Sie sind auf Seite 1von 11

MIMBAR ADMINISTRASI

ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

Menggagas Pengelolaan Pengurangan Resiko Bencana


Transportasi Jalan Raya Di Daerah Sebagai Perda
Alexius Sunaryo
enbanyumanik@gmail.com

Abstract

If all roads as well as infrastructure, volume, and capacity of the road load are
well managed, then the path existency: in terms of view or angle, durability and function
will be longer, at least will survive and function according to standard and specification
that has been fixed-targeted, and there will be no bottlenecks that create new problems ..
It must be admitted that Kuala Lumpur 11 years ago has been thinking and
making serious efforts to manage not to make the road problem a disaster, with some form
of arrangement by the local authorities, so that the road function becomes more smooth
and there is no meaningful congestion.
Based on experience, and short-sighted observations a few years ago, there
were some inspiring ideas. the need for some form of arrangement that supports the use
and management of roads in order to improve and smoothly, among others, are: the need
for restrictions: (1) the amount of transportation on the highway; (2) parking bans on
roads / roads; (3) additional completeness of road signs; (4) means of shelter; including
supporting / supporting facilities / infrastructures. among others: (1) the availability of
space / place / area of a strategic parker and menyahi; (2) the requirement of garage
ownership for the purchase of motorcycles / cars and new means of transportation that
will not cause the danger of congestion on the road.
Restrictions as part of the management of the highway will be more effective if
the government, especially the local government, creates through local regulations, as it
becomes the government's therapeutic. To imitate the good for the good of the people of
the nation and the State is neither guilty nor sinful. Hopefully.
Keywords: Roads, Disasters, Transportation Equipment, Local Regulations.

1
Harus diakui bahwa Kuala Lumpur
A. Pendahuluan 11 tahun yang lalu sudah berfikir
Pertemuan dengan Ikatan dan berupaya serius untuk
Silaturahim Brotherhood pada mengelola agar jangan sampai
Januari lalu mendedahkan ke- masalah jalan raya menjadi suatu
sanggupan kumpulan itu untuk tidak bencana, setidaknya itu yang
lagi menambal jalan berlubang jika menjadi dasar pemikiran Timbalan
tiada lagi masalah sedemikian Ketua Pengarah (Infra) Jabatan
berlaku. ” Bagaimanapun, ruangan Kerja Raya, Datuk Ir. Dr. Roslan
ini masih dan terus membicarakan Md.
masalah jalan raya daripada tidak Kondisi dan masalah jalan raya
rata sama ada lubang dalam, serta motivasi dan semangat
penutup lubang timbul atau dalam, mengelola jalan agar semakin
merekah dan pelbagai jenis
kerosakan lain yang mengancam
1
keselamatan pengguna jalan raya.” Artikel Penuh:
http://www.utusan.com.my/berita/wilayah/m
asalah-jalan-raya-perlu-diatasi-bersama-
1.195654#ixzz4u5zWkP3H
© Utusan Melayu (M) Bhd

