Sie sind auf Seite 1von 5

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KORPUS ALENIUM

TELINGA

A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
a. Nama
b. Umur
c. Jenis Kelamin
d. Suku/Bangsa
e. Agama
f. Alamat
g. Pendidikan
h. Pekerjaan
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan Utama
Biasanya klien mengeluh adanya nyeri, apalagi jika daun
telinga disentuh. Didalam telinga terasa penuh karena adanya
penumpukan serumen atau disertai pembengkakan.Terjadi
gangguan pendengaran dan kadang-kadang disertai demam.Telinga
juga terasa gatal.
b. Riwayat penyakit sekarang
Waktu kejadian, penyebab trauma, posisi saat kejadian,
status kesadaran saat kejadian, pertolongan segera yang diberikan
setelah kejadian
c. Riwayat penyakit dahulu
Pernah mengalami nyeri pada telinga sebelumnya.
d. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada salah satu keluarga yang mengalami sakit telinga.
3. Pola fungsi kesehatan
a. Pola nutrisi dan metabolism
b. Pola Aktivitas
c. Pola Personal Higyene
d. Pola Istirahat dan tidur
e. Pola Eliminasi
f. Pola hubungan peran
g. Pola penanggulangan stress
h. Pola tata nilai dan kepercayaan
i. Pola fungsi seksualitas
4. Observasi dan pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda vital

Nadi :
Suhu :
TD :
Respirasi :
b. Pernafasan
1) Hidung :
2) Trachea :
3) Bentuk dada :
c. Kardiovascular
d. Persyarafan
Kesadaran :
GCS :
Total nilai :
Kepala dan wajah :
Penglihatan :
Pendengaran :
Penciuman :
Perabaan :
e. Perkemihan
Produksi urine :
Warna :
Bau :
f. Pencernaan
Tenggorok :
Abdomen :
Rectum :
BAB :
Diet :
g. Tulang – Otot – Integumen
Kemampuan pergerakan sendi:
Extremitas: - Atas :.
- Bawah :
Kulit : -Warna kulit :
- Akral :
- Turgor :
h. Sistem Endokrin
Riwayat pertumbuhan & perkembangan fisik :
i. Sistem Hematopoietik
Type darah :
5. Pemeriksaan diagnostic
X.Ray, Bone scans, Arteriogram ,CT
B. ANALISIS DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.
2. Gangguan sensori persepsi (auditori) berhubungan dengan perubahan
sensori persepsi
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya
informasi tentang penyakit, pengobatan.
D. INTERVENSI
1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.
a. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam
rasa nyeri pasien dapat berkurang,
b. Kriteria hasil
1) Melaporkan nyeri berkurang / terkontrol.
2) Menunjukkan ekspresi wajah / postur tubuh rileks.
c. Intervensi
1) Observasi keluhan nyeri, perhatikan lokasi atau karakter dan
intensitas skala nyeri (0-5)
R/. Dapat mengidentifikasi terjadinya komplikasi dan untuk
intervensi selanjutnya.
2) Ajarkan tehnik relaksasi progresif, nafas dalam guided imagery.
R/. Membantu klien untuk mengurangi persepsi nyeri atau
mangalihkan perhatian klien dari nyeri.
3) Kolaborasi: Berikan obat analgetik sesuai indikasi
R/. Membantu mengurangi nyeri

2. Gangguan sensori persepsi (auditori) berhubungan dengan perubahan


sensori persepsi.
a. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1 x 24 jam diharapkan
ketajaman pendengaran pasien meningkat
b. KriteriaHasil :
1) Pasien dapat mendengar dengan baik tanpa alat bantu
pendengaran
2) mampu menentukan letak suara dan sisi paling keras dari
garputala
3) membedakan suara jam dengan gesekan tangan
4) Pasien tidak meminta mengulang setiap pertanyaan yang
diajukan kepadanya
c. Intervensi :
1) Observasi ketajaman pendengaran, catat apakah kedua telinga
terlibat.
R/. Mengetahui tingkat ketajaman pendengaran pasien dan untuk
menentukan intervensi selanjutnya.
2) Berikan lingkungan yang tenang dan tidak kacau, jika
diperlukan seperti musik lembut.
R/. Membantu untuk menghindari masukan sensori pendengaran
yang berlebihan dengan mengutamakan kualitas tenang.
3) Anjurkan pasien dan keluarganya untuk mematuhi program
terapi yang diberikan
R/. Mematuhi program terapi akan mempercepat proses
penyembuhan.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya
informasi tentang penyakit, pengobatan.
a. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24
jam, diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan mengenai
kondisi dan penanganan yang bersangkutan
b. Kriteria hasil :
1) Melaporkan pemahaman mengenai penyakit yang dialami
2) Menanyakan tentang pilihan terapi yang merupakan petunjuk
kesiapan belajar
c. Intervensi :
1) Kaji tingkat pengetahuan pasien.
R/. Mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan pasien
tentang penyakitnya serta indikator dalam melakukan intervensi
2) Berikan informasi pada pasien tentang perjalanan penyakitnya.
R/. Meningkatkan pemahaman klien tentang kondisi kesehatan
3) Berikan penjelasan pada pasien tentang setiap 1 tindakan
keperawatan yang diberikan
R/. Mengurangi tingkat kecemasan dan membantu
meningkatkan kerjasama dalam mendukung program terapi
yang diberikan

Das könnte Ihnen auch gefallen