Sie sind auf Seite 1von 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/312032082

UJI EFFECT SIZE MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA VIDEO


TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X MAN 1 PESISIR
BARAT THE TEST OF EFFECT SIZE SCRAMBLE LEARNING MOD...

Article · October 2016

CITATIONS READS

0 1,556

3 authors, including:

Rahma Diani
Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung
14 PUBLICATIONS   8 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

physics learning based on web View project

All content following this page was uploaded by Rahma Diani on 03 January 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 267-277
e-ISSN: 2503-023X https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/index
Oktober 2016

UJI EFFECT SIZE MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE


DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
PESERTA DIDIK KELAS X MAN 1 PESISIR BARAT

THE TEST OF EFFECT SIZE SCRAMBLE LEARNING MODEL


WITH VIDEO LEARNING MEDIA TOWARDS STUDENTS
LEARNING RESULTS ON PHYSICS OF CLASS X
MAN 1 PESISIR BARAT

Rahma Diani1, Yuberti2, Shella Syafitri3


1,2,3
Pendidikan Fisika IAIN Raden Intan Lampung, e-mail: rahmadiani@radenintan.ac.id

Abstract: The purpose of this study was to determine the effect size scramble learning model with video
media on Physics students learning outcomes of class X MAN 1 Pesisir Barat on the measurement
material. The research method used was a quasi experimental design with nonequivalent control group
design. The survey results revealed that the normality test of the experimental class Lcount = 0.161052
and class control while Lcount = 0.149135 Ltable = 0.1726. Terms of normality test L count <L table then
normally distributed data. To test the homogeneity of Fcount<Ftable = 1.166 <1.96 then the data
homogeneous. Test hypotheses obtained tcount> t table = 6.4> 1.708 means that there are significant
scramble learning model with video media to the learning outcomes of students subject matter physics
measurements in class X MAN 1 Pesisir Barat. Furthermore, the effect size obtained results of 0.8.
These results indicate that the learning model Scramble with video media can influence the outcome of
physics students learn as much as 79%.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui effect size model pembelajaran scramble
dengan media video terhadap hasil belajar Fisika peserta didik kelas X MAN 1 pesisir barat pada materi
pengukuran. Metode penelitian yang di gunakan adalah quasi eksperimental dengan desain
nonequivalent control group design. Dari hasil penelitian diketahui bahwa uji normalitas pada kelas
eksperimen Lhitung=0,161052 dan kelas kontrol Lhitung=0.149135 sedangkan Ltabel= 0,1726. Syarat uji
normalitas Lhitung< Ltabel maka data terdistribusi normal. Untuk uji homogenitas, Fhitung < Ftabel = 1,166<
1,96 maka data homogen. Uji hipotesis didapatkan thitung > t tabel = 6,4 >1,708 artinya, terdapat pengaruh
model pembelajaran scramble dengan media video terhadap hasil belajar Fisika peserta didik materi
pokok pengukuran di kelas X MAN 1 Pesisir Barat. Selanjutnya, diperoleh hasil uji effect size sebesar
0,8. Hasil ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Scramble dengan media video dapat
mempengaruhi hasil belajar fisika peserta didik sebanyak 79%.

© 2016 Pendidikan Fisika FTK IAIN Raden Intan Lampung

Kata kunci: effect size, hasil belajar, media video, model pembelajaran scramble

PENDAHULUAN research (McMillan & Foley, 2011).


Effect sizes are the most important While statistical tests of significance
outcome of empirical studies. Most indicate the likelihood that results would
articles on effect sizes highlight their differ by chance (and are depend upon
importance to communicate the practical sample size), effect size measurements
significance of results (Lakens, 2013). tell us the relative importance or
Using specific effect size statistics, or magnitude of the treatment (Springer,
even the concept of magnitude of 2006).
findings as different from statistical Effect size menunjukkan sejauh
significance, is clearly not yet integral to mana suatu variabel mempengaruhi
conducting and reporting educational variabel lain dalam suatu penelitian atau
268 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 267-277