85
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

mulus, tidak rethak dan tidak Jalan adalah prasarana transportasi


berlobangpun sama semangatnya darat yang meliputi segala bagian
dengan para pemikir yang jalan, termasuk bangunan
berwenang di bidang yang sama, pelengkap dan perlengkapannya
yaitu bidang jasa marganya di yang diperuntukkan bagi lalu lintas,
Indonesia. Bedanya kalau di Kuala yang berada pada permukaan
Lumpur, semua pihak berwenang, tanah, di atas permukaan tanah, di
segera proaktif mendukung dengan bawah permukaan tanah dan/atau
membuat dan melaksanakan air, serta di atas permukaan air,
berbagai upaya kegiatan kecuali jalan kereta api, jalan lori,
pembangunan dan perbaikan jalan dan jalan kabel;
raya; yang berawal dengan UU RI No 22 Tahun 2009 tentang
penguatan idea dan konsep rencana Lalu lintas dan Angkutan Jalan yang
pembangunan jalan raya yang diundangkan setelah UU No 38
terpadu melalui pertemuan- mendefinisikan
pertemuan praktis semacam “focus Jalan adalah seluruh bagian jalan,
dan atau forum group discution” termasuk bangunan pelengkap dan
(FGD) para pakar bidang terkait perlengkapannya yang
yang dengan penuh keseriusan, diperuntukkan bagi Lalu lintas
sehingga menghasilkan suatu umum, yang berada pada
perencanaan pembangunan jalan permukaan tanah, di atas
raya yang terpadu, sehingga mudah permukaan tanah, di bawah
di realisasi karena telah jelas cara permukaaan tanah dan/atau air,
pelaksanaan dan pengawalannya serta di atas permukaan air, kecuali
yang berupa monitoring dan jalan rel dan jalan kabel. 3
evaluasi, sampai ke tujuan yang Pendapat dari sumberlain
telah ditentukan. Wikipedia, mendefinisikan Jalan Raya,
ensiklopedia bebas dalam bahasa merupakan :
melayu mendefinisikan : jalan utama yang biasa
Jalan raya ialah jalan besar atau digunakan oleh manusia atau
main road yang menghubungkan oleh individu untuk melakukan
satu kawasan dengan kawasan yang perjalanan, Jalan Raya biasanya
lain. Biasanya jalan besar ini diartikan sebagai Jalan Utama
mempunyai ciri-ciri berikut: yang memiliki fungsi untuk
menghubungkan 1 kawasan yang
Digunakan untuk kenderaan satu dengan kawasan yang
bermotor lainnya. Ada beberapa ciri-ciri
 Digunakan untuk orang awam Jalan Raya yang juga perlu
 Dibiayai oleh badan awam kamu ketahui, beberapa ciri
 Pengunaannya tertakluk kepada Jalan Raya diantaranya adalah :
undang-undang pengangkutan. 2 Jalan Raya dapat digunakan
Sedangkan pengertian oleh kendaraan bermotor, Jalan
berdasarkan UU RI No 38 Tahun 2004 Raya biasa digunakan oleh
tentang Jalan
3

https://id.wikibooks.org/wiki/Penerapan_Geo
2
https://ms.wikipedia.org/wiki/Jalan_raya metrik_Jalan_Raya/Pengertian_Jalan

86
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

masyarakat umum, pembiayaan tahan dan fungsi akan semakin


Jalan Raya biasanya biaya lama, setidaknya akan bertahan
pembangunan pembuatan jalan dan berfungsi sesuai standart
raya ini dibiayai oleh baku dan spesifikasi yang telah
perusahaan negara dan kiri yang ditetap-targetkan.
terakhir dari jalan raya adalah
bahwa Jalan Raya Dalam B. Potensi Dan Masalah
penggunaannya biasanya diatur Potensi dan masalah, menunjuk
oleh undang-undang pada dua hal yang seakan
4
pengangkutan. berlawanan yang berada dalam satu
Dengan demikian jalan wilayah obyek atau perihal yang
raya adalah seluruh bagian jalan, sama, yang sedang dibahas. Dalam
termasuk bangunan pelengkap hal ini adalah pembahasan perihal
dan perlengkapannya yang pengelolaan jalan raya, agar
diperuntukkan bagi Lalu lintas terhindar dari peristiwa yang
umum, yang berada pada menimbulkan resiko akibat
permukaan tanah, di atas peristiwa kebencanaan di jalan raya.
permukaan tanah, di bawah Karena kadang tanpa disadari bahwa
permukaaan tanah dan/atau air, pelaksanaan proses pembangunan,
serta di atas permukaan air, tidak dengan sendirinya mengurangi
kecuali jalan rel dan jalan kabel, kerentanan terhadap bahaya alam
berfungsi menghubungkan satu ataupun bahaya dari proses
kawasan dengan kawasan yang pelaksanaan pembangunan itu
lain, dan digunakan untuk sendiri. Oleh sebab itu banyak
kenderaan bermotor, digunakan aktifitas kita, terutama aktifitas
untuk orang awam dibiayai oleh sosial atau komunal yang berskala
badan negara / awam serta besar, akan dapat beresiko
pengunaannya harus sesuai menimbulkan bentuk-bentuk
aturan perundang-undang yang kerentanan baru dan atau menambah
berlaku. memperburuk kerentanan-
Pengelolaan jalan raya kerentanan yang telah ada. Bahkan
ruang lingkupnya bukan saja bila kerentanan itu tetap
bergerak, selain selalu berusaha dibiarkandan berlangsung cukup
untuk meningkat-kembangkan lama, kemungkinan besar akan
jenis dan bentuk pengelolaan dapat menimbulkan efek kerentanan
prasarana phisiknya saja, tetapi baru dan akhirnya dapat
juga sama pentingnya adalah menghambat upaya untuk
memperhatikan fungsi, volume memerangi kemiskinan dan
dan kapasitas dari beban jalan mendorong menghambat
dimaksud. Bila semua hal pertumbuhan ekonomi yang sedang
sebagaimana hal-hal prasarana, kita galakkan. Oleh karena itu, kita
volume, kapasitas dari beban tak boleh berhenti untuk tidak
jalan di kelola dengan baik berbuat yang lebih baik, maka kita
maka, maka existensi jalan dari harus berusaha untuk semakin aktif
segi atau sudut pandang daya dan sungguh-sungguh mencari
kegiatan pembangunan yang juga
4 sekaligus akan memperhatikan
https://manfaat.co.id/manfaat-jalan-raya

