai
dan dapat dilakukan oleh akuntan publik atau auditor independen dengan biaya auditing
yang lebih murah.
3. Jasa Atestasi Lainnya
Profesi akuntan publik atau auditor independen dapat memberikan berbagai macam
jasa atestasi. Kebanyakan dari jasa atestasi tersebut merupakan perluasan dari auditing
atas laporan keuangan, karena pemakai laporan membutuhkan jaminan independen
tentang informasi lainnya (selain informasi dalam laporan keuangan), contoh bank sering
minta kepada debiturnya (pengambil kredit) agar diperiksa oleh akuntan publik atau
auditor independen untuk mendapatkan jaminan bahwa debitur telah melaksanakan
ketentuan-ketentuan tertentu sebagaimana tercantum dalam akad kredit. Profesi akuntan
publik atau auditor independen dapat juga melakukan atestasi atas laporan keuangan
prospektif kliennya yang sering diperlukan sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman.
2
keandalan pernyataan tertulis yang dibuat pihak lain dalam kaitannya dengan suatu kriteria
tertentu.
Dalam penugasan jasa penjaminan semacam ini, jaminan diberikan atas keandalan dan
relevansi informasi yang dinyatakan atau tidak dinyatakan oleh pihak lain. Karakteristik
umum jasa penjaminan, termasuk auditing dan jasa atestasi lainnya, dititikberatkan pada
perbaikan kualitas informasi yang dipakai para pengambil keputusan.
3
disebut Securities and Exchange Commission (SEC), serta dari pengakuan umum mengenai
manfaat pendapat auditor atas laporan keuangan.
Tidak adanya peraturan undang-undang yang mengharuskan audit atas laporan yang
diberikan kepada para pemegang saham, menyebabkan audit pada abad ke semblin belas
menjadi beraneka-ragam, kadang-kadang hanya meliputi neraca saja, tapi ada pula yang
berupa audit atas semua rekening yang ada pada perusahaan dan dilakukan secara
menyeluruh dan mendalam. Auditor biasanya mendapat penugasan dari manajemen atau dari
dewan komisaris perusahaan, dan laporan hasil audit biasanya dialamtkan kepada pihak
intern perusahaan, bukan kepada para pemegang saham. Pemberian laporan kepada
pemegang saham pada waktu itu tidak biasa dilakukan. Para manajer perusahaan hanya
mengingikan untuk mendapat jaminan dari auditor bahwa kecurangan dan kekeliruan dalam
pencatatan tidak terjadi.
4
audit tidak lagi merupakan pekerjaan mengarang kalimat dalam laporan, melainkan
merupakan proses pengambilan keputusan. Alternatif bentuk tipe laporan yang dapat dipilih
auditor tidak banyak, dan sekali auditor memilih jenis pendapat yang diberikan dalam situasi
tertentu, auditor tinggal memilih jenis laporan yang dirncang untuk menyatakn pendapat
tersebut.
5
akuntansi dan standar audit yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)dan Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP). Sejalan dengan itu Dewan Standar Akuntansi yang
dibentuk IAI secara terus menerus menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yang hingga saat ini telah mencapai 56 buah.
Seperti terjadi di Amerika Serikat seratus tahun lalu, fungsi pengauditan di Indonesia
memasuki abad ke-21 ini masih belum dipahami masyarakat. Banyak kesalahpahaman yang
terjadi atas laporan auditor, karena fungsi audit tidak dipahami dengan benar. Situasi
demikian nampak sekali ketika berbagai kasus terkenal seperti kasus Bank Summa, skandal
Bank Bali yang diaudit oleh Pricewaterhouse Coopers, dan sejumlah kasus lainnya,
dikomentari berbagai pihak. Kebanyakan komentar tersebut mencerinkan kesalahpahaman
masyarakat, tidak saja mengenai makna pendapat auditor atas laporan keuangan yang
diperiksanya, tetap juga mengenai perbedaan antara berbagai jenis audit yang bisa dilakukan
oleh seorang auditor.
4. JENIS-JENIS AUDIT
Audit pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu : audit laporan keuangan,
audit kesesuaian, dan audit operasional. Pengertian ketiga jenis audit tersebut dibahas di
bawah ini.
Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan sebagai
keseluruhan-yaitu informasi kuantitatif yang akan diperiksa-dinyatakan sesuai dengan kriteria
tertentu yang telah ditetapkan. Pada umumnya kriteria yang digunakan adalah prinsip
akuntansi berlaku umum, meskipun audit lazim juga dilakukan atas laporan keuangan yang
disusun berdasarkan dasar tunai ( cash basis ) atau dasar akuntansi lain yang cocok untuk
organisasi yang diaudit. Laporan keuangan yang diperiksa biasanya meliputi neraca ( laporan
posisi keuangan ), laporan laba-rugi, dan laporan arus kas, termasuk catatan kaki ( footnotes ).
Asumsi yang mendasari suatu audit laporan keuangan adalah bahwa laporan-laporan
tersebut akan digunakan oleh berbagai pihak tertentu untuk berbagai tujuan. Oleh karena itu
akan lebih efisien untuk menggunakan satu auditor untuk melakukan suatu audit dan menarik
kesimpulan yang bisa diandalkan oleh berbagai pihak daripada menyuruh tiap pemakai
laporan melakukan audit secara sendiri-sendiri. Apabila pemakai laporan keuangan
berkeyakinan bahwa audit tidak cukup memberi informasi sesuai dengan tujuan yang
6
bersangkutan, maka pemakai bisa mencari informasi tambahan. Sebagai contoh, suatu audit
umum atas suatu perusahaan bisa memberi informasi keuangan yang memadai bagi seorang
bankir yang sedang mempertimbangan pemberian pinjaman pada suatu perusahaan, tetapi
suatu perusahaan yang sedang mempertimbangkan untuk melakukan merger dengan
perusahaan yang diaudit juga perlu mengetahui tentang harga pengganti aktiva tetap dan
informasi lain yang relevan untuk pengambilan keputusan. Perusahaan tersebut bisa
menggunakan auditornya sendiri untuk mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan.
Pembahasan dalam buku ini sebagian besar ditekankan pada audit atas laporan
keuangan perusahaan ( atau organisasi ) yang dilakukan oleh kantor akuntan publik, namun
demikian pengertian umum jenis-jenis audit yang lain juga perlu dipahami agar tidak terjadi
kesalahpahaman dan dimengerti perbedaannya satu sama lain.
Tujuan audit kesesuaian adalah untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah
mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Audit
kesesuaian untuk suatu perusahaan swasta dapat berupa penentuan apakah karyawan-
karyawan dibidang akuntansi telah mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh
kontroler perusahaan, mengkaji ulang tarip upah untuk disesuaiakan dengan tarip upah
minimum yang ditetapkan pemerintah (UMR), atau memeriksa perjanjian yang dibuat dengan
bankir atau pemberi pinjaman lainnya untuk memastikan bahwa perusahaan telah mematuhi
semua persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian. Audit kesesuaian atas instansi
pemerintah lebih beranekaragam karena banyaknya peraturan yang ditetapkan oleh
pemerintah yang harus dilaksanakan oleh instansi-instansi pemerintah.
Hasil audit kesesuaian biasanya dilaporkan kepada seseorang atau pihak tertentu yang
lebih tinggi yang ada dalam organisasi yang diaudit dan tidak diberikan kepada pihak-pihak
di luar perusahaan. Manajemen biasanya merupakan pihak yang paling berkepentingan atas
hasil audit kesesuaian, dibandingkan dengan pihak-pihak lainnya. Oleh karena itu sebagian
besar pekerjaan audit semacam ini biasanya dapat dilakukan oleh auditor yang bekerja pada
unit organisasi yang bersangkutan. Namun audit kesesuaian dapat juga dilakukan oleh auditor
yang ditunjuk dari luar organisasi yang diaudit.
7
4.3 AUDIT OPERASIONAL
Audit operasional pengkajian ( review ) atas setiap bagian dari prosedur dan metoda yang
diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Hasil
akhir dari suatu operasional biasanya berupa rekomendasi kepada manajemen untuk
perbaikan operasi.