menunjukkan seberapa efektif suatu melakukan segala sesuatunya dengan


variabel mempengaruhi variabel lainnya. sangat teliti dan cenderung
Effect size merupakan ukuran mengenai membosankan (Tri, F, & A, 2012).
signifikansi praktis hasil penelitian yang Fisika merupakan salah satu mata
berupa ukuran besarnya korelasi atau pelajaran dalam rumpun sains yang
perbedaan, atau efek dari suatu variabel sangat erat kaitannya dengan kehidupan
pada variabel lain (Santoso, 2010). sehari-hari manusia (Saregar, 2016).
Effect size juga merupakan besarnya Pembelajaran Fisika adalah
perbedaan maupun hubungan, yang pembelajaran tentang gejala-gejala alam,
bebas dari pengaruh besarnya sampel langit dan bumi (alam sekitar), dengan
(Olejnik, S & Algina, 2003). Effect size tujuan utama untuk mencari keteraturan
measures are the common currency of dalam pengamatan manusia pada alam
meta-analysis studies that summarize the sekitarnya. Fisika menjelaskan berbagai
findings from a specific area of research gejala fisis fenomena yang terjadi di
(Lee, 2000). alam, baik secara teori maupun
Belajar adalah suatu proses yang perhitungan (Diani, 2015).
dilalui peserta didik untuk memperoleh Pembelajaran Fisika bisa dimulai
pengalaman baru melalui mengalami dari diri pendidik dengan memberikan
atau latihan. Untuk memperoleh pengajaran yang lebih mudah dipahami
prestasi/hasil belajar yang baik, proses dan dimengerti oleh peserta didik,
pembelajaran harus dilakukan dengan pemilihan model, dan media
baik dan tepat. Hasil belajar yang pembelajaran membantu peserta didik
bermutu hanya mungkin dicapai melalui untuk lebih mudah memahami materi
proses belajar yang bermutu (Fayakun & pembelajaran. Model pembelajaran yang
P, 2015). Proses belajar mengajar diterapkan harus sesuai dengan situasi,
merupakan suatu proses serangkai kondisi dan kebutuhan peserta didik.
perbuatan pendidik dan peserta didik Yang tidak kalah penting dalam
atas dasar hubungan timbal balik yang pembelajaran adalah pemilihan media
berlangsung dalam situasi edukatif untuk pembelajaran, media pembelajaran yang
mencapai tujuan tertentu (Dwi, W, & H, interaktif akan membantu proses
2015). Proses belajar bisa terjadi dimana penyampaian informasi atau materi
saja dan kapan saja, baik dilingkungan dengan baik dan mudah dimengerti.
sekolah, rumah, maupun masyarakat. Media pembelajaran membantu
Perubahan tingkah laku peserta didik memantapkan pengetahuan pada benak
dapat diketahui dari hasil belajar yang para peserta didik serta menghidupkan
didapatkan, baik pada ranah pengetahuan pelajaran yang dapat mempermudah
(kongnitif), sikap (afektif), maupun pemahaman siswa (Diani, 2016).
keterampilan (psikomotor). Namun kenyataannya, dalam
Mata pelajaran Fisika merupakan proses pembelajaran masih ditemukan
mata pelajaran yang ditakuti oleh para pembelajaran yang bersifat teacher
peserta didik (Afifah, Murniati, & centered, text book oriented, dan
Susilawati, 2013). Kecenderungan ini pendidik menggunakan media belajar
biasanya berawal dari pengalaman seadanya atau malah tidak menggunakan
belajar yang memberikan kesan bahwa media. Pendidik menyampaikan materi
pelajaran Fisika adalah pelajaran berat sesuai dengan apa yang ada pada buku
dan serius tidak jauh dari persoalan ajar yang digunakan saja, tanpa
konsep, pemahaman konsep, memberikan kesempatan atau
penyelesaian soal yang rumit melalui memfasilitasi siswa untuk bereksplorasi
pendekatan matematis sampai kegiatan lebih jauh. Keadaan seperti ini siswa
praktikum yang menuntut mereka menjadi kurang aktif, minat belajar
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 267-277 269