87
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

pembangunan atau pemanfaatan dan dampak psikologis”. 6 Artinya


hasil pembangunan yang semakin bahwa setiap peristiwa yang
dapat pengurangan reiko menimbulkan ancaman dan atau
kebencanaannya; dengan gangguan dalam berkehidupan dan
memandang bahwa pengurangan berpenghidupan, yang disebabkan
resiko bencana, sebagai bagian oleh faktor alam, non alam, dan
terpadu dari proses pembangunan faktor manusia disebut dalam
dan bukan sebagai tujuan itu sendiri. wilayah pengertian sebagai
Sejak akhir tahun 1990-an, dunia bencana.
kian mengakui perlunya Pengertian bencana ini, semakin
”mengarusutamakan” menjadi luas karena bencana tidak
pengurangan resiko bencana ke sekedar seperti yang biasanya kita
dalam pembangunan- yakni, lihat/rasakan yang disebabkan oleh
dengan mempertimbangkan dan alam, seperti gempa, tanah longsor,
memperhatikan resiko-resiko kekeringan, angin puting beliung;
bahaya aalam dalam menyusun tetapi meluas termasuk yang
kerangka strategis dan struktur disebabkan oleh karena non alam,
kelembagaan jangka menengah, seperti akibat dari kerawanan sosial,
strategi dan kebijakan negara dan ekonomi dan kerawanan budaya,
sektoral serta dalam perancangan yang dapat menyebabkan timbulnya
proyek dinegara-negara yang bencana sosial. Hal demikian juga
rawan bahaya. 5 telah diantisipasi dan didukung oleh
Masyarakat internasional telah rumusan sebagaimana tertulis dalam
begitu menyadari dan menghargai lampiran Peraturan Kepala BNPB
existensi ciptaan hidup yang Nomor 4 tahun 2008, bahwa : dilihat
berlabel manusia itu; oleh karenanya dari potensi bencana yang ada,
segera menetapkan berbagai hal Indonesia merupakan Negara
yang mengarah kepada upaya dengan potensi bahaya yang sangat
preventif dan curatif/represif tinggi dan beragam, baik berupa
terhadap penanggulangan resiko bila bencana alam, bencana sosial yaitu
terjadi bencana. Bencana, adalah bencana yang disebabkan oleh ulah
“peristiwa atau serangkaian manusia ataupun kombinasi ulah
peristiwa yang mengacam dan manusia dan alam serta akibat
mengganggu kehidupan dan akumulasi dari berbagai sebab yang
penghidupan masyarakat, yang secara alamiah menimbulkan
disebabkan oleh faktor alam dan kedaruratan yang komplek, yang
atau faktor non alam, maupun menyebabkan timbulnya bencana.
faktor manusia, sehingga Dalam buku tentang Pengenalan
mengakibatkan timbulnya korban Karakteristik Bencana dan Upaya
jiwa manusia, kerusakan Mitigasinya di Indonesia, oleh
lingkungan, kerugian harta benda Badan Koordinasi Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB)
tahun 2007, dirumuskan ada sebelas
5
Provention Consortium, People unlimited
Hivos, CIRCLES Indonesia , Perangkat
6
untuk Mengarusutamakan Pengurangan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
Resiko Bencana, Hivos&CIRCLE Indonesia, tentang Penanggulangan/Pengurangan Resiko
Jakarta, 2007 : 1. Bencana.

