Sie sind auf Seite 1von 14

DIALOG ROLE PLAY

Tujuan Tugas
Mengaplikasikan teori self care dalam proses keperawatan pada pasien di rumah sakit.

Kasus
Ibu Lala saat ini dirawat di rumah sakit karena habis operasi usus buntu hari kedua. Saat ini
mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, dengan skala nyeri 8. Dari hasil pengkajian didapatkan
data luka bekas operasi masih basah, sepanjang 10cm, tampak bersih, tidak kemerahan, suhu tubuh
370C.

Prolog : Suatu pagi di rumah sakit R di Kota S terdapat seorang pasien bernama Ibu Lala berusia
23 tahun,dirawat dalam rangka pemulihan post operasi appendiciti.

Tahap Pengkajian
Perawat melakukan kunjungan pada pasien.
Perawat : Selamat pagi Ibu. Perkenalkan saya Perawat Fitri dan ini rekan saya Perawat Deni.
Benar dengan Ibu Lala usia 23th?
Pasien : (Mengangguk)
Perawat : Bagaimana Ibu perasaannya pagi ini?
Kok kelihatannya masih pucat, semalam tidurnya nyenyak atau tidak bu?
Pasien : Saya merasa bekas operasinya itu nyeri mbak, tidak nyaman rasanya, saya itu

merasa gelisah sekali mbak jadi ya tidurnya tidak nyenyak mbak, sebentar-sebentar
terbangun.
Perawat : Aduh pantas mukanya tampak lesu sekali.

Hari ini bu, saya dan rekan-rekan perawat shift pagi akan membantu merawat ibu
sampai jam 2 siang nanti.

Nah bu, seperti yang telah kita sepakati sebelumnya pagi ini saya akan meminta
waktu ibu sebentar partner saya akan memeriksa sekitar 10 menit saja untuk
mengumpulkan data kondisi kesehatan ibu dengan menanyakan beberapa
pertanyaan dan melakukan beberapa pemeriksaan ringan.
Ibu sudah siap? Posisinya sekarang sudah nyaman atau belum bu?
Pasien : Iya mbak saya sudah siap, sudah nyaman juga kok mbak.
Perawat : Agar lebih cepat saya mulai sekarang ya bu.
Ibu merasa sulit untuk bernafas atau tidak?
Pasien : Iya mbak, saya itu merasa sesak nafas.
Perawat : Merasa sesak nafasnya terus menerus atau hanya sesekali bu?
Pasien : Sesekali sih mbak kadang sesak mbak kadang ya lega napasnya
(Sembari bertanya perawat memeriksa RR pasien untuk memvalidasi pernyataan pasien)
Perawat : Ibu sejak semalam sudah minum berapa banyak ?
Suami Pasien : Ini mbak habis 4 gelas ini mbak (menunjukkan sebuah gelas)
Perawat : Lalu Ibu tadi sarapannya dihabiskan atau tidak?
Suami Pasien : Ini mbak cuma dimakan 3 sendok saja.
Perawat : Aduh kok makannya cuma sedikit, ditambah ya Bu makannya supaya tidak

lemas. Sedikit-sedikit saja makannya tidak apa-apa tapi sering ya. Lalu tadi
sayurnya dimakan apa tidak?

