Sie sind auf Seite 1von 1

Sistem Layanan Terpadu Pra-nikah (Laduni), Sebuah “Lesson Learn”

Salah satu bentuk intervensi yang bersifat terpadu dalam melibatkan multi sektor dalam nutrition-
specific intervention yang dilaksanakan di tingkat lokal adalah sistem Layanan Terpadu Pra-nikah atau
disingkat Laduni yang dikembangkan di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2010. Laduni adalah
pelayanan pra-nikah yang bersifat menyeluruh kepada calon pengantin yang akan melangsungkan
pernikahan, yang meliputi pelayanan administratif, pelayanan kesehatan dan pelayanan konseling (Sri
Sumarmi et al., 2014b). Laduni dikembangkan dengan tujuan untuk mengatasi masalah tingginya angka
kematian ibu dan bayi, prevalensi BBLR dan anemia pada ibu hamil dan pad awanita usia subur. Pilot
project ini disusun dengan dukungan dana dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kabupaetn Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Dalam mengembangkan sistem layanan
terpadu ini melibatkan berbagai sektor atau lembaga, antara lain Departemen Agama, mulai dari tingkat
desa dengan melibatkan petugas pencatat pernikahan (P3N), petugas kantor Urusan Agama (KUA),
Dinas Kesehatan yang melibatkan petugas Puskesmas dan bidan desa. Laduni diimplementasikan di 9
kecamatan di kabupaten Probolinggo. Alur pelayanan Laduni dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Pelayanan pranikah Laduni di Kabupaten Probolinggo, alaur layanan mulai dari desa,
Puskesmas hinga KUA (Sumber: Sri Sumarmi et al., 2014.b).

28

Laduni merupakan contoh program pelayanan prakonsepsi (preconception care). Preconception care
adalah serangkaian intervensi untuk mengidentifikasi dan modifikasi biomedik, perilaku dan risiko sosial
terhadap kesehatan wanita dan pasangan sebelum terjadinya konsepsi (WHO, 2013). Dengan
pemeriksaan kesehatan prakonsepsi diharapkan seorang wanita yang menginginkan atau merencanakan
kehamilan akan mencapai derajat kesehatan yang baik sejak sebelum hamil, sehingga akan
mendapatkan outcomes kehamilan yang berkualitas. Pelayanan ini tidak hanya menekankan aspek
kesehatan, tetapi lebih jauh lagi menerapkan konsep kesejahteraan sebelum hamil (preconception
wellness). Upaya pengembangan sistem layanan terpadu dalam pelayanan pranikah ini seperti Laduni
yang dikembangkan di Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu bentuk intervensi yang sangat
mendukung gerakan penyelamatan 1000 hari pertama kehidupan, dengan intervensi berupa
supelmentasi multi mikronutrien selama periode prakonsepsi. Sasaran intervensi adalah pasangan calon
pengantin, dan sararan suplementasi adalah calon pengantin wanita. Implementasi dari sistem ini
sesungguhnya telah berjalan dengan baik di 9 kecamatan selama kurun waktu tahun 2010 hingga tahun
2014, namun keberlanjutan dari pilot project ini sangat ditentukan oleh komitmen pemerintah
kabupaten sendiri. Apabila pemerintah setempat tidak memiliki komitmen yang tinggi dalam
mensukseskan gerakan penyelamatan 1000 hari pertama kehidupan, maka upaya yang telah dirintis ini
akan sia-sia. Peran para S.KM di daerah menjadi sangat penting, terutama untuk melakukan advokasi
kepada Bupati ataupun lembaga legeslatif tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan untuk
menentukan kondisi kesehatan di masa yang akan datang

Das könnte Ihnen auch gefallen