88
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

(11) jenis kebencanaan yang terjadi kepemilikan dan atau pemakaian


karena dilihat dari penyebabnya, kendaraan yang akan digunakan di
tetapi menurut Yayasan IDEP yang jalan raya semakin mudah dan
berkantor pusat di Bali dalam murah otomatis jumlah kendaraan di
bukunya yang berjudul”panduan jalan raya akan semakin bertambah
Penanggulangan Bencana Berbasis pesat, yang selama ini permasalah
Masyarakat, memberikan 13 jenis kemacetan di jalan raya juga sudah
kebencanaan, ditinjau dari sudut semakin disadari adanya suatu
penyebabnya, yaitu bencana : “1) permasalahan tersendiri yang baru.
Gempa bumi 2) Tsunami 3) Tanah “Kemacetan adalah situasi atau
Longsor 4) Letusan Gunung berapi keadaan tersendatnya atau
5) Badai dan Angin Topan 6) bahkan terhentinya lalu lintas
Banjir 7) Konflik Sosial 8) yang disebabkan oleh banyaknya
Serangan Teroris 9) Kekeringan jumlah kendaraan melebihi
10) Kerawanan Pangan 11) kapasitas jalan. Kemacetan
Kebakaran Perkotaan 12) banyak terjadi di kota-kota
Kebakaran lahan dan hutan serta besar, terutamanya yang tidak
13) Wabah Penyakit.” 7 Artinya mempunyai transportasi publik
bahwa Jenis bencana barupun dapat yang baik atau memadai ataupun
timbul karena penyebab yang juga tidak seimbangnya
awalnya belum dapat diprediksi kebutuhan jalan dengan
akan timbul suatu kerawanan yang kepadatan penduduk, misalnya
kemudian dapat menyebabkan Jakarta.
timbulnya jenis bencana baru. Kemacetan lalu lintas menjadi
permasalahan sehari-hari
1) Masalah di Jalan Raya ditemukan di Pasar, Sekolah,
Berdasarkan gejala yang Terminal bus (seperti kejadian
sekarang semakin meningkat dan ngetem sembarangan, kebakaran
tumbuh pesat adalah akan terjadinya di pemukiman, dll), Lampu
jenis kerawanan baru yang akan merah dan Persimpangan jalan
terjadi di jalan raya. Prediksi raya maupun rel kereta api di
timbulnya kerawanan di jalan raya, Jakarta, Surabaya, Bandung,
karena pembangunan dan perbaian Medan, Semarang, Makassar,
jalan raya atau peningkatan Palembang, Denpasar,
kapasitas jalan dapat dikatakan Jogjakarta, dan kota-kota besar
hanya berkembang menurut deret lainnya di Indonesia. ” 8
hitung, dilain pihak perkembangan Benar adanya bahwa kemacetan
jumlah kendaraan roda empat ke lalu lintas menjadi permasalahan
atas dan apalagi perkembangan sehari-hari ditemukan di pasar,
jumlah kendaraan bermotor roda sekolah, terminal bus (seperti
dua kencederungannya berkembang kejadian ngetem sembarangan,
ke arah / menurut deret ukur. Hal kebakaran di pemukiman, dll),
demikian bila dibiarkan, karena lampu merah dan persimpangan
kemudahan regulasi dan persyaratan jalan raya maupun rel kereta api di
7
Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan,
Yayasan IDEP, Panduan Penanggulangan
Bencana Berbasis Masyarakat,
8
Idepfoundation, Ubud Bali, 2010 : 13-44. https://id.wikipedia.org/wiki/Kemacetan