Suami Pasien : Dimakan kok mbak, dihabiskan malahan, cuma Ibu ini makan nasinya itu lho
mbak yang susah.
Perawat : Oh bagus sekali sayurnya dihabiskan nanti siang nasinya juga di habiskan ya bu.
Pasien : (tersenyum dan mengangguk)
Perawat : Ibu muntah atau tidak? Ada rasa mual?
Istri Pasien : Muntah tidak mbak, mual juga tidak.
Perawat : Sejak semalam Ibu sudah BAB belum?
Pasien : Sudah mbak.
Perawat : Berapa kali bu? BAB-nya lancar atau tidak? Banyak atau sedikit?
Suami Pasien : Satu kali, Lancar mbak.
Pasien : Seperti biasa mbak BAB-nya seperti sebelum sakit.
Perawat : Lalu untuk BAK-nya? Sejak semalam sudah BAK berapa kali?
Suami Pasien : Pipisnya sudah tiga kali mbak.
Perawat : Pipisnya banyak atau tidak? Apa ibu memperhatikan warna urine Ibu?
Suami Pasien : Pipisnya ya segini ini lho mbak, warnanya kuning pekat mbak (menunjukkan
pispot yang berisi urine pasien)
Perawat : Ini ibu kurang minum bu, minumnya ditambah ya bu sedikit-sedikit saja kalau
tidak bisa banyak yang penting sering.
Suami pasien : Iya mbak.
Tu bu dengar kata mbaknya, ibu minumnya harus dibanyakin.
Pasien : (tersenyum simpul)
Perawat : Lalu apakah ada keluhan lain bu soal BAB dan BAK-nya?
Pasien : Setelah operasi mbak saya merasakan sakit tiap pipis
Perawat : Sakitnya seperti apa ya bu?
Pasien : Seperti terbakar gitu mbak rasanya saat pipis
Perawat : Ada lagi yang lain bu?
Pasien : Itu mbak saya masih belum bisa kentut semenjak operasi
Perawat : Untuk luka operasinya sendiri bagaimana bu? Ada keluhan?
Pasien : Rasanya itu mbak sakit sekali perut saya yang bagian di operasi itu lho mbak yang
sakit sekali.
Perawat : Sakitnya itu seperti apa ya bu?
Pasien : Nyeri gitu mbak rasanya.
Perawat : Permisi ya bu, saya lihat ya bu luka operasinya.

(Perawat melihat luka operasi pasien dan mendapati luka masih basah namun
tidak kemerahan dan luka operasi tersebut bersih)
Perawat : Bu ini bekas operasinya bagus kok, lukanya bersih juga tidak kemerahan. Hanya
belum kering saja.
Pasien : Memang lukanya memang keringnya lama ya mbak?
Perawat : Ya semuanya tergantung kondisi ibu juga, kalau kondisi ibu stabil luka bekas
operasinya juga aka cepat kering.
Nah ibu, apakah ibu merasakan gangguan istirahat dan aktivitas?
Pasien : Kalau istirahat ya terganggu mbak, kan saya merasa nyeri jadi tidak bisa nyenyak
tidurnya.
Perawat : Lalu untuk aktifitasnya sendiri bu? Ibu sudah bisa duduk?
Pasien : Belum mbak, tiduran saja sakit.
Perawat : Oh begitu ya, jadi ibu masih memerlukan bantuan untuk melakukan aktivitas
yang ringan?
Pasien : Iya mbak, badan saya masih lemas, apa-apa perlu dibantu. Tapi kalau hanya
menggerakkan tangan dan kaki saya masih bisa kok mbak.
Perawat : Kok hanya Bapak yang nungguin bu?
Suami pasien : Anak-anak kan sekolah mbak, tapi nanti adiknya bapak akan gantikan saya jaga

ibu soalnya saya mau bereskan pekerjaan dirumah. Tidak enak juga mbak nitip
anak-anak ke tetangga lama-lama.
Perawat : Oh begitu ya, tu Ibu kasihan anak-anaknya ditinggal dirumah, ibu banyak istirahat

dan makan ya dan jangan banyak bergerak dulu supaya lekas pulih kondisinya.
Jadi dapat segera berkumpul dengan anak-anak.
Pasien : Iya mbak saya juga tidak mau lama-lama di rumah sakit.
Perawat : Nah ibu saya sudah selesai, ada keluhan lain yang ingin ibu sampaikan atau
barangkali ada yang ingin ditanyakan?
Suami pasien : Ini mbak badan istri saya kok rasanya panas ya mbak?
Pasien : Iya mbak saya merasa panas badan saya
Perawat : Saya ukur suhunya dan sekalian tensinya ya bu (perawat melakukan validasi
pernyataan pasien dengan mengukur suhu tubuh dan tensi pasien)
Suami pasien : Bagaimana mbak suhu badan istri saya berapa?Tensinya berapa?
Perawat : Suhunya normal kok 370 Cs dan tekanan darahnya juga normal 120/80mmhg.