Mengingat begitu banyaknya bidang atau bagian yang efektivitas operasionalnya bisa
dievaluasi , maka tidaklah mngkin untuk merumuskan karakteristik pelaksanaan audit untuk
suatu operasional tertentu. Pada suau organisasi,auditor mungkin diperlukan untuk
mengevaluasi relevansi dan kecukupan informasi yang digunakan manajemen untuk
mengambil keputusan apakah akan membeli aktiva tetap baru atau tidak, sedangkan dalam
organisasi yang lain auditor mungkin diperlukan untuk mengevaluasi efisiensi aliran
dokumen dalam memproses penjualan. Dalam audit oprasional, pengkajian tidak hanya
terbatas pada akuntansi, tapi bisa meliputi juga struktur organisasi, operasi komputer, metode
produksi, pemasaran, dan bidang-bidang yang lain asalkan auditor menguasai bidang yang
diaudit
Pelaksanaan suatu audit operasional dan pelaporan hasilnya tidaklah semudah kedua
jenis audit yang telah diterangkan di atas. Efisiensi dan efektivitas jauh lebih sulit untuk
dievaluasi secara objektif bila dibandingkan dengan kesesuaian atau penyajian laporan
keuangan dengan prinsip akuntansi berlaku umum. Perumusan kriteria untuk mengevaluasi
informasi kuantitatif dalam suatu audit operasional sangat bersifat subyektif. Oleh karena itu,
audit operasional lebih mirip suatu konsultasi manajemen daripada suatu pekerjaan audit.
5. JENIS-JENIS AUDITOR
Auditor dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : auditor pemerintah, auditor intern,dan
auditor independen atau akuntan publik. Berikut akan dijelaskan masing-masing jenis auditor
tersebut.
Auditor pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan Negara
pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia audit ini dilakukan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) yang dibentuk sebagai perwujudan dari pasal 23 ayat 5 Undang-undang
Dasar 1945 yang berbunyi sebagai berikut :
8
Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan
Pemeriksa Keuangan yang pengaturannya ditetapkan dengan undang-undang. Hasil
pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Badan Pemeriksa Keuangan merupakan badan yang tidak tunduk kepada pemerintah
sehingga diharapkan dapat melakukan audit secara independen, namun demikian badan ini
bukanlah badan yang berdiri di atas pemerintah. Hasil audit yang dilakukan BPK
disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai alat kontrol atas pelaksanaan
keuangan negara.
Di Amerika Serikat audit semacam ini dilakukan oleh The United States General
Accounting Office (GAO). Badan ini melaporkan tugasnya dan hanya bertanggung jawab
kepada Congress. Tanggung jawab pokok para staf audit yang tergabung dalam GAO adalah
melakukan fungsi audit untuk kepentingan Congress. Tugas mereka kebanyakan hampir sama
dengan apa yang dilakukan oleh kantor-kantor akuntan public. Banyak informasi keuangan
yang dibuat oleh berbagai instansi pemerintah harus diaudit lebih dahulu oleh GAO sebelum
disampaikan Congress. Oleh karena kewenangan untuk melakukan pengeluaran dan
penerimaan pada instansi-instansi pemerintah telah dirumuskan dalam undang-undang, maka
audit yang dilakukan kebanyakan merupakan audit kesesuaian.
Auditor intern adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya
berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya terutama
ditujukan untuk mebantu manajemen perusahaan tempa dimana ia bekerja, sama seperti
halnya GAO melakukan tugasnya untuk Congress. Pada perusahaan-perusahaan besar,
jumlah staf auditor intern bisa mencapai ratusan orang. Pada umumnya mereka wajib
memberikan laporan langsung kepada pimpinan tertinggi perusahaan (direktur utama), atau
ada pula yang melapor kepada pejabat tertinggi tertentu lainnya dalam perusahaan (direktur
utama), atau ada pula yang melapor kepada pejabat tinggi teretentu lainnya dalam perusahaan
(misalnya kepada kontroler), atau bahkan ada pula yang berkewajiban melapor kepada
komite audit yang dibentuk oleh dewan komisaris.
9
melakukan tugas rutin berupa audit kesesuaian. Pada perusahaan lain, staf auditor intern bisa
banyak sekali jumlahnya dengan tugas yang bermacam-macam, termasuk melakukan tugas-
tugas di luar bidang akuntansi. Pada tahun-tahun terakhir ini banyak auditor intern terlibat
pula dalam pengauditan operasional atau meningkatkan keahliannya di bidang evaluasi atas
sistem komputer.