89
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

Semarang, Makassar, Palembang, kendaraan yang akan digunakan di


Denpasar, Jogjakarta, dan kota-kota jalan raya, semakin mudah dan
besar lainnya di Indonesia. murah, sehingga secara otomatis
Kemacetan dapat terjadi karena jumlah kendaraan di jalan raya akan
beberapa alasan: semakin bertambah pesat, maka
(a) Arus yang melewati jalan telah kemacetan di jalan raya sebagai
melampaui kapasitas jalan akibat bertambahnya jumlah
(b) Terjadi kecelakaan terjadi kendaraan yang berkembang
gangguan kelancaran karena menurut deret ukur tersebut, yang
masyarakat yang menonton akan mendominasi kemacetan di
kejadian kecelakaan atau jalan raya menjadi bencana
karena kendaran yang terlibat tersendiri yang baru.
kecelakaan belum disingkirkan
dari jalur lalu lintas, 2) Potensi Pengelolaan Jalan
(c) Terjadi banjir sehingga Raya
kendaraan memperlambat Pembangunan sarana
kendaraan dan prasarana jalan raya, sebaik
(d) Ada perbaikan jalan, kualitas apapun menurut standart
(e) Bagian jalan tertentu yang umum, selama tidak ada
longsor, kebijakan tentang pengendalian
(f) Adanya rumah-rumah jumlah kendaraan, hanya akan
kumuh/bangunan liar, menciptakan bom waktu
(g) Kemacetan lalu lintas di kemacetan di jalan raya
Perlintasan sebidang karena menjadi BENCANA JALAN
adanya kereta api yang lewat, RAYA DI DAERAH DAN
(h) Adanya kendaraan keluar- NASIONAL, mengingat dengan
masuk. 9 penuh kesadaran bahwa :
Masalah utama yang permanen, 1) Berdasarkan pada peta dunia
dari prediksi kami/saya sebagai rawan bencana gempa,
penulis adalah alasan terjadinya hampir di seluruh Wilayah
kemacetan yang disebabkan oleh Negara Kesatuan Republik
adanya arus yang melewati jalan Indonesia, merupakan
telah melampaui kapasitas jalan, wilayah yang sangat rawan,
dan semakin hari semakin karena dari sisi geografis
bertambah banyak. Masalah Indonesia terletak pada
lainnya dari (b) sampai (h) di atas, adanya pertemuan tiga
sifatnya sangat temporer, dan pada lempeng/kulit bumi aktif,
waktu tidak lama dalam komulatif yaitu : pertama, LEMPENG
jumlah kendaraan pada bulan atau INDO-AUSTRALIA di
tahun tertentu, akan terjadi bagian selatan; kedua,
bencana di jalan raya, apabila, LEMPENG, EURO-ASIA di
kebijakan pemerintah tetap bagian utara; dan ketiga,
diterapkan, yaitu tentang : memberi LEMPENG PASIFIC di
kemudahan regulasi dan persyaratan bagian timur; dalam setiap
kepemilikan dan atau pemakaian proses alami
pergeseran/pergerakkan
9
Ibid,
lempeng lempeng itu

90
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

menimbulkan jalur gempa meningkatkan kapasitas


bumi dan rangkaian gunung persimpangan melalui lampu
berapi aktif sepanjang pulau lalu lintas, persimpangan
Sumatra, Jawa, Bali dan tidak sebidang/flyover,
Nusa Tenggara. Itulah mengembangkan inteligent
sebabnya Michael L.Bak, transport sistem, memberikan
Acting Director, Office of sanksi jika ada yang
Democratic and Decentralized melanggar.11
Governance, United State Justru akan semakin
Agency for Internasional menambah jenis resiko yang
Development (USAID), harus ditanggung oleh
mengingatkan bahwa : masyarakat, karena akan ada
“Indonesia secara geografis obyek / jenis resiko baru
terletak di wilayah yang bilamana peristiwa bencana
sering mengalami bencana. itu terjadi, sehingga
Karena itu penting bagi pengeluaran dana pemerintah
masyarakat-masyarakat yang dan atau pemerintah daerah
tinggal di wilayah ini untuk akan semakin banyak, tetapi
memiliki panduan yang kurang bermanfaat; karena
mereka perlukan dalam kualitas bangunan semakin
kondisi tanggap darurat lama juga akan semakin
secara mandiri.Pengalaman rapuh, sekaligus akan
telah menunjukkan bahwa menimbulkan jenis resiko
para anggota masyarakat, bencana baru yang akan
merupakan pihak pertama diderita masyarakat.
yang merespon saat 2) Kesadaran untuk membuat
10
terjadinya bencana.” kebijakan yang berpihak pada
Maka berdasarkan logika pemanfaatan alat transportasi
simple dan realis tersebut, massal dan pengendalian
perkiraan bencana akan dapat pertambahan jumlah
terjadi kapan saja, sehingga kendaraan pribadi dan
peningkatan jalan dengan penggunaannya yang lebih
pembangunan peningkatan menguntungkan bagi
kapasitas jalan, misalnya : masyarakat umum yang
memperlebar jalan, Lemah, Miskin, Kecil,
menambah lajur lalu lintas Terpinggirkan dan Difabel
sepanjang hal itu (LMKTD) ; dengan demikian
memungkinkan, mengubah pengeluaran dalam
sirkulasi lalu lintas menjadi pembangunan dan
jalan satu arah, mengurangi peningkatan kapasitas jalan
konflik dipersimpangan raya, melalui banyak jenis
melalui pembatasan arus dan jumlah penambahan
tertentu, biasanya yang sarana dan prasaranan jalan
paling dominan membatasi dapat ditekan seminimal
arus belok kanan,
11
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemacetan,
10
Yayasan IDEP, Opcit : hal. x Opcit, hal. 1