kurang, siswa tidak bisa belajar secara dari keaktifan siswa dalam kelompok
mandiri tanpa adanya pendidik, dan hasil untuk menyelesaikan kartu soal dan
belajar yang rendah. lebih tertantang untuk teliti dalam
Nilai rata-rata ulangan harian menjawab karena jawaban sudah
peserta didik kelas X semester satu tersedia (Handayani, Lestari, & Dahlia,
Tahun Ajaran 2014/2015 pada pokok 2014).
bahasan pengukuran adalah ≤ 75. Jumlah Media yang dipilih untuk untuk
peserta didik yang belum tuntas digunakan adalah video. Salah satunya
mencapai 100%. Hal tersebut dengan media pembelajaran digital yang
menunjukkan bahwa hasil belajar peserta dapat digunakan dalam pembelajaran
didik pada pelajaran Fisika masih sangat seperti media video (Nurcahyo, 2013).
rendah jika dibandingkan dengan kriteria Media pembelajaran berupa media
ketuntasan minimal, yaitu 75 untuk video/animasi ini penting karena tipe
individu. Sedangkan keberhasilan belajar setiap siswa sangat heterogen,
pembelajaran ditandai dengan ketuntasan ada siswa yang tipe belajarnya auditif,
belajar bila 80% dari peserta didik satu visual dan kinestetis (Juriah, 2016).
kelas telah memperoleh nilai 75 keatas. Ni Nyoman Widiantari, H.
Rendahnya hasil belajar peserta didik ini Syahruddin, dan I Wayan Widiana,
disebabkan oleh pemilihan model dan dalam penelitiannya juga
media pembelajaran yang tidak sesuai. mengemukakan bahwa hasil belajar IPA
Dapat dilihat bahwa model pembelajaran peserta didik baik pada kelompok yang
dapat berpengaruh terhadap hasil belajar belajar menggunakan model
peserta didik, memilih suatu model pembelajaran Scramble berbantu media
mengajar, harus sesuai dengan realitas video maupun dengan siswa yang belajar
yang ada dan situasi kelas yang ada, menggunakan model pembelajaran
serta pandangan hidup yang akan konvesional. Secara deskriptif,
dihasilkan dari proses kerjasama kelompok yang belajar menggunakan
dilakukan antara guru dan peserta didik model pembelajaran Scramble berbantu
(Jihad & Haris, 2012). media video memiliki rata- rata hasil
Salah satu model pembelajaran belajar sebesar 22,26, sedangkan
yang dapat digunakan adalah model kelompok yang belajar dengan
pembelajaran. Model pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Scramble merupakan salah satu model konvesional memiliki skor rata- rata
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar sebesar 13,56.
konsentrasi dan kecepatan berfikir
sisiwa, (Huda, 2013) model ini mengajak
siswa untuk mencari jawaban terhadap LANDASAN TEORI
suatu pertanyaan atau pasangan suatu 1. Pembelajaran Fisika
konsep secara kreatif dengan cara Fisika adalah ilmu pengetahuan
menyusun huruf- huruf yang disusun yang paling mendasar, karena
secara acak sehingga membentuk suatu berhubungan dengan prilaku dan struktur
jawaban/pasangan konsep yang benda. (Giancoli, 2001). Fisika adalah
dimaksud. ilmu eksperimental. Fisika merupakan
Beberapa penelitian terkait model materi, energi, dan fenomena atau gejala
pembelajaran Scramble menunjukkan alam, baik yang bersifat makroskopis
bahwa model Scramble memiliki (berukuran besar) maupun yang bersifat
pengaruh yang positif pada mikroskopis (berukuran kecil) (P & P,
pembelajaran. Model pembelajaran 2014). Dalam belajar Fisika, yang
Scramble mampu mempengaruhi hasil pertama dituntut adalah kemampuan
belajar peserta didik, hal ini dapat dilihat untuk memahaman konsep, prinsip
270 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 267-277

maupun hukum-hukum, kemudian g. Pendidik melakukan penilaian,


diharapkan peserta didik mampu penilaian dilakukan berdasarkan
menyusun kembali dalam bahasanya seberapa cepat peserta didik
sendiri sesuai dengan tingkat mengerjakan soal dan seberapa
kematangan dan perkembangan banyak soal yang bisa peserta didik
intelektualnya. kerjakan dengan benar.
h. Pendidik memberikan apresiasi
2. Model Pembelajaran Scremble terhadap peserta didik yang berhasil,
Model pembelajran Scramble dan memberikan semangat kepada
merupakan salah satu model peserta didik yang belum cukup
pembelajaran yang dapat meningkatkan berhasil menjawab dengan cepat dan
konsentrasi dan kecepatan berpikir benar
peserta didik. Metode ini mengharuskan
peserta didik untuk menggabungkan otak 3. Media Video
kanan dan otak kiri. (Huda, 2013). Media pembelajaran merupakan
Dalam pembelajaran scramble ini hal yang penting untuk berlangsungnya
keaktifan dan kreatifitas siswa menjadi suatu pembelajaran di kelas,
hal yang penting karena tanpa hal pembelajaran yang kreatif, komunikatif,
tersebut siswa menjadi tidak dan inovatiflah yang dapat mendukung
berkembang (Tri & L, 2009). Model dalam meningkatkan hasil belajar
pembelajaran scramble mampu peserta didik (Dwi, W, & H, 2015).
mengoptimalkan siswa untuk berpikir Kedudukan media pembelajaran adalah
lebih kreatif dalam menemukan dan sebagai alat penghubung antara pengajar
menyusun suatu pola atau struktur yang dengan peserta didik (Handziko &
baru. Suyanto, 2015). Media video
Sintak pembelajaran Scramble pembelajaran merupakan jenis media
dapat diterapkan dengan mengikuti audio/visual yang menyajikan pesan-
tahap- tahap berikut ini (Huda, 2013). pesan pembelajaran baik yang berisi
a. Pendidik menyajikan materi sesuai konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi
topik. Misalnya pendidik menyajikan pengetahuan untuk membantu
materi pelajaran tentang “Tata pemahaman terhadap suatu materi
Surya”. pembelajaran dalam bentuk gambar dan
b. Setelah selesai menjelaskan tentang suara. Akan terjadi peningkatan prestasi
Tata Surya, pendidik membagikan belajar setelah menggunakan teknologi
lembar kerja dengan jawaban yang informasi atau video pembelajaran yang
diacak susunanya. diambil dari internet (Noviyanto,
c. Pendidik member durasi tertentu Nengsih, & Rosyidatun, 2015). Peranan
untuk pengerjaan soal. media video pembelajaran sebagai
d. Peserta mengerjakan soal berikut:
berdasarkan waktu yang telah a. Dapat menarik perhatian peserta
ditentukan pendidik. didik sehingga dapat menumbuhkan
e. Pendidik mengecek durasi waktu motivasi belajar.
sambil memeriksa pekerjaan peserta b. Memperjelas makna bahan
didik. pengajaran sehingga mudah
f. Jika waktu pengerjaan sudah habis, dipahami siswa.
peserta didik wajib mengumpulkan c. Metode pengajaran lebih bervariasi.
lembar jawaban kepada pendidik. Siswa lebih banyak melakukan
Dalam hal ini baik peserta didik yang kegiatan belajar
selesai maupun belum selesai harus
mengumpulkan jawaban.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 267-277 271