Agar dapat melakukan tugasnya secara efektif, auditor intern harus independen
terhadap fngsi-fungsi lini dalam organisasi temapt ia bekerja, namun demikian ia tidak bisa
independen terhadap perusahaannya karena ia adalah pegawai dari perusahaan yang diaudit.
Auditor intern berkewajiban memberi informasi kepada manajemen yang berguna untuk
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan efektifitas perusahan. Pihak luar perusahaan
pada umumnya tidak bisa mengandalkan hasil audit yang dilakukan oleh auditor intern
karena kedudukannya yang tidak independen. Kedudukan yang tidak independen inilah yang
membedakan auditor intern dengan auditor ekstern yang independen dari kantor-kantor
akuntan publik.
Tanggungjawab utama auditor independen atau lebih umum disebut akuntan publik adalah
melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan.
Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan terbuka yaitu perusahaan yang
menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal, perusahaan-perusahaan besar,
dan juga pada perusahaan-perusahaan kecil, serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan
mencari laba. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang harus di audit laporan
keuangannya, dan kalangan bisnis serta banyak pihak lainnya semakin mengenal laporan ini,
maka orang awam sering mengartikan istilah auditor sama dengan akunta publik, padahal
terdapat beberapa jenis auditor yang berbeda-beda fungsi dan pekerjaannya.
Praktik sebagai akuntan publik harus dilakukan melalui suatu kantor akuntan publik
(KAP) yang telah mendapat ijin dari Departemen Keuangan. Selain itu seseorang baru akan
memperoleh ijin berpraktek sebagai akuntan publik apabila yang bersangkutan memenuhi
beberapa syarat seperti diuraikan pada bagian berikut.
10
Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah lembaga yang memiliki izin dari Menteri Keuangan
sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam menjalankan pekerjaannya.
Jumlah kantor akuntan publik di Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah
sejalan dengan perkembangan perekonomian dan bisnis. Dewasa ini di seluruh Indonesia
terdapat 448 kantor akuntan publik yang dapat digolongkan menjadi kantor akuntan besar,
sedang, dan kecil. Kantor akuntan publik yang tergolong besar hanya sedikit jumlahnya dan
umumnya bekerjasama dengan kantor-kantor akuntan besar yang berskala internasional.
Sebagian besar terdiri dari kantor-kantor akuntan publik kecil dengan wilayah operasi yang
terbatas.
Di Amerika Serikat perkembangan kantor akuntan publik (CPA firms) sudah sangat
maju sejalan dengan perkembangan perekonomian dan bisnis di negara tersebut. Dewasa ini
di seluruh Amerika Serikat terdapat lebih dari 45.000 kantor akuntan publik. Kantor akuntan
publik kecil hanya memiliki beberapa orang staf, tetapi kantor akuntan besar ada yang
memiliki ribuan orang staf dan partner. Kantor-kantor tersebut dapat digolongkan menjadi
empat yaitu : kantor akuntan besar internasional, kantor akuntan besar nasional, kanor
akuntan besar regional dan lokal, dan kantor akuntan kecil lokal. Kantor akuntan
internasional yang termasuk kelompok enam besar memiliki kantor di hampir semua kota
besar di Amerika dan kota-kota besar lainnya diberbagai negara di dunia, termasuk di Jakarta.
Kantor akuntan terkecil dalam kelompok enam besar ini memiliki penghasilan internasional
sebesar lebih dari 3 milyard dollar dan penghasilan nasional lebih dari 1 milyard dollar per
tahun. Jumlah staf dan partner pada kantor akuntan terbesar dalam kelompok enam besar
mencapai lebih dari 50.000 orang yang tersebar di seluruh dunia, dan di kota New York saja
terdapat 2.000 orang staf.