91
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

mungkin, sehingga sudah dilakukan dari tahun ke


kesejahteraan sosial akan tahun. Berbagai upaya telah
semakin dirasakan oleh dilakukan agar macet tidak
masyarakat yang tergolong menjadi masalah utama yang
LMKTD tersebut. membuat kehidupan di Jakarta
3) Kedua kesadaran wacana di semakin lambat. Mulai dari
atas yang sekaligus sebagai penerapan ganjil genap,
potensi yang harus pelarangan sepeda motor untuk
dikembangkan mendasari melintasi ruas jalan tertentu,
pola pikir dalam upaya hingga pembangunan
menggagas pengelolaan infrastruktur yang menunjang
pengurangan resiko bencana penggunaan transportasi umum
transportasi jalan raya di massal pun, sudah dilakukan.
daerah sebagai perda., yang Namun, macet tetap menjadi
akan di bahas si bawah ini. musuh bersama warga Jakarta.13
Jadi sudah ada bukti nyata,
C. Menggagas Upaya bahwa pengelolaan jalan raya
“Mencari solusi untuk mengatasi supaya tidak semakin macet dan
kemacetan di Ibu Kota Jakarta bahkan akhirnya menjadi bencana
sudah dilakukan dari tahun ke sosial jalan raya yang lebih
tahun. Berbagai upaya telah merugikan masyarakat kecil, maka
dilakukan agar macet tidak menjadi selama tidak ada perarturan tentang
masalah utama yang membuat pengendalian pertumbuhan dan
kehidupan di Jakarta semakin pertambahan jumlah kendaraan yang
lambat”. 12 Kota Semarang dipakai di jalan raya, maka secara
seharusnya berkaca secara teliti extrim dapat disimpulkan hanya
dari DKI Jakarta yang sekarang baru akan menghabiskan dana yang tidak
timbul idea krateatifnya dalam sedikit, tetapi masyarakat kecil akan
rangka mengelola jalan raya, supaya semakin terhambat perkembangan
tidak semakin macet, sehingga : sosial ekonomi dan
Gubernur DKI Jakarta, Djarot kesejahteraannya. Karena semisal
Saiful Hidayat, mengeluarkan 50%nya saja dari jumlah dana
usulan agar siapapun yang ingin untuk pembangunan jalan raya itu,
memiliki kendaraan, harus dapat dipakai untuk program
mempunyai garasi. Hal tersebut pemberdayaan peningkatan
tertuang dalam Peraturan pengembangan ekonomi bagi
Daerah Nomor 5 Tahun 2014, masyarakat umum yang Lemah,
yang telah diterbitkan sejak Miskin, Kecil, Terpinggirkan dan
bulan April 2014 lalu. Mencari Difabel (LMKTD) dalam program
solusi untuk mengatasi pengentasan kemiskinan di
kemacetan di Ibu Kota Jakarta perkotaan atau di pedesaan, pasti
akan membantu banyak warga
12
Read more at masyarakat yang benar-
https://kumparan.com/rinifriastuti/isi-
13
perda-yang-haruskan-masyarakat- Read more at
punya-garasi-sebelum- https://kumparan.com/rini-friastuti/isi,
belikendaraan#WG1vGuYpAVWCt17s. ibid., hal.1
99