4. Hasil Belajar sehingga layak dijadikan sample (Noor,


Belajar bukan suatu tujuan tetapi 2011). Teknik ini dilakukan dengan cara
merupakan suatu proses untuk mencapai mengambil subjek bukan didasarkan atas
tujuan. Belajar itu sendiri merupakan strata, random, atau daerah tetapi
suatu proses dari seseorang yang didasarkan atas adanya tujuan dan
berusaha untuk memperoleh suatu pertimbngan tertentu. Teknik ini
bentuk perubahan prilaku yang relative berdasarkan pada ciri- ciri atau sifat-
menetap. Belajar merupakan langkah- sifat tertentu yang diperkirakan
langkah atau prosedur yang ditempuh. mempunyai sangkut paut erat dengan
Bukti bahwa seseorang telah belajar ciri- ciri atau sifat- sifat yang ada dalam
ialah terjadinya perubahan tingkah laku populasi yang sudah diketahui
pada seseorang tersebut. sebelumnya. Adapun teknik
Hasil belajar dinyatakan dalam pengumpulan data yang digunakan
klasifikasi yang dikembangkan oleh adalah sebagai berikut: tes, observasi,
Benyamin S Bloom, dalam sistem dan dokumentasi.
pendidikan nasional rumusan tujuan Instrumen penelitian yang digunakan
pendidikan mengacu pada klasifikasi dalam penelitian ini adalah tes objektif
hasil belajar dari Bloom yang secara dan observasi. Lembar tes objektif terdiri
garis besar yaitu aspek kognitif, aspek dari 40 soal dengan lima alternatif
afektif dan aspek psikomotor (Widodo & jawaban pada setiap butir soalnya.
Widayanti, 2012). Dalam penelitian ini Sebelum digunakan, soal tes telah di uji
hasil belajar yang diteliti adalah hasil validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
belajar kognitif. daya beda, dan keberfungsian pengecoh.
Instrument yang digunakan
METODE PENELITIAN selanjutnya adalah lembar observasi
Metode penelitian yang di gunakan yang bertujuan untuk melihat aktivitas
adalah quasi eksperimental (Eksperimen peserta didik yang sedang terjadi secara
Semu). Model desain eksperimen ini runtut dari awal sampai akhir dan untuk
mempunyai kelompok kontrol, tetapi melihat keterlaksanaan model
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk pembelajaran. Data observasi diukur
mengontrol variabel-variabel luar yang menggunakan skala liket
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Teknik Analisis data yang dilakukan
(Sugiyono, 2013) dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji homogenitas,
digunakan desain nonequivalent control uji hipotesis dengan uji t dan uji hasil
group design, desain ini hampir sama observasi. Uji effect size menggunakan
dengan pretest-posttes countrol group rumus (Hake, 2002):
desain hanya pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompok konrol
tidak dipilih secara random. Populasi
tersebut terdiri atas 8 kelas yaitu, IPA dengan:
(1,2,3) dan IPS (1,2,3,4,5). Sampel d = Effect Size
dalam penelitian ini hanya diambil pada MA = rata-rata Gain kelas eksperimen
peserta didik kelas X IPA 2 sebagai MB = rata-rata Gain kelas kontrol
kelas eksperimen dan X IPA 3 sebagai
= standar deviasi kelas eksperimen
kelas kontrol dengan jumlah peseta didik
= standar deviasi kelas kontrol
pada setiap kelas 25 peserta didik.
Setelah diperoleh, nilai d kemudian di
Teknik sampling pada penelitian
interpretasi dengan ketentuan (Coe,
ini dialakukan dengan teknik purposive
2002):
sampling merupakan teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan khusus
272 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 267-277