Baik ibu, saya sudah mendapatkan data yang saya butuhkan. Jadi ibu merasa
luka operasinya nyeri dan lukanya juga masih basah, ibu juga terkadang merasa
sesak nafas ya bu, makannya hanya tiga sendok, minumnya sudah empat gelas,
BAB-nya seperti biasa, sejak selesai opersi sampai saat ini belum kentut ya,
BAK-nya sudah tiga kali warna urinenya kuning pekat dan ibu merasakan sakit
saat kencing, lalu untuk melakukan aktivitas ringan masih memerlukan bantuan
dan tidurnya belum bisa nyaman ya bu.
Pasien : Iya mbak benar
Perawat : Nah ibu sudah bagus sekali ibu mau makan pagi ini meskipun belum dihabiskan

dan ibu juga sudah banyak minum sejak semalam tapi nanti siang makannya
dihabiskan ya bu dan minumnya ditambah lagi.
Pasien : Iya baik mbak
Perawat : Baik ibu, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat lagi yang akan

kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk menyampaikan
diagnosa keperawatan dari gangguan kesehatan yang ibu alami. Ibu silahkan
dilanjutkan istirahatnya, terima kasih atas waktunya, kalau perlu bantuan
silahkan pencet belnya kami siap membantu ibu, saya permisi dulu ya pak, bu
(berpamitan).

Tahap Diagnosa
Perawat : Selamat pagi Ibu. Perkenalkan saya Perawat Dayah.
Benar dengan Ibu Lala berumur 23 tahun? Saya lihat gelangnya ya Bu.
Istri Pasien : Iya suster benar
Pasien : (Mengangguk)
Perawat : Bagaimana Bu perasaannya pagi ini? Kok kelihatannya masih pucat?
Pasien : Saya merasa bekas operasinya itu nyeri Sus, tidak nyaman rasanya, saya itu merasa
gelisah sekali sus jadi ya tidurnya tidak nyenyak sus, sebentar-sebentar terbangun.
Perawat : Aduh pantas saja wajahnya belum cerah.

Hari ini Bu, saya dan rekan-rekan perawat shift pagi akan membantu merawat ibu
sampai jam 2 siang nanti.

Nah Bu, seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan ada perawat lagi
yang akan kemari ya Bu untuk menyampaikan diagnosa keperawatan mengenai
gangguan kesehatan yang Ibu alami saat ini.

Ibu sudah siap menerima penjelasan dari saya? Posisinya sekarang sudah nyaman
atau belum bu?
Pasien : Iya suster silahkan saya sudah siap, posisi saya sudah enak kok sus.
Perawat : Ibu, berdasarkan data yang telah kami peroleh dan telah kami kaji kami

mendiagnosa ibu mengalami nyeri akut berhubungan dengan agens cedera atau
nyeri yang ibu rasakan disebabkan operasi usus buntu yang baru saja dijalani. Ibu
juga beresiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer yang tidak
adekuat atau ibu ada resiko infeksi karena kekebalan tubuh ibu menurun. Tapi ibu
tidak perlu khawatir infeksi itu hanya resiko dan kami disini berupaya mencegah
resiko tersebut dengan sebaik-baiknya.
Perawat : Nah ibu saya sudah selesai menyampaikan diagnosa keperawatan, ada keluhan yang

ingin ibu sampaikan atau barangkali ada yang ingin ditanyakan?Atau ada
penjelasan saya yang kurang jelas?
Pasien : Tidak suster, saya sudah mengerti.
Perawat : Baik ibu, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat lagi yang akan

kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk menyampaikan
rencana tindakan keperawatan yang akan ibu terima selama dirawat disini. Ibu
silahkan dilanjutkan istirahatnya, terima kasih atas waktunya, kalau perlu bantuan
silahkan pencet belnya, saya permisi dulu ya pak, bu (berpamitan).

Tahap Intervensi
Perawat : Selamat pagi ibu. Perkenalkan saya suster Nurfa.
Benar dengan Ibu Lala 23 thn? Saya lihat gelangnya ya pak.
Pasien : (Mengangguk)
Perawat : Bagaimana bu perasaannya pagi ini? Kok kelihatannya kurang semangat?
Pasien : Ini sus saya merasa bekas oprasinya itu nyeri sus, tidak nyaman rasanya, saya itu
merasa gelisah sekali sus jadi saya tidak bisa nyaman beristirahat.
Perawat : Aduh pantas mukanya tampak lesu sekali.