92
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

benarsemakin dapat meningkat Tidak akan ada alasan yang sangat


kesejahteraannya; logis untuk menghindari penolakan
Oleh sebab itu seharusnya para kebijakan pengendalian jumlah alat
pejabat PEMDA Kota Semarang, transportasi di jalan raya, sebagai
sangat tepat bila, saling cara yang sangat tepat dalam rangka
menyadarkan dan menguatkan mengelola jalan raya agar semakin
dengan mulai mempelopori dan atau tahan lama dalam memberikan
mendukung wacana gagasan fungsi pelayanan transportasi massal
perlunya perda pengelolaan jalan bagi pemenuhan kebutuhan pokok
raya, ke arah pembatasan maximal masyarakat umum, mengingat :
jumlah dan tahun produksi, serta Secara geografis hampir di seluruh
peraturan lain yang mendukung ke wilayah NKRI merupakan wilayah
pengendaliaan jumlah dan yang berada pada daerah rawan
penggunaan alat transportasi pribadi bencana alam, gempa tsunami,
utamanya, agar aktivitas di jaalan gunung berapi yang sewaktu waktu
raya akan semakin murah dan peristiwa itu dapat terjadi; dan bila
mudah penggunaannya; sehingga itu terjadi dapat berakibat pada
semua pihak diuntungkan dengan masalah sosial yang lainnya;
penambahan jumlah kendaraan Sebagai bahan pertimbangan
terutama kendaraan bagi penyedia akan terdapat keuntungan dan
transportasi massal. Pada akhirnya kerugian, bila pememeritahan
masyarakat beralih menggunakan negara dan pemerintahan daerah
alat transportasi massal yang lebih memiliki peraturan tentang
mudah dan murah. Aparat pengendalian jumlah kendaraan
pemerintah negara dan daerah, wajib yang berfungsi khusus/pribadi atau
untuk memberikan dukungan berfungsi sosial/kendaraan angkutan
kebijakan yang benar-benar tepat massal, Tabel 1 :
sasaran bagi masyarakat
kebanyakan, sehingga program yang D. Penutup
berorientasi pada kepentingan Menggagas pengelolaan pengurangan
umum, semakin nyata manfaat dan resiko bencana transportasi jalan raya
pelaksanaannya. di daerah sebagai peraturan daerah,
Aparat pemerintah sebagai mungkin belum memeuhi logika
Tokoh yang dipercaya masyarakat, kebutuhan umum pada saat ini, tetapi
akan semakin andil besar dalam kami yakin bila saat ini mulai banyak
upaya mensejahterakan warganya, orang yang memikirkan ke arah hal
manakala semakin berfungsi sebagai tersebut, pastilah akan ditemukan
fasilitator dan sebagai penggerak beberapa hal yang pada dasarnya akan
yang berani tidak memperjuangkan sangat diperlukan ke depan, mengingat :
kesejahteraannya sendiri, tetapi pada 1. Kita hidup dan berpengidupan di
waktu yang tepat dapat mengambil wilayah yang menjadi pusara pusat
hati masyarakat atau bahkan terjadinya bermacam bencana alam,
melakukan tindakan dengan yang bila kita tidak siap akan
semakin mendukung pengendalian mengakibatkan masalah yang
jumlah dan kualitas kendaraan semakin rumit dan menumpuk,
pribadi, sebagai cerminan ucapan maka perlu kita sadari dengan
terima kasih pada masyarakatnya. perbuatan antisipasi, sebagaimana

93
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

salah satunya dengan gagasan 2) Yayasan IDEP, Panduan


tersebut di atas. Penanggulangan Bencana Berbasis
2. Lebih baik situasi kebencanaan yang Masyarakat, Idepfoundation, Ubud Bali,
sulit diprediksi, akan semakin 2010
percaya diri manaakala masyarakat 3) Undang-Undang Nomor 24 Tahun
dan aparat kita telah menyiapkan 2007 tentang
diri, untuk setidaknya mengurangi Penanggulangan/Pengurangan Resiko
resiko bencana, daripada tidak sama Bencana
sekali, karena penyesalan dalam 4)http://www.utusan.com.my/berita/wila
kerugian akan resiko bencanya, akan yah/masalah-jalan-raya-perlu-diatasi-
tidak ada artinya sama sekali. bersama- 1.195654#ixzz4u5zWkP3H
5
)
https://id.wikibooks.org/wiki/Penerapan_
Daftar Kepustakaan Geometrik_Jalan_Raya/Pengertian_Jalan

