Sie sind auf Seite 1von 8

Hubungan Kadar Kolesterol Total dan Asam Urat dengan Kejadian

Hipertensi di Wilayah Pesisir Kabupaten Konawe Utara

1
Yuyun usratin. 2I Putu Sudayasa. 3Dwiana Pertiwi

1
Program Pendidikan Dokter FK UHO
2
Fakultas Kedokteran UHO
3
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

ABSTRACT

Hypertension is a non-communicable disease associated with other non-communicable diseases such


as coronary heart disease, stroke and kidney disease caused by uncontrolled hypertension. Hypertension does not
give clear complaints and symptoms so often unconscious. This study aims to determine the relationship between
cholesterol levels and uric acid in coastal areas north konawe regency.This research use observational analytic
design with cross sectional approach. The independent variables were the amount of cholesterol, uric acid level
and dependent variable of hypertension incidence. The population of this research are people in coastal area of
estuary tinobu village, otole village and basule village as many as 938 people with total sample 150 respondents
based on inclusion and exclusion criteria selected by method of sampling amount. The data were processed by
Chi-Square statistical test and prevalence Odds Ratio (POR).Result of research from 150 respondents found
normal blood pressure 38 respondents (25,2%), not normal 112 respondent (74,2%). And normal cholesterol
level 35 respondents (23,2%), total abnormal total cholesterol 115 respondent (76,2%). And normal uric acid
level 52 responden (34,4%), uric acid level is not normal 98 responden (64,9%). Based on statistical test of Chi-
Square, found correlation of cholesterol level and uric acid level with the incidence of hypertension showed p
value 0,013 (p <0,05) and POR 3,000 (CI95% = 1,334-6,747). The conclusions of this study were cholesterol
levels and uric acid levels associated with hypertension occurrence in communities in coastal areas of estuary
tinobu estuary, otole village and basule village sub district lasolo north konawe district.

Keywords : cholesterol levels, uric acid levels, hypertension.

PENDAHULUAN di seluruh dunia dan 1,5 juta kematian per


tahun di wilayah Asia Tenggara.
Hipertensi merupakan penyakit
tidak menular yang berasosiasi dengan Menurut data (WHO), di seluruh
penyakit tidak menular lainnya seperti dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4%
penyakit jantung koroner, stroke dan penghuni dunia mengidap hipertensi, angka
penyakit ginjal yang disebabkan oleh ini kemungkinan akan meningkat menjadi
hipertensi yang tidak dikendalikan secara 29,2% di tahun 2025. dari 972 juta
baik. Berdasarkan data World Health pengidap hipertensi, 333 juta berada di
Organization (WHO, 2015) lebih dari 1 negara maju dan 639 sisanya berada di
pada 5 orang dewasa di seluruh Dunia negara sedang berkembang, termasuk
mengalami peningkatan tekanan darah, indonesia. Berdasarkan penyebabnya,
sebuah kondisi yang menyebabkan sekitar hipertensi di bagi dua golongan yaitu
setengah dari semua kematian akibat strok hipertensi esensial yang tidak di ketahui
dan penyakit jantung. Komplikasi dari penyebabnya dan hipertensi sekunder yang
hipertensi menyebabkan 9,4 juta kematian diketahui penyebabnya seperti gangguan
ginjal, gangguan hormon, dan sebagainya.
Jumlah penderita hipertensi esensial mendapat pengobatan yang memadai.
sebesar 90-95%, sedangkan jumlah Banyak pasien hipertensi dengan tekanan
penderita hipertensi sekunder sebesar 5- darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus
10% (Anggara, 2013). meningkat. (Destiani dkk, 2016).