Tabel 1. Interpretasi nilai effect size


Effect Percentage of Rank of person Probability that Equivalent Probability that
Size control group in a control you could guess correlation, r person from
who would be group of 25 which group a (=Difference in experimental
below average who would be person was in percentage group will be
person in equivalent to from ‘successful’ in higher than
experimental the average knowledge of each of the two person from
group person in their ‘score’. groups, BESD) control, if both
experimental chosen at
group random
(=CLES)
0.0 50% 13th 0.50 0.00 0.50
0.1 54% 12th 0.52 0.05 0.53
0.2 58% 11th 0.54 0.10 0.56

0.3 62% 10th 0.56 0.15 0.58


0.4 66% 9th 0.58 0.20 0.61
0.5 69% 8th 0.60 0.24 0.64
0.6 73% 7th 0.62 0.29 0.66
0.7 76% 6th 0.64 0.33 0.69
0.8 79% 6th 0.66 0.37 0.71
0.9 82% 5th 0.67 0.41 0.74

1.0 84% 4th 0.69 0.45 0.76


1.2 88% 3rd 0.73 0.51 0.80

1.4 92% 2nd 0.76 0.57 0.84


1.6 95% 1st 0.79 0.62 0.87
1.8 96% 1st 0.82 0.67 0.90
2.0 98% 1st (or 1st out of 0.84 0.71 0.92
44)
2.5 99% 1st (or 1st out of 0.89 0.78 0.96
160)
3.0 99.9% 1st (or 1st out of 0.93 0.83 0.98
740)

HASIL DAN PEMBAHASAN eksperimen yang diperoleh peserta didik


Masing - masing kelas terdiri dari adalah 90, dan minimal adalah nilai 60.
25 peserta didik. Kelas eksperimen Sedangkan kelompok kontrol nilai
diterapkan model pembelajaran maksimal 80, dan nilai minimum 60.
Scramble berbantu media video, Lebih jelasnya dapat dilihat pada table 1
sedangkan di kelas kontrol diterapkan dibawah ini.
model konvensional. dari 40 soal yang
telah diujicobakan didapatkan 20 soal
untuk tes akhir. Hasil belajar posstes
yang diperoleh oleh kelompok
eksperimen dengan 20 soal mencapai
rata- rata 77 sedangkan kelompok
kontrol 70,6. Nilai maksimal kelas
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 267-277 273

Tabel 2. Distribusi hasil belajar postes kelompok


bahwa H0 diterima. Jadi dapat
eksperimen dan kelompok control. disimpulkan bahwa sampel berasal dari
N Perolehan Eksperimen Kontrol populasi yang homogen artinya peserta
o f persentas f persentase
didik dari kelas sampel memiliki
e
1 60 1 4% 4 16% kemampuan yang setara.
2 65 - - 5 20% Kehomogenitasan sampel ini
3 70 5 20% 5 20% menyempurnakan prasyarat yang
4 75 6 24% 6 24% dibutuhkan untuk melakukan uji
5 80 9 36% 5 20% hipotesis menggunakan uji t-tes.
6 85 3 12% - - Setelah data dikatakan normal dan
7 90 1 4% - -
Jumlah 25 100% 25 100%
homogen, maka hipotesis dapat diuji
untuk mengetahui adakah pengaruh
Berdasarkan table 1, diketahui bahwa model pembelajaran Scramble dengan
nilai Fisika kelas Eksperimen dan kelas media video terhadap hasil belajar Fisika
kontrol berbeda, penerapan model peserta didik pada materi Pengukuran di
pembelajaran Scramble dengan media kelas X MAN 1 Pesisir Barat. Untuk
video di MAN 1 Pesisir Barat mampu mengetahui ada tidaknya perbedaan
mempengaruhi hasil belajar peserta perlakuan maka digunakan rumus uji t.
didik. jika nilai thitung >ttabel berarti terdapat
Uji normalitas dilakukan untuk pengaruhperlakuan. Berdasarkan dari
mengetahui data berdistribusi normal data yang didapat bahwa thitung = 6,4 dan
atau tidak. Hasil uji normalitas disajikan ttabel = 2,064. Karena thitung > ttabel = 6,4 >
pada tabel 3. 2,064 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Ini menunjukkan bahwa terdapat
Tabel 3. Uji Normalitas pengaruh model pembelajaran Scramble
No Kelompok Lhitung Ltabel Keputusan
dengan media video terhadap hasil
Uji belajar Fisika peserta didik dikelas X
1 Eksperimen 0.161052 0,1726 Ho MAN 1 Pesisir Barat pada materi
diterima pengukuran.
2 Kontrol 0.149135 0,1726 Ho Selanjutnya, dari hasil uji hipotesis
diterima yang diperoleh. Kemudian dilakukan uji
effect size. Hasil yang diperoleh adalah d
Dari hasil uji normalitas diketahui bahwa = 0,8. Hasil ini kemudian di interpretasi
data terdistribusi normal karena dengan menggunakan tabel 1. Diperoleh
Lhitung<Ltabel= 0.161052<0,1726 dan bahwa model scramble dengan media
0.149135<0,1726. video mempengaruhi hasil belajar siswa
Selanjutnya dilakukan uji sebanyak 79 %.
homogenitas. Dengan taraf signifikan α Teknik pengumpulan data
= 0,05 diperoleh Ftab = 1,96 (interpolasi) selanjutnya yang digunakan adalah
dan dari hasil perhitungan diperoleh Fhit dengan menggunakan teknik observasi.
= 1,166 Berdasarkan hasil tersebut Hasil observasi disajikan pada Tabel 4.
terlihat bahwa Fhit < Ftab. Hal ini berarti
Tabel 4. Persentase Hasil Observasi
Observasi Kelas Eksperimen
Keterlaksanaan model scramble Aktivitas Peserta didik dalam
dengan media video Pembelajaran
x 100% x 100%