Sebelum tahun 1989, di Amerika Serikat terdapat delapan buah kantor akuntan besar
berskala internasional yang disebut the Big Eight, tetapi setelah tahun tersebut dua buah
diantaranya melakukan merger dengan dua kantor besar lainnya., sehingga jumlahnya
menjadi enam buah yang disebut the Big Six. Sejumlah kantor akuntan besar dikelompokkan
sebagai kantor akuntan besar nasional karena memiliki kantor cabang di banyak kota besar di
seluruh Amerika Serikat. Sebagian diantaranya juga bekerjasama dengan kantor akuntan di
negara lain sehingga memiliki kemampuan internasional. Kantor akuntan besar berskala
regional dan lokal berjumlah ratusan buah dengan jumlah staf lebih dari 50 orang. Namun
demikian hampir 95% dari kantor akuntan publik di Amerika Serikat tergolong kantor kecil
11
berskala lokan dengan jumlah staf dengan jumlah staf tidak lebih dari 25 orang. Kantor –
kantor ini pada umumnya melakukan audit dan memberi jasa profesional lain yang berkaitan
untuk perusahaan-perusahaan kecil dan organisasi yang tak bertujuan mencari laba.
Mengingat pekerjaan audit atas laporan keuangan menuntut tanggungjawab yang besar, maka
pekerjaan profesional kantor akuntan publik menuntut tingkat independensi dan kompetensi
yang tinggi pula. Independensi memungkinkan auditor untuk menarik kesimpulan tanpa bias
tentang laporan keuangan yang diauditnya. Kompetensi memungkinkan auditor untuk
melakukan audit secara efisien dan efektif. Adanya kepercayaan atas independen dan
kompetensi auditor, menyebabkan pemakai bisa mengandalkan diri pada laporan yang dibuat
auditor. Oleh karena kantor akuntan publik demikian banyak jumlahnya, maka tidaklah
mungki bagi pemakai laporan untuk menilai independensi dan kompetensi masing-masing
kantor akuntan publik. Oleh karena itu struktur kantor akuntan publik akan sangat
berpengaruh terhadap hal ini, walaupun tidak menjamin sepenuhnya.
Bentuk usaha KAP yang dikenal menurut hukum di Indonesia ada dua macam, yaitu :
1. KAP dalam bentuk Usaha Sendiri. KAP bentuk ini menggunakan nama akuntan
publik yang bersangkutan.
2. KAP dalam bentuk Usaha Kerjasama. KAP bentuk ini menggunakan nama sebanyak-
banyaknya tiga nama akuntan publik yang menjadi rekan/partner dalam KAP yang
bersangkutan.
Penanggungjawab KAP Usaha Sendiri adalah akuntan publik yang bersangkutan, sedangkan
pertanggungjawaban KAP Usaha Kerjasama adalah dua orang atau lebih akuntan publik yang
masing-masing merupakan rekan/partner dan salah seorang bertindak sebagai rekan pimpinan
(Pasal 3 ayat 2 dan 3 SK. Menkeu No.43/1997).
Kantor akuntan publik yang berbentuk Usaha Sendiri sangat sedikit jumlahnya,
sebagian besar memilih bentuk Usaha Kerjasama. Dalam Usaha Kerjasama, beberapa orang
akuntan publik bekerjasama berpraktik sebagai rekan atau partner, untuk memberikan jasa
profesional berupa pengauditan dan berbagai jasa lain kepada pihak-pihak yang
membutuhkan jasa mereka. Para partner biasanya mempekerjakan sejumlah staf profesional
unuk membantu mereka dalam menjalankan pekerjaannya. Para asisten umumnya terdiri dari
12
akuntan publik bersertifikat yang masih muda dalam pengalaman atau mereka yang
mempersiapkan diri untuk menjadi akuntan pubik bersertifikat.
Dengan adanya audit yang dilakukan oleh entitas terpisah akan mendorong
terciptanya independensi dan menghilangkan hubungan buruh-majikan antara kantor akuntan
dengan kliennya. Selain itu sebagai suatu entitas terpisah memungkinkan sebuah kantor
akuntn menjadi cukup besar sehingga dapat mencegah adanya satu atau seorang klien yang
menjadi sumber pendapatan sangat besar dalam kantor akuntan tersebut yang akhirnya bisa
membahayakan independensi kantor akuntan terhadap kliennya. Kompetensi juga bisa
tercipta berkat terkumpulnya para profesional dalam jumlah yang besar pada satu kantor
publik tertentu untuk bersama-sama berkarya dengan keahlian dan kepentingan yang sama
dan membuat pendidikan profesional berkelanjutan menjadi lebih berarti.