World Health Organization (WHO) Hipertensi atau tekanan darah tinggi


menyatakan bahwa hipertensi merupakan merupakan suatu kondisi ketika pembuluh
penyebab nomor satu kematian di dunia. darah terus-menerus mengalami
Data Joint National Committee on peningkatan tekanan. Semakin tinggi
Prevention, Detection, Evaluation, and tekanan, semakin kuat jantung memompa
Treatment on HighBlood Pressure VII darah (WHO, 2015).
mengatakan hampir 1 milyar penduduk
Secara umum penyebab kejadian
dunia mengidap hipertensi. Jumlah ini akan
hipertensi adalah umur, jenis kelamin,
terus meningkat apabila tidak dilakukan
konsumsi garam berlebih, aktivitas fisik,
upaya penanganan yang tepat. Hasil Riset
tingginya kadar kolesterol darah dan
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013
diabetes melitus. Selain itu faktor risiko
menunjukkan prevalensi hipertensi pada
hipertensi yang lain adalah ras, riwayat
penduduk berusia 18 tahun ke atas di
hipertensi dalam keluarga, konsumsi
Indonesia sebesar 25,8%.
alkohol, riwayat merokok, dan obesitas.
Pada tahun 2008 diperkirakan Pada peningkatan kadar profil lipid darah
sebanyak 17,3 juta kematian di dunia sangat erat hubungannya dengan
disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, aterosklerosis, terutama pada usia 30-40
lebih dari 3 juta kematian tersebut terjadi tahun, kadar kolestrol total dalam darah
sebelum usia 60 tahun. Data Riskesdas (Riset mencapai 260 mg/dl maka angka kejadian
Kesehatan Dasar) pada tahun 2007 aterosklerosis akan meningkat 3-5 kali lipat
menyebutkan prevalensi hipertensi di (Feryadi, 2014).
Indonesia berkisar 30% dengan insiden
Seseorang yang memiliki kadar
komplikasi penyakit kardiovaskuler lebih
kolesterol darah yang tinggi akan
banyak pada perempuan (52%) dibandingkan
meningkatkan risiko hipertensi. Penyebab
laki-laki (48%) (Naue dkk, 2016).
kadar kolesterol tinggi biasanya 34 berasal
Hipertensi atau tekanan darah tinggi dari makanan yang tinggi lemak. Tingginya
adalah peningkatan tekanan darah sistolik konsumsi makanan yang mengandung
lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan lemak jenuh dapat meningkatkan kadar
tekanan darah diastolik lebih dari atau sama kolesterol dalam darah atau
dengan 90mmHg pada dua kali pengukuran hiperkolesterolemia. Risiko terjadinya
dengan selang waktu lima menit dalam hipertensi pada pasien hiperkolesterolemia
keadaan cukup istirahat atau tenang. akibat terbentuknya akumulasi plak
Peningkatan tekanan darah yang aterosklerosis pada pembuluh darah
berlangsung dalam jangkau waktu lama (Budiarti, 2015).
(persisten) dapat menimbulkan kerusakan
Konsumsi lemak yang berlebihan
pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit
dapat menimbulkan risiko hipertensi karena
jantung koroner) dan otak (menyebabkan
akan meningkatkan kadar kolesterol dalam
stroke) bila tidak di deteksi secara dini dan
darah. Kolesterol tersebut akan melekat
pada dinding pembuluh darah yang lama- dengan hiperurisemia. Pada tahun 1913
kelamaan pembuluh darah akan tersumbat dilakukan percobaan eksperimental
diakibatkan adanya plaque dalam darah terhadap hewan uji kelinci yang di injeksi
yang disebut dengan aterosklerosis. Plaque dengan asam urat, eksperimen tersebut
yang terbentuk akan mengakibatkan aliran menunjukkan hasil adanya kenaikan
darah menyempit sehingga volume darah tekanan darah. Studi tersebut menunjukkan
dan tekanan darah akan meningkat bahwa induksi hiperurisemia ringan pada
(Ismuningsih, 2013). tikus menyebabkan terjadinya hipertensi.
Hal tersebut disebabkan karena dua
Hiperurisemia adalah gangguan
mekanisme. Mekanisme pertama yaitu
metabolisme yang di tandai oleh kelebihan
asam urat menginduksi vasokonstriksi
asam urat dalam darah. Asam urat adalah
renal. Mekanisme kedua yaitu
produk akhir dari metabolisme purin dan
hiperuresemia menyebabkan penyakit
pada manusia, konsentrasi serum asam urat
mikrovaskuler renal yang progesif yang
yang tidak lebih dari 7mg/dl, pada laki-laki
menyebabkan proliferasi sel otot polos
dan 6mg/dl, pada perempuan (Ahmadi, A.
pembuluh darah, mengaktivasi sistem renin
P., 2014).
angiotensin lokal, dan merangsang
Prevalensi hiperurisemia pada produksi berbagai mediator inflamasi