= =
274 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 267-277

Dari hasil perhitungan, persentase Model pembelajaran Scramble


keterlaksanaan model scramble dengan dengan media video akan membuat
media video kelas eksperimen sebesar 60 peserta didik terbantu dalam mencari
% dan aktivitas peserta didik dalam jawaban, mendorong peserta didik untuk
pembelajaran sebesar 76,6 %. Hal ini belajar mengerjakan soal, semua peserta
menunjukkan bahwa pendidik didik dapat terlibat aktif. Dengan
memberikan pembelajaran yang cukup meningkatnya aktivitas belajar siswa,
baik dengan menggunakan model maka hasil belajar siswapun turut
pembelajaran Scrambel berbantu media meningkat (Diani, 2015). kegiatan
video. pembelajaran ini mendorong
Faktor yang mempengaruhi pemahaman peserta didik terhadap
perbedaan hasil belajar peserta didik materi pembelajaran dengan bantuan
kelas eksperimen dan kontrol adalah teman- teman sesama peserta didik, dan
model pembelajaran dan media adanya pembelajaran sikap disiplin.
pemeblajaran yang digunakan penulis Berdasarkan pemaparan diatas dapat
dalam pembelajaran. Berdasarkan dilihat bahwa secara konseptual dan
deskripsi data hasil penelitian, penerapan operasional antara model scramble dan
model pembelajaran Scramble dengan konvensional berbeda, sehingga hasil
media video mempengaruhi hasil belajar pembelajaran dari kedua model ini pun
fisika peserta didik di MAN 1 Pesisir akan berbeda. Hasil pembelajaran yang
Barat pada materi pengukuran. baik dikarenakan proses pembelajaran
Model pembelajaran Scramble yang terlaksana dengan baik, proses
merupakan salah satu metode pembelajaran menggunakan Model
pembelajaran yang dapat meningkatkan pembelajaran Scramble dapat dilihat dari
konsentrasi dan kecepatan berpikir hasil pengamatan yang dilakukan berada
peserta didik (Huda, 2013). Sehingga pada kategori cukup tinggi. Lembar
penerapan model pembelajaran Scramble observasi ini bertujuan untuk untuk
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil melihat keterlaksanaan model
belajar peserta didik. Dalam pembelajaran yang dilakukan oleh
pembelajaran, peserta didik akan pendidik dan aktivitas belajar peserta
berdiskusi dalam mencari jawaban yang didik secara runtut dari awal sampai
tepat, sesuai dengan soal yang telah akhir pembelajaran.
diberikan pendidik. Kemudian siswa
mengkoreksi (membolak-balik huruf) SIMPULAN DAN SARAN
pilihan jawaban yang diberikan sehingga Simpulan
menjadi jawaban yang tepat/benar. Hal Berdasarkan hasil analisis dan
ini membuat peserta didik menjadi pengolahan data maka disimpulkan
senang dan termotivasi untuk memahami bahwa terdapat pengaruh model
materi dan menjawab pertanyaan yang pembelajaran Scramble dengan media
diberikan pendidik. video terhadap hasil belajar peserta didik
Melalui bantuan media video pada materi pengukuran kelas X MAN 1
peserta didik dapat lebih cepat Pesisir Barat, dengan thitung = 6,4 dan ttabel
memahami materi yang dipelajarinya = 2,064. Karena thitung > ttabel = 6,4 >
(Widiantari, Syahruddin, & Widiana, 2,064 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
2012). Pembelajaran dengan Selanjutnya, diperoleh hasil uji effect
menggunakan media video akan menjadi size sebesar 0,8. Hasil ini menunjukkan
lebih menarik sehingga peserta didik kan bahwa model pembelajaran
akan antusias dalam mengikuti Scramble dengan media video dapat
pembelajaran.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 267-277 275

