Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Untuk melakukan budidaya ikan tombro, Anda harus memahami habitat asli ikan ini. Pada habitat
aslinya ikan tombro hidup di perairan sungai, waduk, dan danau dengan ketinggian sekitar 150—600
mdpl dengan kondisi suhu air sekitar 20—25 derajat Celsius. Ikan tombro digolongkan sebagai ikan
pemakan segalanya atau omnivora. Oleh karena itu, ikan tombro dapat memakan lumut, dedaunan,
cacing, serangga, dan lain sebagainya.
Biasanya ikan tombro dipelihara di kolam beton, kantong jaring apung, kolam air deras, kolam tanah,
atau juga tergantung pada ketersediaan lokasi. Yang perlu diperhatikan adalah kualitas dari air itu
sendiri yang membutuhkan pH air sekitar 7—8 dan kadar oksigen cukup tanpa adanya pencemaran dari
kandungan zat kimia berbahaya.
Proses pemijahan ikan tombro harus dirangsang dengan cara membentuk habitat yang mirip seperti
kondisi lingkungan perairan. Ikan tombro dapat memijah secara alami atau dengan rangsangan hormon.
Pasang hapa untuk memudahkan panen larva di bak atau kolam dengan dimensi 4 m × 3 m × 1 m. Hapa
diberi pemberat agar tidak mengambang.
Pasang kakaban berupa ijuk yang dijepit bambu atau papan dengan memiliki dimensi 1,5 m × 0,4 m di
lokasi pemijahan atau di dalam hapa.
Masukkan indukan ikan tombro jantan dan betina dengan rasio perbandingan sekitar 2 atau 3:1,
tergantung pada bobot indukan.
Angkat indukan yang sudah selesai memijah. Pindahkan ke lokasi kolam pemeliharaan induk.
Jika telur sudah berumur sekitar 4 hari, telur akan menetas menjadi larva. Saat menetas, larva masih
memiliki cadangan makanan dari telur. Setelah itu, berikan pakan tambahan seperti pelet untuk larva,
rebusan kuning telur atau juga kutu air. Saat larva berumur sekitar 5 hari, larva siap untuk dipindahkan
ke kolam pembenihan.