masyarakat di dunia barat diperkirakan (Johnson, R.J., Feig, D.I., H.A, Jaime.,
antara 2,3%-175,6%. Dalam beberapa Kang, D.H., 2005).
dekade terakhir, prevalensi penyakit ini
Pada kasus hiperurisemia tanpa
meningkat hampir 2 kali lipat di Amerika.
gejala tidak memerlukan penggobatan, tetapi
Data National health and Nutrition
dapat dicegah dengan terapi diet saja. Yang
Examination Survey (NHANES III),
menjadi masalah adalah jika sendi yang
menyebutkan prevalensi hiperurisemia pada
rusak mengandung krital-kristal urat,
orang dewasa di Amerika Serikat mengalami
sehingga sistem imunitas tubuh akan
peningkatan selama lebih 10 tahun terakhir
meyerang benda asing tersebut. Sel darah
yaitu 2,7% pada tahun 1994 dan menjadi
putih ikut menginfiltrasi sendi dengan
3,9% pada tahun 2008 (Hermawati dan
mengeradikasi kristal tersebut. Namun
Enny, 2015).
keadaan ini justru akan meyebabkan
Peningkatan prevalensi hipertensi terjadinya inflamasi pembengkakan (radang)
berhubungan dengan pertumbuhan sendi yang akut. (Purwaningsih, T, 2010).
populasi, penuaan, dan faktor-faktor resiko
Pengobatan digunakan untuk
hipertensi. Dalam berbagai studi terbaru
menurunkan kadar asam urat di dalam darah,
juga menyatakan bahwa kadar asam urat
misalnya alopurinol yang bekerja sebagai
darah berhubungan dengan kejadian
inhibitor menekan produksi asam urat. Atau
hipertensi. Henri Huchard menyatakan
obat urikosurik, misalnya probenesid untuk
hipotesis bahwa arteriole sclerosis yang
membantu mempercepat pembuangan asam
berhubungan dengan hipertensi telah
urat lewat ginjal. Sedangkan untuk
ditemukan pada 3 kelompok yaitu
pencegahan serangan berulang, biasanya
kelompok yang mengalami gout, kelompok
dibiasakan diberikan kolkisin. ( Purwaningsi,
yang mengkonsumsi makanan berlemak
T, 2010).
dan semua kelompok yang berhubungan
METODE PENELITIAN variabelyang diteliti dengan menggunakan
Jenis penelitian ini adalah tabel distribusi, kemudian analisis bivariat
observasional analitik dengan pendekatan untuk mengetahui adanya hubungan kadar
Cross Sectional. kolesterol total dan asam urat dengan
Penelitian ini di lakukan pada periode 20 kejadian hipertensi.
april 2018 sampai mei 2018 pada
masyarakat usia ≥ 18- 55 tahun di Wilayah Tabel 1. Menunjukkan bahwa
Pesisir Kecamatan Lasolo Kabupaten jumlah distribusi karakteristik sampel
Konawe Utara dengan jumlah populasi 239 berdasarkan usia, yaitu sampel terbanyak di
orang dan jumlah sampel 150 orang yang usia 18-45 tahun dengan jumlah sebanyak
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. 110 sampel (73,5%) sedangkan yang
Pengambilan sampel menggunakan metode terendah diantara usia 46-55 tahun dengan
purposive sampling. Penelitian ini jumlah sebanyak 40 sampel (26,6%).
dilakukan dengan membagikan kuisioner Distribusi karakteristik sampel berdasarkan
kepada responden dan melakukan jenis kelamin, yaitu sampel terbanyak
pengukuran tekanan darah, kadar kolesterol dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 90
total dan kadar asam urat. Analisis data sampel (59,6%) sedangkan perempuan
dilakukan dengan menggunakan uji- sebanyak 60 sampel (39,7%).Distribusi
chisquare dengan p<0,05 Oods Ratio sampel berdasarkan Tekanan Darah yaitu
dengan bantuan IBM SPSS Statistics. sampel dengan tekanan darah normal
Penelitian ini telah mendapatkan sebanyak 38 sampel (25,2 %) dan sampel
persetujuan dari Komisi Etik Penelitian dengan tekanan darah tidak normal
Kesehatan Lembaga Penelitian dan sebanyak 112 sampel (74,2%). Ditribusi
Pengabdian Masyarakat Wilayah Pesisir sampel berdasarkan Kadar Kolesterol yaitu
Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe sampel dengan kadar kolesterol normal
Utara. sebanyak 35 sampel (23,2%) dan sampel
dengan kadar kolesterol tidak normal
HASIL sebanyak 115 (76,2%). Distribusi sampel
Hasil penelitian digambarkan berdasarkan Kadar Asam Urat yaitu sampel
secara berurutan yaitu analisis univariat dan dengan kadar Asam Urat normal sebanyak
analisis bivariat. Analisis univariat 52 sampel (34,4 %) dan sampel dengan
bertujuan untuk memperoleh gambaran Kadar Asam Urat tidak normal sebanyak 98
distribusi atau besarnya proporsi variabel- sampel (64,9%).
Tabel 1 Distribusi Sampel Penelitian