Oleh karena itu hirarki organisasi yang umumnya dijumpai pada kantor-kantor
akuntan publik terdiri dari partner, manajer, supervisor,senior atau in-charge auditor, dan
asisten. Staf baru biasanya mulai sebagai asisten dan seterusnya diperlukan waktu dua sampai
tiga tahun pada setiap jenjang hingga mencapai status partner. Nama-nama posisi setiap
jenjang pada berbagaikantor akuntan publik berbeda-beda, namun penjenjangannnya pada
umumnya hampir sama. Dalam buku ini sebuatan auditor digunakan bagi orang yang
melakukan salah satu atau beberapa tahapan dalam suatu audit. Dalam penugasan audit yang
berskala besar, kadang-kadang digunakan satu atau beberapa auditor untuk setiap tahapan.
13
9. ORGANISASI AKUNTAN PUBLIK
Di Indonesia hanya terdapat satu organisasi profesi akuntan publik yaitu IAI (Ikatan
Akuntan Indonesia) yang keanggotaannya terdiri dari para akuntan. Dalam organisasi IAI
terdapat 4 kompartemen sesuai dengan bidang kegiatan para anggotanya, yaitu:
kompartemen akuntan publik, kompartemen akuntan manajemen, kompartemen akuntan
pendidik, dan kompartemen akuntan sektor publik.
14
industri tertentu yang berdampak terhadap asersi manajemen yang terkandung dalam
laporan keuangan yang diaudit.
Standar atestasi disusun untuk memberikan panduan umum semua jenis penugasan
atestasi, yang mencakup jasa pemeriksaan (examination), review, dan kompilasi terhadap
asersi manajemen. Jasa pemeriksaan yang dicakup leh standar atestasi meliputi
pemeriksaan terhadap laporan keuangan historis (dikenal dengan istilah auditing atau
pengauditan) dan laporan keuangan prospektif. Sedangkan jasa pemeriksaan terhadap
laporan keuangan historis diatur secara khusus oleh IAI melalui standar auditing. Dengan
demikian standar auditing merupakan bagian dari standar atestasi yang khusus mengatur
mutu jasa akuntan publik yang berkaitan dengan pemeriksaan atas laporan keuangan
historis.
15
pengauditan dan akuntansi sena review. Penerapan elemen-elernen pengendalian mutu
tersebut pada pernberian jasa lain, seperti perpajakan dan jasa konsultasi bersifat sukarela.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Auditing menawarkan berbagai beragam peluang karir dalam akuntan publik, industri
dan pemerintahan. Masyarakat luas mengakui kelebihan pengetahuan dan keterampilan
auditor yang telah menjadikan profesi auditor demikian tanggap pada permintaan yang
kuat atas beragam jasa atestasi lain dan jasa non asestasi.
Peluang profesional yang memiliki keterampilan auditing dan atestasi meningkat
secara pesat dengan adanya teknologi informasi yang berdampak sangat luas terhadap
sistem laporan keuangan. Secara khusus, Proyek Visi CPA menjadi penting dalam
pembahasan tentang nilai-nilai inti dan kompetensi yang akan menunjang profesi auditor
serta CPA dan lainnya dimasa depan.
Profesi modern dipengaruhi oleh sejumlah profesional dan organisasi-organisasi
pengatur yang berasal dari sektor swasta maupun publik yang menaruh perhatian pada
mutu kerja profesional.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Mahasiswa Akuntansi pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta dapat menjadi referensi bagi yang ingin mengetahui
lebih dalam mengenai Auditing dan Profesi Akuntan Publik.
17
DAFTAR PUSTAKA
Sumber: Auditing Pendekatan Sektor Publik dan Privat, Penulis: Sekar Mayangsari, Puspa
Wandanarum, Hal: 4-7.
http://keuanganlsm.com/jasa-yang-diberikan-oleh-profesi-auditor-lndependen/
http://richank-meister.blogspot.com/2012/09/auditing-i-sejarah-auditing.html
http://kartikayogiswari.blogspot.com/2017/03/definisi-pengauditan.html
18