Hari ini bu, saya dan rekan-rekan perawat shift pagi akan membantu merawat ibu
sampai jam 2 siang nanti.

Seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan ada perawat lagi yang
akan kemari ya bu untuk menyampaikan rencana tindakan keperawatan yang akan
ibu terima selama menjalani perawatan disini.
Nah, ibu sudah siap? Posisinya sekarang sudah nyaman atau belum bu?
Pasien : Iya suster saya sudah siap, sudah nyaman juga kok sus posisinya.
Perawat : Tadi kan ibu sudah diberitahu gangguan kesehatan yang ibu alami. Kami sudah

berkolaborasi dengan Dokter dan ibu mendapat terapi obat. Ada obat analgesic
untuk diminum dan ada antibiotik yang suntikkan..Obat ini berfungsi agar nyeri
yang bapak rasakan berkurang serta mencegah infeksi lebih lanjut.Kami juga akan
membersihkan luka operasi ibu secara berkala. Untuk antibiotiknya sendiri
harganya cukup mahal jadi kami minta persetujuan dulu dan perlu tanda tangan dari
pihak keluarga jika setuju.
Suami Pasien : Memang harga antibiotiknya berapa ya sus?
Perawat : Harganya Rp 200.000,00 tiap suntikan dan satu hari bapak akan disuntik 2 kali
jadi untuk antibiotiknya saja sehari biayanya Rp 400.000,00.
Suami Pasien : Gimana bu, mau tidak?
Pasien : Mau lah pak, Ibu inign cepat sembuh.
Suami Pasien : Baik sus, saya akan menandatanganinya.
Perawat : Silahkan pak tanda tangan disini.

Nah ibu saya sudah selesai menyampaikan rencana tindakan keperawatan yang
akan ibu terima selama menjalani perawatan disini supaya ibu lekas sembuh,
bagaimana ibu sudah jelas atau belum? Perlu saya ulang ibu penjelasannya?
Pasien : Sudah cukup sus saya sudah jelas.
Perawat : Baik ibu, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat lagi yang akan

kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk melaksanakan
rencana tindakan keperawatan yang baru saja saya jelaskan kepada ibu. Ibu
silahkan dilanjutkan istirahatnya, jika perlu bantuan silahkan pencet bel ya bu.
Terimakasih atas waktunya, saya permisi dulu ya bu, pak (berpamitan).

Tahap Implementasi
Perawat : Selamat pagi ibu . Perkenalkan saya suster Munica Surtiono.
Benar dengan ibu Lala berumur 23 tahun? Saya lihat gelangnya ya bu.
Pasien : (Mengangguk)
Perawat : Bagaimana bu perasaannya pagi ini? Sudah merasa baikan atau belum?
Pasien : Belum sus saya masih merasa bekas oprasinya itu nyeri sus, tidak nyaman rasanya,

saya itu merasa gelisah sekali sus jadi ya tidurnya tidak nyenyak sus, sebentar-
sebentar terbangun.
Perawat : Jadi nyerinya masih terasa sekali ya bu?
Pasien : Iya suster.
Perawat : Nah bu, seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan ada perawat lagi

yang akan kemari ya bu untuk melaksanakan tindakan keperawatan yang tadi sudah
dijelaskan. Nah, ibu sudah siap?
Pasien : Iya suster saya sudah siap.
Perawat : Permisi bu saya bersihkan dulu ya luka operasinya. (perawat membersihkan luka

bekas operasi pasien).Nah ibu ini obatnya yang untuk diminimun, bisa minum
obatnya sendiri kan ibu?
Suami Pasien : Biar saya saja sus yang bantu minumkan.
Pasien : Tidak usah pak, ibu bisa kok minum obatnya sendiri
Perawat : Iya bu memang sebaiknya obatnya diminum sendiri, sekalian ibu latihan bergerak
sedikit-sedikit. Saya suntikkan ya antibiotiknya.
(pasien meminumobat dan perawat menyuntikan antibiotik)
Perawat : Baik ibu, saya sudah selesai melaksanakan tindakan keperawatan untuk ibu.
Mungkin ada yang ingin ditanyakan? Atau ada keluhan yang ingin disampaikan?
Pasien : Tidak sus terimakasih saya mau istirahat sus ngantuk rasanya habis minum obat.
Perawat : Iya bu memang seharusnya ibu banyak istirahat supaya lekas sembuh. Baik ibu,

cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat lagi yang akan kemari,
mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk melakukan evaluasi kondisi
kesehatan ibu dari pagi sampai siang ini setelah mendapatkan serangkaian asuhan
keperawatan dari kami. ibu silahkan dilanjutkan istirahatnya, terima kasih atas
waktunya, jika perlu bantuan silahkan pencet belnya ya, Saya permisi dulu bu, pak
(berpamitan).
Tahap Evaluasi
Perawat : Selamat siang bapak. Perkenalkan saya perawat Ifdy dan ini rekan saya suster Ayu.
Benar dengan Ibu Lala 23thn ? Saya lihat gelangnya ya bu.
Pasien : (Mengangguk)
Perawat : Bagaimana bu perasaannya siang ini?
Pasien : Sudah lebih baik mas dari pada pagi tadi.
Perawat : Aduh pantas mukanya sudah lebih cerah.

Nah bu, seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan ada perawat lagi
yang akan kemari ya bu untuk melihat kondisi ibu setelah mendapatkan serangkaian
tindakan keperawatan dari kami dari pagi tadi sampai siang ini. Nah saya akan
menanyakan beberapa pertanyaan dan melakukan beberapa pemeriksaan ringan.
Nah, ibu sudah siap? Posisinya sekarang sudah nyaman atau belum ibu?
Pasien : Iya mas saya sudah siap
Perawat : Apakah sudah merasa baikan atau masih merasakan nyeri di luka bekas operasinya?
Pasien : Sudah lebih baik mas, ya masih nyeri tapi nyerinya tidak terus menerus seperti pagi
tadi.

(Perawat melihat luka operasi pasien dan mendapati luka mulai kering, tidak kemerahan dan luka
operasi tersebut bersih)
Perawat : ibu ini bekas operasinya bagus kok, lukanya bersih juga tidak kemerahan dan
sudah mulai kering.
Ibu masih merasa sesak napas bu ?
Pasien : Sudah tidak mas, tidak sama sekali.
(Sembari bertanya perawat memeriksa RR pasien untuk memvalidasi pernyataan pasien)
Perawat : ibu sejak pagi sampai siang ini sudah minum berapa banyak ?
Suami Pasien : Ini mas habis 2 botol air mineral.
Perawat : Lalu ibu makan siangnya dihabiskan atau tidak?
Suami Pasien : Dihabiskan mas semuanya.
Perawat : Oh bagus sekali ibu nafsu makannya sudah kembali
Pasien : (tersenyum dan mengangguk).
Perawat : Ibu muntah atau tidak? Ada rasa mual?
Suami Pasien : Muntah tidak mas, mual juga tidak.
Perawat : Dari tadi pagi ibu sudah BAB belum?
Pasien : Belum mas.
Perawat : Lalu untuk BAK-nya? Dari pagi tadi sudah BAK berapa kali?
Suami Pasien : Sudah 2 kali mas.
Perawat : Pipisnya banyak atau tidak? Apa Bapak memperhatikan warna urine ibu ?
Pasien : Pipisnya seperti biasa mas warnanya juga seperti biasa sebelum sakit.
Perawat : Lalu apakah ibu sudah bisa kentut?
Pasien : Sudah sus, perut saya rasanya lega sekali.
Perawat : Lalu kencingnya masih sakit bu?
Pasien : Sudah tidak kok mass.
Perawat : Nah ibu, apakah ibu masih merasakan gangguan istirahat dan aktivitas?
Pasien : Kalau istirahat saya sudah mulai bisa nyenyak tidurnya mas, kan nyerinya sudah
banyak berkurang.
Perawat : Lalu untuk aktifitasnya sendiri bu ?
Pasien : Saya tadi sempat duduk sebentar mas dan rasanya badan saya sudah mulai enak
untuk digerakan.
Perawat : Sudah mulai bisa duduk ya, nah selanjutnya ibu berlatih untuk bangun dari tempat

tidur ya. Sekarang saya ukur suhunya dan sekalian tensinya ya bu . Suhunya normal
370 C dan tekanan darahnya juga normal 120/80mmHg.