Karakteristik Responden Jumlah Presentase


Usia
18-45 110 73,5
46-55 40 26,6
Jenis Kelamin
Laki-laki 90 59,6
Perempuan 60 39,7
Tekanan Darah
Normal 38 25,2
Tidak Normal 112 74,2
Kadar Kolsterol Total
Normal 35 23,2
Tidak Normal 115 76,2
Kadar Asam Urat
Normal 52 34,4
Tidak Normal 98 64,9
TOTAL 150 100
Sumber : Data Primer 2018.

Tabel 2 menunjukkan dari 150 kadar kolesterol total merupakan faktor


responden, jumlah responden yang risiko untuk terjadinya hipertensi.
mengalami hipertensi sebanyak 112
Tabel 2 menunjukkan dari 150
responden, yang di mana 92 responden
responden, jumlah responden yang
(80,0%) memiliki kadar kolesterol tidak
mengalami hipertensi sebanyak 112
normal dan 20 responden (20,0%) memiliki
responden yang di mana 80 responden
kadar kolesetrol normal. Sedangkan jumlah
(81,6%) memiliki kadar asam urat tidak
responden yang tidak mengalami hipertensi
normal dan 32 responden (61,5,0%)
sebanyak 38 responden, yang di mana 23
memiliki kadar asam urat normal.
responden (57,1%) memiliki kadar
Sedangkan jumlah responden yang tidak
kolesterol tidak normal dan 15 responden
mengalami hipertensi sebanyak 38
(42,9%) memiliki kadar kolesterol normal.
responden (56,9%) yang di mana 18
Berdasarkan hasil analisis dengan uji chi-
responden (18,4%) memiliki kadar asam
square di peroleh nilai p yang bermakna
urat tidak normal dan 20 responden (38,5%)
yaitu p = 0,013 yang artinya hipotesis di
memiliki kadar asam urat normal.
terima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat
Berdasarkan hasil analisis dengan uji chi-
hubungan antara Kadar Kolesterol Total
square di peroleh nilai p yang bermakna
dengan Kejadiaan Hipertensi di Wilayah
yaitu p = 0,010 yang artinya hipotesis di
Pesisir Kecamatan Lasolo Kabupaten
terima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat
Konawe Utara. Selain itu, hasil uji statistik
hubungan antara Kadar Asam Urat dengan
juga menunjukkan nilai POR (prevalence
kejadiaan hipertensi di Wilayah Pesisir
odds ratio) sebesar 3,000 dengan tingkat
Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe
kepercayaan 95% nilai POR berada pada
Utara. Selain itu, hasil uji statistik juga
interval 1,334-6,747 menunjukkan bahwa
menunjukkan nilai POR (prevalence odds interval 1,303-5,924 menunjukkan bahwa
ratio) sebesar 2,778 dengan tingkat kadar asam urat merupakan faktor risiko
kepercayaan 95% nilai POR berada pada untuk terjadinya hipertensi