mempengaruhi hasil belajar fisika Diani, R. (2015). Upaya Meningkatkan


peserta didik sebanyak 79% Aktivitas dan Hasil Belajar
Fisika Siswa dengan
Saran Menggunakan Strategi
1. Diharapkan pendidik dapat memilih Pembelajaran Aktif Tipe
model pembelajaran disertai Inquiring Minds Want to Know
pemilihan media yang tepat agar di SMPO N 17 Kota Jambi.
mengefektifkan aktifitas belajar Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika
peserta didik sehingga berpengaruh Al-Biruni Vol 5 No 1, 133-143.
terhadap hasil belajar peserta didik Diani, R. (2016). Pengaruh Pendekatan
yang baik. Saintifik Berbantukan LKS
2. Sebaiknya guru membangun Terhadap Hasil Belajar Fisika
komunikasi yang baik dengan siswa Peserta Didik Kelas XI SMA
agar proses belajar tidak kaku dan PERINTIS 1 Bandar Lampung.
pasif Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika
3. Peserta didik sebaiknya tidak perlu Al-Biruni Vol 5 No 1, 83-93.
ragu dan takut menuangkan ide-ide Dwi, H. K., W, S., & H, L. (2015).
kreatifnya untuk menyelesaikan Pengembangan Media
berbagai soal-soal Fisika. Pembelajaran Video Tutorial
4. Model pembelajaran Scramble bisa Facebook Untuk Meningkatkan
dimanfaatkan oleh guru-guru sebagai Hasil Belajar Siswa Pada Mata
salah satu alternative dalam proses Pelajaran Pemasaran Online di
pembelajaran khususnya di MAN 1 Smk Negeri 3 Surakarta. Semiar
Pesisir Barat. Nasional Pendidikan Ekonomi &
Bisnis Fakultas Keguruan
DAFTAR PUSTAKA Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Afifah, N., Murniati, N., & Susilawati. Universitas Sebelas Maret, (pp.
(2013). Nur, Afifah, N.A.N 1-10). Surakarta.
Murniati, & Susilawati, Fayakun, M., & P, J. (2015). Efektivitas
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Fisika
Kontekstual Menggunakan Menggunakan Model
Media Video Untuk Kontekstual (Ctl) Dengan
Meningkatkan Hasil Belajar Metodepredict, Observe, Explain
Fisika Pada Kelas XI RPL 1 Terhadap Kemampuan Berpikir
SMK N 8 Semarang. Seminar Tingkat Tinggi. Jurnal
Nasional 2nd Lonttar Physics Pendidikan Fisika Indonesia, Vol
Forum. 11 No 1, 49-58.
Coe, R. (2002). It’s the Effect Size, Giancoli, D. C. (2001). Fisika Edisi
Stupid What effect size is and kelima Jilid 1, Jakarta:
why it is important. British Erlangga. Jakarta: Erlangga.
Educational Hake, R. (2002). Relationship Of
Research Association annual con Individual Student Normalized
ference. Exeter. Learning Gains in Mechanics
Diani, R. (2015). Pengembangan With Gender, Hight School
Perangkat Pembelajaran Fisika Physics and Pretest Scores on
Berbasis Pendidikan Karakter Mathematics and Spatial
dengan Model Problem Based Visualization. Jurnal
Instruction. Jurnal Ilmiah Internasional Vol 1 No 1.
Pendidikan Fisika Al-Biruni Vol Handayani, S., Lestari, R., & Dahlia.
4 No 2, 243-255. (2014). Pengaruh Model
276 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 267-277