Baik ibu, saya sudah mendapatkan data yang saya butuhkan. Jadi ibu merasa nyeri
luka operasinya sudah berkurang ya, ibu juga sudah tidak sesak nafas, makan
siangnya dihabiskan, minumnya juga banyak, ibu belum BAB tapi sudah bisa
kentut ya bu, BAK-nya dua kali warna urinenya jernih seperti sebelum sakit dan
ibu sudah tidak merasakan sakit saat kencing, lalu ibu sudah bisa duduk dan
tidurnya sudah mulai nyenyak ya bu.
Pasien : Iya mas benar
Perawat : ibu sudah mengalami kemajuan yang cukup baik dibandingkan kondisi ibu pagi tadi.

Dipertahankan ya bu, juga berlatih bergerak sedikit-sedikit ya bu supaya


kondisinya lekas pulih sepenuhnya.
Pasien : Iya mas baik
Perawat :Baik ibu, cukup sekian dari saya, setelah ini ibu akan dibantu rekan-rekan perawat

shift siang untuk melakukan pengecekan kondisi kesehatan ibu secara berkala,
sekalian saya dan rekan-rekan perawat shift pagi mohon pamit. Jika ibu butuh
bantuan silahkan pencet bel. Silahkan dilanjutkan istirahatnya, terima kasih atas
waktunya, saya permisi dulu ya bu, (berpamitan).
LAMPIRAN
Form Pengkajian Pasien
I. Identitas Pasien
No RM : 9989/10122013/P
Nama : Laila Noor Fitriana
Usia : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Boyolali, 01 Februari 1992
Alamat : Jl. Ahmad Yani No. 40, Semarang
No Telp : 085389833793
Pendidikan : Sarjana Ekonomi
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Status Perkawinan : Sudah Kawin

II. Identitas Penanggung Jawab


Nama : M. Rizwan Luthfi
Alamat : Jl. Ahmad Yani No. 40, Semarang
No Telp : 0821988998999
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Hubungan dengan Pasien : Suami

III. Para Pelaku


1. Perawat I : Ana
2. Perawat II : Triset
3. Perawat III : Sri Sus
4. Perawat IV : Thomas
5. Pasien : Sri Puji
6. Suami Pasien : Bambang
TUGAS MATA KULIAH KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
ROLE PLAY KOMUNIKASI DALAM PROSES KEPERAWATAN
“DOROTHEA E. OREM”

Pengampu : Sri Widiyati, SKM, M.Kes

Disusun Oleh : Kelompok Empat


1. Ana Noverita P1337420116180
2. Thomas Aji S P1337420116184
3. Tri Setyaningsih P1337420116185
4. Sri Puji Astutik P1337420116194
5. Bambang Suryanta P1337420116196
6. Sri Suswati P1337420116197

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN KELAS KARYAWAN


POLTEKES KEMENKES SEMARANG
2017
Dorothe E. Orem (Teori Orem)
Pandangan Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan
individu dalam melakukan tindakan keperewatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya.
Dalam konsep keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori self care diantaranya :
1. Perawatan Diri Sendiri (self care)
Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care meliputi : pertama, self care itu
sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh individu itun
sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, keshatan serta kesejahteraan
Kedua, self care agency, merupakan suatu kemampuan inidividu dalam melakukan
perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan
dan lain-lain.
Ketiga, adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan
tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatn diri sendiri dengan
menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat ; keempat, kebutuhan self
care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang
bersifat universal dan berhubungan dengan prises kehidupan manusia serta dalam upaya
mempertahankan fungsi tubuh, self care yang bersifat universal itu adalah aktivitas sehari-hari
(ADL) dengan mengelompokkan ke dalam kebutuhan dasar manusianya.
2. Self Care Defisit
Merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum dimana segala perencanaan
kepereawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang dapat diterapkan pada anak yang
belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan
penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara
kualitas maupun kuantitas.
3. Teori Sistem Keperawatan
Merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien
terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada Orem yang mengemukakan tentang
pemenuhan kebutuhan diri sendiri,kebutuhan pasien dan kemampuan pasien dalam melakukan
perawatan mandiri.

Das könnte Ihnen auch gefallen