Tabel 2. Hubungan Kadar Kolesterol Total dan Asam Urat dengan Kejadian Hipertensi

Kolesterol Total Hipertensi P–Value POR CI 95%

Tidak
Normal
Normal
n % n % Lower Upper
Normal 15 42,9 20 20,0 0,013 3.000 1.334 6.747
Tidak Normal 23 57,1 92 80,0 34

Total 38 100 112 100 0,0

Kadar Asam
Hipertensi P –Value POR CI 95%
Urat
Tidak
Normal Lower Upper
Normal
n % n %
Normal 20 38,5 32 61,5 0,010 2.778 1.303 5.924
Tidak Normal 18 18,4 80 81,6 34
Total 38 56,9 112 143,1 0,

Sumber : Data Primer 2018

PEMBAHASAN Berdasarkan Analisis Univariat


Distribusi Sampel Penelitian, didapatkan
Berdasarkan hasil analisis univariat
tekanan darah normal sebanyak 38
perbandingan karakteristik responden usia
responden (25,2%), tidak normal sebanyak
≥ 18-45 tahun dengan jumlah 110 sampel
112 responden (74,2%) yang dimana dalam
lebih besar mengalami kejadian hipertensi
penelitian ini lebih banyak responden yang
dan usia 45-55 tahun dengan jumlah 40
mengalami hipertensi. Berdasarkan hasil
sampel lebih sedikit mengalami kejadian
analisis univariat distribusi sampel
hipertensi.
penelitian didapatkan kadar kolesterol total
Berdasarkan analisis univariat normal sebanyak 35 responden (23,2%),
perbandingan antara jumlah responden tidak normal sebanyak 115 responden
laki-laki dan jumlah responden perempuan, (76,2%) yang dimana dalam penelitian ini
ditemukan dengan presentase jumlah lebih banyak responden yang mengalami
pasien laki-laki sebanyak 90 responden kadar kolestrol total tidak normal.
(59,6%) lebih banyak mengalami hipertensi Berdasarkan hasil analisis unvariat
dan perempuan sebanyak 60 responden distribusi sampel penelitian didapatkan
(39,7%) lebih sedikit mengalami hipertensi. kadar asam urat normal sebanyak 52
responden (34,4%), tidak normal sebanyak
98 responden (64,9%) yang dimana dalam diharapkan dapat mengatur pola hidup
penelitian ini lebih banyak responden yang dengan baik, diantaranya dengan
mengalami kadar asam urat tidak normal. melakukan aktifitas fisik yang tidak
berlebih, berolah raga secara teratur, dan
Berdasarkan hasil analisis bivariat
mengurangi asupan makanan yang
didapatkan adanya hubungan antara Kadar
mengandung tinggi lemak.
Kolesterol Total dengan kejadian
Bagi petugas kesehatan perlu
Hipertensi di Wilayah Pesisir Desa Muara
diingatkan kembali untuk melakukan
Tinobu, Desa Basule dan Desa Otole
program penyuluhan kepada masyarakat
Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe
agar mereka dapat melalui pola hidup sehat.
Utara. dengan nilai p-value adalah 0,013
(p<0,005) dan nilai POR= 3,000
DAFTAR PUSTAKA
(CI95%=1,334-6,747). Hal ini berarti kadar
kolesterol total memiliki hubungan yang Ahmadi, A.P., 2014. Hubungan
bermakna dengan kejadian hipertensi Hiperurisemia, Obesitas Dan
dengan tingkat keeratan kuat, dan orang Riwayat Merokok Dengan