1
) Provention Consortium, People 6) Read more at
unlimited Hivos, CIRCLES Indonesia , https://kumparan.com/rini-friastuti/isi-
Perangkat untuk Mengarusutamakan perda-yang-haruskan-masyarakat-punya-
Pengurangan Resiko Bencana, garasi-sebelum-beli-
Hivos&CIRCLE Indonesia, Jakarta, kendaraan#WG1vGuYpAVWCt17s.99
2007

Lampiran
Tabel 1 Pengendalian
Pengendalian jumlah pertumbuhan kendaraan berfungsi pribadi; antara lain dengan cara :
1. Syarat setiap membeli mobil berfungsi pribadi, harus memiliki surat kepemilikan
garasi secara tepat pada lahan pribadi yang disediakan untuk mobil tersebut, yang
dikeluarkan oleh pihak RT/RW/Kelurahan atau pemerintahdesa, disetujui polsek
setempat., bila ternyata surat kepemilikan garasi itu palsu akan diadili sesuai jenis
pelanggarannya.
2. Dikenakan pajak pembelian yang bersifat progresif
3. Pemanfaatan kendaraan Berfungsi Pribadi, harus mentaati aturan penggunaan
yang akan ditentukan pemerintah setempat dalam rangka, semakin memperlancar
fungsi jalan raya.
4. Harus ada surat ijin khusus dari yang berwenag bila akan menggunakan
kendaraan pribadinya diluar ketentuan yang berlaku.
Keuntungan Kerugian
- Pemerintah / Pemerintah Daerah - Pemilik kendaraan pribadi,( tidak
dapat mengendalikan pemanfaatan akan bebas menggunakan
jalan raya yang menjadi kendaraan pribadinya) karena
tanggungjawabnya, secara efesien akan terkendali dalam
dan efektif sesuai kapasitas yang memanfaatkan kendaraan
telah ditentujkan. pribadinya oleh pemda.
- Pemerintah / Pemerintah Daerah
dapat merealokasikan sebagian
dana pembangunan peningkatan
sarana jalan raaya, pada program
yang berorientasi kepada
pengentasan kemiskinan di
masyarakat dan atau dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat

94
MIMBAR ADMINISTRASI
ISSN:9772581101001;
Vol. 1 No. 1, Oktober 2017

yang lebih berkualitasdan


bertambah kuantitasnya;
- Pemerintah / Pemerintah Daerah
tidak akan selalu disusahkan
dengan pembebasan lahan untuk
penambahan jalan raya baru;
- Pelaksanaan sistem barkir perjam
dan berjenjang, sehingga
menambah pendapatan Asli
pemerintah/ pemerintah daerah.
- Masalah kemacetan di jalan raya
akan dapat berkurang secara
otomatis sebanyak mungkin.
Pengendalian jumlah pertumbuhan kendaraan berfungsi umum/massal; antara lain dengan
cara :
1. Ditentukan persyaratan kualitas kendaraan berfungsi masal yang menjamin
kenyamanan dan keamanan penumpang;
2. Perijinan kepemilikan harus berbentuk koperasi, sehingga dapat memberikan
berkembangnya perkoperasian secara baik dan benar;
3. Penyederhanaan pengurusan perijinan, dibatasi dengan memperhatikan volume
dan kualitas jalan raya yang akan dilalui;
4. Tarif HET ditetapkan pemerintah untuk setiap jalur/trayek;
5. Pembayaran jasa transportasi dengan E-spending/buying.
Keuntungan Kerugian
- masyarakat pelanggan terjamin - Diperlukan kegiatan sosialisasi
kenyamanan dan keamanannya; yang lama dan rutine/agak
- tidak berdesak-desakan membosenkan.
- disetiap halte dipasang informasi - Untuk langkah awal masyarakat
yang praktis, sehingga pelaanggan, harus memiliki kartu
memudahkan masyarakat E-spending/buying.
pelanggan tidak ragu dan
menentukan dengan tepat.

95

Das könnte Ihnen auch gefallen