Pembelajaran Scramble Model Pembelajaran Scramble


Terhadap Hasil Belajar Siswa Berbantuan Media Video
Kelas VII di SMP Negeri 2 Satu Terhadap Hasil Belajar IPA
Atap Kepenuhan Hulu Tahun Siswa Kelas IV SD di Gugus V
Pembelajarn. Retrieved from Kecamatan Buleleng, Jurusan
Program Studi Pendidikan PGSD, FIP Universitas
Biologi, Fakultas Keguruan dan Pendidikan Ganesha Singaraja,
Ilmu Pendidikan, Universitas Indonesia, 2012.(On- line),
Pasir Pengaraian (On- Line), tersedia di:
tersedia di: http:///e- http:///ejournal.undiksha.ac.id./in
journal.uup.ac.id/../362. dex.php/jjpgsd/article/view/819
Handziko , R. C., & Suyanto, S. (2015). (23 Februari 2016).
Pengembangan Video Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian.
Pembelajaran Suksesi Ekosistem Jakarta: Prenadamedia.
Untuk Meningkatkan Motivasi Noviyanto, T., Juanengsih, N., &
Belajar dan Penguasaan Konsep Rosyidatun, E. S. (2015).
Mahasiswa Biologi. Jurnal Penggunaan Media Video
Inovasi Pendidikan IPA Vol 1 No Animasi Sistem Pernapasan
2, 212-224. Manusia Untuk Meningkatkan
Huda, M. (2013). Model- Model Hasil Belajar Biologi.
Pengajaran dan Pembelajaran: EDUSAINS Vol 7 No 1, 57-63.
Isu- Isu Metodis dan Nurcahyo, Y. D. (2013). Penggunaan
Praragtimatis. Yogyakarta: Media Pembelajaran Video
Pustaka Pelajar. Tutorial Untuk Meningkatkan
Jihad, A., & Haris, A. (2012). Evaluasi Hasil Belajar Siswa Teknik
Pembelajaran. Yogyakarta: Gambar Bangunan SMK N 1
Multi Pressido. Seyegan Pada Mata Pelajaran
Juriah, & Juanengsih, N. (2016). Juriah, Menggambar Dengan Autocad.
Nengsih J., Pembelajaran Yogyakarta: Jurusan Pendidikan
Konstruktivisme Berbantu Media Teknik Sipil dan Perencanaan
Video/Animasi untuk Fakultas Teknik Universitas
Meningkatkan Hasil Belajar Negeri Yogyakarta.
Biologi Siswa Kelas X MIPA 3. Olejnik, S, S., & Algina, J. (2003).
EDUSAINS Vol 8 (1), 108-113. Generalized Eta and Omega
Lakens, D. (2013). Calculating and Squared Statistics: Measures of
reporting effect sizes to facilitate Effect Size for Some Common
cumulative science : a practical Research Designs. Psychological
primer for t-tests and ANOV as. Methods, 434-447.
Frontiers in Psychology VOl 4. P, I., & P, I. (2014). Pengaruh Media
Lee, A. B. (2000). Effect Size Becker. Audio-Visual (Video) Terhadap
Retrieved from Hasil Belajara Siswa XI SMA
www.bwgriffin.com. Pada Konsep Elastisitas. Seminar
McMillan, J. H., & Foley, J. (2011). Nasional Pendidikan IPA UIN
Reporting and Discussing Effect Syarif hidayatullah, (pp. 122-
Size: Still the Road Less 129). Jakarta.
Traveled? Practical Assessment, Santoso, A. (2010). Studi Dekriptif
Research & Evaluation, Vol 16 Effect Size Penelitian-penelitian
No 14. di Fakultas Psikologi Universitas
Ni Nyoman Widiantari, H.Syahruddin, Sanata Dharma. Jurnal
dan I Wayan Widiana, Pengaruh Penelitian, 1-17.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 267-277 277

Saregar, A. (2016). Pembelajaran Jurnal Fisika Indonesia No: 49,


Pengantar Fisika Kuantum Vol XVII.
dengan Media PhET Simulation
dan LKM Melalui Pendekatan
Saintifik: Dampak pada Minat
dan Penguasaan Konsep
Mahasiswa. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Fisika Al-Biruni Vol
5 no 1, 53-60.
Springer, R. (2006). Using Effect Size in
NSSE Survey Reporting.
Research & Practice in
Assessment Vol 1.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Tri, R., F, S. D., & A, W. (2012).
Penggunaan Model Pembelajaran
Scramble untuk Peningkatan
Motivasi Belajar IPA (Fisika)
pada Siswa SMP Negeri 16
Purworejo Tahun Pelajaran
2011/2012. Radiasi Vol 1 No. 1,
1-10.
Tri, W. E., & L, M. (2009).
Implementasi Model
Pembelajaran Scramble Untuk
Meningkatkan Kemampuan
Sintesis (Synthesis) Pada Mata
Pelajaran Biologi. Jurnal
Pendidikan MIPA Vol. 1 No. 1,
20-30.
Widiantari, N. N., Syahruddin, &
Widiana, I. W. (2012). Pengaruh
Model Pembelajaran Scramble
Berbantuan Media Video
Terhadap Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas IV Sd di Gugus V
Kecamatan Buleleng, Jurusan
PGSD, FIP Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja.
Retrieved from
http:///ejournal.undiksha.ac.id./in
dex.php/jjpgsd/article/view/819.
Widodo, & Widayanti, L. (2012).
Peningkatan Aktivitas Belajar
dan Hasil Belajar Siswa Dengan
Metode Problem Based Learning
Pada Siswa Kelas VIIA Mts
Negeri Donomulyo Kulon Progo
Tahun Pelajaran 2012/2013.

View publication stats

Das könnte Ihnen auch gefallen