yang memiliki kadar kolesterol total yang Kejadian Hipertensi. Skripsi
tinggi 3,00 kali lebih berisiko mengalami Sarjana. Kendari: Fakultas
hipertensi dibandingkan dengan orang yang Kedokteran. Universitas Halu
memiliki kadar kolesterol total normal. Oleo.
Berdasarkan hasil analisis bivariat
Anggara, F.H.D., Prayitno, N. 2013.
didapatkan adanya hubungan antara Kadar
Faktor-Faktor Yang
Asam Urat dengan kejadian Hipertensi di
Berhubungan Dengan Tekanan
Wilayah Pesisir Desa Muara Tinobu, Desa
Darah Di Puskesmas Telaga
Basule dan Desa Otole Kecamatan Lasolo
Murni, Cikarang Barat Tahun
Kabupaten Konawe Utara. dengan nilai p-
2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan
value adalah 0,010 (p< 0,005) dan nilai
5(1) : 1
POR=2,778 (CI95%=1,303-5,924). Hal ini
berarti kadar asam urat memiliki hubungan Budiarti, Y . 2015. Hubungan Lingkar
bermakna dengan kejadian hipertensi Pinggang Dan Kadar Kolesterol
dengan tingkat keeratan sedang dan orang Total Dengan Tekanan Darah.
yang memiliki kadar asam urat yang tinggi Program Studi Gizi STIKes
2,77 kali lebih berisiko mengalami Ngudi Waluyo 3-4
hipertensi dibandingkan dengan orang yang
memiliki kadar asa urat normal. Destiani, D.P., Rina, S., Ellin. F.,
Syahrul, N. 2016. Evaluasi
SARAN
Penggunaan Obat
Bagi peneliti selanjutnya perlu Antihipertensi Pada Pasien
dilakukan penelitian lebih lanjut, agar dapat Rawat Jalan Di Fasilitas
mengetahui lebih lanjut penyebab Kesehatan Rawat Jalan Pada
hipertensi Tahun 2015 Dengan Metode
Bagi masyarakat khususnya ATC/DDD. Farmako 14 (2) : 2
masyarakat di Wilayah Pesisir Desa Muara
Tinobu, Desa Basule dan Desa Otole,
Feryadi, R., Sulastri, D., Kardi, H. 2014. Johnson, R.J., Feig, D.I., H.A, Jaime.,
Hubungan Kadra Profil Lipid Kang, D.H., 2005. Resurrection
Dengan Kejadian Hipertensi of Uric Acid as Causal Risk
Pada Masyarakat Etnik Factor in Essential
Minangkabau Di Kota Padang Hypertension. Hypertension.
Tahun 2012. Jurnal Kesehatan 45: 18- 20
Andalas 3 (2) : 1-2.
Naue, S. H., Doda, V., Wungouw, H.
Hermawati, E. Dan Enny, P., 2015. 2016. Hubungan Kadar
Hubungan Asupan Kafein Kolesterol Total Dengan
Dengan Kadar Asam Urat di Tekanan Darah Pada Guru di
Puskesmas Banjarnegara. SMP 1 & 2 Eben Haezar dan
Jurnal of Nutrition Collage, SMA Eben Haezar Manado.
Vol.4. Jurnal e-Biomedik (eBm) 4(2) :
2
Ismuningsih, R. 2013 . Pengaruh
Konsumsi Lemak Terhadap Purwaningsih, T., 2010. Faktor-Faktor
Tekanan Darah Penderita Risiko Hiperurisemia, Studi
Hipertensi Rawat Jalan Di kasus di Rumah Sakit Kardinah
Rumah Sakit PKU Kota Tegal.
Muhammadiyah Surakarta.
Skripsi. Program Studi D3 Gizi World Health Organization (WHO).,
Universitas Muhammadiyah 2015. World Health Statistics of
Surakarta. Surakarta. Hypertension.

Das könnte Ihnen auch gefallen